“Kompetisi selama beberapa hari berlalu dengan cepat, hingga hari keenam usai, aku masih bertahan di peringkat 7 total untuk menyambut hari terakhir yang paling krusial. Menurut informasi resmi, peta di hari final akan menyempit drastis. Diperkirakan 400 peserta akan segera bertemu untuk menentukan peringkat akhir.”
“Dari 80 peserta Tiongkok, tersisa 30 lebih. Sebagian besar telah didiskualifikasi di hari-hari sebelumnya. Aku dan Murong Shanshan melewatkan makan malam untuk menunggu kedatangan Xin Yu dan Lu Xuehan.”
“Pagi ini mereka sudah naik kereta dan tiba di stasiun tepat pukul 7 malam. Aku dan Murong Shanshan mengajak Hong Ye menjemput mereka. Hong Ye punya mobil dan hafal jalan, sedangkan kami berdua benar-benar buta arah di sini.”
“Duduk di mobil, Hong Ye tersenyum: 'Sayur Hijau Kakao dan Sayur Hijau Godaan, akhirnya bisa melihat wujud aslinya!'”
“Terpisah 8 hari, mustahil bilang tak rindu dua MM ini. Ku tatap jendela, tak tahan tersenyum.”
“Murong Shanshan melirikku, menyikut lenganku sambil bertanya: 'Apa yang kau pikirkan sampai tersenyum jorok begitu?'”
“'Haha, aku sedang mikir... setelah Xin Yu bawa uang, kita mau makan di mana ya~'”
“Hong Ye sambil menyetir berkata: 'Langka Lin Fan mentraktir. Begitu saja, nanti aku ajak kalian ke restoran yang masakannya pasti memuaskan. Kebetulan juga sebagai sambutan untuk dua si cantik yang baru datang~'”
Aku tersenyum tipis dan bertanya: "Hong Ye, kemarin juga ada sekelompok orang yang pergi, mereka termasuk pemain yang masuk 500 besar. Apakah ada hadiah saat keberangkatan?"
"Tentu ada～" Hong Ye terkikik: "Dua hari kemudian, saat semua akun dibuka dan login, setidaknya akan dapat hadiah naik dua tingkat. Untuk hadiah yang lebih luar biasa besar, harus masuk 200 besar. Kabarnya, 200 besar dapat naik tiga tingkat plus hadiah perlengkapan. 100 besar naik empat tingkat. 10 besar, kurasa minimal naik lima tingkat. Soal hadiah, kalian pasti sudah tahu level peralatannya."
"Tentu, kami datang memang untuk peralatan itu. Benar kan, Shanshan?"
Murong Shanshan tidak menjawabku, malah menunjuk ke luar jendela: "Lin Fan, stasiun sudah sampai!"
Turun dari mobil, tak lama kemudian Hong Ye datang setelah parkir. Aku menelepon Lu Xuehan: "Xue Han, sekarang kalian dimana?"
"Sudah di aula tunggu, sebelah loket pelayanan. Kamu sudah datang?"
"Tentu! Tunggu sebentar, SEKARANG JUGA sampai!"
……
Masuk ke aula, dari kejauhan terlihat dua bayangan cantik berdiri anggun. Para pria di sekitar melirik dengan takjub.
"Lin Fan!"
Lu Xuehan langsung menyadariku. Barang bawaan dibiarkan, ia menerobos kerumunan dan berlari ringan. Tak peduli keberadaan Murong Shanshan, tangannya langsung memeluk lenganku. Wajah ayunya menempel lembut di dadaku.
"Xue Han... orang-orang pada lihat nih..."
“Aku mendorongnya, pandangan orang-orang di sekitar tiba-tiba berubah. Xin Yu yang sedang membawa barang bawaan segera menghampiri, tersenyum padaku: "Penampilanmu kemarin bagus, bahkan Kakak Lin bilang kau pasti bisa dapat peringkat baik～"”
Pandangan Xin Yu tertuju pada Hong Ye, "Hah?" katanya, "Si cantik ini sepertinya pernah kulihat di suatu tempat?"
Hong Ye tersenyum, mengulurkan tangan dengan ramah: "Hong Ye!"
