Tiga hari berlalu. Tugas kilat yang dijanjikan Murong Shanshan tidak terwujud. Tugas three-job-change mesum itu memaksanya mengumpulkan 1200 gigi berbagai hewan di 12 sudut Gunung Bulan Perak. Akhirnya Murong Shanshan harus sabar berlari keliling gunung untuk farming gigi, bahkan waktu mengunjungiku pun berkurang drastis.
Dan di pihakku, di bawah perawatan dokter dan perawat, luka-lukaku sembuh sangat cepat. Dokter mengatakan, asal dua hari lagi aku bisa keluar rumah sakit. Xin Yu dan Lu Xuehan juga sudah merapikan kamar asrama staf perusahaan untukku, tinggal menunggu aku pulang.
Li Qing bilang alasan aku cepat sembuh karena ada perawat segar di antara yang merawat. Setiap kali datang ganti perban, dia mengusap-usap lama sekali baru selesai. Lagipula, seragam atas si perawat sering tidak dikancing, memperlihatkan dua buah payudara putih menggoda yang menggoda pria.
Langsung kubentak Li Qing. Sial, dada si perawat itu bahkan tak lebih besar dari roti kukus merek Wangzai. Sungguh keterlaluan tuduhan Li Qing yang menjelek-jelekkan orang seperti itu.
Selama tiga hari ini, meski setiap hari login game, aku tidak pergi latihan leveling. Pertama, tubuhku tak kuat main game lebih dari 5 jam. Kedua, level 81 sekarang sudah jauh melebihi level semua orang, tak perlu lagi memaksakan diri sampai nyawa-nyawa ikan. Lagipula, dari 5 jam itu, satu jam lebih habis untuk kabur-kaburan. Baru sampai lokasi belum sempat bunuh beberapa monster, perawat sudah datang mengganti perban. Hal-hal seperti ini benar-benar menjengkelkan.
Karena tidak pergi latihan leveling, tentu ada urusan penting lain yang harus diselesaikan. Pertama-tama, mempersiapkan serangan mendadak ke markas Kekuasaan Sang Playboy beberapa hari kemudian. Di satu sisi menghubungi Ye Qiu untuk seleksi pemain high-level yang akan ikut serangan, di sisi lain aku menyusup ke dalam markas untuk merekam level dan posisi semua NPC. Sepertinya hanya aku yang bisa melakukan ini. Pencuri dengan level tertinggi di Kota Bulan Perak saat ini adalah Ye Sha level 76 dan Tou Tianzhe yang setara levelnya. Level mereka berdua mudah terdeteksi Siluman oleh NPC putih keemasan level 80. Berbeda denganku yang tidak hanya melebihi level NPC 80, tapi juga sudah three-job-change. Yang paling penting, skill Siluman-ku telah ditingkatkan, kemungkinan terdeteksi jauh lebih rendah dibanding pencuri biasa.
Meski begitu, menyusup di siang bolong ke markas musuh untuk mencuri informasi rahasia tetap membuatku berkeringat dingin. Terutama saat ada pemain perempuan Kekuasaan Sang Playboy yang mungkin sedang malu, menyendiri di sudut markas merapikan zirah dadanya. Saat itu aku sedang bersembunyi di sudut itu untuk menggambar peta, memandangi gadis itu mengusap-usap dadanya yang putih bersih seperti roti kukus kecil di dalam zirah. Bayangan dada montok itu seolah masih bergoyang di depan mataku sampai sekarang.
Selain meneliti peta Kekuasaan Sang Playboy, aku juga melakukan hal lain yang sangat bermakna, yaitu mengunjungi Kota Kehidupan untuk menyelidiki kondisi geografis transmisi antar-negara. Meski sudah berjanji dengan Murong Shanshan untuk menemani merusak ibukota kerajaan Jepang HANYA jika pertahanannya melebihi 2500, tapi kalau sampai kapanpun pertahanannya tak mencapai angka itu, tetap saja aku harus menemaninya. Dasar, begitu dia merengek sedikit, aku SEKARANG JUGA menyerah.
Setelah mengurus Li Qing dan perawat, aku segera login ke game. Hari ini adalah hari penyelesaian tugas Murong Shanshan. Kemarin malam di sini, dia sudah mengumumkannya.
