Lin Xiaoye memandang tunggangan ku, tersenyum manis: "Lin Fan, ini peliharaanmu?"
"Ini tunggangan, barang rampasan perang dari Vietnam."
FINE tertawa: "Orang lain ke luar negeri merampok uang dan wanita, kau malah merampas peliharaan. Peringkat berapa ini? Setidaknya Orange-tier kan?"
Aku menepuk punggung kuda, santai menjawab: "Bukan, cuma Binatang Suci tingkat awal."
Lin Xiaoye terkejut membuka mulut lebar, berkata pada FINE: "Kapan kau akan menangkap Binatang Suci untukku?"
FINE menggelengkan kepala kesakitan merasa kesulitan: "Punya bos yang keren seperti ini, terkadang juga sebuah penderitaan."
Aku dan Lin Xiaoye sama-sama tertawa.
“Lihat waktu, sudah jam 11:30 malam. Tiba-tiba aku ingat janji dengan Lu Xuehan. Hampir saja lupa karena asyik ngobrol. Aku cepat-cepat mengepalkan tangan: 'Hari sudah larut, aku tidak akan mengganggu istirahat kalian berdua.'”
Lin Xiaoye tersenyum tipis: "Hmm, besok aku juga harus kerja, log off dulu~"
Lalu aku menaiki kuda berpamitan pada mereka, meninggalkan debu di belakang.
Saat tiba di perimeter markas Firdaus yang Hilang, banyak pemain kaget melihat nama merah besar mengendarai kuda langit yang keren. Beberapa anggota Firdaus yang Hilang baru saja hendak menghentikan, tapi mengenaliku, segera tersenyum: "Bos kembali? Cepat masuk, tadi ada beberapa bos cantik juga di dalam."
Aku mengangguk, setelah turun dari kuda, menuntun kuda langit masuk ke markas guild.
Seorang pemain memberitahuku bahwa di aula pertemuan yang hanya bisa dimasuki manajemen guild, beberapa anggota cantik sedang menungguku.
Maka kusimpan kuda langitku, langsung mendorong pintu masuk.
Sosok samar berkelebat, lalu sebuah tubuh lembut melompat ke pelukanku!
“Lin Fan～～”
Seketika tubuhku kaku. Suara ini... bukankah suara Li Qing?
Tanganku mengangkat wajah MM dalam pelukanku. Setelah mengamati lama, aku berseru gembira: "Qing'er! Benar-benar kau... Qing'er, benar-benar kau!"
Aku menengok ke sekeliling: "Di mana Kakak Lin? Di mana Kakak Lin?"
Lu Xuehan dan Xin Yu tersenyum: "Lihat belakang～"
Aku berbalik, menemukan bos penyihir cantik berdiri di belakang. Dia tersenyum manis menatapku.
Li Qing masih dalam pelukan, aku membawa Li Qing berjalan mendekat, mengulurkan tangan merangkul Xu Lin, memeluk mereka berdua di kedua sisi.
Xu Lin agak memerah, berbisik pelan: "Lin Fan, Xin Yu dan Xue Han sedang melihat..."
Aku berkata: "Xue Han dan Xin Yu bisa kutemui kapan saja, tapi kau, Kakak Lin, sudah lama tak kulihat, aku sangat merindukan kalian..."
Xu Lin bersandar di bahuku, tersenyum tipis: "Bukankah sekarang kita sudah bertemu?"
Li Qing mengangkat kepala, mata berkaca-kaca: "Lin Fan~ Aku sangat rindu Suzhou... Aku tak suka di sini, ucapan mereka tak kupahami, tiap hari makan bubur kentang dan makaroni, aku muak..."
Aku tersenyum lembut, menatap Xu Lin: "Kakak Lin, pulanglah. Aku sungguh khawatir dengan kalian berdua di luar negeri."
Xu Lin tersenyum mendorongku, berjalan ke sisi Lu Xuehan: "Mengapa harus khawatir? Aku dan Li Qing sudah dewasa, masak tak bisa mengurus diri? Tenang, bahasa Inggrisku mungkin tak sebaik Shanshan, tapi cukup untuk komunikasi. Lagipula aku sudah menyewa pengasuh bilingual Mandarin-Inggris khusus untuk merawat Li Qing. Masih tak percaya?"
Aku menjawab: "Aku tenang jika kalian di sampingku. Jika tidak, tentu khawatir. Pulanglah, hatiku terasa hampa tanpa kehadiranmu."
Xu Lin tertawa kecil, tak menjawab.
Kulepaskan Li Qing, orang ini benar-benar sedang memanfaatkan situasi.
Li Qing bersungut: "Sudah kubilang berkali-kali pada Kakak Lin, tapi dia tak mau dengar. Di sini kami juga tak ada pekerjaan, hanya browsing dan jalan-jalan melepas penat."
Xu Lin membela diri: "Pemandangan di Sydney ini bagus sekali, jalan-jalan bisa melegakan hati. Si nona Qing, kamu harus belajar menikmati hidup."
Li Qing memonyongkan bibir: "Bagus apanya? Orang asing itu tatapannya penuh nafsu. Kakak Lin kan sudah jadi milik Lin Fan, harus bersikap anggun di luar～"
Xu Lin tak tahan: "Kapan aku tidak anggun? Perkataanmu harus ada dasarnya!"
