"Lin Fan, hati-hati!"
Saat darahku turun sampai separuh, Murong Shanshan tak bisa menahan kekhawatirannya dan berteriak.
Aku terus memantau darahku dengan cermat. Meski Murong Shanshan sudah memberiku Proteksi Kehidupan, serangan npc level 72 ini luar biasa kuat. Apalagi di antara npc-npc ini banyak yang tingkat elit, termasuk si pengawas yang bisa dianggap mini-boss. Dengan perbedaan level 11 tingkat di atasku, kerusakan tambahan dari selisih level ini membuatku mulai kewalahan.
Segera kuminum ramuan pemulih kehidupan Level Empat. Darah yang semula tersisa kurang dari sepertiga langsung puluh ke atas separuh. Di depan, pintu gerbang kota dari kayu oranye yang kokoh semakin jelas. Begitu sampai di sana, aku bisa balik menyerang!
Pada saat itu, teriakan kaget tiba-tiba terdengar dari belakang. Ketika aku menoleh, Murong Shanshan sudah pingsan akibat serangan |Anak Panah Gejolak dari seorang pemanah. Dia berdiri kaku dengan |mata besar indahnya yang memancarkan keluguan, seolah berkata: "Aku tidak sengaja, lain kali pasti tidak akan membiarkannya mengenai dengan |akurasi sempurna..."
Tanpa pilihan lain, aku mengatupkan gigi dan berbalik. Setelah membabat penyihir yang menghalangi jalan dengan |pedang, akhirnya aku sampai di sisi Murong Shanshan. Memanfaatkan |kesempatan, dengan gagah aku menghalangi rentetan |Sihir yang mengarah padanya. Sayangnya, aku bukan |Ksatria yang memiliki |perisai - rasanya sungguh perih terkena sihir-sihir itu!
Begitu efek |pusing hilang, Murong Shanshan segera melepaskan |semburan pedang yang telah terkumpul di pedangnya. Sasaran serangannya bukan ke kerumunan NPC musuh di belakang, melainkan ke arah |pintu gerbang kota di depan.
Dentuman keras menggema. Jalan menuju gerbang utama telah terbuka berkat kekuatan dahsyat |semburan pedang. NPC yang sebelumnya memblokir jalan tercerai-berai ke |kedua sisi seperti diterjang gelombang. Pasukan musuh yang berdatangan bak air bah pun terbelah oleh satu tebasan pedang maha dahsyat.
Tak menyia-nyiakan |kesempatan, Murong Shanshan langsung meraih |mantel biru ku dan menarikku berlari kencang menuju gerbang.
Jujur saja, belum pernah aku mencoba berjalan mundur dalam |game seperti ini. Pasti penampilanku sangat kacau saat ini.
Setengah menit kemudian, kami akhirnya berhasil menerobos ke bawah pintu gerbang kota dengan bertarung sengit di kiri-kanan. Punggung kami kini bersandar di pintu kokoh yang dikelilingi tembok batu yang lebih solid lagi. Selain itu, di balik pintu tersembunyi sejumlah pendeta Golden Dawn yang tak sedikit jumlahnya. Saat aku dan Murong Shan Shan mendekati pintu gerbang, mereka sudah mulai menyembuhkan darah kami. Ini jelas-jelas mengumumkan: Ada Air Kehidupan yang kuat di belakang, prajurit pemberani! Bunuh mereka tanpa kekhawatiran di belakang!
Berbalik badan, mulai serang!
Harus diakui, meski hanya beda dua tingkat dari Ghoul, npc musuh level 72 ini memiliki serangan dan pertahanan yang jauh lebih kuat. Untuk melawan Ghoul, aku hanya butuh dua-tiga tebasan pedang untuk membunuh satu ekor. Tapi npc level 72 ini jauh lebih tahan. Satu serangan biasa hanya bisa memberikan kerusakan di bawah 2000. Dengan total darah monster level 72 yang hampir 20.000, mustahil membunuhnya tanpa sepuluh hingga delapan kali serangan. Dengan kecepatan seranganku ini, perkiraanku dalam satu menit paling hanya bisa membunuh dua saja.