Setelah login, Murong Shanshan langsung memanggilku ke plaza gerbang timur. Begitu tiba, dia menarik tanganku menuju pelatih kelas.
Kutanya: "Buruan banget, mau ngapain?"
Sambil berlari, Murong Shanshan menjawab: "Aku sudah kumpulkan semua bahan mentah yang dibutuhkan tugas! Sekarang mau three-job-change, biar kamu jadi saksi langsung peralatan apa yang bakal aku dapat!"
Langsung hilang semangatku. Kirain ditariknya aku buat kabur berdua, ternyata cuma ini.
Di pusat pelatihan job change, pelatih prajurit berbadan kekar itu langsung menyungging senyum lebar begitu melihat Murong Shanshan datang.
"Prajurit pemberani, sudahkah kau dapatkan sertifikat yang membuktikan dirimu?"
Murong Shanshan SEKARANG JUGA menyerahkan semua barangnya. Tak lama kemudian, pancaran cahaya keemasan mengalir dari atas kepalanya. Bersamaan dengan itu, nama karakternya pun berubah—sama seperti milikku—menjadi nama yang berpendar-pendar dengan indahnya.
Kilatan cahaya hijau kebiruan melintas di depan mata. Zirah oranye yang dikenakan Murong Shanshan pun terganti dengan Zirah Perak berpermukaan mulus. Pola rune samar-samar berputar perlahan di permukaannya. Desain zirah dadanya masih seksi dan menggoda, memperlihatkan sebidang kulit putih bersih di dada serta lekuk payudara yang memikat saat dikenakan.
"Bangsat, desain yang ini jauh lebih keren dari yang tadi..." Aku menatap dada Murong Shanshan sambil menyeka air liur.
Murong Shanshan sadar perlengkapan barunya ini agak terbuka. Ia tak bisa menahan pipinya yang memerah, bersuara kesal: "Jangan diliatin! Emangnya bagus banget diliat di game? Kalau mau, siang nanti aku ke tempatmu biar kamu puas ngeliatin!"
"Beneran?"
"Tentu mustahil!" Si cewek cantik melotot padaku dengan nada tegas.
Sudah bisa ditebak jawabannya, aku tak putus asa. Kulanjutkan: "Shanshan, zirah dada ini menurutku pasti artefak spiritual. Cepetan tunjukin atributnya!"
Murong Shanshan tersenyum kecut penuh misteri: "Nggak mau. Atribut perlengkapan ini rahasia. Tapi atribut karakter boleh kulihatkan."
"Oke lah..."
Baru saja aku selesai bicara, Murong Shanshan telah membuka data atributnya di hadapanku——
Murong Shanshan (Pedang Putih Keemasan)
Level: 80
Kehidupan: 11420
Serang: 1490-2055（×120% efek berkat alami）
Pertahanan: 1824（×125% efek berkat alami）
Reputasi: 87600
Poin persahabatan kubu baru: 407100
……
Aku terkejut dan bertanya: "Efek berkat alami ini, apakah ini atribut tambahan dari zirah baru yang kau dapatkan?"
Murong Shanshan tersenyum berbinar: "Iya, double bonus, keren kan! Meski pertahananku sekarang belum mencapai 2500, tapi sudah mendekati. Kapan kita ke Kota Angin Kencang?"
"Usir dulu Kekuasaan Sang Playboy dari Kota Bulan Perak! Ah, tidak mungkin? Kalau begitu setelah kita serang markas mereka. Setidaknya urusan ini harus beres dulu, baru kita bisa pergi!"
Akhirnya Murong Shanshan mengangguk kompromi: "Baiklah, sekitar 3-4 hari lagi. Kebetulan lukamu juga sudah sembuh dan kau pulang ke rumah. Jarak kita dekat, jadi lebih mudah saling menjaga."
"Ngomong-ngomong, akhir-akhir ini kau masih tinggal bersama Xue Han?"
"Tentu saja, ranjang Xue Han sangat nyaman. Mana mungkin aku mau pergi~" Murong Shanshan menunjukkan senyum nakal, berbisik: "Lin Fan, jujur saja—pernahkah terlintas keinginan untuk MATI-matian menempel di ranjang Xue Han?"
