Aku mengangguk: "Benar, hanya seratus kavaleri ringan. Syaratnya harus dilengkapi kuda perang tercepat, sebaiknya yang bahkan tidak bisa dikejar oleh anak panah tajam lawan!"
Dark bertanya bingung: "Apa sebenarnya fungsi seratus kavaleri ringan ini?"
Aku tertawa dan menjelaskan: "Seratus orang ini hanya umpan, itupun umpan yang bisa dikorbankan. Andai mereka diserang, seratus kavaleri ringan kita akan langsung melarikan diri. Aku percaya kecepatan mereka cukup untuk meloloskan diri."
Dark masih belum paham: "Lalu, apa tujuan pengumpanan ini?"
Aku berkata: "Ada dua kemungkinan, pertama mereka menyerang, itu bagus, kita bisa menggunakan pasukan kecil untuk menarik perhatian pasukan utama mereka, memudahkan serangan mendadak sekaligus mengkonsumsi stamina dan usaha mereka, bahkan bisa menggerus mental mereka sehingga tidak bisa mengintai kekuatan kita. Kemungkinan kedua, mereka mengurung diri di dalam, ini juga bagus, kita bisa mengirim beberapa pasukan kavaleri ringan untuk melakukan gangguan, memetakan jalur logistik mereka, dan sebisa mungkin melumpuhkan mereka!"
Dark akhirnya paham maksudnya, lalu mengangguk, kemudian menambahkan: "Tapi, gangguan tingkat ini tidak mungkin bisa mengalahkan Pasukan Gabungan Kota Angin Puyuh!"
Aku tersenyum, berkata: "Tentu saja, gangguan hanya pembukaan, trik cadangan yang sebenarnya masih di belakang! Jika Komandan Dark percaya padaku, berikan sedikit kekuasaan militer padaku, jika tidak, taktikku akan sulit diterapkan dengan leluasa."
Dark segera merenung dengan serius, seolah menimbang untung rugi. Di sisi lain, beberapa perwira tinggi langsung protes: "Tidak boleh! Kekuasaan militer tidak bisa diberikan pada komandan ibu kota kecil! Mustahil! Golden Dawn tidak pernah punya preseden seperti ini! Komandan Dark, Anda harus berpikir matang!"
Dark menatap semua orang, tiba-tiba bertanya: "Koma, bagaimana pendapatmu?"
Koma tanpa ragu langsung menyatakan percaya pada kemampuan dan karakterku. Maka Dark tidak banyak bicara, langsung mengumumkan: "Selain 3.000 pasukan pengawal bangsawan, semua pasukan Golden Dawn sementara diserahkan pada komandan ibu kota! Sekaligus untuk membuktikan kewenangannya, sementara naikkan pangkatnya sebagai Pemimpin Pasukan Resimen!"
SEKARANG JUGA, telinga mendengar suara "Ding～" ——
Sistem mengingatkan: Anda sementara mendapatkan peningkatan pangkat militer!
Segera membuka panel atribut pribadi, terkejut melihat pangkat militer telah naik menjadi kelas Pemimpin Pasukan Resimen! Semua atribut pribadi meningkat 42%, kepemimpinan 8%, dan memberikan bonus 16% atribut ke semua rekan satu tim!
Luar biasa! Dulu pangkatku hanya memberi bonus 12%, sekarang langsung 42%! Ini membuat darahku mencapai 18.000, serangan dasar tanpa senjata kelas kakap pun mencapai 3500 - bahkan lebih kuat dari saat menggunakan Pedang Lagu Perang! Bonus 16% atribut untuk tim ini benar-benar sensi. Dalam pertempuran besar, bonus ini bisa langsung menentukan kemenangan.
Dark berkata: "Seperti permintaanmu, sudah kumaklumatkan ke seluruh pasukan. Dalam tiga hari, semua tentara Golden Dawn kecuali pasukan pengawal bangsawan akan di bawah komandomu. Saudaraku, pasukan kita terlalu mabuk kemenangan awal. Sekarang Lin He sudah tiada, semua harapan kupasrahkan padamu!"
Hatiku berbunga-bunga. Pertempuran epik antara Kota Angin Puyuh dan Golden Dawn yang menggemparkan Kota Bulan Perak bahkan seluruh Benua Yueheng ini, akhirnya akan kurekayasa? Betapa hebatnya ini!
