Saat login kembali pukul satu siang, pemain yang latihan leveling di Pegunungan Bulan Perak semakin ramai. Berbeda dengan Kekuasaan Sang Playboy yang memonopoli wilayah, anggota Pedang & Mawar justru kalah jumlah dengan guild-guild lain di area ini.
Aku penasaran bagaimana rencana Shanshan mengelola markas. Meski aku yakin dengan kemampuannya, tapi apakah mm manis seperti dia sanggup mengatur sarang guild 40.000 orang? Agak meragukan juga...
Tiba-tiba komunikator berbunyi "Drip!", disusul transmisi pesan dari Murong Shanshan: “Ada waktu? Kalau ada, nyalakan komunikator.”
Melihat Xin Yu dan Lu Xuehan di depan sedang tertawa membahas rencana Guozi yang akan pergi kencan buta besok, tiba-tiba aku merasa kekhawatiranku agak berlebihan. Obrolan di komunikator tidak bisa didengar orang sekitar, artinya aku bisa mengobrol dengan Murong Shanshan sambil berjalan tanpa ketahuan oleh Xin Yu dan Lu Xuehan...
Aku merasa diriku menjijikkan, karena dengan cepat membuka komunikator Murong Shanshan dan berkata dengan manja: "Kenapa, sudah kangen aku secepat ini?"
Tak disangka Murong Shanshan malah menjawab dengan suara manja: "Iya!"
Aku langsung terpaku. Beberapa saat kemudian, baru terdengar tawa merdu seperti lonceng perak dari cewek cantik itu: "Gimana? Terlalu excited sampai nggak tahan? Atau lagi menahan tawa sambil nutup mulut?"
Kurapikan ekspresi dan bertanya serius: "Pasti ada keperluan. Ayo bilang, sebisa mungkin akan kubantu!"
"Sebenarnya bukan hal penting. Cuma kupikir lebih baik memberitahumu." Murong Shanshan berhenti sejenak seolah merapikan pikirannya. Setelah beberapa saat, dia berkata: "Aku baru periksa fasilitas dan konfigurasi sistem di markas. Ternyata sebagian besar fasilitas yang dibangun Xu Fei sebelumnya hancur saat serangan kota. Sekarang yang tersisa cuma lapangan kosong, termasuk npc dan lainnya yang semuanya butuh biaya perawatan."
Kukecikkan tawa: "Apakah butuh banyak uang? Perlu kubantu galang dana?"
Murong Shanshan tetap tenang: "Belum sampai tahap itu untuk saat ini, aku hanya ingin bertanya. Menurutmu, haruskah aku menginvestasikan uang dari dunia nyata ke dalam game? Sebelumnya perlu dijelaskan, jika benar-benar memutuskan untuk membangun markas secara menyeluruh, dana yang harus dikeluarkan minimal beberapa miliar!"
Aku agak terkejut: "Kenapa bisa sebanyak itu?"
"Masak sih? Semua fasilitas harus dibangun. Rumah-rumah di markas, npc, dan fasilitas pertahanan semuanya harus dibeli dari Sistem. Bahkan perbaikan tembok pertahanan yang rusak kemarin juga membutuhkan biaya besar. Tapi kamu tidak perlu khawatir, dana ini masih bisa dikeluarkan. Yang membuatku ragu sekarang adalah, apakah investasi ini layak? Jangan-jangan ini hanya mengalirkan dana besar ke perusahaan game Yueheng?" Murong Shanshan terlihat bimbang.
Aku langsung paham, ternyata kebingungannya hanya tentang satu masalah ini - apakah dana yang dikeluarkan bisa kembali?
Mengenai kemampuannya menyediakan dana miliaran, ini benar-benar membuatku terkejut sekaligus sedikit kecewa. Yang mengejutkan adalah ternyata dia seorang janda kaya yang menyembunyikan kekayaannya. Yang mengecewakan adalah aku tidak bisa meminjamkan uang sebagai alasan agar dia menikahi saya. Setelah dipikir-pikir, uang Murong Shanshan mungkin warisan dari ayahnya. Meskipun ibunya juga cukup kaya, jelas tidak akan memanjakannya berlebihan. Kalau tidak, Murong Shanshan tidak akan mengenal saya, dia sudah pasti menyetir Ferrari terbaru sambil mencari pria kaya.
