Saat aku sedang merenung apakah harus menutup mata menunggu kematian atau berteriak "Hidup XXX", tiba-tiba tubuhku merasa hangat. Cahaya putih susu mengalir dari atas kepala——ini skill Penyembuhan besar yang familiar! Darahku langsung naik 4000+ poin. Output penyembuhan setinggi ini, pasti dia yang datang!
"Lin Fan kondisinya menyedihkan sekali!" suara Murong Shanshan terdengar.
Dengan suara "Braak～", bola api raksasa meledak di tubuhku. Darahku tiba-tiba turun drastis di bawah 1000. Setelah melihat data, aku kaget menyadari serangan Karan tadi langsung menghabiskan 11000+ darahku! Sialan, kalau bukan karena Proteksi Kehidupan dari Murong Shanshan, bahkan Ksatria full darah pun pasti MATI!
Lu Xuehan berteriak kaget. Dengan menggunakan skill three-job-change yang menghabiskan separuh MP, dia memulihkan darahku ke full dalam sekejap!
Xin Yu mengeluarkan suara "Prak～" sambil melepaskan Anak Panah Gejolak yang membuat Master Karan pingsan, sambil bergumam: "Orang tua bangsat, berani-beraninya mengganggu Lin Fan milikku!"
Bangsat, aku hampir pingsan. Sulit dipercaya Xin Yu bisa mengucapkan kata-kata kekanak-kanakan seperti itu, meski hati ini terasa hangat mendengarnya.
Murong Shanshan tak menyia-nyiakan kesempatan. Dengan lompatan dramatis, Pedang Lagu Perang-nya mengeluarkan semburan pedang. Kilau pedang raksasa itu tidak hanya membunuh seketika Karan, tapi bahkan pohon kuno di belakangnya terbelah dua rata.
Rembesan darah mengalir dari dahi Karan. Dengan gemetar ia mundur beberapa langkah, bergumam: "Tak kusangka akan MATI di sini... Rajaku... Karan tak bisa lagi mengabdi padamu..."
"Prak～"
Karan terjatuh, mengeluarkan tumpukan koin emas dan perlengkapan.
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Selamat! Timmu berhasil membunuh Mentor Sihir Istana Kerajaan Sesat Karan. Mendapatkan 42 miliar pengalaman, 10.000 keping emas, +8000 poin Reputasi, dan +500 ribu poin Perang Negara.
……
Tidak ada hadiah item termasuk wajar, mengingat ini sistem tugas besar dan hanya membunuh NPC. Tapi poin Perang Negara yang didapat cukup banyak. Lu Xuehan di peringkat pertama daftar peringkat poin baru 400 ribu. Awalnya poinku hanya 80.000 lebih, ini cukup mengurangi perbedaan poin dengan mereka.
Aku melihat sisa darahku yang tipis, masih menunjukkan ketakutan: “Orang tua ini terlalu ganas, serangan sihir 3750, benar-benar mengerikan! Untung kau tidak datang tepat waktu, kalau tidak pasti aku sudah tewas sekarang!”
Xu Lin takjub: “Serangan sihir 3750? Itu keterlaluan! Serangan sihirku sudah cukup tinggi, baru 2500 saja. Lin Fan, kau terlalu hebat, bisa bertahan beberapa menit di bawah orang tua mesum itu tanpa tewas……”
Aku agak kehabisan kata, berkata: “Bagaimana kalian bisa masuk?”
Lu Xuehan tersenyum: “Kau mengganggu sihir api itu, jadi Shanshan membuka jalan berdarah dan memasukkan kami semua. Tapi Xue Hong ingin ikut masuk, dihalangi oleh penjaga dalam jumlah besar di luar. Kurasa mereka tidak akan bisa masuk dalam setengah hari.”
Xin Yu sudah mengumpulkan barang yang dihasilkan Karan, mendekat sambil berkata: “BOSS ini pelit sekali, koin emas cuma 1000-an, peralatannya juga sedikit. Hanya ada 1 equipment ungu, sisanya biru. Untung dapat banyak poin perang negara, kalau tidak percuma……”
Aku mengangguk: “Simpan dulu. Tampaknya mencari token Raja harus mengandalkan diri sendiri. Kelompok Xue Hong itu tidak bisa diandalkan. Bagaimana, ada ide? Di istana dalam seluas ini, di mana token Raja akan disembunyikan?”
