Sudahlah, meski tidak bisa menggunakan pertahanan absolut tetap akan kukalahkan!
Serangan diagonal 45 derajatku secara mengejutkan membawaku ke sisi Murong Shanshan. Pedang Kemerahan mengayun beberapa kali dengan Swoosh swoosh, melancarkan semua skill yang bisa digunakan. Setelah serangkaian pukulan, Murong Shanshan juga tersisa separuh darah. Bersamaan dengan itu, cahaya Pedang Cahaya Tersembunyi kembali mengenai tubuhku, meninggalkan beberapa jejak pertempuran di zirah dada. Nilai Kehidupanku tiba-tiba turun drastis hingga di bawah 500!
Tinggal satu serangan lagi, aku harus bersujud dan menyanyikan lagu penaklukan untuk si cewek cantik ini!
Hmm? Aku menyempatkan melihat kolom skill, terkejut menemukan tombol skill pertahanan absolut kini menyala, lingkaran api nyata berdenyut perlahan di sekitar tombol skill.
Bangsat, akhirnya bisa digunakan!
Segera kutekan tombol skill secepat mungkin. Seketika cahaya biru laut menyiram dari Langit. Beberapa detik kemudian, dua perisai oranye berputar muncul mengelilingi tubuhku. Serangan lanjutan Murong Shanshan terdengar Dang! saat menghantam perisai. Sesuatu yang mengejutkan terjadi.
Aku tidak hanya tidak terkena serangan, malah menyerap sebagian kerusakan dan mengubahnya menjadi nilai Kehidupan. Darah yang awalnya kurang dari 500 poin tiba-tiba pulih ke 800 poin. Sementara Murong Shanshan yang berada di garis depan terlempar mundur oleh kekuatan pantulan dahsyat, bayangan cantiknya telah berada 10 yard di belakang sekejap mata.
Durasi skill terus berkurang. Dengan cepat kulihat, masih tersisa 24 detik. Berdasarkan perkiraan waktu serangan tadi, total durasi skill seharusnya 30 detik, jauh lebih kuat dari pertahanan absolut Kuang Jian!
Murong Shanshan memandangku dengan ekspresi tak percaya. Tanpa ragu kugunakan skill Charge, tiba-tiba sudah berada di hadapannya. Bahkan bisa melihat bulu mata panjangnya yang berkedip-kedip dengan indah.
Pedang Kemerahan di tanganku tiba-tiba dingin menusuk, Ice Blade Slash siap melesat!
Tiba-tiba Murong Shanshan berkata: "Tunggu!"
"Apa?" tanyaku sambil menghentikan pelepasan skill.
Cewek cantik itu tersenyum nakal: "Aku menyerah..."
Aku langsung kehilangan kata-kata.
Setelah mode duel dilepaskan, Murong Shanshan tersenyum manis: "Orang ini, jangan-jangan mengira boss level 80 putih keemasan hanya menjatuhkan satu perlengkapan?"
"Hah? Masih ada?" tanyaku antusias sambil menatapnya.
"Iya." Murong Shanshan mengangguk lembut, membuka bungkusan dan membagikan atribut perlengkapan. Tidak banyak, selain kalung oranye, ada juga zirah dada oranye——
【Zirah Dada Lingxi】(Zirah - Perlengkapan Oranye)
Pertahanan: 250
Kekuatan: +65
Stamina: +80
Kelincahan: +52
Kecerdasan: +40
Tambahan: Meningkatkan resistensi sihir berbagai elemen 80%, saat diserang, memantulkan 50% kerusakan
Tambahan skill khusus: Teknik Pemulihan Kehidupan
Membutuhkan Level: 60
……
Aku terkejut: "Zirah dada keren seperti ini, kenapa tadi tidak kamu pakai saat PK denganku?"
Murong Shanshan tersenyum kecut: "Kalau aku memakainya, apakah kamu masih punya harapan menang?"
Sekali lagi dihinakan, dihina tanpa ampun oleh cewek cantik...
