Seluruh bumi berguncang. Tak terhitung meteor dan batu angkasa bagai hujan es menghujani daratan. Segala makhluk hidup di bumi menjerit-jerit kesakitan. Beberapa pemburu perempuan yang tak sempat melarikan diri segera tumbang dalam genangan darah. Namun lebih banyak lagi jerit kematian pasukan arwah-arwah gelisah, teriakan Ghoul, geraman makhluk kebencian, serta dentuman berat Gargoyle yang dihantam langsung ke dalam tanah. Seluruh dunia lain resmi berubah menjadi neraka hidup.
Illidan berjongkok setengah dengan dua pisau di tangan. Secara alami terbentuk lapisan perisai setengah lingkaran di sekelilingnya yang menahan serangan meteor. Tampaknya Tyrande sengaja melindungi Illidan, membuat serangan yang diterimanya jauh lebih sedikit dibanding area lain. Berbeda dengan Roland Sang Tengkorak Es yang kurang beruntung. Kubah pelindung yang baru saja dibangunknya langsung hancur berkeping-keping oleh tiga meteor raksasa. Banyak penyihir perempuan di sekitarnya buru-buru membuat cangkang anti-sihir berwarna hijau untuk Roland. Tapi hujan meteor terlalu padat - cangkang sihir itu baru terbentuk setengah sudah lenyap seketika. Serangan meteor acak terus menghujam posisi wanita-wanita iblis. Setiap kali menghantam, gelombang energi ungu yang terpancar langsung merenggut nyawa banyak wanita iblis.
"Para Penyihir arwah gelisah yang memiliki kemampuan kehidupan relatif lebih lemah berada dalam situasi semakin memalukan. Hanya dalam waktu kurang dari setengah menit, mereka hampir kehilangan segalanya. Di mana-mana terlihat tubuh-tubuh penyihir yang MATI seketika, bau menyengat pembakaran yang memualkan menyebar ke mana-mana."
"Huu~!"
Awan terbelah membentuk celah, meteor raksasa menghujam langsung. Kubah pelindung dan kulit sihir Roland sudah lama hilang, terpaksa ia mengayunkan rantai di tangannya untuk melawan. Tapi kekuatan penghancur alami itu mustahil bisa dihadangnya. Setelah ledakan dahsyat, sisik bunga teratai iblis Roland hancur berantakan, darahnya juga turun drastis hingga sepertiga.
Illidan segera menyusul, kedua pisau belatinya menyambar horizontal. Kilatan cahaya terlihat, lengan tulang Roland yang terpotong separuh telah jatuh ke tanah. Seekor ghoul yang terpotong pinggang dan sedang sekarat di tanah langsung menggigit lengan putus itu, KRAK-KRAK! Lapisan es pelindung di lengan itu digerogoti menjadi fragmen-fragmen.
Roland menghembuskan hawa es untuk mengusir Illidan, menunduk dan langsung murung. Ia menendang ghoul itu, dengan hati-hati memungut lengan putusnya. "KRAK!" Lengan itu menyambung kembali di bahunya. Digerak-gerakkannya, masih bisa berfungsi normal.
Murong Shanshan yang menyaksikan kejadian ini berkomentar takjub: "Vitalitasnya luar biasa kuat ya! Begitu parah masih bisa selamat. Jika semua manusia seperti ini, pasti para dokter akan kehilangan pekerjaan semua!"
Aku tertawa terbahak, mengusap bahunya sambil berkata: "Tidakkah kau lihat, luka akibat kehilangan satu lengan telah membuat darah Roland berkurang drastis. Jika putus dua kali lagi, nyawanya pasti habis. Tak kusangka, kerja sama antara Illidan dan Tyrande cukup bagus~"
Murong Shanshan tersenyum manis. Tiba-tiba wajahnya memancar campuran kejutan dan kekaguman: "Lin Fan, apa kau lihat levelmu? Dalam beberapa menit tadi, kita dapat banyak pengalaman! Aku sudah level 99! Naik dua tingkat sekaligus!"
