“Ngomong apaan sih!” Penyihir itu kesal, berkata kasar: “Cewek jalang itu curang, ganti kartu gue. Bangsat, uang di badan gue habis digondol. Sialan, hampir celana dalam gue aja dicopet. Untung, gue dapet ganti rugi sedikit.”
Prajurit heran: “Dapet apa?”
Penyihir tersenyum mesum: “Cewek itu mungkin merasa bersalah, jadi semalam ikut gue pulang. Sialan, semalam tujuh kali gebukin, hampir pinggang gue remuk. Wuih... Wuih..., tenaga cewek itu sungguh mantap, teknologinya juga jago. Gajian sebulan ditukar semalam, masih worth it lah.”
Prajurit tertawa: “Sialan dua puluh hari ke depan lo nggak punya uang, gue liat lo bisa bertahan gimana?”
Lalu dia menambahkan: “Tapi soal kualitas cewek, para cewek Young Master Xu emang banyak yang top. Kemarin malem dia gebukin bintang film di ruang musik lantai empat, cantik banget. Namanya apa ya? Ah sialan lupa. Trus, Nona Ayue juga oke. Eh, dia bukan cewek Young Master Xu sih, dia sama sekali nggak mau tau sama anak bangsawan~”
Penyihir tertawa: “Ayue emang karakternya kuat, gue suka! Ngomong-ngomong, kalian tahu nggak, kemarin Young Master Xu dipukulin orang, kayaknya yang mukul Murong Shanshan!”
“Wajar lah, bukannya Young Master Xu sering dipukulin Murong Shanshan sama Lin Fan?”
“Bodoh! Bukan di game, tapi di Heaven on Earth pusat kota! Katanya gara-gara urusan Liu Yun.”
Prajurit tertawa terkekeh: "Sebenarnya Liu Yun juga tidak buruk, penampilannya segar dan montok. Tapi Tuan Xu sepertinya hampir tidak punya waktu untuk 'merawatnya', benar-benar disia-siakan."
Penyihir segera menahan senyum, wajahnya dingin: "Jangan sembarangan bercanda tentang ini. Jika terdengar, kita semua akan dalam masalah. Liu Yun sekarang seperti duri di hati Tuan Xu, menghalanginya untuk terus mengejar Ayue."
"Kalau soal kecantikan, Murong Shanshan dan sekumpulan gadis cantik dari Firdaus yang Hilang lebih tinggi tingkatannya. Jika bisa mendapatkan salah satunya, MATI pun jadi berharga~" Prajurit melirik ke sekeliling, lalu berkata: "Sudah, jangan bahas ini. Bukannya tadi Sistem memberi notifikasi ada yang menerima misi penghancuran kita? Kenapa sampai sekarang belum ada gerakan?"
Penyihir terkekeh: "Mungkin mereka takut datang. Kita ini orang-orang berpengaruh di Kekuasaan Sang Playboy. Berapa banyak orang di Silver Moon City yang berani macam-macam dengan kita? Lagipula bukankah kalian lihat? Tim itu cuma satu orang, haha! Siapa nekat mengerjakan misi sendirian? Bahkan jika Murong Shanshan sendiri yang datang, kita berlima tidak takut padanya~"
Prajurit tertawa terbahak: "Dasar tukang ngibul! Tidak malu-maluin!"
Mendengar ini, aku menghentikan kemampuan Siluman dan menampakkan diri di dekat mereka. Saat itu juga Raja Landak sudah sekarat. Jika tidak segera menyerang, kesempatan akan hilang.
Penyihir mengusap matanya: "Sialan, pasti karena semalam kebanyakan begadang! Mataku sampai berhalusinasi. Di sini tiba-tiba muncul Qingcai Baiyu Tang, benar-benar tidak masuk akal..."
Suara prajurit gemetar: "Bukan matamu yang berkunang, kami juga melihatnya. Jangan-jangan... dia yang mengambil tugas ini..."
Kelima orang menghentikan serangan. Prajurit paling depan tanpa persediaan malah ditubruk hingga MATI oleh Raja Landak...
