Di dataran debu berterbangan, satu formasi kavaleri menerjang keluar dari formasi pemain Silver Moon City. Yang mengejutkan, tak ada satu pun manusia atau elf di antara mereka - seluruhnya adalah pemain ras orc dengan taring panjang, wajah buruk rupa, dan kulit berbulu lebat. Ciri khas orc terlihat sangat jelas.
Pedang kavaleri berayun di udara, memancarkan kilatan dingin. Tunggangan orc juga sangat khas, semuanya serigala liar berbulu kasar. Struktur tulang punggung serigala berbeda dengan kuda, getaran saat berlari sangat besar, dan tidak memiliki bantalan udara peredam seperti motor. Jadi menunggangi serigala raksasa ini tidak mudah, mungkin hanya orc yang bisa. Jika manusia yang mencoba, kontol pemain pria mungkin cepat lecet. Untuk pemain wanita, menunggang serigala ini hanya butuh beberapa menit untuk mengubah perawan menjadi non-perawan.
Semua orang terdiam. Hampir semua pemain Silver Moon City terkejut. Dalam ingatan mereka, sepertinya tidak ada pasukan kavaleri serigala sehebat ini di kota. Kemunculan tiba-tiba mereka sulit diterima.
Li Qing bergumam: "Ternyata legenda itu benar... Guild 'Penjarah Semesta' benar-benar ada..."
Xin Yu bertanya: "Penjarah Semesta? Entitas seperti apa itu?"
Aku menjelaskan: "Total anggota guild ini kurang dari seribu, tapi semuanya pemain Ksatria Orc. Karena bonus atribut penjinakan liar ras orc, mereka memilih serigala raksasa yang paling sulit dijinakkan sebagai tunggangan. Pasukan kavaleri serigala ini pasti seluruh kekuatan mereka!"
"Seluruh guild hanya delapan sembilan ratus orang? Hehe, menarik~" Xin Yu tersenyum manis, lalu bertanya lagi: "Tapi apa gunanya mereka menyerbu begitu saja?"
“Tentu saja ada!” Aku mengangguk yakin, melihat semua orang memandangiku dengan bingung, lalu menjelaskan: “Atribut Kavaleri Serigala adalah perampasan sumber daya. Begitu mereka menyerang musuh, mereka bisa merampas sejumlah sumber daya. Selain itu, memberikan bonus kerusakan pada bangunan pertahanan kota. Yang lebih penting, perampasan bisa menyebabkan kerusakan besar pada pertahanan kota. Jangan lihat postur kavaleri serigala ini tidak tinggi, tapi kekuatan penghancur tembok mereka pasti melebihi kavaleri Badak Baja kita!”
Xu Lin terkekuk ringan: “Meski begitu, aku khawatir apakah mereka bisa mencapai tembok musuh. Lihatlah pertahanan di atas tembok itu! Pemain dan pasukan panah NPC berjejal rapat. Jika mereka melakukan hujan serangan sekaligus, tidak tahu akan seperti apa jadinya...”
Tak lama setelah Xu Lin selesai berbicara, resimen Kavaleri Serigala telah memasuki jarak tembak pasukan panah musuh. Seketika, seluruh dataran menjadi sunyi senyap, hanya terdengar derap ringan kaki kuda serigala bergema di bawah kota. Hampir semua pemain menatap tegang ke arah sana, menahan napas, menyaksikan perkembangan selanjutnya.
“FIRE！”
Suara jelas bergema di atas Kota yang Hilang, petugas militer NPC itu memberi perintah.
“Swoosh-swoosh~!”
"Busur dan anak panah begitu banyak, langit tiba-tiba menjadi gelap. Desau angin tak henti-hentinya terdengar. Dua detik kemudian, hujan anak panah tepat mengenai Resimen Kavaleri Serigala. Jerit kesakitan langsung bergema, hanya dalam gelombang pertama serangan panah saja sudah lebih dari separuh pasukan kavaleri terjungkal dari kuda. Tak terhitung serigala yang terluka menjerit-jerit, menyeret prajurit yang tubuhnya sudah seperti landak sambil berlari di dataran."
"NPC dan pemain di atas tembok pertahanan sudah terlatih baik. Begitu pasukan panah pertama kehabisan anak panah, kelompok kedua langsung menggantikan. Anak panah terpasang di tali busur, suara pelepasan busur yang nyaring menusuk telinga."