Aku terkejut, buru-buru membuka panel atribut. Benar, pengalamanku sudah mencapai 99% di level 99. Tapi anehnya, meski arwah-arwah gelisah terus tewas di bawah sihir meteor 'Kejatuhan Bintang', aku tetap tak bisa menembus batas 100. Inilah bottleneck yang disebut Shanshan tadi.
Kutanya: "Shanshan, soal batas penting level 100 yang kau sebut kemarin, bagaimana caranya naik ke level 100?"
"Aku juga tak tahu. Masalah internal Yueheng, mana mungkin mereka memberi tahu?"
Melihat ekspresi raguanku, Murong Shanshan tersenyum genit: "Jangan setengah percaya! Masa' aku mau bohongi kamu? Lihat, aku juga terjebak di level 99. Kabarnya setelah job change di level 100, Sistem akan memberi julukan baru berdasarkan atribut karakter dan Reputasi. Semakin tinggi Reputasi, julukannya pasti semakin keren~"
Aku tidak berkata apa-apa lagi karena pertempuran telah mencapai momen kritis. Saat ini Pemburu Iblis Yudian dan Roland Tengkorak Es hanya menyisakan kurang dari sepertiga darah. Selanjutnya tinggal melihat siapa yang akan kolaps lebih dulu.
Mantra super Tyrande berlangsung sekitar lima menit sebelum akhirnya berhenti. Meteor yang jatuh dari Langit sudah sangat berkurang. Di sisi lain, Resimen Arwah Gelisah yang dipanggil Roland kali ini telah dihancurkan total. Kecuali Roland sendiri, semua yang lain berubah menjadi pengalaman. Jumlah arwah gelisah yang dibunuh selama ini sangat besar, sekitar belasan ekor Naga Embun Beku saja, belum lagi Ghoul dan makhluk bawah tanah yang jumlahnya tak terhitung. Sayangnya pengalaman aku dan Murong Shanshan sudah mentok di level 99 99%, sehingga sebagian besar pengalaman akhirnya terbuang percuma.
Aku merenung, andai Xin Yu, Xu Lin, dan Lu Xuehan juga ada di sini. Pengalaman sebanyak ini cukup untuk mengantar mereka semua ke level 99. Sayangnya peta ini hanya bisa dimasuki oleh mereka yang telah menerima tugas. Selain itu, pengalaman yang sebenarnya kami dapatkan tidak banyak. Ini justru menciptakan keseimbangan tertentu. Andai tidak ada bottleneck level 100, mungkin sekarang aku dan Murong Shanshan sudah mencapai sekitar level 105.
"Dengan menghilangnya kejatuhan bintang-bintang Tyrande, situasi medan pertempuran tiba-tiba berubah lagi. Roland kembali mengaktifkan kubah pelindung, menggunakan pertahanan ini untuk melawan serangan Yudiane. Meskipun serangan Yudiane sangat tajam, kubah pelindung Roland bagaikan membran yang tak tertembus, tak peduli seberapa keras usaha untuk menembusnya."
Tubuh Roland sedikit membungkuk, tangan kanannya mencengkeram tangan kirinya lalu tiba-tiba menarik dengan kuat——
"Ding～!"
Dalam dentingan nyaring, sebilah pedang cahaya berkilauan muncul di tangannya. Tyrande langsung berteriak kaget: "Pedang Pengadilan! Mengapa pedang terkutuk ini ada di tangannya?"
Aku bertanya bingung: "Pedang Pengadilan, keberadaan seperti apa itu?"
Tyrande kali ini dengan sabar menjelaskan: "Pedang Pengadilan adalah senjata peninggalan dewa kuno, bersama Roda Pengadilan milik penjaga Maiev, keduanya adalah senjata andalan para dewa kuno. Sedangkan Pisau Ganda Aszune di tangan Yudiane didapatnya dari iblis bernama 'Aszune'. Bagaimana mungkin senjata iblis bisa menandingi senjata dewa kuno?"
