Xin Yu tertawa: "Bagus! Satu api unggun bisa tambah 50 poin. Kalau 20 unggun tugas selesai. Ini terlalu mudah!"
Tapi saat kucoba, ternyata Xin Yu terlalu cepat senang. Baru nyala tiga unggun, sistem mengingatkan satu perkemahan maksimal hanya tiga unggun.
Xin Yu tampak kecewa. Lu Xuehan berkata: "Api unggun kan tidak terlalu penting. Kurasa membuat tenda mungkin dapat lebih banyak poin?"
Aku melihat sekeliling dan berkata: "Di sini selain pakaian yang kalian berdua pakai, bahkan sehelai kain robek pun tidak ada. Bagaimana cara membuat tenda? Tentu saja, jika kalian berdua mau mengorbankan sedikit, aku bisa pertimbangkan~ Tenang, api unggun akan dinyalakan di luar, di dalam tenda tidak akan dingin. Di padang es ini juga tidak akan ada orang yang lewat~"
Setelah berkata demikian, pandanganku menyapu tubuh Lu Xuehan. Si cantik kecil segera memerah pipinya dan berbisik: "Urusan penting harus didahulukan. Jika tidak ada kain untuk tenda, lebih baik kau pakai kayu untuk membangun pondok kayu kecil, sepertinya juga bagus~"
Diingatkan oleh Lu Xuehan, Xin Yu segera menambahkan: "Ya, bahan-bahan yang kau bawa ini masih kurang. Cepat pergi tebang kayu lagi! Menambahkan bangku kecil, meja kecil di pondok mungkin bisa menambah poin!"
"Bangsat, bangku kecil? Meja kecil?? Kakak menganggapku tukang kayu ya?" Aku benar-benar tak bisa berkata-kata.
Xin Yu tersenyum manis: "Tentu tidak~ Tapi dalam situasi seperti ini, bukankah kau harus melakukannya? Andai suatu hari aku dan Xue Han kabur bersamamu ke hutan purba, ini semua akan jadi tugasmu. Bukankah sekarang saat yang tepat? Jangan-jangan si kurang ajar ini hanya mau enak-enak tapi tidak mau kerja?"
Aku tertegun sejenak: "Sepertinya aku belum pernah merasakan enak-enaknya?"
"Nanti juga ada kesempatan. Bikin dulu ranjang kayu~" Xin Yu tersenyum genit. Aku pun melanjutkan pekerjaan. Lagipula sambil menunggu Dragon Speaker yang membosankan, ada kegiatan untuk mengisi waktu juga tidak buruk~
Kembali ke hutan itu, memindahkan semua potongan kayu yang tersisa, karena Xin Yu dan Lu Xuehan harus menjaga Bunga Salju Gunung Es sambil menunggu Dragon Speaker, sehingga semua pekerjaan ini harus kuselesaikan sendiri.
Saat semua kayu terkumpul, Xin Yu dan Lu Xuehan langsung mendekat, memperhatikan cara kubuat pondok kayu kecil. Sebenarnya aku juga tidak ahli, tapi setelah berpikir sebentar muncul ide - seperti kuil langit, pertama harus membuat balok melintang sederhana untuk menyangga atap.
Setelah berjuang selama setengah jam memotong dan membentuk balok melintang sederhana, ternyata tidak ada material pengikat. Menggunakan sulur rumput kering sebagai pengikat pun tidak stabil di tanah. Akhirnya terpaksa kutinggalkan ide itu, langsung memotong N papan kayu runcing dan menancapkannya ke tanah membentuk tiga sisi dinding, menyisakan satu sisi sebagai pintu. Balok melintang tadi kubongkar, diganti dengan papan kayu yang langsung kupasang sebagai atap.
Setelah selesai, kutepuk tangan dengan bangga: "Ha, pondok Paman Sam, terlihat cukup postmodern juga!"
Xin Yu ragu: "Tapi menurutku ini mirip jamban desa jaman feodal..."
Lu Xuehan tertawa "Puff!", Aku sejenak antara ingin tertawa dan menangis. Setelah diperhatikan benar, memang mirip WC bergaya postmodern. Kurencanakan untuk membongkar ulang, tapi tiba-tiba terdengar suara lonceng sistem -
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Persiapan bangunan selesai! Poin Perkemahan Sementara +500. Saat poin mencapai 1000, perkemahan akan resmi selesai!
