Penghalang virtual baru saja menghilang, kedua dunia langsung mempertaruhkan nyawa!
Aku hanya melemparkan pedang laser dari kejauhan ke arah Murong Shanshan. Sebelum gerakan itu selesai, mataku tiba-tiba berkunang-kunang diserang tiga kilatan cahaya tajam yang menghantam dada. Dua di antaranya jelas adalah semburan pedang dan laser dari Murong Shanshan, sedangkan yang terakhir adalah skill misterius Xu Xing!
"Byur-byur-byur～!"
Dentuman bertubi-tubi itu langsung menyedot darahku seketika. Dua serangan Murong Shanshan masih lumayan, total hanya mengurangi 10.000 poin darahku. Tapi skill misterius Xu Xing benar-benar mematikan - ternyata efek serangan kelemahan! Mengabaikan pertahanan sama sekali, langsung menghabiskan sisa darahku!
"Braak～!"
Bola api kecil meledak di dadaku. Tanganku sudah memegang ramuan merah, tapi tak sempat digunakan karena sistem sudah mengumumkan kematianku...
Di seberang, teriakan Murong Shanshan juga terdengar. Hampir bersamaan, efek Anak Panah Gejolak dan Panah Korosif menyelimuti tubuhnya, disusul Serangan Api Hantu dan Lei Dong Jiu Tian. Yang paling mematikan adalah pedang laser level 10-ku yang nyaris menghapus bar darah si cewek cantik dalam sekejap!
Akibatnya, saat aku muncul di tepian tribun, Murong Shanshan tiba-tiba juga muncul di sampingku. Kami saling memandang, sama-sama tak berkata. Lalu memalingkan wajah, menyaksikan pertandingan berlanjut!
Pasukan dari kedua kubu hampir bersamaan menghabisi anggota terkuat lawan. Justru pertandingan berikutnya semakin sengit!
Xu Lin melemparkan tiga serangan Api berturut-turut, membuat Ri Bu Luo melompat-lompat panik. Akhirnya dia bersembunyi di balik pohon kecil untuk menghindar. Xu Xing menjadi MVP lapangan. Dengan kecepatan penuh, dia meninggalkan rekan satu timnya dan menyusup ke kubu Firdaus yang Hilang. Xin Yu cepat-cepat melepaskan Anak Panah Penerang, tapi belati Xu Xing sudah menggores dada Li Qing. Untungnya Li Qing tidak mati. Dia menutupi bakpao mininya sambil berlari panik. Sementara itu, singa peliharaannya mulai mengejar Xu Xing. Elang di udara sesekali turun mencakar Xu Xing.
Pendeta Piao Yi Zhiai mengangkat tongkatnya melepaskan Ketakutan. Tapi Lu Xuehan dan Xu Lin dengan gesit mundur. Akibatnya serangannya meleset. Tak rela, dia mulai menyerang Lu Xuehan dengan Hukuman. Lu Xuehan justru tersenyum, membalas dengan dua Hukuman. Perbedaan energi sihir mereka pun terlihat. Dua Hukuman Lu Xuehan menghabiskan separuh darah Piao Yi Zhiai, sementara dua Hukuman darinya hampir tak melukai Lu Xuehan.
Nian Shao Qing Kuang kali ini tidak langsung mati seketika, ini memberinya kesempatan untuk unjuk gigi. Dua kombo mantra ahli langsung memotong darah peliharaan Li Qing setengah, lalu Blink, mantra pembekuan langsung menyembur! Akibatnya Xu Lin dan Xin Yu terkejut dan membeku di tempat!
Pencuri Xu Xing melihat situasi ini, langsung bereaksi cepat berbalik ingin menyerang Xu Lin. Tapi kecepatan refleks Xu Lin luar biasa, dalam status beku masih bisa menggunakan Blink langsung muncul di belakang Xu Xing. Saat Xu Xing berbalik, mantra pembekuan Xu Lin sudah melepaskan ledakan.
Situasi jadi kacau balau. Nian Shao Qing Kuang mengandalkan pergerakan posisi, meletakkan dua kolam api di belakang Li Qing. Li Qing yang melihat ini langsung lari gesit ke samping. Eh, Nian Shao Qing Kuang malah membuka perisai sihir, nekad nge-block jalan Li Qing dari depan. Melangkah dan berhenti terus bikin Li Qing meledak, teriak: "Sial! Gerakanmu maju-mundur ini ngapain sih..."