Notifikasi misi langsung ter-refresh: Jumlah target yang terbunuh bertambah 1. Ternyata korban bos juga dihitung sebagai milikku.
Aku harus memberi penjelasan: "Benar, akulah yang ambil tugas ini. Barusan kalian bilang apa? Takut meski Murong Shanshan datang? Hmm, aku masih belum bisa kalahkan dia. Biar kucoba dulu~"
Belum selesai bicara, penyihir lawan langsung menembakkan dua Anak Panah Embun Beku ke tubuhku. Bangsat, langsung serang tanpa basa-basi...
"Serbu bersama, habisi dia dalam sekejap!" seru penyihir itu dengan gagah berani.
Sayangnya, Anak Panah Embun Bekunya hanya mengurangi 120+ darahku. Dibanding total 6500 darahku, itu cuma sehelai rambut dari sembilan ekor sapi.
Meski punya skill menyerbu, aku tak buru-buru menggunakannya. Dengan santai kuhunus Pedang Kemerahan, membiarkan penyihir lawan menyerbuku sepuasnya.
Sang prajurit panik. Dia langsung melancarkan Kombo yang menyapu 200- darahku. Kubalas dengan Kombo-ku sendiri, konsekuensinya dia langsung teleportasi ke kota.
Dua penyihir itu kalang kabut setelah perisai hidupnya lenyap. Sementara aku mengaktifkan skill Belenggu Manna, efek perlambatan langsung hilang. Kutubruk mereka, Pedang Kemerahan berkelebat dua kali melakukan serangan biasa——
“2578！”
“3452！”
Seperti dugaan, dua penyihir lemah ini tak tahan dihajar, keduanya MATI dalam sekejap.
Tiba-tiba aku sadar sepertiku terlalu kejam, selisih level perlengkapan yang terlalu besar membuat beberapa orang ini sama sekali tidak memiliki kekuatan pemberontak. Bahkan pendeta terakhir yang tersisa mulai kabur menyelamatkan diri.
Jangan biarkan dia lolos, menyerbu!
Seketika aku menyusulnya, mengayunkan pedang dan membunuh seketika!
Hanya dalam beberapa menit, lima anak muda penuh semangat itu semua kolaps. Di tempat hanya tersisa aku dan seekor boss dengan darah habis.
Raja Landak penuh permusuhan terhadap Segalanya, SEKARANG JUGA menyerangku untuk bertarung jarak dekat.
Sebagai level 63, aku sudah imun terhadap sebagian besar serangan monster level 50. Jadi membunuhnya tidak membutuhkan banyak usaha. Dalam dua menit, hanya dengan menggunakan satu ramuan merah menengah, boss tugas ini berhasil kuhabisi.
Mengeluarkan lebih dari 300 keping emas tapi tanpa perlengkapan. Satu-satunya item adalah sepasang taring panjang.
Segalanya terasa terlalu mulus. Saat menyerahkan tugas, baru kusadari hanya satu jam berlalu. Sebuah tugas biru memberikanku 10 miliar EXP dan 8000 poin persahabatan kubu. Dalam arti tertentu, manfaat mengulang tugas seperti ini memang puluhan kali lebih baik daripada sekadar membasmi monster.
Hanya saja, kebahagiaan ini dibangun di atas penderitaan orang lain. Pasti para pemain yang tugasnya direbut itu sedang sangat frustrasi sekarang. Meskipun mereka pemain musuh dan berasal dari guild antagonis, sebaiknya tidak sering melakukan hal seperti ini agar tidak merasa kecemasan.
Melihat waktu, pukul 9 pagi. Sekarang tugas 2nd job change Xu Lin mungkin sudah hampir selesai~
Kubuka dialog dengan Xin Yu dan bertanya: "Bagaimana progres tugasmu?"
“Baru selesai, kami akan segera ke Golden Dawn, bagaimana denganmu?” Suara Xin Yu tak terbendung antusiasmenya.
“Aku akan menunggu kalian di sini.”
Aku membalas, dalam hati berpikir: Xu Lin pasti dapat equipment atau buku skill keren dari job change kedua ke-5, kalau tidak Xin Yu tidak akan segembira ini.
……
Tak lama kemudian, beberapa mm tiba melalui formasi teleportasi.