Menatap lautan kekuatan musuh yang tak berujung, kuhitung kasar: Satu menit dua ekor, satu jam 120 ekor. Ditambah kontribusi Murong Shan Shan, kami berdua bisa membunuh 250 monster per jam. Perkiraanku, tugas ini baru bisa selesai minimal 4 jam lagi.
"Meski sulit dibunuh, hadiah pengalamannya luar biasa besar. Hanya dalam setengah jam membunuh, bar pengalaman saya sudah melonjak 6 kali. Dengan kecepatan ini, dalam belasan menit lagi saya bisa mencapai level 62. Selain pengalaman, drop rate perlengkapan juga sangat tinggi. Monster tipe manusia memang memiliki drop rate lebih tinggi dibanding makhluk elemen lain, apalagi yang kita bunuh sekarang adalah pasukan kerajaan Kota Angin Puyuh yang hidup dalam kemewahan. Kelengkapan persenjataan dan koin emas mereka pasti sangat melimpah."
"Satu jam kemudian, saya sadar meremehkan damage tim dua orang kami. Semburan pedang Murong Shanshan ditambah skill terpasif Pedang Es Misterius milikku membuat kecepatan membunuh monster kami berlipat ganda. Hanya dalam satu jam, setengah dari monster tipe manusia di depan kami sudah tumbang. Perlengkapan berkilau dan koin emas berjatuhan di tanah, sayangnya kami tidak bisa mengumpulkannya."
"Andai saja Xin Yu ada di sini. Dengan kecepatan mengumpulkan perlengkapannya, dia pasti sudah membersihkan semua peralatan di tanah secepat angin menerbangkan daun kering."
"Tiba-tiba aku menyadari, rupanya aku mulai merindukan Xin Yu."
……
"Swa~!"
"Cahaya keemasan mengalir dari langit bagai air, perlahan menyelimuti seluruh tubuhku. Bersamaan dengan itu, pesan sistem muncul——"
"Sistem mengingatkan: Selamat, levelmu telah naik ke 62! Kamu mendapatkan hadiah level up——Kehidupan+20, Kekuatan+2, Stamina+2, Kelincahan+1, Kecerdasan+0.5. Semua Resistensimu meningkat!"
……
Aku seketika merasa bingung. Saat naik ke level 61 terlalu bersemangat sampai lupa melihat. Jadi tidak tahu setelah level 60 naik level ternyata ada reward ini! Samar-samar ingat, biasanya saat level up cuma nambah 10 poin darah. Tapi sekarang malah nambah 20% darah, dan semua atribut juga meningkat cukup banyak!
Untuk sementara tidak mengerti, lalu bertanya pada cewek cantik di samping: "Shanshan, saat kamu level up apakah sistem juga memberi bonus 5.5 poin atribut? Plus 20 darah, dan resistensi juga bertambah?"
Murong Shanshan melotot, berkata kesal: "Baru tahu? Setelah 2nd job change, reward tiap level up akan semakin banyak. Katanya setelah 3rd job change bonus sistem akan lebih banyak lagi~"
Pantas semua orang berebut job change! Ternyata benefitnya segitu besar! Jika tidak salah tebak, resistensi yang didapat tiap level setelah 2nd job change pasti jauh lebih tinggi dibanding sebelum job change. Ini membuktikan level 60 2nd job change adalah garis pemisah pemain. Pemain 1st job sama sekali tidak bisa disamakan dengan yang sudah 2nd job!
Murong Shanshan melihat perlengkapan di kejauhan, matanya berbinar: "Lin Fan, kamu stealth saja ambil perlengkapan itu. Toh di belakang ada penyihir yang heal. Aku sendiri bisa tank. Perlengkapan itu... setidaknya ada puluhan perlengkapan biru. Levelnya pasti tidak rendah! Kalau dijual, kita bisa dapat hampir jutaan. Cepetan! Uang jual perlengkapan kita bagi hasil 50-50~"
Aku melihat bungkusan milikku, berkata dengan putus asa: "Bungkusan ku penuh dengan perlengkapan hijau, sekarang bahkan tidak ada ruang kosong sama sekali..."