Xin Yu heran menjabat tangannya, berbisik padaku: "Lin Fan, kau membawa NPC ke dunia nyata untuk dijadikan waifu?"
“Bangsat, waifu apaan sih! Cuma karakter prajuritku yang dipindai mirip wajahnya. Dia kan staf internal Yueheng～”
“Oh～”
Aku menatap Lu Xuehan yang masih memerah wajahnya baru saja lepas dari pelukanku, berkata: “Kalian belum makan siang kan? Cepetan, Hong Ye bawa kita ke restoran!”
Membantu Xin Yu membawa dua koper, tidak terlalu berat, mungkin berisi pakaian dan sejenisnya.
Di mobil, duduk di kursi penumpang, aku menengok bertanya: “Xin Yu, akhir-akhir ini tidak ada masalah besar di perusahaan kan?”
“Departemen lain tidak, tapi Departemen Teknologi bermasalah. Dua hari lalu kesalahan teknis menyebabkan penyimpangan data, kerugian sekitar 1,5 juta. Kakak Lin sedang menyuruh Kacamata menyelidiki ini. Jika ketahuan siapa yang ceroboh tidak melakukan testing, mungkin akan dikeluarkan.”
“Begitu ya. Ah sudahlah, tim teknologinya cuma kumpulan pemula. Selain Kakak Kacamata, tak ada yang bisa memimpin. Ngomong-ngomong, Liu Hua sudah kembali ke perusahaan? Apa dia marah-marah?”
“Xin Yu tersenyum kecut: "Baru pulang beberapa hari, seminggu terbaring di rumah sakit. Seranganmu waktu itu keterlaluan kerasnya."
Aku melirik Lu Xuehan sambil tertawa: "Keras? Kalau waktu itu tidak ada yang menghalangi, mungkin sudah kuhancurkan koridor dan gebrak dia pakai batu bata! Lupakan, akhir-akhir ini di game, apa kalian berdua sering latihan leveling bersama? Ke mana saja?"
"Beberapa kali ke Gunung Bulan Perak, utamanya buat pimpin jalan pasukan latihan guild. Tapi naik ke puncak terlalu makan waktu, jadi jarang kesana. Dua hari terakhir, Kakak Lin ajak kami survei titik-titik leveling di sekitar markas guild. Secara umum, sudah paham atribut monster sekitar."
Xin Yu menambahkan: "Oh iya, Guozi dua hari lalu juga ke Utara, ke Liaoning mengunjungi Never Yield. Katanya mau sekitar setengah bulan baru pulang."
Aku tak tahan tertawa: "Guozi mau mengganggu Never Yield? Anak kosan itu mau nginep di mana? Hmm... Karakternya Guozi, bisa-bisa maksa tidur sekamar dengan Never Yield. Lalu malam hari cerita-cerita kuning ke para baron di asrama!"
"Ah masa?" Xin Yu menyeringai.
"Iya! Tapi kasian teman sekamar Never Yield. Bayangkan kalau malam hari Guozi dan Never Yield mulai XO. Kamu tahu sendiri, teriakan si nona itu seperti BUNUH BABI! Tengah malam gitu, tega-teganya ganggu hidup orang!"
Lu Xuehan dan Hong Ye serempak memerah wajah, Xin Yu mendengarkan dengan penuh minat, sementara Murong Shanshan tersenyum berkata: "Tidak mungkin, kalau benar seperti katamu, tante-tante di lantai bawah pasti sudah datang mengusir Guozi. Aku jamin, semua kampus sedang melakukan penertiban ketat akhir-akhir ini."
Aku tersenyum, mengalihkan topik pembicaraan ke cewek cantik: "Shanshan, kudengar ada kejadian konyol di kampusmu setengah bulan yang lalu!"
Murong Shanshan mengedipkan matanya penasaran: "Kejadian konyol apa? Kok aku tidak tahu?"
