Sang pertapa perlahan mengeluarkan Pisau Cahaya dari punggungnya. Di bawah kobaran api, karat pada pisau itu semakin jelas terlihat. Jika tidak melihat langsung, takkan ada yang percaya ini adalah Pisau Cahaya Suci yang disebut sebagai salah satu 10 Senjata Legendaris Yueheng. Kini kami menyaksikannya, dan menunggu untuk melihat atribut hebat apa yang dimiliki Pisau Cahaya Suci setelah transformasi total.
Sang pertapa melirik kami dan tersenyum: "Senjata dewata akan terlahir, saksikanlah momen bersejarah ini!"
Setelah berkata demikian, dia mengangkat satu tangan, Pisau Cahaya Suci telah melayang di udara. Dalam kegelapan malam, Pisau Cahaya Suci memancarkan cahaya redup. Salju dan angin malam di sekitarnya seakan tertarik, berputar-putar dengan cepat mengelilingi pisau itu. Tiba-tiba aku teringat, pertapa ini sebenarnya adalah Penyihir Angin. Mungkinkah dia akan menggunakan sihir andalannya untuk menempa Pedang Suci Cahaya?
Seolah memverifikasi pemikiranku, sang pertapa mengaktifkan sihirnya dan melemparkan semua kristal elemen ke udara. Beberapa detik kemudian, intisari semua dihancurkan oleh Bilah Angin menjadi partikel kristal kecil yang menempel pada Pisau Cahaya Suci. Seketika, cahaya melonjak drastis. Sorotan cahaya vertikal menyembur dari puncak utama Gunung Bulan Perak menembus langit, menerangi hampir setengah wilayah Gunung Bulan Perak.
Cahaya menyilaukan itu memaksa aku dan Murong Shanshan menutupi mata kami sendiri. Saat kami membuka mata kembali, Pisau Cahaya Suci di depan mata telah berubah wujud secara dramatis. Semua karat telah lenyap, digantikan oleh bilah kaca berpendar yang berputar-putar. Mata pedangnya berkilauan dengan cahaya fluoresens, jelas terlihat sebagai senjata legendaris.
Prosedur penempaan ulang belum selesai. Wajah sang pertapa perlahan menjadi pucat, butiran keringat sebesar kacang jatuh membasahi wajahnya.
"Apakah ini terlalu dipaksakan?" Murong Shanshan berkata dengan nada khawatir.
Aku tersenyum: "Dalam penempaan pedang kuno Tiongkok, setelah pedang dewa selesai ditempa, selalu membutuhkan pengorbanan darah manusia untuk mempertajamnya. Tidakkah kau pernah mendengar legenda Kaisar Kuning yang menempa senjata sakti? Dewi Sembilan Surga harus mengorbankan diri dengan melompat ke tungku penempaan agar senjata sakti itu bisa lahir. Kisah Ganjiang dan Moye juga punya legenda tersendiri. Selama tiga bulan, bijih besi tak kunjung meleleh. Ganjiang terus menghela nafas, sampai suatu hari ia melihat Moye tersenyum. Ia ketakutan karena tahu apa yang dipikirkan Moye. Keesokan harinya saat Ganjiang bangun, Moye sudah menghilang. Ketika menemukannya, Moye sudah berdiri di bibir tungku penempaan yang berapi-api, roknya berkibar seperti bidadari. Ganjiang berteriak histeris memohon Moye jangan melompat. Moye tersenyum sementara air mata mengalir di pipinya. Dalam kabut air mata, Ganjiang melihat Moye melayang jatuh. Dengan pengorbanan Moye, dua pedang legendaris akhirnya tercipta..."
Aku menghela nafas: "Ini cuma mitos, hampir semua isinya pasti bohong."
Mata indah Murong Shanshan berkilauan. Ia menatapku lurus-lurus tiba-tiba bertanya: "Lin Fan, jika aku yang menempa pedang, maukah kau melompat ke tungku penempaan untukku?"
Aku panik, "Itu kan cuma cerita mitos, jangan kau anggap serius..."
"Tapi..." Bibir Murong Shanshan mengerut, suaranya berbisik pelan: "Kalau kau yang menempa pedang, aku akan melakukannya untukmu..."