Seperti yang dikatakan Tyrande, ketika pemburu iblis Yudiane mencoba menahan serangan gencar Roland dengan pisau gandanya, terdengar "Byur～!"——pisau bulan dari pisau tak tertembus itu patah menjadi dua bagian. Darah menyembur dari pergelangan tangan Yudiane, lukanya terlihat cukup parah.
Hanya dalam beberapa detik, Bilah Api lainnya dari pedang ganda juga tak terhindarkan hancur. Tyrande segera mengendalikan Harimau Putih untuk maju membantu. Panah Berapi "Prak~" mendarat di bahu Roland, namun saat ini Roland hanya fokus membunuh Pemburu Iblis, mengabaikan serangan itu. Pedang Pengadilan di tangannya terus melancarkan serangan dahsyat.
Melihat Illidan sudah di ujung tanduk, aku segera menarik napas dalam dan berlari maju. Murong Shanshan berteriak dari belakang: "Kau nekat mati? Tunggu aku..."
Aku segera mengaktifkan skill menyerbu. Seperti yang diduga, hanya muncul MISS besar di atas kepala Roland. Tapi serangan Ice Blade Slash-ku berikutnya secara ajaib berhasil! Saat Roland membeku, aku langsung melancarkan kombinasi Kombo dan Pukulan Berat. Sayangnya tidak ada kerusakan, 8 serangan berturut-turut semuanya MISS!
Gangguan dariku memberi Illidan kesempatan bernapas. Tanpa senjata, dia menatapku dan berkata: "Prajurit muda, ada kekuatan iblis dalam dirimu tapi jiwamu murni. Apakah kau menyimpan artefak iblis?"
Aku teringat Pedang Suci Cahaya dalam bungkusan. Dengan gembira kucabut pedang itu dan melemparkannya ke Illidan: "Pakai ini dulu, tidak tahu cocok atau tidak..."
Usai bicara aku segera evakuasi. Begitu Roland bebas dari es, dia pasti akan membunuhku seketika. Aku tidak punya keberanian untuk mencari MATI.
Aku terus mundur belasan langkah hingga menabrak tubuh lembut di belakang. Menoleh, ternyata itu Murong Shanshan. Segera kusambut, "Shanshan, kau dengar ucapan Illidan tadi? Dia bilang aku memiliki hati yang polos, lho!"
Murong Shanshan menggigit gigi: "Lalu kau mau bagaimana?!"
Aku terdiam. Ya paling cuma menunjukkan kalau aku baik hati...
Di sisi lain, perubahan segera terjadi pada Illidan setelah memegang Pedang Suci Cahaya. Cahaya hitam di tubuhnya mulai berwarna keunguan. Pedang Suci Cahaya juga berubah menjadi pedang cahaya ungu, badan pedang seperti terbakar dengan api ungu yang terus berkobar.
Tyrande berkata dengan perasaan campur aduk: "Atribut jahat Illidan ternyata bereaksi katalitik dengan kutukan yang tersegel dalam pedang dewa ini. Kekuatannya akan meningkat drastis, tapi konsekuensinya jiwanya akan terkikis tanpa ampun. Untuk menekan tubuh dan kekuatan jahat ini, pastilah Illidan telah mengalami siksaan yang tak terkira."
Kataku: "Illidan itu gigih. Segala usahanya hanya untuk ras kita... dan untukmu."
Tyrande tak menjawab. Ia menghela napas lalu melanjutkan serangan.
Kini tokoh utama sesungguhnya adalah Illidan. Dengan bantuan Pedang Suci Cahaya, kekuatannya kembali mencapai kondisi puncak. Dengan lompatan dahsyat, pedangnya menghujam Braak! Roland yang melihat ini tak berani lengah, segera menyongsong dengan Pedang Pengadilan.
