Pertapa itu apa? Mungkinkah NPC yang memberikan misi job change tersembunyi?
Saat aku masih bingung, Murong Shanshan sudah mulai berbicara dengan Pertapa. Tak lama, nama di atas kepalanya menghilang.
"Shanshan, ke mana namamu?" Aku terkejut.
Murong Shanshan terkekeh: "Pertapa, sesuai namanya bisa menyembunyikan nama. Buka dialog dengannya, ada opsi untuk menyembunyikan namamu."
Sial! Ada fitur seperti ini? Kenapa aku tidak pernah tahu sebelumnya?
Penasaran, aku segera membuka sistem dialog dengan Pertapa. Di opsi ketiga kutemukan yang dibutuhkan: "Sembunyikan Nama!"
Memilih konfirmasi, terdengar suara sistem——
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Apakah Anda yakin ingin menyembunyikan nama? Durasi penyembunyian 24 jam, membutuhkan biaya 2000 keping emas dan 500 poin Reputasi!
Aku tak bisa tidak terkejut, menyembunyikan nama selama sehari ternyata membutuhkan biaya sebanyak ini! Ini 2000 Koin emas, bahkan dengan kurs Pasar Gelap saat ini setara dengan sekitar 1500 RMB. Murong Shanshan benar-benar royal mengeluarkan uang, apalagi Reputasi yang jauh lebih berharga daripada koin emas.
"Shanshan, bukankah Reputasimu masih belum cukup untuk merekrut prajurit? Masih mau membuangnya di sini, tidak hemat sama sekali!"
Murong Shanshan tersenyum manis: "Tidak apa. Merekrut prajurit sebenarnya tidak terlalu penting. Lagipula, perlengkapan prajurit sangat sulit didapat. Aku tidak mau merekrut tapi membiarkan mereka telanjang. Selain itu, Hong Ye-mu kan bisa menyembuhkanku. Aku tidak akan menyia-nyiakan Reputasi itu. Monster yang dipanggil oleh Pedang Penghubung Roh memiliki daya serang dan pemulihan yang bagus, baik untuk PK maupun latihan leveling sudah lebih dari cukup."
Kalau dia sudah bilang begitu, terserah saja. Sebenarnya Murong Shanshan bukan tipe MM yang sangat mengejar kekuatan. Terkadang dia lebih mengutamakan keseruan daripada sekedar bisa mengalahkan lawan.
Setelah menghabiskan 2000 Koin emas dan 500 poin Reputasi, aku juga menyembunyikan namaku. Di atas kepala kami hanya terlihat bidang kosong. Murong Shanshan tertawa ringan: "Ayo pergi! Sekarang tidak ada yang bisa mengenali kita!"
Berjalan di jalan raya, memang, hanya sedikit yang mengenali kami. Namun, wajah cantik Murong Shanshan adalah penanda. Aku segera menariknya ke belakangku agar tidak banyak yang memperhatikan. Lagipula, orang-orang di jalan sibuk berjual-beli atau memperbaiki perlengkapan. Beberapa berbicara tentang persediaan potion, keluar untuk latihan leveling melawan monster adalah hal yang paling mereka gemari.
Tentu saja, beberapa maniak PK juga akan menantang di zona teraman pintu gerbang kota. Begitu musuh muncul, mungkin beberapa pencuri akan menyergap mereka dengan cepat, lalu merampas perlengkapan yang jatuh. Dunia game adalah ruang sejajar dari realita, seperti ikan beracun di laut yang memikat mangsa dengan bola daging bercahaya. Di game pun ada "ikan beracun" seperti ini. Bahkan, beberapa orang melempar perlengkapan hijau di luar kota untuk memikat pemain tamak. Begitu ada yang mendekat, mereka akan diserbu oleh pemburu yang bersembunyi dalam kegelapan, lalu menjadi mangsa.