Kujawab: "Setelah menerima tugas ini, Komandan Dark tak perlu khawatir. Pasti akan kubantu hancurkan tentara Kota Angin Puyuh!"
"Dark sangat puas, saat ini di luar langit sudah gelap, dan perintah yang kusampaikan tadi telah dilaksanakan dengan setia. Sekelompok kecil kavaleri melesat pergi di bawah selimut malam, sementara sejumlah besar prajurit menggali jebakan di sekitar perkemahan. Hampir semua pasukan panah dan penyihir Golden Dawn bersembunyi di lokasi strategis dalam kemah, menunggu untuk memberikan serangan mematikan kepada penyerang menyergap."
Sekelompok orang berdiri di menara pengawas memandang ke bawah. Koma masih bertanya dengan ragu: "Saudara, benar yakin mereka akan menyergap malam ini?"
Aku tersenyum, berkata: "Tidak tahu."
"Apa? Kau tidak tahu?!" Koma membuka mulutnya lebar-lebar.
Aku tertawa terbahak, menepuk bahunya: "Jangan panik! Lihat saja! Selama ini tentara Kota Angin Puyuh tidak bisa mengalahkan Golden Dawn karena mereka tercerai-berai. Tapi hari ini kita kalah telak, mereka akhirnya bisa balas dendam. Malam ini adalah kesempatan emas! Jika pimpinan mereka masih waras, pasti tidak akan melewatkan kesempatan sekali dalam seribu tahun ini!"
Koma mengangguk setuju. Dark di sampingnya juga mengangguk pelan, matanya menatap jauh ke dalam kegelapan malam.
Malam dalam game berlalu sangat cepat. Hanya tiga jam waktu nyata, tapi di dalam game sudah larut malam. Beberapa perwira di sekitar terlihat letih, sementara prajurit penjaga menguap berulang kali. Bahkan ada yang sudah tertidur di sudut dinding sambil memeluk tombak panjang.
Aku mengerutkan kening, Koma di samping segera membangunkan prajurit. Aku berkata, "Prajurit pengganti pos sudah siap, segera lakukan pergantian! Jika mereka hendak menyerang, mungkin sudah waktunya! Selain itu, kirim orang untuk memotivasi semangat pasukan panah dan Penyihir, jangan sampai mereka lesu seperti pasukan pemula ini, kalau tidak kita celaka!"
Koma tertawa terbahak, tapi segera menutup mulutnya. Di tengah malam sunyi, suara tawa itu bagai guntur di siang bolong.
Tak lama kemudian, cahaya-cahaya kecil mulai bermunculan dalam kegelapan. Aku berseru gembira, "Akhirnya datang juga! Semua bersiap tempur! Wah, mereka menyiapkan begitu banyak obor, dari mana mereka dapat minyak tanah sebanyak itu?"
Koma berkata, "Itu bukan obor. Itu mantra Iluminasi yang Penyihir tempelkan pada pedang ksatria. Lihat, cahaya itu sama sekali tidak gemetar, memancarkan sinar konstan!"
Jelas sekali di depan Koma aku seperti orang kampungan, tapi tak bisa membantah.
Cahaya-cahaya itu perlahan menyatu bagai lautan bintang. Koma gemetar, "Ini terlalu banyak! Minimal 20.000 pasukan, hanya untuk serangan mendadak, dan semuanya kavaleri!"
Mungkin kaki kuda tentara Kota Angin Puyuh dilapisi kain, sehingga tak bersuara sampai sedekat ini. Saat jarak mereka tinggal beberapa li dari perkemahan, akhirnya kavaleri itu tak bisa menahan diri untuk menyerbu. Pedang-pedang mereka berayun di udara, ringkik kuda perang bergema, dan bumi mulai bergetar oleh derap kaki kuda yang mengguncang jiwa.
“Tidak baik! Kota Angin Puyuh menyerang perkemahan!”
Beberapa prajurit Golden Dawn di atas tembok pertahanan panik mengangkat obor sambil menyampaikan perintah, tak terlihat sebelumnya, kemampuan akting perwira kecil itu ternyata cukup baik.
Pasukan Kota Angin Puyuh di luar perkemahan langsung menyimpulkan serangan mereka di luar perkiraan lawan ketika melihat situasi ini, semakin berani mereka menggertak, memacu kuda perang melesat cepat ke depan, berniat menghancurkan pasukan besar Golden Dawn yang baru kalah dengan kecepatan maksimal.