Lu Xuehan berkata: “Mungkin di bawah ranjang naga Raja? Barang penting pasti disembunyikan di tempat seperti itu～”
“Xin Yu segera terkekuk sambil berkata, ‘Xue Han, pemikiranmu terlalu polos. Mana mungkin sang Raja menyimpan benda nyawa-nyawa ikan seperti itu di ranjangnya? Aku percaya di ranjang naga-Nya mungkin tersembunyi si cantik telanjang, tapi kalau token Raja, kecil kemungkinannya!’”
“Lalu di mana tempatnya……”
Xu Lin berkata, “Seharusnya di tangan NPC dengan kekuatan tertinggi. Apa kita harus mencari NPC seperti Jenderal Besar di kota ini?”
Aku menjawab, “Aduh, dia menguasai pasukan besar. Mungkin sekarang sedang mencari kita di mana-mana, tapi kita malah datang sendiri……”
“Terus gimana……” Xu Lin juga kehabisan akal.
Tiba-tiba Murong Shanshan menyela, “Bagaimana kalau kita tangkap seseorang untuk diinterogasi! Sejak kita masuk ke kota ini, semua NPC mulai berbicara bahasa China. Pasti tidak bermasalah dalam berkomunikasi.”
Semua orang setuju. SEKARANG JUGA, proses selanjutnya adalah menentukan siapa yang akan menangkap NPC ini. Hampir semua memandangiku. Xu Lin bahkan menambahkan, “Lin Fan, kau tidak akan menyuruh kami para wanita lemah gemulai ini untuk menangkap orang, kan?”
Aku hanya bisa menghela napas, lalu memandang Murong Shanshan, “Ini ide Shanshan yang mengusulkan. Kau harus ikut operasi bersamaku……”
Murong Shanshan setuju dengan senang hati. Kami berjalan berurutan menuju taman belakang.
Seorang dayang sedang menggoda ikan mas di tepi kolam dengan riang. Aku dan Murong Shanshan bersembunyi di balik batu taman. Aku berbisik, “Bagaimana kalau kita seret wanita itu untuk diinterogasi?”
Murong Shanshan langsung menolak, “Dia cuma dayang kecil, bukan selir istimewa atau semacamnya. Kau kira dia akan tahu lokasi token Raja yang sangat penting itu?”
“Mungkin dia punya hubungan gelap dengan Raja, saat di-"selimuti" mungkin dapat rahasia ranjang juga?”
“Baiklah, kau yang tangkap...”
“Lebih baik tidak, cari yang lain saja!”
Kami pun memutar halaman itu, di pekarangan paviliun lain melihat dua pelayan dalam sedang menggoda seorang dayang yang genit. Dayang itu berpenampilan standar wanita India, kulitnya agak gelap berkilau, postur tubuhnya sangat bagus dengan lekuk tubuh yang mencolok.
Aku memeluk bahu Murong Shanshan sambil bersembunyi di belakang hutan bambu kecil, berkata: “Nah, ini pasti bisa kan? Dua pelayan dalam dan seorang dayang, pasti ada yang tahu informasi rahasia.”
Murong Shanshan tanpa ekspresi berkata: “Yang bener, itu dua kasim kecil. Entah untuk apa mereka menggoda dayang itu... Pokoknya ini juga tidak bisa. Meski mau cari kasim, harus cari Kepala Pengurus atau semacamnya, baru ada kesempatan.”
Aku hanya bisa menghela nafas, syaratnya terlalu tinggi. Jaman sekarang cari kepala departemen mudah, di jalanan penuh orang berjas dasi yang sialan semuanya Kepala Pengurus dan manajer. Tapi mau cari Kepala Kasim? Itu pasti sulit...