……
Aku sangat bangga: "Haha, Xin Yu, lihat kan, sekali bisa dapat 500 poin, tinggal bangun satu lagi OK!"
Xin Yu berkata: "Kalau begitu cobalah, semoga sukses, tapi menurutku kemungkinan berhasil bangun lagi cuma 1%."
"Kenapa bilang begitu?"
"Soalnya WC unisex kayak gini biasanya nggak perlu dibangun dua berdempetan..."
“……”
Saat aku mau bangun "Rumah Impian" kedua, Sistem benar-benar memberi notifikasi bahwa perkemahan hanya bisa menampung satu rumah seperti ini, ternyata tebakan Xin Yu tepat.
Nggak ada cara lain, terpaksa mikir keras apa lagi yang bisa dibangun di perkemahan. Beberapa saat kemudian, Lu Xuehan berkata: "Di sini dingin sekali, apa sebaiknya ada panci besi untuk masak sup daging atau bubur sayur?"
Aku jawab: "Oke, ayo nyalakan api di gubuk kecil ini terus masak!"
Lu Xuehan ragu-ragu, bertanya pelan: "Benarkah harus masuk?"
Sial, bahkan cewek cantik juga jijik lihat gubuk mirip WC buatanku...
Aku cemberut, tapi Xin Yu justru yang pertama masuk. Setelah melihat sekeliling, dia bilang: "Hah? Ternyata setelah masuk rasanya enak juga, luas dan ada aroma kayu~ Cuma... kalau duduk di lantai ini pasti dingin banget ya?"
Sikap Xin Yu menghiburku. Lu Xuehan pun ikut masuk. Gubuk dengan dua cewek cantik ini tiba-tiba berubah jadi Rumah Impian yang sesungguhnya.
Untuk pertanyaan Xin Yu, aku segera merespons, pergi ke mulut gunung, menemukan beberapa monster Beruang Putih dataran es, membunuhnya lalu mengeluarkan belati untuk menguliti bulu mereka. Karena janji sistem, bulu-bulu ini awalnya masih menempel daging saat baru dikuliti, tapi setelah beberapa menit otomatis berubah menjadi bulu kering yang terasa sangat lembut saat disentuh.
Selain itu, untuk kelembutan ekstra, aku menebang beberapa cabang pohon pinus dan menariknya kembali. Daun pinus yang kuhampar di atas salju berfungsi sebagai anti selip sekaligus menambah keempukan. Setelah kuletakkan kulit beruang di atas daun pinus, kelembutannya menyamai springbed...
Begitu kulit beruang terhampar, sistem kembali memberi notifikasi: +50 poin integrasi. Sampai saat ini, perkemahan sementara telah memiliki 750 poin integrasi. Tinggal 250 poin lagi selesai.
Sengaja menyisakan area kosong, di sana aku membuat api dengan meminjam sihir elemen api tingkat rendah Lu Xuehan. Tapi segera, asap mulai memenuhi ruangan. Xin Yu berkata: "Ini tidak bisa, tidak ada perangkat ventilasi~"
Kukatakan: "Gampang!"
Mengangkat Pedang Bulu Terbang, kuhantamkan ke atas. Seketika, atap bolong besar tertusuk. Asap dapur mengepul lurus ke atas, sistem ventilasi tiba-tiba lancar tanpa hambatan.
Xin Yu dan Lu Xuehan sama-sama kagum. Xin Yu bertanya lagi: "Persiapan sudah selesai, tapi panci besi yang Xue Han sebutkan? Mau dicari di mana? Jangan-jangan pakai helm VR sebagai pengganti?"
Aku juga bingung, di pegunungan bersalju ini pasti tidak bisa menemukan pandai besi. Barang aneh yang di-ngank monster paling tidak mungkin ngank keluar sebuah panci besi. Kalau tidak, pemain akan terkejut sampai MATI.
Lalu aku berkata: "Kalau gitu, pakai Kambing Panggang Utuh sebagai ganti! Hmm, sepertinya di sekitar sini tidak ada hewan seperti kambing..."
