Begitu mendengar ada pertempuran di depan, Ye Sha langsung matanya bersinar, menggosok tangan bersemangat: "Sial, sudah berhari-hari tidak beraksi, hari ini tidak peduli berapa tingkat pemain India ini, ayah pasti akan menghabisi mereka sampai terkapar!"
Xu Lin bertanya dengan heran: "Xin Yu, pemain di depan kita setidaknya melebihi 10.000 orang, kenapa masih bisa disergap? Sekarang apakah mereka sudah menghalangi pintu keluar titik transmisi? Setiap pemain kita yang lewat pasti tewas?"
Xin Yu menjawab: "Aku juga tidak tahu pasti, yang jelas pemain yang masuk sebelumnya tidak ada kabar."
Aku tersadar: "Itu karena pemain di dua batas negara berbeda tidak bisa ber-SMS langsung, hanya yang di negara sama bisa berkomunikasi! Pemain di depan belum tentu benar-benar tewas, hanya tidak bisa kembali memberi kabar. Ngomong-ngomong Xin Yu, darimana kau tahu ada penyergapan?"
Xin Yu menjelaskan: "Ada yang dihabisi, lalu ramai di forum. Pemain yang baru login bilang! Tadi ada ksatria tangguh yang transmisi ke sana, tapi langsung kabur kembali setelah melihat cahaya serangan sihir. Hanya satu detik, nyawanya tinggal tipis!"
Semua terkejut. Saat kami tiba di tepi titik transmisi, sudah dikerumuni banyak pemain. Sesekali ada yang nekat masuk, pulang dengan darah tipis atau langsung tewas di sana.
"Debam!"
Seorang pemain ksatria yang seluruh tubuhnya hangus terkapar di titik transmisi sambil mengumpat: "Sialan orang India! Ternyata mereka menyiapkan begitu banyak penyihir! Aku baru muncul langsung perisai HANCUR! Untung masih bisa minum botol darah besar karena kelincahan, kalau tidak pasti sudah MATI di dalam!"
Seorang pencuri dari guild Pedang & Mawar di samping berkata: "Bangsat, gimana ini? Perhatian musuh terkonsentrasi. Setiap yang maju sekarang pasti MATI. Apa benar 100.000 orang yang dikirim pagi tadi sudah tewas semua?"
"Belum, tapi sepertinya pemain India sudah menyiapkan blokade di kaki gunung. Sama sekali tidak ada yang bisa menerobos untuk membebaskan formasi teleportasi. Sekarang kita harus menerjang lingkaran kepungan mereka sendiri!"
Si pencuri meludah: "Bangsat! Gampang ngomong! Siapa yang bisa tank setidaknya 500 bola api instan dari penyihir tinggi sekaligus? Mungkin bahkan bos kita Murong Shanshan dan Lin Fan berdua tidak sanggup! Dengan formasi perang seperti ini, tanpa koordinasi baik, maju hanya bunuh diri!"
Para pemain di sekitar langsung ramai berdiskusi, tapi tidak ada yang bisa memberikan solusi konkret.
Akhirnya, seorang ksatria maju: "Bagaimana kalau aku pakai Shield Wall untuk narik serangan pertama. Lalu Pedang dan Jago Kapak Perang ikut masuk. Terakhir penyihir dan pasukan panah menyusul. Kita harus hancurkan lingkaran kepungan sialan ini dengan brute force!"
“Usulan Ksatria langsung disetujui mayoritas. Dengan cepat, ratusan prajurit terpilih. Banyak Penyihir juga antusias mendaftar dalam 'Operasi Penerobosan'. Bagaimanapun, dalam aksi perjuangan untuk negara ini, semangat semua orang membara. Mereka sudah mengabaikan hidup dan MATI. Game ini tentang semangat juang - tanpa gairah, buat apa bermain?”
Aku dan Xu Lin saling tersenyum memilih menahan diri. Li Qing di samping tak tahan diam: "Ayo kita ikut! Dengan banyak orang menerobos, mungkin bisa jebol pertahanan?"