Aku langsung tertawa. Murong Shanshan juga menutup mulut sambil tertawa, matanya sampai melengkung seperti bulan purnama.
Li Qing menggigit gigi marah, akhirnya menyimpan busur dan menggantinya dengan belati ungu yang ditusukkan ke pantat Nian Shao Qing Kuang dengan kasar. "Waah~" Nian Shao Qing Kuang hampir melompat, memegangi pantat sambil menunjuk Li Qing: "Kau... kau... wanita jahat ini benar-benar kejam ~~~~"
Li Qing merasa sangat bangga, hendak memanggil singa kecilnya untuk kembali menggigit si bodoh ini, tapi ketika menoleh ternyata singa kecil itu sudah tewas terbakar lautan api Nian Shao Qing Kuang. Bahkan elang perang di udara menjauhi api musuh dengan cepat. Akhirnya, Li Qing tak punya pilihan selain bertarung tangan kosong dengan Nian Shao Qing Kuang.
Nian Shao Qing Kuang merasa postur tubuh penyihirnya yang kecil tak mungkin mengalahkan MM galak ini. Ia memutuskan mundur sambil lari beberapa langkah ke belakang. Dengan suara "Splash~", ia melemparkan genangan api besar. Mata Li Qing memerah, mengganti senjata dengan busur dan anak panah lalu memuntahkan tembakan panah bertubi-tubi ke Nian Shao Qing Kuang yang justru menyambut gembira, langsung membalas dengan lemparan bola api dahsyat.
Serangan jarak jauh Penjinak Binatang jelas kalah dibanding penyihir. Situasi Li Qing segera genting, harus terus mengonsumsi botol darah untuk mempertahankan darahnya yang tersisa kurang dari separuh.
Nian Shao Qing Kuang kemudian bersorak gembira, berkata sambil terkekeh: "Hehe, bermain strategi denganku? Kau masih hijau, adik kecil~"
Li Qing nyaris pingsan marah. Tiba-tiba terdengar "Prak~", indikator pusing muncul di atas kepala Nian Shao Qing Kuang. Dua anak panah berwarna-warni melesat menyusul, membuatnya langsung terdiam lalu teleportasi ke kota.
Dari kejauhan, Xin Yu memegang busur sambil berkata hina: "Mengganggu si nona Qing... pria macam apa kau ini..."
"Li Qing diselamatkan, sangat senang, langsung ingin berlari bergabung dengan Xin Yu, tapi baru setengah jalan dihadang oleh pencuri Xu Xing. Xu Xing yang baru saja kehilangan target saat mengejar Xu Lin dengan skill Blink, lalu mengalihkan target serangannya ke Li Qing."
"Li Qing merasa tidak terima, menganggap pencuri ini terlalu lancang, berani bertindak semena-mena di arena!"
"Maka Li Qing mengeluarkan belati, tanpa basa-basi langsung menusuk. Saat ini hanya dia pemain Firdaus yang Hilang di arena yang cukup cocok untuk pertarungan jarak dekat."
"Gerakan Li Qing jelas membuat Xu Xing kaget. Dia buru-buru menghindar, malah memberi kesempatan pada Li Qing. Dengan gesit Li Qing menarik senjatanya, belati ungu itu segera menyemprotkan percikan darah segar di bahu Xu Xing. Kilatan dingin di mata Xu Xing, langsung menetapkan gadis kecil di depannya sebagai sosok kejam. Dengan gemetar belati, skill mengerikan itu muncul lagi."
"Melihat ini Li Qing malah tersenyum, karena dia tahu skill hebat Xu Xing ini punya waktu CD. Digunakan padanya justru menguntungkan pihak Firdaus yang Hilang. Xu Lin dan Xin Yu sebelumnya bertarung dengan hati-hati karena takut skill ini. Sekarang Xu Xing gegabah menggunakannya, artinya Pedang & Mawar telah kehilangan kesempatan terakhir!"
"Puff~!"
"Li Qing MATI, segera muncul di sebelah kananku. Dia tertawa ringan: 'Penampilanku bagus kan?'"
Aku mengangguk, memuji tulus: "Bagus bagus, si nona Qing sekarang dadanya tidak besar, tapi sudah punya otak～～"
Murong Shanshan melihatku, bertanya: "Maksudmu, apakah kau bilang aku tidak punya otak?"
