Saat siang hari, dibangunkan orang katanya waktu makan telah tiba.
Setelah memakai baju dan cuci muka, Murong Shanshan dan Hong Ye sudah menunggu di luar pintu. Entah di mana letak kamar mereka, tapi sepertinya lebih tinggi levelnya.
Tempat makan ada di aula, Hong Ye berkata: "Orang yang sudah datang sekarang ada 62 orang, 18 sisanya juga sudah dihubungi dan akan tiba sebelum hari ini gelap. Rapat sore akan diadakan di gedung depan. Saat itu, akan ada tokoh penting yang akan menjadwal ulang dan mengalokasikan rencana aksi semua orang."
Aku bertanya: "Hong Ye, kalian semua karyawan perusahaan Yueheng. Jadi untuk lomba hidup dan MATI kali ini, apakah banyak detail yang akan kalian bocorkan kepada kami?"
"Tidak boleh!" Hong Ye menggelengkan kepala pelan-pelan, menjelaskan: "Staf terkait yang merancang lomba ini sekarang masih berada di markas besar perusahaan di New York. Perkiraannya baru setelah lomba berakhir mereka punya kesempatan berinteraksi dengan dunia luar. Artinya selain aturan yang sudah dirilis, semua departemen lain dalam lomba ini sepenuhnya rahasia."
Murong Shanshan mengedipkan matanya，berkata：“Dari situ terlihat, rencana apapun di nanti sore sebenarnya tidak perlu. Saat itu nanti, mungkin rencana tidak akan bisa mengikuti perubahan.”
Hong Ye tersenyum: "Meski begitu, tetap lakukan persiapan sebanyak mungkin. Nanti kalian akan tahu, kami akan merancang solusi berbeda untuk setiap situasi."
"Ngomong-ngomong, siapakah orang penting yang kamu maksud itu?"
"Sepertinya Ketua Komite Esports Tiongkok, seorang pria paruh baya botak dengan pengalaman bermain game yang sangat kaya. Karena itu, seluruh tanggung jawab lomba ini diserahkan padanya."
Hong Ye tersenyum lembut sambil memandang kami: "Katanya orang itu sangat kompeten. Pokoknya, selama dia ada, kemungkinan kita meraih poin tim tertinggi akan lebih besar."
Murong Shanshan mengangguk, "Ini akan kita bahas nanti sore. Sekarang ayo makan dulu!"
Hong Ye kemudian membawa kami ke aula makan di lantai dua. Di sana, belasan meja disusun berbaris dengan banyak orang sudah duduk. Kerumunan campur aduk, ada semua jenis orang, tapi satu kesamaan: selain gadis protokol, semuanya pria.
Dari kejauhan, seorang pria berparut di wajah mendekat. Setelah kuperhatikan, kagetku——dia adalah anjing peliharaan nomor satu Xu Fei dari Kekuasaan Sang Playboy——Kuang Jian!
"Haha, Murong Shanshan dan Lin Fan juga datang awal! Senang bertemu～" Kuang Jian tertawa jujur, mengulurkan tangan ke Murong Shanshan. Sikapnya sangat bersahabat.
Murong Shanshan sama sekali tidak menghiraukan, bahkan tidak memberikan tatapan langsung.
Kuang Jian agak canggung. Aku mencoba melerai: "Tak kusangka bertemu di sini. Haha, apa kabar Tuan Muda Xu Fei? Dan bagaimana kabar selingkuhannya, Wu Jia?"
"Kuang Jian wajahnya berubah, menunjukkan kemarahan, tapi segera ditutupinya. Malah tertawa sombong: 'Xu Fei baik-baik saja, terima kasih perhatianmu. Tentang Wu Jia, aku tak tahu kabarnya. Belakangan dia tak muncul di perusahaan. Tapi soal saudari kalian Liu Yun, haha... mungkin sekarang dia sedang menikmati 'kebahagiaan'. Wuih... Liu Yun memang kelas atas, kulitnya halus, dagingnya kenyal, bener-bener mantap waktu diajak main!'"
Aku tertegun, kepalan tangan langsung terkunci erat.
