“Ding～!”
Info Pertempuran: Kamu membunuh Ksatria Transformasi Iblis, mendapat 240.000 EXP, +80 poin persahabatan kubu. Karena seranganmu, status Transformasi Iblis Ksatria terlepas, Ksatria Emas mendapatkan kembali kebebasan!
……
Pantas saja masih ada bar darah hijau, rupanya kita hanya menghilangkan status iblisnya. Untung EXP-nya lumayan, dan poin persahabatan kubu yang bisa di-farm juga banyak.
Sial! Ksatria Emas yang sudah dilepaskan dari transformasi iblis ini tidak tahu balas budi. Dia malah ngacir ke pinggir nonton saja. Kalau Komandan Regu Koma yang disini, pasti tidak akan membiarkanku berjuang sendirian seperti ini.
Xu Lin mulai melepaskan Api Hantu ke segala penjuru. Karena skill membantai area-nya memiliki jangkauan luas, ditambah energi sihir Xu Lin yang bisa mempertahankan 6 tumpukan api menyala bersamaan, area serangannya cukup besar. Di sisi lain, setelah job change kedua, imunitas npc ksatria terhadap serangannya sudah berkurang drastis. Rasa terbakarnya sangat perih, angka kerusakan merah berhamburan dari kepala pasukan ksatria. Banyak ksatria yang melepas status lalu kabur dari medan perang, sementara EXP kami melonjak gila-gilaan dalam waktu singkat.
Satu jam lebih kemudian, perutku mulai kerocok, namun pasukan ksatria di depan mata masih terus berdatangan tanpa tanda-tanda berkurang. Aku heran dan berkata pada Xin Yu: "Siang ini siapa yang masak? Aku hampir kolaps kelaparan!"
Xin Yu melirikku dengan genit: "Siapa suruh sarapanmu cuma dikit? Siang ini, hmm... kayaknya si nona Qing yang masak. Kenapa, udah nggak tahan lapar?"
Aku mengangguk: "Masih bisa, mungkin bisa tahan 24 jam lagi sebelum MATI kelaparan."
Xu Lin tertawa: "Sabarlah. Monster di sini harus dimusnahkan sampai habis baru bisa makan. Lagian kalau log off paksa saat pertempuran, karaktermu bisa terjebak online. Nanti kerugiannya Yueheng nggak tanggung jawab."
Dasar bos licik, harusnya dari dulu aku tahu kelakuannya.
Tiba-tiba Lu Xuehan yang sedang memandang ke luar terkejut: "Cepat lihat! Ksatria yang sudah kita Bunuh muncul lagi di luar. Sepertinya masih terpengaruh suara seruling itu, jadi..."
Aku kaget bukan main. Untung Xue Han jeli, kalau tidak kita bisa terus-terusan bertempur sampai kapan?
"Guozi, kau yang tank monster dulu! Aku mau keluar bawa pulang kepala imam besar itu! Sial, dari tadi dia yang jadi dalang semua!"
Xu Lin buru-buru mencegah: "Jangan! Bukannya bagus kita bisa grinding pengalaman dan pangkat militer seperti ini? Lihatlah berapa banyak poin pengalamanmu naik dalam satu jam ini?"
Aku menunduk melihat, bar pengalamanku telah naik dari level 63 21% menjadi level 63 36%. Dapat 15% pengalaman dalam satu jam di level 63? Ini benar-benar tidak masuk akal.
Masalahnya, perutku sekarang keroncongan. Berapa lama lagi aku bisa bertahan? Sudah lama tidak melakukan hal-hal layaknya pemain profesional. Lapar 24 jam sebenarnya bukan masalah besar. Dulu saat main game simulasi lain, pernah 36 jam tanpa setetes air. Sepertinya akhir-akhir ini hidupku terlalu nyaman, sampai dicurigai jadi manja.
Akhirnya kukatakan: "Lanjutkan saja, terus bertarung sampai semua mencapai level 60..."
Lu Xuehan bertanya lembut: "Tapi bukannya kamu lapar? Ini bisa merusak kesehatan, jangan memaksakan diri seperti ini."
Masih Xuehan yang paling perhatian...