"Bagaimana kalau pakai makhluk es kuno untuk sup?" Xin Yu mengusulkan ide yang cukup konstruktif.
Aku dan Lu Xuehan merinding ketakutan. Benda itu cuma kalajengking merah besar yang diperbesar. Xin Yu benar-benar bisa memikirkan itu.
"Ngomong-ngomong, tadi saat aku keluar, kalian juga dapat makhluk es kuno itu?"
Xin Yu mengangguk: "Iya, bunuh tiga ekor, tapi tidak ada yang ngank inti makhluk gaib. Kamu?"
"Bunuh satu, ngank dapat satu inti. Karakter aku baik～"
Setelah berkata begitu, aku berdiri dan berkata pada mereka: "Kalian tunggu sebentar, aku akan mencari sesuatu. Lihat apakah bisa memasang penghalang di sekitar perkemahan, semacam tembok, itu juga harus bisa tambah beberapa poin."
"Hmm, cepat pergi cepat kembali!"
Aku pergi keluar, kali ini menuju arah tenggara. Di sana ada sesuatu yang hitam pekat, mungkin semak belukar atau sejenisnya. Di gunung setinggi ini, siapa tahu ada atau tidak.
Hasilnya saat sampai di sana baru sadar salah. Ternyata benar-benar semak belukar, dan itu jenis tumbuhan duri yang sangat kubutuhkan. Lalu memotong beberapa, mencari sulur untuk mengikat, langsung menyeret pergi.
"Splash～!"
Saat aku sedang menyeret banyak barang, seekor kelinci liar tiba-tiba muncul dari salju. Vitalitas makhluk ini sangat tangguh, berlari dengan gesit di puncak bersalju ini.
Dengan refleks cepat, kulempar barang dan langsung mengayunkan pedang menyerbu ke arahnya, menghabisi kelinci dengan sekali tebas!
Kelinci itu cukup gemuk. Kutaruh di atas duri-duri dan kuseret kembali bersama barang.
Xin Yu dan Lu Xuehan sudah mulai gelisah menunggu. Setibanya, kulemparkan kelinci ke Xin Yu: "Gunakan belati ungumu untuk memotongnya. Nanti kita panggang di api, lihat apakah bisa dapat poin. Kalau tidak, buang saja."
Xin Yu berkata: "Sayang sekali dibuang. Panggang tujuh puluh persen matang lalu bawa ke Kota Bulan Perak untuk si nona Qing～"
Kupikir ide bagus. Dengan senyum licik, kukerjakan tugas. Menggunakan ketajaman Pedang Bulu Terbang, kugores lingkaran di lapisan es sekitar perkemahan, hanya menyisakan satu pintu keluar. Di parit-parit kutanam duri tajam. Setelah 30 menit, bel sistem berbunyi lagi——
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Pagar pertahanan sudah siap! Poin perkemahan sementara +100. Ketika poin mencapai 1000, perkemahan resmi selesai!
……
Bagus! Sudah 850 poin. Tinggal sedikit lagi tugas akan selesai!
Saat Xin Yu meletakkan daging kelinci di rak, sistem memberi 100 poin lagi. Semua bersorak. Kini tinggal 50 poin lagi untuk menyelesaikan tugas rumit ini.
OK, saya berencana membuat sebuah meja, masih menggunakan kayu-kayu itu. Xin Yu dan Lu Xuehan dengan antusias menonton di samping. Xin Yu berkata: "Janda di sebelah rumah kita dulu adalah tukang kayu, aku pernah melihatnya menyelesaikan meja utuh tanpa paku, hanya menggunakan pahat untuk membuat lubang dan memasukkan kaki meja."
Saya menatapnya dan berkata: "Kalau begitu Xin Yu, ambilkan belati ungu milikmu, aku akan mencoba."
……
Setengah jam kemudian.
Xin Yu berkata: "Meski hanya tiga kaki, tapi bisa dianggap meja juga. Letakkan dan lihat!"
Saya meletakkan meja tersebut, Sistem segera memberi notifikasi: Item Perkemahan 003 siap! Poin perkemahan sementara +100, poin telah penuh, perkemahan resmi selesai!
OK, selesai!
