Xin Yu berseri-seri: "Astaga, Xue Han ternyata punya daya serang setinggi itu! Kelihatannya lebih kuat dari Multi-Shot-ku. Untuk membunuh monster level 60 ini, aku butuh setidaknya dua kali serangan! Hehe, mulai sekarang ikut Xue Han saja, kecepatan leveling-ku pasti tidak kalah dari ikut Kakak Lin!"
Aku tersenyum menambahkan: "Bukan cuma itu. Saat ini skill Xue Han masih level satu. Kalau dinaikkan sampai level 10, aku yakin bahkan monster biasa level 80 pun bisa dibunuh seketika! Nanti kita grinding pengalaman bareng pasti enak banget~"
Lu Xuehan tersenyum tipis: "Meski daya hancurnya besar, tapi konsumsi Mannanya sangat tinggi. Waktu tunggu skill-nya juga singkat. Dalam kondisi Manna penuh pun mungkin habis dalam lima menit. Mengandalkan Ramuan Biru untuk mengisi Manna dalam waktu sesingkat itu agak sulit, dan... terlalu boros!"
Aku tertawa: "Nona-nona bodoh, sekarang banyak orang yang rela bayar demi kecepatan leveling! Kita cuma pakai beberapa ramuan sihir, sebenarnya tidak menghabiskan banyak koin emas. Bahkan ramuan sihir super termahal di pasaran sekarang cuma 1 koin emas per botol, kira-kira setara lima puluh sen. Eh, bakpao di toko depan markas kita saja harganya dua koin per biji. Ramuan seharga lima puluh sen ini benar-benar murah. Begini saja, mulai sekarang ramuan latihan level Xue Han bisa langsung ambil dari logistik markas. Nanti suruh Kakak Lin mengatur hak istimewa pengambilan ramuan tak terbatas untukmu."
Xin Yu berkata: "Ngapain minta Kakak Lin? Kau sendiri bisa kok. Apa kau tidak tahu? Meski statusmu cuma anggota inti, tapi otoritasmu di guild ini hanya di bawah Kakak Lin. Kecuali hak membubarkan guild, semua hak lain sudah kau miliki. Ini sudah dijelaskan Kakak Lin padaku sejak lama."
"Oh? Ada hal seperti itu? Aku akan selidiki dulu..."
Kubuka template perintah guild. Benar, hampir semua opsi perintah menyala. Tampaknya Xu Lin sudah menghabiskan banyak waktu untuk mengaturnya satu per satu.
Akupun mengetik ID Lu Xuehan "Sayur Hijau Kakao", lalu mencari opsi kuota logistik ramuan di menu hak istimewa. Karena tidak bisa mengisi simbol tak terhingga, kutulis angka 100000 per hari. Percayalah, seboros apapun Lu Xuehan menggunakan ramuan, mustahil bisa menghabiskan sebanyak itu dalam sehari. Jumlah ini pasti cukup.
Setelah menyelesaikan, aku berkata pada Xin Yu: "Mulai sekarang kita tidak perlu latihan leveling terpisah lagi, ikuti saja Xue Han, jaminan level akan melesat secara drastis! Nanti aku yang tanking, kalian berdua serang kelompok di belakang, kombinasi ini bagus~ Ah, kalau ada pendeta yang bantu menyembuhkan darah pasti lebih baik~"
Aku tidak melanjutkan bicara. Di telinga masih bergema suara kekanakan Hong Ye. Gadis yang memanggilku "Kakak" itu kini telah lenyap. Perasaan kehilangan yang samar-samar ini benar-benar menyiksa.
Xin Yu menatapku, tiba-tiba berkata: "Permulaan dan akhir takdir hanya sekejap. Jika ada jodoh akhirnya akan bersatu, relakanlah! Hong Ye hanyalah data virtual, aku tahu ini kedengarannya kejam, tapi bagaimanapun Hong Ye mustahil memahami dunia kita. Konsekuensi tanpa hasil, lebih baik diakhiri sekarang juga. Ini mungkin sudah takdir!"
