Rupanya Yueheng menyerahkan kemampuan belajar skill tempur prajurit sepenuhnya kepada pemain. Bagus, aku bisa ajari Hongye taktik paling OP yang cocok buat kita!
"Hongye, kalau musuh terlalu banyak, langsung kabur. Tapi kalau cuma satu dan lemah, jangan buru-buru dibunuh, gunakan Kutukan untuk perlahan-lahan membuatnya MATI." Aku terus memberi petunjuk.
Hongye tersenyum angguk: "Hongye paham, Tuan!"
Sejujurnya panggilan "Tuan" dari NPC cewek cantik ini bikin nagih. Bayangin saja - sebentar lagi bakal kudidik dia jadi ratu SM yang kejam. Konsekuensinya... wow!
Waktu mepet, aku cuma sempat ajarin taktik dasar: cara menghindar pengejaran musuh. Ku gambar di kertas beberapa rute pelarian pendeta yang aneh, disesuaikan dengan skill prajurit, pencuri, ksatria dll. Pemain mungkin langsung ngerti, tapi untuk NPC? Kasih contoh konkret lebih efektif.
Setelah berdiskusi sekitar satu jam, aku sudah memahami karakteristik kecerdasan NPC jenis ini. Meskipun kecerdasannya tidak setara manusia asli, IQ mereka cukup tinggi. Banyak aspek bisa dipahami sendiri, secara umum setara kecerdasan anak 12 tahun - usia yang tepat untuk mendidik loli. Mungkin Yueheng sengaja merancang ini untuk memenuhi hasrat bujangan, bagus juga, kejahatan seksual di masyarakat mungkin berkurang.
Hong Ye terkadang tersenyum, ekspresinya membuatku meragukan apakah dia benar-benar NPC. Aku mendekat dan mengintip isi dalam jubah pendeta lewat kerahnya, tapi malah membuatnya tersenyum lebih lebar.
Pasti NPC. Kalau staf perempuan itu, mungkin sudah menamparku.
Tiba-tiba Xu Lin mengirim SMS: "Gimana? Urusan selesai? Kami nemu tugas ungu, tinggal nunggu kamu gabung."
Mendengar tugas ungu, aku langsung setuju. Kesempatan bagus untuk pamer Hong Ye ke mereka. NPC ini hampir tak bisa dibedakan dari manusia asli, nama pun tak mencurigakan. Satu-satunya perbedaan dengan pemain mungkin atribut perlengkapan, tapi kalau aku sembunyikan atributnya, orang lain juga tak bisa lihat.
Kubalas: "Tunggu di NPC tugas, aku segera ke sana."
"Oke."
Menutup pesan, aku keluar dari perkemahan kantor logistik. Sepi pemain di jalan, tapi area NPC tugas di pinggir malah ramai sampai hampir meledak.
Xu Lin dan Xin Yu serta yang lainnya berada di dekat npc tidak jauh dari sini. Setelah melihatku, Xu Lin langsung memasukkanku ke dalam pasukan dan cepat-cepat menerima tugas ungu. Di channel party, dia berkata: "Ayo pergi dulu, bicara di luar perkemahan. Di sini terlalu banyak orang."
Aku setuju, lalu langsung membawa Hong Ye menerobos kerumunan.
Tak lama kemudian, Xu Lin, Xin Yu, Lu Xuehan, dan Guozi datang. Namun ketika mereka melihat Hong Ye mengikuti di belakangku dengan erat, wajah mereka menunjukkan ekspresi terkejut.
Lu Xuehan berbisik pelan: "Lin Fan, siapa dia?"
Xin Yu melirikku, berkata dengan nada cemburu: "Tidak mungkin kan, wawasanmu sekarang jadi begitu buruk..."
Memang, meskipun Hong Ye bisa dibilang cantik, tapi dibandingkan dengan Xin Yu dan Lu Xuehan serta mm lainnya masih jauh kalah. Lagipula, ekspresi manusia sungguhan tidak bisa disimulasikan sembarangan, apalagi dibandingkan dengan Xin Yu dan Lu Xuehan yang setingkat.
