Melihatku bahkan sudah mengirim SMS, Lu Xuehan dengan wajah penuh permintaan maaf berkata: "Maaf, urusan ini akan kujelaskan pada Shanshan..."
Kukatakan: "Xue Han kau terlalu baik, hal ini sama sekali bukan kesalahanmu! Hanya saja Shanshan tinggal jauh, tidak memungkinkan untuk dibawa!"
Selesai berbicara, aku kembali menatap Xin Yu dan berkata: "Shanshan tidak ikut, kali ini aku pulang hanya membawa kalian berdua, Xin Yu. Sekarang sudah bisa diterima, kan? Jangan sampai kau memaksaku untuk memutuskan hubungan dengan Shanshan ya~"
Xin Yu memeluk bahuku dengan mesra, tersenyum: "Tentu tidak, sudahlah. Untuk Shanshan, aku akan tutup sebelah mata mulai sekarang. Lagipula kali ini kita berhasil membantu Xue Han mengalahkannya!"
Aku tak tahan tertawa: "Jangan terlalu membanggakan diri. Kali ini aku hanya terkesan pada kedalaman 'dada montok' Xue Han..."
Xin Yu tersenyum manis, mendada sambil berkata: "Apakah dadaku tidak cukup montok?"
Aku hampir meneteskan air liur, buru-buru bilang: "Cukup... Cukup montok! Biarkan aku makan, Sial! Udah lama banget, aku MATI kelaparan!"
Lu Xuehan geser memberi tempat duduk: "Makan dulu. Kata Kakak Lin, sering begadang dan kelaparan bisa merusak pencernaan. Nanti saat tua jadi susah makan dan tidur!"
Aku tertawa geli: "Xue Han mikirnya jauh sekali. Itu kan urusan 30 tahun lagi. Sekarang aku bahkan belum rencanakan apa yang mau dilakukan seminggu lagi!"
Xin Yu melotot kesal: "Berani ngomong! Ngomong-ngomong, tadi Dark cari kamu buat apa? Lama banget log off-nya, hampir empat jam ya?"
“Begitu mendengar ini, semangatku langsung bangkit. Aku menggigit roti kukus putih sambil berkata: ‘Kalau bicara soal ini, benar-benar luar biasa hebat! Tahukah kalian, saat aku menemui Dark, hanya dengan menjelaskan beberapa strategi umum saja, aku langsung dipercaya sepenuhnya olehnya. Bahkan pangkat militermu dinaikkan! Sekarang aku adalah Pemimpin Pasukan Resimen... Xin Yu bilang apa? Wakil? Cih, ini benar-benar asli! Semua atribut personal meningkat 42%, sekarang pertahananku sekuat tembok besi!’”
Xin Yu tersenyum girang: “Benarkah? Dark itu terlalu bodoh, sampai memberimu pangkat militer setinggi itu dengan mudah. Kalau pemain lain tahu, pasti mati iri!”
Aku berkata: “Tidak semudah itu! Tentu saja aku harus membuktikan kelebihanku dulu. Kalau tidak, Dark pasti sudah mencabut jabatanku tadi. Untungnya, tebakanku tepat. Baru saja, pasukan Kerajaan Angin Puyuh menyerang perkemahan Golden Dawn di malam hari. Kami sudah siaga, langsung menjebak dan membunuh puluhan ribu mereka. Kalian tidak melihat pemandangannya – sialan, mengerikan! Lubang penuh mayat manusia dan kuda. Kuda-kuda itu meloncat-loncat mencoba keluar, tidak tahu berapa orang yang terinjak sampai mati!”
Lu Xuehan heran bertanya: “Golden Dawn baru saja memenangkan pertempuran?”
“Ya, kenapa? Kalian tidak percaya?”
Xin Yu mengangguk: "Tentu saja tidak percaya! Dalam pertempuran sore tadi, Golden Dawn benar-benar kalah. Jika para ajudan resimen itu tidak cepat memerintahkan mundur, mungkin pasukan elit Golden Dawn sudah habis di sana! Terlihat jelas, pasukan resmi kerajaan memang beda. Perbekalan dan koordinasi jenis pasukan mereka sepertinya lebih elite daripada Golden Dawn~"
Tak bisa dipungkiri, tentara Kerajaan Angin Puyuh memang memiliki kekuatan yang solid, tetapi mereka memiliki kelemahan bawaan. Hanya dibawah kendali raja tua mereka mau berperang bersama. Kalau tidak, jika berperang sendiri-sendiri, mungkin sudah lama dihancurkan satu per satu oleh Golden Dawn.
