Di jalanan yang remang-remang dengan pejalan kaki yang lalu lalang.
Ye Qiu masih belum puas: "Tadi, lebih asyik kalau ada beberapa MM menari untuk menghibur."
Sial! Terlalu korup. Kutatap dia dengan hina: "Mau pesan beberapa gadis bunga untuk menari striptease atau pole dance?"
Ye Qiu tertawa besar: "Aku sih tidak bermasalah, tapi kau harus berpikir tiga kali!"
Setelah itu, matanya tertuju pada beberapa gadis cantik di sampingku. FIRE juga tertawa "kekeke" di sebelah.
Tak disangka Xin Yu malah tersenyum: "Tidak apa-apa, biar Lin Fan nonton. Daripada nanti stres!"
Ye Qiu dan FIRE saling pandang. Hong Ye juga terkesan, terpaksa mengakui Xin Yu yang terlihat manis ini.
Melihat pusat spa bernuansa lokal di dekatnya, FIRE tiba-tiba usul: "Ye Qiu dapat hadiah 10 juta hari ini, harusnya traktir kita bersenang-senang dong?"
Ye Qiu wajahnya berkerut: "Bukan tidak mau, tapi penegakan hukum di Beijing sekarang ketat. Kalau ketahuan, kau yang tanggung!"
"Dasar, mulut saja bisa! Jujur, apa kau masih perjaka sampai sekarang?"
“Hong Ye memandangi Ye Qiu dengan terhibur, sementara yang terakhir tampak sangat canggung. Setelah bingung beberapa saat, tiba-tiba ia menunjuk warung pinggir jalan: "Bukannya FIRE mau mentraktir kita makan barbekyu? Lihat, yang di sana asli rasanya."”
“Kita baru saja makan, tunggu dulu. Jalan-jalan dulu biar makanan dicerna dulu. Banyak rumah makan barbekyu di Beijing, tak perlu di warung terbuka.””
Saat itu, pandangan Xin Yu tertuju pada toko perhiasan yang terang benderang, mata indahnya tiba-tiba berbinar-binar penuh vitalitas.
Setelah berpikir, sejak kaya aku belum pernah membelikannya barang berharga. Biasanya hanya memberinya baju seharga beberapa ratus keping emas. Sekarang dapat bonus 5 juta dari juara kedua, pas untuk membelikannya sesuatu bernilai.
Maka kukatakan: "Xin Yu, bukannya kemarin kamu ingin membeli kalung? Kebetulan, kita lihat sekarang. Kalau ada yang disuka, aku yang bayar!"”
Xin Yu terkikik: "Oke!"”
……
Gadis konter MM itu berpakaian seperti LOLI, roknya pendek hampir sampai pangkal paha. Ia mendekat sambil bertanya sambil tersenyum: "Apa yang ingin dilihat oleh Tuan dan Nyonya?"”
“Kami lihat-lihat sendiri~!"”
Xin Yu tersenyum ramah, menarikku masuk ke dalam. FIRE, Ye Qiu, Murong Shanshan, dan Lu Xuehan pun menyusul.
Xin Yu menunjuk perhiasan di konter: "Lin Fan, bagaimana menurutmu kalung emas ini? Cocok denganku?"”
“Terlalu tebal! Kalau pakai ini pasti mirip istri muda orang kaya baru!"”
“Kalau yang kalung berlian ini gimana? Wah! Nilainya lebih dari 1 juta! Tapi sepertinya cukup bagus~”
“Bagus apaan? Intan sebesar itu digantung di dada terus-terusan bakal ganggu perkembangan dada montok!”
“Oh, kalau gitu nggak usah. Yang ini gimana?”
Itu adalah kalung putih keemasan dengan pengerjaan halus. Pramuniaga mendekat dan menjelaskan: "Ini desain terbaru toko kami, ribuan keping emas murni, dibuat dengan teknologi tercanggih dari luar negeri. Cahayanya tahan lama, desainnya minimalis, cocok banget untuk karyawan kantoran wanita."
Aku melirik harganya, 250.000. Dibanding model lain emang jauh lebih mahal. Tapi dari sekian banyak desain, cuma ini yang menarik di mataku. Xin Yu juga terlihat sangat menyukainya. Yang penting dia suka, toh 180.000 cuma setara equipment ungu level 50.
"Nona, bungkus yang ini!"
Melihat ke Xin Yu, dia tersenyum manis menatapku tanpa bicara.