Aku melototi Xu Lin yang sedang memandangku dengan tatapan menggoda. Dia menunjuk detail tugas sambil berkata pada Lu Xuehan: "Tenang, sistem memblokir tugas ini harus selesai dalam 5 jam. Sudah lebih dari 2 jam berlalu. Kita bisa lanjut satu jam lagi biar Lin Fan bisa membunuh imam besar itu nanti. Xuehan, jangan terlalu khawatir~"
Bangsat, Xu Lin semakin tidak tahu malu. Dia cuma bisa menggoda Lu Xuehan terus.
"Tidak ada yang perlu dikatakan lagi, menurut kata-kata Xu Lin, kita harus terus membunuh monster. Untungnya di belakang ada Xu Lin dan Xin Yu, total damage output mereka berdua sekarang setidaknya sepuluh kali lipat lebih tinggi dariku. Terutama Xu Lin, setelah 2nd job change, serangan sihirnya meningkat drastis. Meski secara angka tidak banyak berubah, daya hancur terhadap monster jelas jauh lebih kuat. Ksatria level 75 hanya perlu berdansa di apinya selama setengah menit sebelum lari patuh ke imam besar untuk menunggu reinkarnasi."
"Meski Xin Yu belum 2nd job change, secara tertentu dia tidak kalah dari Xu Lin. Dia memiliki dua perlengkapan oranye tingkat tinggi, salah satunya adalah senjata - kategori perlengkapan dengan bonus serangan tertinggi. Busur Dewi Alam dengan daya serang dahsyat dan bonus skill attack membuat kekuatannya kini berbeda jauh. Berbeda dengan pasukan panah lain, Xin Yu yang percaya diri dengan serangannya selalu menggunakan skill serangan kelompok Multi-Shot sebagai skill leveling, membuat Multi-Shot-nya cepat mencapai level 6. Dengan bonus skill, damage output terhadap kelompok monster bisa dibayangkan."
"Sedang bertarung tiba-tiba aku menerima pesan sistem -"
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Selamat, pangkat militer Anda telah naik! Level saat ini adalah Wakil Komandan Kota, Komando +1, dapat berbicara dengan Perwira Logistik senior kubu Anda untuk mendapatkan hak memimpin 1 prajurit. Prajurit ini bisa dipanggil dan dihidupkan kembali, levelnya setara dengan level Anda, job dan gender acak, daya serang dan skill serangan bergantung pada perlengkapan dan skill yang dipelajari! (Sistem Yueheng menyambut penggunaan sistem ini, jumlah pemain yang telah menggunakan sistem ini saat ini: 0)
Sial, malah pangkat militer yang naik duluan saat membasmi monster.
Aku agak terkejut, sistem telah menetapkan bahwa level pangkat militer: Panglima Resimen bisa memimpin 100 prajurit setara level satu, sedangkan pangkat yang kucapai sekarang setara level 12. Level 12 baru bisa memimpin 1 prajurit, diperkirakan Wakil Panglima Resimen level dua mungkin hanya bisa memimpin maksimal 50 buah saja. Sulit dibayangkan, seorang pemain membawa 50 prajurit kecil untuk membantu latihan leveling-nya. Konsep seperti apa itu, dunia ini terlalu gila. Sesuai dengan slogan Yueheng: Tidak ada yang tidak bisa kami wujudkan, hanya yang tidak terpikir olehmu.
Yueheng terlalu keren, rasa kagumku pada desainer game ini tiba-tiba meluap tak terbendung.
Tidak tahan, jantungku berdebar-debar. Kali ini benar-benar epik! Meski bukan job summoner tapi bisa punya pengikut. Hal spektakuler seperti ini sulit dibayangkan. Nanti setelah makan siang langsung aku ambil prajurit kecil itu, bawa keliling ke empat pintu gerbang Kota Bulan Perak dulu. Setelah puas pamer baru lanjut latihan leveling dan naikkan pangkat militer!
1 jam berlalu dengan cepat, ketika saya selesai membayangkan cukup, pengalaman saya sudah mencapai level 63 50%. Xu Lin menyeringai ke arahku dari luar, memberi isyarat untuk bertindak.