Kuang Jian memperhatikan reaksiku, melanjutkan dengan senyum dingin: "Xu Fei memang baik ke bawahan. Tak hanya materi terpenuhi, bahkan urusan ranjang pun diatur. Hmph, Liu Yun apa sih? Kalau bukan karena perintah Xu Fei, ayah juga nggak bakal mau ngegebetin dia!"
"Sial! Lo bilang apa?!"
Aku menerjang, sikut mengarah ke dadanya. Kuang Jian bukan lawan sembarangan. Matanya berkilat, tinju kanan tiba-tiba menyerang.
"Braak~"
Setelah suara berat itu, Kuang Jian memegangi dada mundur beberapa langkah, wajahnya kesakitan sampai terdistorsi. Aku juga tak enak, perut kena pukulnya, keringat dingin bercucuran.
"Lin Fan!"
Murong Shanshan berteriak panik, hendak turun tangan, tapi Hong Ye menghentikannya: "Di sini banyak orang! Ada wartawan juga. Jangan ceroboh!"
Murong Shanshan menahan amarah, melototi Kuang Jian, lalu menoleh memeriksa keadaanku.
"Orang-orang di kejauhan hanya melihat sosok di sini berkelebat lalu berpisah, tidak melihat pertengkaran, jadi juga tidak terlalu memperhatikan."
Murong Shanshan berjongkok di sampingku, bertanya khawatir: "Tidak apa-apa?"
"Tidak apa, hanya sedikit lapar."
Ucapanku membuat Murong Shanshan dan Hong Ye tertawa. Kuang Jian menutupi dadanya pergi, pria yang awalnya ingin datang mengejek ini jelas tidak menyangka akan mendapat pukulan seperti itu. Aku juga terkejut, kali ini kemampuan bertarung Kuang Jian jauh lebih baik dibanding sebelumnya, ternyata waktu itu dia memang mabuk berat, kalau tidak, pasti tidak akan mudah mengalahkannya.
Murong Shanshan dengan hati-hati membantuku duduk di meja terdekat. Hong Ye pergi ke resepsionis mengurus sesuatu. Baru saja Murong Shanshan duduk, seseorang langsung duduk di sebelahku. Setelah menoleh, ternyata itu Ye Qiu!
"Berani juga kau berkelahi di depan banyak orang?" Ye Qiu melihat hidangan di meja, lalu berkata: "Apa yang diucapkan Kuang Jian sampai membuatmu begitu marah? Jangan-jangan dia menghina Lu Xuehan atau Xin Yu?"
"Bukan..." Aku menjawab lesu: "Dia hanya menghina Liu Yun saja."
Ye Qiu sangat terkejut: "Lalu mengapa kau begitu emosional? Bukankah Liu Yun sudah berkhianat? Apa ada perkembangan baru?"
Aku melihat dengan kesal ke cangkir kosong di meja, berkata: "Aku juga tak tahu kenapa, tapi tak tahan mendengar omongan Kuang Jian itu. Lagipula, sepertinya Liu Yun sudah diserahkan Xu Fei ke beberapa orang Kuang Jian. Mungkin sudah diperkosa. Sial! Tiba-tiba tadi aku teringat Liu Yun pernah membantuku mencuci baju, bahkan membelikanku sarapan..."
Ye Qiu tertawa terbahak: "Sejak kapan kau belajar jadi lemah hati seperti wanita?"
"Bukan lemah hati. Bagaimanapun, aku sudah kenal Liu Yun lebih setahun. Meski tak terlalu paham karakternya, setidaknya tahu dia bukan manusia jahat. Ah, kejadian lalu itu kesalahan yang terpaksa diteruskan. Hanya karena kesalahan ini, Liu Yun mustahil bisa kembali seperti semula."
Ye Qiu bingung: "Setelah kau pergi dari tim dulu, pasti banyak yang kau alami. Makanya saat TOT semua masuk Yueheng, kau tetap tak kembali. Alasannya bukan cuma karena beberapa gadis itu, ya?"
Aku menggeleng dengan senyum getir: "Aku juga tak tahu. Yang jelas, di sana ada tanggung jawab yang harus kupikul. Meski aku juga berhutang banyak pada TOT, toh TOT masih ada kau, FINE dan SEVEN. Tapi di studio kecil kita ini, aku adalah orang yang tak tergantikan."