Otakku melesat cepat, segera menjawab: "Tentu ada. Saat itu di ranjang Xue Han, sebenarnya aku benar-benar tak ingin pergi. Ah, malam hari ada MM berdaging manusia yang digendong, lebih baik daripada selimut kapas kan?"
Murong Shanshan tersenyum tipis, melanjutkan tanya: "Lalu sebenarnya siapa yang ingin kau gendong?"
"Kau dan Xue Han, keduanya. Kiri dan kanan masing-masing satu..." Aku spontan bicara. Kehendak ini di pikiran sudah bukan satu dua hari.
Awalnya kira Murong Shanshan akan marah, tak disangka dia hanya sedikit menarik sudut bibir, tersenyum samar lalu selesai.
Aku bertanya lagi: "Shanshan, kebetulan pagi ini kita tak ada urusan, mau latihan leveling bersama? Sudah lama tak bersama."
"Hmm." Murong Shanshan tersenyum manis menyetujui.
Yang penting, ke mana latihan leveling?
Murong Shanshan berpikir sejenak, mengusulkan: "Bagaimana kalau ke Hutan Arwah Gelisah di barat markas Firdaus yang Hilang? Level monster di sana dan serangannya cukup tinggi, jadi pemain yang pergi juga tidak banyak. Kebetulan pertahanan kita tidak rendah, bisa dicoba. Aku juga ingin lihat efek pertahanan 2300-ku ini."
Aku sendiri tak punya tempat bagus, lalu menyetujui: "Baik, teleportasi dulu ke markas Firdaus yang Hilang. Dari sana lebih dekat."
Segera, sampai di Gerbang Barat menemukan formasi teleportasi langsung tiba di markas Firdaus yang Hilang. Pagi hari, pemain tidak banyak. Di depan, beberapa baris NPC Penjaga sedang melakukan proteksi keamanan benteng.
Murong Shanshan melihat sekilas dan berkata: "Pertahanan markas ini agak lemah, kenapa tidak membeli lebih banyak NPC? NPC putih keemasan level 80 saja hanya membutuhkan 100W per unit."
Aku tak bisa menahan tawa: "100W per unit? Pendapatan harian markas Firdaus yang Hilang kita hanya beberapa juta, mau beli beberapa NPC saja? Hehe, pertahanan Firdaus yang Hilang terutama bergantung pada pemain, pertahanan daging manusia! Berani tanya, di seluruh Kota Bulan Perak, selain Pedang & Mawar, guild mana lagi yang punya kekuatan untuk merebut Firdaus yang Hilang?"
Murong Shanshan tersenyum manis: "Baiklah, anggap kau benar. Cepat kita pergi! Tiga jam lagi harus ke tempatmu."
Maka dua orang itu keluar dari kota, terus berjalan ke arah barat.
Sepanjang jalan, pemandangan mengerikan terhampar. Area ini sepenuhnya dikuasai oleh arwah-arwah gelisah, di mana-mana berserakan tulang belulang manusia pucat di antara rerumputan hijau. Di padang belantara, sering muncul prajurit tengkorak rendah yang membawa perisai tulang. Ada yang perlengkapannya lengkap sampai punya pisau rusak, ada yang bahkan tanpa senjata, hanya bisa mengayunkan tulang tangan pucat untuk menyerang lawan.
Monster-monster yang tersebar ini tidak menarik perhatian kami. Aku dan Murong Shanshan sudah melewati level 80, membunuh monster level 65 seperti ini jelas tidak mungkin memberikan pengalaman berarti.
Semakin maju ke depan, pemandangan semakin tandus, bahkan warna hijau hampir tak terlihat. Hutan yang dulunya rimbun kini hanya menyisakan batang-batang pohon menjulang, dengan ular berbisa dan laba-laba yang menjijikkan merayap di cabang-cabangnya. Di permukaan tanah, seluruhnya ditutupi lumut korosif hijau kebiruan tua. Saat diinjak, terdengar suara "bjiak~ bjiak~" dan terasa agak lengket.