Aku segera berbalik ke Xin Yu dan Guozi: "Aku harus keluar membunuh imam besar itu, kalian berdua siapa yang mau tanking?"
Xin Yu langsung menjawab: "Tentu Guozi, dia ksatria!"
Xu Lin menggeleng: "Pertahanan Guozi cuma 1100-an. Xin Yu, pertahananmu juga lewat 1000 kan? Kamu punya hampir 50% penghindaran. Kamu lebih cocok tanking daripada Guozi. Ayo sini, kakak kasih permen~"
Sialan, Xu Lin mulai terpengaruh kelakuan Xin Yu.
Tapi karena Xu Lin sudah bicara dengan alasan masuk akal, Xin Yu pun tak punya alasan untuk menolak.
Saat Xin Yu berada di belakangku, aku memasuki mode siluman. Meski dalam stealth, aku tak bisa langsung menerobos karena tidak bisa menembus monster, dan monster terdekat masih bisa melihatku.
Setelah berpikir panjang, akhirnya ada ide!
Mengunci seorang ksatria di pinggir, mengaktifkan skill pekerjaan setelah job change kedua prajurit - Serbuan!
Angin menderu di telinga, tubuhku menerobos lingkaran kepungan ksatria dengan kekuatan skill. Tiba-tiba aku sudah berada di luar. Ksatria bodoh itu kehilangan 3000+ darah, terjatuh pusing di tempat.
"Saat itu, hujan api Xu Lin turun di sekitarku dan langsung menarik perhatian monster di sini, sementara aku mendapat kesempatan untuk berdialog satu lawan satu dengan imam besar orc."
Di depan rumah rendah, tiga Ksatria Emas masih perlahan-lahan sedang menjalani Transformasi Iblis oleh seruling iblis. Proses ini berlangsung cukup lama, sekitar 30 detik. Selama waktu itu, warna keemasan zirah ksatria secara bertahap memudar dan berubah menjadi kuning tua khas Transformasi Iblis.
Perlu dicatat bahwa ketiga ksatria yang sementara meninggalkan status Transformasi Iblis ini ternyata kembali ke level 85 yang mengerikan. Rupanya Transformasi Iblis telah mengurangi atribut dan level mereka. Jika tadi yang menyerang kami adalah prajurit elit level 85 ini, belum tentu kami bisa bertahan.
Imam besar orc yang bertubuh pendek masih fokus meniup seruling iblisnya. Suaranya merdu dan melankolis, mirip seperti Simfoni Kehidupan Kesembilan kalau didengar saksama.
Tak ada waktu untuk menikmati musik. Tampaknya jika nyanyian rendah imam besar terputus, proses Transformasi Iblis ksatria akan berakhir. Waktu yang tersisa untukku tinggal kurang dari 10 detik. Jika terlambat, ketiga ksatria ini akan sepenuhnya terTransformasi Iblis. Bertarung satu lawan empat pasti sangat sulit, apalagi jika ternyata kekuatan imam besar orc ini mencapai level boss putih keemasan di atas 80 - itu benar-benar akan menjadi malapetaka!
Satu menit berlalu! Waktu tunggu skill menyerbu telah berakhir! Segera kukaktifkan, wajah buruk imam besar orc itu tiba-tiba membesar di hadapanku...
"Prak~!"
Beruntung, skill menyerbu berhasil membuatnya pusing!
Saat itu, atribut Imam Besar yang selama ini tersembunyi akhirnya terungkap——
【Imam Besar Orc】（Boss Putih Keemasan）
Level: 85
Serangan Sihir: 1400-2050
Pertahanan: 850
Pertahanan Sihir: Tak Terkalahkan
Darah: 1 juta
Atribut Serangan: Serangan Liar, memberikan kerusakan 150% ke semua jenis armor
Teknik Khusus: Meledakkan Diri
Melihat atribut keren ini aku hampir muntah darah! Serangan sihir mencapai angka mengerikan 2050. Sepengetahuanku, efek serangan sihir sebenarnya hanya setara 3/4 nilai serangan fisik. Artinya serangan fisik 1000 poin ke target dengan pertahanan fisik/sihir setara akan memberi efek sama dengan 750 poin serangan sihir. Ini juga alasan mengapa atribut perlengkapan penyihir umumnya lebih sedikit dibanding perlengkapan prajurit.