Ye Qiu tersenyum, menepuk bahuku: "Tenang saja, saudara-saudara kita tidak pernah menyalahkanmu. Kami selalu yakin bos punya alasan dalam bertindak, seperti dulu ketika membeli FINE dan SEVEN dari klub SV yang sedang dalam kondisi terpuruk. Fakta membuktikan, keputusanmu yang menentang pendapat umum saat itu sangat bijaksana. Dua anak itu memang telah memberikan jasa tak terhitung bagi klub kita!"
Melihat Murong Shanshan di sampingku, Ye Qiu segera mengalihkan topik sambil tersenyum: "Shanshan, jika ada kesempatan dalam lomba kali ini, kita harus meningkatkan kerja sama. Usahakan bertiga bisa masuk 10 besar."
Murong Shanshan tersenyum manis: "Masuk 10 besar, tentu saja..."
Ye Qiu terkesima dengan aura-nya, tersenyum kecut: "Masuk 10 besar... Kalian masih punya peluang, tapi aku agak ragu..."
"Kau ragu?" Aku meliriknya, tak kuasa menahan tawa: "Sepengetahuanku, Ye Qiu, kau sudah punya tiga perlengkapan oranye yang mendukung Sihir es. Bagian lainnya juga pakai equipment ungu. Dengan fasilitas segini, kalau sampai tidak masuk 10 besar, bukannya itu akan merusak reputasi TOT? Orang Eropa dan Korea pasti akan menertawakan kita!"
Ye Qiu mengusap keringat: "Sepertinya tanggung jawabku cukup besar ya..."
"Tentu! Semakin besar kemampuan, semakin berat tanggung jawab. Nenekmu punya kemampuan tak terbatas, jadi semua tanggung jawab harus kau tanggung..."
“……”
Murong Shanshan menutupi mulutnya sambil tertawa di samping. Ye Qiu dengan kekecewaan memandang ke depan dan bergumam, "Sial! Bukannya katanya mau makan? Kok hidangan di meja kita sudah banyak sekali, tapi cuma bertiga di sini?"
"Tambahkan aku, bagaimana?"
Dari belakang, suara yang cukup polos terdengar.
Kami segera menoleh dan melihat FIRE berdiri tersenyum. Di belakangnya, beberapa pemuda memandang takjub ke arah Murong Shanshan.
"Wah, ini bukan Hotpot Saraf ya?" Ye Qiu langsung berdiri sambil tertawa terbahak.
Benar, tim tempat FIRE sebelumnya bernama Tim "Pedang Saraf". Setiap anggota adalah Dao Ke. Saat performa tim sedang turun, seluruh tim bisa dikalahkan oleh satu pemain kelas dua. Tapi saat mode saraf aktif, setiap orang punya kemampuan untuk membunuh seluruh anggota Tim Impian Kelas Atas Korea.
Dalam beberapa liga, Tim Pedang Saraf dan TOT menjadi pilar utama, menjadi dua kekuatan terkuat dalam melawan arus Korea.
Aku dan Murong Shanshan sama-sama berdiri. FIRE memandangi kami sejenak lalu tersenyum, "Aku memang tidak salah lihat! Saat Natal di Suzhou waktu itu, yang kulihat pasti kamu, Lin Fan! Haha, akhirnya aku bisa memastikan. Gadis yang kamu temani waktu itu pasti Murong Shanshan kan? Pantas saja cantik sekali!"
FIRE berjalan mendekat, memeluk bahuku dengan akrab, namun berbisik di telingaku: "Anak baik, dalam setahun kemampuanmu meningkat. Dulu kan masih memerah melihat perempuan? Sekarang sudah bisa, bahkan bisa ngedate Murong Shanshan si gadis cantik level dewa!"
Aku langsung sangat canggung. Suara FIRE memang keras, meski sengaja direndahkan tetap menggema. Apalagi Murong Shanshan yang tajam pendengaran dan cerdas seperti salju meleleh, mustahil dia tidak dengar.
