Hal apa yang disesali Xin Yu?
Aku bingung, bertanya: “Kenapa? Apa menyesal karena tidak mendapat slot ini?”
“Slot itu hal sekunder.” Xin Yu menempelkan wajahnya di bahuku sambil tersenyum: “Hanya saja tidak bisa pergi ke Beijing bersamamu, ini yang membuatku menyesal. Jangan ditertawakan, tapi aku memang belum pernah ke Beijing sama sekali~”
Lu Xuehan tersenyum, berkata pelan: "Aku juga belum pernah ke Beijing. Kali ini Lin Fan sudah pergi ke sana, sebenarnya aku juga ingin ikut. Tapi urusan perusahaan terlalu banyak, dan markas guild di game juga bermasalah dan perlu diselesaikan. Jika semua dibebankan pada Kakak Lin sendirian, dia pasti akan runtuh. Jadi Xin Yu, mari kita tunggu beberapa hari lagi sebelum ke Beijing. Setidaknya sampai perusahaan dan markas guild stabil."
Sial, sebenarnya aku juga belum pernah ke Beijing. Hati merah mengarah ke Matahari Merah, sayangnya dulu ongkosnya terlalu mahal. Semangat patriotik saja tidak cukup. Selain itu, berbagai kompetisi esports tidak mendapat dukungan nyata dari pemerintah, jadi biasanya diadakan di Wuhan, Nanjing, Shanghai yang lebih maju esportsnya. Soal Beijing, yang kuketahui cuma tempat diadakan Rapat Rakyat Nasional.
Kali ini, pengaruh Yueheng akhirnya membuat penguasa harus serius. Dari penyelenggaraan kompetisi megah di Beijing ini terlihat jelas. Bisa dikatakan kesempatan kompetisi ini sangat langka. Selain hadiah pengalaman dan perlengkapan luar biasa besar, bagi pemain sendiri ini adalah pengalaman hidup penting. Bayangkan, jika seseorang bisa menjadi juara di kompetisi dunia seperti ini, reputasinya di dunia game Tiongkok pasti akan melambung tinggi! Tidak perlu juara, sekadar masuk tiga besar saja pasti jadi tokoh populer. Bahkan mungkin, jika editor kepalanya ditendang keledai, bisa masuk majalah Time...
“Lin Fan?” Lu Xuehan menengadah ke arahku, tersenyum ringan berkata: “Kapan kamu akan mengajak aku dan Xin Yu ke kota Beijing untuk mencicipi makanan khas ibukota yang asli?”
Aku sedikit ragu, lalu menjawab sambil tersenyum: “Nanti kalau ada waktu saja. Pokoknya, bulan ini pasti tidak ada kesempatan. Mungkin beberapa bulan lagi setelah semua lebih stabil, ke mana pun kalian berdua ingin jalan-jalan, aku akan temani.”
“Benarkah?” Xin Yu menyeringai lalu menambahkan, “Semoga kau tidak membohongi kami. Aku ingat, waktu itu kau janji sama Kakak Lin akan menemaninya membeli BMW, sampai sekarang belum direalisasi. Kemarin saat makan malam, Kakak Lin masih mengeluh padaku.”
“Dia? Ngapain mengeluh? Tidakkah kau lihat sekarang banyak orang yang mengelilingi Kakak Lin? Ambil contoh asistennya KAY. Wanita itu pasti bukan orang biasa, dia bisa membuat Kakak Lin sangat senang. Kalau urusan beli mobil, pasti Kakak Lin lebih memilih ditemani dia. Lagipula, beberapa perempuan dari divisi marketing juga sering bolak-balik ke kantor Kakak Lin. Liu Hua dari departemen kita juga sama, dia kan kerabat Kakak Lin. Bukan level kita yang bisa disamakan.”
Xin Yu tersenyum genit, melirikku berkata: “Lin Fan, apa kau sedang cemburu pada Kakak Lin?”
Aku langsung merasa canggung, membantah: “Cemburu apa lagi yang aku rasakan? Liu Hua memang benar kerabat Kakak Lin.”
