Aku menengadah berkata, "Tentu saja tidak. Ksatria Naga bukanlah makhluk abadi, wajar jika mereka tewas. Hanya saja aku tidak menyangka seorang penyihir bisa mengalahkan Ksatria Naga..."
Bing Lan sang Dragon Speaker menatap puncak gunung yang bertumpuk di atas, "Inilah hal paling mengerikan dari arwah gelisah. Jiwa mereka telah terdistorsi, dendam yang terpendam memberi mereka kekuatan penghancur. Jangankan Ksatria Naga, bahkan jika aku menghadapi arwah gelisah setingkat Lich, aku akan sangat berhati-hati. Karena saat berkonfrontasi dengan arwah gelisah level seperti Lich, hidup dan MATI benar-benar bergantung pada seutas benang!"
"Lich begitu menakutkan?" Xin Yu terkejut bertanya, "Lalu, arwah gelisah yang sedang melawan Ksatria Naga sekarang ini, apakah setara dengan level Lich?"
Aku tahu, Xin Yu pasti khawatir tugas dari Ice Phoenix akan menyuruh kita berkonflik dengan Lich. Itu mustahil dimenangkan. Seekor Lich bisa mengalahkan Illidan dan Tyrande dengan mudah. Jika kami bertiga yang maju, mungkin hanya ada jalan MATI.
Ice Phoenix melihat pertanyaan Xin Yu, lalu tersenyum dingin: "Tidak, hanya seorang Penyihir Arwah yang termutasi. Meski kekuatannya hebat, seharusnya belum mencapai level Lich. Lagipula, kita sudah tahu semua pemimpin inti arwah-arwah gelisah - beberapa bos level Lich. Salah satunya Roland sudah dibunuh Tyrande di Ngarai Arwah Gelisah. Ini sangat melemahkan kekuatan Scourge. Singkatnya, penyihir arwah ini pasti bukan Lich."
Ice Phoenix menatapku: "Kalian, bersedia berjuang bersama saya untuk memusnahkan ancaman arwah-arwah gelisah dari Pegunungan Bulan Perak?"
Dengan sendirinya memilih "Konfirmasi". Konten tugas langsung muncul: Pergi ke puncak Gunung Salju Bulan Perak, cari perkemahan Dragon Rider, dan terima tugas mereka yang ada!
……
Ternyata masih harus mencari Dragon Rider. Aku penasaran apakah kita akan diberi pekerjaan kasar.
Setelah selesai memberi instruksi, Ice Phoenix mengangguk pada kami: "Kalau begitu aku periksa situasi dulu. Kalian harus hati-hati!"
Setelah berkata demikian, Bing Lan mengayunkan pedang di tangannya, cahaya membentuk Formasi Sihir di udara. Beberapa detik kemudian, suara lengkingan naga bergema. Seekor Naga Perak keluar dari Formasi Sihir sambil mengepakkan sayapnya. Tubuh naga sepanjang 20 meter itu dengan cepat mendarat dan menundukkan kepala dengan hormat di hadapan Bing Lan.
Bing Lan tersenyum tipis. Seketika itu juga dia sudah berdiri di punggung Naga Perak. Setelah perintah singkat, naga itu melengking panjang lalu menghilang di angkasa.
Bahkan badai salju yang ganas pun tak bisa menghentikan pergerakannya.
Aku memandang iri sambil bergumam, "Ini... terlalu berlebihan! Naga Perak! Andai aku punya peliharaan seperti itu, pasti sangat epik!"
Xin Yu menyenggol bahuku sambil tertawa, "Jangan kecewa. Bukankah Bing Lan bilang? Ketidakmampuanmu mengendalikan naga sekarang hanya karena levelmu belum cukup. Nanti saat mencapai Level 130 atau 140, lepaskan kontrak tungganganmu dulu baru bisa menangkap naga! Untuk sekarang, fokuslah belajar teknik pengendalian dulu!"
"Hm."
Aku melihat inti energi makhluk gaib di dalam bungkusan, "Bagaimana kalau kita kumpulkan semua inti energi dulu sebelum menemukan dragon rider untuk mengambil tugas?"
Xin Yu menggeleng sambil tertawa, "Tak perlu. Saat kau tidur, aku dan Xue Han sudah menyelesaikan pengumpulan inti energi yang dibutuhkan. Tinggal menunggumu login untuk bersama-sama menyerahkan tugas!"