Jelas, Imam Besar dengan serangan sihir 2050 ini adalah musuh alami job prajurit. Seperti diketahui, keseimbangan game online biasanya tercipta dari dua hal: penyihir yang darah tipis + serangan jarak jauh VS prajurit dengan pertahanan fisik tinggi tapi lemah sihir. Yueheng juga tidak terkecuali. Sekuat apapun resistensi sihir prajurit, tetap mengerikan menghadapi sihir.
Apalagi jenis serangan Imam Besar ini ternyata legendaris Serangan Liar yang bisa memberikan kerusakan ekstra ke semua armor. Bisa dibayangkan, kena serangan ini pasti sakitnya minta ampun.
"Prak～!"
Sebuah bola petir bercahaya listrik tepat menghantam dadaku. Benar juga prediksiku!
Rasa sakit samar muncul dari dada, tak perlu melihat, kerusakan pasti di atas 1000. Sistem rasa sakitku sudah turun ke level 5. Jika bisa membuatku merasakan sakit, situasi realita seharusnya adalah rasa sakit yang luar biasa.
Melihat informasi pertempuran, segalanya persis seperti yang dibayangkan——
Info Pertempuran: Kamu menerima serangan sihir alam dari Imam Besar Orc, kehilangan darah 1237!
……
Bar darah turun drastis seketika. Menyadari situasi genting, aku segera aktivasi Ice Blade Slash. Dalam hujan salju, tubuh kecil imam besar berubah menjadi patung es. Ice Blade Slash dengan bonus kerusakan 50 berhasil mengurangi darahnya sebanyak 3100+. Bagaimanapun dia tetap NPC tipe penyihir, bahkan boss putih keemasan level 85 sekalipun tak terkecuali.
Lima detik berlalu cepat. Selama waktu itu, upaya maksimalku hanya memberi kerusakan 2w+ pada imam besar. Bahkan di bar darahnya tak terlihat pengurangan yang signifikan. Setelah lima detik, hari-hari sengsara kembali datang!
Bola petir menghujam cepat dan keras ke tubuhku, suara "prak~prak~" tak henti. Hanya saat aku melakukan Kombo baru ada kesempatan menginterupsi praktik sihirnya. Kurang dari setengah menit, meski terus minum botol darah, darahku sudah tersisa 2000. Dua kali serangan bola petir lagi pasti akan kolaps.
Akhirnya menunggu sampai satu menit, cooldown Ice Blade Slash akhirnya selesai!
Dengan teriakan "hu~", aku membekukannya untuk kedua kalinya. Kali ini aku lebih bijak, strategi ke-36 "mundur adalah pilihan terbaik". Bagaimanapun saat ini mustahil membunuh boss kuat ini, mati pun hanya akan jadi kerugian sia-sia.
"Prak~!"
"Lagi satu bola petir menghantam punggungku. Karena terkena serangan dari belakang ada bonus damage, darahku langsung turun lebih dari 1700 poin. Tinggal 200 darah menyedihkan tersisa, bar darahku hampir kosong seluruhnya."
Dari gubuk terdengar teriakan Xin Yu. Dia sudah menyadari bahaya yang kuhadapi, sayangnya dia sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.
Menggeser sudut pandang, kulihat imam besar masih mengejarku. Berbeda dengan pemain, orang ini ternyata bisa mengumpulkan manna sambil bergerak untuk mempraktikkan sihir. Aku langsung merinding. Mempraktikkan sihir sambil bergerak seharusnya adalah fitur job change pemain Penyihir setelah mencapai level 100 Transformasi Level Empat! Bagaimana mungkin boss level 85 ini bisa melakukannya, sial?!
Suara maut itu datang lagi!
Bola petir itu mengeluarkan suara listrik halus "ziiit~ ziiit~".
Dalam desau angin, dentuman bola petir jelas terdengar di telingaku——
"Prakk~!"
Naik ke langit, akhirnya naik ke langit!
"Kota Bulan Perak, aku datang!"