"Swoosh-swoosh~ Prak-prak~~!"
"Hujan anak panah tak henti-hentinya dari atas tembok. Tembakan panah terus menancap di tubuh pasukan kavaleri. Kekuatan tembakan yang mematikan ini langsung membunuh sebagian besar kavaleri yang tersisa. Ketika sampai di bawah tembok, hanya tersisa belasan pasukan kavaleri. Dengan gagah berani mereka mengayunkan pedang kavaleri mulai menyerang tembok. Ajaibnya, meskipun serangan itu terlihat lemah, setiap kali mengenai tembok selalu meninggalkan kerusakan yang mengerikan. Tak lama kemudian, berbagai celah besar kecil muncul di bawah tembok. Meski belum sampai runtuh, setidaknya nilai pertahanannya sudah berkurang drastis."
Petugas militer NPC di atas tembok pertahanan langsung panik melihat situasi ini, menjulurkan kepala dan berteriak sesuatu ke bawah. Seketika hujan panah kembali turun dari atas tembok, mengakhiri sisa beberapa kavaleri serigala yang mati di bawah kota. Seluruh tim kavaleri 1000 orang tewas semua dalam waktu satu menit, sungguh heroik.
Aku berkata dengan sedih: "Sebenarnya jenis pasukan profesional yang bagus, sayang tidak ada koordinasi. Kalau ada bantuan sistem AI, pasti bisa dimanfaatkan lebih baik. Kak Lin, bagaimana kalau setelah pertempuran ini kita rekrut mereka?"
Xu Lin tertawa: "Ide bagus, tapi sudah ada yang mencoba merekrut mereka. Nian Shao Qing Kuang dari Pedang & Mawar dan Hong dari Langit Berdarah sudah menghubungi bos guild itu. Tapi si bos bilang dia hanya ingin bermain game dengan santai, tidak mau diatur siapapun, jadi semua tawaran ditolak."
"Oh, begitu..."
……
Lu Xuehan tiba-tiba berteriak dengan terkejut sambil menunjuk ke Kota Hilang: "Cepat lihat! Mereka akan menggunakan senjata berat!"
Semua orang mengangkat kepala. Di tangga kastil Kota Hilang terlihat ketapel raksasa telah dipasang. Sekelompok prajurit sedang mengangkut batu selebar beberapa meter untuk dimuat ke ketapel.
Karena 1000 kavaleri serigala mati terlalu cepat, hanya pemain Silver Moon City yang tersebar sempat mendekati tembok. Pasukan utama belum bergerak, sementara pemain di bawah tembok kebingungan tanpa tangga serang atau kemampuan bela diri ringan yang baik untuk melompat ke atas, akhirnya hanya menjadi poin Perang Negara bagi para pemanah di atas tembok.
Di Kota yang Hilang, begitu komandan memberi perintah, belasan ketapel raksasa langsung melepaskan tembakan serentak. Beberapa titik kecil di langit perlahan membesar, dan ketika mencapai atas kepala kami telah berubah menjadi batu-batu raksasa.
“Braak～！”
Sebuah batu selebar beberapa meter menghantam kubu Firdaus yang Hilang. Belasan pemain pasukan panah tidak sempat menghindar dan tertimpa hidup-hidup, berubah menjadi cahaya putih yang kembali ke kota.
Kerumunan pemain langsung gempar. Belasan batu ini membuat puluhan ribu pemain Silver Moon City di bawah kota panik.
Pemain Firdaus yang Hilang di belakang juga mulai panik. Aku segera berbalik dan berteriak: "Jangan bergerak! Tiap orang tetap di posisinya! Batu-batu ini bukan apa-apa! SEKARANG JUGA kita tunjukkan senjata kita pada mereka!"
Beberapa guild besar lainnya juga mengambil langkah serupa. Tak lama kemudian, pemain kubu depan Pedang & Mawar tiba-tiba berpencar, memperlihatkan puluhan ketapel raksasa yang baru didirikan. Semua ketapel ini dibuat langsung di lokasi oleh pengrajin pemain. Karena markas Pedang & Mawar berlevel tinggi, kemahiran pengrajin mereka juga lebih terlatih. Inilah senjata rahasia untuk serangan kota dalam perang negara kali ini.