Lu Xuehan tersenyum lembut: "Qing'er, Lin Fan dan Kakak Lin punya pertimbangan tersendiri untuk tidak ikut bergerak bersama."
Xin Yu bertanya: "Lin Fan, menurutmu berapa kemungkinan orang-orang ini selamat jika menerobos?"
“Kurang dari 10%.”
“Apa? Kurang dari 10%?”
“Ya.” Aku mengangguk, melanjutkan: “Berdasarkan deskripsi Ksatria pertama, serangan lawan bisa menghabiskan darahnya dalam 1 detik. Artinya setidaknya ada 50 Penyihir dalam radius 10 yard yang menggunakan Bola Api instan. Daya serang mantra instan tidak terlalu kuat, makanya hanya 50 Penyihir. Dari kecepatan terbang Bola Api, di luar 10 yard perlu lebih dari 1 detik. Ditambah kecepatan refleks pemain, bisa disimpulkan radius 10 yard dipadati Penyihir mereka. Dengan begitu, sekuat apapun Ksatria menangkis dengan perisai, tetap JALAN MATI! Formasi teleportasi hanya bisa mengirim 3 orang sekaligus. Yang menyusul di belakang juga akan tewas!”
Xin Yu bertanya dengan bingung: "Kalau begitu, buat apa menyuruh mereka naik untuk MATI? Lebih baik mereka langsung ngetuk diri sendiri sampe MATI aja!"
Aku menjawab dengan kekecewaan: "Xin Yu, tidakkah kau lihat semangat menggebu-gebu mereka? Jika aku sekarang menyuruh mereka berhenti dan bilang serangan ini pasti gagal, bisa jadi orang pertama yang dikeroyok sampe MATI adalah aku!"
Xu Lin juga tertawa: "Xin Yu jangan buru-buru. Kita ikut Blek kedua saja. Tentu, lebih baik lagi kalau mereka bisa menerobos masuk!"
Baru saja Xu Lin selesai bicara, pasukan berkuda itu mulai menyerang. Ksatria tingkat tinggi level 92 bersama dua prajurit senior lainnya menjadi ujung tombak memasuki formasi teleportasi. Disusul hampir 100 pemain kelas dekat yang berdesakan masuk, tapi proses ini memakan waktu. Pemain di belakang mulai tidak sabar: "Bangsat, cepat lah! Bunga layu sudah dingin! Kalian semua baru bangun dari perut istri ya? Geraknya kayak keong!"
Langsung ada yang balas: "Bangsat, buru-buru apaan sih! Ngaceng sama istri kan harus pelan-pelan. Kau mau nyelonin semuanya sekaligus ya?"
Hampir terjadi pertengkaran, tiba-tiba seorang pemain muda di sebelah formasi teleportasi berteriak: "Kalian jangan masuk! Sekarang masuk pasti MATI! Kakakku baru saja mengirim SMS, semua yang masuk dibunuh seketika! Mereka terus melemparkan serangan sihir area penuh di pintu transmisi, ksatria yang mendekat langsung hangus setengah MATI tanpa perlu diserang! Kakakku yang terakhir tewas, dia melihat segalanya, baru hidup kembali dan memberi tahu hal ini!"
Kerumunan yang hendak masuk ke formasi teleportasi terpaku. Seorang penyihir menggerutu: "Sudah kubilang cara ini tidak mungkin! Bagaimana mungkin ada yang bertahan melawan begitu banyak penyihir? Apalagi kita hanya bisa masuk tiga orang sekaligus, ini jelas bunuh diri! Aku tidak mau masuk!"
Seorang pengguna pedang segera membentak: "Pengecut! Cuma puluhan orang MATI! Mana ada pertempuran tanpa korban! Kalian takut, ayah sendiri yang masuk!"
Aku merasa suara itu familiar. Melihat sekilas, kaget mengetahui pembicara itu adalah Kuang Jian - satu-satunya pemain penghulu pedang asal Tiongkok.
