Pagi hari, setelah mandi dan berpakaian rapi, aku menemui Hong Ye. Bersama Lu Xuehan, Xin Yu dan Murong Shanshan, kami berempat sarapan di kantin lalu ke ruang rapat. Hari ini, bos botak tak terkalahkan akan memberi instruksi terakhir. Kami akhirnya bisa lega, tak perlu lagi mata perih karena silau pantulan kepala botaknya.
Sisa lebih dari 30 pemain sudah tidak seperti hari-hari sebelumnya, terlihat hanya beberapa orang yang tersebar. Aku, Ye Qiu, dan Murong Shanshan sudah mengambil 3 slot. Orang-orang yang dibawa FIRE tersisa 5 orang, ditambah Kuang Jian, kelompok ini saja sudah 10 orang. Sisanyaelit terakhir yang bertahan, melalui berbagai kesulitan dan tetap hidup, setiap orangpunya dua sikat.
Ye Qiu hari ini sengaja memakai jaket baru, terlihat cukup Mental. Dia berjalan mendekat dari kejauhan, saat melihat Xin Yu dan Lu Xuehan agak terkejut, lalu tersenyum dan bertanya: "Xin Yu dan Xue Han juga datang? Apa tidak percaya pada Bos Lin Fan? Tenang, selama aku Ye Qiu masih ada, dia pasti tidak akan berbuat hal yang merugikan kalian!"
Xin Yu tersenyum kecut, bercanda: "Benarkah? Kalau kau bisa menjaganya, kenapa bahkan tidak tahu dia bawa MM minum baijiu dan karaoke semalam? Kalau mengandalkanmu, mungkin Lin Fan punya 10 atau 8 selingkuhan di luar juga kita tidak akan tahu!"
Ye Qiu tersenyum kecut: "Masa sih, tidur semalampengecualian, dia pergi karaoke dengan MM mana?"
Xin Yu terkikik: "Dengan Xue Han, Shanshan, dan aku~"
“……”
Ye Qiu terdiam, mendekat dan memberi salam padaku, lalu lari ke kursi di sudut dan mulai pura-pura MATI.
Di sisi lain, FIRE juga datang dengan 5 anak buahnya, awalnya ingin duduk bersama Ye Qiu. Tapi setelah melihat ada dua tambahan cewek cantik di sisi kami, segera menyuruh anak buahnya pergi duluan sambil ia mendekat sambil tersenyum: "Dua cewek cantik ini pasti Sayur Hijau Kakao dan Sayur Hijau Godaan ya?"
"Kok kamu bisa mengenal kami?" Lu Xuehan heran.
FIRE tertawa hehe: "Saudara-saudara di Kota Air Terjun sengsara banget, cewek cantik yang bisa dibanggakan hampir nggak ada. Banyak juga yang pilih jadi pemain orc, badannya kekar-kekar. Kota Bulan Perak jauh lebih baik, tanahnya subur orang-orangnya berbakat, sampai cewek-ceweknya pun punya aura khas. Orang yang sering main forum mana mungkin nggak kenal kalian berdua?"
FIRE menghela napas, lanjut: "Awalnya kukira Shanshan sudah jadi standar kecantikan tertinggi di dunia. Ternyata kalian berdua nggak kalah! Benarlah kata orang: selalu ada yang lebih hebat di balik yang hebat!"
Lu Xuehan dan Xin Yu tertawa dibuatnya. Aku melotot: "Bangsat, kamu kan sudah nikah, ngapain cari pacar lagi... Okelah kalau mau cari selingkuhan, kayaknya skill ngomong dan level tebal muka kamu udah pasti bisa lah!"
FIRE cekikikan: "Maksudku cari pacar kaya Murong Shanshan yang cantik sekaligus baik hati itu susah banget. Kayaknya kamu salah dengar~"
Murong Shanshan di samping tersipu malu sambil tersenyum manis: "Makasih~"
Aku justru bingung: "Kau bilang dia cantik, aku akui, tapi bisakah kata 'baik hati' ini kau ganti? Aku ingat, wanita kaya yang sekali makan bisa menghabiskan 10.000 ini sama sekali tidak cocok dengan kata 'baik hati'!"
