Baru saja keluar dari kamar, langsung melihat Murong Shanshan sedang berjalan mendekat. Melihatku, dia tersenyum manis: "Aku sedang mencarimu, Kakak Hong Ye hampir gila karena dikejar-kejar wartawan. Mereka nekat ingin mewawancaraimu. Hehe, apa hatimu sekarang agak tidak nyaman?"
"Haha, kenapa harus tidak nyaman?" Aku tertawa, maju dan menepuk bahu kecil nan anggun Murong Shanshan, lalu melanjutkan: "Yang seharusnya tidak senang adalah Shanshan kita ini, dikorbankan begitu cepat sejak awal..."
Murong Shanshan tersenyum kecut, berkata kesal: "Bukannya aku melindungimu? Dasar tidak tahu balas budi! Masih saja berkata sinis di sini!"
Dia berhenti sejenak, lalu berkata dengan nada kesal: "Lin Fan, sebenarnya kamulah pahlawan terbesar di akhir. Tidak hanya menghabisi penyihir India yang paling merepotkan, bahkan tim ksatria suci Prancis yang paling diunggulkan pun kau taklukkan sendirian. Tapi peringkat akhir... kau hanya juara kedua! Semua keuntungan malah direbut si bodoh Ye Qiu itu!"
Aku tersenyum: "Jangan terlalu picik. Hadiah juara pertama belum tentu jauh lebih baik dari punyaku. Lagipula, Ye Qiu sudah banyak membantu Firdaus yang Hilang kita di Kota Bulan Perak. Anggap saja ini membalas budinya~"
Murong Shanshan tertawa riang, mengangguk pelan: "Benar juga. Lebih baik begini, kedepannya kita bisa membuat batas jelas dengan saudara-saudaramu di TOT. Jangan terlalu banyak berutang budi. Popularitasmu sekarang pasti sudah sangat terkenal, tak perlu terus berada di bawah lingkaran TOT."
"Tapi, ID LIN saya ini sudah ditakdirkan memiliki awalan TOT di depannya, seperti cap yang sulit dihapus."
"Sudahlah, jangan bahas ini lagi. Ayo kita keluar, wartawan di luar sudah ingin mewawancaraimu. Jangan sampai tegang nanti~"
"Hmph, ketenangan dan kewaspadaan selalu menjadi kelebihanku!"
"Benarkah?"
Murong Shanshan tersenyum tipis, menarik tanganku menuju aula.
Dibandingkan 2 hari sebelumnya, penonton hari ini tampak lebih banyak. Kehadiran kami langsung disambut kilatan kamera. Tiba-tiba aku teringat model catwalk berbikini yang selalu jadi pusat perhatian.
Kucekukan pandangan ke bawah - resleting celanaku masih utuh. Langsung lega.
Beberapa MM cantik segera menyambut, diikuti kru kamera.
Seorang MM bertanya: "Lin Fan, sebagai pahlawan kunci kemenangan Tiongkok, bagaimana perasaanmu sekarang?"
Dengan tegas kujawab: "Lumayan. Kalau makan malamnya lebih mewah, pasti bakal makin senang!"
"Wah, Lin Fan memang lucu~ Lalu, dengan prestasi juara kedua ini, siapa yang paling ingin kau ucapkan terima kasih?"
Murong Shanshan di sampingku menarik helai bajuku, tersipum malu.
Setelah berpikir, kujawab: "Paling ingin berterima kasih ke toko bakpao Goubuli di seberang Stasiun Kereta Tianjin. Tanpa bakpao mereka, mungkin aku dan Murong Shanshan tidak sampai ke Beijing dengan selamat~"
Wartawan MM menunjukkan ekspresi terkejut, mulut kecilnya terbuka, lalu bertanya lagi: "Kalau begitu, saya ingin bertanya. Seperti yang diketahui umum, di Kota Bulan Perak, hubungan aliansi antara Pedang & Mawar dengan Firdaus yang Hilang sangat erat. Pasti ini ada hubungannya dengan interaksimu dengan Murong Shanshan. Bisakah kamu berbagi kepada semua orang, bagaimana awal pertemuanmu dengan Murong Shanshan?"
Aku melirik ke arah Murong Shanshan, mendapatinya juga sedang menatapku, sepasang mata besar nan indah berkedip-kedip memandangiku.