Saya terlihat lega. Lu Xuehan berkata: "Tugas ini terdiri dari dua bagian, pertama mendirikan perkemahan ini, kedua mengumpulkan 100 inti makhluk gaib. Tapi makhluk-makhluk itu bersembunyi di bawah salju, sulit ditemukan!"
Xin Yu tersenyum: "Jangan buru-buru. Biarkan Lin Fan pergi survei, menarik monster untuk kita bunuh bersama. Bagaimana?"
Saya hanya bisa berkata: "Tunggu di sini, aku akan pergi survei dan mencoba membawa kembali beberapa makhluk es kuno. Tapi sepertinya monster jenis ini sangat langka, sulit ditemukan dalam kelompok."
"Coba cari dulu!"
Maka aku turun mencari, di jalan bertemu satu dua ekor monster, tidak enak juga membawa monster dari jauh ke belakang, kubunuh sendiri, dapat inti kristal, dan sebilah pedang biru. Karena levelnya cukup tinggi, sementara belum ada pasarnya. Ketika level pemain umum mencapai sekitar 95, pedang biru jenis ini masih bisa dijual seharga ribuan delapan ratus koin.
Melewati hutan kecil, ketika pandanganku tertumbuk tiba-tiba merasa seperti kembali ke era kuno. Seluruh permukaan gunung es dipenuhi monster es kuno, masing-masing dengan tampang garang. Jelas wilayah ini adalah domain mereka.
Kulihat ke atas, bisa melihat tebing curam tempat bunga salju gunung es tumbuh, bahkan bunga itu sendiri. Di bawah tebing, asap dapur mengepul naik, sampai ketinggian tertentu langsung diterbangkan angin dingin. Dari sini bisa melihat atas, sebaliknya atas juga bisa memantau situasi bawah.
Maka di channel party kukatakan: "Xin Yu, Xue Han, kalian lihat lokasiku? Turunlah! Di sini ada banyak monster es kuno, membunuh 100 inti kristal bukan masalah!"
Xin Yu bertanya: "Lalu bagaimana dengan posisi di sini? Tidak perlu penjaga?"
Kujawab: "Tidak apa. Jaraknya tidak jauh. Jika Dragon Speaker datang, kita bisa kembali dalam dua tiga menit."
"Baik! Aku dan Xue Han SEKARANG JUGA turun!"
“Setelah mematikan komunikator, aku langsung memancing seekor monster es kuno. Bertarung sendirian sebenarnya cukup mudah, hanya saja harus lari terus-menerus sehingga agak melelahkan. Jika Lu Xuehan dan Xin Yu ikut bertarung, aku tidak perlu bersusah payah seperti ini. Cukup menahan serangan monster es kuno sambil menyerang balik. Kutukan Lu Xuehan bisa menurunkan daya serang target secara signifikan. Monster es kuno yang daya serangnya sudah dikurangi pasti tidak bisa lagi menghabisi 5000 darahku dalam sekali serangan.”
“Saat aku berhasil menghabisi monster es kuno pertama, Lu Xuehan dan Xin Yu juga tiba. Setelah bertiga mengalahkan beberapa monster es, Xin Yu merasa kecepatannya masih kurang. Dia berkata, ‘Empat monster baru menghasilkan satu inti kristal. Kalau terus begini, kapan kita bisa mengumpulkan 100? Lin Fan, pergilah memancing monster! Kita akan menggunakan skill Pembunuhan Massal Seketika!’”
“Lu Xuehan juga setuju, ‘Bagus juga. Skill Lei Dong Jiu Tian-ku sudah level 7, tinggal sedikit lagi naik ke level 8. Selain itu, anak panah berbulu angin Xin Yu juga perlu dilatih. Efek memperlambat dari anak panah berbulu angin yang dikombinasikan dengan daya serang Lei Dong Jiu Tian, pasti bisa membunuh mereka dengan cepat, kan?’”
“Aku segera mengangguk, ‘Baik, tapi karena ukuran monster es terlalu besar, skill area tidak bisa mengenai semuanya. Jadi memancing terlalu banyak juga percuma. Aku akan memancing sekitar 20 ekor sekaligus saja, bagaimana?’”
“‘Baik!’”