Murong Shanshan menjulurkan lidahnya dan berkata, "Tak kusangka tempat ini seperti ini. Andai tahu sebelumnya, aku takkan datang. Wuuwu~ Tak ada sepetak rumput pun. Entah apa yang dipikirkan desainer Yueheng."
Aku tersenyum dan menghibur, "Tak bisa dihindari. Faktanya, tanah yang dikuasai arwah-arwah gelisah memang sudah sepantasnya tandus. Di sini masih lumayan. Kudengar Kota Naga Bulan lebih parah. Ada pemain perempuan yang menerima tugas membunuh arwah, tapi saat tiba di lokasi misi, ternyata tanahnya dipenuhi mayat manusia yang banyak sudah membusuk. Lalat dan serangga beracun beterbangan di atasnya, ditambah gerombolan Ghoul sedang berebut makanan di mayat yang masih baru - mereka membelah perut hingga daging dan darah berceceran, benar-benar menjijikkan!"
Murong Shanshan tak tahan menutup mulutnya, melotot padanya dan berkata, "Jangan lanjutkan! Mau makan siang atau tidak? Desainer Yueheng benar-benar mesum! Buat apa dibuat nyata sekali? Orang dengan ketahanan mental lemah pasti takkan sanggup main!"
Aku berkata: "Tentu, slogan promosi Yueheng sudah mengingatkan, game ini sangat menegangkan dan nyata, mereka yang memiliki kondisi jantung lemah jangan mencoba! Beberapa waktu lalu kan ada kasus di Xuzhou di mana seorang pemain paruh baya dengan kondisi jantung tidak stabil, saat sedang latihan leveling tiba-tiba diserang mendadak pencuri. Karena kejadiannya terlalu mendadak, dia langsung shock dan dilarikan ke rumah sakit. Untung pertolongan cepat, kalau tidak mungkin sudah naik ke langit."
Murong Shanshan tersenyum manis: "Diserang satu pencuri saja sudah ketakutan seperti ini. Kalau harus mengalami hal sama sepertimu, dikeroyok 10.000 anggota Kekuasaan Sang Playboy, pasti 100% tewas!"
Aku cekikikan: "Ini beda. Ketakutan terdalam manusia adalah hal yang tak terduga. Kalau sudah melihatnya, tidak akan terlalu menakutkan. Ngomong-ngomong, kita sudah berjalan lebih dari setengah jam, kenapa monster masih level 75 semua? Sama sekali tidak ada Tantangan. Jangan-jangan hari ini cuma buang-buang waktu di perjalanan membosankan ini?"
Murong Shanshan melihat sekeliling sejenak: "Lanjutkan saja. Sepertinya ada yang berbeda di depan. Kamu lihat tidak, di kejauhan ada titik-titik hijau? Itu apa ya?"
Memandang sekuat mata ke arah yang ditunjuk, benar ada hamparan hijau kecil di kejauhan. Ukurannya yang mini menunjukkan jaraknya masih sangat jauh.
"Melanjutkan perjalanan, di pinggir jalan mulai muncul monster selain tengkorak. Ada sejenis manusia serigala yang bisa berjalan tegak, ukuran tubuhnya hampir sama dengan manusia dewasa, hanya saja ditumbuhi banyak bulu. Bagian kepala adalah kepala serigala asli dengan mata merah menyala dan taring putih pucat yang mengalirkan cairan merah, menciprat ke tanah berwarna hijau kebiruan."
【Manusia Serigala Thebes】（Monster Penguatan）
Level: 85
Serang: 1940-2450
Pertahanan: 1600
Darah: 50.000
Jenis Serangan: Serangan korosif, dapat melemahkan pertahanan target dan memberikan serangan mematikan
Jenis Pertahanan: Zirah ringan
Kecepatan Serangan: Sangat cepat
"Makhluk manusia serigala ini sudah menjadi boneka arwah-arwah gelisah. Tidakkah kau perhatikan tubuh mereka perlahan membusuk?"
Setelah kuingatkan, Murong Shanshan mengamati dengan seksama lalu menjawab: "Hm, benar. Tapi level manusia serigala ini agak rendah, kurang cocok untuk latihan level kita!"