Tak kusangka Xin Yu bisa berkata seperti ini, tapi dia benar. Hong Ye pada akhirnya hanyalah karakter virtual. Mungkin kecerdasannya lebih tinggi, tapi apa bedanya? Apakah kita harus menemaninya seumur hidup dalam game? Aku menggelengkan kepala, tak berani berpikir lebih jauh. Jika dipikirkan lebih dalam, ini akan menjadi simpul emosi antara manusia dan komputer. Domain ini bukan bidang yang bisa kusentuh. Mungkin seperti kata Xin Yu, mengakhiri sekarang pilihan paling bijak, meski kejam.
Xin Yu tersenyum kecil, berbisik: "Anggap saja Hong Ye sebagai mimpi yang tak pernah ada!"
Aku mengangguk. Tak pernah ada? Anggap saja begitu...
Dengan cepat berlari ke area monster yang dibunuh seketika oleh Lu Xuehan, menyapu bersih koin emas di tanah. Untuk perlengkapan, hanya mengambil yang level biru ke atas. Monster biasa level 60 hanya bisa ngangk perlengkapan sekitar level 45. Perlengkapan level segitu mungkin hanya yang biru ke atas yang masih bisa dijual ke pendatang baru untuk dapat sedikit uang. Kalau yang hijau, mungkin cuma layak dijual ke pedagang barang bekas, dengan harga di NPC yang kurang memuaskan - perlengkapan biru level 50 cuma bernilai belasan keping emas, apalagi yang hijau.
Aku mengecek waktu: "Ayo berangkat! Hari ini kita eksplorasi Bukit Angin Segar di sebelah selatan markas guild. Katanya di sana jenis monster banyak dan padat, levelnya juga tinggi. Pasukan kecil biasa ke sana masih agak berbahaya, banyak yang MATI tenggelam dalam kerumunan monster. Haha, titik leveling seperti ini cocok untuk kita sekarang. Latihan terus sampai lewat tengah malam, bantu Xue Han meningkatkan skill Rei minimal ke level 5. Dengan begitu daya hancurnya pasti jauh lebih kuat!"
Xin Yu dan Lu Xuehan langsung setuju. Kami bertiga pun berjalan maju. Tak jauh dari situ, bertemu beberapa pemain yang sedang buru-buru pulang. Seorang Penjinak Binatang menghampiri: "Saudara, ada Scroll Kembali ke Kota tidak? Kami para saudara lupa bawa. Kalau ada, kami mau beli empat dengan 40 keping emas!"
Aku agak terkejut. Di pedagang serba ada NPC, harga satu scroll kembali ke kota cuma 50 keping emas. Orang-orang ini benar-benar kaya raya!
"Aku belum sempat bicara, Xin Yu sudah menjawab: 'Tidak, kami masing-masing hanya membawa satu gulungan sihir kembali ke kota, item itu tidak bisa ditumpuk, bawa banyak hanya akan memenuhi ruang kosong di bungkusan!'"
"'Oh, begitu. Maaf, sudah mengganggu!'"
Sang Penjinak Binatang pergi dengan kesal. Kudengar salah satu saudaranya berbisik: 'Kak, kenapa kau terlalu sopan pada mereka? Lihat dua cewek itu cantik sekali! Perlengkapan mereka juga sangat bagus, warna equipment-nya belum pernah kulihat, pasti kelas kakap! Bagaimana kalukita PK mereka? Kalau tidak dapat equipment, gulungan sihir kembali ke kota juga lumayan～～'"
Sang Penjinak Binatang langsung melototi: "Sial! Otakmu rusak ya? Tidak lihat nama mereka? Bangsat, Empat Raksasa Qingcai kecuali bos guild si penyihir wanita cantik sudah lengkap di sini! Dasar kau, salah satu dari mereka bisa bikin kita MATI dibuatnya tanpa kehilangan separuh darah! Termasuk pendeta cantik itu!"
"'Hah?! Orang Firdaus yang Hilang? Ya udah lah, aku masih mau main di Bukit Angin～Ngomong-ngomong hari ini Si Empat sudah mati empat kali. Bangsat, kita kejam banget nyuruh penyihir sampah level 70 memancing monster. Serigala kecil itu larinya cepat sekali! Kulihat celana Si Empat hampir terkoyak digigit, langsung kolaps saat bertemu. Sungguh cepat!'"