Tapi ekspresi cemburu Xin Yu justru membuatku senang. Jarang melihatnya menggunakan nada bicara seperti ini.
Xu Lin juga bertanya bingung: "Lin Fan, dia teman baru yang kamu kenal? Kenapa kami tidak pernah melihatnya sebelumnya?"
Guozi di samping mengangguk serius dengan ekspresi tidak percaya. Mungkin dia tidak menyangka setelah memiliki kandidat cadangan seperti Xin Yu dan Lu Xuehan, aku masih menggoda mm lain.
Aku agak terhibur. Baiklah, hidup memang butuh hiburan. Ayo kita goda beberapa mm imut ini!
Aku menghindar ke samping, membiarkan Hongye berada di depan semua orang, lalu menepuk bahunya sambil berkata: "Hongye, datanglah kenalan beberapa kakak ini! Ini Kakak Xu Lin, bosku. Ini Kakak Xue Han, ke depannya kamu harus baik padanya. Dan yang ini, hmm, Kakak Xin Yu, tidak perlu perkenalan panjang. Yang terakhir tidak usah disebutkan~"
Guozi panik: "Kenapa mengabaikanku? Kenapa mengabaikanku?"
Hongye tersenyum mengangguk, memanggil dengan canggung: "Kakak Xu Lin... Kakak Xue Han... Kakak Xin Yu... Kakak Guozi Qingcai..."
Aku agak terkejut, kecerdasan buatan ini memang luar biasa. Tahu tidak boleh menghina orang, malah memanggil berdasarkan ID game Guozi. Tampaknya di masa depan dia akan jadi orang yang oportunis!
Lu Xuehan tertegun sejenak, tetap tersenyum dan mengangguk pada Hongye.
Xin Yu melihatku dengan marah, tidak berkata sepatah kata pun.
"Lin Fan, sebenarnya dari mana asal Hongye ini?" Xu Lin berpikir sejenak, lalu menambahkan: "Pemain Level 64 seharusnya hanya kamu dan Shanshan, kenapa tiba-tiba muncul Hongye Chuyu?"
Aku diam-diam kagum, pantaslah Xu Lin. Dalam situasi seperti ini masih bisa melihat celah kelemahan.
Akhirnya aku tidak memperpanjang penderitaan semua orang. Melihat ekspresi Xin Yu, jika diteruskan mungkin malam ini aku akan di-SM tanpa ampun.
"Hongye, tunjukkan atributmu ke semua orang~"
Sambil berkata demikian, aku membagikan atributku dan Hongye ke dalam berbagi tim. Dengan bantuan beberapa perlengkapan, sekarang atribut Hongye sudah jauh lebih kuat——
【Hongye Chuyu】（Pendeta Magang【Prajurit】）
Level: 64
Darah: 1840
MP: 4120
Pertahanan: 321
Skill yang dimiliki: 【Penyembuhan Dasar】、【Api Spiritual Dasar】、【Kutukan Dasar】、【Dispel Dasar】
Pemilik: Qingcai Baiyutang
……
Konsep "prajurit" ini jelas mengejutkan semua orang. Xu Lin memandangku bingung: "Lin Fan, sebenarnya apa yang terjadi? Apakah Hongye bukan pemain sungguhan?"
Xin Yu dan Lu Xuehan juga menatapku penuh harap, menunggu penjelasan yang masuk akal.
Kujelaskan sambil tersenyum: "Tentu saja, Hongye adalah NPC cerdas. Tidakkah kalian lihat nilai komando di belakang pangkat militer? Oh, nilai komando kalian sekarang 0. Setelah mencapai Wakil Komandan Garnisun, kalian bisa klaim algojo NPC selevel Hongye di pos logistik Golden Dawn. Mirip peliharaan, tapi atributnya jauh lebih rendah."
Xin Yu menepuk dadanya yang montok, menghela napas: "Ngomong dari tadi! Aku kira kau selingkuh lagi di luar!"
Kutatap tajam. Dia segera menyadari ekspresinya tak pantas, lalu tersenyum anggun: "Harusnya kau beri tahu lebih awal, biar kami dan Xuehan si cewek cantik ini tidak khawatir."