"Apa?!"
“Aku terkejut, apa maksud perkataan Murong Shanshan ini? Apakah dia sedang menyindir sesuatu?”
Setelah merenung, kemampuan apa yang kumiliki sampai membuat gadis luar biasa seperti Murong Shanshan mengorbankan dirinya? Ucapannya justru membuat rasa inferiorku bertambah. Nyatanya, aku tak pernah bisa bilang telah merawatnya dengan baik. Bahkan perasaanku sendiri padanya pun tak jelas. Yang kuketahui hanyalah, MM secantik dirinya pasti disukai semua pria. Mungkin perasaanku padanya mustahil naik ke tingkat "cinta".
“Gadis selalu suka berkhayal, rupanya kamu juga tak～”
Setelah lama, kukatakan sambil tertawa: “Bodoh!” Murong Shanshan langsung merajuk.
Proses penempaan kembali Pedang Suci Cahaya terus berlanjut. Jelas terlihat energi sihir dari pertapa itu semakin menipis. Bahkan lengan kanannya mulai berubah menjadi partikel cahaya beterbangan ke arah Pisau Cahaya Suci. Di wajah tuanya hanya terlihat kelelahan dan keteguhan.
Murong Shanshan berteriak kaget: “Dia... menggunakan metode mengonsumsi kehidupan untuk menempa senjata dewata?”
“Sihir kehidupan...” gumamku pelan. Ternyata tebakanku benar lagi. Sebelum senjata magis lahir, pengorbanan selalu tak terhindarkan.
Cahaya semakin membutakan. Seluruh tubuh pertapa perlahan berubah menjadi debu bercahaya yang menyatu dengan energi penempaan. Dalam kemuliaan itu, kami mendengar pesan terakhirnya:
“Prajurit pemberani, tolong serahkan pedang ini kepada Dark. Semoga dia benar-benar membawa perdamaian, demi kelangsungan hidup manusia bertempur berdarah melawan arwah-arwah gelisah yang tak mati!”
Sekitar lima menit kemudian, cahaya berangsur meredup. Hingga akhirnya pedang besar terakhir yang berputar seperti meteor dengan bilah transparan seperti kaca tertancap di tanah. Di sekitar badan pedang, pola-pola rumit mengalir perlahan. Jelas terlihat, ini adalah senjata dewata yang telah diberkati kekuatan sihir tak dikenal!
“Ini item tugas, Lin Fan, cepat ambil dan lihat!” Murong Shanshan melupakan ketidaknyamanan sebelumnya, buru-buru menyuruhku mengambil senjata dewata ini.
Aku segera mendekat, meraih gagang pedang. Seketika terasa sensasi luar biasa segar, seperti mulut penuh permen mint. Dengan sekuat tenaga kucabut pedang itu, namun menyadari kemampuanku belum memadai untuk memakainya, hanya bisa membawanya sebagai barang biasa tanpa menambah atribut karakter.
Dibandingkan dengan Pedang Suci Cahaya ini, Pedang Kemerahan-ku dan Pedang Cahaya Tersembunyi milik Murong Shanshan sama sekali tak ada artinya. Hanya dari desain bentuknya saja, Pedang Suci Cahaya sudah jauh lebih unggul. Bahkan cahayanya berwarna pelangi, jauh lebih indah dari cahaya oranye.
Murong Shanshan mendekat: “Cepat, lihat atribut pedang ini. Pasti sangat kuat!”
Kubuka menu berbagi, menampilkan atribut pedang——
【Pedang Suci Cahaya】(Senjata Dewata - Item Tugas)
Serang: 2450-2800
Kekuatan: +450
Stamina: +500
Kecerdasan: +420
Kelincahan: +600
Tambahan: Setiap berhasil menyerang lawan, memulihkan 5% darah diri sendiri
Tambahan: Meningkatkan rasio serangan mematikan pengguna sebesar 50%
Tambahan: Meningkatkan daya serang semua skill pengguna sebesar 100%
Tambahan: Mengurangi kerusakan sihir yang diterima pengguna sebesar 75%
Tambahan: Dalam 30 menit, pengguna mendapatkan atribut regenerasi 1 kali
Skill Tambahan: Transformasi Dewa Perang
Membutuhkan Level: 150
Membutuhkan Reputasi: 1 juta
Membutuhkan Serangan: 2500
……
Sekitar dua menit membeku, Murong Shanshan bersandar di bahuku sambil bergumam: "Lin Fan, aku tidak sedang bermimpi kan..."