Melewati beberapa jalan kota tanpa terendus, Murong Shanshan menepuk dadanya yang tegak sambil bersyukur: "Memang menjaga profil rendah berhasil. Lin Fan, mau main ke mana? Penampilan kita sekarang persis seperti pemula baru yang baru masuk Kota Bulan Perak~"
Aku tersenyum menegaskan: "Dan seperti pasangan kekasih pemula~"
Pipi cantik Murong Shanshan memerah. Dia bersuara kesal: "Berangan-angan saja! Kalau mau jadi pasangan pemula, cari Xin Yu! Aku tak mau lagi jadi pemula!"
Aku tersenyum kecut. Saat itu, kami juga telah sampai di Gerbang Selatan, di sini adalah wilayah default Kekuasaan Sang Playboy. Kebanyakan pemain yang latihan leveling di sini juga anggota aliansi guild Kekuasaan Sang Playboy. Tentu saja, batasan untuk pendatang baru juga sangat ketat.
Murong Shanshan melirikku dengan ekspresi lucu, berkata: "Bagaimana kalau kita pergi latihan leveling? Tidak jauh ke depan ada Dataran Tinggi Senja, katanya ada serigala level 35 di sana, pengalamannya lumayan lho~"
Aku tertegun, drama apa ini?
Menoleh ke belakang, sekelompok anggota Kekuasaan Sang Playboy sedang mendekat. Aku segera paham, Murong Shanshan ingin bermain strategi berpura-pura lemah!
Dengan cepat kugenggam tangan kecil Murong Shanshan dan menariknya berlari kencang, kataku: "Cepat pergi, pendatang baru seperti kita harus sembunyi-sembunyi saat latihan leveling!"
Mungkin "pelarian" kami terlalu mencolok, para pemain di belakang langsung menyadari keanehan. Pemimpin berteriak: "Dua pemula di depan, berhenti!"
Murong Shanshan bertanya sambil berlari: "Haruskah kita berhenti?"
Kujawab: "Jangan buru-buru. Kita pancing mereka lebih dulu ke depan baru bertindak. Ingat, kenakan perlengkapan pertahanan tinggi secepatnya. Saat mereka semua sudah menyerang lebih dulu dan mendapatkan hukuman motif kriminal, baru kita bertindak. Dengan begitu kita tidak akan jadi Nama Merah."
Murong Shanshan mengangguk: "Oke, nanti kamu yang tank di depan."
Aku terus diam sampai berlari cukup jauh dari pintu gerbang kota. Para pemain di belakang saling pandang bingung, kecepatan gerak dua pemula ini benar-benar luar biasa.
Menoleh ke belakang, langit gelap, sehingga mereka tidak bisa melihat penampilan kami dengan jelas. Ini membuatku dan Murong Shanshan menjadi semakin berani. Kami berpura-pura panik saling memandang, lalu melihat ke arah anggota Kekuasaan Sang Playboy yang datang dengan sikap mengancam. Hampir bersamaan kami bertanya: "Kalian mau apa..."
"Mau apa? Haha, kalian tahu ini wilayah siapa? Pikir bisa sembarangan leveling di Dataran Tinggi Malam? Tanpa izin kami, jangan mimpi naik ke sana!" Pemimpin para pemain maju dengan aura menggentarkan.
Aku menahan tawa gelap. Dasar, titik leveling di Kota Bulan Perak begitu banyak, apa kalian 20.000 anggota Kekuasaan Sang Playboy bisa jaga semuanya?
Kuputar badan, pura-pura gugup berkata pada Murong Shanshan: "Istri, mereka melarang kita leveling di sini. Gimana nih?"
Murong Shanshan melirikku manja, geram berkata: "Atas dasar apa? Apa di sini tertulis nama mereka? Kenapa cuma mereka boleh leveling? Aku tetap mau leveling di Dataran Tinggi Malam hari ini, lihat siapa yang berani ganggu!"
Pemimpin di seberang segera mengusap dagunya, tertawa jorok: "Wah, suara cewek ini manis banget. Kalau mau panggil 'suami', sial, pasti aku langsung lemes di tempat!"
Pemain sampingnya bertanya: "Kenapa jadi lemes?"
"Tulang-tulang udah remuk, mana bisa jalan lagi!"
Aku melirik Murong Shanshan, tersenyum tipis. Memang benar kata mereka, kalau Shanshan benar-benar memanggil seperti itu, pasti siapa pun akan meleleh.