"Kalau begitu... simpan di sini dulu, nanti setelah menyelesaikan tugas kita jual perlengkapan lalu tidur bersama, setuju?" Cewek cantik itu tersenyum manis padaku.
"Tidur bersama?" Aku meliriknya, berkata dengan nada menggoda: "Satu di Jalan xx, satu di perumahan xx, 'bersama' kita ini benar-benar sangat jauh~"
Murong Shanshan menunjukkan ekspresi ambigu: "Apa yang kamu pikirkan~ Hari ini Kakao ada di sini, kurang nyaman..."
Pesona tiba-tiba yang ditunjukkan cewek cantik itu membuat darahku langsung naik ke kepala, bicarapun jadi terbata-bata: "Shanshan, kapan... kapan kamu akan nyaman?"
"Saat kamu sudah tidak layak dipukul lagi..." Murong Shanshan tersenyum, "Orang ini benar-benar serakah, sudah punya Xin Yu dan Lu Xuehan di samping, masih ingin menikmati yang di piring sambil melirik yang di panci?"
Aku tertegun, mengayunkan pedang membunuh seorang pendeta musuh npc yang nekat menyerang, lalu berbalik berkata: "Cuma bercanda, lihat kamu seriusnya. Lagipula, aku dan Xin Yu, Xue Han juga tidak ada hubungan khusus~"
Wajah putih salju Murong Shanshan menunjukkan bayangan kekecewaan, dia mengerutkan bibir tanpa melanjutkan percakapan, hanya membuka sharing bungkusan dan berkata: "Bawa perlengkapan hijau-mu kesini!"
Melihat dia tampak tidak senang, aku pun tidak berani berkata apa-apa, hanya bisa memasukkan semua perlengkapan hijau dari bungkusanku ke bungkusannya, menyisakan beberapa kelompok ramuan dan gulungan sihir kembali ke kota.
Memaksa masuk ke mode Siluman, bayangan saya langsung menjadi transparan di udara. Beberapa NPC musuh yang sedang menyerang saya kehilangan target. Ketika melihat pemain Golden Dawn lainnya, mereka langsung melesat dengan mata berbinar-binar.
Murong Shanshan tidak perlu saya khawatirkan. Dia memiliki skill Proteksi Kehidupan yang tangguh, plus zirah oranye super langka level 60. Skill khusus "Restorasi Kehidupan" pada zirahnya juga menjamin keamanannya. Lebih penting lagi, sekelompok pendeta NPC di pos penjagaan belakang terus bergantian menyembuhkan darahnya. Sekarang pun, sepertinya dia akan sulit mati meski ingin sekalipun.
Di area sekitar Murong Shanshan, perlengkapan berserakan dalam radius puluhan yard. Koin emas yang bertebaran tak terhitung jumlahnya. Setiap langkah pasti menginjak uang - sungguh perasaan yang luar biasa!
Meski kecepatan mengumpulkan perlengkapan saya kalah dari Xin Yu, tapi masih termasuk di atas rata-rata pemain. Hanya memakan waktu kurang dari 10 menit, semua perlengkapan sudah seperti badai menyapu awan masuk ke inventory. Di sisi lain, Murong Shanshan sedang membersihkan gelombang terakhir sekitar 200 NPC musuh. Di belakang pasukan pengintai itu, sang Pengawas sudah mendekat, tangannya mulai meraih gagang pedang untuk turun tangan langsung.
Tidak tahu seberapa kuat Pengawas ini. Untuk berjaga-jaga, saya segera merapikan perlengkapan dan kembali bergabung ke medan pertempuran.