"Tidak, ini benar-benar senjata dewata, senjata yang bisa membuat tak terkalahkan begitu dipegang..."
Aku bingung, mengapa perlengkapan puncak dengan syarat setinggi itu ada di tanganku? Lagipula ini cuma item tugas yang tidak bisa dipakai. Kalau bisa dipakai, meski tugas gagal aku pasti akan menyimpannya!
"Persyaratan level 150, sampai kapan baru bisa mencapainya?" Murong Shanshan menggerutu.
Dengan senyum getir ku jawab: "Meski pihak resmi belum umumkan, tapi kurasa level 150 mungkin sudah level tertinggi. Kalau mau mencapainya, setidaknya butuh 10 tahun..."
Kami berdua mengeluarkan air liur memandangi senjata dewata itu, tiba-tiba Murong Shanshan berkata: "Tidak boleh, berikan pedang itu padaku!"
"Kenapa?" Kukira dia kerasukan.
Murong Shanshan tersenyum manis: "Tenang, aku tidak akan bodoh mengorbankan misi oranye berhadiah melimpah hanya demi equipment pajangan ini. Cuma ingin berfoto kenangan dengan senjata dewata..."
Haha, fotoin! Dia bisa saja, aku hampir lupa hal spektakuler ini!
“Bagaimana kalau kita berdua foto bersama, perbesar atribut perlengkapan, buat foto keluarga lengkap, setuju?”
Usulku segera disetujui Murong Shanshan. Kami berdiri berdampingan, memegang Pedang Suci Cahaya bersama-sama, sambil memperbesar tampilan poin atribut pedang. Dengan cara ini, foto akan menampilkan statistik perlengkapan secara bersamaan.
“Krak~!”
Mengubah sudut pandang, screenshot berhasil!
Membuka foto, aku dan Murong Shanshan sama-sama tersenyum manis. Terutama Murong Shanshan, wajahnya yang seputih salju tanpa cela semakin memancarkan pesona di bawah pancaran cahaya Pedang Suci Cahaya.
Setelah selfie, kami tidak takut terjadi skandal XX Gate. Kami memutuskan mengunggah gambar super realistis ini ke internet. Pasti akan memicu jeritan histeris! Di saat semua orang masih kesulitan mencari senjata legenda dengan serangan di atas 300, tiba-tiba muncul senjata level maksimal dengan serangan 2800! Angka ini saja sudah cukup membuat para pemula menggila.
Untungnya, item ini adalah Item Tugas yang tidak bisa dipakai. Kalau tidak, kami tidak berani mengunggahnya ke forum.
Hong Ye mengamati dari kejauhan. Kukatakan sambil tersenyum: “Hong Ye, kemarilah~”
Setelah Hong Ye mendekat, kulanjutkan: “Hong Ye, pernahkah kau melihat pedang secantik ini?”
Baik aku maupun Murong Shanshan terkejut ketika Hong Ye mengangguk, dia berkata dengan sangat serius: "Saat di kuil, aku pernah melihat pedang terkutuk yang jatuh dalam dosa - Frostmourne, itu adalah barang rampasan perang komandan manusia. Tapi kemudian pedang itu menghilang, tidak tahu sekarang berada di mana. Hmm, Frostmourne setidaknya tidak kalah dengan Pedang Cahaya Suci..."
Ternyata mengungkap gosip antar senjata dewata! Bisa dibayangkan, pedang terkutuk itu pasti termasuk kategori senjata dewata. Pedang Cahaya Suci yang sampai di tangan Dark pada dasarnya mustahil untuk direbut kembali. Jika ingin senjata tingkat dewa, kita harus mengejar sembilan senjata lainnya.
Aku tersenyum, mengusap bahu Hong Ye sambil berkata: "Kalau begitu beri tahu Kakak, selain Frostmourne dan Pedang Cahaya Suci, apa ada perlengkapan level sama lainnya?"