Pemimpin grup lawan selesai berdiskusi dengan krunya, lalu menghampiri kami. "Kalian masih baru, jadi kami maklum kalau tidak tahu aturan. Tapi sekarang kuberi tahu: area latihan leveling ini dan markas guild di depan semuanya milik Kekuasaan Sang Playboy. Kalian boleh grinding di sini, tapi harus setuju dengan satu syarat."
"Syarat apa?" Murong Shanshan menahan amarah, tetap tersenyum manis bertanya.
"Haha, syaratnya gampang! Kau harus memanggilku 'suami'. Nanti area ini bebas kalian pakai buat leveling. Bonusnya, kalau mau join guild kami, bisa kuantarkan juga."
Aku menambah bensin: "Bagus tuh! Katanya fasilitas Kekuasaan Sang Playboy oke. Istri, cuma panggil sekali doang, nanti kita bisa hidup enak~"
Murong Shanshan melototi ku dengan mata menyala, menggigit bibir sampai putih: "Nanti siang kubuat kapok!"
Setelah itu dia kembali tersenyum manis ke si pemimpin: "Boleh~ Aku mau panggil. Dekat sini dong, takut suaraku nggak kedengaran~~"
Suara Shanshan terdengar manja dan menggoda, membuatku merinding. Sial, jangan-jangan ini juga bikin cemburu?
Si bodoh itu langsung lari mendekat, menundukkan kepala sampai mulutnya hampir nempel ke bibir Shanshan, menanti panggilan "suami" dari si cantik.
"Murong Shanshan tiba-tiba menyunggingkan senyum dingin, bertanya: "Kau memperlihatkan pipi samping padaku, ini namanya kesungguhan macam apa?""
"Tentu saja~~" Sang pemimpin pasukan terus mengangguk-angguk, sikapnya penuh kepura-puraan.
Sial! Memang benar kata orang, butuh ribuan hingga puluhan ribu tahun untuk berevolusi dari kera menjadi pria, tapi dari pria kembali jadi kera hanya butuh seorang MM cantik.
Sang pemimpin pasukan menghadapkan wajahnya pada Murong Shanshan. Setelah mengamati cewek cantik di depannya beberapa saat, tiba-tiba ekspresinya berubah ribuan kali, lalu segera digantikan oleh teror yang membuatnya membeku tak bisa berkata-kata.
"Mur... Mur... Murong..."
Ia bicara terputus-putus. Murong Shanshan tetap tersenyum manis: "Masih perlu kusebutkan dua kata itu?""
"Ja... jangan..." Kalimat itu seolah terpaksa dikeluarkan.
Tiba-tiba wajah cantik Murong Shanshan berubah dingin. Dari sela gigi, ia mengeluarkan kalimat: "Kalau begitu biar aku memberimu dua kata lain: MATI!""
Kilatan ungu magis tiba-tiba muncul di tangan Murong Shanshan. Pedang Penghubung Roh telah terpasang dengan cepat.
"Puff~!"
Bilah ungu itu menembus zirah dada pemimpin kecil Kekuasaan Sang Playboy. Zirah dadanya langsung hancur berkeping - jelas telah dirusak secara permanen.
“Melihat ujung tajam pedang yang mencuat dari dadanya, sang Pemimpin pasukan menunjukkan wajah ketakutan. Ia berbalik ingin memberi tahu kawan-kawannya, tapi Murong Shanshan tak memberinya kesempatan. Pedang Penghubung Roh digerakkan dengan hebat, Pukulan Berat meledak di dada sang Pemimpin pasukan, seketika merobek tubuhnya menjadi fragmen-fragmen.”
“Membunuh seketika!”
“Meski hanya membawa satu pedang, serangan Murong Shanshan sudah cukup untuk membunuh pemain dengan perlengkapan biasa ini dengan satu pukulan.”
“Cahaya mistis Pedang Penghubung Roh masih berkilauan dalam kegelapan malam. Murong Shanshan tetap tidak mengenakan zirah pertahanan, hanya memegang pedangnya. Aku bertanya heran: 'Istri, kenapa tidak pakai zirah? Kalau begini, nanti bisa dihajar sihir sampai mati!'”