Tapi kalau dipikir-pikir, properti memantulkan 50% kerusakan ini benar-benar tidak seimbang. Bayangkan kalau Murong Shanshan pakai zirah oranye ini saat PK, aku benar-benar tidak punya peluang menang. Dengan properti pantulan kerusakan, seranganku seperti "rugi seribu untung delapan ratus"! Jangan harap bisa menang, bahkan membuat darahnya turun separuh saja sulit.
Belum tahu juga seperti apa skill khusus "Teknik Pemulihan Kehidupan" itu. Melihat namanya pasti termasuk jenis yang sangat keren. Aku bertanya: "Shanshan, sehebat apa sih skill pemulihan nyawa itu? Boleh lihat propertinya?"
Si cewek cantik patuh membuka menu skill dan membacakan: "Syarat penggunaan: 80 poin skill khusus. Setelah digunakan, memulihkan 25% HP diri sendiri di detik pertama, lalu setiap 3 detik memulihkan 10% HP selama lima menit!"
"Hm? Bersihkan air liurmu..." Murong Shanshan menatapku sambil tersenyum manis: "Kalung itu untukmu, zirah ini tentu jadi milikku. Kamu juga tahu, aku masih pakai zirah ungu level 32. Pertahanannya rendah, belum ada skill khusus. Masak tega membiarkan gadis lemah sepertiku tidak punya baju yang layak?"
"Kau lemah?" Aku meliriknya kesal: "Mana ada hubungannya kau dengan kata 'lemah'? Skill regenerasi kehidupanmu itu keterlaluan. Setiap 3 detik memulihkan 10% HP, durasinya 5 menit. Kalau duel 1 lawan 1, praktis tak terkalahkan!"
"Tidak juga. Skill ini butuh 80 poin skill. Poin skill hanya bertambah saat aku diserang. Artinya aku harus kehilangan 80% HP dulu baru bisa kumpulkan poin sebanyak itu. Kalau ada yang bisa membunuh seketika sebelum HPku turun 80%, skill ini jadi tidak berguna."
"Tenang, jarang yang bisa membunuhmu secepat itu. Lagipula, kamu bisa minum potion untuk mengisi HP. Tapi poin skill tetap harus dikumpulkan dengan cara yang sama."
Murong Shanshan terkikik: "Lupakan ini. Ada kejutan untukmu!"
"Kejutan apa?" Aku segera berbalik: "Kalau mau cium lagi, aku minta dilakukan di dunia nyata!"
Murong Shanshan melototiku dengan hina: "Ngarep! Lihat, ini apa~"
Sepotong kertas melambai di tangan Murong Shanshan. Ornamen klasik pada kertas itu membuat mataku berkaca-kaca——
"Sertifikat Pembentukan Tim, akhirnya sialan nangk!"
"Malam ini, bukankah kalian harus mentraktirku makan?" Murong Shanshan memandangku dengan pandangan menggoda, lalu berkata penuh ekspresi: "Di saat-saat terakhir, aku menghabiskan banyak tenaga untuk mengalahkan Sang Pendekar Pedang. Kalau tidak menjamuku dengan baik, mana pantas kalian membalas usahaku yang segitu besar~"
Aku tak tahan memeluknya dengan erat, sampai dia merasakan sakit dan mulai meronta pelan. Baru kulepaskan, lalu dengan gesit merebut Sertifikat Pembentukan Tim dari tangannya. Rentetan gerakanku membuat cewek cantik itu pipinya memerah merona, terlihat sangat mempesona.
"......" Aku menatapnya, bertanya: "Ada apa? Apakah aku terlalu semangat?"
Ekspresi Murong Shanshan berubah dari malu-malu menjadi semakin gelisah. Dengan suara kecil dia berkata: "Jangan begini lagi. Hubungan kita seperti apa saja kamu tidak bisa jelaskan. Kalau Xin Yu dan Lu Xuehan melihat, tidak baik untuk semua orang."
Aku tak menyangka dia akan berkata seperti ini. Meski ingin membantah, mulutku terkunci. Memang seperti katanya, sebenarnya apa hubungan kita? Bahkan kita sendiri pun tak bisa menjelaskannya.
Melihatku diam membisu, Murong Shanshan tampak merasa bersalah. Dengan nada menyesal dia berkata: "Lin Fan, hubungan kita..."