Akibatnya Murong Shanshan yang langka memerah sekali, menunduk melihat gelas di meja, anehnya tidak membantah.
FIRE dan kawan-kawan memandang Murong Shanshan yang manis dengan sorot mata semakin menggoda.
Untungnya Hong Ye datang menyelamatkan. Dia heran melihat kami, lalu tersenyum: "Lin Fan, Ye Qiu, FIRE? Kalian semua saling kenal?"
FIRE terkekeh kasar: "Iya, teman lama bertahun-tahun. Sejak Lin Fan keluar dari dunia esports, kami tak pernah bertemu. Haha, lomba hidup dan MATI ini mempertemukan kita. Aku sudah menunggu hari ini hampir setengah bulan."
FIRE menunjuk beberapa pemuda di belakangnya: "Mereka pemain lomba terpilih dari Kota Air Terjun, kebetulan juga anggota guildku. Kami baru datang dari Harbin bersama."
Hong Ye tertawa: "Ini bagus, 6 orang dari Kota Air Terjun kalian ditambah 3 orang dari Kota Bulan Perak, plus aku yang ikut nimbrung makan, hehe, kita pas mengisi satu meja~"
"Hong Ye, kamu juga makan bersama kami?" Aku bertanya heran.
Hong Ye tersenyum tipis: "Apa kamu pikir aku akan masak sendiri sendirian?"
Melihat jam, Hong Ye berkata lagi: "Waktu makan siang sudah tiba, mari duduk. Aku ambil bir dulu di resepsionis. Masih ada hal penting nanti sore yang perlu partisipasi kalian, jadi minumlah sedikit. Saat makan malam, akan kutantang kalian minum sampai puas!"
Tiba-tiba aku sadar, kemungkinan Hong Ye adalah petugas penerima tamu yang dikirim Yueheng. Untuk tugas ini, kemampuan sosialnya dan wajah cantiknya sangat cocok.
Semua duduk. Murong Shanshan dan Ye Qiu duduk di sampingku, sedangkan Hong Ye setelah mengambil minuman duduk berseberangan bersama FIRE.
Menuangkan segelas bir, FIRE mengangkat gelas: "Mari kita bersulang dulu, untuk pertemuan kita dari berbagai penjuru! Haha, bisa makan semeja dengan Qingcai Baiyutang dan Murong Shanshan, wajahku jadi berkilau!"
Beberapa pemuda di sebelah tertawa terbahak, aku merendah: "Jangan begitu. Aku dan Shanshan cuma beruntung bisa berkembang lancar di Kota Bulan Perak. Mana bisa menyaingi Dongli Huoguo, pencuri yang bisa mendominasi peringkat level terus-menerus. Entah bagaimana cara latihanmu..."
FIRE tampak kesal: "Jangan bicara lagi, aku berlatih mati-matian, tapi sebulan lalu kau dan si cantik Shanshan sudah melewati levelku? Sial, ditekan habis-habisan, benar-benar tak paham bagaimana cara kalian latihan. Waktu latihanku rata-rata 15 jam per hari masih kalah dua level dari kalian, apalagi orang Korea itu, levelnya bahkan lebih tinggi dariku!"
"Yang dari Korea?" Aku tertawa terbahak, "Orang itu aku tahu, dia seorang Penyihir yang punya skill ice area. Seluruh anggota keluarganya mendukungnya dengan perlengkapan tinggi agar dia bisa latihan gila-gilaan. Kalau tidak, mana mungkin dia bisa melebihi levelmu."
FIRE bergumam kesal: "Lupakan dia, cuma level tinggi doang. Hmph, terhadap Penyihir mana pun persentase kemenanganku akan mencapai 80 ke atas. Level tinggi itu nggak ada artinya!"
Pembicara tak bermaksud, pendengar menyimpan makna.
Ye Qiu di sebelahku langsung protes: "Sial, setahun nggak ketemu masih sombong juga. Habis makan, kita duel yuk? Pertama-tama, perlengkapanmu bagaimana?"