"Oh, bagus juga. Ayo, sekalian searah. Setelah serahkan tugas, langsung ke gunung untuk mengambil misi dari dragon rider."
"Tak perlu buru-buru. Selesaikan makan siang dulu."
“Maka ketiga orang itu kembali menyusuri jalan yang sama menuju perkemahan sementara itu. Penyihir Tua sedang bercerita tentang legenda-legenda Benua kepada penyihir muda. Melihat kedatangan kami, ia segera berdiri dan berkata: "Wahai Prajurit Pemberaniku, kalian telah berhasil mendirikan perkemahan sementara. Apakah makhluk gaib di sekitar perkemahan sudah dibasmi tuntas?"
Aku dan Xin Yu segera mengumpulkan inti makhluk gaib dari bungkusan kami. Setelah menyerahkannya ke Penyihir Tua, ia berseru antusias: "Berkat bantuan kalian, misi kami di sini akan berjalan lebih lancar. Mari, ini imbalan untuk kalian!"
“Ding～!”
Sistem mengingatkan: Timmu telah menyelesaikan tugas 【Mendirikan Perkemahan Sementara】. Kamu mendapat 12 miliar pengalaman, 5000 keping emas, dan Reputasi +8000.
Tidak ada perlengkapan yang didapat. Kutanya Xin Yu dan Lu Xuehan, mereka juga tidak mendapat perlengkapan. Akhirnya kami log off bersama untuk makan.
Proses makan berlangsung menyenangkan. Setelah kenyang dalam setengah jam, kami login kembali untuk melanjutkan tugas.
Ketiganya masuk ke game bersama. Jalan menuju puncak sejati semakin curam. Di beberapa bagian medan, bahkan mustahil untuk berpijak. Lu Xuehan tampak kecewa, berteriak melawan angin: "Lin Fan, bagaimana kalau kau dan Xin Yu saja yang naik? Aku cuma akan membebani kalian di sini!"
Xin Yu telah menghunus belatinya, menancapkannya ke lapisan es sambil merangkak naik selangkah demi selangkah. Ia tak perlu terlalu khawatir. Namun sebagai pendeta cantik, kekuatan dan kelincahan Lu Xuehan yang rendah membuatnya lemah bagai bambu dihempas angin.
Saya berpikir sejenak, lalu membantah: "Tidak bisa, Xuehan kamu harus ikut. Tugas ini adalah tugas tim, saat ini sudah mencapai tingkat Orange-tier, hadiah tugas pasti tidak sedikit. Apalagi, setelah Xin Yu dan aku naik, tanpa job bantu kuatmu ini, kita sama sekali tidak bisa melakukan hal besar. Jika hanya beberapa kali serangan langsung kalah, bukankah semua jadi sia-sia?"
Lu Xuehan tampak ragu-ragu. Aku pun mendekat dan merangkul pinggang rampingnya, berkata: "Xuehan, peluk aku erat-erat, aku akan membawamu naik!"
Lu Xuehan menggigit bibirnya, lalu merangkul leherku dengan kedua tangannya. Napasnya mulai tersengal-sengal.
Xin Yu menoleh ke bawah. Melihat poseku dan Lu Xuehan, diam tak berkata.
Aku mencabut pedang ungu dengan satu tangan, sementara tangan satunya memegang Pedang Bulu Terbang. Kedua pedang diselang-seling ditancapkan ke lapisan es untuk mempertahankan tubuh agar tidak tergelincir ke bawah. Jalan di pegunungan ini benar-benar terjal, beberapa bagian bahkan hampir 90 derajat vertikal. Tubuh kami tergantung di udara, diterpa angin dingin hingga mantel kami berdesir "berisik~". Xin Yu di atas juga memperlambat kecepatan, setelah sejajar denganku berkata: "Hati-hati~ Jika jatuh, sembilan dari sepuluh kemungkinan langsung MATI terjatuh!"
Aku mengangguk dengan susah payah, terus memanjat. Untungnya, setting sistem telah mengatur dan meng-default cara memanjat seperti ini. Jadi setiap kali menancapkan pedang ke badan gunung, semuanya sangat kokoh. Tidak perlu khawatir pedang akan terlepas dan menyebabkan jatuh.