Aku berkata: "Besok ketika kita login lagi, mungkin dalam game sudah lewat 2 hari. Nah, saat itulah waktu yang tepat untuk melancarkan serangan. Kalian ikut aku, akan kuperlihatkan perang yang kurencanakan sendiri. Haha, jamin ada alur cerita epik~"
Lu Xuehan menatapku dengan penuh kekaguman, sementara Xin Yu berkata: "Lin Fan, gaya berlebihanmu keren banget!"
Setelah buru-buru makan malam, persis jam 11. Xin Yu dan Lu Xuehan menguap lalu pergi tidur. Kulihat teleponku, masih belum ada SMS dari Murong Shanshan. Hati ini dipenuhi keraguan, jangan-jangan dia benar-benar marah dan tidak mau peduli lagi padaku?
Mandi, kembali dan melihat masih belum ada informasi, lalu berganti pakaian segar dan masuk ke dalam selimut. Telepon diletakkan vertikal di samping bantal agar saat memiringkan wajah tetap bisa langsung melihat. Sayangnya, meski mataku melototi telepon sampai leher pegal, Murong Shanshan tetap tak menelepon, bahkan SMS pun tidak ada.
Hati semakin gelisah. Menatap waktu di telepon yang berlalu menit demi menit. Akhirnya tak tahan lagi, mengambil telepon dan menghubungi Murong Shanshan lagi. Malam sunyi, suara "tut-tut" jelas terdengar dari telepon. Jantungku serasa mau keluar dari tenggorokan.
Berdering sekitar delapan kali, tiba-tiba terdengar suara "Kretak～" di ujung sana menyambungkan panggilan, diikuti suara Murong Shanshan yang mengantuk: "Halo... Lin Fan ya, tengah malam menelepon untuk apa? Aku hampir MATI ngantuk..."
Aku menelan air liur, bertanya: "Shanshan, kamu tadi ngapain... tidur segini cepat?"
"Hmph, gara-gara si kakao itu, maksa aku jadi lampu latar. Aku terpaksa diam di ballroom selama beberapa jam. Sekarang otakku masih bergetar gegara bass berat. Wuuwu, ranjangku kayaknya bergetar lagi..."
"Kamu ke ballroom? Ngapain?"
Murong Shanshan masih setengah sadar, kesal menjawab: "Kira aku mau? Wu Dong ngajak kakao dansa. Kakao merasa tempat seperti ballroom kurang aman, jadi suruh aku ikut."
Aku terkejut: "Ballroom tidak aman, lalu kamu yang ikut malah aman? Mungkin, kehadiranmu justru bikin lebih tidak aman?"
“Takut apa, beberapa bodyguard yang Ibu tunjuk sudah masuk, Hmph, akhirnya aku mengenali mereka! Ngomong-ngomong, ada perlu apa kau mencariku? Aku mau tidur...”
Aku berpikir sejenak, lalu berkata: “Bukan apa-apa, lanjutkan tidurmu. Hanya mengingatkan, jangan tidur tengkurap malam nanti, nanti perkembangan dada bisa terganggu...”
“……”
“Kenapa kau diam?”
“Kakao dan yang lain bilang kau mesum...”
“……”
“Kenapa kau diam?”
“Aku juga merasa diriku mesum, tidur saja...”
“……”
Aku dan Murong Shanshan saling menatap telepon selama beberapa detik, lalu serentak mematikan panggilan. Langsung rebahan dan tidur.
……
Keesokan harinya.
Bangun tanpa urusan, ajak Xin Yu dan Lu Xuehan sarapan bersama. Lalu masuk game. Pikiran terus tertuju pada situasi Golden Dawn di game, bahkan roti yang dikunyah terasa tak berasa.
Setelah login, muncul di perkemahan Golden Dawn. Seketika, channel kubu mengumumkan——
Tugas Militer Lokal: Pemimpin Pasukan Resimen Golden Dawn telah muncul!
……
Aku terkejut, Bangsat! Untung ID game-ku tidak disebutkan. Gelar epik itu pasti akan membuat para pemain memburuku sampai MATI.
Menurut janji, menjemput Xin Yu dan Lu Xuehan di depan gerbang perkemahan. Xu Lin dan yang lain belum muncul, biarkan saja dulu.