Sikap manja Xin Yu benar-benar nyawa-nyawa ikan. Andai tidak ada orang lain, mungkin aku sudah tak tahan menekannya untuk diciumi habis-habisan. Tapi sekarang tidak bisa, terlalu banyak manusia. Akhirnya kukatakan: “Xin Yu, tolong jadilah normal. Untung aku tidak punya penyakit jantung, kalau tidak pasti sudah kolaps karena gejolak dalam hati tadi.”
Xin Yu tertawa manja berlebihan beberapa kali, membuat dadanya bergoyang-goyang naik turun. Setelah cukup genit, dia mendekat dan menepuk bahu Hong Ye sambil berkata: "Ternyata orang dalam sepenuhnya! Nanti ikut kakak berkecimpung, dijamin kau makan hio, minum pedas!"
Aku sesak napas sejenak, berkata kesal: "Hong Ye cuma npc biasa, jangan-jangan kau mau menggoda dia juga?"
Xin Yu tertawa ringan, berbalik memeluk bahu Lu Xuehan sambil tersenyum menggoda: "Masa sih? Hong Ye mana bisa saingan Xue Han kita yang keren! Kalau mau menggoda, pasti pilih Xuehan dong!"
Lu Xuehan wajah memerah, jelas masih tidak tahan menghadapi serangan cabul Xin Yu. Maka aku berjalan mendekat dan menyelamatkan Lu Xuehan dari cengkeraman Xin Yu, lalu berkata: "Bukankah kita sudah menerima tugas? Mari lihat seperti apa isinya, sekarang sudah lewat 10 derajat. Kalau memungkinkan, kita bisa begadang untuk menyelesaikannya."
Xu Lin mengangguk: "Kau juga lihat, kesulitan tugas ini sepertinya tidak terlalu besar."
Maka aku membuka daftar tugas, di bagian tengah menemukan misi yang saat ini diterima oleh kombinasi tim——
【Membunuh Ogre Berkepala Dua】（Tingkat——Unggu）
Isi tugas: Baru-baru ini muncul ogre berkepala dua jahat di lembah belakang Hutan Angin Segar. Dia haus darah dan telah membunuh banyak rakyat jelata. Golden Dawn salah menilai kekuatannya, pernah mengirim tim 50 orang untuk menumpasnya. Sayangnya mereka gagal menyelesaikan tugas malah seluruhnya MATI di sana. Saat ini pertempuran di garis depan sangat sengit, awak tempur juga kekurangan. Jadi, kami berharap kalian bisa memikul tugas stabilisasi garis belakang ini. Silakan menuju koordinat xxx,xxx, bunuh ogre berkepala dua itu dan bawa kembali kedua kepalanya untuk lapor.
……
Xin Yu mencibir, berkata: "Tugas-tugas di Yueheng terlalu brutal. Kebanyakan item tugas adalah kepala monster. Apa mereka tidak pernah berpikir bungkusan berisi kepala itu menakutkan?"
Aku menjelaskan: "Bulan lalu Yueheng sudah menerima respon dari pemain, bukankah bulan ini mereka sudah mengartoonisasi item tugas seperti kepala? Masih mau apa lagi? Game ini menjual sensasi nyata. Kalau semua dikartunkan, lebih baik main Dream West Journey saja."
Xin Yu menolak, dia takut harus beli banyak kartu isi ulang untuk pelatihan, merepotkan.
Xu Lin melihat waktu, memerintah: "Kalau begitu berangkat sekarang juga. Hutan Angin Segar dekat, semoga kali ini kita bisa menyelesaikan tugas dengan lancar. Lin Fan, menurutmu ogre berkepala dua ini akan jadi boss?"
“Tentu saja.” Aku sangat yakin, lalu berkata lagi: “Dan setidaknya boss level 70 ke atas, kalau tidak kesulitannya tidak akan mencapai warna ungu. Tapi, Sistem sekarang pasti tidak memperhitungkan bahwa dalam tim 5 orang kita ada dua orang yang sudah 2nd job change. Jadi tingkat kesulitan ungu ini bagi kita paling hanya setara dengan biru.”