"Pendakian ekstrem seperti ini berlangsung hampir sepuluh menit. Setelah aku mencapai platform yang relatif datar dengan bantuan Xin Yu, aku langsung duduk di salju sambil terengah-engah. Lu Xuehan yang duduk di pangkuanku bertanya sambil tersenyum: 'Lin Fan, apakah aku terlalu berat?'"
Aku cepat-cepat menggelengkan kepala: "Tidak sama sekali, postur Xue Han sangat proporsional, berat badannya juga ideal."
Xin Yu menepuk salju di bahunya sambil bertanya: "Berat Xue Han pas, bagaimana dengan Shanshan? Agak lebih berisi ya, pasti enak diraba sensasi sentuhannya?"
Mana berani aku mengaku pernah meraba Murong Shanshan, dengan cepat kujawab: "Lumayan, tapi masih kalah dengan sensasi sentuhanmu Xin Yu~"
Xin Yu tersenyum tipis. Ia menoleh melihat ke kejauhan dan terkejut: "Di sini sepertinya cuma ada es dan es lagi, mana ada bayangan dragon rider? Harus cari kemana? Dragon Speaker Bing Lan ini juga, kalau bawa kita bertiga sekalian naik kan lebih praktis."
"Eh? Lihat sebelah sana, sepertinya ada patung~~" Lu Xuehan menunjuk ke arah jauh.
……
Aku dan Xin Yu kaget melihat ke arah tersebut. Benar, di sana berdiri tegak patung raksasa setinggi puluhan meter yang terbuat dari batu hitam seperti besi. Telapak kakinya saja sudah setinggi kepalaku. Patung itu menggambarkan seorang pendekar manusia perkasa dengan ekspresi tegar memandang ke kejauhan, memegang pedang besar berdesain unik yang tertancap dalam di lapisan es.
Aku heran bertanya: "Bagaimana ini bisa dilakukan? Kekuatan manusia mustahil memindahkan patung sebesar ini ke sini. Lagipula, jika dikerjakan di lokasi pun tidak mungkin, pengrajin tidak akan bisa bertahan hidup dalam kondisi buruk seperti ini!"
Lu Xuehan sudah berdiri dan mengulurkan tangannya padaku: "Ayo kita mendekat dan lihat!"
Aku tersenyum, menggenggam tangannya lalu berdiri dengan sedikit mengerahkan tenaga. Xin Yu yang melihatnya terlihat agak muram.
Sampai di kaki patung, kuangkat kepala dan tiba-tiba melihat tulisan rumit di pedang patung itu. Bukan huruf China maupun Inggris, tak bisa kubaca. Namun bentuk pedangnya terasa familiar. Saat aku sedang berpikir, Xin Yu tiba-tiba berseru: "Hah, pedang ini mirip sekali dengan Pedang Suci Cahaya?"
Setelah diingatkan Xin Yu, aku baru tersadar - ini benar-benar Pedang Suci Cahaya!
Lu Xuehan menatap patung itu: "Siapa orang ini? Kenapa bisa memiliki senjata magis seperti ini?"
Aku juga tak tahu. Kuberjalan mendekat dan membersihkan salju di kaki patung. Tiba-tiba terdengar suara berwibawa dari kejauhan—
"Siapa kalian? Berani memasuki wilayah terlarang Dragon Realm dengan maksud apa?!"
Aku dan kedua MM itu kaget setengah mati. Saat menoleh, seekor Naga raksasa sedang mengepakkan sayapnya di udara dekat tebing. Di punggung Naga, seorang prajurit berbaju zirah perak memegang Tombak. Pasti dialah yang meneriaki kami!
“Xin Yu dan Lu Xuehan sama-sama bingung menghadapi situasi mendadak ini, akhirnya aku mengayunkan pedang mendekat, di tepi tebing berkata padanya: “Halo, boleh tanya apakah Anda Ksatria Naga dari Kota Bulan Perak?”
“Iya, lalu?” Ksatria Naga melirikku dari ketinggian dengan sikap superior, pandangannya tertahan pada lencana di lenganku, tiba-tiba berkata: “Oh, ternyata kau petualang dari Kota Bulan Perak! Tak kusangka manusia biasa bisa sampai ke sini, lebih baik kalian segera pulang! Meski kekuatanmu cukup tangguh, tapi tempat ini terlalu berbahaya untukmu, serbuan arwah-arwah gelisah bisa terjadi kapan saja!”
