Melihat isi tas, 67 dari 100 kristal makhluk gaib yang dibutuhkan untuk misi sudah terkumpul. Daya hancur kedua MM ini luar biasa, grinding item misi bak pisau panas membelah mentega. Tanpa mereka, mungkin butuh tiga hari tiga malam bagiku untuk mengumpulkan kristal ini sendirian. Batasan job terkadang memang membuat frustasi.
Sebelum log off, Xin Yu telah meningkatkan Panah Berbulu Angin ke level 7, sementara Lu Xuehan menguasai Lei Dong Jiu Tian ke level 9. Saat ini, kekuatan mereka mungkin sudah melampaui Xu Lin yang baru level 101. Xin Yu dan Lu Xuehan masing-masing sudah level 104 dan 105. Xu Lin terlalu banyak menghabiskan waktu di dunia nyata, sementara Xin Yu dan Lu Xuehan lebih suka menemani aku grinding monster, exp, dan equipment di game!
Sekarang, berkat desakanku, mereka akhirnya log off untuk tidur. Tugasku menunggu Sang Pemanggil Naga di tebing es ini sendirian. Pedang Bulu Terbang tertancap di salju di sampingku, memandang hamparan bumi purba yang tak berujung, hati dipenuhi gejolak perasaan.
Dari awal masuk game hingga sekarang, performaku cukup baik. Setidaknya hanya sedikit pemain yang bisa mencapai level ini. Obsesiku mengejar peralatan legendaris membuat kekuatan perangkat kerasku jauh melampaui Ye Qiu, Xue Hong, dan lainnya. Soal teknik operasi, pengalamanku menghadapi BOSS dan PK dengan pemain lain yakin tak kalah dari mereka.
Kehidupan nyata pun mulus. Beberapa MM semakin perhatian padaku. Dulu, bajuku selalu kucuci sendiri, kamar baru dibersihkan tiap 10-15 hari. Hingga tudung lampu meja di kepala ranjang penuh debu - jejak jari jelas terlihat saat kuseka. Akhirnya kumanfaatkan tudung lampu itu untuk mencatat nomor telepon. Belakangan, Xin Yu membersihkannya hingga berkilat, dan meninggalkan notebook kecil untuk mencatat.
Sekarang kupikir, perhatian Xin Yu justru membuatku malu. Bandingkan dengan caraku memperlakukannya - masih jauh berbeda.
Sudah sehari tak kontak Murong Shanshan. Hanya melihatnya online tanpa tahu aktivitasnya. Kini dia sudah log off. Mungkin sedang bersandar di kepala ranjang mengobrol ngalor-ngidul dengan Kakao?
……
Angin dingin berdesau kencang. Kusetel sistem sensor ke batas minimal 5% sehingga tak terlalu dingin. Sekarang, menunggu sendirian di sini rasanya tak berarti. Turun untuk latihan leveling pun tak menarik - monster elit yang ditingkatkan yang kubunuh malam tadi belum respawn. Butuh belasan jam untuk mereka muncul kembali.
Awalnya, area di dekat puncak Pegunungan Bulan Perak ini pasti menyimpan harta karun. Kabarnya, dragon rider Kota Bulan Perak sedang menjalankan tugas di puncak gunung es ini. Jika kekuatan arwah-arwah gelisah yang bisa memobilisasi prajurit terkuat umat manusia ini benar-benar ada, pasti kekuatannya sangat mengerikan. Andai aku bisa ikut campur, mungkin aku bisa mendapatkan senjata dewata atau sejenisnya. Tapi sekarang aku sama sekali tidak bisa meninggalkan tempat ini. Sudah berjaga selama ini, jika sampai Lu Longyu datang tanpa kuketahui karena kepergianku, bagaimana aku bisa memenuhi harapan Xin Yu dan Lu Xuehan.
Tapi, duduk sendirian menjaga sekuntum bunga kecil sangat mudah membuat ngantuk. Agar tidak tertidur, aku menyanyikan lagu dengan suara keras sambil berjalan-jalan sejauh seratus ribu li. Sungguh garang, seorang pria dewasa berteriak-teriak di atas tebing es setinggi ratusan zhang di tengah malam.