“Kerabat pun bagaimana, apakah dia pernah menghadapi kesulitan bersama Kakak Lin? Apakah dia mengerti hal apa yang paling penting bagi Kakak Lin?” Xin Yu tersenyum tipis, “Semua ini, Liu Hua tidak tahu, dia juga tidak punya hak untuk berkomentar. Hal terpenting bagi Kakak Lin sudah hilang satu, dia tidak akan melakukan kesalahan lagi. Poin ini, kita harus percaya padanya!”
Apakah yang hilang dari Xu Lin adalah Liu Yun?
Mungkin. Barangkali sekarang Liu Yun sedang merintih di bawah Xu Fei, siapa yang tahu? Xu Fei punya begitu banyak kekasih, bahkan bunga kampus yang pernah kufantasikan waktu SMP pun menjadi pacarnya. Dengan kecantikan Liu Yun, mungkin hanya bisa menggerus masa muda di istana dingin. Kurasa meski begitu, Liu Yun tetap takkan menyesal, toh dia masih bersama Xu Fei. Liu Yun yang biasanya pendiam, sekali bertahan akan sulit diubah. Dalam hal perasaan, mungkin dia akan terus bertahan sampai Xu Fei jelas-jelas bosan. Apa yang akan dipilihnya saat itu, tak bisa kubayangkan.
Setelah beberapa saat, Lu Xuehan berbisik pelan: “Lin Fan, sebenarnya urusanmu dengan Liu Hua juga sudah kami dengar. Dan... aku dan Xin Yu sudah berbicara dengan Kakak Lin...”
Aku mengerutkan alis, “Kalian sudah bicara dengan Kakak Lin? Apa katanya?”
Lin Xuehan mengangguk, lalu melanjutkan: "Kakak Lin tidak secara eksplisit menunjukkan keberpihakan pada Liu Hua. Dia bilang sebenarnya sangat sulit, tekanan dari keluarga sangat besar. Orangtuanya sudah berkali-kali mengingatkan bahwa Liu Hua adalah putra tunggal garis keturunan utama keluarga, hampir semua sesepuh keluarga menyukainya. Meski dia tidak terlalu berprestasi, sebagai cucu perempuan, Kakak Lin harus mengerahkan seluruh upaya untuk membantu Liu Hua. Jika tidak, orangtuanya pasti tidak akan memaafkannya. Tapi Kakak Lin juga bilang, kalau Liu Hua keterlaluan, dia tidak akan segan-segan bertindak tegas. Lagipula dua tahun lalu sudah pernah bersitegang dengan orangtua, tidak masalah sekali lagi."
Aku terkekeh, Xu Lin memang punya prinsip hidup yang lugas dan tegas.
Xin Yu menepuk bahuku sambil tersenyum: "Yang penting jangan overthinking. Orang seperti Liu Hua tidak layak direpotkan. Bukankah sekarang kau sudah melucuti semua otoritasnya? Lebih baik begitu, dia tidak bisa berulah lagi. Menurutku, kalau posisimu di hati Kakak Lin dinilai 100 poin, Liu Hua mungkin bahkan tidak sampai 10 poin. Di saat krusial, pasti Kakak Lin akan membelamu. Lagipula ada aku dan Xue Han di sini. Kalau Kakak Lin berani jahat padamu, kita ramai-ramai mencabut kewenangannya..."
Aku tak tahan tertawa, memandangnya: "Xin Yu, sampai punya niat pemberontakan seperti ini? Aku benar-benar kagum. Kalau begini caranya, mana berani aku menjadikanmu istri? Jangan-jangan nanti kau melucuti kekuasaanku juga, sampai aku kehilangan keduanya, harta dan manusia?"
Xin Yu merajuk: "Bodoh, kamu mana bisa disamakan dengan Kakak Lin!"
Sambil berbicara, kami telah melewati hutan pinus. Tak jauh dari sana, Murong Shanshan sedang menggunakan Pukulan Berat pada seekor binatang Kristal Naga. Di sekitar bayangannya yang anggun, tiba-tiba meledak cahaya berkilauan yang menyebar ke segala penjuru - efek pendahuluan dari skill level 5 ke atas. 0.1 detik sebelum skill digunakan, tubuh penyihir selalu memancarkan cahaya indah seperti ini.