Dang ketapel raksasa Pedang & Mawar berdiri tegak, pemain di sekitarnya mulai mengeluarkan batu dari bungkusan. Batu-batu besar yang dikumpulkan dari Gunung Bulan Perak ini pantas disebut hadiah istimewa untuk pemain India yang datang jauh-jauh. Saat belasan batu besar terbang dengan desau angin menuju tembok pertahanan Kota Hilang, akhirnya terlihat bayangan ketakutan di wajah pasukan penjaga.
Namun, melempar batu saja tak cukup untuk merebut kota. Pemain Silver Moon City di garis depan segera berlarian maju di bawah perlindungan ketapel. Terjadi kerjasama antar kelompok kecil: beberapa Ksatria mengangkat perisai untuk melindungi Penyihir dan pasukan panah mendekati kaki tembok. Penyihir melepaskan lautan api yang terus menyerang, seketika HP pasukan panah di atas tembok mulai turun drastis. Tapi di belakang mereka ada banyak pendeta, basically tidak ada risiko MATI.
Terinspirasi pemain Silver Moon City, penyihir India juga mendekati tepi tembok dan mulai lancang melepaskan sihir kelompok ke bawah. Pemain Silver Moon City di bawah tak mau kalah, di mana senar busur pasukan panah berdengung dengan Tembakan Gejolak, belasan penyihir India terjatuh dari tembok. Begitu menyentuh tanah, mereka langsung MATI.
Situasi pertempuran sangat kacau, barisan pemain profesional mengangkat tangga awan panjang untuk memasang peralatan ilegal di tembok pertahanan lawan. Ksatria tanpa tunggangan mengangkat perisai dengan bantuan kawan, mati-matian memanjat ke atas. Pemain India di atas dengan liar mengayunkan kapak tebangan ke segala arah. Senjata dengan tingkat setara perlengkapan oranye bisa memotong pegangan tangga awan dengan sekali tebasan pedang, menjatuhkan pemain yang sedang memanjat hingga tewas terjatuh. Jerit kesakitan bergema tak henti, silih berganti orang terjatuh dari tembok. Bahkan yang berhasil mencapai puncak tembok, tak luput dari serangan sihir Penyihir lawan yang langsung menghabisi mereka dengan mantra ledakan.
Perang gesekan terus berlangsung. Semua orang larut dalam pembantaian, hampir melupakan waktu. Tanpa terasa, beberapa jam telah berlalu.
Area sekitar tembok pertahanan berubah menjadi neraka duniawi. Cahaya putih kematian karakter tak pernah berhenti berkedip. Mayoritas korban berasal dari pemain Kota Bulan Perak. Sesekali muncul satu-dua orang kuat yang berhasil membantai pemain India di atas tembok, namun akhirnya tewas juga karena kehabisan darah tanpa pasokan logistik.
Di bawah tembok, debu bertebaran. Pemain dari Dataran Hilang berduyun-duun menyerbu ke kaki tembok, gelombang serangan yang tak kenal henti membuat decak kagum. Namun jelas terlihat, serangan semacam ini takkan membuat Kota yang Hilang tunduk.
Xu Lin tak bisa lagi diam. Dengan gigi terkunci ia bergumam, "Ini pertempuran apa sih, berantakan sekali, kalau begini caranya bisa menaklukkan kota baru hantu!"
Ketapel raksasa Pedang & Mawar masih menyerang tanpa henti, namun tidak bisa benar-benar menekan serangan mereka. Di dalam kota, pihak Kota Hilang sedang mengerahkan personel, sikap gelisah mereka sepertinya akan melancarkan serang balik.
Xu Lin menatapku dan berkata: "Aku punya firasat tidak menyenangkan..."
"Aku juga..."
Aku mengalihkan pandangan ke barat Kota Hilang. Di sana, terdengar kicauan burung yang nyaring, kemudian di pagi yang cerah muncul belasan tubuh raksasa yang terbang berkedip-kedip mendekat.
"Apa itu? Naga?" tanya Li Qing dengan terkejut.
Karena levelku tinggi, jarak pandangku lebih jauh. Ketika aku melihat jelas apa yang mendekat, seluruh tubuhku gemetar: "Bangsat! Ini Ksatria Gryphon yang dijuluki kavaleri naga udara!"