Aku menggandeng tangan kecil Murong Shanshan berkeliling di dalam istana, rasanya cukup menyenangkan. Murong Shanshan juga antusias: “Pemandangan di sini persis seperti taman Suzhou, apakah orang India juga punya selera estetika hidup setinggi itu?”
Aku menggeleng: “Tak tahu. Pengetahuanku tentang India cuma terbatas pada yoga, wanita, air suci dan gajah...”
“……”
Karena harus mempertahankan istana dari invasi Langit Berdarah, kekuatan pertahanan di dalam hampir tidak tersisa. Aku dan Murong Shanshan berputar-putar hampir setengah jam lagi, akhirnya menemukan seorang ksatria berbaju zirah lengkap di sebuah pekarangan. Dari tampilan seragamnya yang megah, pangkat militernya pasti cukup tinggi - perlengkapan khusus keluarga kerajaan.
Sebelum sempat kutanya, Murong Shanshan langsung berujar: "Dia saja! Bersiaplah bertindak. Aku yang akan konfrontasi langsung, kau bersembunyi dalam mode siluman dan jinakkan dia saat ada kesempatan!"
Refleksku cepat. Segera masuk ke mode siluman. Shanshan dengan lancang menghunus pedang dan mendekat. Sang ksatria terkejut: "Kalian siapa? Berani masuk istana kerajaan sembarangan! Nyawa kalian akan kupersembahkan kepada Baginda Raja!"
Tanpa basa-basi, pedang beratnya terhunus. Dia berlari maju dan mengayunkan pedang ke arah Shanshan.
Si cantik tak sempat menghindar. Terpaksa menangkis dengan Pedang Penghubung Roh. Dentang nyaring terdengar - sesuai dugaan, pedang besar ksatria itu hancur berkeping. Senjata tingkat dewa memang penghancur senjata rendahan!
Senjatanya hancur, ksatria itu panik sebentar lalu mencoba merebut pedang dengan tangan kosong. Shanshan tentu tak rela. Pedangnya berkelebat - kedua tangan ksatria langsung remuk. Akhirnya dia menjerit kesakitan.
Melihat waktunya telah matang, segera kusergah. Kuremas kedua lengannya yang terluka di punggung, membantingnya ke tanah dengan keras.
Murong Shanshan buru-buru berkata: "Pelan-pelan～～Jangan sampai MATI～～"
Ksatria itu malu dan marah, bertanya keras: "Kalian siapa, sebenarnya ingin apa?!"
Aku langsung menanyakan: "Token Raja disembunyikan di mana? Kalau tidak bilang, segera BUNUH kau!"
"Bunuh saja aku, aku tidak akan bicara." Jawab ksatria itu dengan angkuh.
Murong Shanshan memberi saran: "Lin Fan, lebih baik kita ukir gambar kura-kura di wajahnya pakai pisau, lalu cuci dengan ramuan sihir, hehe, akan menempel seumur hidup～"
Sial, cewek kecil yang kejam～～Tapi aku suka!
Akhirnya aku setuju, ksatria itu langsung merintih: "Kalian bajingan, Tuhan akan menghukum kalian!"
Masih tidak ada hasil, aku berkata: "Shanshan, lebih baik tidak menggambar kura-kura, aku tidak jago melukis. Takut merusak pemandangan kota. Bagaimana kalau kita tulis dua karakter 'Kasim'? Ah tidak, tulisanku jelek, jangan-jangan malah jadi seperti bentuk kura-kura..."
Murong Shanshan langsung bertepuk tangan: "Bisa jadi bentuk kura-kura juga bagus, bagaimanapun tujuan akhirnya sama, berbeda jalan tapi sampai juga～"
Ksatria itu meneteskan air mata penghinaan: "Token Raja ada di Menara Tujuh Bintang, tersembunyi di dalam patung Jenderal Perkasa!"
Aku dan Murong Shanshan saling memandang sambil tersenyum, sukses!
Akhirnya kami ikat ksatria itu ke batu besar dengan rotan halaman dalam. Setelah selesai, kami tepuk-tepuk tangan dan mengirim SMS ke Xu Lin dkk untuk pergi ke Menara Tujuh Bintang. Aku dan Murong Shanshan juga langsung bergegas ke sana.