Aku menunduk melirik, dada cewek cantik ini memang cukup sempurna, terbungkus zirah dada yang montok dan tegak, membuat orang tidak bisa tidak membayangkan hal-hal tidak wajar.
"Shanshan kau terlalu sensitif, mana mungkin aku menyamakanmu dengan si nona Qing..."
Ucapku tulus, Murong Shanshan mendengus pelan dan tak mempermasalahkan. Sebenarnya, sebagai mahasiswi kaya seperti dia tidak ada hubungan dengan Li Qing yang cewek kecil jatuh dalam dosa ini. Karena keberadaanku barulah mereka saling kenal, tapi tetap tidak ada bahasa bersama karena realm yang berbeda. Isi kepala Li Qing selalu berisi konten porno, sementara Murong Shanshan merendahkan hal itu, meski kadang kelakuannya yang bangsat juga membuatku tak bisa berkata-kata.
Situasi medan perang kini berubah tak terduga. Setelah Xu Xing menghabisi Li Qing, Xu Lin dan Xin Yu kehilangan ancaman terbesar. Xu Lang segera melancarkan Kombo es dan api yang menghabiskan separuh darah Xu Xing. Xu Xing panik, saat menoleh ke belakang ternyata rekan pendetanya sudah terlempar oleh Hukuman Lu Xuehan, sangat memalukan.
Saat itu, Ri Bu Luo akhirnya keluar dengan malu besar setelah terbakar, dari kejauhan menyerbu untuk mengunci Xu Lin. Namun Xu Lin hanya tersenyum, karena Lu Xuehan baru saja melepaskan Mantra perisai yang sempurna padanya. Intensitas perisai pendeta jelas jauh lebih kuat daripada Penyihir, sehingga serbuan Ri Bu Luo ini justru berhasil dilawan!
Ri Bu Luo terdiam, mengangkat pedang besarnya hendak menyerang. Tepat saat itu, Xu Lin melepaskan mantra takutnya. Ri Bu Luo langsung berlari panik. Melihat situasi ini, Xu Xing merasa harapannya pupus dan berniat menarik Xu Lin sebagai teman mati. Xin Yu tentu tak membiarkannya, langsung menghabisi Xu Xing di jalan dengan efek memperlambat dari Anak Panah Angin.
Akhirnya, ketiga MM bekerja sama melepaskan mantra takut berulang kali, bersama-sama mengakhiri nyawa Ri Bu Luo.
……
Ketika semua kembali ke tepi tempat tidur, Murong Shanshan berkata dengan lesu: "Kita... jatuh ke kelompok pecundang. Harus bertarung mati-matian melawan kelompok Ye Sha..."
Nian Shao Qing Kuang menghibur: "Tak apa. Asal kita habisi bocah itu, kita tetap bisa promosi ke kelompok pemenang bersama Lin Fan besok. Lagipula ini sistem diskualifikasi ganda. Selama belum dua kali kalah, masih ada harapan."
Murong Shanshan mengangguk, bertanya padaku: "Kalian sudah promosi. Hari ini tidak ada lomba lagi kan?"
Kujawab: "Benar. Lomba berikutnya adalah siklus 8 besar besok."
"Kalau begitu, nanti sore datanglah, jalan-jalan bersama?" Murong Shanshan mengedipkan matanya.
Dari kejauhan, bahkan Fei'er di podium pembawa acara mendengarnya. Matanya memancarkan iri ke arah kami.
"OK！Aku baru mau menjawab, Xin Yu tiba-tiba berkata: 'Kita juga sudah lama tidak keluar, Shanshan, bagaimana kalau kita pergi bersama?'"
Murong Shanshan langsung setuju: "Baik, sepakat! Nanti sore pukul dua siang, aku akan ke perusahaan."
"OK! Pertandingan kalian sebentar lagi mulai, semangat!"
……
Akhirnya tiba di babak penentu! Kombinasi pencuri Ye Sha dari kelompok kalah akan berhadapan dengan tim utama Pedang & Mawar dari kelompok menang dalam pertarungan final!
Sepuluh orang masuk ke arena, pertandingan acak dimulai!
Ye Sha memang layak disebut pahlawan. Meski menghadapi pasukan kuat Murong Shanshan, wajahnya tetap tak berubah. Mungkin awalnya dia membentuk tim pencuri hanya untuk mencari sensasi, tapi tak menyangka bisa masuk 24 besar zona China. Sekarang, mati ya sudah, tak ada penyesalan.