Dalam situasi biasa mungkin mereka akan berhasil, sayangnya hari ini mereka bertemu dengan ahli strategi militer amatir seperti aku, ini telah menetapkan takdir kegagalan mereka.
“Aduh~!”
Teriakan pertama memicu penyebaran emosi panik di pasukan Kota Angin Puyuh, prajurit garda depan jatuh ke dalam jebakan tak berdasar sedangkan kavaleri belakang terhuyung masuk karena momentum besar yang tak bisa dihentikan, dalam sekejap jebakan lebar belasan meter dalamnya menjadi neraka di dunia.
“Swoosh-swoosh~!”
Kilau pelangi tiba-tiba menyambar di malam hari, serangkaian tembakan panah melesat ke udara dan jatuh miring, seketika mengubah sekelompok kavaleri yang baru saja terjatuh dari kuda perang menjadi landak berduri. Tak lama kemudian, para Penyihir yang bersembunyi di sekeliling terus melepaskan batu raksasa dan Sihir es. Di bawah selimut kegelapan, batu-batu besar tanpa ampun menghancurkan musuh menjadi bubur daging, sementara Sihir es membekukan kavaleri Kota Angin Puyuh yang berkerumun dalam jebakan, membuat prajurit yang terperangkap di bawah tak bisa bergerak dan akhirnya mati lemas.
Di belakang, Ksatria Emas yang bersembunyi di belakang kemah tiba-tiba menyerang, dengan niat membunuh yang menggebu menghadang jalan pulang tentara Kota Angin Puyuh, terus mendesak mereka ke dalam jebakan lalu membantai habis. Menghadapi prajurit Golden Dawn yang penuh amarah balas dendam, kavaleri Kota Angin Puyuh sama sekali tak bisa melawan, berjatuhan ke parit-parit yang telah disiapkan untuk mereka.
Di balik kegelapan malam, pembantaian tanpa genangan darah ini berlangsung sekitar setengah jam. Akhirnya, segalanya mereda. Golden Dawn menyalakan obor di sepanjang jalan dan mulai membersihkan Medan Perang.
Tak lama kemudian, seorang petugas militer junior datang dengan wajah berseri-seri melapor: "Pasukan kita meraih kemenangan mutlak! Total kerugian kita 123 kavaleri dan 46 pasukan panah. Tentara Kota Angin Puyuh hanya sedikit kavaleri yang lolos, tewas lebih dari 30.000 orang, terluka parah 2.000 lebih, luka ringan 4.000 lebih, dan 8.000 lebih ditawan!"
Koma terdiam: "Orang, sekali serangan mendadak langsung mengerahkan hampir 50.000 manusia, apakah mereka benar-benar berencana menghancurkan Golden Dawn kita dalam satu pertempuran malam ini?"
Dark tertawa: "Kerugian kita dalam pertempuran ini sangat kecil, bisa dibilang kemenangan gemilang. Strategi adik kecil ini benar-benar luar biasa!"
Aku merasa malu dipuji. Strategi apa? Semua palsu. Ini cuma taktik menyergap biasa. Dalam game strategi, menyergap adalah taktik paling umum, hanya saja dalam game Yueheng ini lebih intens.
Memandang kegelapan malam yang luas, Dark bertanya lagi: "Malam ini, mereka tidak akan datang lagi kan?"
Aku menjawab: "Pertempuran ini sudah memberikan intimidasi kepada mereka. Jika tidak ada hal tak terduga, beberapa hari ke depan mereka tidak akan melakukan aksi besar. Kita juga jangan gegabah dulu. Tunggu aku datang. Jika mereka menyerang, balas saja. Di garis pertahanan kita, tanpa dukungan ketapel, mereka sama sekali tidak menakutkan."
Dark mengangguk setuju. Aku harus log off sekarang. Sudah hampir jam 10, perut keroncongan terus, sudah hampir membuatku mati.
Tepat sebelum log off, Xin Yu mengirim pesan. Mendengar tugasku sementara selesai, dia langsung memanggil Lu Xuehan. Keduanya log off bersama, meninggalkan Xu Lin, Li Qing dan lainnya di Dataran Kuda Terbang.