“Murong Shanshan menoleh bersuara kesal: 'Masih panggil istri! Cepat serang, orang-orang ini cocok untuk pemanasanmu!'”
“Kubalas: 'Tidak bisa. Sekarang kondisiku kurang fit, tidak boleh terlalu capek. Kau saja yang maju, sial! Tadi sudah kubilang, kau malah duluan bertindak. Sekarang begini, kita semua bakal dapat Nama Merah kalau mereka menyerbu!'”
“'Tapi kau lihat sendiri, orang itu berani menyuruhku memanggilnya suami. Masih tahan?'”
“Aku menggigit gigi: 'Sial! Tidak tahan! Mempersiapkan serangan!'”
“Saat kami berbicara, belasan pemain yang tersisa di seberang tampak ragu-ragu setelah pemimpin mereka tewas.”
Seorang Penyihir berteriak: "Sial! Dari mana datangnya pendatang baru sehebat ini? Bangsat, cuma dua serangan langsung mati prajurit Level 64, daya serang macam apa ini! Hah, kenapa senjata di tangan perempuan itu terlihat familiar? Cepat lihat, kayaknya pernah lihat di mana ya!"
"Pedangnya memang bagus. Hah, kok perempuan itu wajahnya juga familiar? Wah, cantik banget! Bos mati di tangannya pasti bahagia banget ~~"
Aku tak tahan tertawa: "Memang bahagia, kalian juga bisa dapat kesempatan! Xu Fei tidak pernah mengajar kalian ya? Bunga pinggir jalan jangan sembarangan dipetik! Apalagi tipe berduri di sampingku ini, meski cantik, bisa melukai parah!"
Murong Shanshan melirikku dengan kesal, berbisik: "Siapa yang berduri!?"
Aku tersenyum tanpa jawab, langsung mengganti perlengkapan tinggi. Seketika, seluruh tubuhku berkilauan cahaya.
Sekelompok orang di depan langsung memandang terkejut, beberapa bahkan ngiler sambil berkata: "Wah, full peralatan legendaris! Kok pendatang baru bisa pakai equipment hebat B gini? Saudara, serbu! Ngank dia, kita langsung kaya!"
Aku langsung semangat, tertawa terbahak: "Ayo semua! Yang ngank dapat buat kalian! Lihat pedang ini? Artefak spiritual loh! Kalau dijual nilainya pasti melebihi 100 juta!"
Pedang Lagu Perang di tanganku berpendar cahaya, badan pedang yang jernih namun tetap tajam terlihat sangat gemilang.
Nama aku dan Murong Shanshan tetap kosong, sementara level kami jauh lebih tinggi dibanding para pemain di depan ini. Mustahil mereka bisa melihat level kami. Mungkin, di pikiran mereka sekarang, kami hanyalah sosok misterius yang belum tentu ahli kelas kakap. Tapi, godaan senjata kelas kakap mengalahkan segalanya. Sekalipun ada ahli sejati di depan mata, mereka tetap akan nekat bertarung.
Murong Shanshan memandangku yang menghalanginya, lalu mengejek sambil tertawa, "Lin Fan, bukannya kau bilang tidak akan ikut campur?"
Ku meliriknya dengan kesal, "Kau sendiri yang bilang ini pemanasan untukku. Lagipula, masih banyak hal yang harus kau urus dalam 2 hari ini. Tidak mungkin aku membiarkanmu dapat Nama merah sekarang. Shanshan, saksikanlah! Akan kutunjukkan betapa mengerikannya pertahanan 3000 ini!"
Usai bicara, aku berlari maju dengan pedang terhunus tanpa menggunakan skill apapun. Tujuanku agar mereka yang menyerang lebih dulu.
Seketika, bola-bola cahaya sihir beterbangan di langit, tembakan panah berswoosh-swoosh menembus udara. Di tanah, beberapa prajurit mengeroyokku, menghujani dengan Kombo dan Pukulan Berat tanpa basa-basi.