Aku berbalik menarik Lu Xuehan: "Xue Han, mau beli kalung juga kayak Xin Yu?"
Lu Xuehan geleng: "Nggak usah. Aku nggak cocok pakai itu. Lagian kan kamu udah kasih gelang perak?"
Gelang itu harganya 800-an. Ngasih hadapan segitu ke MM yang hartanya miliaran, jadinya aku malu sendiri kalau diingat.
Aku maksa mau ganti yang lain, tapi Lu Xuehan bersikukuh bilang sangat menyukai gelang itu.
Tiba-tiba Murong Shanshan nyamperin minta jatah: "Lin Fan, kamu belum kasih aku perhiasan!"
"Bukannya kamu emang nggak suka pakai perhiasan?" Aku melototinnya, "Duitmu seabreg, masih mau eksploitasi rakyat jelata kayak aku. Shanshan, nggak punya hati kamu..."
Murong Shanshan tidak puas berkata: "Tidak boleh! Dulu tidak pakai aksesoris ini karena tidak ada yang memberi, sekarang kamu sudah memberi, secara alami aku akan pakai perhiasan."
"Baiklah, model seperti apa yang kamu mau? Lebih dari 200 ribu jangan harap!" Akhirnya aku berkompromi.
"Hmm." Murong Shanshan tersenyum manis: "Aku mau gelang yang modelnya sama seperti punya Xue Han!"
"Itu kan perak, tidak berharga~!"
"Kalau begitu belikan platinum untukku, warnanya juga silver."
"Pilih sendiri..."
Usaha tak mengkhianati kerja keras, Murong Shanshan mencari selama setengah jam akhirnya menemukan gelang dengan desain mirip milik Lu Xuehan. Harganya sangat murah, hanya 8000 RMB langsung jadi. Dengan ini, aku tidak perlu merasa terlalu bersalah pada MM Lu Xuehan.
Beberapa orang terus jalan-jalan sampai larut. FIRE khawatir mereka tidak akan punya kesempatan bertemu lagi, sampai jam 11 malam masih mengajak semua makan barbekyu minum bir. Baru jam 1 pagi lebih kembali ke hotel. Keesokan paginya, masing-masing harus naik kendaraan kembali ke kota tempat tinggal mereka, melanjutkan perjuangan di ibukota kerajaan masing-masing.
Kembali ke tempat tinggal, server Yueheng sudah sepenuhnya ditutup. Total maintenance 36 jam, akan dibuka tepat jam 12 siang hari ketiga.
……
Keesokan harinya, saat bangun tidur sudah pukul 8 lebih. Tiket kereta Ye Qiu adalah untuk kereta pukul 7 pagi, jadi dia sudah berangkat lebih dulu. FIRE juga sudah buru-buru pergi. Katanya adik perempuan temannya akhirnya menemukan lokasi di Beijing, khusus mencari "Kakak Hotpot"-nya. Foto MM itu pernah kulihat, mungkin tidak lebih baik dari Kakak Teratai. Pantas FIRE kabur begitu cepat tanpa pamit.
Setelah selesai mandi, kubawa barang bawaan ke kamar Murong Shanshan. Lu Xuehan dan Xin Yu sudah membantu merapikan barang-barang. Hong Ye juga sudah menunggu dengan kunci mobil di tangan.
"Mau bawa sarapan?" tanya Hong Ye sambil tersenyum.
Murong Shanshan melihat jam di telepon, menggeleng: "Tidak perlu, kita hampir terlambat. Kemarin malam kami sudah membeli makanan, seharusnya bisa bertahan sampai Suzhou. Eh, Kakak Ye, mau ikut ke Suzhou melihat pemandangan Jiangnan? Aku traktir makan di Deyue Lou Suzhou!"
Hong Ye tertawa ringan: "Aku ingin sekali, tapi sementara tidak ada waktu. Kau tahu kan, transmisi antar-negara dalam lomba hidup dan MATI akan segera dibuka? Masih banyak yang harus kukerjakan."
"Kalau begitu, lain kali saja!"
Hong Ye mengangguk: "Baik, mari kita berangkat sebelum benar-benar ketinggalan kereta."
Akhirnya, kubantu Murong Shanshan membawa koper. Kami semua keluar dari hotel, menemukan mobil Hong Ye, dan melesat ke stasiun. Tepat waktu, kereta kami mulai melakukan pemeriksaan tiket.