Binatang Kristal Naga itu mengerang "Wuuwu~" lalu roboh. Murong Shanshan cepat-cepat memungut barang dan segera menuju binatang Kristal Naga berikutnya.
Xin Yu memandang Murong Shanshan di kejauhan, tiba-tiba tersenyum kecil: "Hampir saja lupa, Lin Fan punya Shanshan sebagai tameng mutlak. Siapa pun di perusahaan yang berani mengusik Lin Fan, pasti harus melewati Shanshan dulu."
Aku tersenyum, "Sebenarnya, saat makan siang tadi di kantin bersama Shanshan, sudah ada yang berani mengusikku. Bahkan, untuk bisa mengusikku, mereka sampai mempersiapkan diri untuk mengejar Shanshan..."
Xin Yu terkejut: "Siapa yang berani mengejar Shanshan?"
"Emm... Liu Hua yang menghasut Xiao Huang dari departemen keuangan..."
Xin Yu tersenyum tipis: "Dulu tak mengerti arti katak lumpur ingin makan daging angsa, sekarang akhirnya tahu rasanya. Ah, tak bisa tidak marah. Entah apa yang Shanshan pikirkan kalau dengar hal seperti ini."
Aku tertawa terbahak: "Dia sama sekali tak bereaksi, hampir saja mendorong Xiao Huang untuk mengejarnya. Tapi Xiao Huang dan Liu Hua malah ketakutan setengah MATI."
“Kalau Shanshan bilang begitu, pasti kedua orang jorok itu ketakutan!”
Xin Yu memeriksa set panah dalam bungkusan, berkata: "Ayo, kita bantu Shanshan nge-grind quest. Lagipula aku dan Xue Han akhir-akhir ini juga nggak punya spot leveling bagus. Anggap saja nemenin kamu. Ngomong-ngomong, gimana pengalaman dari monster tugas ini?"
"Pengalamannya luar biasa banyak, apalagi..." Aku menunjuk ke arah lereng gunung yang terus memanjang, "Monster-monster ini tersebar sepanjang area yang merambat ke puncak. Kurasa jumlahnya pasti cukup buat kita berempat grinding. Semakin ke atas, level Naga Kristal ini semakin tinggi, hadiah pengalaman dan perlengkapan juga pasti meningkat. Oh, lupa bilang, monster ini level 85, serangannya oke tapi kecepatan geraknya lambat."
Xin Yu tertawa: "Asal geraknya lambat, sambil geser sambil serang juga bisa ngabisin dia."
Aku tak tahan tertawa: "Nggak perlu. Aku dan Shanshan yang tanking, kalian berdua serang dari belakang. Kombinasi tim kita cocok buat lawan monster jenis ini."
Xin Yu mengangguk, kemudian kami bertiga mendekat. Kebetulan Murong Shanshan baru saja ngank intisari naga dari tubuh monster. Ia menoleh: "Sudah pada datang? Ayo mulai leveling! Ngomong-ngomong, skill Api Spiritual Xue Han pasti lebih kuat kan? Coba tunjukkin dong~"
Lu Xuehan segera mengaplikasikan Api Spiritual ke tubuh Murong Shanshan, lalu yang kedua ke tubuhku. Efeknya memang jauh lebih kuat dibandingkan yang diberikan Hong Ye——
【Api Spiritual】（level 7）
Hasil: Daya serang +15%, Pertahanan +275
……
Energi sihir Lu Xuehan luar biasa, efek Api Spiritual-nya juga mengagumkan. Pendeta biasa di level 7 hanya bisa menambahkan 11% daya serang dan 180 poin pertahanan dengan Api Spiritual, sedangkan output Lu Xuehan jauh melampaui itu.
Murong Shanshan memandang kami dengan takjub, berkata dengan bergetar: "Lin Fan... Lingkaran Kekuatan Dewa Perang Xin Yu menambah 10% daya serang! Api Spiritual Xue Han menambah 15% daya serang! Akhirnya seranganku melebihi 1900, berapa lama lagi sampai 2000? Hehe, dengan begini semburan pedang pasti jauh lebih dahsyat!"