"Shanshan..." Potongku, menatap tembok pertahanan klasik Kota Bulan Perak dengan getir: "Shanshan, jangan pikirkan ini semua, ya?"
Murong Shanshan tertegun sejenak, lalu mengangguk dengan sedih.
“Aku tahu, di hatinya pasti sedang menghujat: Lin Fan, dasar pengecut, kenapa bahkan menyukai pun tidak berani mengakui, kenapa terus tidak berani menghadapi?”
“Aku juga membenci diriku sendiri, sayangnya, Xin Yu, Lu Xuehan, siapapun di antara mereka tidak ingin kusakiti. Jika harus memilih, pasti akan menyakiti dua lainnya. Sekarang, aku lebih memilih tidak membuat pilihan, biarlah kita semua menjalani ujian berat ini bersama.”
“Sialan, cinta sialan ini!”
Murong Shanshan tentu tidak tahu aku sedang memfitnah cinta paling suci dalam hatinya. Melihatku murung, dia berkata iba: “Jangan dipikirkan lagi, mari panggil Kakak Lin kembali untuk rekonstruksi guild dulu!”
Aku mengangguk, lalu membuka komunikator dengan Xu Lin: “Kakak Lin, sibuk tidak?”
“Lumayan, ada perlu?”
“Tentu, sekarang teleportasi ke kota, Gerbang Timur Kota Bulan Perak, persiapan rekombinasi guild!” Kataku santai.
Suara Xu Lin langsung melengking n desibel, penuh semangat dia bertanya tak percaya: “Lin Fan... Benarkah kau dapat sertifikat pembentukan tim?”
“Hmm, tapi bukan aku yang menyerang, itu hasil ngangk boss oleh Shanshan. Dia juga bilang, malam ini kau harus traktir makan mewah, sekalian bawa aku.”
Xu Lin langsung setuju: “Oke! Meski sekali makan habis 1 juta, uang ini juga rela kubayar!”
Sial, benar-benar orang yang hobi menghamburkan keping emas!
Murong Shanshan tersenyum manis: “Kita nonton Kakak Lin membangun guild bersama, yuk?”
Saya melihat waktu sudah lewat jam 11 siang, lalu mengangguk berkata: "Baiklah, setelah melihat ini kita makan siang. Bagaimana dengan makan siangmu?"
"Santai saja, makan di lantai bawah... Tidak ada yang masak untukku..." Murong Shanshan terlihat menyedihkan.
Saya memandangnya dengan sinis. "Santai" versinya berbeda dengan orang biasa. Misalnya, saat dia bilang mau beli tas "sembarangan", yang kubayangkan cuma tas Nike, tapi ternyata orang ini cuma mau LV atau Gucci. Tas merek mahal itu harganya bisa setara gaji beberapa tahun orang! Dengan logika sama, "makan sembarangan" versinya mungkin seafood mewah setiap hari.
Tak lama kemudian, Xu Lin kembali ke kota bersama Xin Yu dan Lu Xuehan. Guozi dan lainnya masih sibuk latihan leveling dengan pemain baru.
Segera kuserahkan Sertifikat Pembentukan Tim ke Xu Lin. Matanya berbinar-bintang sampai aku bertanya-tanya: kalau kuminta dia jaga malam, mungkin langsung setuju?
Setelah transaksi selesai, kami saling menyapa dan berjalan menuju istana kerajaan.
Karena ada Murong Shanshan, Xin Yu, dan Lu Xuehan, aku bingung harus jalan dengan siapa. Akhirnya berjalan di depan bersama Xu Lin yang tersenyum genit seolah berkata: Kasihan ya...
Di dalam istana megah Kota Bulan Perak, Sang Raja berbaju zirah berdiri di platform tinggi memandang wilayah kekuasaannya.
Raja masih muda, berkat upaya dia dan Asosiasi Sihir Istana, Kota Bulan Perak—benteng terakhir umat manusia—berhasil dipertahankan dalam pergeseran ras yang penuh gejolak. Kini, mentor istana Randall telah tiada, dan raja harus memikul tanggung jawab melindungi manusia sendirian. Kota Naga Bulan, Kota Kehidupan, dan Kota Air Terjun di belakang Kota Bulan Perak sama sekali tidak mampu melawan kekuatan arwah-arwah gelisah secara langsung. Hanya benteng kokoh Kota Bulan Peraklah yang benar-benar bisa menahan erosi arwah. Karena inilah Kota Bulan Perak dijuluki sebagai yang pertama dari Empat Kota Utama, dengan kekuatan pasukan NPC di dalamnya lebih dari dua kali lipat tiga kota utama lainnya.