“Bangsat itu siapa yang salah? Emang si Level Empat kemarin masuk kamar bos tanpa ketuk pintu, sial! Bos lagi mesra-mesraannya sama kakak ipar, sedang asyik-asyiknya ketahuan ada yang ngintip. Waduh, si bos langsung lemes. Pagi ini dia ngeluh ke aku, bilang seharian ini gak bisa tegang, entah ED atau nggak.”
“Wah! Bagus...”
“Bagus? Coba kau ED dulu baru ngomong!”
“Maksudku kasihan banget...”
“……”
……
Melihat kerumunan itu pergi, aku tertawa lebar. Xin Yu dan Lu Xuehan juga mendengar omongan keras tadi. Xin Yu cuma tertawa diam-diam, mungkin lagi senang dengar joke mesum. Lu Xuehan bingung bertanya: “Lin Fan, ED artinya apa? Apa itu sesuatu yang... kuning?”
Aku tersenyum: “Iya, Xuehan makin pinter aja. Xin Yu, jelasin ke dia dong~”
Xin Yu langsung memberi penjelasan bersemangat: “ED itu singkatan dari Erektile Disfungsi, maksudnya gangguan fungsi seksual pria. Ah, kamu gak perlu paham detail. Yuk kita buruan latihan leveling~!”
Kami melanjutkan perjalanan. Setelah sekitar setengah jam, sampai di wilayah kekuasaan Bukit Angin Segar. Banyak pemain sedang latihan leveling berkelompok di pinggiran. Serigala-serigala di luar masih memberikan pengalaman lumayan, cuma jumlahnya agak banyak. Serigala gunung ini bukan cuma lincah, damage-nya juga gak main-main. Kecepatan serangan tinggi ditambah rasio serangan mematikan 30% membuat daerah ini jadi domain godaan antara MATI dan pengalaman. Kalau bisa nahan serangan, pasti dapat banyak EXP. Kalau gak kuat, ya MATI dan teleport balik ke kota.
Oleh karena itu, komposisi job change anggota tim di sini sangat aneh. Seringkali dalam tim 5 orang akan muncul hingga dua pendeta, bahkan ada tim yang memiliki tiga pendeta, hanya untuk menjamin keamanan semua orang. Selanjutnya untuk peran penyerang utama, ada yang prajurit, ada juga penyihir atau pasukan panah. Serang makhluk panggilan Pemanggil dan Penjinak Binatang sangat kuat, sehingga menjadi job change yang sangat populer.
Di area berkumpul bawah Bukit Qingfeng, banyak pemain berlama-lama membentuk pasar kecil. Karena jaraknya 40 menit dari markas Firdaus yang Hilang, beberapa pemain level rendah bahkan menggendong ramuan untuk berdagang di sini. Tentu saja, harga juga hampir setengah lebih mahal, tapi beberapa pemain yang ingin praktis menggigit gigi tetap membelinya.
Selain itu, tempat ini juga jadi lokasi mencari rekan satu tim. Banyak pemain berteriak menggunakan mode publik, ada yang butuh pendeta, ada yang butuh penyihir. Tim 5 orang langsung berangkat begitu lengkap. Tempat ini menjelma menjadi ajang komunikasi dan pertemanan, lagipula banyak teman dekat di game memang dikenal saat latihan leveling dengan teman tim.
Lu Xuehan bertanya: "Haruskah kita juga membentuk dua tim?"
Aku segera menjawab: "Tidak perlu. Buat apa bagi-bagi pengalaman dengan orang lain? Lagipula, aku tidak mau dua istriku dilihat-lihat orang!"
Xin Yu tertawa: "Wah, posesif sekali~"
"Memang dari dulu begitu!" Jawabku lancar.
Maka kami menghindari plaza kecil yang dibentuk para pemain, dan berjalan melalui jalan samping langsung menuju kedalaman Bukit Qingfeng. Aku berada di depan karena monster di sini jumlahnya luar biasa banyak. Belum beberapa langkah, kami sudah harus membunuh monster demi menjelajah lebih jauh. Karena efek skill <> yang terlalu megah, Lu Xuehan memilih tidak menggunakannya. Sebaliknya, skill <> Xin Yu benar-benar memukau. Menghadapi monster level 80, Xin Yu hanya butuh dua kali serangan untuk menghabisi sekelompok musuh. Daya Hancur yang mengerikan ini cukup membuat pasukan panah manapun mengeluarkan air liur. Bagaimanapun, sebagian besar pemanas menggunakan Multi-Shot untuk menggerus darah monster sedikit demi sedikit. Situasi dimana separuh darah musuh langsung turun drastis seperti yang dilakukan Xin Yu hampir tak pernah terlihat.