Membuka bungkusan, Murong Shanshan menghitung jumlah perlengkapan: total 59 perlengkapan biru dan 113 perlengkapan hijau. Sebagian besar berlevel sekitar 55, cocok untuk pemain menengah-tinggi saat ini. Di sisi lain, aku kagum dengan kemampuannya multitasking: membunuh monster sambil menghitung perlengkapan tanpa kesalahan. Aku mulai curiga orang ini adalah mata-mata jurusan matematika yang menyusup ke jurusan bahasa asing.
Setengah jam kemudian, hanya tersisa sang Pengawas di depan kami. Berdiri di antara mayat anak buahnya, ia memandang kami dengan ekspresi datar. Pedang besar di tangannya terus gemetar.
"Dia takut," kata Murong Shanshan dengan yakin.
Aku segera menyangkal: "Tidak, dia marah..."
Murong Shanshan tertawa lembut: "Kalau begitu, kamu duluan. Aku yang jaga~"
"Shanshan, kamu sama sekali tidak menghargaiku..." Aku memutuskan untuk mencairkan suasana dengan sedikit rayuan di medan perang.
Murong Shanshan tersenyum penuh kerjasama: "Sudahlah, setelah kali ini, kakak akan selalu melindungimu~"
"Huu~"
Pedang besar yang indah memisahkan kami. Sang Pengawas sudah mengamuk. Pasti dia merasa dua orang di depannya ini terlalu cabul.
Serangan skill kali ini memiliki efek percikan. Meski tidak terkena langsung, darahku berkurang puluhan poin karena percikan. Entah seperti apa efeknya kalau kena langsung.
Murong Shanshan cepat menstabilkan posturnya, Pedang Cahaya Tersembunyi tanpa ragu mengirimkan Kombo. Bersamaan itu, aku juga dengan cepat menghujani dua skill yang tak perlu waktu pelepasan - Kombo dan Pukulan Berat. Pengawas yang awalnya beraura mengancam itu langsung terbanting ke pintu. Zirah peraknya mulai menunjukkan retakan halus setelah serangan gencar, memperlihatkan zirah dada hitam berbentuk rantai di bawahnya.
Perlindungannya ternyata cukup baik. Tak heran damage output tertinggi kami berdua dalam waktu singkat hanya mengurangi kurang dari sepersepuluh darahnya. Perkiraanku, butuh beberapa menit untuk benar-benar mengalahkannya. Bagaimanapun, dia tetap perwira kecil elit kubu meski jauh di bawah level bos semu. Bagi pemain biasa, kehadirannya sudah setara bos.
Sayangnya, kekuatan kami berdua sekarang jelas setara bos di antara para pemain. Jadi terhadap si Pengawas ini, kami bisa membunuhnya dengan kejam.
Beberapa menit kemudian, Pengawas itu roboh. Bersamaan kematiannya, segunung koin emas dan satu perlengkapan jatuh. Mataku yang tajam langsung menangkap pedang besar itu sudah meledak keluar, sayangnya Murong Shanshan lebih cepat memungutnya.
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Anda menyelesaikan tugas 【Menghilangkan Gangguan】, silakan ambil hadiah di npc terkait!
……
Aku menghela napas lega, tugas akhirnya selesai. Saat ini kelopak mata atas dan bawahku terus berkelahi. Jika bukan karena ada cewek cantik di samping yang menyenangkan mata, mungkin aku sudah tertidur. Entah bagaimana rasanya tidur di dalam game. Kabarnya ada orang yang ketiduran di kota, hasilnya berdiri tidur sampai besok pagi, badan pegal-pegal saat kerja.
"Ayo kembali untuk menyerahkan tugas. Setelah menyerahkan tugas, kita jual perlengkapan lalu bisa tidur."
Murong Shanshan juga kelelahan, dia mengangguk lemah: "Ya, kita jalan kaki dulu untuk menyerahkan tugas. Entah apakah basis Golden Dawn menjual gulungan sihir kembali ke kota. Kalau ada, bakal lebih mudah untuk mengerjakan tugas nanti."
"Kita lihat saja setelah kembali."