Ekspresi Kuang Jian penuh kemarahan, jelas kecewa dengan sikap pengecut pemain sekitar. Dia menerobos prajurit di depannya, hendak melangkah masuk ke domain neraka itu.
Refleks aku maju selangkah dan berteriak: "Tunggu! Aku ikut masuk!"
Kuang Jian menoleh ke belakang, wajahnya langsung menunjukkan ekspresi terkejut. Dia melihat ke arah para MM Firdaus yang Hilang di belakangku, lalu berkata: "Haha, tak kusangka Lin Fan dan pemimpin Firdaus yang Hilang semuanya ada di sini! Awalnya aku cuma mau membunuh beberapa orang sebelum dihabisi sampai teleportasi kembali ke kota, sebagai kontribusi kecil untuk Silver Moon City. Hei, kalian semua ada di sini, berarti kita bisa menerobos lingkaran mereka!"
Para pemain di sekitar terlihat kaget. Sungguh langka bisa melihat semua anggota inti Firdaus yang Hilang berkumpul di tempat ini.
Seorang Ksatria maju: "Baik! Rencana kalian bagaimana? Butuh bantuan seperti apa? Langsung saja bicara!" Begitu Ksatria selesai bicara, pemain-pemain berapi-api lainnya langsung menawarkan diri menjadi umpan peluru.
Aku mengangguk sambil tersenyum: "Bagus! Kalau semuanya berani, mari bersiap masuk! Aku duluan. Tiga detik setelahku, Kuang Jian menyusul. Ingat, langsung semburkan pedang ke depan tempat transmisi! Banyak yang bisa dipanen di sana! Setelah itu, tiga si cantik dari Firdaus yang Hilang masuk, serang bebas! Pemain lain menyusul berurutan. Kali ini kita harus maju terus, jangan sampai mengundurkan diri!"
Sorakan membahana dari kerumunan.
Lu Xuehan mengangkat tangan, memberikan Mantra Penyembuhan Abadi padaku dan Kuang Jian. Efek regenerasi HP dari mantra ini sangat kuat, terutama dalam perang gesekan seperti ini, manfaatnya benar-benar di luar perkiraan.
Xin Yu berkata dengan tidak puas: "Lin Fan, mengapa kau masuk duluan selama tiga detik baru menyuruh semua orang masuk? Lalu, Xue Han dan Kakak Lin juga ikut masuk, tidak takut mereka dalam bahaya?"
Aku tersenyum: "Tenang saja, setelah masuk, dalam waktu singkat fondasi tak ada yang bisa menyerang kalian. Kalian fokus saja melakukan serangan area, terutama skill baru Xue Han, kali ini kita andalkan itu!"
Lu Xuehan mengangguk sambil tersenyum.
Kuang Jian memandang dengan iri: "Teman dekat wanitamu benar-benar penurut, Saudara. Andai aku punya pacar seperti ini, MATI pun sepadan!"
Aku tersenyum tipis: "Bagi mereka, aku pun rela MATI..."
Kuang Jian tertegun, lalu tertawa: "Berkelahi bersamamu adalah kehormatanku!"
"Sama!"
Selesai bicara, pedang besar kuayunkan. Cahaya menyilaukan tiba-tiba memancar mengelilingiku, selubung tipis berwarna emas membungkus tubuhku. Lima perisai emas kecil berputar-putar di udara mengitariku, siap menyerang musuh yang mendekat kapan saja.
Ini pertama kalinya aku mengaktifkan pertahanan absolut tanpa ancaman bahaya. Bagaimanapun, di dalam ada ratusan bahkan puluhan ribu pemain India yang sedang menunggu secara pasif. Tanpa pertahanan, jelas itu jalan MATI. Sedikit kesadaran diri masih kumiliki.
Waktu pertahanan absolut hanya 60 detik. Aku harus memanfaatkan waktu ini!
“Menginjakkan kaki ke depan, tubuhku tiba-tiba terurai. Satu detik kemudian, semua indra pulih, namun penglihatanku bermasalah. Di sekelilingku hanya ada kobaran api yang berkilauan – pemandangan yang belum pernah kulihat sejak masuk ke game ini. Jumlah bola api yang beterbangan di udara benar-benar tak terlukiskan dengan kata-kata.”