"Lin Fan? Jangan tidur dong, jangan biarkan Nenek menunggu lama. Bicara sesuatu!" Murong Shanshan menggoda di ujung sambungan.
Setelah berpikir sejenak, aku tetap berkata: "Menurutku... ini tergantung pada dirimu sendiri bagaimana memikirkannya, sebenarnya Yueheng bisa menghasilkan berapa banyak uang pasti sudah kamu ketahui dalam hati. Soap bisa menutupi biaya atau tidak, kurasa ini bukan masalah. Masalah sebenarnya adalah berapa banyak yang ingin kamu hasilkan, bukan? Dalam hatimu sudah ada keputusan, masih bertanya padaku..."
Masalah hati Murong Shanshan benar-benar kutebak dengan tepat. Dia sama sekali tidak terlihat malu, malah berkata dengan mantap: "Hanya memastikan saja. Tenang, nanti ketika kakak sukses, pasti akan membuatmu hidup mewah! Mengendarai mobil termahal, mendekati mm tercantik..."
Aku berkata: "Sebenarnya, di matamu kamulah yang tercantik..."
Dari pihak Murong Shanshan langsung tidak ada suara. Kutunggu cukup lama, baru dapat satu kalimat darinya: "Aku lapar..."
“……”
"Lagi tidak makan siang?"
"Iya, terus sibuk menangani urusan guild, juga harus memahami kombinasi berbagai npc dan konfigurasi optimalisasi. Makanya, lupa makan siang."
Dia bicara dengan santai, tapi aku mulai khawatir: "Main game perlu sampai bertarung mati-matian begitu? SEGERA log off dan makan!"
Murong Shanshan jelas kaget dengan nada perintahku. Setelah beberapa saat, baru tertawa halus: "Baik, aku SEKARANG JUGA pergi makan!"
Aku kembali terdiam. Mm yang penurut seperti ini seharusnya Lu Xuehan, apa mungkin Murong Shanshan sudah berubah dan tidak mengambil jalur kekerasan lagi?
Saat ini nama Murong Shanshan sudah berubah gelap, tampaknya benar-benar log off untuk makan. Hmm, Murong Shanshan yang penurut memang cukup imut...
Saat tidak penurut, dia lebih imut lagi!
……
Saat mematikan komunikator, kami sudah tiba di area latihan leveling tempat membakar monster pagi tadi. Sayangnya monster di sini belum sepenuhnya muncul kembali, hanya berhamburan kecil-kecilan di berbagai tempat. Bahkan memancing monster pun jadi lebih sulit.
Setelah bertarung sebentar, bahkan monster kecil ini habis terbunuh dalam setengah jam. Tidak ada barang yang terjatuh sama sekali.
Xu Lin bertanya: "Lin Fan, bukannya katamu ada kemungkinan boss di sekitar sini? Di arah mana kira-kira?"
Aku segera menunjuk ke barat: "Seharusnya di sana."
Xin Yu memandangku terkejut: "Orang, bagaimana kamu tahu di sana?"
"Karena itu barat. Pemain yang menantang boss biasanya sudah menuju nirwana barat. Jadi bisa disimpulkan boss semua ada di barat. Xin Yu, menurutmu penjelasan ini masuk akal tidak?"
Xin Yu memandangku tanpa bicara, diam membisu.
"Kalau begitu, mari kita periksa." Xu Lin tersenyum, "Lin Fan, kau yang memimpin jalan di depan!"
Aku mengangguk: "Xin Yu, kau pasukan panah, ikut aku."
Xin Yu bergegas menyusul, bergantung di lenganku: "Kenapa? Jangan-jangan takut sendirian merintis jalan?"
"Laki-perempuan bekerja sama, tidak capek!" Jawabku singkat.
Sebenarnya kalimat ini banyak salah logikanya. Kerjasama laki-perempuan justru pekerjaan paling melelahkan di dunia, meski saat itu terasa enak dan nyaman.