"Gedung Tujuh Bintang, di peta kecil memang ada tandanya, terletak di pusat istana kerajaan, setara dengan altar pahlawan."
"Saat kami tiba, baru menyadari gedung tujuh bintang ini mirip dengan altar di Tiongkok, dikelilingi pagar sementara jembatan putih, hanya di bagian tengah terdapat peralatan persembahan. Sebuah patung jenderal megah berdiri di pusat altar, menerima sembahyang dari pengunjung berbagai penjuru."
"Tak sampai beberapa menit, Xu Lin dan Xin Yu serta yang lain datang. Mereka terkejut, Xin Yu bertanya: 'Benarkah Token Raja ada di tempat ini? Apa tidak salah, terlihat seperti pilar giok putih di Gedung Putih Amerika, tidak ada yang spesial~'"
"Murong Shanshan menjelaskan: 'Xin Yu kamu tidak tahu, Token Raja itu tersembunyi di dalam patung Jenderal Perkasa. Asalkan kita hancurkan patungnya, kita bisa dapat token!'"
"'Masalahnya, bagaimana cara menghancurkannya...'"
"Murong Shanshan terkecoh oleh pertanyaan Xin Yu, lalu mendekat dan mendorong patung berdiameter sekitar 5 meter itu, tetap tak bergerak."
"Xu Lin berkata: 'Shanshan mundur sedikit, aku coba gunakan sihir untuk menghancurkannya!'"
"Murong Shanshan segera mundur beberapa langkah. Xu Lin mulai mengumpulkan energi sihir, tepatnya mantra Ledakan Api yang waktu pemanggilannya paling lama namun daya hancurnya terbesar!"
"Bola api raksasa segera terbentuk, saat dilepaskan membawa desau api menghantam bagian tengah patung."
"Braak~!"
"Sekeliling bergetar seperti gempa kecil, patungpun berguncang hebat. Tapi setelah beberapa menit, patung itu tetap tidak roboh."
menggigit gigi berkata: "Coba sekali lagi!"
Kemudian kami mencoba lagi, hasilnya persis sama dengan sebelumnya, hanya ada suara berisik tapi tidak ada hasil.
Xu Lin masih ingin mencoba, tapi kami kehabisan waktu. Aku menarik lengan Xu Lin, melirik ke Murong Shanshan. Dia segera memahami, tubuhnya mundur beberapa langkah sambil menyeret Pedang Penghubung Roh di belakangnya. Badan pedang memancarkan cahaya menyilaukan. Saat Murong Shanshan mengayunkan pedang melepaskan semburan pedang, hatiku langsung merasa: Ini berhasil!
"Byur~!"
Semburan pedang fisik menghantam patung, merontokkan lengan jenderal yang gagah perkasa itu. Seluruh patung jenderal runtuh dengan suara gemuruh, menghancurkan altar hingga remuk redam.
"Cepat, cari di antara fragmen-fragmen! Token Raja akan segera lahir!" seru Murong Shanshan dengan semangat.
Beberapa orang langsung terkapar di reruntuhan mulai mencari token.
Menemukan sesuatu di antara puing-puing ini sangat sulit, apalagi yang dicari adalah plakat kecil. Tak lama, beberapa MM kehilangan kesabaran. Xu Lin dan Murong Shanshan pergi melihat pemandangan, Xin Yu mengikuti di belakangku sambil memperhatikan pencarianku. Lu Xuehan duduk di pagar sementara jembatan putih sambil tersenyum melihat kami.
Xin Yu yang merasa bosan bertanya: "Ini kan tempat penyimpanan Token Raja, seharusnya dijaga ketat. Kenapa malah sepi begini, bahkan tidak ada pengawal sama sekali?"
Lu Xuehan tertawa: "Karena para pengawal sedang bertarung dengan Paman Hong dan kawan-kawannya di gerbang istana! Kalau tidak, mana mungkin kita bisa menghancurkan patung dengan mudah~ Lin Fan, setuju kan?"