“Braak～Braak～Braak～！”
Dentuman beruntun menggema di luar kubah pelindung Pertahanan Absolut. Seluruh tubuhku mati rasa akibat getarannya. Beberapa jeritan menyusul – rupanya beberapa penyihir tewas dihabisi oleh bola-bola sihir yang terpantul. Itulah karya Pertahanan Absolut! Beberapa perisai emas itu memang memiliki efek memantulkan sihir!
Satu detik telah berlalu.
Para penyihir India itu mengira aku sudah tewas dalam serangan sihir. Dari balik kabut bertumpuk, beberapa pemain tertawa terkekeh penuh kemenangan.
Namun tawa mereka tercekat. Dari balik asap, sehelai salju murni beterbangan. Seketika, para pemain penyihir di depanku separuhnya membeku. Beberapa yang paling depan bahkan langsung terbunuh seketika! Daya hancur Ice Blade Slash level 10 benar-benar luar biasa, berhasil mengintimidasi mereka sepenuhnya dalam hitungan detik!
Gerakanku tak berhenti, mengalir bak air menggerakkan Pedang Kemerahan yang melukis busur sempurna di udara. Saat aku berbalik menghadap pemain India di belakang, ujung pedang telah mulai memancarkan kilau emas yang intens. Seekor Naga Emas raksasa melesat ke atas, hembusan energinya yang dahsyat menerbangkan para Penyihir di sekitarnya. Posisi mereka terlalu berdesakan, meski beberapa berteriak ketakutan, sudah terlambat untuk mundur.
"Braak～!"
Semburan jurus naga menyapu ke depan, pemain dalam puluhan yard seketika tersapu bersih oleh serangan dahsyat "Jurus Perang Naga".
"Ding～!"
Pengumuman Sistem: Karena tingkat kebencian antara Kota Bulan Perak dan Kota yang Hilang telah melebihi 1.000.000, sistem perang negara antara kedua kota resmi aktif selama 120 jam! Jika penyerang berhasil memasuki istana pihak bertahan, mengambil token Raja lawan, dan mengembalikannya ke istana kerajaan kota asal, sistem akan menetapkan kepemilikan kota yang dikalahkan kepada negara penyerang. Permohonan serangan balik untuk merebut kembali kepemilikan kota dapat diajukan 3 hari setelah perang negara berakhir! Token Raja berada di kedalaman istana, hanya bisa diambil setelah membunuh lebih dari 80% pasukan kerajaan!
……
Ternyata ini adalah pengumuman Sistem, aku sangat terkejut. Saat ini, mungkin semua pemain di seluruh Tiongkok sedang melihat pesan yang menggembirakan ini! Detail Perang Perebutan Benteng akhirnya diumumkan, meskipun masih cukup umum. Setidaknya sekarang semua orang tahu harus merebut token Raja pihak lawan ke sarang sendiri, baru bisa menaklukkan benteng mereka secara mutlak. Syarat untuk merebut token Raja benteng lawan juga sangat ketat - harus membunuh lebih dari 80% tentara penjaga benteng lawan, ini hampir sama dengan invasi markas. Bisa dikatakan, untuk merampas benteng lawan, kita harus membunuh habis kekuatan hidup mereka, baru bisa sepenuhnya menaklukkan.
Tampaknya Perang Perebutan Benteng kali ini tidak akan semudah itu!
Baru saja ingin merenung, suara datang dari belakang. Kuang Jian akhirnya tiba. Sekutu yang cukup setia ini langsung mengayunkan semburan pedang sesuai instruksiku. Tiba-tiba, kekuatan dahsyat mengembalikan semua pemain Penyihir yang masih beku ke kota. Cahaya putih berkilauan membentuk pemandangan spektakuler.