Untung Xin Yu tidak mempermasalahkan. Dia tersenyum kecil dan mengikuti langkahku. Xu Lin dan Lu Xuehan di belakang mengikuti dengan hati-hati, seolah takut tiba-tiba muncul binatang buas.
"Konsekuensinya bukan binatang buas, malah di depan muncul seekor beruang liar yang terbaring di samping akar pohon. Di tubuh besarnya, bekas luka sebesar mangkok sedang mengucurkan darah deras."
"Hmm, sepertinya ini BOSS!" Xu Lin berkata dengan sedikit terkejut.
Aku melihat sekeliling, area ini termasuk wilayah terpencil. Percaya kami adalah pemain pertama yang menemukan BOSS ini.
【Raja Beruang yang Terluka】（BOSS peringkat emas）
Level: 69
Serang: ???
Pertahanan: ???
Efek serangan: tekanan dahsyat
……
Aku langsung membagikan data yang diperoleh ke forum tim. Lu Xuehan tampak khawatir: "Kudengar binatang buas yang terlaku justru paling berbahaya, apa kita baru saja menginjak ranjau?"
"Takut apa? Bukannya ada Lin Fan?" Xin Yu penuh keyakinan padaku.
Aku pun menoleh sambil tersenyum: "BOSS level emas seperti ini bahkan bisa kuhadapi sendirian, apalagi kita berempat!"
Xu Lin tersenyum tipis: "Kalau begitu mulai saja!"
Baru saja dia bicara, Raja Beruang yang terluka itu sudah menyadari kedatangan tamu tak diundang. Ia mengeluarkan geraman dalam dan langsung menyerbu.
"Prak~!"
Anak Panah Gejolak Xin Yu menghentikan gerakan sang raja beruang. Aku segera mengaktifkan skill menyerbu, sosokku melesat dan sudah berada di depan monster itu. Pedang Kemerahan menghujam cepat disertai kristal es, tiba-tiba membekukan raksasa di hadapan kami.
"Sekumpulan api langit yang membara menyiram ke bawah, langsung menyelimuti area tempatku dan Raja Beruang berada. Seranganku setiap kali tepat mengenai daging, bahkan serangan biasa pun tetap bisa memberikan kerusakan lebih dari 2000 poin pada Raja Beruang. Di bawah gempuran sehebat ini, Raja Beruang kehilangan rasionalitas yang tidak jelas ada atau tidak sebelumnya, sama sekali tidak mematuhi aturan game, dengan garang mencakar wajahku menggunakan cakarnya!"
"Kalau sudah bisa menarik kebencian Raja Beruang, semuanya jadi lebih mudah!" Aku menahan rasa terbakar di wajah, berteriak ke Xin Yu: "Panah Korosif!"
"Swa~!"
Cahaya ungu segera merespons, tubuh Raja Beruang langsung terbungkus lapisan cahaya ungu muda yang halus terlihat. Sekejap mata, kulit tebalnya terkikis hingga tak berbentuk, pertahanannya pun merosot drastis.
“3522！”
“8421！”
“3846！”
“4213！”
……
Saat menggunakan Kombo, aku terkejut melihat angka kerusakan di depan mata. Hanya satu kombo saja bisa memberikan damage output 20.000 pada bos emas yang 9 level di atasku. Kalau ini sampai tersiar, tak tahu ada berapa orang yang akan percaya.
Melawan bos berubah jadi eksekusi sepihak. Dengan bantuan kuat Lu Xuehan, aku bahkan tak perlu minum botol darah untuk tank sendirian. Serangan Xu Lin dan Xin Yu juga merupakan damage output pasukan utama yang tak boleh diremehkan. Jika tidak menghitung serangan mematikan, total damage output mereka berdua pasti sudah jauh melampuiku.
Beberapa puluh menit kemudian, boss yang sudah terluka dan terus mengeluarkan darah ini akhirnya tumbang setelah kami menghabiskannya.
Beberapa peralatan jatuh ke tanah, sayangnya aku tidak melihat bayang-bayang Sertifikat Pembentukan Tim.
Xu Lin juga terlihat kecewa, berkata: "Lin Fan, cek apakah ada perlengkapan ungu di antara peralatan itu."