Sebuah busur panjang berpendar cahaya oranye tergenggam di tangan Xin Yu, wujud cantiknya yang berbinar membuat beberapa pemain di sekitarnya ngiler.
Tanpa perlu penjelasan, aku hampir bisa menebak segalanya. Kuajukan pertanyaan ke Xu Lin di belakang: “Kakak Lin, hadiah job change kedua itu busur oranye di tangan Xin Yu ya?”
Xu Lin mengangguk lemah, berkata: “Tuhan tahu apa yang direncanakan Yueheng, equipment dari job change kedua malah tidak bisa dipakai sendiri. Untungnya ini busur dengan atribut bagus, kalau tidak aku pasti frustrasi. Sekarang serangan Xin Yu sudah hampir di luar batas normal pasukan panah, bisa dibilang bug kecil～”
Aku segera menoleh ke Xin Yu yang sedang bersandar: “Tunjukkan atribut equipmentnya dong, busur oranye level berapa ini?”
“Level 55!”
Xin Yu langsung membagikan statistik equipmentnya——
【Sayap Dewi Alam】(Perlengkapan Oranye)
Serang: 360-485
Kekuatan: +82
Stamina: +76
Kelincahan: +80
Kecerdasan: +65
Tambahan: Meningkatkan kerusakan & efek skill busur pemakai sebesar 40%
Skill Tambahan: Kebangkitan Kembali
Membutuhkan Level: 55
……
Aku tertegun sejenak, bertanya: "Apa arti skill khusus 'Hidup Kembali' ini? Sudah pernah diuji melalui eksperimen?"
Xin Yu tersenyum manis: "Tentu saja. Skill ini tidak memerlukan poin skill khusus, bisa dianggap sebagai skill terpasif. Dalam 60 menit, aku bisa hidup kembali di tempat yang sama sekali. Setiap kali berhasil hidup kembali, efek skill akan aktif lagi setelah 60 menit~ Lagipula, darah dan magi akan penuh setelah hidup kembali~"
Aku memujinya sambil diam-diam menyesal: "Sial, andai ini bukan busur tapi perlengkapan zirah. Bisa hidup gratis setiap 60 menit, ini cocok banget buat prajurit pertahanan tinggi dan HP besar sepertiku. Sayangnya, aku tidak bisa memakai busur panah..."
Teringat ucapan Xu Lin tadi tentang serangan Xin Yu yang tinggi, penasaran aku bertanya: "Xin Yu, boleh lihat atribut lengkapmu?"
Xin Yu tersipu malu: "Tentu saja boleh."
Setelah berkata demikian, dia membagikan panel atributnya padaku——
Sayur Hijau Godaan (Pasukan Panah)
Ras: Elf
Level: 58
HP: 3752
Serangan: 895-1342 (×110%【Kekuatan Dewa Perang】)
Pertahanan: 1020
Reputasi: 51070
Poin Hubungan Kubu Baru: 203940
Keberuntungan: 0
……
Meski sudah mempersiapkan mental, aku tetap terkejut melihat atribut Xin Yu yang luar biasa. Guozi yang seorang ksatria saja HP-nya cuma 4000-an, tapi Xin Yu seorang pemanah berbaju zirah kulit nyaris menyamainya. Lebih mengerikan lagi pertahanannya - hanya dengan zirah kulit saja bisa mencapai angka 1000! Jelas perlengkapan ungu level tinggi yang dipakainya bukan sekadar tampilan menarik.
Saat ini di antara pemain mainstream Yueheng, serangan prajurit level 50 umumnya hanya sekitar 1000 poin lebih sedikit. Artinya sebenarnya sebagian besar pemain prajurit hanya bisa tepat menerobos pertahanan Xin Yu, dan kerusakan yang dihasilkan tidak mendapat bonus berlebih sehingga tidak begitu mengerikan. Ditambah rate penghindaran lebih dari 50% dari perlengkapan Xin Yu, pada dasarnya prajurit biasa yang melawannya hanya akan menemui jalan MATI.
