Xin Yu membeku, menoleh memandang Lu Xuehan, tiba-tiba tertawa terbahak. Dia bertanya: "Xue Han, kenapa bilang aku bodoh?"
Lu Xuehan melirik ke arahku, aku pun mengangguk. Dengan suara lirih dia berkata: "Lin Fan bilang dia tidak keberatan apa pun, masih apa yang kau risaukan? Apakah semua hal di dunia ini harus dipahami sepenuhnya baru bisa lanjut ke langkah berikutnya? Sekalipun Lin Fan tidak tulus, setidaknya itu menunjukkan dia peduli perasaanmu. Lebih baik kau anggap saja dia benar-benar tidak keberatan, bukan lebih baik? Meski saling tahu sedang berbohong, tapi tidak mempersoalkannya, menurutku itu juga bagus. Jika menunggu sampai semua direncanakan matang, mungkin sudah terlambat."
Aku dan Xin Yu saling pandang, tak menyangka Lu Xuehan bisa berbicara panjang lebar seperti itu. Ucapannya mengalir lancar, berdurasi lebih dari setengah menit.
Tapi perkataan Lu Xuehan memang terdengar masuk akal, bahkan Xin Yu pun terdiam terpana.
Beberapa saat kemudian, dari lantai atas terdengar suara "tek tek~" langkah kaki. Xu Lin dan Li Qing turun sambil berpegangan. Melihat kami bertiga berdiri kaku, Li Qing langsung berseru: "Kalian kenapa ini? Kena sambaran petir? Cepat makan! Sudah mau MATI kelaparan! Hah, Xin Yu cuma pakai kemeja? Haha, sudah larut begini, berdandan genit mau menggoda siapa?"
Xin Yu menyunggingkan senyum manis, membetulkan rambutnya dengan gerakan menggoda. "Benar, biar lebih seksi, Lin Fan juga senang melihatnya~ Ada masalah, si nona Qing? Cemburu pada kakak?"
Li Qing berkata dengan geram: "Apa yang layak buatku cemburu? Cuma punya payudara lebih besar sedikit! Nanti kalau sudah tua pasti kendur, aku tidak akan cemburu!"
Xu Lin di samping tertawa terkekeh: "Kamu memang tidak cemburu, lagian tidak bisa cemburu. Xin Yu bahkan tidak menganggap si nona Qing yang segede itu layak diperhatikan~~"
Li Qing menggigit gigi, melirik ke dada Xu Lin, menyadari ukurannya sama bergelombang. Semakin pilu hatinya, ternyata di perusahaan ini hanya dirinya yang paling kecil.
Aku melihat Li Qing seperti ingin membenturkan kepala ke tembok, khawatir lalu menghampiri dan menepuk bahunya: "Qing'er jangan putus asa. Kecil punya kelebihan, misalnya tidak akan kendur, saat tua nanti tidak banyak kerut, mudah dirawat. Lagipula, kalau sudah punya suami nanti, kehidupan malam tidak akan membosankan. Berdua bersembunyi di selimut mencari 'Mimi', ini aktivitas yang sangat bermakna, orang lain pun iri tidak bisa!"
Li Qing meratap pilu, setelah setengah menit baru berkata garang: "Baik! Kalian semua baik! Beberapa hari lagi, saya akan operasi payudara, buat jadi 34D biar kalian mati kecemburuan!"
Xin Yu tertawa renyah: "Janganlah, nona Qing posturmu kecil, buat 34A saja. Nanti orang-orang akan memanggilmu 'sapi perah' di depanmu~!!"
"Apa kamu pernah dipanggil begitu?" Serang balik Li Qing.
Xin Yu terkejut, lalu berkata: "Tentu, selain Lin Fan siapa yang berani? Ada masalah?"
“Tidak ada!” Li Qing tidak berani menghina terlalu banyak orang, dia melirikku dan bertanya: “Lin Fan, mengapa saat kamu kembali dari Kota yang Hilang hari ini tidak memakai Pedang Bulu Terbang, tapi levelmu sudah cukup saat kembali? Apakah ada rahasia untuk naik banyak level sekaligus?”
Xu Lin juga heran: “Iya, setelah tewas dan teleport balik ke kota, tiba-tiba langsung membawa Pedang Bulu Terbang. Kalau bukan karena si nona Qing menendangmu dari menara kota, waktu itu aku sudah ingin bertanya.”