Xu Lin tersenyum tipis: “Aku juga berpikir begitu. Meski begitu, lebih baik kita tetap berhati-hati. Soalnya dalam misi disebutkan tim 50 orang Golden Dawn pun mati di sana. Jika Sistem memberi peringatan seperti itu, pastilah boss ini punya kelebihan khusus. Kalau tidak, mana mungkin bisa mengalahkan 50 npc level 70 ke atas.”
Aku mengangguk setuju: “Ayo pergi! Hongye, ikuti!”
Harus diakui, Hongye memang bawahan yang sangat baik. Tingkat kesetiaannya mencapai nilai maksimum, patuh mutlak pada perintahku. Kecuali ekspresinya yang agak membeku, hampir sempurna dalam segala hal.
“Hm-hm~” Dari kejauhan, Xin Yu bersenandung kecil.
Aku mendekat sambil tertawa: “Xin Yu, kamu terlalu picik. Masak cemburu sama npc? Kalau tahu begini, dulu aku seharusnya pilih npc pria saja.”
Xin Yu menyeringai: “Itu lebih parah! Kau berkeliaran setiap hari dengan pria, mana mungkin aku tenang?”
Xu Lin di samping menutupi mulutnya yang bergetar menahan tawa. Xin Yu membentak: “Jangan tertawa!”
Benar saja, Xu Lang segera berhenti tertawa dan mulai mengobrol dengan Hongye. Percakapan mereka segera beralih ke data internal Sistem. Seperti diduga, Hongye langsung bisu begitu menyangkut data internal Sistem. Sekeras apapun Xu Lin menggoda, tak satu kata pun keluar.
Xu Lin kesal bukan main. Setelah berusaha selama setengah jam, akhirnya menyerah.
Saat itu, Hutan Angin Segar juga telah tiba, tepat pada tengah hari dalam game. Angin sepoi-sepoi bertiup melalui pepohonan kecil menimbulkan suara gemerisik yang sangat merdu. Dari kejauhan, semerbak rumput air dari sungai tercium, pemandangan yang sangat menyenangkan.
Lu Xuehan yang selama ini diam tiba-tiba berkata: "Musim semi hampir tiba, tahun ini kita pergi piknik yuk?"
Xin Yu segera menyetujui: "Bagus! Aku sudah lama tidak keluar main. Kalau terus menerus bermain game di rumah, aku bisa terisolasi dari dunia."
Setelah berkata demikian, Xin Yu tersenyum manis memandangku, seolah menunggu pendapatku.
Aku menoleh ke Xu Lin: "Kakak Lin, bagaimana pendapatmu?"
Xu Lin tersenyum anggun: "Aku tentu tidak bermasalah. Ke mana pun kalian pergi, paling-paling aku ikut saja. Tapi untuk wisata musim semi, menurutku lebih baik tunggu setengah bulan lagi, saat itu benar-benar musim semi yang berbunga-bunga."
Proposal hampir disetujui, tiba-tiba suara muncul: "Kalau aku bagaimana?"
Bangsat, yang berbicara adalah Hong Ye. Seketika semua orang terdiam, bingung bagaimana harus menjawabnya.
Akhirnya aku sebagai Tuan yang turun tangan: "Hong Ye yang baik, ketika kau bisa keluar dari game ini suatu hari nanti, Tuan akan mengajakmu jalan-jalan."
Hong Ye bertanya lagi: "Lalu bagaimana caranya aku bisa keluar dari game?"
Pertanyaan ini terlalu sulit. Aku tak bisa langsung menjawab: "Nanti ketika Hong Ye sudah dewasa, baru akan mengerti."
Guozi melirik dada montok Hong Ye sambil tertawa: "Wah, ini masih belum cukup besar ya?"
Sialan, nona-nona ini berani bersikap cabul di sini! Baiklah, kalau begitu aku juga akan menunjukkan kecabulanku padamu!