Skala kota yang begitu besar juga menentukan kekuatan pemain Kota Bulan Perak. Empat kota utama zona China memiliki total 14 guild, dengan Kota Bulan Perak sendiri menguasai 8 guild—skala yang tidak tercapai oleh kota lain. Secara global, negara-negara Barat memiliki 27 guild, sementara negara Asia-Eropa lebih sedikit—Jepang dan Korea masing-masing 1 guild, India sedikit lebih banyak dengan 2 guild.
Sekarang, jumlah guild di zona China akan kembali mencapai 14!
Bayangan indah Xu Lin melangkah maju, jubah putih susu penyihirnya berkibar tertiup angin.
Raja muda itu memegang pedang besar, matanya menyapu sekeliling dengan wibawa meski tanpa kemarahan. Xu Lin kemudian menyerahkan sertifikat pembentukan tim beserta nama guild yang akan didirikan.
Hanya beberapa detik kemudian, dering merdu sistem bergema—
“Ding～!”
Pengumuman Sistem: Selamat kepada pemain Qingcai Feiyu yang berhasil mendirikan guild "Firdaus yang Hilang"! Hadiah Level+1!
Semua orang terlihat sangat bersemangat, sementara Xu Lin juga naik ke level 58 karena hadiah ini, menjadi pemain peringkat ketiga di Kota Bulan Perak yang sebenarnya. Dengan ini, tiga besar Kota Bulan Perak sepenuhnya diisi orang dalam kami.
Saat Xu Lin turun, ekspresi tak terbendung di wajahnya berusaha ditenangkan dari gejolak emosi yang hampir meledak. Ia menenangkan dadanya sambil berkata: "Terima kasih atas dukungan semua, Firdaus yang Hilang akhirnya melihat cahaya suci lagi!"
Xin Yu tersenyum manis bertanya: "Kakak Lin, sebentar lagi makan siang. Apakah kita akan merekrut sekarang atau setelah kenyang?"
Xu Lin berpikir sejenak: "Begini saja, Tak Pernah Menyerah dan Ye Sha sedang memimpin lima ribu anggota kami latihan leveling di luar. Aku akan perintahkan mereka kembali ke kota, beri hak istimewa, lalu suruh mereka merekrut lima ribu teman itu dulu. Kita ganti posisi mereka setelah makan siang, setuju?"
Aku tidak berkeberatan. Lu Xuehan tiba-tiba berkata: "Guozi selalu bersama Tak Pernah Menyerah. Menurutku dia pasti akan ikut membantu perekrutan. Selain itu, Guozi bilang... besok akan main ke tempat Tak Pernah Menyerah. Kalau tidak, saat dia mulai sekolah nanti, akan sulit bertemu lagi..."
"Hmm? Dia mau ke tempat Tak Pernah Menyerah?" Alis Xu Lin berkerut khawatir: "Bagaimana sikap Tak Pernah Menyerah terhadap Guozi? Apakah dia menunjukkan penolakan? Apa dia tahu masa lalu Guozi?"
“Tidak tahu…” Lu Xuehan menggelengkan kepala pelan, lalu berkata: “Tapi sikapnya terhadap Guozi sangat baik, sama sekali tidak terkesan dipaksakan. Aku curiga, kemungkinan besar dia juga menyukai Guozi.”
Xu Lin menatap Lu Xuehan, lalu menoleh bertanya pada Xin Yu: “Apa yang dikatakan Xue Han benar?”
Xin Yu mengangguk sangat pasti: “Kalau mereka berdua bersama, mirip seperti pasangan selingkuh!”
Semua orang langsung terdiam, hanya Murong Shanshan yang tersenyum: “Ini bagus juga, menurutku Yong Bu Qu Fu dan adik Guozi cukup cocok!”