Dulu, pasti aku sudah panik. Tapi sekarang berbeda. Pertahananku sudah cukup kuat - begitu kuat sampai mereka bahkan tidak punya kesempatan menembusnya, apalagi membunuhku.
"Setelah sihir mengamuk sejenak, darahku hanya turun sekitar 200 poin. Serangan dari kelas dekat bahkan lebih tidak berarti, bahkan skill kombo mereka yang sudah dilemahkan hanya bisa mengurangi 1 darahku setiap kali."
"Kulepaskan pandangan ke atas dan tersenyum. Nama-nama orang ini sudah tidak lagi bersih, kesempatanku untuk menyerang telah tiba!"
"Pedang Nyanyian Perang kuhunuskan tanpa ampun. Beberapa prajurit di depan mati seketika dengan satu tebasan. Saat kubasmi pemain kelas dekat, pemain jarak jauh di belakang mulai mundur. Namun Murong Shanshan yang berpakaian kain telah berdiri di jalur pelarian mereka tanpa kusadari. Pedang Penghubung Roh di tangannya memancarkan energi cahaya dahsyat, mata pedangnya bergetar halus."
"Huu～!"
"Pedang cahaya melesat menghujam, memancarkan cahaya menyilaukan di tengah kerumunan. Seketika belasan pemain hancur tak bersisa. Seorang pencuri yang tersisa mencoba kabur dengan Siluman paksa, namun debu penampak segera mengungkap wujudnya. Pedang Penghubung Roh pun menuntaskan nyawanya."
"Melihat potion dan perlengkapan rendah tingkat yang berceceran, Murong Shanshan berkata lembut: 'Personel langsung Xu Fei ternyata berkualitas seperti ini. Jika kita bisa memaksa anggota luar mereka keluar dari guild, mungkin Kekuasaan Sang Playboy akan runtuh sendiri tanpa perlu diserang.'"
"Tanpa ragu, kubuka panel kendali guild dan dengan tegas memasukkan nama Kekuasaan Sang Playboy ke daftar guild musuh. Bersamaan itu, bel sistem berbunyi——"
“Ding～！”
Pengumuman Sistem: Guild "Firdaus yang Hilang" secara resmi menyatakan perang terhadap guild "Kekuasaan Sang Playboy". Anggota guild yang membunuh pemain guild musuh akan mendapatkan poin guild, tanpa hukuman moral. Pemain yang terbunuh akan mendapat hukuman lebih berat: level turun satu tingkat setiap kali mati!
……
Murong Shanshan yang melihat ini merasa tertarik, tak lama kemudian pengumuman sistem menyiarkan permusuhan antara "Pedang & Mawar" dengan "Kekuasaan Sang Playboy".
Merasa efeknya belum cukup, aku segera menyusun pesan pengumuman sistem seharga 5000 koin perak: "Dengarkan wahai semua anggota Kekuasaan Sang Playboy! Mulai hari ini, seluruh Kota Bulan Perak akan memblokir guild kalian. Firdaus yang Hilang, Pedang & Mawar, TOT, Langit Berdarah, Pemberani Tak Terkalahkan, Balai Selebriti - semua guild ini bersatu! Kami akan menyerang SEMUA pemain Kekuasaan Sang Playboy di wilayah Silver Moon City! Bos kalian Playboy Kaya itu licik. Keluarlah dari guildnya, maka kalian tak akan kami ganggu. Pikirkan baik-baik!"
Murong Shanshan tertawa kesal: "Kau benar-benar kejam memasukkan begitu banyak nama guild. Cuma dengan ancaman ini saja pasti banyak yang kabur."
Aku tersenyum, tiba-tiba dada terasa nyeri: "Shanshan, aku log off dulu. Butuh istirahat, lelah sekali."
"Oke, aku juga log off. Nanti kubawakan makan siang langsung ke tempatmu."
"Baik, sampai ketemu!"
……
Log off, melepas helm game, baru saja berbaring, tiba-tiba mendengar suara perempuan dari luar pintu: "Permisi, apakah Lin Fan tinggal di kamar pasien ini?"
