Hatiku langsung ciut. Celaka, jangan-jangan dia melakukan kesalahan konyol lagi!
Tapi Murong Shanshan justru mengusap perutnya, berkedip polos: "Aku kayaknya laper..."
……
Sialan! Kubilang dia lupa memberitahu anggota guild jadwal online!
Melihat jam, sekarang jam 11:30. Satu setengah jam lagi perang guild akan dimulai. Rencanaku adalah menyerbu Markas No.9 setengah jam lebih awal. Jika memungkinkan, kita bisa membersihkan semua anggota Kekuasaan Sang Playboy dari markas sebelum serangan kota dimulai.
Berdasarkan perhitungan ini, kita masih punya waktu luang satu jam. Lagipula, sepertinya nama Murong Shanshan dan aku tidak akan kembali putih. Pengalaman dari monster yang muncul kembali juga tidak begitu berharga bagi kami. Soalnya, membunuh monster setingkat, kami tidak mendapat bonus pengalaman untuk level yang lebih tinggi.
Rasa lapar ternyata menular. Xu Lin tiba-tiba bilang dia juga agak lapar. Xin Yu dan Guozi mengangguk setuju kalau perut mereka belum terlalu kenyang. Tak lama kemudian, seluruh pasukan berteriak kelaparan seperti sedang mengalami paceklik. Dengan kekecewaan, aku bertanya, "Haruskah kita log off untuk mencari makanan?"
Murong Shanshan mengeluh, "Masalahnya, sekarang sudah hampir jam 12 malam. Mau cari makanan di mana?"
Jika ingatanku tidak salah, di kulkasku masih ada roti setengah habis dan satu botol susu. Tapi ini jelas tidak cukup untuk menjamu beberapa MM. Lagipula, tidak pantas dihidangkan.
Untung Xu Lin sudah mempersiapkan. Dia berkata, "Tenang, siang tadi sudah kuminta KAY membeli camilan. Semuanya ada di kulkasku. Jumlahnya cukup untuk mengenyangkan semua orang. Bagaimana kalau kalian datang ke kamarku?"
"Jangan!"
Yang berbicara adalah Murong Shanshan. Ia tersenyum manis dan berkata, "Kamar Kakak Lin begitu rapi. Bagaimana kalau kita mengacaukannya? Aku sarankan kita ke kamar Lin Fan saja. Lagian tempatnya sudah berantakan, jadi tidak masalah jika tambah kacau. Yang paling penting, ranjangnya sangat nyaman untuk tidur~"
Begitu selesai bicara, Murong Shanshan langsung menyadari tatapan aneh semua orang yang menatapnya langsung. Baru ia sadar kalau kalimat terakhir mengandung ambigu besar, terutama dari anggota tim guild yang tidak tahu hubungan kami. Tatapan mereka padaku penuh kekaguman, pasti mereka mengira aku bisa menaklukkan Murong Shanshan. Keahlian ini sudah setara dengan wujud Tuhan.
Sebenarnya, lebih sering aku yang dengan mudah ditaklukkan Murong Shanshan. Penderitaan ini siapa yang tahu?
Xu Lin melihat situasi hampir tak terkendali, langsung berkata tegas, "SEKARANG JUGA turun dari garis asal! Seperti kata Shanshan, kumpul di kamar Lin Fan!"
Kali ini aku log off paling cepat. Bahkan sebelum Xu Lin menyelesaikan kata "kumpul", helm VR sudah kuangkat. Bukan karena tergesa, tapi aku ingat kaos kaki pakai 2 hari masih tergeletak di bawah meja.
Lampu dinyalakan. Benar saja, kaos kaki masih di situ.
“Dengan kecepatan tertinggi mengambil kaus kaki dan melemparkannya ke kamar mandi, lalu menyemprotkan pengharum ruangan sambil menghirup kuat-kuat. Aroma bunga osmanthus yang samar masih tercampur bau aneh. Melihat ke bawah baru sadar, ternyata itu bau kakiku sendiri. Tidak ada cara, masa harus memotong kaki? Sekarang mandi kaki sudah terlambat, akhirnya menyemprotkan pengharum ruangan ke kaki selama beberapa detik sampai lega.”