Aspek paling mesum dari atribut Xin Yu saat ini adalah serangannya. Sama seperti pemain pencuri, pasukan panah yang mengkhususkan diri pada Kelincahan juga tidak menambah Kekuatan. Cara mereka meningkatkan serangan adalah dengan menambah Kelincahan, namun Derajat pertumbuhan Kelincahan umumnya setengah dari Derajat pertumbuhan Kekuatan prajurit. Prajurit yang menambah 10 poin Kekuatan bisa meningkatkan 10 poin serangan, tapi pencuri dan pasukan panah yang menambah 10 Kelincahan hanya bisa meningkatkan sekitar 5 poin serangan. Namun ini tidak berarti damage mereka pasti lebih rendah dari prajurit. Sebaliknya, dua job change level sama ini justru seringkali damage-nya melebihi prajurit, karena Kelincahan tidak hanya menambah serangan tapi juga kecepatan serangan dan rasio serangan mematikan. Setelah semua ini ditumpuk, Segalanya menjadi masuk akal.
Busur oranye ini memiliki Tambahan atribut peningkatan skill attack 40%. Bahkan aku yang terbiasa melihat perlengkapan mesum pun agak tak bisa berkata-kata. 40%, memang sedikit berlebihan. Jika diganti sekitar 15%, mungkin lebih bisa diterima.
Xin Yu memandangku dengan bangga, tersenyum manja: "Bagaimana? Masih layak dibawa keluar, kan?"
“Bukan cuma bisa dibawa keluar...” Aku meliriknya, kesal berkata: “Atribut perlengkapanmu sekarang sudah hampir menyamai punyaku, damage pasti sudah lebih tinggi dariku...”
Xin Yu merendah: “Tidak juga, kamu punya 4 perlengkapan oranye level tinggi, aku cuma dua. Kalau soal damage, pasti aku kalah～”
Xu Lin mendekati kami, melotot: “Jangan banyak omong! Ikut aku ambil tugas! Tinggal 3 jam lagi sampai makan siang. Sebelum itu, kita ambil tugas dengan tingkat kesulitan tinggi. Habis makan, lanjutkan di sore hari. Setuju?”
Xin Yu dan Lu Xuehan tidak keberatan. Guozi dengan tidak masuk akal CABUT hak bicaranya oleh Xu Lin. Sementara aku berpikir Murong Shanshan pasti tidak bisa temani aku bertugas hari ini, akhirnya setuju.
Xu Lin menganggum sambil tersenyum: “Baik, aku yang pilih tugasnya～”
Dengan lincah Xu Lin mendatangi npc tugas yang sepi. Beberapa menit kemudian, dia kembali dengan murah masam: “Sekarang semua level tugas hanya tersisa satu tugas oranye. Aku mau ambil, tapi Sistem memberi notifikasi Reputasi dan pangkat militermu tidak memenuhi syarat!”
Aku terkejut: “Aneh! Dua hari lalu saat masih Viscount kecil, aku dan Murong Shanshan sudah bisa ambil tugas oranye. Kakak Lin sekarang sudah jadi Viscount, kenapa tidak cukup? Berapa Reputasimu?”
“Mungkin karena sistem maintenance tadi malam, di papan pengumuman sistem pagi ini ada info kalau sistem sempat maintenance parsial selama 20 menit tadi malam. Mungkin untuk mencegah pemain menimbun quest tingkat tinggi～” Xu Lin mengedipkan mata, lanjutnya: “Reputasiku sekarang sudah lebih dari 40.000, Lin Fan reputasimu berapa? Bagaimana kalau kamu jadi kapten untuk ambil quest?”
Kucek reputasiku: 130.000, jauh lebih tinggi dari Xu Lin. Tidak tahu apakah bisa mengambil. Xu Lin kemudian menyerahkan gelar kapten padaku, lalu menyuruhku mengambil quest oranye satu-satunya yang belum diambil orang.
Aku segera mendekat dan berbicara dengan NPC quest untuk membuka daftar tugas. Setelah memfilter berdasarkan level quest, benar saja hanya tersisa satu quest tier oranye. Saat kubuka detailnya, terlihat tulisan samar di bawah syarat quest: "Persyaratan: Level rata-rata tim 55, reputasi kapten 100.000, pangkat militer kapten setara Perwira Pengawas."