FIRE menunjukkan kelicikan: "Pokoknya begitu keadaannya, ngapain berdebat soal kata-kata～～"
Saat itu, Hong Ye juga masuk ke ruang rapat. Sebagai staf penerima tamu yang bertugas, kedatangannya menandai waktu munculnya bos botak.
Hong Ye mengarahkan dua satpam untuk menghalau wartawan yang berusaha masuk sambil menarik bos botak dari kerumunan orang. Pintu ditutup, Pertemuan Rahasia dimulai!
"Pertama, selamat kepada kalian yang bisa bertahan sampai hari ini!" Meski penampilan bos botak biasa saja, setelan rapihnya cukup memberi kesan. Dia melanjutkan: "Pemain Tiongkok yang masuk final hari terakhir total 34, sedikit lebih baik dari perkiraanku. Menurut informasi dari situs web, pemain Korea yang lolos ke final ada 41, masih unggul dari kita. Di klasemen tim, mereka mulai menunjukkan tren comeback. Hari terakhir ini adalah yang paling krusial - apakah kita bisa mempertahankan posisi pertama klasemen tim Tiongkok tergantung usaha kalian! Tentu sebagai ketua tim, tanggung jawab ini juga melekat padaku!"
FIRE berdiri dan berkata: "Semua itu sudah kami ketahui. Lebih baik kasih kabar burung yang mungkin belum kami dengar, itu lebih membantu!"
Perkataan FIRE langsung mendapat dukungan dari semua orang. Ketua tim segera terlihat sedikit canggung, pidato liris yang panjang yang telah dipersiapkan terpaksa ditunda sementara, lalu melanjutkan: "Intelijen kami tidak banyak, tapi percaya ini akan berguna untuk semua. Hmm... Peta yang digunakan dalam lomba hari ini sangat kecil, sangat mungkin pertandingan akan selesai sepenuhnya dalam satu jam. Jadi, 34 orang yang tersisa harus lebih cepat bersatu, baru kita punya kekuatan untuk melawan tim dari negara lain secara langsung. Selain itu, perlu perhatian khusus pada beberapa Kekuatan..."
Ketua tim berhenti sejenak, minum teh lalu berkata lagi: "Salah satunya adalah grup empat penyihir India yang sedang naik daun beberapa hari terakhir. Keempat orang ini baik dalam hal perlengkapan, skill, maupun operasi pribadi layak disebut sebagai penyihir terkemuka di dunia. Mereka juga akan menjadi musuh yang harus kita hadapi. Tentu saja, jika mereka lebih dulu bentrok dengan orang Korea itu akan sangat baik, tapi sebaiknya kita persiapkan mental untuk menghadapi mereka. Di jalan sempit, pemenangnya adalah yang berani. Kita harus melakukan serangan inisiatif untuk mendapatkan manfaat dari mereka dan meminimalkan kerugian kita sendiri."
"Kombinasi lain adalah ninja Jepang yang dibunuh sendiri oleh Lin Fan di hari kedua lomba. Sepengetahuanku, kedua orang ini sudah masuk ke pertandingan final hari terakhir. Benar, mungkin mereka hanya bisa melakukan aksi licik, tetapi kerusakan dari jurus ninja dahsyat terhadap tim Penyihir kita tidak bisa diremehkan. Sebelumnya target mereka hanya Lin Fan, jika bertemu lagi kali ini, siapa yang bisa menjamin mereka akan bodoh melawan Lin Fan secara frontal? Sangat mungkin mereka akan mengunci sasaran serangan ke Penyihir kita, contohnya si tukang tidur di barisan belakang itu…"
Seorang anak buah FIRE membangunkan Ye Qiu yang kemudian bangun sambil mengusap air liur, bingung bertanya: "Ada apa? Lompa sudah dimulai?"
Ketua tim menjerit kesal, tapi karena sifatnya baik dia melanjutkan: "Selain dua organisasi kecil ini, ada trio pencuri Finlandia, tim pedang saraf Rusia, Aliansi Ksatria Suci Prancis beranggota 5 orang, lalu Pengawal Firaun Mesir—sebenarnya cuma empat orang. Tapi operasi keempatnya cukup baik, dalam lomba beberapa hari lalu kerjasama mereka mulus, bahkan pernah memecahkan rekor membunuh 7 pemain berturut-turut."