Di studio kami, hanya Guozi yang lebih muda usianya darinya. Jadi saat Murong Shanshan menyebut kata “adik”, wajah cantiknya penuh kesombongan.
Akhirnya, Xu Lin menahan diri cukup lama sebelum mengirim pengumuman sistem——
“Teman-teman Kota Bulan Perak, salam! Hari ini guild Firdaus yang Hilang akan dibangun kembali. Pukul 13.00 nanti sore akan ada rekrutmen anggota di plaza empat pintu gerbang kota, silakan bergabung!”
Hanya dua kalimat, 5000 koin perak langsung habis. Tapi Xu Lin sama sekali tidak menyesal. Setelah mengirim informasi, dia tersenyum pada Murong Shanshan: “Shan Shan, kalau mau kakak mentraktirmu sesuatu, jangan sungkan!”
Murong Shanshan tersenyum manis dengan lesung pipitnya: “Kakak Lin, kita kan orang dalam sepenuhnya, ngapain terlalu formal…”
Xu Lin sepertinya membaca pikirannya: “Anggap saja sebagai hadiah dari kakakmu～”
“Kalau begitu, baiklah. Sudah lama aku belum makan malam di Tian Shang Ren Jian…”
Sungguh licik!
TADI MALAM baru saja mengeruk lebih dari 100.000 dariku di sana, sekarang dia bisa mengatakan semua ini dengan wajah tenang, senyum manisnya mengandung kesungguhan yang tak terbantahkan. Benar-benar Murong Shan Shan ini sudah mencapai tingkat kebangsatan yang membuatku harus mendongak!
Aku hendak membongkar kebohongannya, tapi dia langsung mendekat, menggenggam lenganku, dan mengancam dengan suara rendah: "Kalau makan malam ini batal, akan kukabarkan ke Xin Yu dan Lu Xuehan bahwa kau melecehkuku!"
Aku terpana seketika, menatapnya dengan mulut menganga.
Murong Shan Shan segera menunjukkan senyum memikat lagi, ekspresinya polos: "Kau juga tahu kan, tadi malam itu cuma makan larut malam. Aku cuma bilang sudah lama tidak makan malam di sana, wajar kan?"
Nada suaranya hampir seperti memohon. Maka, di bawah serangan ganda umpan manis dan kebijakan tongkat, aku memutuskan menyerah. Segera berpaling ke Xu Lin: "Kakak Lin, jangan lupa ajak aku kalau traktir Shan Shan..."
Xu Lin melirik kami, berkata datar: "Log off makan. Nanti sore rekrut anggota."
……
Yang mengejutkan, Guozi juga log off untuk makan. Saat keluar kamar, Xin Yu tak tahan menggodanya: "Baru saja mau menyisakan makanan untukmu. Apa kabar? Jangan-jangan 'Tak Pernah Menyerah' juga tidak patuh perintah Kakak Lin, ikut log off makan?"
Guozi tersenyum kecut, mengambil jaket di sofa dan mengenakannya, wajahnya bersemangat berkata: "Aku tidak makan di rumah, sekarang mau keluar, beli makanan bungkus untuk Yong Ge, dia mengorbankan waktu makan siangnya untuk merekrut, pasti kelaparan!"
Yong Ge?
Bangsat, aku, Xin Yu dan Lu Xuehan bertiga berubah menjadi batu.
Benar-benar kreatif, kenapa tidak panggil "Qu Ge" atau "Fu Ge"?
Saat kami kembali sadar, terdengar suara Guozi menutup pintu. Benar-benar, wanita yang jatuh cinta jadi bodoh, sialan bahkan dompet di sofa tidak dibawa, aku penasaran mau beli bento apa untuk Tak Pernah Menyerah.
Rencanaku gagal karena Xin Yu yang baik hati malah mengambil dompet dan mengejarnya. Aku dan Lu Xuehan buru-buru lari ke balkon. Di bawah, Xin Yu menarik lengan Guozi sambil menggoyang-goyangkan dompet. Akhirnya Guozi membeli sekantong besar minuman dingin di toko sebelah, baru Xin Yu puas mengembalikan dompet.
Aku melirik Lu Xuehan, dia juga melirikku. Akhirnya kami serentak: "Minuman dingin itu, jangan dimakan!"