Serigala level 80 masih belum bisa memberikan pengalaman yang cukup. Kami harus masuk lebih dalam ke pegunungan. Melihat serangan kami yang ganas membuka jalan, beberapa pemain di belakang langsung ingin mengikuti. Khawatir akan merepotkan, awalnya aku ingin mengarahkan gerombolan monster sebagai hadiah perkenalan. Tapi Lu Xuehan menganggap itu tidak etis dan melarangku. Meski Xin Yu sangat ingin melihat pemain dikejar-kejar monster, dia tetap menyetujui pendapat Lu Xuehan.
Tapi takdir berkata lain. Tak lama setelah kami pergi, beberapa pemain di belakang langsung tenggelam dalam kawanan serigala yang baru respawn. Kasihan kombinasi 5 Penyihir mereka, terbuang percuma begitu saja.
Setelah maju lebih jauh, hampir tidak terlihat pemain lain. Saat itu, Lu Xuehan mulai leluasa menggunakan skill barunya. Langit langsung bergemuruh, kilat dan cahaya petir menyambar-nyambar di tengah gerombolan monster. Hampir setengah monster di peta kecil berhasil ditaklukkan hanya dalam sepuluh menit. Padahal itu semua adalah Beruang Gunung level 90! Serangan Xin Yu sudah tidak cukup untuk menghabiskan separuh darah mereka dalam satu putaran, tapi skill "Thunder Descending the Nine Heavens" milik Lu Xuehan tetap mematikan. Setiap serangannya membuat para monster itu nyaris sekarat, dan Xin Yu tinggal melengkapi dengan serangan tambahan untuk mengumpulkan EXP.
Dua MM ini terus menembak ke segala arah. Aku malah bingung harus ngapain. Akhirnya aku hanya membersihkan sisa-sisa monster yang lolos. Mereka berusaha mendekat untuk pertarungan jarak dekat, tapi lupa bahwa di tim kami ada prajurit senior dengan serangan super tinggi.
Sekeliling kami dipenuhi kilauan indah. Petir ungu dari Lu Xuehan bertabrakan dengan panah warna-warni Multi-Shot milik Xin Yu, menciptakan pemandangan yang sangat memukau.
Setelah membersihkan semua beruang di tanah lapang ini, aku cek EXP-ku. Meski bertambah banyak, tetap belum bisa breakthrough ke level 100. Sedikit kecewa, tapi kupikir tidak apa-apa. Mengumpulkan EXP sedikit demi sedikit juga bagus. Suatu hari nanti saat akhirnya breakthrough level 100, bisa langsung naik ke level yang lebih tinggi. Yang penting tidak ada yang terbuang percuma.
Dengan dua MM sebagai main DPS, kali ini aku yang jadi jongos serabutan. Lari ke sana kemari mengumpulkan koin emas dan perlengkapan. Hasilnya lumayan! Hanya dalam sepuluh menit dapat lebih dari 50 item. Setelah menyortir 20 perlengkapan hijau, sisanya semua biru. Sayangnya, karakter aku belum cukup "melepaskan" untuk bisa dapatkan perlengkapan ungu dari monster biasa.
Aku menyerahkan ramuan biru yang terkumpul kepada Lu Xuehan melalui transaksi, lalu bertanya: "Tadi total berapa ramuan yang dikonsumsi?"
Lu Xuehan menghitung cepat dan menjawab: "Kurang tiga slot, sekitar 60 botol ramuan besar~"
Sejak pemeliharaan sistem terakhir, tumpukan ramuan turun dari 99 botol menjadi 20 botol. Ini mengurangi daya tahan pemain saat leveling, tapi lebih masuk akal. Bagaimanapun, tas jinjing bukan kontainer, menyimpan ratusan botol ramuan memang terkesan tidak realistis.