Aku melotot ke Li Qing: “Nanti akan kubahas utang ini denganmu, Qing'er!”
Setelah itu, aku mengganti ekspresi ramah dan berkata pada Xu Lin: “Begini, Bos～ Ternyata rahasia break through level 100 adalah dengan tewas sekali. Pengalaman yang terkumpul tidak bisa ditampung level saat ini, Sistem akan membaca ulang data dan otomatis menerobos level. Aku langsung meloncat dari level 99 ke 106 setelah tewas～ Jadi, tewas oleh orang Prancis tadi malah jadi hoki terselubung!”
Li Qing kesal, Xin Yu tertawa: “Lin Fan, kalau begitu, aku dan Xue Han harus tewas dulu kalau mau break through level 100?”
Sebelum sempat kujawab, Li Qing buru-buru menyela: “Iya iya! Harus tewas dulu baru bisa mencapai pencerahan!”
Lu Xuehan di samping berkata: “Itu terlalu mesum. Harus sengaja dicari orang untuk Bunuh diri?”
Aku mengangguk: “Secara garis besar, memang begitu keadaannya.”
“Lu Xuehan dan Xin Yu merenung, tapi Li Qing menghibur, ‘Jangan khawatir, kalian berdua jika tidak ingin dibunuh orang, bisa minta Lin Fan bertindak. Hmm, cara mati yang romantis, dicium sampai mati saja!’”
Semua terkejut, Xu Lin berkata datar: “Kau yakin sekali, besok kau pergi cium kepala departemen Wang bajingan di kantor industri dan perdagangan sampai mati! Si gemuk brengsek itu, kemarin diam-diam tanya padaku apakah Xue Han sudah punya pacar. Sial! Persis katak lumpur ingin makan daging angsa, kelakuannya itu, sehelai rambut Xue Han pun tak pantas dia sentuh!”
“Apa? Si Wang gemuk itu punya niat pada Xue Han?” Aku mengerutkan kening bertanya.
Xu Lin mengangguk: “Iya, demi perpanjangan dokumen usaha, kami sudah beri berbagai manfaat pada si gemuk itu. Tapi brengsek ini serakah, malah mengincar Xue Han. Tapi Lin Fan jangan khawatir, aku sudah tolak tegas. Bilang padanya Xue Han bulan depan menikah, dia tak punya kesempatan~”
Aku lega: “Kakak Lin menangani ini dengan baik. Nanti aku traktir makan.”
Xu Lin juga melepas napas: “Tentu. Kalau tidak begitu, mana mungkin kau mau melepaskanku~ Ngomong-ngomong kapan Shanshan datang? Kita tunggu atau makan dulu? Lihat Xue Han dan Xin Yu sudah kelaparan. Eh, Guozi mana?”
“Guozi sudah tahu kita akan tunggu Shanshan, jadi dia sedang makan mi instan di lantai bawah.” Li Qing menjulurkan kepala melihat ke bawah.
Aku melihat semua orang juga tampak sangat buru-buru, lalu berkata: "Kalau begitu mari ke kantin dulu sambil menunggu, minum sup dulu. Aku sendiri yang akan menjemputnya di pintu gerbang perusahaan."
"Baik!"
……
Para MM pun masuk ke kantin. Aku meminjam kunci untuk membuka pintu samping, lalu berdiri di tepi jalan menunggu kedatangan Murong Shanshan.
Universitas XX berjarak setengah jam perjalanan mobil dari perusahaan. Malam ini sepi kendaraan, perkiraan Murong Shanshan bisa tumpat dalam dua puluh menit kalau ngebut. Tak lama kemudian, saat MM keempat yang berdandan genit melewati depan perusahaan dan menyapaku "HI", mobil BMW Murong Shanshan sudah terlihat di ujung jalan.
Dari kejauhan, Murong Shanshan melihatku berdiri di depan perusahaan. Ia menyetir mendekat, membuka kaca mobil sambil tersenyum: "Kenapa berdiri kaku seperti tunggul pohon di sini? Menungguku?"