Pada dasarnya semua adalah organisasi kecil. Jika lebih dari 30 pemain Tiongkok ini benar-benar bisa berkumpul bersama, mereka tidak ada artinya. Bagaimanapun, kekuatan satu dua pemain takkan bisa melawan puluhan pemain tingkat tinggi. Apalagi, orang-orang yang tersisa sekarang sudah pasti bisa disebut elit dalam negeri, intisari terbaik. Mana mungkin organisasi-organisasi kecil itu bisa menyaingi?
Sang pemimpin tim mengeluarkan sebuah daftar dan membacakan: "Untuk tim yang relatif besar, yang masih bertahan hingga sekarang, pemain Korea berjumlah 41 orang, pemain Amerika 24 orang, pemain Italia 15 orang... Afghanistan 2 orang, katanya keduanya adalah anggota Taliban. Eh, yang paling sedikit berasal dari Vatikan, 1 orang peserta, sepertinya cucu Paus!"
Setelah selesai membaca, sang pemimpin menatap semua orang dan berkata: "Mengingat situasi serius dari lomba ini dan sifat kolaboratif peta ini, kita perlu memilih seseorang yang layak menjadi Kapten. Menurutku FIRE adalah kandidat terbaik. Kemampuan pribadinya telah diakui semua orang. Sepertinya tidak ada yang memiliki perlengkapan lebih baik darinya kecuali Lin Fan, Murong Shanshan, dan Ye Qiu dari TOT. Alasan utama aku memilih FIRE adalah karena dia jauh lebih matang dibanding kalian, pasti kandidat yang paling cocok!"
Benar, FIRE lima tahun lebih tua dariku. Dia sudah menikah dua tahun lalu dan bahkan sudah punya anak laki-laki. Aku masih ingat samar-samar, saat istrinya sedang hamil di rumah sakit, dia pernah bercanda saat bertanding denganku: "Setelah melahirkan, ASI pertama ibu harus dihisap ayah dulu agar bayi lebih mudah menyusu."
Waktu itu aku langsung menimpali: "Kalau gitu anggap saja sebagai susu sarapan". Tapi dengan kelicikannya dia malah menjawab: "Iya, nanti setiap pagi aku beli dua youtiao dan satu shaobing langsung ke rumah sakit, sarapan di sana saja. Aku juga sudah berdiskusi dengan istriku, kalau ASI yang tidak habis diminum anak bisa diperah dan disimpan di kulkas, jadi sarapan aku~"
"Saat itu, aku dan Ye Qiu sampai menyemprotkan cola ke monitor. Biaya ganti monitor saja menghabiskan lebih dari 10.000 keping emas klub. Untungnya, saat itu kami berhasil mengalahkan FIRE dan menjadi Juara liga. Bonus juara puluhan ribu dolar itu bisa dibilang kompensasi."
……
Melirik ke arah FIRE yang tak jauh, dia sedang tersenyum lebar dengan gigi terlihat. Entah sedang memikirkan apa.
Setelah menjelaskan berbagai hal rumit hingga tertunda sampai lewat 10 derajat, akhirnya manajer melihat jam tangannya: "Baik, cukup sampai di sini. Semoga beruntung untuk lomba nanti sore! Jangan lupa setelah lomba jangan buru-buru log off. Undian resmi Yueheng akan langsung dilaksanakan usai pertandingan. 200 peringkat dunia pemain akan dapat hadiah, khusus 10 besar pemain akan diundi secara terbuka. Tentu level hadiahnya tak bisa disamakan dengan pemain di luar 10 besar. Terakhir, semoga semua orang beruntung! Setelah undian, kita makan bersama dan minum sampai mabuk!"
Undian langsung dilaksanakan di tempat setelah lomba. Langsung praktis.
Xin Yu menyandar di bahuku: "Malam ini resmi mengakhiri pertandingan hidup dan MATI. Besok kita bisa pulang."