Kembali ke Tengah Kemah Pasukan. Para petugas militer berdiri khidmat di kedua sisi. Dark pun duduk santai di kursi samping. Hanya kursi komandan utama di depan yang kosong.
“Tuan, Anda datang!”
Seorang Gubernur Provinsi memberi hormat dengan khidmat. Beberapa petinggi lain juga mengangguk memberi salam.
Xin Yu mengikuti di belakangku, berbisik pelan: "Lin Fan, benar-benar menjadi komandan sekarang, sangat mengesankan!"
Aku tertawa lebar, dalam hati juga merasa tersanjung. Hanya dengan pertempuran menghadapi serangan mendadak tadi malam, mereka sudah sepenuhnya takluk. Tampaknya posisi Pemimpin Pasukan Resimen ini bisa kududuki dengan lebih tenang sekarang.
Dark berdiri dan duduk di kursi kedua, sementara Koma membentangkan peta dari kertas kulit di atas meja tengah. Katanya: "Rencana operasi hari ini, silakan Atasan yang tentukan!"
Aku tertegun, tak menyangka bahkan Koma memanggilku dengan sebutan hormat "Atasan" begitu serius. Untuk sementara, aku agak sulit beradaptasi.
Dark lalu berkata: "Strategi komandan baru kemarin sudah menunjukkan hasil awal. Sekarang empat resimen besar Kerajaan Angin Puyuh langsung gemetar melihat lencana Golden Dawn. Selama 2 hari terakhir, provokasi dan gangguan kita tak berani mereka hadapi, hanya mengurung diri di perkemahan. Menghadapi situasi seperti ini, apa rencana Jenderal?"
Kujawab: "Mari kita lihat dulu. Aku perlu mengobservasi kondisi pasukan Kota Angin Puyuh saat ini."
Maka semua meninggalkan tenda komando, memimpin satu tim pengawal bangsawan keluar dari perkemahan. Tak jauh dari sana, sekelompok kecil kavaleri ringan Golden Dawn mendekati Resimen Kavaleri Harimau. Begitu masuk jarak tembak, mereka langsung mengangkat busur dan melepaskan panah. Hujan anak panah yang jarang-jarang ini tidak menyebabkan kerusakan berarti, hanya satu prajurit yang terlaki pergelangan kaki di area tak terlindungi perisai.
“Namun, ada satu detail yang kuperhatikan, Wakil Komandan Resimen Kavaleri Harimau yang menjabat sambil menggenggam pedangnya, menggigit gigi hendak memerintahkan serangan, tapi dihentikan oleh pandangan tajam Raja Tua yang duduk di bawah kanopi tak jauh dari situ.”
Lu Xuehan heran bertanya: “Hah, mengapa Resimen Kavaleri Harimau tidak menyerang?”
Koma tertawa: “Karena mereka takut, takut kita menyiapkan penyergapan!”
Aku membetulkan: “Bukan mereka yang takut. Resimen Kavaleri Harimau sudah lama ingin menyerang. Hanya, yang benar-benar takut adalah Sang Raja Tua. Dia sama sekali tidak ingin mengizinkan anak buahnya untuk mengerahkan satu resimen saja. Mungkin, perhitungan liciknya adalah menggunakan empat resimen sekaligus untuk mengalahkan Golden Dawn! Ngomong-ngomong, Kapten Koma, bagaimana dengan Wakil Komandan Resimen Kavaleri Harimau yang sekarang menjabat sebagai pelaksana tugas itu?”
Koma merenung sejenak: “Pelaksana tugas itu adalah ksatria bangsawan berbakat. Tidak hanya mahir seni bela diri, kecerdikannya juga luar biasa. Hanya saja wataknya mudah terpancing, sering dikaburi kebencian. Untuk orang seperti ini, Raja Tua tidak berani memberinya jabatan penting, khawatir tidak bisa mengendalikannya. Tapi juga tidak mau menempatkannya di posisi kosong yang tak berguna. Makanya, setelah Te Lin gugur, Raja Tua menunjuknya sebagai pelaksana tugas komandan, bukan mengangkatnya langsung jadi komandan.”
“Oh, ternyata begitu~”
Aku berkonsentrasi sejenak, tiba-tiba berseru: "Jenderal Rick, siapkan 500 kavaleri ringan pilihan dalam status siaga! Kita akan melancarkan operasi pengepungan besar-besaran! Begitu saja!"