Aku ragu sejenak, bertanya: “Apa maksudmu ini adalah domain naga? Seingatku, domain naga seharusnya berada di wilayah sarang naga Kota Naga Bulan, mengapa Pegunungan Bulan Perak juga disebut domain naga?”
Ksatria Naga mulai kehilangan kesabaran: “Pulang saja kalian! Tempat ini terlalu berbahaya. Kami tidak ingin petualang biasa menjadi tumbal sia-sia di sini, itu tidak bernilai!”
Melihat kesabarannya hampir habis, kukatakan: “Kami tidak akan mundur. Sang Pemanggil Naga, Binglan, meminta kami datang membantu Ksatria Naga. Mana mungkin kami kembali dengan tangan hampa?”
“Apa? Tuan Pemanggil Naga yang menyuruh kalian ke sini?”
Begitu mendengar tiga kata “Pemanggil Naga”, sikap ksatria ini langsung berubah 180 derajat. Dengan sopan dia berkata: “Kalau begitu, ikutlah aku ke perkemahan!”
“Perkemahan? Di mana lokasinya? Bagaimana cara kami mencapainya?”
Ksatria Naga melirik naga yang duduk di bawahnya, berkata: "Kami sudah mendirikan perkemahan di lokasi rahasia dekat sini sejak dua bulan lalu! Kalian tidak bisa terbang, lebih baik berdiri di atas teman naga saya. Ingat, jangan bersuara keras!"
Aku langsung sangat bersemangat, berdiri di atas naga, hal sehebat (B) apa ini!
Xin Yu dan Lu Xuehan juga menunjukkan kilau sukacita. Di bawah perintah Ksatria Naga, naga itu perlahan mendarat di tanah datar. Kepakan sayap naga menebarkan serpihan salju tak terhitung. Atas isyarat Ksatria Naga, aku membawa Lu Xuehan dan Xin Yu merangkak naik ke punggung naga melalui sayapnya. Setelah kami semua berdiri mantap, Ksatria Naga berkata: "Pegang keseimbangan, persiapkan untuk penerbangan!"
Xin Yu dan Lu Xuehan, antara gembira dan tegang, memeluk kedua lenganku kiri-kanan. Dengan perintah Ksatria Naga, sang naga mengepakkan sayapnya meninggalkan tanah. Sayap berdaging yang besar sangat kuat, hanya beberapa kepakan sudah membawa kami ke langit.
Karena syarat Ksatria Naga untuk tidak berbicara, meskipun kami bertiga hampir MATI kegirangan, kami bersabar tidak bersuara. Dalam badai salju, raksasa naga berputar-putar di udara beberapa kali sebelum menerobos tirai badai menuju suatu titik di puncak gunung.
Beberapa menit kemudian, ketika badai salju mulai reda, disertai beberapa lengkingan naga, kami mendarat di tanah datar.
Pemandangan di sekitarnya sangat unik, ternyata ada gua berbentuk kipas yang tersembunyi di antara puncak gunung dan badai salju. Gua ini sangat luas, seolah-olah dibuat oleh manusia, bagian sekelilingnya dipahat dengan rapi seperti dipotong pisau.
Aku agak terkejut, setelah turun dari Naga, bertanya: "Apakah gua ini terbentuk secara alami?"
Ksatria naga berbaju perak yang membawa kami tersenyum: "Seperti yang kau lihat, ini bukan gua alami. Untuk memudahkan operasi para dragon rider, Tuan Dragon Speaker sendiri yang menciptakan gua ini. Saat itu aku tidak hadir, tapi katanya, seluruh ruang di area ini hanya tercipta dari sekali tebasan pedang beliau!"
"Apa? Sekali tebas menghancurkan setengah gunung?" Xin Yu berteriak kaget.
Dragon rider mengangguk sambil tersenyum: "Benar. Kekuatan Tuan Dragon Speaker sudah jauh melampaui imajinasi kami. Meski sudah menjadi dragon rider, kami masih berharap bisa menjadi orang kuat legendaris seperti beliau. Aku selalu bermimpi bisa mengikuti Tuan menjelajahi setiap sudut benua, melenyapkan segala kejahatan, bukan terbatas oleh tembok istana yang tebal."