"Ya, pulang." Aku bersandar di sandaran kursi, menghela napas panjang. Enam hari berturut-turut lomba dengan intensitas tinggi membuat tubuhku mulai tak sanggup menanggung.
Saat itu, ketua tim yang sudah hendak pergi di atas panggung kembali berhenti dan menambahkan: "Setelah lomba berakhir, semua server akan menjalani maintenance dari pukul 00.00 malam ini sampai jam 12 siang besok. Setelah maintenance selesai, server seluruh negara akan melebur. Semua tidak perlu terburu-buru pulang, besok pun tidak terlambat. Tiket kereta/pesawat dll bisa diregistrasikan ke resepsionis untuk reimbursement."
Lu Xuehan menoleh dan bertanya padaku: "Lin Fan, tiketku dan Xin Yu bisa direimbursement tidak?"
"Xue Han, kamu kekurangan uang segitu?" Xin Yu tertawa geli.
Aku berkata: "Xue Han semakin paham urusan rumah tangga, pasti akan jadi istri yang pandai mengelola rumah tangga~!"
……
FIRE memanggil Ye Qiu untuk bergabung, semua orang membentuk lingkaran.
"Pengumpulan dua hari sebelumnya gagal total. Meski hari ini petanya lebih kecil, siapa tahu apa yang akan terjadi. Jadi, mari kita diskusikan strategi untuk menyatukan pasukan nanti sore?" FIRE memandang kami dengan rendah hati.
Murong Shanshan memberi saran: "Bagaimana kalau ke pusat peta?"
FIRE menggeleng: "Tidak bisa. Lupa dengan peta lomba kemarin? Tim orang kita mencari pusat peta seperti orang bodoh, ternyata peta itu berbentuk cincin tanpa pusat sama sekali! Tim itu akhirnya dibantai oleh tim pedang gila Rusia!"
Aku mengusulkan: "Bagaimana kalau Ye Qiu pergi ke suatu titik di peta, lalu melepaskan sihir elemen api ke langit sebagai sinyal? Seperti kembang api besar yang bisa dilihat semua orang!"
Ye Qiu marah dan memveto: "Tidak mungkin! Sebelum sempat kabur, aku pasti sudah dipotong-potong jadi bubur daging!"
“Itu memang benar, sekarang masuk ke arena, semua orang berpikir untuk berebut membunuh Penyihir, siapa yang melepaskan nyala api sama saja memberitahu bahwa ada umpan lezat di sana!” FIRE setuju dengan perkataan Ye Qiu, lalu berkata: “Selain grup empat Penyihir India yang lancang, Penyihir lain sekarang memang harus menahan diri. Di lomba sebelumnya, Penyihir membunuh banyak orang dan poinnya tinggi. Seperti pepatah, hutang pasti harus dibayar—sekarang mungkin saatnya Penyihir membayar.”
“Lalu harus bagaimana?” Kuang Jian tidak tahu sejak kapan sudah mendekat.
FIRE merenung sejenak, berkata: “Menurutku lebih baik begini: setelah masuk arena, kita bertindak sesuai situasi. Jika ada pusat peta, rebutlah titik pusat. Jika tidak, bertarung sendiri-sendiri. Siapa pun yang ditemui, hitung saja~ Oh ya, di lomba hari ini, orang sebangsa kita juga akan saling membunuh. Semua orang sebaiknya mempersiapkan diri—sekutu dan musuh hanya terpisah sekejap.”
FIRE menoleh memandangku, bertanya: “LIN, bagaimana menurutmu strategiku ini?”
“Hah? Kamu pernah bilang strategi apa?” Aku menarik kembali pandangan dari Murong Shanshan, heran menatapnya.
FIRE napasnya tersengal, kesal: “Tentu saja! Aku menyarankan kita membahasnya di dalam game nanti, bertindak sesuai situasi～～”
“Bangsat, ide ini benar-benar orisinal... Xin Yu, Xue Han, Shanshan, kita siap-siap makan...”
FIRE tertawa lebar："Baik, karena kamu juga setuju, mari kita lakukan seperti ini. Semua orang bersiap-siap, untuk lomba nanti sore kita harus tunjukkan seluruh kekuatan kita, biarkan elit pemain seluruh dunia melihat hebatnya orang Tiongkok! Orang Tiongkok——semangat! Masuk 10 besar, rebut juara!"