“Baru saja menyelesaikan segalanya, ketukan pintu sudah terdengar di depan pintu.”
“Buru-buru mengancingkan kemeja, memakai sandal lalu membuka pintu. Mengira itu Xin Yu atau Lu Xuehan yang lebih dekat, tapi yang terlihat justru Murong Shanshan yang berdiri anggun dengan senyum manis.”
“Dia mengintip ke dalam kamar sambil bertanya: 'Aku orang pertama yang datang kan?'”
“'Ya, masuklah!'”
“Kubimbingnya masuk ke kamar, baru sadar Murong Shanshan hanya memakai kemeja putih dengan dasi siang tadi yang tergantung di dada, namun bentuknya berubah karena 'kesombongan' di bagian bawah.”
“Tak sengaja melirik lagi. Sial, kenapa harus pakai baju seksi di tengah malam begini? Untung ada AC di kamar, kalau tidak pasti dia kedinginan.”
Murong Shanshan dengan lancang berjalan ke pinggir ranjangku, dengan cekatan melepas sandal dan naik ke ranjang. Dia menarik selimut untuk menutupi kakinya, lalu mengambil remot dan menyalakan TV. Bagus, itu berita malam. Tonton saja!
Tahu-tahu Murong Shanshan benar-benar memperhatikan, bahkan berkomentar: "Dilihat-dilihat, pemimpin China tetap yang paling tampan. Lihat perdana menteri Jepang itu, sekilas sudah terlihat jorok..."
Aku tertawa menyambut: "Iya iya, barang-barang dari sana pada dasarnya memang jorok..."
Murong Shanshan mengangkat kepala memandangiku yang sudah duduk di tepi ranjang, berkata: "Kenapa tiba-tiba aku merasa, senyummu sekarang juga terlihat jorok..."
"Aku jorok? Sial, kamu naik ranjangku tanpa izin, masih berani bilang aku jorok? Nanti kalau Xin Yu dan Xue Han datang, bagaimana mereka memandangku?"
Kukira Murong Shanshan akan memberiku muka untuk turun dari ranjang, tapi dia malah menunjuk sofa yang berjarak tiga meter dari ranjang.
"Nah, duduklah di sana, mereka pasti tidak akan curiga." Murong Shanshan terkekeh manja, lalu menambahkan: "Jangan takut, dengan penampilanmu seperti ini, kakak belum tentu tertarik. Santai saja, untuk sementara tidak ingin mengganggumu!"
Aku juga! Kalau bukan karena Xu Lin dan yang lain akan datang, kamu tidur di sini justru lebih baik!
Tentu saja, kalimat ini tidak berani kukatakan. Jika tidak, mungkin aku akan langsung dilempar dari jendela belakang ke plaza warga di bawah.
Ketukan pintu terdengar lagi, aku buru-buru berlari membuka pintu, konsekuensinya Xin Yu dan Lu Xuehan berdiri di luar. Keduanya memakai jaket, meski sudah musim semi, malam hari masih cukup dingin.
Baru saja mengizinkan dua MM masuk, Xu Lin datang sambil menggendong banyak barang. Beberapa jeli jatuh dari lengannya, aku segera membantu mengumpulkan dan meletakkannya di meja teh.
Melihat Murong Shanshan berbaring di ranjangku, Xin Yu tertegun sejenak tapi tak berkata apa-apa. Xu Lin melirikku, lalu melihat Murong Shanshan, akhirnya meletakkan beberapa barang langsung di selimut yang menutupi kaki Shanshan sambil tersenyum: "Makan saja di ranjang!"
Murong Shanshan terus-menerus menyetujui, jelas-jelas dia sering melakukan hal seperti ini.
Mungkin karena acara TV tidak menarik, Xin Yu duduk di tepi ranjang tak ada kerjaan, lalu menghidupkan monitor komputerku untuk browsing. Langsung muncul antarmuka situs resmi regional Timur Yueheng, dengan flash banner besar bergoyang-goyang: Kota Bulan Perak Kembali Membara! Siapa Pemenang Pertempuran Subuh?!