Waktu berlahan detik demi detik. Suaraku mulai serak setelah berteriak. Aku menatap penuh harap ke arah bunga salju gunung es di atas, lalu akhirnya duduk karena lelah. Karena terlalu lelah, aku pun berbaring di atas salju. Dengan begini, mengamati bunga salju gunung es tidak terlalu melelahkan.
Ini adalah malam yang sunyi dan dingin. Menjelang subuh lewat empat, tiba-tiba ada SMS masuk. Kulihat pengirimnya ternyata Ye Qiu. Dia bertanya: "Kenapa belum tidur sampai larut begini? Apa kau diusir Xin Yu dari kamar?"
Kujawab: "Masa sih? Aku sedang mengerjakan tugas yang harus dijaga terus. Kamu sendiri kenapa belum tidur jam segini?"
Ye Qiu berkata: “Kemarin malam minum baijiu bersama FINE, kebanyakan minum, bangun buang air kecil. Jadi sekalian masuk game, lihat apakah ada orang bodoh yang bingung pasang harga salah saat membuka stan tengah malam, aku bisa untung besar.”
Aku menghinakannya: “Lebih baik kau tidur cepat. Lagipula, kau sudah tidak muda lagi, buruan cari istri untuk merawatmu. Kalau tebakanku benar, kamarmu sekarang lebih berantakan daripada kandang anjing ya?”
Ye Qiu tertawa: “Masa sih, TOT sekarang punya uang! Setiap hari mempekerjakan petugas kebersihan, sungguh, sekarang pintu-jendela semua bersih, bahkan kami merekrut dua MM lulusan baru sebagai resepsionis, akhirnya klub kita punya si cantik sendiri...”
“Dua MM lulusan baru? Jangan-jangan kalian mau memanfaatkan kedekatan?”
“Masa sih! Kami cuma ingin mereka menghiasi lingkungan kantor klub, soalnya puluhan pria saja tidak enak dipandang.”
Melihat Ye Qiu tidak mengakui, kuulangi: “Pokoknya carilah gadis baik cepat-cepat, nanti semua sudah dipilih orang lain, kau baru menyesal tidak akan sempat.”
Ye Qiu mengangguk patuh: “Patuh pada nasihat saudara, hamba akan berusaha sekuat tenaga! Sudah, tidur lagi, tadi bermimpi bunga kampus SMA mengajakku makan, sial, kebelet kencing terbangun, sekarang kembali tak tahu bisa nemukan warung kecil tempat makan bersamanya lagi nggak!”
Aku tak bisa menahan tawa: "Pergilah! Apa istimewanya si bunga kampus itu? Tiga kali mengajakku makan pun aku tidak pernah mau."
"Ah, jual mahal! Kalau bukan karena Xiao Yu, pasti kau sudah pergi! Sudah, tidur dulu. Besok masih harus bawa orang latihan leveling~"
Ye Qiu sudah tidur. Aku kembali sendirian. Di daftar teman, bahkan tak ada satu pun yang online.
Aku bertahan terus sampai pukul 07:20. Seluruh diri ini hampir ambruk ketika bayangan cantik Lu Xuehan dan Xin Yu muncul di dekat perkemahan. Melihatku terkapar di tepi tebing, ekspresi mereka campur aduk antara ingin tertawa dan menangis.
Xin Yu berlari kecil mendekat, lalu berjongkok di sampingku: "Lin Fan, kenapa kau? Jangan-jangan kedinginan terbaring di sini?"
Kujawab: "Di game mana mungkin sampai kedinginan? Cuma mentalku sedikit lemas. Eh, hari ini wajahmu bersinar ya? Ayo, sebelum sarapan, beri ciuman dulu!"
Aku hanya bercanda. Tapi Xin Yu benar-benar membungkuk dan mencium pipiku. Wanginya menusuk hidung, meninggalkan kesan mendalam.
Aku bangkit duduk. Di kejauhan, Lu Xuehan pura-pura mengagumi panorama Pegunungan Bulan Perak.