Wartawan MM menatapku, lalu aku menjawab: "Kami berkenalan dalam sebuah transaksi..."
"Hmm, transaksi?"
"Haha, iya! Oh, ada yang memanggilku di sana. Aku pergi dulu, untuk pertanyaan lebih lanjut langsung tanya Shanshan saja!"
Murong Shanshan melemparkan pandangan kesal ke arahku, sementara aku segera melakukan evakuasi dari tempat kejadian. Untuk situasi seperti ini, lebih baik dia yang menanganinya.
Di antara kerumunan orang, aku menemukan Xin Yu dan Lu Xuehan, keduanya berdiri di sudut.
"Xin Yu, Xue Han!"
"Lin Fan～～!" Lu Xuehan melihatku, langsung berlari mendekat sambil tersenyum: "Penampilanmu bagus, Kakak Lin tadi menelepon Xin Yu dan bilang penampilanmu bagus loh～"
Aku menoleh ke Xin Yu, bertanya sambil tersenyum: "Kalau begitu, apa Kakak Lin bilang tentang hadiah untukku?"
Xin Yu tersenyum manis, berbisik pelan: "Tidak, tapi hadiah seperti apa yang kamu inginkan?"
Beberapa penonton di samping memandangi kedua si cantik dengan air liur iri hampir menetes. Aku melirik sekeliling, lalu berkata hati-hati: "Ini... kita bicarakan lagi di Suzhou ya!"
"Ngomong-ngomong, dua puluh menit lagi kamu harus login untuk mengambil hadiah, jangan sampai lupa! Katanya, hadiah untuk 10 besar akan diumumkan di sistem, semua pemain di seluruh dunia bisa melihat."
"Hehe~" Aku termenung penuh ambisi, berkata: "Entah perlengkapan apa yang akan keluar, semoga minimal setara artefak spiritual. Jangan-jangan ada senjata dewata~"
Xin Yu tersenyum tipis, gelengkan kepala: "Susah dapat senjata dewata. Pikir saja, atribut senjatanya terlalu mesum. Kurasa, setidaknya perlengkapan level 100 baru bisa punya kualitas senjata dewata. Yueheng bilang ada senjata dewata mungkin cuma gimmick buat narik perhatian pemain."
Perkataan Xin Yu masuk akal. Setelah berpikir, kukatakan: "Nanti setelah ambil hadiah sudah hampir waktu makan malam. Habis makan, kalian ikut aku nebeng FIRE. Dia janji traktir kita makan BBQ khas Beijing. Sekalian juga jalan-jalan beli makanan buat persiapan besok pulang ke Suzhou."
"Oke, baik~" Lu Xuehan tersenyum manis.
Tak lama kemudian, Murong Shanshan juga datang. Karakternya mati lebih awal, tapi karena membunuh banyak bangja (N) poinnya tinggi, malah masuk 10 besar tepat di peringkat 10. Setelah merenung sebentar, waktu pengambilan hadiah tiba. Semua kembali login.
……
Setelah login, masih di chaos space. Sistem belum bisa mengirim kembali ke Silver Moon City.
Pemain di luar 10 besar mengambil hadiah secara tertutup dengan sistem undian bebas. 10 besar diundi secara live. Yang pertama mengundi adalah Murong Shanshan.
“Ding～” Setelah suara tersebut, hadiah item pertama untuk 10 besar pemain diumumkan——
Sistem mengingatkan: Pemain Murong Shanshan (Tiongkok) memenangkan hadiah lomba hidup dan MATI, level naik 5, HP maksimum meningkat permanen 10%, memperoleh item: 【Pedang Penghubung Arwah】!
Semua pemain bisa melihat atribut peralatan hadiah, jadi saya juga membuka statistik pedang ini——
【Pedang Penghubung Arwah】(Artefak Spiritual)
Serang: 625-750
Kekuatan: +180
Stamina: +160
Kelincahan: +150
Kecerdasan: +150
Tambahan: Saat mengenai target, ada kemungkinan membuatnya pusing, dan menyerap 50% nilai Kehidupan target untuk dikonversi menjadi darah pengguna
Tambahan: Pedang ini disegel dengan kekuatan dewa-iblis kuno. Saat menyerang, ada kemungkinan mendapatkan kepemilikan makhluk undead melalui kekuatan penghubung arwah, mengubahnya menjadi budak pengguna. Level budak tidak melebihi 5 tingkat di bawah pengguna, maksimal 5 ekor. Budak akan menghilang saat pengguna log off
Membutuhkan Level: 75
……
Gila! Atributnya luar biasa kuat!