Aku melepas helm VR dan turun dari ranjang untuk minum segelas air. Tak lama kemudian, Xin Yu dan Lu Xuehan datang. Xin Yu masih memakai kemeja putih di bagian atas, dengan bayangan bra hitam yang samar terlihat. Di bagian bawah, dia mengenakan rok lipit putih sepanjang lutut yang tak biasa, dua kaki putih bersihnya yang terbuka terlihat sangat menggoda. Sementara Lu Xuehan berpakaian lebih sederhana: jas santai hijau muda di atas, celana putih di bawah, dan sepatu kets putih di kaki, terlihat sangat muda.
Aku tak bisa menahan diri: "Kalian berdua pakai baju begini di tengah malam, mau pergi ke mana?"
Xin Yu menggelengkan kepala: "Malam begini tentu tidak mau keluar. Tapi katanya ada staf jaga di gedung kantor seberang yang beli teleskop untuk mengintip asrama karyawati. Kami tidak mau jadi sampul majalah porno!"
Aku terkejut: "Siapa sialan yang berani begitu? Perbuatan tak bermoral ini harus dikutuk masyarakat! Feng Shen mana? Suruh dia patroli malam ini. Setiap yang ketangkep dapat reward 1000 koin! Plus, sita teleskopnya dan bawa ke sini untuk uji kualitas!"
Xin Yu tertawa: "Sejak kapan kamu jadi penanggung jawab QC? Lupakanlah. Di sini cuma si nona Qing yang sering tidur telanjang tanpa nutup tirai. Kalau ada yang diintip, ya cuma dia."
Aku mengangguk setuju. Saat itu Lu Xuehan sudah mengambil makanan dari kulkas untuk dihangatkan. Dengan sedih aku berkata: "Sekarang kamar-kamar tidak dilengkapi dapur. Sudah lama tidak mencicipi masakan Xin Yu..."
“Xin Yu duduk di sampingku, terkekuk ringan: “Sederhana saja, aku dan Xue Han punya rumah di luar, baru selesai renovasi, dapurnya belum pernah dipakai. Bagaimana kalau Minggu ini kita tidak main game, tapi liburan ke sana? Gedung pimpinan kecil lho, di luar jendela ada Taman Lahan Basah Danau Taihu, pemandangannya sangat indah~”
Aku langsung membayangkan: “Berarti malamnya kita bisa bawa kursi dan menikmati pemandangan danau dan pegunungan di depan jendela lantai ke lantai?”
“Iya, dan semua lantai sudah dipasang karpet~ Bagaimana pun berguling-guling tidak akan jatuh ke lantai~”
Senyum Xin Yu terasa mencurigakan, aku segera tersadar: “Karpet... jendela lantai ke lantai... Bukannya ini terlalu terang-terangan? Tidak takut difoto diam-diam orang di bawah bulan?”
“Takut apa? Berani berbuat tidak berani dilihat orang?”
Perkataan Xin Yu terlalu vulgar, aku sampai berkeringat dingin. Saat itu Lu Xuehan juga datang menghampiri, masakan masih panas.
Lu Xuehan menggeser ujung rok Xin Yu yang tersangkut di pahaku, lalu duduk di sisi lain: “Lin Fan, aku merasa agak tegang...”
Kutanya: “Tegang apa?”
Lu Xuehan menarik napas dalam: “Lusa harus ke rumahmu, tapi aku sama sekali belum mempersiapkan apa-apa. Bahkan... aku tidak tahu harus memanggil apa orang tuamu...”
Xin Yu tertawa: “Ini perlu ditegangkan? Pokoknya Lin Fan akan bilang kau pacarnya. Kau cukup jadi nyonya muda saja. Soal panggilan, selama mau, kau bisa panggil mereka Ayah Ibu. Menurutku, mereka pasti senang bukan main punya calon menantu secantik kau~”
“Aku sangat setuju dengan perkataan Xin Yu,” aku juga berkata, “Iya, tidak perlu tegang. Lagipula, Xin Yu ikut pergi kan? Ada juga Shanshan, dari nada bicaranya sepertinya dia juga ingin ikut.”
“Apa? Shanshan juga mau ikut?” Xin Yu menarik tangannya yang semula berada di pahaku, berdiri dengan gejolak dalam hati dan bertanya.