Semua orang bergemuruh, serentak berseru: "Juara!"
"Jangan pernah meremehkan musuh!!"
"Meremehkan musuh!!"
……
Makan siang masih seperti biasa, tapi hari ini meja kami menambah dua cewek cantik yang menggugah selera, jadi semua makan dengan sangat gembira. Lagipula, tiga wanita cantik level tertinggi makan di meja yang sama adalah pemandangan langka, terutama kecantikan setara Murong Shanshan.
Beberapa anak muda berdarah panas yang dibawa FIRE tak bisa menahan pandangan. Murong Shanshan sudah terbiasa, makan dengan tenang di sampingku. Lu Xuehan duduk di sisi lain, setelah melalui hari-hari pekerjaan yang melelahkan, juga tak merasa canggung lagi.
Yang paling parah Xin Yu. Di sebelahnya kebetulan ada anak buah FIRE. MM cantik beraura memikat seperti Xin Yu mana pernah ia lihat? Langsung terpana. Xin Yu penasaran lalu tersenyum manis padanya, akibatnya si pemuda hampir pingsan. Saat menuang baijiu tumpah ke mana-mana, membuat Hong Ye di sampingnya menghela nafas: "Sayang sekali, baijiu 250 botol ini~!"
Aku meliriknya, Hong Ye langsung tersenyum dan berkata: "Oh ya Lin Fan, aku hampir lupa memberitahu kalian, setelah lomba nanti sore, kamu, Shanshan, Ye Qiu, dan FIRE harus menerima wawancara dari channel video digital game. Jangan kabur ya, kalau tidak aku kejar sampai ujung dunia."
"Kamu terlalu menganggapku!" Aku merendah, lalu bertanya: "Pagi tadi, pemimpin pasukan botak bilang hanya pemain 10 besar yang harus tinggal untuk wawancara?"
Hong Ye tersenyum manis: "Kalian spesial. Lagipula, masa kekuatanmu tidak cukup masuk 10 besar? Aku percaya padamu! Dan jangan kira aku tidak tahu, selama 6 hari ini kamu menyimpan dua skill hebat tanpa digunakan!"
Aku gemetar dalam hati. Sejauh apa Hong Ye tahu rahasiaku? Bahkan dua skill rahasia Pedang Penghancur Sihir dan Pukulan Naga Perang yang kusimpan mati-matian selama 6 hari demi menggebrak di babak final dan merebut tiga besar peringkat, dia tahu persis!
Aku bertanya: "Hong Ye, bagaimana kamu bisa tahu semua ini?"
"Pokoknya tahu saja!" Wajah Hong Ye memerah dengan bangga. "Banyak hal yang tak terduga dariku~"
Entah apa maksudnya, aku juga malas menebak. Lanjut makan saja.
Setelah makan, aku kembali ke kamar. Murong Shanshan juga pulang ke kamarnya untuk mempersiapkan perangkat game yang akan digunakan nanti sore.
“Lu Xuehan dan Xin Yu tidak perlu ikut lomba, mereka masuk ke kamarku bersama. Xin Yu menutup pintu sambil melihat sekeliling lalu tersenyum: "Fasilitas di sini cukup bagus ya, Lin Fan. Ada TV digital juga~"”
“Masih jauh lebih buruk dibanding rumah.” Aku menuangkan dua gelas air sambil berkata: "Kalian berdua minum dulu, biar membantu pencernaan~ Ngomong-ngomong, kalau mau kalian bisa nonton TV di kamarku nanti sore. Habis makan malam, besok kita naik mobil kembali ke Suzhou. Sial! Di sana masih ada Liu Hua yang bakal bikin pusing!"”
Xin Yu tersenyum: "Nanti sore kami ikut saja denganmu. Hong Ye bilang di lokasi ada layar besar kan? Aku dan Xue Han bisa menonton dari luar. Daripada mati penasaran di sini. Lagipula, kami ingin langsung melihat peringkat dan hadiahmu~"”
“Baiklah, bersiap-siaplah, kita berangkat!”