Serang minimum saja 625, lebih tinggi dari serang maksimum Pedang Kemerahan milikku. Serang maksimumnya mencapai 750 yang mengerikan, pantas disebut artefak spiritual! Efek pusing pada senjata ini juga menarik, meski persentasenya tidak diketahui pasti. Belum lagi properti memperbudak monster yang sangat mesum ini - makhluk undead terkenal memiliki serangan tingkat satu di Yueheng. Bayangkan betapa mudahnya latihan leveling dengan 5 budak pendukung!
Setelah memakai senjata ini, cewek cantik Murong Shanshan pasti akan menjadi sangat kuat.
Peringkat kesembilan adalah seorang ksatria yang kuhabisi, mendapatkan pedang ksatria untuk kelasnya melalui undian. Namun perlengkapan berwarna ungu ini atributnya tidak terlalu kuat, sepertinya karakter Murong Shanshan jauh lebih beruntung.
Beberapa orang di belakang adalah kenalan. Dari peringkat 4 sampai 9, empat diantaranya penyihir India dan dua lainnya ksatria yang bertahan sampai akhir. Dari enam orang ini muncul dua artefak spiritual dengan atribut mesum, namun karena level mereka rendah, atribut perlengkapannya tidak bisa melebihi pemain peringkat 10 Murong Shanshan.
Senjata dewata yang ditunggu-tunggu tak kunjung muncul, harapan kini tertumpu pada tiga besar.
FIRE sebagai pemain pertama dari tiga besar yang melakukan undian, "Ding～" hadiah pun dikeluarkan——
Sistem mengingatkan: Pemain FIRE (Tiongkok) mendapatkan hadiah lomba hidup dan MATI: Level naik 6, HP maksimum +12% permanen, memperoleh item: 【Pencabut】!
【Pencabut】(Artefak Spiritual)
Serang: 425-585
Kekuatan: +120
Stamina: +120
Kelincahan: +140
Kecerdasan: +120
Tambahan: Tingkatkan 17% kecepatan serang pengguna. Saat menyerang target, kecerdasan musuh turun 300 poin selama 30 detik
Tambahan: Tambahkan status virtual. Pengguna bisa mendapatkan waktu tak terkalahkan mantra 20 detik tiap aktivasi, siklus aktivasi 120 menit
Membutuhkan Level: 72
……
Artefak spiritual keempat dari hadiah lomba muncul, tetap mesum seperti biasa, dan juga bisa mengurangi 300 poin kecerdasan target. Ini agak keterlaluan, bayangkan penyihir dengan kecerdasan biasa-biasa saja ditusuk beberapa kali sampai kecerdasannya turun 300 poin, maka kerusakan mantranya akan sangat "mengagumkan", mungkin bahkan tak bisa membunuh ayam sekalipun.
Beberapa detik kemudian, aku mendapat notifikasi undian. Jika tidak online, undian akan ditunda sampai waktu berikutnya.
Tombol hijau zamrud muncul di depan mata, dengan kode-kode rumit terus berkedip di atasnya.
Sepanjang hidupku tak pernah menang lotre besar, hadiah terbesarku cuma menang 5 yuan dari tiket 20 yuan, kubelikan Xin Yu cola, sementara aku sendiri tak dapat apa-apa. Jadi aku tak pernah percaya pada undian dan taruhan, dengan santai kutekan tombol itu——
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Anda berhasil mendapatkan hadiah lomba hidup dan MATI! Level naik 7, darah maksimum meningkat permanen 15%, mendapatkan item: 【Sepatu Zirah Petir】!
