Pagi hari, di kantin sambil membawa susu kedelai hendak meneguk habis, baru setengah terminum sudah ada yang duduk di samping.
Berbalik melihat, Li Qingzheng sedang membuka kemasan roti dengan fokus. Ia memakai pakaian kerja tanpa dasi, mungkin terburu-buru hingga kancing baju tak rapat. Dari celah kemeja putih terlihat lekuk payudara samar.
Harus diakui, meski modal Li Qing jauh di bawah Lu Xuehan dan Murong Shanshan, dalam hal berpakaian ia sangat ahli. Dengan penampilan sekarang ini, untunglah yang melihat aku. Pria lain mungkin langsung jatuh hati, mengingat wajah manis dan kulit putih bersihnya yang memikat. Jika tak berlagak genit, senyumannya mengandung kematangan yang menggoda.
Aku menatap dadanya, meletakkan mangkok susu kedelai sambil terkejut: "Bangsat! Qing'er baru beberapa hari tak ketemu kok sudah membesar! Jujur, kau pasang bantalan di dalam ya?"
Li Qing langsung cemberut. Melihat sekeliling sepi, ia mendekatiku. Tangan kanannya dengan gesit membuka kancing kedua kemeja, jarinya menarik tepi baju.
Seketika, hamparan kulit putih bersih menyergap pandang. Terlihat daging lembut yang tertekan oleh bra. Rupanya selama ini aku meremehkannya. Ukuran nona-nona ini jelas bukan bakpao kecil, setidaknya sebesar bakpao besar seharga 1 yuan!
Yang lebih mengejutkanku, bra Li Qing ternyata berwarna merah muda! Biasanya tidak terlihat karena memakai jas hitam di luar, tapi sekarang sangat jelas!
Aku tak tahan berkata: "Qing'er, kamu tidak malu? Pakai kemeja putih tapi dalamannya merah muda? Kalau mau diperkosa di jalan, gantung saja papan bertuliskan 'Aku butuh pria' di dadamu!"
Li Qing tidak marah, hanya tertawa: "Pria-pria di jalan tidak menarik di mataku. Minimal harus seperti Lin Fan, tampan dan bermoral baik～～"
"Aku?" Aku menunjuk hidung sendiri sambil tertawa: "Jangan bercanda, aku masih ingin hidup lama. Kalau menikahimu, setiap malam harus 10-8 kali, mana kuat?"
Prinsip "Sapi yang mati lelah, tanah tak pernah rusak" ini sangat aku pahami.
Li Qing tidak terima: "Lho kok Xin Yu mau? Apa kamu pikir bisa tahan dengan permintaannya?"
"Omong kosong! Xin Yu sekarang lebih bisa menahan diri darimu!"
Li Qing tersenyum, lalu berbisik: "Ngomong-ngomong, beberapa bulan ini, sudah pernah 'naik' Xin Yu belum?"
Aku tertegun, canggung menjawab: "Belum... belum ada kesempatan bagus, Xue Han dan Shanshan selalu ada..."
"Begini saja. Kamu cari kamar di hotel XX nanti. Aku suruh Xin Yu datang setengah jam kemudian. Dengan begitu Shanshan dan Xue Han tidak tahu. Ada kondom sisa dari kakakku. Satu pagi cukup untuk 10-8 kali, asal kamu kuat. Xin Yu pasti senang!"
"Aku jelas merasa mulai tidak sanggup lagi, beberapa detik kemudian baru menghina: "Di sana masih ada sisa? Sudah lama pasti tidak seimbang, bagaimana kalau bocor!"
Li Qing SEKARANG JUGA bersemangat: "Bocor lebih baik! Bukannya kau bingung memilih? Begini saja, pilih hari baik santap Xin Yu, Xue Han, dan Shanshan sekaligus. Yang bisa punya kristal cinta sejati, langsung bawa pulang jadi istri!"
Dasar, logika barbar! Li Qing memang bukan manusia biasa, sarannya selalu tak terkalahkan!