Setelah dua MM setuju, aku segera keluar, mengitari pinggiran Ice Beast kuno sambil menarik kebenciannya, lalu mencari target berikutnya. Sekitar lima menit kemudian, saat aku kembali, di belakangku sudah mengikuti puluhan Ice Beast kuno dengan suara "Braak braak~". Ekspresi penuh Niat Membunuh mereka terlihat jelas saat mengejar dengan liar. Sayangnya, kecepatan mereka terlalu lambat, aku harus berhenti berkali-kali agar mereka tidak kehilangan jejak.
Saat kembali ke sisi dua MM, mereka sudah mulai bertindak. Anak panah angin berbulu Xin Yu mulai menunjukkan taringnya. Setiap tembakan panahnya memuntahkan salju berbentuk bulu yang beterbangan, memperlambat kecepatan gerak monster dalam radius serangan. Ice Beast kuno yang memang lambat, setelah diperlambat lagi, gerakannya menjadi seperti adegan slow motion.
Skill Level 7 Lei Dong Jiu Tian Lu Xuehan kini menunjukkan Daya hancur yang lebih dahsyat. Bahkan Ice Beast kuno bertubuh raksasa terhuyung-huyung tersetrum. Darah setinggi 300.000 mereka terkikis cepat seperti dirajam.
Aku juga tidak diam saja. Sambil mengitari kerumunan monster, kucari kesempatan untuk melancarkan pedang laser. Meski hanya bisa digunakan beberapa menit sekali, setiap serangan berhasil menciptakan kekacauan. Bar darah monster dalam satu jalur langsung turun hampir seperempat, intensitas ancamannya dalam waktu singkat jauh melebihi Lei Dong Jiu Tian Lu Xuehan.
Sekitar lebih dari 2 jam kemudian, tebing curam di atas tetap sunyi. Dragon Speaker juga belum datang. Kami sudah membunuh beberapa kelompok monster. Pedang laser saya naik dari level 1 ke level 2, sementara Xin Yu bahkan lebih ekstrim - Panah Berbulu Angin langsung melonjak ke level 5. Skill dengan waktu CD pendek memang cepat naik levelnya.
Seiring naiknya level Panah Berbulu Angin, kerusakan skill juga meningkat drastis. Bahkan aku curiga apakah skill mesum ini dayanya bisa menyaingi Lei Dong Jiu Tian milik Lu Xuehan? Ditambah serangan mengerikan Xin Yu, benar-benar penyerang utama yang super kuat. Dua MM semakin kompak dalam koordinasi skill pembunuhan massal mereka, mendekati kesempurnaan. Dengan mengikuti mereka, pengalamanku melonjak cepat. Setiap Ancient Ice Beast adalah paket pengalaman raksasa - membunuh satu langsung memberi N banyak pengalaman untuk kami. Dengan kecepatan naik level di sini, mungkin aku bisa mendapatkan 2% pengalaman level saat ini per jam. Dalam 20 jam, naik ke level 108 bukan masalah.
Kami mengumpulkan 17 inti makhluk gaib, dan banyak perlengkapan yang nangk. Ancient Ice Beast sebagai monster elit yang ditingkatkan memang memiliki tingkat drop item yang luar biasa tinggi. Selain perlengkapan biru, kami bahkan mendapatkan tiga perlengkapan ungu level tinggi yang membutuhkan level di atas 100 - sebuah kapak, sepatu prajurit, dan jubah sihir. Kapak tidak bisa dipakai siapa pun, sepatu prajurit itu jauh kalah dengan Sepatu Tempur Petirku, dan jubah sihir juga tidak diinginkan Lu Xuehan. Akhirnya ketiga item ini kami masukkan ke gudang guild menunggu Guozi dan Li Qing yang akan menghitung dan menjualnya.
Pukul 7 malam kami log off, setelah makan malam, kami bertiga mulai latihan lagi. Baru sekitar lewat jam 11 Xin Yu dan Lu Xuehan dengan enggan log off, berjanji akan login lagi jam 7 pagi besok untuk bergantian denganku.
Sementara aku, duduk di tepi tebing berselimut salju, menanti kedatangan Sang Pemanggil Naga dengan sabar.