Aku mengusap embun di bulu mata, mengangguk: "Iya. Semua orang menunggumu makan bersama. Parkirkan mobil di halaman perusahaan saja. Sudah larut, habis makan tidur di sini saja. Kamarmu sudah dibersihkan."
Aku melongok ke kursi belakang yang kosong, bertanya: "Kakao tidak ikut?"
Murong Shanshan tersenyum misterius. Tiba-tiba seseorang bangkit dari kursi belakang membuatku kaget. Di bawah cahaya lampu, ternyata Kakao. Ia menggosok mata sambil tertawa: "Apa? Berharap cuma Shanshan yang datang? Hehe, sengaja kuagalkan rencanamu! Malam ini aku akan menjadi lampu yang menyorot kalian berdua~!"
Aku tersenyum: "Selamat datang penerangan～～Kalian cepat masuk, pintu gerbang biar kututup!"
……
Mobil perlahan masuk ke halaman, kukunci gerbang besi. Feng Shen diam-diam memperhatikan semua tindakanku, mengambil kunci lalu berganti shift untuk tidur. Kabarnya dua hari ini para pemain di Kota Bulan Perak sibuk berperang negara, anak ini malah mengajak Wang Xue yang baru level 50 ikut-ikutan. Akibatnya demi melindungi sang Penyihir Wang Xue, dia sendiri tewas beberapa kali, dipuji sebagai teladan pria oleh para MM guild. Tapi, semua sepakat belum pernah melihat teladan selemah dia.
Setelah memarkir mobil, Murong Shanshan langsung berkata: "Seharian penuh cuma makan roti Rp1.500 dan segelas air mineral asrama. Cuma segitu buat bertahan seharian, malah harus menyetir tengah malam bawa kakao ke sini. Dia? Tidur pulas di jalan kayak babi MATI!"
Kakao membantah: "Aku khan gak bisa nyetir! Shanshan, kau tega banget laporan jelek ke Lin Fan! Aku yang ttd-in absenmu kemarin dan pagi ini. Dasar tak tahu terima kasih, nanti gak kubantu tipu nenek Inggris lagi!"
Murong Shanshan buru-buru meminta maaf: "Kakao sayang, bukannya kubawa kau ke sini buat makan mewah? Besok pagi gak ada kuliah, ranjangku kuserahkan untukmu tidur nyenyak semalaman, setuju?"
“Benarkah? Aku sudah lama dengar kalau ranjang di Perusahaan Yufan semuanya barang premium, hehe, akhirnya bisa merasakan enak sekali~” Kakao terlihat sangat konyol, ucapannya hampir membuatku tersambar petir.
Murong Shanshan merendahkan: "Ranjang bagaimanapun juga cuma buat tidur sendiri, kau kok bisa semegah ini, pantaskah?"
Kakao tetap tidak mengindahkan, masih terus bersuka cita.
Aku bertanya: "Shanshan, kalau begitu malam ini kau tidur di mana?"
"Terpaksa tidur di jalanan?" Murong Shanshan menatapku, melihat ekspresiku yang sengaja dikosongkan, lalu tersenyum nakal: "Bagaimana kalau malam ini aku tidur di kamarmu?"
Kakao terkejut sampai tak bisa bicara, menunjuk Murong Shanshan: "Shanshan kau... kau... jangan-jangan sudah dengan Lin Fan..."
Murong Shanshan melototi Kakao, kesal: "Kau kira aku sepertimu? Sudah kubilang berkali-kali tetap tidak didengar, segitunya ingin berkorban?"
Pipi Kakao memerah, berbisik: "Lin Fan ada di sini, kau berani ngomong begitu..."
Aku tertawa, memeluk bahu Murong Shanshan: "Takut apa? Bukan orang luar. Kakao, tanya dong, Wu Dong cukup oke kan? Enak dipakai?"
"Itu... terpaksa mengalah sajalah..." Kakao sepertinya sudah linglung.
Murong Shanshan menyikutku sambil tertawa: "Jangan ajari Kakao hal-hor begini. Kakao kan pemalu, mana tahan. Iya kan, Kakao?"
Kakao akhirnya tidak tahan lagi, mengangkat kepala berkata: "Bukannya mau makan? Aku bukan datang untuk bahas urusan di ranjang! Hmph, ngomongin ini sama kalian berdua yang belum punya pengalaman, benar-benar seperti memperdengarkan musik pada sapi!"