Berdiri di samping kami, Hong Ye menengok ke kiri kanan, Murong Shanshan tak tahan bertanya: "Kakak Ye, ada apa?"
"Tidak ada apa-apa?" Hong Ye agak panik menarik pandangannya dariku, gelisah berkata: "Hanya, agak enggan berpisah dengan kalian, entah kapan bisa bertemu lagi..."
Xin Yu tertawa: "Kapan saja kamu ingin berkembang di Suzhou juga bisa, tapi fasilitas Hong Ye di cabang perusahaan Yueheng sekarang sangat baik, pasti tidak akan rela pindah ke kota kecil seperti Suzhou."
Hong Ye tersenyum tipis: "Siapa bilang aku tidak akan datang? Mungkin suatu hari jika aku senang, akan ke cabang Yueheng di Suzhou untuk berkembang～"
"Kalau begitu kami akan menunggumu di Suzhou dulu～"
Hong Ye terkekeh: "Cepatlah pergi, sudah giliran kalian!"
Memeriksa tiket dan naik kereta.
Dari kejauhan, bayangan Hong Ye akhirnya tertutup partisi aula tunggu, tak terlihat lagi.
Menemukan kursi berhadapan untuk empat orang, tak lama setelah kami duduk, kereta perlahan mulai bergerak.
Lu Xuehan duduk di sampingku, mungkin karena semalam tidur terlalu larut, dia segera menguap berkali-kali, bersandar di bahuku dengan mata terpejam.
Murong Shanshan dan Xin Yu di seberang mengeluarkan air liur penuh kecemburuan, terpaksa mengeluarkan camilan dan melahapnya.
Sangat bosan, akhirnya aku bertanya: "Setelah kembali, kalian berdua ingin melakukan apa?"
Murong Shanshan mengangkat kepala berkata: "Setelah pulang, makan dan tidur, apa lagi yang bisa dilakukan? Server Yueheng sudah dimatikan untuk maintenance, baru akan dibuka kembali besok siang. Lin Fan, kamu ada ide? Pernah terpikir untuk langsung main di server luar negeri begitu buka?"
Aku berpikir sejenak, lalu berkata: "Sementara belum tertarik. Aku ingin menunggu sampai mencapai three-job-change di level 80 dulu. Dalam waktu dekat ini, aku akan eksplorasi tujuh lapisan Kuil yang Hilang di Lembah Bulan Bayang. Kalian tahu tidak? Dua hari lalu Playboy Kaya mengorganisir ratusan orang dengan sumpah akan menyapu bersih kuil itu, tapi hasilnya babak belur, separuh anggotanya tewas. Kejadian ini sudah ramai di forum, Kuil yang Hilang dijuluki zona terlarang pemain. Banyak ahli yang tewas di sana."
"Sudah tahu tempat itu berbahaya masih nekat pergi. Apa kamu bosan hidup?" Xin Yu menatapku sambil tertawa.
Aku tersenyum menjelaskan: "Kualitas anggota yang dibawa Playboy Kaya bagaimana? Sekarang pertahananku sudah 1700, apalagi ada artefak spiritual. Meski sendirian, menjelajahi Kuil yang Hilang seharusnya tidak masalah. Kalian tidak tahu? Tiap lapisan kuil ada BOSS. Setiap BOSS yang terbunuh akan muncul kembali seminggu kemudian. Katanya semuanya BOSS putih keemasan level 80 ke atas! Jika bisa membunuh 7 BOSS sekaligus, minimal dapat 10-8 set peralatan Orange-tier! Belum lagi pengalamannya - cukup untuk naik dari level 77 ke 80 hanya dengan membunuh mereka semua!"
Murong Shanshan tersenyum ringan: "Lapisan pertama adalah Penyihir Kegelapan level 80. Menurutku, meskipun itu dia, kamu pasti sulit menghabisi sendiri!"
"Bagaimana tahu kalau tidak dicoba? Shanshan, mau ikut bersama?"
"Tidak perlu. Kemarin Ri Bu Luo meneleponku. Guild akhir-akhir ini kurang kondusif. Di sekitar Pegunungan Bulan Perak, Langit Berdarah dan Kekuasaan Sang Playboy mulai menunjukkan gelagat."
Murong Shanshan berhenti sejenak, lalu melanjutkan: "Selain itu, di guild Pedang & Mawar juga ada konflik internal. Kelompok kecil dari Shanghai beranggota 1000+ orang ini baru-baru ini berselisih dengan kelompok Nian Shao Qing Kuang. Jika tidak kutangani langsung, mereka mungkin akan memisahkan diri. Ini pengaruhnya buruk."