Prajurit yang menjaga Pos Penjagaan berterima kasih ribuan kali, bahkan menawarkan steak kaki babi hutan darah-dingin panggang. Aku dan Murong Shanshan saling pandang bingung, benar-benar tak ada selera makan camilan tengah malam seperti itu.
Kembali ke perkemahan Golden Dawn, setelah menyerahkan tugas biru ini, kami kembali mendapat 2000 poin persahabatan kubu. Meski hanya tugas tingkat biru, tapi jelas pemain biasa tidak akan sanggup dengan tingkat kesulitannya. Bahkan tim 5 orang, jika perlengkapannya tidak bagus, pertempuran di bawah Pos Penjagaan tadi 90% akan berakhir party wipe.
Tidak jauh dari NPC tugas, ada beberapa NPC berpenampilan pedagang kecil berdiri. Aku mendekat dan berbincang dengan mereka, ternyata memang menjual kargo. Di menu barang-barang, ada gulungan sihir kembali ke kota yang ditetapkan di Golden Dawn. Langsung senang bukan main, aku berteriak: "Shanshan, di sini benar-benar jual gulungan sihir kembali ke kota!"
Murong Shanshan berlari riang mendekat, bersamaan dengan itu aku menekan tombol beli gulungan sihir kembali ke kota, namun terjadi sesuatu yang tak terduga—
Sistem mengingatkan: Pangkat militer Anda belum memenuhi syarat untuk membeli item ini. Syarat pangkat: Pengawas!
……
Murong Shanshan juga gagal membeli gulungan kembali, dia menggigit bibirnya lalu berkata padaku: "Ayo, kembali ke Kota Bulan Perak jual perlengkapan! Besok lanjutkan latihan pangkat, nenek tidak percaya! Hanya pangkat Pengawas, asal kita latihan seminggu, pasti bisa dapat!"
Kubuka rekaman sistem, mencari daftar peringkat pangkat militer, lalu berkata: "Ya, sekarang kita masih Sentinel, cukup naik 8 level lagi bisa promosi jadi Pengawas, memang tidak banyak..."
"Jangan banyak omong kosong, pulang..." Murong Shanshan benar-benar kesal kali ini.
Kota Bulan Perak.
Sudah subuh jam 5, masih banyak pemain keluar-masuk untuk persediaan item latihan leveling. Di plaza gerbang timur beberapa pemain berjualan barang semalaman, mengingatkanku pada pedagang makanan malam di dunia nyata. Sama-sama berjuang hidup, baik di game maupun dunia nyata, orang-orang seperti ini patut dihormati.
Di samping NPC Balai Transaksi hampir tidak ada pemain. Saat kami mendekat, satu-satunya pemain yang ada pun log off untuk tidur. Sambil menahan menguap kutatanya: "Shanshan, yakin mau jual semua perlengkapan sekarang? Tidur dulu baru jual besok tidak bisa?"
“Tidak baik, kalau menjual sekarang, barang kita masih akan terus terjual selama waktu istirahat. Kamu harus tahu cara mengatur waktu dengan efisien. Lagipula, urusan hari ini harus diselesaikan hari ini juga. Sikap hidupmu harus diubah sedikit.”
Aku tak tahan tertawa: “Tak kusangka, sikap hidupmu cukup positif ya~”
Murong Shan Shan tersenyum manis: “Dulu tidak begitu, sekarang lumayanlah. Mungkin karena adanya game ini, aku baru sadar ada banyak hal berharga yang bisa dilakukan selain mengubur diri dalam buku.”
Aku dibuat bingung oleh omongannya yang berantakan, terpaksa mengeluarkan perlengkapan satu per satu dari bungkusan, menanyakan harga sebelum menjualnya. Murong Shan Shan menguasai harga pasar dengan baik, cukup melirik sebentar untuk memperkirakan harga. Perlengkapan yang kita dapat cukup banyak, umumnya harga perlengkapan biru dipertahankan antara 1000~5000, sedangkan perlengkapan hijau biasanya sekitar 200. Sekarang level semua orang sudah tinggi, perlengkapan hijau tidak terlalu langka, harga 200 masih terjangkau.