Lima pencuri itu nekat berlari maju. Nian Shao Qing Kuang kaget sampai berdecak, tak sempat menggunakan skill Blink langsung kolaps di bawah skill Cold Blood. Murong Shanshan menggigit gigi: "Dasar tak berguna!" Pedang Penghubung Roh diayunkannya pelan, memanen nyawa seorang pencuri. Pendeta Piao Yi Zhi Ai terus memberikan efek Api Spiritual pada si cantik bos, membuat pertahanan Murong Shanshan jadi luar biasa tinggi. Ye Sha dan kawan-kawan semakin sulit membunuh prajurit berpertahanan tinggi MM ini.
Akibatnya Murong Shanshan tidak menyulitkan Ye Sha, langsung menggunakan semburan pedang untuk menghabisi dua pencuri. Pencuri Xu Xing juga menggunakan skill misterius itu untuk langsung membunuh Ye Sha dalam sekejap. Pencuri terakhir yang tersisa tak berdaya, akhirnya tewas di bawah pedang Ri Bu Luo. Pedang & Mawar hampir sepenuhnya mengungguli dan mengalahkan tim ketiga Firdaus yang Hilang.
Ronde kedua, tim Ye Sha sudah paham bahaya semburan pedang, memutuskan mengubah taktik. Saat mulai, mereka langsung berlarian tercerai-berai menggunakan Sprint. Akibatnya, di arena muncul lima pencuri dengan bayangan samar berwarna putih, bergerak sangat cepat! Murong Shanshan sempat kebingungan, lalu menggunakan Charge untuk membunuh satu. Nian Shao Qing Kuang juga menggunakan mantra pembekuan untuk menangkap satu, lalu menghancurkannya dengan bantuan Xu Xing. Tiga pencuri tersisa berhasil menusuk pendeta Piao Yi Zhi Ai sampai tebas MATI, sehingga Pedang & Mawar kehilangan kemampuan logistik kuat.
Untungnya meski lambat merespon, Ri Bu Luo menggunakan skill Seal of Judgment untuk menangkap satu pencuri lalu menebasnya sampai MATI dalam beberapa kali pukulan. Dua pencuri tersisa mulai kelelahan. Meski dalam kondisi Sprint mencoba menggunakan Cold Blood untuk membunuh Ri Bu Luo dalam sekejap, namun Ri Bu Luo tiba-tiba mengeluarkan perisai untuk melindungi diri. Melawan ksatria bertahan dengan perisai, pencuri benar-benar tak berkutik. Akhirnya, dua pencuri itu juga dihajar Bola Api dari Nian Shao Qing Kuang sampai tewas.
Dengan demikian, dua kuota lolos dari Grup B direbut oleh Firdaus yang Hilang dan Pedang & Mawar. Di sisi lain, hasil Grup A juga keluar, ternyata TOT dan pasukan Tang-Song-Yuan-Ming-Qing yang lolos. Prosesnya agak berliku, saat dua tim pertama kali bertemu, TOT kalah. Di grup kalah, TOT berjuang keras mengalahkan tim figuran, lalu promosi ke grup pemenang, dan harus menang sekali lagi baru mendapatkan hak lolos.
Aku tak bisa menahan decak kagum, Tang-Song-Yuan-Ming-Qing dan rekan satu timnya benar-benar luar biasa, bisa memojokkan Ye Qiu dan kawan-kawan sampai segitunya. Tampaknya besok di siklus pertandingan kita harus lebih waspada terhadap mereka.
Setelah hasil dua grup keluar, pertandingan pagi hampir berakhir. Untuk sore hari, kami sudah tidak ada jadwal lagi. Empat grup lain masih harus berebut kuota lolos. Baru besok di siklus pertandingan kami bertanding lagi, itu pun sudah untuk memperebutkan 5 kuota final yang akan mewakili negara.
TOT dan rombongan Tang-Song sedang mengobrol di sana. Kulihat waktu sudah hampir jam 11:30, lalu berkata pada Xu Lin dan para MM: "Bagaimana kalau sekarang log off dulu untuk makan siang? Bukankah Shanshan akan datang nanti sore?"
Murong Shanshan mengangguk, aku bertanya lagi: "Hah? Hari ini kan Selasa, bukankah kamu harus kuliah?"