Aku tersenyum: "Level memang sedikit rendah, tapi cocok untuk membantu latihan level kita. Tahukah kamu? Serangan maksimal mereka sudah mencapai 2400!"
Murong Shanshan terkejut: "Benarkah? Monster level 85 memiliki serangan setinggi itu?"
Tanpa banyak bicara, langsung kuperiksa atribut manusia serigala dan menampilkannya dalam bentuk katalog:
……
"Pertahanan dan darah mereka relatif rendah, tapi kecepatan serangan sangat cepat. Ini menunjukkan monster jenis ini adalah tipe 'bertarung mati-matian' yang hanya fokus menyerang tanpa bertahan. Sangat cocok sebagai hewan panggilan peliharaan."
Murong Shanshan mengedipkan matanya, bertanya: "Monster jenis ini menggunakan armor ringan, kamu yakin?"
Aku menatap ke arah manusia serigala itu, berkata: "Lihat sendiri! Bukannya mereka masih memakai lapisan pakaian linen? Itu kan armor ringan. Armor ringan setara dengan pakaian kain, pertahanannya memang rendah tapi masih lebih baik daripada telanjang."
Murong Shanshan tersenyum tipis: "Baiklah, tunggu di sini sebentar. Aku akan menggoda beberapa ekor untuk jadi pasukan!"
Si cewek cantik langsung berjalan mendekat. Aku teringat konsep "godaannya" ini. Dulu di game seri Legenda, skill Penyihir bernama Godaan Cahaya juga bisa mengubah monster biasa jadi summon, tapi itu cuma fiksi. Kali ini berbeda. Aku yakin, tak hanya monster, bahkan manusia hidup pun pasti akan tergoda jika si cantik ini menunjukkan sedikit kharismanya.
Saat aku masih melamun, Murong Shanshan sudah bertindak. Saat Pedang Penghubung Roh diayunkannya untuk kedua kalinya, cahaya merah menyala-nyala dari mata pedang dan menembus kepala manusia serigala itu. Seketika, manusia serigala yang tadinya mengamuk jadi jinak, mengikuti perintahnya dengan patuh.
Tampaknya kemunculan efek spiritual ini memiliki probabilitas yang sangat bagus, kalau tidak sulit untuk mengendalikan lawan dalam dua serangan. Lagipula, serangan Murong Shanshan sekarang sangat tinggi, mungkin jika menebas beberapa kali lagi, manusia serigala itu akan berubah menjadi pengalaman.
Hanya dalam beberapa menit, 5 manusia serigala telah menjadi asisten Murong Shanshan yang jinak. Selama proses pemanggilan, Murong Shanshan juga membunuh belasan manusia serigala. Setelah memanggil lima, puluhan manusia serigala di area itu dibunuh sekaligus. Aku sambil menikmati pembagian pengalaman, perasaan ini sangat menyenangkan.
Bisa dilihat, begitu manusia serigala berhasil digoda oleh Murong Shanshan, seluruh tubuh mereka tiba-tiba mengembang banyak. Otot-otot mereka seolah ingin nangkp keluar, serangan mereka juga meningkat cukup signifikan. Setelah keverifikasi, kaget menemukan serangan manusia serigala ini meningkat 25%, sekarang mencapai 3000. Pantas Murong Shanshan bisa leveling secepat ini, sial, pasukannya lebih ganas dari dirinya sendiri.
Murong Shanshan mendekat, menarik mantelku sambil berkata: "Ayo pergi, lihat titik hijau di sana. Tidak sadarkah, semakin dekat kita, titik hijau itu semakin jelas terlihat seperti manor? Langka, di tempat seperti ini masih ada tumbuhan yang tumbuh penuh daya hidup."
Aku tertegun sejenak, berkata: "Ini hanya ada dua kemungkinan. Pertama, di dalam sana ada komandan arwah-arwah gelisah yang memimpin, sehingga bisa selamat. Kemungkinan ini kecil, pemimpin arwah tak mungkin tinggal di tempat ini. Kemungkinan kedua, benda di sana bahkan ditakuti oleh makhluk-makhluk undead ini!"
Murong Shanshan terlihat agak terkejut, lalu tersenyum: "Jangan banyak bicara, saat kita sampai di sana pasti semua akan jelas!"