Tiba-tiba suara dari belakang: "Tapi... kalau semua hamil, gimana?"
Aku dan Li Qing menoleh kaget, ternyata Xin Yu dan Xu Lin sudah berdiri dengan sarapan di tangan. Xin Yu tersenyum: "Tadi itu ucapanku."
Xu Lin duduk di depan kami: "Gampang, nikahi semua! Win-win solution!"
"Sekalian bawa Kakak Lin juga, kan sudah banyak~"
Li Qing tiba-tiba usil. Xu Lin yang sedang minum susu kedelai langsung muncrat. Ia melotot tapi diam. Xin Yu tetap santai makan sarapan.
Li Qing melirik ke kiri-kanan, akhirnya bijak memilih bisu.
Hanya beberapa detik kemudian, Murong Shanshan dan Lu Xuehan juga datang untuk sarapan. Begitu duduk, Murong Shanshan langsung bertanya: "Tadi lihat semua orang ngobrol dengan riang, bahas apa ya?"
Xin Yu menjawab: "Lagi bahas masalah rencana keluarga, lebih baik hanya punya satu anak!"
Murong Shanshan tampak bingung, mengangguk: "Hmm, satu anak memang lebih baik. Tapi kenapa kalian tiba-tiba bahas ini? Aku sendiri belum pernah kepikiran..."
Xu Lin tersenyum kecut dan bertanya: "Kalau Shanshan sendiri, pernah kepikiran cari pacar yang bisa meninabobokanmu tidur setiap malam?"
Murong Shanshan melirikku diam-diam, pipinya memerah: "Nggak... Nggak perlu orang lain meninabobokan, aku kan bukan anak kecil lagi..."
Lu Xuehan di samping menyadari ada yang tidak beres, bertanya: "Apa terjadi sesuatu? Lin Fan, sebenarnya ada masalah apa?"
Semua orang langsung menatapku. Aku panik, otak melesat cepat mencari alasan: "Lagi bahas soal guild kavaleri. Menurut semua orang ide ini bagus banget, bilang aku ini genius..."
Semua tertegun. Li Qing bergumam: "Memang Lin Fan selalu Lin Fan, bahkan saat ganti topik tetap keren..."
Xin Yu menepuk bahu Li Qing: "Sekeren apapun dia, bukan urusanmu, nona-nona. Waktu dulu kamu nggak mau jadi miliknya, sekarang penyesalanmu sudah terlambat."
Li Qing langsung protes: "Aku nggak suka! Kalian semua anggap dia harta karun. Jaman sekarang apa-apa langka, kecuali pria. Di jalanan banyak yang berkaki tiga berlarian~"
Lu Xuehan bertanya: "Kenapa disebut berkaki tiga?"
Xin Yu menjelaskan: "Setelah menikah kamu akan tahu……"
Xu Lin saat itu berkata: "Li Qing, beberapa hari lalu masih dengar pria gemuk divisi marketing mengajakmu makan, kenapa tadi malam lihat kamu pergi dansa dengan pria ganteng CS? Suka berganti-ganti kekasih seperti ini tidak benar!"
Li Qing dengan polos berkata: "Aku tahu tidak benar, tapi aku tidak tahan……"
Xin Yu tersenyum dingin: "Ya, si nona Qing langsung mengeluarkan air liur melihat pria ganteng, ini semua kita tahu."
Aku menambahkan: "Bahkan atas bawah sama-sama mengalir!"
"Kalian……tidak bisakah lebih sopan!" Murong Shanshan mendengar sampai merah padam, melototi aku.
Xu Lin buru-buru berkata: "Iya, jangan bicara omong kosong lagi, di sini masih ada Xue Han dan Shanshan. Kalian pikir semua orang seperti kalian yang langsung semangat dengar ada pria ganteng……"
Aku menghentikan candaan, serius berkata pada Murong Shanshan di samping: "Shanshan, nanti login tidak perlu ke Kota Jifeng, langsung lewat jalan gunung samping saja. Aku tidak mau jadi target buruan banyak pemain Jepang."