Kukatakan: "Konsumsi belum parah. Di tasku juga ada ramuan biru. Setelah punyamu habis, akan kutransfer milikku. Lagipula aku tidak perlu. Mulai sekarang aku khusus membantu Xuehan mengangkut ramuan, haha! Setelah stok gudang habis, kita bisa isi gudang peralatan guild kita dengan peralatan baru. Ini jadi kontribusi luar biasa kita untuk guild."
Lu Xuehan tersenyum mengangguk: "Ya, nanti laporkan ke Kakak Lin, pasti dia senang~"
Tentu saja, urusan Xu Lin seneng atau tidak bukan prioritasku. Yang kupedulikan adalah apakah level kita bertiga bisa melesat terus. Di era dimana level adalah segalanya ini, jika perbedaan level pemain melebihi 20 level, akurasi dan damage pemain rendah akan anjlok drastis. Inilah mengapa pemain high-level bisa menghabisi sekelompok pemain rendah - pemandangan MISS beruntun itu benar-benar epik kalau diingat kembali.
“Xue Han, skill baru sudah dipakai beberapa kali, kemahiran pasti sudah banyak. Lihat, sudah naik ke level berapa?”
Lu Xuehan menunduk melihat, menjawab: "Baru naik ke level 2."
Agak lambat, tapi aku tetap sabar: "Gak apa, 10 menit sudah level 2. Nanti malam setelah log off minimal pasti sudah Level Empat. Lanjut saja, monster di depan pasti levelnya lebih tinggi."
Aku terus memimpin jalan. Semua orang melewati hutan daun maple. Laba-laba beracun di hutan tidak menjadi ancaman serius. Mereka mondar-mandir dari jauh, mempertimbangkan untuk menyerang. Tapi Xin Yu lebih dulu menggunakan Anak Panah Gejolak yang langsung memaku mereka mati dari jarak seratus langkah. Dengan penyertaan Api Spiritual dari Lu Xuehan, serangan Xin Yu benar-benar di atas rata-rata.
Akhirnya di tepi hutan maple, dari jauh sudah kudengar gemericik aliran sungai. Segera kubisikkan ke dua si cantik: "Di luar pasti ada gambaran indah padang rumput dengan sungai! Haha, monster di padang rumput pasti banyak. Nanti kita bunuh lebih banyak, mungkin bisa cari hewan buruan untuk barbekyu di tepi sungai!"
Xin Yu langsung bersemangat: "Asyik tuh! Aku juga lama gak merasakan BBQ ala swalayan gini. Tapi... game ini kayaknya gak bisa barbekyu seperti di realita. Lagian bahan-bahannya gak ada, hasil panggangnya juga kebanyakan gak enak."
Kukatakan: "Jangan banyak syarat. Kambing-kambing yang bau anyir itu wajar. Aku duluan keluar lihat. Kalian berdua tunggu di sini. Jika sudah aman, baru kupanggil kalian keluar!"
"Oke, hati-hati ya~!"
Dengan Pedang Kemerahan, aku menyibak rintangan daun maple, menginjak-injak beberapa pohon kecil. Belum beberapa langkah, pemandangan luas terbentang di depan mata! Seperti yang diduga, kembali terhampar lukisan indah gunung hijau dan air jernih! Rumput hijau yang lebat, aliran air yang tenang, andai bisa membentangkan tikar bambu di atas rumput untuk melakukan aktivitas terlarang di alam terbuka, pasti akan semakin sempurna!
Sementara di YY, aku juga melihat monster di sini, ternyata adalah binatang buas seperti macan tutul, seluruh tubuhnya dipenuhi ornamen, sedang berjalan pelan-pelan di rumput tepi sungai.
Aku SEKARANG JUGA memverifikasi mereka——
【Macam Retak Pisau】（monster penguatan）
Level：110
Serang：2200-2500
Pertahanan：1800
Darah：50.000
Jenis serangan：Serangan biasa
Jenis pertahanan：Armor sedang
……
Aku langsung sangat senang, macan tutul jenis ini serangannya tinggi, darahnya sedikit, lagi-lagi termasuk monster tipe pengalaman, macan tutul memenuhi seluruh rumput tepi sungai, ada di kedua sisi aliran sungai, hari ini sepertinya hanya dengan memukul Koin emas saja bisa menjadi kaya!