Aku menatap dada montok yang ukurannya sedang cenderung kecil milik Guozi, lalu tertawa terbahak: "Dibandingkan denganmu, Hongye memang jauh lebih besar, hmph! Tapi kalau dibandingin Xin Yu, Hongye masih kalah jauh~"
Begitu aku selesai bicara, Xin Yu langsung menunjukkan senyum bangga, hampir menempel di lenganku. Guozi merasa tersinggung lalu mengadu pada Xu Lin: "Kakak, mereka mengganggu aku..."
Xu Lin menegurku dan Xin Yu: "Kalian berdua ini, meski berkata jujur, tidak bisakah lebih diplomatis?"
Perkataan Xu Lin membuat Guozi hampir gila. Dengan perasaan tersakiti, ia pergi mengirim SMS pada Yong Bu Qu Fu untuk mengeluh.
……
Setelah melewati Hutan Angin Sejuk, akhirnya terlihat lembah yang dimaksud dalam misi. Sebenarnya bukan lembah besar, setidaknya tidak ada apa-apanya dibanding Lembah Bulan Perak. Ceruk sepanjang beberapa ratus meter ini, dibandingkan dengan Lembah Bulan Perak bagaikan negara pulau vs Tiongkok - sama sekali tak sebanding.
Tapi di ceruk kecil inilah bersembunyi target misi kita: Ogre Berkepala Dua!
Aku berjalan di depan diikuti Xin Yu di samping. Di belakangnya barisan penyihir: Lu Xuehan, Xu Lin, dan Hongye. Guozi si ksatria kecil bertanggung jawab di barisan belakang.
Di mulut lembah, berserakan mayat prajurit Golden Dawn yang masih baru tewas, semuanya level 75. Di antaranya ada beberapa Ksatria Emas, kuda perang mereka menghilang entah ke mana.
Wajah Lu Xuehan berubah pucat, dia bertanya terkejut: "Ksatria level 75 saja mati di sini, boss apa sebenarnya ini?"
Aku segera menghibur: "Tenang saja, dengan kekuatan kita berberapa, boss di bawah level 100 pasti bukan masalah!"
Baru saja selesai bicara, aku merasakan tanah bergetar halus. Wajah Xu Lin tampak pucat, dia menatap lawan dengan kaget sambil bergumam: "Lin Fan, tebakanmu benar... dia tidak melebihi level 100, cuma level 85..."
Jantungku berdebar kencang. Aku buru-buru menoleh dan langsung terkejut melihat pemandangan di depan.
Makhluk setinggi 5 meter dengan tubuh sebesar bukit kecil itu sedang mondar-mandir di lembah. Ogur berkepala dua itu belum menemukan kami. Lapisan pertahanannya terbentuk dari cangkang biru mengkilap, sementara tangan kanannya menggenggam pentungan taring serigala raksasa. Di ujung durinya, terlihat sosok manusia menggeliat kesakitan tertusuk duri tajam - nyawanya tinggal hitungan detik.
Xin Yu menjerit ketakutan: "Desain scenarionya terlalu mesum! Apakah desainer Yueheng ini psikopat semua?!"
Aku menggeleng dengan senyum getir. Meski terkejut, jantungku berdegup kencang penuh semangat. Desain game yang mencapai realm seperti ini memang menunjukkan keunikan Yueheng. Sejak manusia mulai berjalan tegak, perang dan kekerasan selalu mengisi sejarah manusia. Siapa yang kuat dialah yang berkuasa. Semua peradaban hanyalah polesan belaka.
"Sialan!" Tiba-tiba aku sangat ingin MEMBUNUH!
Xu Lin sepertinya membaca pikiranku, dia menunjuk ogre berkepala dua sambil berkata: "Lin Fan, bagaimana kalau kau memancingnya dulu? Kami akan mengawasi sementara, Xue Han akan menyembuhkanmu!"
Memancing?
Pilihan katanya semakin keren.
Di saat yang sama, kejadian mengejutkan lain terjadi—
Penyihir ogre berkepala dua itu malah menyambar manusia setengah mati di pentungan taring serigalanya, mengangkatnya cepat-cepat di depan dua kepalanya sementara keempat mulutnya terbuka bersamaan...
"Czzzzz～"
Adegan berdarah terjadi, manusia itu tiba-tiba terkoyak menjadi makanan segar yang lezat.