Murong Shanshan mengangguk sambil tersenyum.
Tiba-tiba Xu Lin berkata: "Ngomong-ngomong, tadi teralihkan oleh obrolan mesum kalian sampai hampir lupa hal penting! Apakah kalian sudah lihat berita online tadi?"
Semua orang menggelengkan kepala, setelah bangun dan membersihkan diri langsung makan. Tak ada yang sempat membuka internet pagi itu, kecuali Xu Lin yang istimewa. Ia memandangku dan Murong Shanshan lebih lama, berkata: "Tadi malam, Kota Jifeng gempar... Benteng Padang Luas yang dijuluki sebagai penghalang mukjizat buatan Kota Jifeng diserang tiba-tiba. Pasukan pertahanan utama di belakang hancur total, bahkan tembok pertahanannya hancur separuh. Menurut kabar dari Jepang, kerugian ini tak bisa dipulihkan dalam dua bulan. Untuk mensubsidi biaya rekonstruksi pertahanan benteng, indeks komprehensif Kota Jifeng akan turun sekitar 10%! Artinya semua konsumsi pemain di Kota Jifeng akan naik 10%!"
Li Qing heran bertanya: "Siapa yang berani menghancurkan benteng pertahanan selevel ibukota kerajaan?"
Xu Lin terkekuk: "Siapa lagi kalau bukan Lin Fan dan Shanshan kita~~ Awalnya kukira kalian main ke Kota Jifeng hanya untuk bersenang-senang, tak menyangka kalian bisa membuat gelombang sebesar ini! Tahukah kalian? Sembilan guild besar Kota Jifeng bersama-sama mengeluarkan perburuan untuk kalian berdua. Siapa yang berhasil membunuh kalian sekali bisa klaim reward luar biasa besar dengan menunjukkan rekaman pertempuran atau informasi pertempuran. Bahkan di Guild Petualang dan penginapan petualang Kota Jifeng sudah ada tugas perburuan untuk kalian yang di-default sistem, level tugas: legendaris! Siapa pun bisa mengambil, yang pertama selesaikan dapat hadiah!"
"Aku cukup terkejut," Murong Shanshan juga membuka mulut kecilnya, berkata dengan terkejut: "Membunuhku dan Lin Fan, tugas seperti ini ternyata level legenda? Terlalu meremehkan kami berdua ya?"
Xu Lin tersenyum tipis, berkata: "Kalian sendiri tidak menyadari betapa rumitnya kalian bagi musuh. Jika posisi ditukar, jika musuhku adalah kalian, pasti akan pusing sampai tidak bisa makan enak."
Aku buru-buru berkata: "Bagaimana mungkin, kita mustahil akan menjadi musuh satu sama lain... Aku juga akan selalu setia pada Kakak Lin. Tentu saja, kalau gajian lebih rajin, level kesetiaanku pasti naik."
"Kau juga bisa setia pada seseorang?" Murong Shanshan memandangku sambil tertawa, lanjut: "Kukira, yang kau layani hanya Xue Han seorang～"
Lu Xuehan tampak gelisah, sepertinya ingin bicara tapi mengurungkannya.
Semua orang diam. Setelah beberapa saat, Murong Shanshan berkata lagi: "Setelah kembali dari Kota Jifeng, aku harus tinggal di asrama kampus lagi. Kemarin dapat telepon dari Dekan, masa cuti studiku sudah habis. Kalau tidak kembali akan bermasalah～"
Xu Lin terkejut: "Sepatutnya itu? Harus pulang sekarang juga?"
Murong Shanshan tersenyum tipis: "Iya. Tapi aku akan sering mampir ke sini. Kamarku jangan diutak-atik, siapa tahu suatu hari aku pindah ke sini. Tapi untuk sementara, harus fokus mengejar pelajaran yang tertinggal."
Melihat keteguhan Murong Shanshan, Xu Lin melirikku: "Lin Fan, tidak mau coba mencegah?"
Aku segera menjawab: "Mencegah apa? Pelajaran Shanshan tidak boleh diabaikan. Ini keputusan tepat. Lagipula, bermain game bukan solusi jangka panjang."