Cewek cantik itu terkekuk tersipu: "Aku membolos～～"
Semua yang hadir terdiam. Xu Xing memandang Murong Shanshan dengan tatapan semakin berapi-api. Seorang MM cantik dan menggemaskan seperti ini, bisa dipacari dan dimanja seperti kekasih, betapa bahagianya itu!
Sayangnya, Murong Shanshan dari awal sampai akhir tidak meliriknya sama sekali. Setelah membuat janji denganku, dia langsung log off. Aku kemudian merapikan bungkusan dan ramuan di inventory. Untuk lomba ini memang sudah mempersiapkan banyak barang bagus, tapi sejauh progres sementara, belum ada yang terpakai.
Setelah log off, Xu Lin turun dari lantai atas dengan senyum lebar, sepertinya cukup puas dengan nilai pagi ini. Sekarang model operasional perusahaan sudah berjalan normal, kesenangan terbesarnya mungkin hanya bisa meraih prestasi lagi di game.
Baru keluar kamar, Xin Yu langsung menerima telepon. Dengan wajah serius dia memerintahkan pihak sana untuk tidak asal-asalan. Ternyata sedang menangani urusan villa itu. Xu Lin di sampingnya memandangi Xin Yu dengan tatapan bermakna. Setelah Xin Yu tewas di telepon, dia berkata: "Wah, efisiensi kerja istri murah ini jauh lebih hebat dari Xue Han! Baru berapa hari, sudah beli villa lengkap dengan desain interior yang terburu-buru~"
Xin Yu melotot padanya: "Tentu saja, dua orang tua tinggal di tempat yang jauh, kita juga tidak bisa merawat mereka. Lebih cepat mereka pindah, kita nyetir ke sana hanya perlu dua puluh menit saja. Lin Fan juga tidak akan terlalu sibuk di game sampai tidak punya waktu menjenguk orang tua."
Mendengar kata-kata Xin Yu, aku merasa agak malu. Benarkah aku terlalu sibuk? Siapa yang tahu...
Xu Lin berkata: "Awalnya aku ingin menyumbangkan villa untuk kalian. Tapi karena kalian sudah beli sendiri, yasudah. Aku menghemat uang, kasih ke Li Qing sebagai mas kawin~~"
Li Qing di samping tertawa: "Berapa banyak?"
“Pokoknya banyak, tapi apakah kau sudah punya pacar?” Xu Lin tersenyum melihat Li Qing.
Li Qing malah berkata: "Uang cukup banyak sudah boleh, soal pria? Di jalan banyak pria berkaki dua."
Xu Lin menyangkal sikap Li Qing dalam memilih pasangan: "Si nona Qing, aku beri kau 10 juta, carilah pacar yang bisa merawatmu, setuju?"
Li Qing tiba-tiba diam, lama kemudian berbisik: "Aku tak tahu, apakah benar ada yang tulus mencintaiku di dunia ini..."
Semua orang terkejut, aku segera menepuk bahu Li Qing: "Masa sih? Qing'er cantik, meski postur biasa saja tapi pintar dan lembut, pasti dapat suami bijaksana dan perkasa. Aku yakin!"
Li Qing menatapku dengan senyum getir: "Kau ini, cara menghibur tidak berkembang! Sudahlah, umurku baru 23 tahun, belum perlu buru-buru menikah. Sekarang, aku hanya ingin tinggal bersama kalian, tiap hari mengandalkan makanan Kakak Lin. Hehe, terus begini saja sudah kuminumati~"
Xu Lin tak senang: "Aku tak bisa merawatmu selamanya. Lagipula, wanita pasti butuh pendamping pria. Aku tak bisa mengerjakan semua tugas yang membutuhkan pria."
Li Qing meledek: "Bukan aku yang buru-buru, Kakak Lin yang ingin cari pria ya?"
Xu Lin terkejut lalu mendengus: "Jangan ngawur, si nona-nona! Sudahlah, kalau kau tak mau, terserah!"
Akhirnya topik ini dihentikan. Kalau Li Qing ingin mencari pria, dia bisa pergi ke klub malam. Dengan kecantikannya, itu bukan masalah. Tapi aku perhatikan, beberapa bulan terakhir ini Li Qing jarang keluar malam untuk bersenang-senang. Malah hanya JOLY yang sering pulang larut malam dengan wajah puas dan penampilan berantakan.