"Apa? Benarkah Ksatria Gryphon?" Xu Lin sangat terkejut, lalu berkata: "Menurut legenda, gryphon adalah jenis pasukan udara terkuat manusia selain kavaleri naga. Tak disangka muncul di sini. Mungkinkah kota level 2 kecil seperti Kota Hilang bisa mengkonfigurasi pasukan semahal ini?"
"Ini berbeda. Posisi strategis Kota Hilang sangat penting, sebenarnya wajar jika mengkonfigurasi belasan Ksatria Gryphon!"
Baru saja aku selesai bicara, gryphon-gryphon itu sudah terbang mendekat. Burung pemangsa udara ini ditunggangi prajurit Kurcaci yang membawa palu raksasa dengan kekuatan petir ilahi. Prajurit Kurcaci ini sangat kecil, kalau tidak diperhatikan baik-baik mustahil melihat mereka.
Belasan Ksatria Griffin terbang rendah mengelilingi tembok Kota yang Hilang, sayap raksasa mereka menyapu tangga awan dan peralatan pendakian seperti menyapu sampah.
"Braak～!"
Prajurit Kurcaci di atas Griffin mengayunkan palu perang dan melepaskan semburan petir biru raksasa. Ledakan dahsyat menggema, kilatan listrik itu meledak di tengah kerumunan di bawah tembok seperti semburan pedang, tak kalah dahsyat dari serangan Murong Shanshan. Semua pemain di area itu berubah menjadi cahaya putih dan teleportasi ke kota.
Yang membedakan, serangan palu petir ini hanyalah serangan biasa Ksatria Griffin. Setiap pukulan setara dengan serangan level 10 Murong Shanshan - sungguh di luar batas kemampuan bertahan.
Belasan Griffin bagai Dewa Kematian menyapu bersih seluruh pasukan Silver Moon City di bawah tembok. Setelah membasmi mereka, mereka mulai menyerbu formasi Pedang & Mawar dan Langit Berdarah di garis depan.
"Braak～!"
Ledakan dahsyat kembali mengguncang. Barisan terdepan ksatria Pedang & Mawar dihancurkan - lebih dari separuh pemain langsung MATI seketika, yang tersisa hanya menyisakan setetes darah.
Kekacauan mulai merebak di barisan belakang. Murong Shanshan menghunus pedangnya dengan wajah dingin: "Jangan ada yang mundur! Pasukan panah - siapkan Anak Panah Gejolak! Habisi binatang berbulu pendek ini!"
Sejumlah besar pasukan panah segera ditarik, langit langsung dipenuhi cahaya putih susu dari Anak Panah Gejolak. Meski Ksatria Griffin memiliki resistensi sihir yang tinggi, mereka tetap tak bisa menghindari efek pusing. Terutama ketika menghadapi hujan Anak Panah Gejolak dari begitu banyak pemanah, meski akurasi di bawah 10%, mereka tetap bisa dipastikan pingsan.
Unit tempur udara mustahil mengenakan perlengkapan terlalu berat. Zirah Ksatria Griffin termasuk jenis zirah ringan, sementara serangan tusukan pemanah justru memberikan kerusakan ganda pada zirah ringan. Di bawah hujan panah pasukan pemanah, darah Ksatria Griffin turun drastis. Dalam waktu kurang dari lima menit, griffin pertama jatuh. Jeritan griffin dan teriakan prajurit kurcaci bersahutan. Saat tubuh kurcaci menghantam tanah, sekumpulan pedang langsung menyambar dan mengoyaknya menjadi fragmen.
Tapi kerugian Kota Bulan Perak juga sangat besar. Hanya dalam beberapa menit, pemain guild Pedang & Mawar yang tewas di bawah Palu Petir sudah melebihi 1000. Ini sama sekali tak bisa diterima, mengingat Ksatria Griffin meski kuat hanyalah NPC yang ditingkatkan, bahkan belum layak disebut BOSS.
Mungkin karena serangan Pedang & Mawar yang menarik perhatian, belasan ksatria gryphon lainnya juga terbang menuju ke sana. Hal ini membuat Murong Shanshan mulai cemas, pasukan panah sehebat apapun mustahil untuk menyaingi begitu banyak ksatria gryphon, apalagi saat ini pasukan panah Pedang & Mawar juga mengalami korban yang parah.