Mendengar ucapan Ye Qiu, FIRE langsung tersenyum: "Bagus! Selama ini belum ada Penyihir top yang bisa jadi partner duelku. Ye Qiu, kau memang lawan yang seimbang denganku. Tapi sepertinya akun kita sudah dibekukan. Hanya bisa login satu jam sebelum lomba, dan semua karakter sudah ditransmisikan ke ruang tunggu kompetisi. Meski login, kita nggak bisa kembali ke ibukota kerajaan asal."
FIRE melirik Ye Qiu dan menambahkan: "Saat ini aku punya dua perlengkapan oranye, posisi lainnya pakai equipment ungu. Kalau kamu?"
"Lebih baik sedikit darimu, aku punya tiga perlengkapan oranye. Tapi salah satunya syarat levelnya rendah, cuma 55. Atributnya juga cuma sedikit lebih baik dari equipment ungu," Ye Qiu tertawa.
"Bagus! Duel kita pasti akan sangat seru!" FIRE bersemangat.
"Hei!" Hong Ye melototi kedua pria itu, "Siapa yang izinkan kalian saling membunuh? Kita berkumpul di sini untuk bisa berkoordinasi baik dan merebut posisi! Bocoran: Enam hari pertama lomba, pemain Tiongkok BUNUH pemain Tiongkok TIDAK DIIZINKAN sistem!"
Dua pria dewasa yang tadi seperti ayam jago itu langsung diam setelah ditegur cewek MM. Mereka saling pandang lalu melanjutkan makan.
Karena ada rapat siang hari, kami buru-buru makan. Aku mau tidur siang, tapi Murong Shanshan menarik lenganku: "Rapatnya sebentar lagi. Ga ada waktu buat tidur!"
Lokasi rapat sama dengan tempat lomba - gedung di depan hotel. Setiap pemain punya kamar sendiri. Hong Ye memandu kami ke aula sambil menjelaskan detail pertandingan.
Melewati aula, terlihat ruang konferensi luas. Hong Ye tersenyum: "Ini tempat rapat strategi tiap pagi. Jam 1 siang, setiap peserta masuk ke kamar yang ditentukan. Pemain yang tereliminasi harus pergi! Yang lolos lanjut ke hari berikutnya."
"Hehe, memang kejam ya," Murong Shanshan tersenyum tipis.
"Tentu saja."
Hong Ye tersenyum manis: "Lomba memang kejam, setiap hari ada 100 pemain yang pergi. Siapa bisa pastikan, di antara 100 itu tak ada pemain Tiongkok kita?"
Murong Shanshan tersenyum halus: "Ayo, masuk lihat apa yang mau dibicarakan."
……
Semua masuk ke lokasi acara mencari tempat duduk. Melihat Murong Shanshan yang cantik, banyak yang ingin mendekat. Tapi si cewek cantik memberi kehormatan besar dengan tetap mengikuti aku, duduk di sudut sambil main telepon, mengirim SMS ke Xin Yu dan Lu Xuehan.
Setelah lebih dari 10 menit, akhirnya datang seorang paruh baya bermuka berminyak, botak parah sampai cahaya pantulnya terlihat dari jauh.
Pria paruh baya itu duduk di podium, berdehem: "Selamat datang di Beijing. Kalian semua adalah pemain terbaik zona China di game Yueheng. Kehadiran kalian di sini sudah membuktikan kekuatan kalian. Anggap saja ini festival, jangan tegang. Untuk Tantangan Kesatria hidup dan MATI besok, hadapi dengan mentalitas santai saja. Detail lombanya kami juga tak tahu, nanti lihat situasi."
"Bos, terus rapat ini mau bahas apa?"
Di bawah, seorang pria B berteriak keras.
Pria paruh baya tersenyum: "Saling berkenalan, jalin perasaan. Kalau bisa, di lomba kita orang Tiongkok harus bantu orang dalam sepenuhnya, bukan?"
Aku menguap ke cewek cantik di samping: "Shanshan, aku mau pulang tidur. Membosankan. Jangan lupa panggil untuk makan malam..."
"Tidur di sini saja. Pulang itu tidak menghormati muka mereka."
“Hmm, baiklah, pinjam bahumu sebentar？”
“Jangan macam-macam, tidur aja di meja sendiri！”