Sepatu zirah dengan desain super keren muncul di bungkusan, memancarkan kilau hijau kebiruan. Tak diragukan lagi, ini adalah perlengkapan kelas artefak spiritual——
【Sepatu Zirah Petir】(Sepatu Zirah - Artefak Spiritual)
Pertahanan: +250
Stamina: +150
Kekuatan: +180
Kelincahan: +120
Kecerdasan: +100
Tambahan: Meningkatkan 25% atribut serangan pengguna
Syarat level: 75
……
Tambahan atribut sangat sederhana, hanya beberapa kata tapi luar biasa kuatnya, menambah 25% atribut serangan, bukankah itu berarti seranganku langsung bertambah 25? Setelah dipasang, batas darah naik menjadi 8800, ditambah bonus 15% mencapai 10120.
Ha ha, akhirnya HP melebihi 10.000! Bisa menepuk dada menyebut diri tank darah!
Meski begitu, aku masih kecewa. Bagaimanapun, Murong Shanshan dan FIRE dapat senjata artefak spiritual, sementara aku cuma dapat sepatu tempur petir. Meski atribut Sepatu Tempur Petir ini jelas lebih kuat dari dua senjata itu - sederhana saja, serangan 25-ku setara 400 poin, cukup untuk mengimbangi bonus serangan Pedang Penghubung Roh milik Murong Shanshan.
Orang terakhir undian adalah sang juara, Ye Qiu yang memalukan!
Hasilnya mengejutkan, Ye Qiu hanya naik 7 tingkat. Tapi bonus darah 17% sangat menguntungkannya. Bagaimanapun, darah selalu jadi kelemahan job Penyihir. Dengan tambahan 17% pasti jauh lebih baik.
Hadiah Ye Qiu adalah jubah artefak spiritual, juga belum sampai level senjata dewata.
Meskipun tidak adanya senjata dewata membuat banyak orang merenung, hadiah level akhirnya mengisi kekosongan itu. Bagi levelku yang dari 70 ke 77, pengalaman yang dibutuhkan mungkin sebulan lebih. Bonus batas darah juga luar biasa besar, bahkan bisa dibilang tidak adil bagi pemain lain. Tapi hanya 10 orang di dunia yang mendapatkannya, jumlahnya terlalu sedikit sehingga tak perlu dipersoalkan. Terutama di Tiongkok, popularitas Murong Shanshan yang menyala-nyala membuat bonus 12% batas darahnya hampir tak ada yang protes. Shanshan yang cantik, anggun, dan cerdas bagai salju yang meleleh sudah dikaruniai segalanya, masih perlukah khawatir dengan sedikit bonus atribut?
Dari 10 kandidat hadiah artefak spiritual, 6 berhasil mendapatkan perlengkapan tingkat artefak. Di antaranya, Pedang Tongling milik Murong Shanshan memiliki atribut terkuat. Ini bisa dianggap sebagai kompensasi atas diskualifikasi dini Shanshan. Bisa dibayangkan, suasana hatinya sekarang pasti sedang baik~
Tapi ketiadaan senjata dewata tetaplah sebuah penyesalan.
Seperti kata Xin Yu, Yueheng benar-benar mengelabui semua orang. Dengan semangat yang redup, kami log off untuk bersiap makan malam!
Melepas helm VR, membereskan segalanya, memasukkan barang-barangku ke dalam tas. Besok, akan pergi dari tempat yang telah ditinggali selama 9 hari ini, dengan lingkaran sang pemenang. Siapa tahu, mungkin di mata semua orang ini hanyalah sebuah game. Tapi bukankah hidup juga seperti papan permainan? Siapa yang menang atau kalah, pada akhirnya hanya menjadi bahan candaan. Perebutan kekuasaan dalam game memang lebih sedikit bau darah, tapi intriknya setara dengan realita. Setelah kembali ke Suzhou, pertarungan dengan Kekuasaan Sang Playboy dan Langit Berdarah harus terus berlanjut.
Keluar pintu, memanfaatkan keributan untuk mengajak Xin Yu dan Lu Xuehan menyelinap lewat pintu belakang. Bertemu dengan Murong Shanshan, empat orang bersama-sama menonton TV di kamarku. Tak disangka menyaksikan pertarungan penentuan hidup dan MATI di hari terakhir.
Gambaran berkedip, Murong Shanshan tiba-tiba dibunuh seketika oleh penyihir dan pencuri. MM yang menjadi komentator game berteriak kaget: "Murong Shanshan tewas! Dia benar-benar menghabiskan seluruh darahnya dalam satu putaran serangan sihir dari tiga penyihir! Masihkah Lin Fan sanggup bertahan sendirian?"