Aku tertawa terkekeh: “Hmm, sepertinya ini juga cerita mesum di asrama! Kebetulan banget, ada empat baron di satu asrama, salah satunya jomblo. Kebetulan pacar ketiga temannya datang main di malam yang sama. Mereka semua senang, membeli banyak baijiu dan makanan sampai berantakan. Akhirnya 3 pasangan kekasih dan satu jomblo mabuk. Kebetulan pas habis minum, lampu asrama dimatikan. Jadi para wanita tidak bisa keluar, terpaksa menginap berdesakan di satu asrama. Sebenarnya ini hal biasa, tapi salah satu perempuan ini melihat pacarnya sudah MATI lelap di ranjang seperti babi. Akhirnya perempuan ini tanpa sadar naik ranjang baron jomblo itu. Kalian tahu lah, berulah usai minum. Begitu naik ranjang, perempuan ini langsung tidak tahan, menggesek-gesekkan tubuhnya ke si jomblo sampai memicu Api. Si jomblo yang tidak sadarkan diri, dalam hitungan detik melepas pakaian mereka berdua lalu Syuuk! Keesokan harinya, mereka terbangun dalam keadaan telanjang bulat sambil berpelukan. Perempuan itu sedikit panik, berpikir "Sudah terjadi ya, lagipula aku juga merasa enak". Jadi dia memutuskan tidak mempermasalahkan. Tapi si jomblo malah menangis ketakutan melihat adegan ini. Tangisannya membuat penjaga gerbang Tuan naik ke atas. Konsekuensinya bisa ditebak, semua dikeluarkan!”
“Baron jomblo itu, benar-benar tidak berguna…” Xin Yu menghela napas.
Murong Shanshan mendengarkan dengan penuh perhatian, menjulurkan lidahnya dan berkata: "Tak kusangka ada kejadian seperti ini di kampus kita, sebelumnya sama sekali tak terlihat. Tapi, para wanita tingkat tiga di sebelah asrama kami, memang mungkin melakukan hal semacam itu."
"Shanshan, kamu punya masalah dengan perempuan tingkat tiga?"
"Lumayanlah. Cuma kadang merasa tindakan mereka agak keterlaluan. Lin Fan kamu tahu tidak? Waktu salju turun itu, bukankah aku menyuruhmu memanjat tembok ke asramaku untuk menjemputku? Malam itu, ada seorang perempuan diam-diam membawa pacarnya masuk ke asrama. Bisa dimaklumi, tapi yang keterlaluan beberapa sekutu dekat si pria juga ikut masuk! Itu terjadi tepat di sebelah kami, berisik semalaman. Malam itu semua orang khawatir MATI. Siapa tahu para pria itu jiwa-jinak apa. Kakao yang tidur di ranjang dekat pintu, ketakutan sampai tak bisa tidur nyenyak."
Murong Shanshan mengusap dadanya yang montok, masih menunjukkan ketakutan.
Pandanganku menyapu cepat bagian dadanya yang menggoda, terkekeh: "Shanshan juga takut hal seperti ini? Kukira kamu sudah tak terkalahkan terhadap semua pria!"
Murong Shanshan mencibir, melirikku tajam lalu diam.
Saat itu Hong Ye berkata: "Mau kubantu pesan tiket pesawat untuk lusa?"
Aku mengangguk: "Tentu! Aku sekarang hanya ingin besok cepat menyelesaikan lomba hari terakhir, ambil hadiah, lalu kembali ke Suzhou untuk menjelajahi beberapa lapisan Kuil Yang Hilang!"
"Baik, nanti malam setelah pulang akan kuperintahkan orang untuk mengurusnya!"
Xin Yu tiba-tiba mengulurkan tangan menepuk bahuku, berkata: "Lin Fan, aku hampir lupa, ada gadis baru di Departemen Teknologi namanya Lin Xin, kau kenal dia?"
"Iya, ada masalah apa dengan Lin Xin?"
"Ya, masalahnya cukup serius. Kemarin, Liu Hua dan Xiao Chen sempat konflik gara-gara Lin Xin!"
Aku agak terkejut: "Lin Xin kenapa?"
Xin Yu berpikir sejenak, bertanya: "Kau mau dengar versi dewasa atau versi dongeng?"