Koma bertanya: "Dengan hanya 500 orang bisa mengepung apa? Bagaimana dengan kami?"
Aku tertawa terbahak, berkata: “Tentu ada tugas yang sangat penting untuk kau kerjakan! Segera kumpulkan pasukan kavaleri utama kita, sekitar 30.000 orang, pimpin mereka melewati jalan setapak hutan di selatan perkemahan untuk memutar Hutan Birch, lalu bersembunyi di tepi Dataran Kuda Terbang. Selain itu, semua infantri, pasukan tombak, dan pemanah juga harus mengikuti kavaleri untuk bersembunyi di lembah rendah sebelah Hutan Birch, menunggu untuk menghalau pasukan musuh yang tercerai-berai.”
Koma terkejut, Xin Yu membantu bertanya: “Lin Fan, bagaimana kau bisa yakin pasukan Kota Angin Puyuh akan muncul di dekat Hutan Birch?”
“Aku cuma menebak…”
Koma kaget: “Lagi-lagi cuma tebakan!”
Dark datang mendesak kuda dari belakang, berkata: “Segalanya harus dilakukan sesuai perintah komandan, tak perlu banyak bertanya!”
Aku juga tidak banyak bicara, duduk menunggu pengaturan dari Koma dan yang lain. Sekitar satu jam kemudian, segalanya siap, terutama 500 kavaleri pilihan Rick yang tampak perkasa baik manusia maupun kudanya.
Aku melirik Dark lagi, berkata: "Komandan Dark, ada hal yang harus merepotkanmu secara langsung!"
Dark tersenyum: "Perintah apa pun silakan disampaikan, selama bisa kulakukan, pasti kukerahkan segenap tenaga!"
“Begini, saya harap Anda bisa memimpin lebih dari seribu kavaleri yang membawa bendera untuk berlari di ujung dataran, usahakan hanya memperlihatkan bendera-bendera agar terlihat oleh pasukan Kerajaan Angin Puyuh. Untuk Anda sendiri, sebaiknya bawa Pedang Suci Cahaya dan sesekali muncul, sehingga menciptakan ancaman yang membuat mereka tidak bisa menyelamatkan sisi lain!”
Dark terkejut: “Maksudmu, aku harus berpura-pura menjadi umpan?”
“Ada masalah?”
“Tidak, aku segera melaksanakannya!”
Dark memacu kudanya pergi, Xin Yu tersenyum: “Bahkan orang seperti Dark patuh padamu, sepertinya kali ini kamu pasti akan menjadi sorotan!”
Aku tersenyum: “Jadi sorotan tidak penting, yang utama ini adalah tugas besar yang prosesnya bisa panjang atau pendek. Jika bisa kuselesaikan sekaligus, hehe, bayangkan betapa besarnya reward yang akan didapat!”
Saat itu Rick datang dengan kudanya: “Tuan, apa yang perlu kami lakukan?”
Aku melihat ke kejauhan: “Tunggu sebentar, aku perlu Koma menyelesaikan semua persiapan dulu!”
Tak lama kemudian Koma datang. Semua sudah siap. Aku meraba-raba dalam bungkusan dan mengeluarkan pedang berkilauan!
Koma dan Rick serentak terkejut: “Pedang Terbang! Ini pedang Komandan Terin dari Resimen Kavaleri Harimau!”
Aku mengangguk: “Benar, ini pedang Terin. Pedang inilah yang akan menjadi dalang di balik kehancuran Resimen Kavaleri Harimau!”
Koma heran: “Mengapa bisa begitu?”
Aku menggelengkan kepala berkata: "Tidak perlu bertanya sedetail itu, waktu kita tidak banyak, Kapten Koma. Jika semua fasilitas sudah siap, mari kita mulai. Nah, Pedang Bulu Terbang ini sementara kupinjamkan padamu, ingat untuk mengembalikannya..."
Koma bertanya: "Lalu apa yang harus kulakukan?"
Kulihat ke kejauhan, Dark sudah mulai beroperasi. Bendera-bendera berkibar di tengah tiupan angin dan rumput yang tertunduk.
"Kau bawa Pedang Bulu Terbang, pimpin Rick dan 500 pasukanmu untuk menantang. Ingat, hanya tantang anggota Resimen Kavaleri Harimau! Selain itu, pastikan mereka melihat Pedang Bulu Terbang ini, hina mereka sepuasnya! Pastikan Resimen Kavaleri Harimau meninggalkan kendali, lalu bawa mereka ke Hutan Birch!"