Aku pun berdiri, menekan Xin Yu kembali ke sofa, berkata, “Kenapa kau heboh? Jika kamu dan Xue Han tidak setuju, aku tidak akan mengajaknya. Tenang saja, dia cuma mau jalan-jalan. Di depan orang tua, hubunganku dengan Xue Han sudah kujelaskan padanya.”
Xin Yu menatapku dengan tekad baja, “Banyak hal bisa ditoleransi, tapi kali ini tidak boleh! Jika Shanshan ikut, bagaimana posisi Xue Han? Meski Xue Han tidak mengeluh, apakah hatinya tidak akan galau? Lin Fan, pernahkah kau memikirkan perasaan Xue Han?”
Aku membeku. Lu Xuehan segera berbisik lembut, “Xin Yu, jangan...”
Xin Yu langsung menghentikan Xue Han, tetap menatapku, “Lin Fan, apakah kau benar-benar mau menikahi Xue Han?”
Lu Xuehan tidak berkata apa-apa lagi. Dia mengedipkan matanya menatapku, ekspresinya penuh harapan.
Aku mengangguk. Mustahil bilang tidak. Lu Xuehan cantik jelita, kecantikannya tak kalah dari Murong Shanshan. Lagipula, setidaknya dia jauh lebih lembut dibanding Murong Shanshan. Siapa yang akan menolak MM manis seperti anak kucing ini?
Xin Yu tersenyum tipis: "Baik, karena kau ingin Xue Han, maka lepaskan Shanshan..."
Aku kembali terdiam, Murong Xuan juga pernah berkata hal serupa, hanya bisa memilih salah satu. Ini hukum besi yang tak bisa diubah oleh tenaga manusia.
Lu Xue Han berdiri, menghentikan Xin Yu: "Xin Yu, jangan paksa Lin Fan, biarkan dia memilih sendiri..."
Xin Yu tersenyum getir: "Andai orang ini yang memilih, mungkin kita semua akan jadi perawan tua! Dia adalah Sage legendaris yang tak mau menyakiti siapapun. Akhirnya, tak dapat semuanya. Karena dia tak bisa memilih, aku yang putuskan!"
Aku tersadar: "Xin Yu, kenapa kau memaksakan diri? Jika aku hanya bisa memilih Xue Han, lalu bagaimana denganmu?"
Xin Yu tertawa: "Aku? Hehe, apa kau lupa? Jika kau ambil Xue Han, aku rela jadi bonus! Tapi Murong Shanshan tidak mungkin. Jangan harap dia mau jadi bonus!"
Aku terdiam, dalam hati tersenyum getir. Sial, bagaimana ini? Haruskah benar-benar melepaskan Murong Shanshan? Memang benar Lu Xue Han dan Xin Yu telah melalui banyak hal bersamaku, tapi Murong Shanshan? Jika aku melepaskannya, bukankah itu tidak adil?
"Ding～" Bunyi microwave berbunyi, Xin Yu segera berlari ke dapur.
Lu Xue Han menarik lenganku: "Lin Fan, Xin Yu sedang datang bulan 2 hari ini, emosinya tak stabil. Jangan anggap serius ucapannya..."
Aku memandang gadis manis ini dengan penuh syukur. Apa pantas aku mendapatkannya?
Setelah berpikir, akhirnya kali ini aku sudah berjanji dengan Xin Yu dan Lu Xuehan, tidak bisa melanggar janji, jadi terpaksa Xue Han yang dikorbankan, meski dia mungkin marah, tapi seharusnya tidak sampai tidak mau melibatkan diriku...
Xin Yu sudah kembali, membawa masakan panas, menuangkan segelas air, merawat dengan sangat baik, sepertinya, Murong Shanshan tidak pernah merawatku dengan setulus ini, justru aku, kapan pun dan di mana pun, termasuk saat menginap di Tianjin malam itu ketika ke Beijing, selalu aku yang merawatnya.
Maka di hadapan Xin Yu dan Lu Xuehan, aku menghubungi telepon Murong Shanshan, namun tidak ada yang mengangkat di seberang sana, mungkin masih berada dalam game.
Aku merenung sejenak, lebih baik kirim SMS saja!
Menyusun pesan yang memberitahukan ketidakmampuanku membawanya pulang, ragu-ragu antara mengirim atau tidak cukup lama, akhirnya menggigit gigi menekan tombol kirim. Sekarang, tinggal menunggu penghakimannya!