Jawaban Kakao yang garang sampai MATI membuat aku dan Murong Shanshan langsung saling pandang, merasa diri sudah ketinggalan zaman, seketika rasa inferior menyergap sampai MATI.
Dengan sedikit penyesalan, kami bertiga memasuki kantin. Dari jauh sudah tercium aroma masakan dan baijiu dari lantai dua. Suara tawa Xin Yu dan Xu Lin juga sampai ke telinga. Kakao tak bisa menahan pandangan irinya: "Bekerja di luar benar-benar nyaman, tidak ada yang mengatur, tidak perlu belajar malam setiap hari, juga tidak perlu bertarung mati-matian untuk kumpulkan SKS~"
Aku tersenyum kecil: "Memang tidak perlu khawatir tentang pelajaran dan SKS, tapi masalah lain muncul. Gajian terlalu kecil, harga properti selangit, harus belajar jadi cucu di hadapan bos. Ada yang lebih parah - persaingan antar rekan kerja, harus selalu waspada jangan sampai dikhianati. Tidak seperti di kampus, di luar sana kalau tidak bisa lindungi diri, hanya akan hidup di bawah telapak kaki orang selamanya, atau langsung dihabisi!"
Murong Shanshan bersuara kesal: "Masa se-kotor itu? Jangan hancurkan impian Kakao tentang dunia kerja dong~"
Kakao juga menambahkan: "Iya, Perusahaan Yufan kalian kan rukun-rukun? Aku tidak pernah lihat kalian pusing soal gajian atau harga properti. Lagipula, Kakak Lin pasti tidak menyulitkan kalian kan? Soal persaingan kotor, apalagi."
Aku menatap kakao, berkata: "Perusahaan Yufan murni kebetulan. Jika kau pikir perusahaan lain bisa seperti di sini, itu SALAH BESAR. Tahu kenapa nama guild kami Firdaus yang Hilang? Karena kami sedang membangun surga - surga yang hanya bisa menyakiti orang, sama sekali TAK BISA disakiti!"
Murong Shanshan menggenggam tanganku dengan mesra sambil tersenyum: "Sudahlah, kami paham. Hanya kami yang boleh mengganggu orang, tak boleh orang mengganggu kami! Itulah prinsip Firdaus yang Hilang! Makan yuk, aku hampir MATI kelaparan. Kakak Lin dan Xin Yu pasti juga sudah menunggu lama."
Suara kami terdengar oleh Li Qing yang duduk di pinggir, dia langsung berseru girang: "Datang! Datang! Ayo mulai makan!"
Aku persilakan Murong Shanshan dan Guozi masuk. Keduanya sudah akrab dengan Xu Lin dan Xin Yu. Tak perlu basa-basi, koki kantin bertanya: "Mau minum baijiu?"
Guozi yang sedang melahap daging dengan rakus bergumam: "Kenyang separuh dulu baru minum!"
……
Semua orang melahap makanan selama sepuluh menit penuh sebelum agak kenyang. Skill sang koki memang meningkat, masakannya cukup enak.
Pelayan yang ditahan kerja ekstra pada malam hari memenuhi permintaan Xu Lin dengan membawa beberapa botol minuman. Setelah semua gelas terisi, Xu Lin mengangkat gelas dan berkata: "Untuk merayakan keberhasilan Kota Bulan Perak merebut Kota yang Hilang, sekaligus merayakan kemenangan dalam pertempuran mempertahankan Kota Bulan Perak, ayo kita bersulang! Jangan ada kekhawatiran, mulai besok semua akan mendapat cuti tiga hari~!"
Semua orang bersorak gembira dan menghabiskan minuman mereka. Kakao berbisik pelan: "Wah, perusahaan Yufan terlalu sering memberi liburan ya?"
Xu Lin tertawa: "Kakao pikir mereka bisa bekerja dengan tenang? Setiap kali beberapa orang kerja bersama, aku selalu melihat Xin Yu dan Xue Han berlarian di kantor Lin Fan. Kadang mereka malah mengajakku mengobrol dan main kartu di dalam kantor. Aku benar-benar frustasi, tidak satu pun dari mereka yang serius bekerja..."