Dasar orang tak berguna, daya serang asliku sudah lama melebihi 2000 tapi tidak segila ini.
Lu Xuehan tersenyum tipis, mendekati Murong Shanshan untuk bertransaksi memberikan sebuah benda sambil berkata: "Shanshan, gulungan serangan sementara ini bisa menambah sekitar 180 poin daya serang. Seranganmu bisa melebihi 2100!"
Kemudian Lu Xuehan juga memberikanku gulungan serangan 177 poin. Dengan ini daya serangku kembali meningkat signifikan. Setelah dihitung, berapa total daya serang 1605 setelah beberapa bonus?
Buka kalkulator dari alat konfigurasi sistem -
1605×【100%+10%（Skill terpasif: Berkat Kekuatan）+10%（efek Pelindung Kaki Oranye）+10%（Kekuatan Dewa Perang）+15%（Api Spiritual）】+177（gulungan serangan sementara）=2504（Serangan aktual）
Saat kusampaikan data ini ke Murong Shanshan, matanya langsung merah. Langsung diputuskan makan malam harus aku yang traktir.
Urusan makan malam sementara ditunda, meskipun beberapa MM sangat antusias ingin melanjutkan diskusi tentang menu apa yang akan dimasak si koki, tapi monster-monster di depan mata ini harus kita hadapi terlebih dahulu.
Karena serangan melebihi 2100, dan pertahanan di bawah efek Api Spiritual melonjak hingga 1800, meskipun serangan Kristal Naga ini mencapai 2100, terhadap pertahanan 1800 mereka tidak bisa memberikan kerusakan signifikan. Setiap serangan hanya mengurangi darah kurang dari 1500, Lu Xuehan cukup menggunakan Penyembuhan Kecil untuk menjamin keamanan logistik.
Dalam kondisi ini, Murong Shanshan langsung menjadi overconfident, memaksaku untuk memancing monster bersama.
Permukaan salju yang datar dan luas dipenuhi Kristal Naga. Saat kami kembali setelah berputar memisah dua rute, di belakang sudah mengikuti dua kelompok monster yang banyak seperti air bah. Jujur saja, orang di bawah level 70 memancing begitu banyak monster level 85 memang terkesan sangat lancang.
Lu Xuehan sudah menebar beberapa area Api Dahsyat lebih dulu, Xin Yu mulai menggunakan Multi-Shot untuk membantai area. Serangannya juga tak kalah kuat - setiap kali Multi-Shot menyapu kerumunan monster, bar darah seluruh kelompok langsung turun drastis. Setelah beberapa kali Multi-Shot mengamuk, sekelompok Kristal Naga berubah menjadi pengalaman, perlengkapan, dan item tugas.
Murong Shanshan tidak mau kalah, dengan cermat mengatur posisi lalu mengayunkan Semburan Pedang. Dalam cahaya yang berkilauan, segerombolan monster terpental limbung, semua kehilangan hampir sepertiga darah. Xin Yu memanfaatkan kesempatan, melepaskan Multi-Shot ke arah gerombolan monster itu. Beberapa detik kemudian, bar pengalaman kami terus melonjak drastis.
Harus diakui, meski daya serang Murong Shanshan melebihi Xin Yu dan memiliki skill Semburan Pedang yang kejam, damage yang dihasilkannya bahkan tidak mencapai separuh Xin Yu. Saat ini, damage Xin Yu setara dengan Xu Lin. Daya serang mengerikan dari Busur Legendaris Oranye tetap efektif bahkan terhadap monster spesial level 85 ini, ditambah Api Dahsyat Lu Xuehan, kami bagai mengiris sayuran saat menggasak gerombolan monster ini.
Hong Ye tetap berada di pinggir area pertempuran sesuai perintahku, siap menyembuhkan dan menyerang monster berdarah tipis. Meski MP-nya tidak terlalu tinggi, Hukuman-nya cukup untuk menghabisi monster yang nyawanya tinggal selembar kulit.