Aku berlari maju sambil mengayunkan pedang, dengan mudah menikam seorang Penyihir yang lolos dari Jurus Perang Naga. Sistem segera memberi notifikasi poin Perang Negara yang kudapat. Rupanya ini poin untuk klaim reward Perang Negara nanti. Sekilas kulihat poinku sudah cukup banyak. Jurus Perang Naga tadi membasmi banyak pemain Penyihir tinggi level, poin pasti melonjak drastis.
Cahaya berkilauan di belakang, pemain dari Kota Bulan Perak datang silih berganti. Pertama-tama Xin Yu, Lu Xuehan, dan Xu Lin. Kecuali Xu Lin, pertahanan Xin Yu dan Lu Xuehan sangat baik, terutama Lu Xuehan yang perlengkapan pengurangan kerusakannya mampu menetralisir lebih dari 75% kerusakan yang diterima. Apalagi lingkaran kepungan saat ini sudah seperti kue yang dibagi-bagi, 60% lebih penyihir telah diambil alih oleh seranganku dan Kuang Jian. Sisanya hanya mengunci target serangan padaku, sama sekali tidak menyadari kubah pelindung sihirku yang bisa menangkal semua serangan.
Guntur menggema di langit, skill Rei Dong Jiu Tian Lu Xuehan meluncur untuk kedua kalinya ke pemain. Pembukaan skill level 7 yang sudah ditingkatkan terlihat semakin mengerikan, namun durasi pembukaannya juga jauh dipersingkat. Ketika para penyihir India itu menengadah ke langit dan menyadari datangnya bencana, semuanya sudah terlambat. Kekuatan petir menyambar dari langit, dengan cepat merenggut nyawa pemain dalam waktu singkat.
Xin Yu dan Xu Lin tak mau kalah, skill Multi-Shot dan Serangan Api Hantu terus-menerus mereka luncurkan. Tidak diragukan lagi memberikan pukulan mematikan pada para penyihir lawan. Sebaliknya, serangan sporadis para penyihir terhadap para MM hampir tidak efektif. Sebelum transmisi, Lu Xuehan telah memberikan eternal healing spell pada Xu Lin dan Xin Yu. Ditambah kemampuan mereka meminum botol darah, situasi pun tidak terlalu berbahaya. Darah mereka selalu terjaga di atas 50%.
Aku semakin aman, sejak transmisi hingga sekarang tetap mempertahankan HP penuh. Saat efek pertahanan absolut perlahan menghilang dari tubuhku, beberapa pemain India di sekitar mulai mendekat. Saat ini para Penyihir sudah hampir habis, yang tersisa hanya pemain jarak dekat. Tujuh delapan orang Pendekar Pedang menyerbu sekaligus, pedang mereka menderu membelah angin.
Di belakang, pemain Tiongkok terus bertransmisi. Hatiku menjadi tenang, tak takut lagi dengan lautan pemain India ini. Langsung kuhunus pedang dan menerjang. Bagaimanapun pertahanan fisikku cukup tinggi, hampir tak ada yang bisa menembus pertahananku. Apalagi Penyihir mereka sekarang nyaris habis, kerusakan yang bisa mereka timbulkan sangat minim.
"Dang~" beberapa kali, zirahku memantulkan pedang-pedang itu. Kuayunkan Pedang Kemerahan menyapu leher mereka. Beberapa semburan darah menyembur. Daya serang 3000-ku yang sebenarnya kurang itu berhasil membunuh mereka seketika! Angka kerusakan yang muncul berbentuk ledakan, jelas ini serangan mematikan.
Setelah merobohkan barisan pemain, aku tak mengejar. Kulihat ke belakang, Xu Lin sedang mengorganisir pemain Silver Moon City untuk menerobos. Saat ini kita baru merebut sedikit tempat berpijak. Di sekeliling, pegunungan masih dipenuhi pemain India.
Ye Sha mendekatiku, mencabut belati dari tubuh seorang pencuri sambil menggigit gigi: "Sial! Dari mana mereka dapat banyak orang? Jangan-jangan ada pengkhianat di dalam negeri kita yang memberi kabar?"