"Dia pasti melihatnya," bisik Xin Yu yang masih bersandar di pelukanku sambil tersenyum. "Tak perlu khawatir. Xue Han sudah tahu hubungan kita..."
Tapi tahu dan melihat langsung tentu beda. Pasti ada rasa tak nyaman di hati Lu Xuehan.
Kutepuk pantat montok Xin Yu: "Ayo bangun. Aku harus log off untuk makan dan tidur."
“Xin Yu berdiri, aku pun berjalan ke sisi Lu Xuehan dan berbisik padanya: "Xue Han, maukah kita berciuman juga?"”
“Aku tidak mau!” Wajah Lu Xuehan memerah.
Xin Yu menatap ke atas melihat bunga salju, berkata: "Sang Pembisik Naga masih belum muncul, hari ini kita tetap latihan leveling ya?"
Aku mengangguk: "Ya, kalian berdua latihan sendiri dulu pagi ini. Skill kalian sudah sangat kuat, ada atau tidak ada aku sebenarnya sama saja. Kalau bisa, siang nanti aku akan bangun dan login."
Xin Yu tersenyum manis: "Jangan bilang begitu. Ada kehadiranmu berbeda. Kalau hanya aku dan Xue Han berlatih berdua sangat membosankan. Denganmu di sini, laki-perempuan bekerja sama, pekerjaan tak terasa berat~"
Aku terkekeh: "Baiklah, aku log off dulu."
Tiba-tiba Lu Xuehan berkata: "Lin Fan, lebih baik kamu tidur lebih lama, login nanti sore saja. Makan siang yang banyak ya."
Lu Xuehan sangat perhatian. Aku mengangguk: "Akan kucoba. Aku benar-benar pergi ya~"
Setelah berkata, log off!
Pergi ke kantin mencari makanan, lalu kembali ke kamar seperti orang mengigau, melepas baju dan menyelimuti diri, tidur!
……
Tidak tahu sudah berapa lama tertidur, otak terasa kacau balau, sampai dering indah dari telepon berbunyi.
Meraih telepon, melihat ada SMS. Saat dibuka ternyata file gambar - foto Murong Shanshan di kampus. Si cantik tetap mempesona, bagai bunga putih kecil yang mekar di kampus hijau.
Di bawah gambar ada tambahan kalimat dari Murong Shanshan: "Foto kemarin, mau dijadikan wallpaper teleponmu?"
Pesan dikirim hanya beberapa detik yang lalu, jadi aku mengirim pesan mengejek: "Kayaknya nggak baik deh, hak istimewa pacar di foto wallpaper hp, padahal dua hari lalu kamu masih nggak mau mengaku jadi pacarku~"
Beberapa detik kemudian, Murong Shanshan balas dengan galak: "Jangan banyak bacot, fotoku aja nggak boleh dipake orang! Kamu harusnya bersyukur, masih nyalahin aku, hmph, kemarin lusa aku tidur di tempatmu, nggak tahu siapa yang ngomong mau jual aku pas aku tidur..."
Dua baris itu bikin jantungku berdebar dan ngantuk langsung hilang, ternyata malam itu Murong Shanshan belum tidur. Untung nggak ngomong yang lebih parah, kalau nggak mungkin sekarang aku udah digantung di pohon plaza warga belakang.
Karena lama nggak dibales, Murong Shanshan tiba-tiba kirim pesan lagi cuma empat kata: "Aku kangen kamu."
Aku merasakan sembilan lapis es dan api, bingung antara dia beneran kangen atau mau nendang aku. Akhirnya aku balas: "Aku juga kangen."
Nunggu lima menit nggak ada balasan, hatiku jadi gelisah. Aku kirim pesan: "Kok sepi?"
Murong Shanshan jawab: "Aku lagi senyum-senyum sendiri!"
Aku tanya: "Kenapa harus sembunyi-sembunyi senyum?"