“Wajah Murong Shanshan sempat menampakkan kilasan kekecewaan, menunduk memandangi meja sambil menggigit-gigit roti pelan-pelan.”
“Saat kata-kata itu terucap, aku sadar ucapanku kurang tepat. Tapi menjelaskan sekarang justru akan terasa aneh, terpaksa kuurungkan. Nanti di dalam game, akan kuhibur dia!”
“Semua makan dalam keheningan. Usai makan masing-masing pergi mengurus urusannya. Xin Yu dan Lu Xuehan yang sedang libur sebulan pergi belanja dengan riang. Aku dan Murong Shanshan harus segera login untuk menyelesaikan misi perjalanan ke Kota Jifeng. Di negeri asing ini, perhatian terhadap kami semakin besar, demikian juga kemungkinan dikejar-kejar. Meski atribut kami kuat, kami tak sampai segila mengira kekuatan dua orang bisa melawan ibukota kerajaan.”
“Saat kembali ke asrama, Murong Shanshan tetap diam. Tak sepatah kata pun. Aku tak tahu cara menghiburnya, hanya bisa ikut diam.”
“Kembali ke kamar, langsung login lebih awal. Kabut pagi menyelimuti sekeliling, benteng di padang luas di kejauhan hanya tinggal bayangan hitam samar.”
“Tak lama kemudian, Murong Shanshan juga login. Hal yang tak bisa kukatakan tadi, sekarang kuucapkan.”
“Shanshan, tadi aku...”
“Murong Shanshan menghentikanku. Dengan senyum tipis dia berkata: ‘Aku tak perlu penjelasan. Jika kau menjelaskan, aku akan merasa kau menganggapku sekadar formalitas~’”
“Usai bicara, Murong Shanshan sudah membuka peta: ‘Jangan terbuang percuma waktu, cepat ke Pegunungan Kuno! Jika benar-benar merasa bersalah, sering-seringlah mengunjungiku di kampus, itu cukup~’”
Aku melihat peluang, lalu bertanya dengan semangat: "Baik, baik! Aku akan mengunjungimu seminggu sekali!"
Murong Shanshan menoleh memandangku. Cewek cantik dalam kabut pagi itu terlihat begitu mempesona. Ia tersenyum lembut: "Mengunjungiku seminggu sekali? Aku mau kau datang setiap hari, temani aku makan siang di kantin, menemaniku kuliah sore, baru boleh kembali ke perusahaan untuk main game malam hari. Kalau tidak, level-ku akan tertinggal darimu... Hmm, apa syarat ini terlalu berat?"
Dalam hati: Memang keterlaluan...
Tapi kuucapkan: "Masih bisa ditolerir. Ayo kita sembunyi di pegunungan selagi kabutnya masih tebal! Jangan sampai terlihat pemain Jepang. Urusan sekolah kita bicarakan nanti, belum tahu kapan tugas ini bisa selesai~"
Murong Shanshan berbalik, menatapku langsung sambil tersenyum manis: "Lin Fan, aku benar-benar berharap bisa membencimu~~"
"Shanshan, maksudmu apa? Kenapa harus membenciku? Bukannya kau bilang mengagumi karakternya?"
"Hmph, silakan tebak sendiri maksudku~"
Setelah berkata demikian, Murong Shanshan berjalan pergi dengan marah, cepat menghilang dalam kabut.
Aku segera menyusul, terus-menerus mendesaknya menjelaskan. Tapi ia tetap bungkam. Baru saat kami tiba di pegunungan kuno, akhirnya Murong Shanshan bicara: "Xin Yu bilang kau ini bodoh, sekarang aku baru percaya!"
"Apa? Xin Yu memfitnahku lagi?"
"Hehe, bukan fitnahan. Sekarang aku juga merasa begitu~!"
Murong Shanshan mengayunkan pedang dan memanggil beberapa pasukan orc, lalu berkata dengan sedih: "Dari tadi malam sampai sekarang, untuk mempertahankan beberapa peliharaan ini, sudah 1000 koin emas habis..."