"Cepat klik lihat!" Xu Lin terkejut berteriak.
Perhatian semua orang langsung tertarik. Saat ini, Xin Yu sudah mengklik tampilan ini,
"Deretan judul berwarna merah, diikuti beberapa baris teks tebal: Malam ini pukul 7, guild kontroversial Kekuasaan Sang Playboy berhasil mengajukan Markas No.9. Entah dengan cara apa, durasi peningkatan markas ternyata dipersingkat. Aksi ini menimbulkan reaksi besar. Saat ini, guild-guild yang telah mengajukan perebutan markas utamanya adalah: Pedang & Mawar, Firdaus yang Hilang, TOT, Hall of Fame, Dunia Persilatan, dll total 9 guild. Siapa yang akan menang? Nantikan! Pembawa acara utama channel esports Fei'er telah mengakhiri cuti dan akan menyiarkan pertarungan sengit ini melalui sistem tontonan game. Dukung channel esports! Waktu tayang: 00:30 dini hari, tetap setia menonton!"
Selanjutnya dijelaskan secara rinci hubungan kepentingan antar guild besar, termasuk aliansi sementara Langit Berdarah dengan Kekuasaan Sang Playboy, serta hubungan sekutu yang telah lama terjalin antara tiga guild di pihak kami. Selain itu, beberapa kubu guild baru juga telah bergabung dalam pertempuran, yang mungkin akan membuat konflik semakin sengit.
Melihat ini, Xu Lin menghela napas: "Tampaknya merebut markas ini benar-benar tidak mudah. Guild seperti Hall of Fame itu, entah bagaimana sikap mereka."
"Tidak perlu khawatir tentang itu."
Yang berbicara adalah Murong Shanshan. Ia tersenyum dan melanjutkan: "Dunia Persilatan dibuat oleh pengusaha garmen Zhejiang. Dua hari lalu aku sudah menghubunginya. Dia juga menyatakan tidak akan terlibat dalam konflik apapun dengan Pedang & Mawar, dengan syarat Pedang & Mawar tidak menyerang markas yang akan dia ajukan nanti."
Xu Lin berkata: "Ini bisa diterima. Kecuali markas Sang Playboy, yang lain tidak kita incar."
"Sebenarnya, selain Playboy Kaya, tidak ada orang lain yang bersedia mengeluarkan uang untuk mengajukan markas."
Murong Shanshan mengangguk setuju, lalu berkata: "Hanya Hall of Fame itu yang tidak ada orangku, dan orang yang dikirim pun sama sekali tidak bisa menyusup masuk. Rasanya seperti saat ingin memata-matai Langit Berdarah dulu. Aneh sekali, jangan-jangan ini juga guild kemerahan?"
Air dalam gelas di tanganku tumpah ke karpet tanpa kusadari. Saat ini, penampilan Murong Shanshan yang malas di ranjang terus membesar, menjadi suci, sampai aku harus mendongak untuk melihatnya. Bangsat! Hal seperti ini ternyata bisa ditebaknya juga, dia benar-benar Dewi Kecerdasan yang mahakuasa!
"Shanshan, sebenarnya aku ingin mengatakan..." Aku menelan air liur dengan susah payah, "Sebenarnya Hall of Fame itu dibentuk oleh darah atas perintahnya, bisa dianggap sebagai organisasi tambahan Langit Berdarah..."
Semua orang terdiam, bahkan Murong Shanshan pun terkejut: "Benarkah?"
"Hmm, itu adalah bidak catur yang digunakan Hong untuk memaksa Kekuasaan Sang Playboy. Hong berencana menggunakan bidak ini untuk serangan dalam-luar guna merebut markas yang Playboy Kaya susah payah ajukan dan naik level. Di sisi lain, aku curiga aksi Geng Kapak juga tidak murni. Meski terkesan atas seruan persahabatan Playboy Kaya, bagi mereka tak ada persahabatan tulus—hanyalah kepentingan yang saling bertaut. Jika kita salah tebak, mungkin Geng Kapak sudah berbagi satu celana dengan Hong diam-diam. Takkah kalian sadar, mereka tidak ikut langsung pertempuran malam ini? Malah beristirahat di kota—ini pasti ada udang di balik batu!"