Murong Shanshan bilang: "Soalnya kalau ketawa keras-keras, harus traktir Kakao dan A Li sekeluarga makan KFC seminggu. Itu bakal mahal banget~"
Aku kaget: "Jadi, pesan tadi bukan kamu yang kirim?"
“Aku yang kirim, ponselku tidak pernah boleh disentuh orang lain. Tenang saja, waktunya makan siang, apa yang kau lakukan dua hari ini?”
“Mengerjakan tugas, akan mencarimu kalau ada waktu.”
“Baik～！”
Murong Shanshan jelas sedang dalam mood yang baik.
Baru saja meletakkan telepon, Lu Xuehan sudah mengetuk pintuku, bersemangat berkata: “Lin Fan, Dragon Speaker sudah muncul, Xin Yu sedang menahannya di sana, cepat login!”
“Oh!”
Aku membalas, bahkan belum gosok gigi langsung login.
Di depan tak jauh, Xin Yu sedang berbicara dengan seseorang. Saat mendekat, aku terkejut—Dragon Speaker ini ternyata wanita cantik! Zirah indah, menggenggam pedang kecil berkilauan, mantel biru yang dikenakan, wajahnya yang sempurna sungguh memukau.
Lu Xuehan segera login juga. Begitu kami bertiga berkumpul, bel sistem pun berbunyi—
“Ding～！”
Sistem mengingatkan: Tugas 【Mencari Dragon Speaker】Fase pertama selesai, tugas berlanjut, membuka fase kedua 【Jiwa yang Kembali】!
……
Meski memberi petunjuk tugas lanjutan, kontennya belum tertera. Setelah berpikir, kukeluarkan surat rekomendasi dari Dark, langsung kuulurkan: “Ini surat dari Yang Mulia Dark, silakan dilihat!”
Dragon Speaker MM melirikku, menerima surat, membacanya lalu berkata datar: “Dragon Speaker yang disebut Dark sudah generasi sebelumnya. Sekarang, aku yang menggantikan sebagai Dragon Speaker baru, melanjutkan pencarian momentum kelangsungan hidup untuk benua ini.”
“Dragon Speaker baru? Lalu, bagaimana dengan yang sebelumnya?”
Dragon Speaker MM tersenyum tipis dan berkata: "Masa hidup manusia pasti akan berakhir, bahkan Ksatria Naga yang kuat hanya memiliki kehidupan 300 tahun. Setelah Ksatria Naga MATI, naga mereka akan kembali ke tanah kelahiran naga, atau mencari tuan baru untuk kontrak warisan. Adapun Dragon Speaker, usia Dragon Speaker hanya 500 tahun, mungkin ini sudah terlalu lama bagi manusia biasa. Dragon Speaker generasi sebelumnya MATI di Lembah Sunyi tahun lalu, sesuai wasiatnya, aku menggantikan identitas Dragon Speaker untuk terus melakukan eksplorasi demi masa depan manusia di benua ini."
Dragon Speaker MM menghela nafas panjang: "Setelah berlatih di Sumber Kehidupan selama hampir seratus tahun, tak kusangka begitu banyak hal terjadi di benua ini, bahkan Master pun..."
"Apa? Kau berlatih hampir seratus tahun?!" Aku terkejut. Kalau begitu, usianya minimal sudah setara nenek!
Dragon Speaker MM menatapku seolah membaca pikiranku. Ia menyisir rambutnya: "Tidak terlihat, kan? Aku sudah lebih dari 140 tahun! Selain itu, bisa kuberi tahu bahwa Dragon Speaker memiliki kemampuan mempertahankan masa muda. Selama energi dalam tubuh masih ada, penampilan tidak akan menua, bahkan sampai MATI pun tetap seperti wajah muda!"
Aku dan Xin Yu saling pandang. Ekspresi Lu Xuehan juga penuh keheranan.
Setelah beberapa detik, aku bertanya: "Dibandingkan dengan Holy Knight, Sang Pendekar Pedang, dan Ksatria Naga manusia, bagaimana tingkat kekuatan Dragon Speaker?"