Aku menghibur: "Setimpal, peliharaan sehebat ini banyak orang ingin membeli dengan uang pun tak bisa dapat. Biaya seratus koin emas per jam sebenarnya tidak banyak. Bukankah katanya sebentar lagi akan dibuka Sistem Peliharaan resmi? Banyak MM di forum sudah menawar sampai 100.000 koin emas untuk membeli telur peliharaan tingkat rendah. 5 peliharaanmu ini hanya menghabiskan sedikit uang, harusnya bersyukur!"
Murong Shanshan langsung kesal: "Aku mana bisa dibandingkan dengan MM-MM itu? Mereka punya suami genit online, dipanggil sedikit langsung tulang-tulangnya lemes. Jangankan 10.000 koin emas, meski harus memberikan kekayaan terbatas dan nyawa pun tak ragu!"
"Tapi si wanita juga harus punya kecantikan dong! Siapa yang mau mengeluarkan uang sebanyak itu untuk wanita jelek? Lagipula, bukankah beberapa waktu lalu aku memberimu 100.000 koin emas? Jangan merengek, coba tanya-tanya suami genit online mana yang mau mengeluarkan uang segitu besar?"
Setelah kata-kata itu keluar, baru kusadari tanpa sengaja aku juga menggambarkan diri sebagai suami genit dalam cerita Murong Shanshan.
Cewek cantik itu pipinya memerah, mendengus: "Omong kosong! Suami orang lain cuma bisa lihat online, mana ada yang seperti kau, bahkan waktu makan bisa melihat aku!"
"Bangsat! Jangan-jangan nanti kalau mau lihat aku juga harus bayar ya?"
"Tidak perlu segitunya. Tapi setelah melihat aku, tidak boleh lihat Xin Yu dan Xue Han lagi!"
"Shanshan, sejak kapan kau jadi tidak masuk akal seperti ini?"
"Aku memang selalu tidak masuk akal..."
……
Dua orang terus mengobrol omong kosong sambil berjalan, dalam sekejap telah memasuki pegunungan dalam. Area ini berbeda dengan hutan di wilayah Kota Jifeng yang baru saja kami masuki sebelumnya. Setidaknya di hutan itu masih ada monster yang bisa dilawan, tapi sejak kami menginjakkan kaki di domain Pegunungan Kuno, bahkan seekor monster pun tidak terlihat, bahkan semut pun tak ada!
Murong Shanshan melirik ke sekeliling, heran berkata: "Di sini rumput hijau tumbuh subur, seharusnya ini bukan hutan tandus. Mengapa bahkan seekor monster pun tidak ada?"
Aku mengamati dengan cermat, akhirnya menyimpulkan: "Jika bukan karena semua daun rumput dan pepohonan disemprot pestisida khusus, maka hanya ada satu penjelasan - di sini ada makhluk yang sangat kuat, sampai-sampai mengeluarkan aura sang Raja yang membuat semua monster dan binatang lari ketakutan!"
Murong Shanshan mengedipkan matanya: "Jangan-jangan harimau?"
"Panda raksasa kali... Di Jepang tidak ada harimau..."
Tiba-tiba Murong Shanshan menunjuk ke depan kanan, terkejut: "Lin Fan lihat, di sana ada papan petunjuk! Terpahat di batu pula..."
Aku segera melangkah mendekat. Benar, ada tulisan terpahat di batu, entah itu papan petunjuk atau bukan.
"Shanshan, bukannya kamu pernah belajar sedikit bahasa Jepang? Coba baca apa tulisannya."
Murong Shanshan mengamati dengan seksama, lalu menggeleng: "Banyak karakter yang tidak dikenal, hanya tahu ada huruf 'naga'..."
"Hmm... Huruf 'naga' itu kan hanzi tradisional, tidak perlu kamu beri tahu juga aku tahu..."
"Jangan-jangan di gunung ini ada naga?" Murong Shanshan mulai berkhayal.