Aku menjelaskan begitu rinci, Xu Lin justru tak khawatir lagi. Dia mengupas jelly sambil tersenyum: "Meski tidak ikut langsung pertempuran kelompok malam itu, bukankah itu belum tentu membuktikan mereka sekutu Hong?"
Aku tertawa: "Tentu, itu hanya hipotesisku. Tapi melihat karakter Hong, kurasa dia pasti akan menyuap Geng Kapak. Tanpa itu, mana mungkin dia berani rebut markas dari tiga guild kita? Oh ya, Shanshan—beberapa guild yang kamu hubungi itu, besar kemungkinan ada bagian yang akan berkhianat. Jangan terlalu berharap. Yang harus kita andalkan, tetap orang dalam sepenuhnya."
Murong Shanshan mengangguk: "Tentu, aku sangat paham hal itu."
Tiba-tiba aku teringat sesuatu penting: "Ngomong-ngomong, waktu kita serang Markas No.7 dulu, bukankah kalian menumpuk menara panah sampai ke pusat kota lawan? Kali ini, apa sudah siapkan bahan terkait?"
Murong Shanshan menggelengkan kepala: "Tidak bisa, pemeliharaan sistem waktu itu sudah memperbaiki BUG ini. Hanya di markas guild sendiri kita bisa membangun menara."
Strategi kuat seperti ini tidak bisa dilaksanakan, rupanya merebut markas kali ini jauh lebih sulit dari yang kubayangkan.
"Dalam serangan kota nanti, hanya Firdaus yang Hilang yang benar-benar pasukan utama." Xu Lin menghela napas, "Untuk mempersingkat waktu penyerangan, Shanshan dan TOT tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Nanti mungkin banyak yang dapat status nama merah."
"Sebenarnya, sekutu di kubu kita terlalu sedikit." Aku meneguk teh sambil berkata.
Murong Shanshan mengangguk: "Benar, tapi memang tidak ada cara. Jaringan hubungan Langit Berdarah jauh lebih kuat, dan caranya menarik sekutu juga banyak. Kudengar guild 'Seven Heroes Town' dibuat orang Yangzhou. Langit Berdarah khusus menyetir dari Shanghai ke Yangzhou untuk menjamu bos mereka dengan baijiu dan hiburan malam. Dengan hubungan seperti ini, Seven Heroes Town tentu tidak akan bermusuhan dengan Langit Berdarah. Cara merayu seperti ini tidak ada yang bisa kita lakukan."
"Belum tentu!" Xu Lin memandangku penuh arti, "Lin Fan juga bisa melakukan hal seperti ini..."
Aku terkejut. Di tempat selain Xu Lin, tiga MM lainnya sudah memandangku dengan geli, menunggu jawabanku.
"Kalau uang untuk konsumsi HAPPY itu bisa direimburse tidak?" Tanyaku pelan.
Xu Lin tersenyum simpul: "Tentu, silakan berbelanja sesuka hati, laporkan ke saya untuk direimburse~ Tapi syaratnya beberapa orang harus setuju dulu."
Usai berkata, Xu Lin menatap beberapa MM dengan tatapan mengejek.
Xin Yu tertawa: "Tak masalah, urusan seperti ini bukan wilayahku."
Lu Xuehan tampak gelisah, setelah lama akhirnya berkata pelan: "Aku percaya Lin Fan tidak akan..."
Murong Shanshan lebih langsung, ia memandangku sinis: "Dia berani?"
Benar katanya, aku memang tak berani. Lagipula, dengan kehadiran kecantikan berkualitas seperti Lu Xuehan dan Xin Yu, bunga liar di luar tak ada bedanya dengan jerami di mataku.
"Eh, kita melenceng. Tadi sedang bahas serangan kota..." kuingatkan.