Dragon Speaker MM tiba-tiba terkekuk, berkata: "Pertanyaanmu ini sangat menarik. Membandingkan Holy Knight dengan Sang Penguasa Naga, maka kuberitahu dengan terus terang: Holy Knight di bawah Tier Tujuh bahkan tak punya kemampuan memasuki domain yang kutebarkan! Holy Knight Tier Sembilan tertinggi pun, kemungkinan mengalahkanku dalam domainku kurang dari dua puluh persen! Mereka semua terlalu muda, sulit menenangkan hati. Adapun Sang Pendekar Pedang yang kau sebut, sebenarnya hanyalah gelar kosong. Pendekar Pedang terkuat manusia setara dengan Holy Knight Tier Delapan. Tambahan, semua dragon rider di Benua ini harus tunduk padaku, karena akulah yang memberi mereka kemampuan mengendalikan Naga!"
Bangsat! Betapa hebatnya Sang Penguasa Naga ini!
Aku sangat mengagumi, ingin segera bertanya: "Apa Yang Mulia bersedia menerimaku sebagai murid?"
Tapi Xin Yu dan Lu Xuehan ada di samping, kalau aku bertingkah hina pasti akan dikejut sampe MATI oleh mereka. Apalagi orang tua di depan mata ini terlihat seperti cewek kecil cantik, sama sekali tidak terkait dengan ahli sejati. Menurut penjelasannya, keganasannya mungkin sudah mendekati tingkat Tyrande, ahli tingkat dewa manusia!
Setelah mengamati lebih detail, NPC ini bernama lengkap "Binglan Sang Pembisik Naga". Nama Binglan memang cocok dengan penampilannya yang dingin. Tapi aku cuma pernah dengar warnet Ice Blue.
Aku berkata: "Binglan, aku ingin bertanya, bagaimana caranya agar aku juga bisa memiliki kekuatan ajaib mengendalikan Naga?"
Binglan Sang Pembisik Naga menatapku sejenak, tersenyum tipis: "Tidak mungkin. Meski kekuatanmu luar biasa, pengalamanmu masih kurang. Kau perlu lebih banyak berlatih sebelum bisa mengendalikan Naga. Lagipula, tak banyak Naga di dunia ini yang mau membuat kontrak dengan manusia. Menurutku, lebih baik kau urungkan niat menjadi dragon rider!"
Kekuatan mengagumkan, pengalaman kurang!
Apa Binglan menganggap atributku sudah kuat tapi level belum mencukupi? Sepertinya begitu. Di seluruh Sistem Yueheng pun mungkin hanya ada sedikit senjata dewata. Memiliki senjata dewata menengah saja seharusnya sudah dianggap sangat kuat.
Agar tugas tidak buntu, aku sedikit mengalah: "Kalau begitu, meski tak bisa menjinakkan Naga, aku tetap ingin memperoleh kekuatan serupa. Sekurang-kurangnya bisa menjinakkan kuda atau sejenisnya~"
Binglan mengangguk: "Itu mungkin, tapi kemampuan seperti itu baru bisa kau peroleh setelah melewati berbagai cobaan! Maukah kau menerima ujian yang sangat berat?"
Mana mungkin menolak. Aku mengangguk terus seperti orang bodoh.
"Bing Lan, sang Dragon Speaker yang perkasa itu tersenyum ringan dan berkata, 'Kalau begitu, akan kujelaskan situasi di sini secara singkat! Sebulan yang lalu, seorang Penyihir Arwah Gelisah yang kuat bersembunyi di puncak Pegunungan Bulan Perak. Dia tidak hanya menguasai sepenuhnya sihir arwah gelisah yang jahat, bahkan fisiknya pun telah ditingkatkan oleh kekuatan arwah gelisah. Dengan konstitusi seorang penyihir, dia bisa melawan Ksatria Naga yang kuat di ketinggian. Sepengetahuanku, dalam konfrontasi selama ini, Kota Bulan Perak telah kehilangan dua Ksatria Naga!'"
"Ksatria Naga juga tewas?" Aku mengerutkan kening bertanya.
"Kenapa, takutkah?" Bing Lan tersenyum bertanya.