Aku tak bisa menahan senyum. Ini lagi-lagi batasan yang menguntungkanku. Jelas, grinding pangkat militer akan semakin sulit. Kedepannya saat lebih banyak pemain datang, bisa saja quest habis tak tersisa. Tanpa quest untuk grinding pangkat, mustahil menaikkan level pangkat dengan cepat. Cara tercepat grinding pangkat adalah dengan mengambil quest tier ungu ke atas!
Aku dan Murong Shanshan sudah mengambil 4 tugas oranye sebelum pemeliharaan sistem. Selama tidak diaktivasi, kami bisa mengerjakan tugas ini kapan saja. Ini sama dengan menguasai aset tetap yang sangat berharga.
Sayangnya tugas-tugas ini tidak bisa dishare, kalau tidak bisa mengajak Xin Yu, Xu Lin, dan Lu Xuehan untuk bergabung.
"Lin Fan, bisakah menerima atau tidak?" Di kejauhan, Xu Lin bertanya.
Aku segera menekan tombol terima. Begitulah, tugas oranye terakhir berpindah dari daftar hadiah npc ke daftar tugas pribadiku.
Xu Lin dan yang lain menerima notifikasi penerimaan tugas, lalu mulai memeriksa detail tugas Orange-tier dengan antusias——
【Seruling Iblis Bayangan】（Setara——Oranye）
Konten Tugas: Setengah bulan lalu, tim pelopor 1000 orang Golden Dawn melewati Pemakaman Gagak di selatan Hutan Angin Sepoi saat menjalankan tugas. Namun sejak itu tim ini menghilang. Bagi 50.000 tentara Golden Dawn, 1000 pelopor ini adalah mata kami. Harap temukan mereka. Karena hilangnya pasukan pelopor di Bukit Gagak, pergilah ke sana untuk mencari petunjuk.
……
Setelah membaca tugas, Xin Yu bingung: "Kenapa konten tugas sama sekali tidak nyambung dengan judulnya?"
Xu Lin dan Lu Xuehan juga bingung, lalu mereka semua menatapku.
"Mungkin ada kelanjutan tugas nanti. Intinya kita harus ke Bukit Gagak, mari kita pergi kesana."
Buka peta, koordinat Bukit Gagak yang ditampilkan dalam deskripsi tugas masih berada di wilayah terpencil, hampir mendekati perbatasan Lembah Bulan Bayang di sebelah barat Kota Bulan Perak.
Xu Lin menghela napas: "Sepertinya kita hanya untuk kabur saja membutuhkan waktu setidaknya lebih dari satu jam."
Aku menghibur: "Jangan bercanda, ini kan tugas oranye. Lari sedikit tidak masalah. Banyak orang yang lari sebulan pun belum tentu bisa menyelesaikan tugas ungu, apalagi kita dapat yang oranye."
Xu Lin tak bisa menahan senyum: "Kalau begitu... ayo kita pergi!"
……
Jalan menuju Bukit Gagak membentang melintasi dataran. Saat kita melewati Dataran Kuda Terbang yang cerah, pemandangan di depan akhirnya mulai terlihat suram. Di sini, jejak kekuatan arwah-arwah gelisah sudah mulai terlihat sesekali. Peta menjelaskan daerah ini pernah diserang arwah-arwah gelisah.
Desa-desa di sepanjang jalan kebanyakan sudah tandus. Rumah-rumah reyap dikelilingi rumput liar. Tembok yang sudah lama tidak direnovasi terlihat kelabu. Di pinggir jalan, beberapa tunggul pohon runcing berdiri tegak dengan tengkorak manusia tertancap di ujungnya. Di bawah terik matahari, tengkorak-tengkorak itu memantulkan cahaya putih menyilaukan. Tertiup angin, terdengar suara "Wuuwu".
Xin Yu ketakutan melihat pemandangan ini hingga mendekat ke sampingku. Lu Xuehan waspada mengamati sekeliling. Xu Lin juga memperhatikan sekitar dengan ekspresi serius.
Tempat ini... terasa sangat tidak beres...