Hanya terdengar suara ledakan dahsyat yang memekakkan telinga. Setelah itu, Yudian berdiri dingin di sana, sementara Roland terlempar ke belakang akibat kekuatan benturan yang besar. Rantai di pinggangnya kembali terpotong sepanjang segmen, mengeluarkan kabut ungu yang mengalir perlahan seperti darah yang mengalir keluar. Kutebak, itu pasti setara dengan energi Roland. Semakin banyak yang bocor, semakin dekat dia dengan kematian.
Seperti yang kuduga, setelah "pendarahan besar" di area pinggang, kecepatan serangan dan kecepatan gerak Roland terpengaruh signifikan. Dia hanya bisa mengandalkan serangan sihir es setiap 30 detik untuk menyaingi Yudian. Di sisi lain, serangan panah membara Tyrande juga terus menerus menyiksa dirinya. Tapi pertahanan Roland masih lumayan, tidak mudah untuk benar-benar membunuhnya.
Murong Shanshan berbisik di sampingku: "Lin Fan, jika kita langsung membunuh Roland, apakah kita akan mendapat lebih banyak pengalaman?"
Kugelengkan kepala: "Tidak tahu. Tapi mungkin bisa break through bottleneck. Sekarang, pengalaman sudah terkumpul di level 99. Kukitung, ini cukup untuk naik 8 kali level 99. Banyaknya pengalaman yang tidak bisa digunakan untuk naik level jelas menunjukkan perlu syarat tertentu. Tapi aku yakin syaratnya bukan seberat membunuh Roland, lagipula tidak banyak bos seperti ini di seluruh game."
Hong Ye di samping tersenyum: "Kakak~ Hong Ye tahu, selain Roland, ada dua pemimpin orc yang juga memiliki kekuatan seperti ini. Di Aliansi Manusia, gabungan tiga marsekal pasukan utama Kota Bulan Perak sudah mendekati kemampuan seperti itu. Selain itu, di antara Elf Malam, Tyrande, Illidan, dan Malfurion juga memiliki kekuatan semi-dewa yang serupa. Selain mereka, hanya Naga Suci dalam legenda yang bisa melampaui kekuatan tingkat bencana alam seperti Roland."
Aku berseru gembira: "Hong Ye, kau tahu banyak sekali! Kalau begitu, tahukah kau bagaimana caraku bisa breakthrough ke level 99?"
Hong Ye tersipuk-sipuk: "Hong Ye tidak tahu, ini harus kakak temukan sendiri~"
Gagal mendapat jawaban, aku kecewa. Tiba-tiba Murong Shanshan menunjuk: "Pertempuran hampir berakhir! Roland ternyata tak bisa melawan serangan gabungan Illidan dan Tyrande. Hehe, tugas kita akhirnya bisa diselesaikan!"
Kulihat ke atas, benar saja. Roland terus terdesak mundur. Perlahan dia mendekati Gerbang Pemanggilan, jelas mencoba melarikan diri dari sana.
Illidan menyusul dengan cepat. Pedang Suci Cahaya tanpa ampun memotong separuh lengan Roland dengan rapi. Penghancuran kali ini benar-benar tuntas. Tulang es yang terpotong itu langsung terbakar jadi abu oleh kekuatan Pedang Suci Cahaya yang dikendalikan Illidan. Roland panik tak sempat membalas, buru-buru kabur ke dalam Gerbang Pemanggilan.
“Dia sama sekali tidak boleh dibiarkan melarikan diri! Jika tidak, dia akan kembali bangkit membawa bencana yang tak terbayangkan!” Tyrande memacu kuda perangnya dengan cepat mengejar, tangan tak henti melepaskan Tembakan Gejolak dari busurnya.
Tiba-tiba, cahaya zamrud menyelubungi tubuh Roland dengan sempurna, mengisolasi semua efek panah sihir Tyrande. Ternyata di bawah batu raksasa terdapat wanita iblis yang sekarat. Dengan sisa energi kehidupan terakhirnya, dia memberikan cangkang anti-sihir kepada Roland. Saat sihir itu berlaku, wanita iblis itu mengerang dan berubah menjadi genangan darah kuning pucat - ia telah mengabdi sampai akhir, dan cangkang anti-sihir ini juga menyelamatkan nyawa Roland.