Kembali ke inti pembicaraan, Xin Yu melanjutkan membaca postingan forum. Mayoritas anggota hanya spammer - aktivitas mulia bagi pengangguran.
Beberapa pemain Pedang & Mawar atau Firdaus yang Hilang bersumpah akan rebut Markas No.9, memberi pelajaran pada Kekuasaan Sang Playboy tentang perang menguntungkan. Tak lama, pemain Langit Berdarah dan Kekuasaan Sang Playboy membanjiri forum, perang air liur mereka menjadi pemanasan sebelum pertempuran sebenarnya.
"Channel game kali ini sangat menghormati, mau menyiarkan langsung seluruh serangan kota!" seru Xin Yu bersemangat.
"Sial! Apa kita dapat fee penampilan?" kataku.
“Xu Lin menerima sekantong keripik kentang dari Murong Shanshan, berkata: "Jangan bicara soal bayaran tampil, kalau kita bisa merebut Markas No.9, di masa depan benar-benar akan jadi sumber uang mengalir deras. Observasi terakhir menunjukkan, banyak pemain level tinggi sudah mengarahkan target latihan leveling ke Dataran Arwah-Arwah Gelisah di barat Kota Bulan Perak. Di sana, akan ada lebih banyak perlengkapan dan koin emas yang bisa di-ngank, tentu saja, baru bisa bicara soal uang dan perlengkapan kalau tahan serangan monster."
"Kalau begitu, setelah serangan kota ini sukses, apakah ada insentif atau bonus untuk karyawan seperti kita?" Aku merasa diri semakin menjadi karyawan tak bermoral yang mengeksploitasi bos.
Xu Lin terdiam sejenak sebelum sempat menjawab, Xin Yu yang di samping malah berkata: "Mau insentif? Apa perlu carikan MM untuk memberi kesenangan?"
Sebenarnya usulan Xin Yu ini cukup bagus, tapi tidak pantas diucapkan di depan banyak orang.
Setelah melihat beberapa postingan dan materi terkait, waktunya hampir tiba. Xu Lin membersihkan remah-remah keripik di pahanya, berkata: "Baik, semua kembali ke posisi masing-masing. Dalam sepuluh menit harus login! Kita kembali ke markas Pedang & Mawar, langsung transmisi ke Gerbang Barat. Kali ini, bisa tidaknya kaya raya tergantung performa kalian!"
Begitu mendengar soal jadi kaya, semua langsung bersemangat. Masing-masing kembali ke kamar untuk masuk ke game. Murong Shanshan yang terakhir pergi, masih sempat membawa sekantong kentang goreng yang belum habis.
Sekejap, ruangan kembali sepi. Hanya tersisa kulit biji bunga matahari dan kulit buah berserakan. Aku juga bukan orang rajin, sudahlah, bersih-bersih nanti saja setelah serangan kota malam ini selesai.
Masuk ke game, tidak sampai beberapa menit semua orang mulai login berturut-turut. Karena masih dibatasi sistem pembunuhan balas dendam guild, gulungan sihir kembali ke kota tidak dapat digunakan. Kami terpaksa berjalan kaki dari gunung kembali ke markas Pedang & Mawar. Di perjalanan, kami menghadapi serangan kecil dari beberapa pemain Langit Berdarah, namun perbedaan kekuatan yang besar membuat kami dengan mudah membubarkan mereka seperti memotong sayuran. Saat mendekati markas, baru kami sadar masih ada jalur blokade Langit Berdarah dan Kekuasaan Sang Playboy di sana.
Murong Shanshan hanya mengirim pesan di guild. Beberapa menit kemudian, detasemen besar anggota Pedang & Mawar menyerbu keluar dari markas. Dalam waktu kurang dari 10 menit, jalur blokade itu benar-benar dihancurkan. Dari intensitas pertahanan, jelas bahwa Hong dan Xu Fei juga tidak memusatkan perhatian di sini. Maka, lokasi strategis berikutnya yang akan diperebutkan kemungkinan besar adalah hak keluar melalui Gerbang Barat Kota Bulan Perak!