Kami terus bertempur sambil mengobrol di channel party. Waktu berlalu cepat. Saat jam di kamarku berdentang dua kali, kami sudah berlatih cukup lama. Meski lelah, pengalaman dan perlengkapan yang didapat membuat semua orang bersemangat.
Dengan bergabungnya Lu Xuehan dan Xin Yu, kecepatan kami memburu monster meningkat pesat. Hanya dalam 7 jam, levelku melesat dari 68 25% ke 68 87% - kecepatan yang luar biasa. Murong Shanshan dengan gembira mencapai level 69, hanya selangkah lagi menuju level 70. Sementara Lu Xuehan dan Xin Yu yang awalnya level 61, sama-sama naik ke level 63. Melawan monster 20 tingkat di atas, memang pengalamannya bikin gila.
Untuk perlengkapan, karena monster tumbang terlalu cepat, demi menghindari item yang ter-refresh, kami masing-masing mengambil item yang jatuh di sekitar. Hasil para MM tidak kuketahui, tapi 200 slot kosong di bungkusanku sudah terisi separuh dengan perlengkapan biru dan hijau beraneka warna. Tanpa mengecek atribut, Xin Yu menyarankan menyimpan semua di gudang markas Firdaus yang Hilang untuk dievaluasi harga oleh Departemen Teknologi sebelum dijual. Meski agak kurang tepat, usulan ini disetujui karena kami tidak terlalu mempedulikan uang hasil penjualannya.
Berdiri di antara tumpukan mayat monster, Murong Shanshan melihat jam lalu menatapku: "Lin Fan, aku lapar lagi."
"Aku juga." Sudah 8 jam sejak makan terakhir. Kuputar badan: "Xin Yu, Xue Han, kalian mau ikut makan tengah malam di kantin?"
Lu Xuehan ragu sejenak, bertanya: "Sekarang jam segini, apakah kantin masih buka? Kokinya pasti sudah tidur kan?"
"Tidak apa, Shifu Liu tinggal di asrama perusahaan. Besok izinkan dia tidak masuk shift pagi saja. Xin Yu, tolong beri tahu bagian keuangan, hitung sebagai kerja lembur. Dengan memasak beberapa hidangan sebentar saja bisa dapat 200 uang, dia pasti senang."
Xin Yu mengangguk sambil tersenyum: "Hem, kalau gitu kita log off sekarang yuk. Tempat ini bagus banget untuk latihan leveling. Tinggalkan karakter kita di sini, lanjut besok lagi, gimana?"
"Tentu bagus!" Murong Shanshan langsung setuju. Sebenarnya, dalam 7 jam saja sudah dapat lebih dari 100 item tugas, ini jauh melebihi perkiraan kecepatan kami. Wajar kalau Murong Shanshan tidak menolak.
"Lin Fan, tunggu! Aku masih mau transaksi sesuatu denganmu..."
Lu Xuehan menghentikanku, lalu membuka panel transaksi - sistem transaksi RMB bank online. Aku melihatnya memasang deretan angka panjang.
Lu Xuehan tersenyum tipis: "Ini uang dari perlengkapan yang kemarin aku jualkan untukmu. Ada juga dua cincin oranye di gudangku. Setelah kalian membersihkan status nama merah, akan kukembalikan."
Aku ragu sebentar, tertawa: "Benar mau memberikan semua uang ini padaku? Apa tidak perlu dipotong biaya administrasi?"
"Tidak usah! Bukannya kamu mau log off SEKARANG JUGA untuk mentraktir kita makan? Anggap saja ini imbalannya."
Akhirnya aku tidak berkata lagi. Setelah transaksi, aku beri Murong Shanshan lebih dari 40 juta. Soalnya perisai oranye itu juga ada bagiannya, aku tidak bisa monopoli sendiri.
Murong Shanshan tersenyum manis dan bertanya: "Masih begitu kaku denganku, uang ini kuberikan untukmu beli rumah dan menikahi istri!"
Aku segera menurunkan suara, sambil tersenyum berkata: "Tidak perlu, sementara simpan di tempatmu, cepat atau lambat akan dikembalikan sebagai mas kawinku!"
"Mimpi kau!" Pipi cantik Murong Shanshan memerah, nada suaranya terdengar tidak tulus.