Untungnya, di langit TOT, dua ksatria gryphon yang melintas diperintahkan Ye Qiu untuk dicegat. Pasukan Penyihir TOT bertugas melawan kedua gryphon ini. Efek memperlambat sihir es berhasil mengurangi kecepatan gerak dan serangan gryphon secara signifikan, memberi waktu bagi pemain untuk menghindari serangan Palu Petir. Namun, ksatria gryphon tetap ganas, menyelimuti formasi TOT dengan serangan sambil menahan banyak hantaman.
Langit Berdarah bahkan lebih gila, langsung mencegat 4 ksatria gryphon sekaligus hingga membuat kekacauan. Berkat kharisma Hong yang masih tersisa, dia berhasil menenangkan pasukan. Dengan biaya korban yang besar, akhirnya keempat gryphon berhasil ditaklukkan. Selain dua guild ini, Tim Violet juga menunjukkan performa luar biasa. Dengan belasan elf pemanang MM, mereka dengan mudah membunuh lima gryphon. Justru Pedang & Mawar yang awalnya diserang kini santai, menyelesaikan sisa satu gryphon dengan mudah.
“Serangkaian kerusakan ini memang melumpuhkan, tapi yang melegakan adalah belasan griffin yang menjadi ancaman terbesar kita berhasil dieliminasi. Jenis pasukan langka dan berharga seperti ini pasti jumlahnya terbatas di Kota Hilang. Pasti sangat menyakitkan bagi mereka kehilangan semuanya sekaligus.”
Maka, gelombang serangan kedua dimulai.
Pasukan dadakan kembali memulai serbuan, ketapel raksasa berkualitas rendah dan tangga darurat dipasang kembali. Pemain India di atas tembok pertahanan terlihat sangat merendahkan, semua menunjukkan senyum sinis.
Setelah memantau setiap perubahan situasi dengan cermat, Xu Lin berkata: "Ini pasti tidak bisa diteruskan. Sepertinya kita sama sekali tidak bisa membuka situasi. Sekarang, bahkan pintu gerbang mereka saja tidak bisa dihancurkan, apalagi merebut token Raja di istana kerajaan dalam kota. Lin Fan, menurutmu harus bagaimana?"
Saat itu aku sedang berdiskusi dengan Xin Yu tentang siapa bangsat yang membuat tangga-tangga itu. Mendengar Xu Lin bertanya, aku langsung menjawab: "Apa lagi yang perlu didiskusikan? Pilihannya: menyusupkan orang untuk membuka pintu gerbang kota, atau langsung menyerbu dan menghancurkan pintu gerbang. Atau opsi lebih rumit: kirim orang memutar ke gunung belakang Kota Hilang untuk mencari celah. Tapi kurasa tidak ada kesempatan. Jika ada jalan setapak, pasti sudah ditemukan sejak lama."
"Lalu bagaimana? Coba tanya Shanshan apakah ada ide. Tidak mungkin terus begini. Pemain yang maju ke depan seperti menyumbang poin. Ini lebih mirip kunjungan akademik internasional daripada perang negara..."
“……”
Saat semua orang kebingungan, tiba-tiba suara ribut datang dari sebelah kanan dataran. Seorang anggota melapor: "Sial! Banyak pemain India keluar dari markas guild di sisi kanan Kota Hilang, sepertinya orang-orang dari Kota Nino. Jumlahnya sangat banyak, seperti ingin menghabisi semua orang di sini!"
Para anggota terkejut. Hanya beberapa menit kemudian, ada laporan lagi: "Markas guild di sisi kiri juga mengeluarkan banyak pemain musuh! Tak terhitung jumlahnya, memenuhi separuh lebih dataran ini!"
Belum selesai bicara, pintu gerbang Kota Hilang terbuka. Kavaleri gajah perkasa membanjir keluar. Formasi pemain Kota Bulan Perak yang berada di garis depan langsung kocar-kacir dalam sekejap!
Aku dan Xu Lin saling pandang. Ini agak berlebihan. Kami datang jauh-jauh mengira sudah memenangi pertempuran, tapi sekarang malah terjebak penyergapan!