Hong Ye tampak gelisah, wajahnya memerah sambil berbisik: "Sebenarnya Hong Ye hanya pernah melihat dua senjata dewata ini saja. Yang lain semuanya adalah senjata legendaris, Hong Ye tentu tidak tahu..."
Gagal menggali informasi, aku menggelengkan kepala dan berpaling ke Murong Shanshan: "Sekarang sudah hampir jam 11, ayo serahkan tugas ke Golden Dawn. Agak lelah, hari ini memang harus tidur lebih awal."
"Iya, sekarang turun gunung ke markas untuk transmisi. Kita masih status Nama Merah, pada dasarnya tidak bisa masuk Kota Bulan Perak."
"Ngomong-ngomong, kapan gulungan sihir kembali ke kota markasmu akan dikembangkan?"
"Beberapa hari lagi, harus menunggu benteng naik ke tingkat tiga dulu. Dua hari ini aku sedang mengurus proses upgrade."
Saya melihat level sendiri. Setelah dua jam membunuh boneka batu, EXP yang awalnya 66 level 25% sekarang sudah mencapai 61%. Jika tidak ada halangan, misi oranye yang terkait senjata dewata ini pasti bisa naik ke level 67. Tugas hari ini terbilang berat tapi berhasil. Setelah bertanya ke Murong Shanshan, baru tahu dia sudah mencapai 80% EXP level 66. Naik level sudah pasti.
Sambil mengobrol, kami turun gunung. Saat tiba di markas Pedang & Mawar, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Segera transmisi ke markas Golden Dawn.
Pemain di sini tidak terlalu banyak tapi juga tidak sedikit, jumlahnya pas mencapai kondisi jenuh dengan misi harian yang muncul kembali.
Aku dan Murong Shanshan sama-sama status Nama Merah, pasti bikin orang lain iri. Tapi nama kami berdua juga membuat mereka tidak berani bertindak. Soalnya, menghina kami berarti menghina dua guild terkuat di Kota Bulan Perak. Kecuali mereka tidak mau main lagi di zona China.
Kemah utama Komandan Dark berada di tengah perkemahan. Untuk mencapainya harus melewati banyak pos rintangan. Meskipun pangkat militer kami tidak rendah, tetap dihadang. Saat itu kukeluarkan Pedang Cahaya Suci sambil tersenyum: "Kalau bisa mengatasinya, silakan ambil!"
Akibatnya wajah ksatria itu langsung pucat. Tanpa bicara lagi, dia memberi tahu semua pos rintangan di belakang untuk memberi jalan.
Melaju tanpa hambatan sampai ke kemah marsekal, perasaan ini luar biasa enak. Sekarang aku seperti Duo Long yang memegang pedang kekaisaran, siapa yang tidak enak dilihat langsung kupenggal!
"Pengawal memberi laporan, tak sampai beberapa detik Dark ternyata keluar sendiri, di wajahnya terpancar senyum jujur yang cerah."
"Kalian benar-benar membawa kembali Pedang Suci Cahaya... Ini luar biasa!"
Dark memandang pedang dewata di tanganku, tiba-tiba bertanya lagi: "Neil sang ahli legendaris manusia pembuat pedang memang tak mengecewakan, Pedang Suci Cahaya kembali bersinar gemilang di tangannya! Senjata terkuat untuk melawan arwah-arwah gelisah akhirnya muncul, Aliansi Manusia yang menguasai Pedang Suci Cahaya berarti mengendalikan harapan kelangsungan hidup! Tapi Neil mana, kenapa tidak ikut bersama kalian?"
Kujawab: "Neil menggunakan sihir yang mengorbankan nyawanya untuk menempa pedang ini, dia sudah MATI."
"Apa? Neil MATI?!" Seluruh tubuh Dark bergetar.
"Ya, keinginan terakhirnya adalah agar kami menyerahkan pedang ini ke tanganmu," kataku.
Dark terdiam, menerima Pedang Suci Cahaya dari tanganku dengan suara berat: "Neil berkorban untuk masa depan manusia, dialah pandai besi terhebat."