Aku segera menyahut: "Xue Han benar. Tapi mungkin juga ada alasan lain, mungkin pihak istana sengaja menipu pandangan orang dengan prinsip 'tempat terbahaya adalah tempat teraman'. Lagipula patung ini sangat besar, siapa sangka token tersembunyi di sini?"
Xin Yu mengangguk: "Pendapat Lin Fan juga masuk akal. Hah, apa itu di sebelah? Cepat lihat!"
Semua langsung menoleh ke arah yang ditunjuk Xin Yu. Di depan altar, muncul lima formasi magis kecil berbentuk segi lima yang berpendar cahaya, seolah akan memicu ledakan.
Tiba-tiba Murong Shanshan berteriak: "Sial! Ini ritual transmisi magis persembahan! Entah apa yang akan datang! Lihat, di bawah pagar sementara ternyata bersembunyi beberapa pendeta istana!"
Tampak beberapa pendeta bertubuh pendek sedang memanggil formasi magis di bawah altar. Seorang pendeta tua ompong bergumam dengan suara berdesis: "Kalian tamat! Orang asing dari Kota Bulan Perak ini akan membayar konsekuensi perbuatan memalukanmu! Pasukan elite Nino akan merobek kalian menjadi fragmen dalam sekejap!"
Murong Shanshan tersenyum sinis: "Omong kosong! Makhluk apa yang sanggup merobek kami?"
Baru saja selesai bicara, suara kicau burung terdengar. Beberapa makhluk raksasa muncul di atas kami, hampir menutupi seluruh cahaya suci.
"Astaga, apa itu..." Murong Shanshan tidak bisa tertawa lagi.
Aku juga membeku di tempat. Burung besar ungu raksasa dengan dua kepala ini jelas bukan Naga. Kota Nino adalah kota tempat manusia dan elf hidup berdampingan. Apa mungkin manusia bisa memelihara peliharaan sebesar ini?
Aku melempar skill True Sight, atribut monster ini langsung terpampang jelas——
【Khimera Mengamuk (BOSS elit yang ditingkatkan)】
Level: 135
Serangan sihir: 2800-3400
Pertahanan: 2900
Darah: 500 ribu
Jenis serangan: Serangan Khimera misterius ini memiliki efek korosif asam, bisa menyebabkan Kerusakan Blek pada musuh dalam radius 5 yard sekitar target
Jenis pertahanan: Zirah berat
……
Murong Shanshan kembali menghunus Pedang Penghubung Roh, bergumam marah: "Apapun kau, matilah!"
Aku panik melihatnya, langsung berteriak: "Shanshan, jangan lawan! Kau lindungi Kakak Lin dan Xue Han untuk kembali ke kota! Ya, segera ke Kota Bulan Perak! Token Raja... oh iya Token Raja, hah, benda apa ini..."
Aku mundur terseok-seok, hampir terjatuh. Saat meraba-raba, ternyata yang membuatku tersandung adalah papan kecil bertuliskan dua karakter besar: RAJA!
Aku langsung bersorak gembira, ini Token Raja! Akhirnya ketemu!
Aku meraih papan itu dan melemparkannya ke bungkusan. Tiba-tiba, suara notifikasi Sistem berbunyi——
"Pengumuman Sistem: Pemain Sup Sayur Giok Putih berhasil mengambil Token Raja, lokasinya berada di Kota yang Hilang (XXX, XXX). Semua pemain di Kota yang Hilang diminta segera merebut token dan kembalikan kebebasan kota!"
……
Pengumuman sistem ini membuat kami semua terkejut. Bahkan melaporkan koordinatku, sialan! Ini jelas sengaja mengundang orang untuk Pengepungan Pembunuhan!
Bersamaan itu, di atas kepalaku muncul karakter besar merah darah yang bergerak naik turun - jelas-jelas karakter "Raja"!
"Gak Gak~!"
Chimera di langit tiba-tiba mengamuk! Beberapa serangan sihir seperti kilat menyembur ke bawah, menyasar diriku yang baru saja mengambil Token Raja!