Aku melirik Hong Ye dan Lu Xuehan, kedua MM ini ada di sini. Sungguh malu meminta versi dewasa, akhirnya kukatakan: "Versi dongeng saja, orang sepolos aku cocok dengan versi dongeng, haha~"
Xin Yu mengangguk lembut, "Hmm" kemudian berkata: "Kemarin pagi hari Minggu, seperti yang kau tahu, Departemen Teknologi memang sedikit personil. Hari Minggu hanya Liu Hua dan Lin Xin yang bertugas, ditambah Xiao Chen di luar yang sukarela kerja ekstra. Sekitar lewat 10, paman aneh Liu Hua ini jadi mesum, memaksa gadis kecil Lin Xin masuk membantunya memetik jamur. Sayangnya Lin Xin tidak suka memetik jamur, jadi berteriak minta tolong. Xiao Chen yang di luar masuk dan berkonflik dengan paman aneh Liu Hua selama beberapa menit. Lin Xin ketakutan sampai memanggilku dan Kakak Lin..."
Bangsat, terdengar aneh sekali. Hong Ye dan Lu Xuehan sama-sama bingung. Akhirnya kukatakan: "Xin Yu, lebih baik ceritakan versi dewasa! Xuehan dan Hong Ye sudah dewasa, mendengar ini juga ada manfaatnya!"
Xin Yu tersenyum, mengangguk berkata: "Oke! Intinya, kemarin hari Minggu, Liu Hua si mesum itu mengira perusahaan sepi, jadi dia memanggil Lin Xin si MM kecil ke kantornya, mengunci pintu lalu menurunkan celana untuk memamerkan 'anu'-nya, kemudian memaksa Lin Xin memberinya servis mulut. Tahu-tahu Lin Xin yang belum pernah lihat adegan spektakuler seperti ini langsung menjerit ketakutan. Xiao Chen yang sedang jaga di luar mendengar, langsung menubruk pintu. Gagal membuka, dia langsung ambil kapak dari alat pemadam dan membelah pintu kantor direktur Liu Hua. Anak muda itu emosinya meluap, nyaris membabat Liu Hua juga!"
"Sial! Lebih baik sekalian babat si kriminal itu!" kataku dengan geram.
Xin Yu melirikku, tertawa: "Kenapa heboh sekali? Lin Xin kan sekretaris Liu Hua, bukan pacarmu!"
"Tak kusangka Liu Hua berani lancang begini di wilayahku! Sialan! Untung aku sudah bicara dengan Xiao Chen, kalau tidak Lin Xin pasti jadi korban!"
Xin Yu tersentak, tertawa getir: "Oh pantas Xiao Chen tiba-tiba jadi pemberani, rupanya dapat restu diam-diam darimu. Tapi tahukah kau, ini sama saja menjerumuskannya? Meski Lin Xin diselamatkan, tak ada bukti untuk menjerat Liu Hua. Lin Xin juga tidak benar-benar dilecehkan. Kejadian setelahnya bikin kesal - Liu Hua ngotot tidak mengaku, malah balik menuduh Xiao Chen dan Lin Xin berperilaku keterlaluan di perusahaan."
“Bagaimana bisa manusia seberani ini?” Murong Shanshan membuka mulutnya lebar-lebar, sangat terkejut.
Aku segera memberi saran: “Shanshan, setelah kita kembali, mari desak Kak Lin untuk langsung menyingkirkan Liu Hua. Bagaimana? Selama orang ini masih ada di perusahaan, aku tidak bisa tenang.”
Murong Shanshan melambaikan tangan, berkata tegas: “Tidak perlu. Setelah kembali ke Suzhou, AKU yang akan mengambil alih. Langsung keluarkan Liu Hua. Kalau ada masalah, biar aku yang tanggung. Lin Fan, hubunganmu dengan Kak Lin sangat baik, jangan sampai rusak karena bajingan Liu Hua ini.”
“Apakah pantas kalau kamu yang bermasalah dengan Kak Lin? Sial! Sekarang Kak Lin pasti juga bingung MATI. Eh, Xin Yu, apa sikap Kak Lin terhadap masalah Liu Hua dengan Lin Xin dan Xiao Chen ini?”
Xin Yu menjawab kecewa: “Apa yang bisa dikatakan Kak Lin? Lin Xin dan Xiao Chen sama sekali tidak bisa melawan argumen Liu Hua. Mereka sampai tidak bisa bicara. Untungnya Kak Lin tahu bagaimana kelakuan Liu Hua, jadi dia hanya bilang akan menyelidiki masalah ini.”