Lu Xuehan membela diri: "Kakak Lin, aku selalu bekerja dengan sungguh-sungguh. Jangan menilai berdasarkan dua tiga kali kesempatan kamu melihat~!"
Xin Yu menambahkan: "Iya dong, bukankah departemen bisnis harus sering berkoordinasi dengan departemen teknologi? Bos yang tidak berperasaan ini hanya mau melihat karyawannya kerja keras terus, ya?"
Merahasiakan diri dikepung, Xu Lin segera minta bantuan Murong Shanshan: "Shanshan, cepat kembalilah ke perusahaan! Aku sudah tidak tahan dengan mereka. Mungkin kehadiranmu bisa mengendalikan situasi~"
Murong Shanshan yang sedang sibuk menyeret sepotong daging ikan ke piringku sama sekali tidak sempat menanggapi. Xu Lin menggerutu putus asa: "Aduh, aku lupa. Kamu juga satu geng dengan mereka..."
Pada saat ini, Guozi mengeluarkan buku catatan yang dibawanya dan meletakkannya di samping, lalu sekilas melihat halaman web dan berkata: "Setelah hampir 10 jam membersihkan, pemain Prancis telah seluruhnya kembali ke wilayah server mereka sendiri. Perang negara antara Kota Bulan Perak dan Kota Lingtong pun berakhir tanpa hasil."
Lu Xuehan bertanya dengan terkejut: "Bukankah perang negara seharusnya dipertahankan selama 5 hari 120 jam? Mengapa baru saja dimulai sudah berakhir?"
Guozi menjelaskan: "Karena perang antara Kota Bulan Perak dan Kota yang Hilang telah berakhir. Malam ini server Kota Bulan Perak dan Kota yang Hilang akan diupdate. NPC kedua kota akan mengalami perpindahan, jadi Sistem juga memaksa memutus perang negara antara orang Prancis dan Kota Bulan Perak. Hehe, konten setelah update menunjukkan bahwa untuk memicu perang negara berikutnya harus menunggu hingga bulan depan~"
Aku juga agak terkejut dan bertanya: "Bukankah syarat perang negara adalah ketika cukup banyak pemain kedua pihak memasuki wilayah lawan?"
Guozi melihat halaman web dan tertawa: "Kedepannya tidak akan seperti itu lagi. Sistem Yueheng juga khawatir frekuensi perang negara yang terlalu sering akan membuat mental pemain lelah. Jadi ditetapkan hanya boleh menyerang kota sekali sebulan. Aturan ini sebenarnya sudah ada, hanya baru perlahan diterapkan seiring dibukanya sistem perang negara. Kita saja yang tidak tahu."
Murong Shanshan tersenyum tipis: "Artinya kita bisa menikmati hari-hari tenang selama sebulan~"
Aku mengangguk: "Benar. Yang penting selesaikan dulu misi transformasi keempat. Ngomong-ngomong, Shanshan, kita sudah melebihi level 100 tapi belum mengambil misi transformasi keempat. Ini sangat tidak profesional~"
"Jangan terlalu serakah, nanti malah rugi!" Murong Shanshan yang jarang bersikap puas berkata: "Sekarang baik level maupun perlengkapan kita sudah jauh di atas pemain umum, tak perlu terburu-buru. Apa bermain game cuma untuk peralatan dan skill? Dulu, Lin Fan ini saja membantu tugasku harus bayar. Sekarang kalian sudah punya uang, tak perlu mati-matian cari uang lagi, nikmati saja hidup dan permainan~"
Xu Lin tertegun sebentar lalu tersenyum bertanya: "Lalu bagaimana cara menikmatinya?"
Murong Shanshan tersenyum: "Contohnya, sekarang Sistem Peliharaan dan Sistem Tunggangan sudah dibuka. Tidakkah kalian dengar? Aturan tersembunyi sistem menyatakan walau tunggangan eksklusif untuk job Ksatria, pemain biasa sebenarnya bisa dapatkan hak menunggangi dengan cara tertentu, meski tak bisa melakukan serbuan. Tapi bonus kecepatan gerak dan atribut dari tunggangan tetap ada. Hehe, kalau benar begitu, kita bisa bentuk pasukan panah berkuda untuk taktik gerilya dan gangguan!"
"Pasukan panah berkuda?" Xin Yu terkejut.