Ternyata Pedang & Mawar juga punya masalah internal. Kukira hanya Firdaus yang Hilang yang punya. Tapi Murong Shanshan jauh lebih bijaksana daripada Xu Lin. Dia sudah mendeteksi potensi masalah sejak dini, sementara Xu Lin terlalu mempercayai Liu Yun hingga dikhianati secara mendadak.
"Ngomong-ngomong, Lin Fan..."
Xin Yu terlihat ingin mengatakan sesuatu, tapi setelah menatapku, dia memilih diam.
Melihat keraguannya, kutanya: "Xin Yu, ada masalah? Langsung saja katakan!"
"Aku takut kamu marah setelah tahu..."
Aku terkekeh: "Tenang. Selama kamu dan Xue Han tidak kabur dengan pria lain, apapun bisa kutanggung."
“Baiklah, kalau begitu aku akan bicara……” Xin Yu menghela napas, berkata pelan: “Dua hari lalu, Kakak Lin mendengar kabar tentang situasi A Yun di sisi Xu Fei. Tiba-tiba dia sangat ingin membujuk A Yun kembali ke Firdaus yang Hilang. Melalui perantara, dia menyampaikan secara tidak langsung bahwa selama A Yun mau kembali, dia akan memaafkan segala kesalahan dan mengatur posisi untuk A Yun di perusahaan.”
“Apakah Liu Yun akan merendahkan diri untuk kembali? Itu kuncinya……” Aku menatap ke luar jendela, lalu menambahkan: “Yang paling penting, Liu Yun dulu sudah menerima sejumlah besar uang saat memutuskan tinggal di sisi Xu Fei. Pasti dia tidak akan peduli dengan posisi atau fasilitas apa pun di perusahaan, itu sama sekali tidak penting baginya.”
Setelah berpikir sejenak, aku menambahkan: “Kamu tidak tahu karakter Liu Yun? Begitu dia memutuskan sesuatu, tidak akan berubah. Sejak memilih mengikuti Xu Fei, dia akan tetap sepenuh hati…”
“Tapi situasi bisa berubah, manusia juga bisa berubah. Mungkin dulu A Yun benar-benar yakin bisa bertahan. Tapi seperti yang kamu tahu, kenyataan Xu Fei jauh berbeda dari bayangannya. Namun, bahkan jika A Yun menyesal sekarang sudah terlambat. Di matanya, pasti Kakak Lin tidak akan memaafkan kesalahannya…”
Xin Yu berhenti sejenak, lalu melanjutkan: “Aku yakin, bagi A Yun tidak ada yang lebih menggoda sekarang selain kembali ke studio Qingcai. Apalagi Kakak Lin sudah jelas-jelas menyatakan tidak mempermasalahkan masa lalu. Lin Fan, Kakak Lin juga khawatir… Jangan-jangan kamu menganggapnya terlalu bodoh karena mau menerima kembali A Yun yang pernah mengkhianatinya…”
"Kalau begitu, apakah Kakak Lin sudah mengambil keputusan?" Aku bertanya untuk menguji.
Xin Yu menggelengkan kepala: "Kakak Lin juga belum memutuskan sepenuhnya, sebenarnya dia masih bingung. Bagaimanapun, jika A Yun kembali, dia tidak bisa memberikan penjelasan kepada pemain Firdaus yang Hilang yang selalu mengikuti kita, bukan?"
Aku berpikir sejenak, lalu berkata: "Bagaimana kalau begini. Biarkan Liu Yun kembali di dunia nyata saja. Urusan dalam game, biarkan dia berkembang di ibukota kerajaan lain. Lagipula, di samping Xu Fei dia juga tidak mendapat manfaat apa-apa. Bahkan tubuhnya pun tidak bisa dia kendalikan sendiri, hari ini naik ranjang dengan si ini, besok dengan si itu. Kehidupan sama sekali tidak membaik."
Xin Yu mengangguk setuju. Murong Shanshan yang sejak tadi diam tiba-tiba tersenyum dan bertanya: "Lin Fan, kamu benar-benar tidak keberatan dengan Liu Yun? Aku masih ingat, suatu kali kamu pernah bilang ingin melihat Liu Yun dijatuhkan secara spektakuler oleh N pria di jalanan!"