Matanya Koma berbinar: "Aku paham, Tunggu saja hasilnya!"
Usai bicara, Koma menerima Pedang Bulu Terbang, melompat ke punggung kuda, lalu membawa 500 kavaleri ringan berlari meninggalkan tempat.
Menyaksikan pasukan berkuda gagah berlari membawa angin, Xin Yu tersenyum bertanya: "Lin Fan, kenapa tidak ikut mereka? Memimpin dari depan adalah salah satu syarat wajib jenderal hebat, bukan?"
Aku tersenyum getir: "Kau kira aku tidak mau? Tidakkah kau lihat, semua orang bilang kavaleri berkuda besar itu megah. Kau mau aku seorang diri menggotong pedang berlari di barisan depan? Nanti pasukan gabungan Kota Angin Puyuh mati ketawa!"
Lu Xuehan berkata: "Lalu bagaimana kita melihat perkembangan pertempuran? Tidak mungkin di sini kan?"
Kulihat Koma dan yang lain yang sudah jauh berlari, kukatakan: "Ayo, kita lihat dari jarak jauh. Kilatan pisau dan pedang itu berbahaya, kalau sampai memicu nafsu dan kena kita, repot."
"Lu Xuehan dan Xin Yu sudah punya niat ini, langsung mengangguk setuju."
Maka tiga orang ini berjalan dengan jorok menyusuri rumput liar yang subur, berhenti di depan bukit yang cukup besar. Kebetulan, lokasi ini bisa melihat wujud lengkap medan perang. Tidak mengirim pengintai di posisi strategis seperti ini, mungkin ini salah satu kesalahan besar pasukan gabungan Kerajaan Angin Puyuh.
Baru saja terpikir, tiba-tiba Xin Yu menarik lenganku: "Lin Fan lihat di sana, ada kavaleri ringan datang! Hah, sepertinya prajurit Kota Angin Puyuh!"
Jarak pandangku sedikit lebih luas dari Xin Yu. Saat kulihat, kaget mendapati itu benar-benar prajurit Kota Angin Puyuh. Lambang daun maple di bahunya sangat menonjolkan diri.
"Pasukan Pelayan Resimen Kavaleri Harimau!"
Tulisan yang melayang di atas kepala prajurit itu juga menunjukkan identitasnya.
Lu Xuehan terkejut: "Dia sepertinya mendekati kita, bagaimana ini?"
"Bagaimana? Tentu saja habisi dia, jangan tinggalkan jejak!" Aku menghunus Pedang Sampah Hijau, penuh keyakinan melanjutkan: "Xin Yu, aku akan bersembunyi. Kau gunakan Anak Panah Gejolak untuk membuatnya pingsan. Lalu kita serang bersama. Xue Han juga pakai skill dengan kerusakan maksimal. Eh, sepertinya kau cuma punya Kutukan dan Hukuman? Pakai Hukuman saja, serang sekuat mungkin! Prajurit ini pengintai. Jika dia berhasil merebut posisi bagus itu, mungkin bisa melihat tentara kita yang diatur Koma di dekat hutan birch. Jadi kita harus membunuhnya dalam waktu singkat."
“Xin Yu mengangguk, tersenyum: "Tenang saja, busur artefak spiritual Sayap Bulan Perak yang kau berikan ini belum menunjukkan daya sebenarnya. Kebetulan kali ini kau juga di sini, mari bersama-sama menyaksikan!"
Xin Yu membelai busur kokoh di tangannya dengan penuh kasih. Itu adalah artefak spiritual kelas kakap yang kudapat saat mengalahkan Void Snake di Jepang. Setengah bulan mengejar level, Xin Yu kini telah mencapai level 90. Kekuatan serangannya bisa dibayangkan.
Aku kemudian mengaktifkan mode Siluman. Seluruh diri ini berangsur transparan, hanya rumput hijau yang terinjak ke dua sisi yang menunjukkan keberadaan manusia di sini.
"Prak~!"
Cahaya putih terang meledak di zirah dada kavaleri. Guncangan dahsyat seketika membuatnya pusing. Tak lama, anak panah meledak Xin Yu meledak di atas kepala kavaleri. Api merah menyala-nyala hampir membungkus seluruh tubuhnya. Saat api menghilang, kavaleri level 95 ini hanya menyisakan kurang dari setengah HP.