Aku segera memungut peralatan itu - sebilah pedang, sebuah perisai, dan sebuah mantel.
Langsung kubagikan atribut perlengkapan itu ke berbagi tim ——
【Pedang Safir】(Perlengkapan Biru)
Serangan: 250-365
Kekuatan: +36
Stamina: +52
Kelincahan: +12
Kecerdasan: +8
Tambahan: Meningkatkan intensitas serangan pengguna sebesar 1%
Membutuhkan Level: 55
……
Pedang besar biru dengan serangan yang sangat bagus, diperkirakan harganya bisa dijual di atas 100.000. Lanjut melihat perisai:
【Perisai Kekuatan Binatang】(Perisai - Perlengkapan Biru)
Pertahanan: 185
Kekuatan: +35
Stamina: +38
Kelincahan: +40
Tambahan: Meningkatkan bonus pertahanan 7%
Membutuhkan Level: 55
……
Mirip dengan perisai salju yang pernah kujual dengan harga selangit dulu, bahkan atributnya hampir sama. Sayangnya perisai ini muncul di level dan situasi seperti ini, kalau bisa dijual di atas 100.000 saja sudah untung besar.
Sudah dua perlengkapan biru berturut-turut, apakah akan muncul equipment ungu tergantung mantel terakhir ini——
【Mantel Anggun】(Zirah Kulit - Equipment Ungu)
Pertahanan: 110
Kekuatan: +32
Stamina: +52
Kelincahan: +67
Kecerdasan: +50
Tambahan: Meningkatkan bonus kelincahan pengguna sebesar 10%
Membutuhkan Level：55
……
Aku segera melemparkan equipment ungu yang unik ini kepada Xin Yu, berkata: "Memberikan tambahan 10% Kelincahan seluruh tubuh, atribut ini benar-benar terlalu mesum, setara dengan menambah 10% daya serang!"
Xin Yu sangat senang, senyum cemerlangnya bagaikan musim semi yang bermekaran.
Xu Lin melihat kembali atribut perlengkapan, berkata: "Pedang ini berikan kepada Tak Pernah Menyerah. Waktu itu aku bertanya padanya, pedang yang dia pakai sekarang sepertinya masih pedang biru Level 30, serangannya hanya sedikit di atas 200. Dia bisa dibilang pahlawan utama Firdaus yang Hilang kita. Dari bocoran Ye Sha, untuk mempertahankan anggota guild, Tak Pernah Menyerah hampir menelepon sepanjang hari, menghubungi semua orang yang bisa dimobilisasi. Kalau tidak, bagaimana mungkin kita masih memiliki 5000 orang..."
"Tak Pernah Menyerah memang orang yang baik. Apa yang dia yakini tidak akan berubah, sangat gigih." Aku juga mengangguk setuju.
Xu Lin tersenyum tipis: "Harus diakui berkatmu bisa merekrutnya ke guild. Dalam hal merekrut orang, aku memang tidak sebaik kamu."
Aku malah merasa sedikit malu. Ini pertama kalinya aku mendengar Xu Lin mengakui sendiri kekurangannya dibanding orang lain. Jika dulu, pasti akan kukira bos wanita anggun nan cantik di hadapanku ini baru kembali dari Mars.
Xin Yu juga terkejut, memandangiku lalu melihat Xu Lin, akhirnya bergumam "Semua salah minum obat" lalu pergi.
"Hah, lihat, ada darah kering di lantai sini!"
Dari belakang terdengar teriakan Lu Xuehan, aku dan Xu Lin langsung berbalik dan berlari ke arahnya. Mengikuti arah yang ditunjuk jari Lu Xuehan, benar-benar terlihat jejak darah yang mengerikan di tanah yang membentang hingga ke kedalaman hutan. Bahkan daun rumput hijau di pinggir jalan juga terkena percikan darah, bau anyir yang samar-samar tercium membuat sangat tidak nyaman.
"Itu bekas Raja Beruang yang baru saja kami eksekuti."
Meski sudah jelas, aku tetap menjelaskan: "Ngomong-ngomong, kita belum pernah tahu kenapa Raja Beruang itu terluka, apa ada makhluk lebih kuat yang bersembunyi di hutan?" Xu Lin memandangiku dengan ragu.