Kutanya: "Sebagai dragon rider di bawah panji Aliansi Silver Moon City, bukankah kalian sebagai manusia terkuat seharusnya tidak terikat oleh belenggu istana?"
Ksatria Naga tersenyum getir: "Meski begitu, satu kalimat dari pemimpin Aliansi membuat kami harus berlari ke sana kemari. Hanya Tuhan yang tahu apakah para bangsawan berperut gendut itu mengerti apa itu perang. Di seluruh Aliansi Manusia, mungkin pemimpin terbaik saat ini hanya Jaina dari Kota Air Terjun. Jika para bangsawan bisa menurunkan prasangka, aku yakin perang antara manusia dan arwah-arwah gelisah ini paling bijak dipimpin oleh Tuan Penutur Bahasa Naga!"
Aku terkejut, Ksatria Naga berbaju perak ini sudah mencapai tingkat pemujaan gila pada MM bernama Fulan sang Penutur Bahasa Naga!
Melihat namanya "Ksatria Naga Carlin", kukatakan: "Carlin, kau menyukai Fulan, ya?"
Carlin langsung malu, wajahnya merah padam membantah: "Bukan! Jangan sembarangan bicara! Tuan Penutur Bahasa Naga adalah pemimpin kami, mana boleh pun pikiran tidak senonoh pada pemimpin?!"
Aku tersenyum tak melanjutkan. Xin Yu di sampingku tiba-tiba berbisik nakal: "Iya, mana boleh punya pikiran mesum pada atasan~ Tidak seperti beberapa orang~"
"Aku kenapa, Xin Yu? Jelaskan..." Kugenggam tangan Xin Yu yang lembut.
Xin Yu tertawa kecut: "Bukankah Shanshan bosmu? Berani kau bilang tak punya pikiran apa-apa padanya?"
Aku terdiam membisu. Untung Carlin menyela: "Angin di luar kencang, masuklah. Kapten kami juga sedang istirahat di dalam. Kebetulan urusan kalian bisa dibicarakan dengannya. Tuan Penutur Bahasa Naga pasti sudah memberitahunya."
Setelah berkata demikian, Karin berbalik masuk ke dalam gua. Naga tersebut juga "muncul kembali" masuk ke dalam ruang segel.
Aku membawa dua MM mengikuti dari belakang. Tidak lama berjalan, terlihat sekelompok manusia mengelilingi api unggun. Kebanyakan sudah tua dengan jenggot lebat. Tampaknya dragon rider muda seperti Karin sangat langka. Mereka yang melalui pelatihan berat hingga menjadi dragon rider sudah menjadi manusia lanjut usia.
Tumpukan kayu sedang membakar di padang es, melepaskan cahaya dan kehangatan. Beberapa dragon rider duduk di samping api unggun. Salah satunya sedang memanaskan makanan kering dengan ranting di atas api. Cuaca yang terlalu dingin memaksa bahkan dragon rider kuat sekalipun harus memakan makanan matang. Meski kulit dan daging bisa ditempa menjadi baja, organ dalam mereka tak bisa ditingkatkan hingga kebal racun.
Karin mendekat, dengan penuh hormat berkata pada dragon rider tua: "Tuan yang terhormat, saya membawa orang yang dikirim oleh Dragon Speaker. Apakah Tuan perlu memberikan AUDIENSI?"
Pemimpin dragon rider tua menoleh melihat kami dengan ekspresi dingin. Kulihat wajahnya penuh bekas luka horizontal dan vertikal yang sudah memudar, jelas akibat tugas perang bertahun-tahun.
"Tamu ini boleh tinggal sementara di sini. Karin, kuperintahkan kau menyelidiki gerakan arwah-arwah gelisah. Ada konsekuensi apa?" Pemimpin dragon rider tampaknya kurang tertarik pada kami.
Karin tertegun, hendak berbicara.
Tiba-tiba terdengar ledakan dahsyat dari luar!
"Braak～!"
Seorang dragon rider bersama Naganya jatuh dari udara di mulut gua, dalam suara ledakan Braak, Naga itu dengan jerit kesakitan menghantam dinding bersama ksatria. Kecepatan terbang yang terlalu tinggi membuat dragon rider itu langsung tak sadarkan diri tanpa sempat mengeluarkan suara, sementara Naga malang itu mengepakkan sayapnya dengan payah, berusaha bangkit untuk menyelamatkan Tuannya.