Perkataan Murong Shanshan seketika menarik perhatian penuh keheranan dari orang-orang di kursi sebelah. Seorang gadis kecil yang polos seperti bunga kecil putih bisa mengucapkan kata-kata seperti itu, sungguh di luar dugaan.
Aku menatapnya tajam: "Bangsat, ini pantaskah diucapkan seorang perempuan?"
Murong Shanshan segera berpura-pura tak bersalah, merapikan kerah bajunya, lalu makan biskuit dengan hati-hati penuh kesopanan.
"Lin Fan, kamu belum menjawab pertanyaan Shanshan~ Tidak apa-apa kalau A Yun kembali?" Xin Yu mengambil kesempatan bertanya.
“Tentu saja, ada wanita yang menyajikan teh dan air, bahkan bisa digoda sesuka hati tanpa marah. Kenapa aku harus keberatan dengan hal baik seperti ini?” Sambil mengambil air di sebelahku, kubicara dengan penuh keyakinan.
Xin Yu tersenyum ringan: “Ah tidak, si cantik Xue Han dan Shanshan juga bisa kau goda sesuka hati tanpa takut mereka marah～”
Kutoleh ke Murong Shanshan, tapi dia membentak: “Kalau berani mengatakan sesuatu yang tidak pantas, akan kulempar kau keluar jendela mobil!”
Kuangkat tangan, berkata pada Xin Yu: “Dengar itu? Mana berani aku melakukan tindakan berlebihan!”
Tiba-tiba, Lu Xuehan yang bersandar di bahuku menggerakkan bibirnya, bergumam: “Lin Fan, kenapa lupa bawa uang? Mau makan apa di luar...”
Aku terdiam terpana. Kuperhatikan ke bawah, Lu Xuehan masih tertidur. Apa siang bolong juga bisa ngigau?
Xin Yu tersenyum simpul, menjelaskan: “Kau tak tahu～～Saat tahu kau dan Shanshan lupa bawa uang, Xue Han panik sekali. Bahkan saat jam kerja terus mengomel soal keadaanmu di luar. Kalau bukan karena Kak Lin memaksanya tinggal beberapa hari, mungkin dia sudah kabur ke Beijing mencarimu sendirian.”
Ucapan Xin Yu membuatku tak bisa menyangkal. Dibandingkan perhatianku pada Lu Xuehan, perhatiannya padaku jauh lebih besar.
……
Siang hari, kami sekadar makan fast food di mobil. Sekitar pukul delapan lebih sedikit malam hari, kami sudah tiba di Stasiun Kereta Suzhou.
“Seperti yang dijanjikan, Xu Lin sendiri yang menyetir datang menjemput, saat kami baru saja keluar dari pintu keluar, sudah terlihat bos cantik itu berdiri sambil melirik ke sekeliling. Ketika melihat kami, Xu Lin segera berlari mendekat dengan senyum lebar. Aku mengira gelap-gelap dia akan memberikan pelukan dan ciuman, tapi tak disangka dia benar-benar di depan tiga wanita cantik langsung terkapar dalam pelukanku, dengan gejolak dalam hati berkata: ‘Lin Fan, performamu sangat bagus!’”
Xu Lin bertingkah agak aneh, aku perlahan mendorongnya sambil tertanya: “Kakak Lin, dua hari ini apakah ‘itu’ yang datang?”
Wajah Xu Lin memerah tipis, bersuara kesal: “Orang ini, ngomong apa sih! Hanya saja, performamu kemarin benar-benar di luar dugaan. Sekarang, semua pemain di Kota Bulan Perak tidak akan ada lagi yang menganggapmu Lin Fan sebagai vas bunga!”
“Sial! Vas bunga harusnya untuk menggambarkan Shanshan!”
Murong Shanshan menarik lenganku membantah: “Iya, aku vas bunga, kamu juga cuma sekuntum bunga ekor anjing yang ditancapkan di vas bunga~!”
Aku tidak bicara, dalam hati bergumam: Ditancapkan di vas bunga seperti ini, sekalipun bunga ekor anjing aku rela!
Xu Lin tersenyum ke semua orang: “Cepat naik mobil! Besok pagi, kalian semua harus tepat waktu masuk kerja, pagi ini ada rapat!”
“Rapat apa? Bukannya hari Jumat sore?” Lu Xuehan bertanya.
Xu Lin tersenyum: “Rapat ini sangat penting, tentang penertikan gaya kerja Liu Hua…”