Murong Shanshan menatap layar dengan tegang, wajah putih saljunya terlihat sangat memikat di bawah cahaya fluoresens.
Di layar, adegan di mana aku berhasil mengalahkan tiga penyihir dan akhirnya menantang pencuri dengan pedang terulang kembali, penyiar MM juga sangat bersemangat, suaranya bergelora: "Lin Fan benar-benar berhasil, dia menciptakan keajaiban! Pedang di tangannya secara ajaib membunuh tiga lawan yang menakutkan! Setelah pertempuran ini, pemain seluruh dunia akan menyaksikan kekuatan dan daya ledak pemain Tiongkok. Asalkan tim ksatria suci Prancis bisa dibunuh lagi, kelompok pemain Tiongkok pasti akan menduduki puncak dunia!"
Murong Shanshan tersenyum kecil: "Lin Fan, aku memang meremehkanmu. Tak kusangka kau masih menyimpan jurus hebat seperti Pedang Penghancur Sihir yang bisa menyegel skill. Ini belum pernah kau beritahu padaku sebelumnya."
Aku tertawa: "Tentu tidak bisa kuberitahu. Kalau dari awal para penyihir sudah tahu skill ini, mereka pasti terus blink menghindariku. Hasilnya mungkin tidak akan seperti ini. Tapi Shanshan, sepertinya skill Dragon Strike-mu belum sempat digunakan?"
Murong Shanshan mengangguk lembut: "Iya, awalnya ingin menyimpan skill kejam itu untuk pertempuran akhir seperti yang kau lakukan. Tapi seperti yang kau lihat, saat itu aku dibekukan oleh penyihir India. Sama sekali tidak ada kesempatan menggunakan Dragon Strike. Serangan para penyihir itu sangat ganas, ditambah pencuri yang menyergapku - belatinya memiliki efek korosif yang berhasil aktif. Resistensi sihirku turun drastis, bahkan tidak sempat menggunakan botol darah sebelum tereliminasi..."
“Aku menuangkan segelas Air, menyerahkannya ke tangannya, sambil tersenyum: ‘Jangan terlalu menyesal, lagipula bukankah kamu sudah masuk 10 besar? Lagipula, pedang spiritual yang kamu dapatkan Atribut-nya terlalu kuat, bahkan perlengkapan yang didapat FIRE dan Ye Qiu masih kalah jauh dibanding milikmu, sudah cukup dengan kuminati~’”
“Hmm…” Murong Shanshan menjawab lembut, sikapnya tak biasa patuh.
Di Layar, terpampang lagi sosokku berdiri di bukit memandang sekilas seluruh arena lomba, Zirah berkilauan, pedang tajam mengkilap, mantel lebar berkibar ditiup angin.
Lu Xuehan tertawa ringan: “Lin Fan～～Waktu itu kamu sangat keren!”
“Memang selalu begitu!”
“……”
Tak lama kemudian, waktu makan malam tiba, Hong Ye mengetuk pintu kamarku sambil tersenyum manis: “Sudah kuduga, kalian pasti bersembunyi di sini. Lin Fan, tadi wartawan tidak puas dengan jawabanmu, untungnya FIRE dan Ye Qiu kemudian ngank banyak gosip, baru para wartawan itu merasa memuaskan!”
“Gosip? Sial, rumor apa yang dibuat dua Bodoh itu?”
Hong Ye tak tahan tersenyum, terkikik: “Mereka bilang dulu untuk mengalahkan FIRE, kamu sengaja mengajaknya makan seafood banyak-banyak padahal tahu perutnya sensitif tepat di hari lomba, konsekuensinya dalam tiga babak lomba, FIRE bolak-balik ke kamar mandi empat kali, dapat julukan ‘manusia kotoran’!”
“……”
Murong Shanshan penasaran bertanya: “Lin Fan, Benarkah ini?”
“Masalah usang jangan diungkit lagi… Ayo, kita pergi makan…”
……
Di aula makan lantai dua, tergantung spanduk bertuliskan: "Selamat merayakan pemain Tiongkok meraih gelar tim terbaik!"
Hampir di setiap meja terpajang puluhan botol baijiu. Malam ini, sepertinya tidak akan pulang sebelum mabuk.