Kubisikkan dalam hati, tapi kudapati suara hiruk-pikuk Kota Bulan Perak tidak terdengar. Yang ada justru derap kaki kuda kacau di telinga!
Kulihat ke belakang dengan kaget——Bangsat, mukjizat ilahi terjadi! Beberapa Ksatria Fajar Emas yang sudah terbebas dari efek Transformasi Iblis akhirnya membantu. Mereka mengepung imam besar dan menghujani serangan. Meski damage-nya tidak besar, ini memberiku waktu berharga untuk regenerasi darah!
"Wahahaha, sialan Kota Bulan Perak!"
Aku sangat bersemangat, segera mengeluarkan ramuan darah dari bungkusanku dan meminumnya, bahkan menggunakan satu ramuan darah naga. Kalau tidak dipakai sekarang, mau menunggu sampai busuk!
Tak lama, darahku penuh kembali. Tapi di sekitar imam besar juga ramai, para ksatria mengepungnya dan menghujani serangan. Sekarang darahnya sudah turun ke 80. Tapi entah kalau para ksatria membunuhnya, apakah kita akan dapat pengalaman?
Sama-sama level 85, meski kekuatan imam besar jelas di atas Ksatria Emas, sebagai penyihir serangan jarak jauh yang terjebak lingkaran kepungan ksatria, kematiannya hanya masalah waktu. Di sisi lain, meski kuat, Ksatria Emas terus tumbang di bawah serangan Braak gencar imam besar, meski Xin Yu sudah membebaskan lebih banyak ksatria dari sana.
Tiba-tiba aku ingat: target tugas oranye kita adalah mencari ksatria-ksatria hilang ini. Kalau terlalu banyak yang mati, tugas bisa gagal! Tidak boleh, aku harus membantu. Demi perlengkapan, demi pengalaman!
Bagaimanapun imam besar adalah boss level 85, lebih tinggi dari level Sang Pendekar Pedang. Secara logika posisinya di suku binatang harus lebih tinggi dari Sang Pendekar Pedang, maka tingkat kekayaan harta karun yang dibawanya bisa dibayangkan.
Berdiri di pinggir lingkaran kepungan ksatria, aku perlahan menyelinap masuk. Akhirnya setelah lima menit, aku sampai di samping imam besar. Saat ini, jumlah ksatria yang tewas di bawah sihir imam besar sudah begitu banyak hingga meninggalkan tumpukan mayat di bawah kaki. Di sisi lain, Xu Lin dan yang lain hampir menyelesaikan penyelamatan beberapa ksatria terakhir yang mengalami Transformasi Iblis.
“Ding～!”
Sistem mengingatkan: Jumlah Ksatria Emas yang tewas dalam tugas melebihi batasan! Hadiah perlengkapan tugas resmi dipotong 50%! Peringatan persahabatan: Jika jumlah Ksatria Emas yang tewas melebihi 50% dari total, hadiah perlengkapan tugas dibatalkan, hadiah lain dipotong 50%. Jika semua Ksatria Emas tewas, tugas akan ditangani sebagai gagal!
……
Bangsat! Hatiku langsung bergetar. Hadiah perlengkapan sudah dipotong 50%. Tidak bisa, kalau terus begini meski tugas selesai kita takkan dapat manfaat. Ini sesuatu yang tak bisa kami terima.
Untuk apa kami bermain game? Uang! Perlengkapan adalah uang. Jika ingin dapat banyak uang, harus dapat lebih banyak perlengkapan.
“Ding～!”
Sistem mengingatkan: Apakah tetap menerima bantuan Ksatria Emas?
Melihat notifikasi ini mataku berkaca-kaca. Sial, aku sudah menunggu ini!
Cepat menekan tombol penolakan. Bersamaan dengan itu, para Ksatria Emas langsung berpencar dan mulai berkumpul di tempat yang tak jauh.
Setelah mereka pergi, imam besar kembali mengincarku. Seolah bisa kulihat senyum kejam di bibirnya!
“Prak-prak～”
Melempar beberapa bola petir, status anemiku langsung kambuh. Tiba-tiba terasa, di hadapan boss putih keemasan level berapapun, aku selalu lemah seperti tahu.