Kemudian ia menatap kami: "Prajurit pemberani, berkat usaha kalian Pedang Suci Cahaya kembali bersinar, inilah hadiah untukmu!"
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Timmu menyelesaikan misi oranye 【Penuangan Kembali Pedang Suci Cahaya】, kamu mendapat 3 miliar pengalaman, 20000 keping emas, +8000 Reputasi, +480000 poin persahabatan kubu, mendapat hadiah misi: 【Cincin Dewa Cahaya】!
Bangsat, lagi-lagi perlengkapan bertuliskan karakter 'Tuhan'!
Jangan-jangan ini senjata dewata?!
Aku SEKARANG JUGA membuka bungkusan dan melihat, hasilnya bukan senjata dewata, tapi atribut perlengkapannya sudah sangat bagus——
【Cincin Dewa Cahaya Suci】（Cincin——Perlengkapan Oranye）
Kekuatan: +85
Stamina: +90
Kelincahan: +77
Kecerdasan: +45
Tambahan: Meningkatkan 100% resistensi sihir berbagai elemen bagi pemakai
Tambahan: Meningkatkan 10% rasio serangan mematikan pemakai
Membutuhkan Level: 70
……
Murong Shanshan juga terlihat gembira, dia berkata padaku: "Cincin oranye loh~"
Jangan-jangan perlengkapan yang sama? Aku bingung, SEKARANG JUGA minta melihat, ternyata benar-benar identik dengan Cincin Dewa Cahaya Suciku baik desain maupun atributnya.
Lebih baik begini, resistensi sihirku dan Murong Shanshan pasti meningkat drastis. Prajurit kan takut mantra? Dengan resistensi tinggi, kita jadi tak terkalahkan.
Persyaratan level cincin ini 70, memaksa kita HARUS mencapai level 70 dalam seminggu. Resistensi sihir 100% berarti pengurangan kerusakan sihir 50%, properti sangat berharga di pertandingan. Belum lagi tambahan 10% rasio serangan mematikan, sangat berguna baik untuk latihan leveling maupun PK.
Kebetulan, aku bisa mengganti cincin elemen ungu level 35 yang kupakai. Meski perlengkapan ungu, levelnya terlalu rendah sehingga atributnya tidak memadai.
Sebentar, tadi kulihat ada tongkat sihir desain bagus di bungkusan, sepertinya hasil nangk dari darah, sampai sekarang belum lihat atributnya. SEKARANG JUGA kubuka bungkusan dan klik atribut tongkat——
【Tongkat Berkat Embun Beku】（Perlengkapan Oranye）
Serangan Sihir：285-400
Kecerdasan：+85
Stamina：+78
Kelincahan：+62
Tambahan：Meningkatkan 80% kerusakan serangan dan efek serangan Sihir es untuk pengguna
Membutuhkan Level：56
……
Tidak heran terakhir kali setelah kena Kombo embun beku Xue Han, kecepatan gerakku melambat drastis. Ternyata Tongkat ini penyebabnya. Mantra es normalnya sudah bisa mengurangi 50% kecepatan, setelah ditambah efek Tongkat ini, target yang kena mungkin hanya bisa mempertahankan kecepatan gerak di bawah 20%. Dalam PK, itu hampir sama dengan dinyatakan MATI.
Tongkat ini adalah peralatan legendaris yang kuat baik untuk latihan leveling maupun PK. Warnanya oranye, syarat level tidak tinggi, pantas disebut sebagai salah satu lux kelas atas saat ini!
Mungkin Tongkat ini dibeli Xue Han dengan modal besar, atau didapat dengan susah payah membawa tim. Sekarang Xue Han mungkin sedang mengusap air mata karena Tongkat ini.
Setelah 2 hari membersihkan status nama merah, jual perlengkapan ini. Pasti dapat keuntungan besar!
Setelah dipikir-pikir, lebih baik minta bantuan Lu Xuehan menyimpannya di gudang besok. Lebih aman, dan aku benar-benar percaya pada Lu Xuehan.
Murong Shanshan tiba-tiba tertawa dan berkata: "Lin Fan lihat, di ranking cincin, cincin kita menempati posisi pertama dan kedua, bahkan nama pemiliknya tercantum!"