Murong Shanshan tiba-tiba berkata: "Kenapa aku merasa Roland sengaja memancing Pemburu Iblis dan Tyrande ke sana? Apa ini hanya persepsi yang salah?"
Aku segera bertanya: "Shanshan, kenapa kamu berpikir begitu?"
"Aku juga tidak tahu." Murong Shanshan menggelengkan kepala, "Ini hanya firasat. Menurutku Roland tidak benar-benar kabur. MP-nya masih cukup untuk menggunakan kematian akan merajalela dan membalikkan situasi～"
Belum habis kata-kata Shanshan, Roland tiba-tiba berbalik dan menggambar formasi magis dengan cepat. Formasi itu menyelimuti hampir seluruh ruang di depan Pintu Panggilan, bahkan menjangkau area tempat aku dan Murong Shanshan berada!
"Apa ini?" Tyrande bertanya heran.
Yudian tiba-tiba mengerutkan alisnya dan berkata: "Sayangku Tyrande, kurasa kita semua salah. Roland tidak melarikan diri, dia memancing kita masuk ke dalam formasi sihir yang sudah dipersiapkan ini! Tubuhku semakin terasa berat, aku hampir kehilangan kekuatan untuk mengangkat tangan…"
Tidak hanya Yudian, bahkan aku juga merasakan hal yang sama. Seluruh tubuh tidak ada tenaga sama sekali, hampir saja terjatuh ke tanah.
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Lich Roland Tengkorak Es mengaktifkan Formasi Sihir Es. Terbatasi oleh formasi magis, kecepatan gerakmu berkurang 95%, kecepatan serangan berkurang 85%, kecepatan pemulihan kehidupan berkurang 80%, serangan berkurang 50%, pertahanan berkurang 50%, darah berkurang 50 poin per detik.
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Hitung mundur Formasi Sihir Es dimulai. Dalam 30 menit tidak bisa melepas sihir, semua anggota akan mengalami kematian permanen. Level pemain kembali ke nol, perlengkapan dikembalikan ke bungkusan, reputasi nol, keberuntungan nol, kehilangan hak anggota guild.
……
Melihat notifikasi terakhir, aku dan Murong Shanshan membeku.
"Ini... ini bagaimana?!" Murong Shanshan berkata dengan marah.
Aku juga sangat marah, tapi tetap menahan bahu Murong Shanshan: "Jangan emosi. Kalau sistem sudah setting seperti ini, pasti ada cara menyelesaikannya, bukan?"
Murong Shanshan menggigit gigi berkata: "Programmer otak rusak mana yang membuat setting seperti ini, bukan ingin membunuh orang? Level kembali ke nol, reputasi nol, hanya menyisakan perlengkapan, ini sama dengan memaksa orang lain menghapus akun?! Lin Fan, akun kita berdua sangat berharga, jangan sampai terhapus..."
Aku berkata: "Tentu saja, cepat lihat bagaimana caranya, Illidan dan Tyrande pasti juga tidak ingin mati di sini!"
Namun faktanya, Tyrande dan Illidan terdiam kaku, formasi magis ini belum pernah terlihat sebelumnya, kali ini mungkin juga pengalaman pertama mereka.
Roland di tengah formasi tertawa histeris: "Seorang pemburu iblis, seorang imam bulan, ditambah dua manusia kecil, haha, sepertinya kali ini aku untung besar! Ajak kalian semua mati, bencana langit akan bangkit karenaku!"
Illidan mengarahkan Pedang Suci Cahaya, berkata dingin: "Mimpi! Kalau mau mati, kau saja yang mati!"
"Splash～!"
Pedang Suci menyerang dengan cepat, namun Roland menyunggingkan senyum dingin. Retakan ruang-waktu seperti lubang hitam tiba-tiba muncul di depannya. Tubuh Illidan yang sedang melaju langsung tersedot ke dalam lubang hitam. Sayap iblis besar terputus, darah hitam berhamburan di tanah.