Lu Xuehan berkata: "Pasti ada, dan seharusnya boss yang lebih kuat. Aku pernah lihat postingan di forum yang bilang kalau antar boss bisa terjadi perebutan wilayahku, biasanya saling melukai. Kayaknya Raja Beruang yang kita bunuh tadi adalah pihak yang kalah. Kalaupun menang, itu kemenangan yang sangat berat."
Melihat levelku sendiri, pengalaman dari boss tadi langsung membuatku naik ke level 60. Ini membuktikan meski atribut boss yang terluka menurun, tapi pengalaman dan perlengkapan tetap tidak terpengaruh.
"Mungkin boss lainnya juga terluka parah?" tiba-tiba Xu Lin tertawa.
Aku segera menangkap maksudnya, menghunus pedang sambil berkata: "Ayo, bunuh boss lainnya! Mungkin kita bisa ngank Sertifikat Pembentukan Tim! Boss yang bisa membuat beruang sebesar itu jadi seperti ini, levelnya pasti tidak rendah!"
"Beberapa mm mendengar perkataanku sangat antusias, terus mengangguk: 'Cepat pergi! Xin Yu nanti harus belanja untuk masak makan malam semua orang!'"
"Belanja? Pergi ke pasar sayur?"
Xin Yu menggeleng: "Pasar sayur terlalu jauh, langsung beli di supermarket Auchan saja."
Aku berpikir sejenak: "Kalau begitu aku temani kamu. Tiba-tiba merasa pengin jalan-jalan."
"Baik!" Jawab Xin Yu dengan manis.
……
Setelah berjalan beberapa menit, bau darah semakin menyengat. Xu Lin dan Lu Xuehan serta beberapa mm lain SEGERA mematikan sistem penciuman sepenuhnya. Aku tetap menyisakan sedikit, biar lebih seru.
"Splash~ Splash~" Daun-daun di depan tiba-tiba bergetar hebat. Xin Yu yang berjalan di sampingku langsung mundur ketakutan. Xu Lin dan Lu Xuehan juga berhenti serentak.
"Lin Fan, kamu kan baron, maju periksa!" Kata Xu Lin sambil menyeringai.
Malam tiba, seluruh hutan tenggelam dalam bayangan. Visibilitas pemain turun drastis. Untung skill True Sight-ku masih berfungsi, bahkan bisa melihat lebih jauh.
Gerakan di daun tadi jelas bukan makhluk gaib. Kalau benar, pasti sudah menyerang. Sejauh ini belum pernah kulihat boss yang tidak Inisiatif menyerang.
Meski begitu, aku agak tegang. Tapi karena harus melindungi tiga mm di belakang, terpaksa maju dengan berani.
Cahaya Pedang Kemerahan terlalu mistis, sinar merah darah yang menyilaukan ini nyaris tak bisa menerangi. Tak hanya itu, warna merah darah justru menambah atmosfer mengerikan yang kontraproduktif.
Aku tak bisa menahan renungan: Jika ada kesempatan mengganti perlengkapan lebih tinggi level, harus memilih senjata seperti Pedang Cahaya Tersembunyi milik Murong Shanshan yang atribut keren dan tampilan epik. Selain enak untuk PK, juga bisa berfungsi sebagai lampu darurat.
Daun-daun masih berdesir. Beberapa mm di belakangku menahan napas, mata indah mereka menatapku tajam. Xin Yu bahkan sampai tegang menggenggam tangan Xu Lin dengan kencang, membuat Xu Lin hampir menjerit kesakitan.
"Huu~!"
Pedang Kemerahan membelah kegelapan, menyapu beberapa ranting pohon dengan pancaran cahaya merah.
"Splash~! Gerojok!"
Beberapa ekor burung malam mengepakkan sayap dan terbang menjauh.
Aku menghela napas lalu menoleh ke semua orang: "Sudah aman, cuma burung! Lihat kalian ketakutan begitu!"
Xin Yu dan Xu Lin masih memandangku dengan panik. Lu Xuehan sudah berteriak lembut: "Awas di belakang!"
Di belakangku... Ada sesuatu!?