“Selidiki? Bagaimana caranya? Kantor Liu Hua tidak ada perangkat pemantau. Selama Liu Hua tidak mengaku, tidak ada bukti MATI.”
“Siapa yang tahu. Tapi kemudian Kak Lin bilang padaku, lebih baik menunggumu kembali untuk menyelesaikan ini. Dia merasa sangat lelah dan tidak mau ikut campur lagi.”
“Oh.”
Dalam hati aku mulai mengerti pemikiran Xu Lin. Benar, kalau dia langsung turun tangan pasti akan menimbulkan konflik. Lebih baik aku yang menyingkirkan Liu Hua.
“Lin Fan…” Xin Yu memanggilku lembut.
Aku menoleh padanya: “Ada apa, Xin Yu?”
Xin Yu menggigit bibirnya, tampak ingin berkata tapi mengurungkannya.
"Katakan saja apa yang ingin kau sampaikan. Lagipula Xue Han dan Shanshan adalah orang dalam sepenuhnya." Aku melirik Hong Ye yang sedang fokus menyetir.
Xin Yu berpikir sejenak, akhirnya berkata: "Selama kau pergi, sikap Kakak Lin jadi agak aneh. Bahkan dalam urusan bisnis seolah kehilangan kewibawaan. Saat guild kami beberapa kali berkonflik dengan Kekuasaan Sang Playboy, Kakak Lin selalu mengambil posisi defensif pasif..."
"Bukankah semua itu tidak ada hubungannya dengan kehadiranku?" Aku tak bisa menahan tawa getir.
"Bagaimana bisa tidak ada hubungannya denganmu!" Xin Yu membantah: "Dulu saat kau ada, Kakak Lin tidak perlu ragu-ragu karena apapun keputusannya pasti bisa kau bantu tangani. Tapi sekarang tanpa kehadiranmu, Kakak Lin terpaksa lebih berhati-hati. Lagipula, tanpa Shanshan, hubungan kami dengan Nian Shao Qing Kuang dan Ri Bu Luo dari Pedang & Mawar juga tidak terlalu akrab. Kerjasama antar dua guild pun terasa kaku."
Aku menoleh ke Murong Shanshan yang juga sedang menatapku.
Aku menghela nafas: "Shanshan, sepertinya kita memang tak bisa lama-lama meninggalkan mereka. Dua guild ini hampir berantakan, bagaimana ini!"
Xin Yu tersenyum: "Sekarang kau akhirnya paham apa itu karakter jiwa?"
Aku mengangguk: "Shanshan adalah jiwa Pedang & Mawar. Aku ini jiwa apaan..."
"Jangan meremehkan dirimu sendiri～" Xin Yu menghibur.
Tiba-tiba mobil berhenti di tempat parkir depan sebuah hotel.
Hong Ye menoleh sambil tersenyum: "Restoran Deyue, meski tidak memiliki peringkat bintang, tapi sangat terkenal di sekitar sini. Ada banyak cabang di berbagai kota seperti Nanjing, Suzhou, semuanya punya restoran semacam ini."
Aku melihat dekorasi hotel itu, menelan air liur bertanya: "Tidak terlalu mahal kan?"
"Tidak, aku yang traktir saja~"
Hong Ye sangat dermawan, tapi aku agak malu. Menoleh ke Xin Yu: "Kartuku sudah kubawa belum?"
Xin Yu menggeleng sambil tertawa: "Tidak, hanya bawa punyaku. Tapi tenang, meski makan dan menginap di sini setahun pun, aku sanggup menanggung biayanya~!"
Bangsat, sekarang mereka semua jadi nyonya kaya! Entah nanti para MM ini masih ingat tidak saat aku mengajak mereka makan di warung tenda dulu.
……
Setelah makan kami kembali ke hotel. Hong Ye ke resepsionis mengurus kamar untuk Xin Yu dan Lu Xuehan. Harapanku tentang kamar kosong tidak terwujud lagi. Andai saja bisa tidur satu selimut dengan Lu Xuehan dan Xin Yu, pasti rasanya kegirangan!
Tiga MM cantik dibawa pergi Hong Ye. Aku kembali ke kamar sendiri, mandi dan tidur, menyambut hari terakhir lomba!