Li Qing tertawa: "Baru sedikit diomongin sudah marah. Kalau memang peduli perasaan Lin Fan, ngapain lari ke tempat asing ini?"
Xu Lin terdiam sejenak, terbata-bata lama baru bisa mengucapkan satu kalimat: "Pokoknya tindakanku punya alasannya sendiri. Dasar kamu bodoh, mana mungkin ngerti?"
Li Qing tidak terima: "Pasti kamu pikir waktu akan menggerus segalanya, biar kamu dan Lin Fan saling lupa ya? Baiklah, aku akan menyaksikan bagaimana kalian saling melupakan!"
Xu Lin menghela nafas lesu: "Yang penting cari Shanshan dulu. Dalam kondisi seperti ini, bagaimana harus menjelaskan padanya?"
Xin Yu menyela: "Tak perlu penjelasan. Shanshan pasti sudah bisa menebak. Kalau tak berani, nanti setelah ketemu aku yang jujur segalanya. Ternyata Kakak Lin hanya berani omdo, giliran diri sendiri malah pengecut."
Xu Lin terkekeh: "Ya sudah, anggap saja aku pengecut yang kabur ke luar negeri. Puas?"
“Selesai bicara, Xu Lin kembali menatapku dan bertanya: ‘Hal mencari Shanshan, sudah ada petunjuk belum?’”
“Ada sedikit. Hari ini dia muncul di Vietnam, walau aku tidak bertemu dengannya, tapi di forum tahu satu akun bahasa China miliknya, namanya Xiao Murong.”
Xu Lin mengangguk sambil tersenyum: “Baguslah. Ngomong-ngomong, kenapa kau jadi Hong begini? Jangan-jangan di Vietnam sudah membunuh banyak orang?”
Xin Yu menghela napas: “Kakak Lin tidak lihat forum ya? Dua hari ini Lin Fan dan Shanshan berdua membuat ibukota kerajaan Vietnam mereka dibenci semua orang.”
Xu Lin berkata: “Tidak lihat forum. Beberapa hari ini menelepon ke cabang Sydney Yueheng, baru selesai memasang jalur dan mesin. Baru satu jam yang lalu jaringan tersambung bisa login, jadi aku dan si nona Qing langsung masuk game.”
Aku berkata: “Kalau begitu begitu saja dulu. Kapan kalian ingin pulang, aku akan terbang menjemput.”
Li Qing tertawa: “Apakah naik awan tujuh warna, yang romantis begitu?”
“Bukan, naik kuda gagah... Eh, biar kuperlihatkan. Qing’er, mundur!”
Li Qing tak tahu maksudku, buru-buru menutupi dadanya dan mundur beberapa langkah.
Aku dengan cepat menggambar formasi magis di lantai, lalu berseru: “Xiao Bai, keluar!”
“Splash~!”
Cahaya menyilaukan memenuhi kamar. Saat cahaya redup, siluet anggun kuda langit muncul di depan semua orang. Bulu halusnya berkilauan, seluruh tubuh memancarkan kilau transparan, tanduk giok putih di kepalanya juga mencuri perhatian.
“Wah, ini apa? Unicorn yang cantik sekali~” Li Qing berkata dengan mata berkaca-kaca.
Xin Yu dan Lu Xuehan juga terlihat terkejut: "Lin Fan, ini tunggangan baru yang kau tangkap?"
Aku mengangguk: "Iya, di sebelah barat ibukota kerajaan Vietnam, Pulau Iblis. Hmm, harus membunuh empat BOSS kecil baru bisa menemukan orang ini. Saat itu hampir saja aku MATI di tangannya. Untung Serigala Kecil001-ku naik tingkat, kalau tidak, mungkin semua perlengkapanku hancur di wilayah asing itu."
Setelah berkata demikian, aku memanggil Serigala Kecil001 keluar. Wujud gagahnya saat baru muncul membuat para MM terperangah. Tapi kemudian, melihat beberapa nyonya muda, ia langsung mengibaskan ekor seperti anjing penjilat. Aku hanya bisa menghela nafas - serigala ini mirip anjing, sungguh memalukan.
Xu Lin tersenyum lembut, membungkuk mengelus kepala serigala: "Hah, anjing besar yang lucu banget!"
Aku hanya bisa terdiam. Sambil itu, aku juga termenung memandang wujud Xu Lin. Sebenarnya usianya baru 23 tahun, tapi karena lama berkecimpung di dunia, dia memiliki kematangan yang tak kami miliki. Tapi bagaimanapun, dia tetap wanita 23 tahun. Di usia ini, banyak perempuan masih merengek di pelukan pacar. Aku tak bisa membayangkan Xu Lin bertingkah manja.
Xu Lin berdiri, berkata pada Li Qing: "Qing'er, bukankah kita harus log off dan istirahat?"
Li Qing tak begitu rela, memonyongkan bibir berkata: "Kakak Lin, kau jarang bertemu Lin Fan, kenapa tidak menahannya lebih lama? Biar dia menemanimu lebih baik."
Xu Lin tampak gelisah, berkata: "Untuk apa aku perlu ditemani? Bukankah kita sudah bertemu? Keinginanmu juga sudah terpenuhi, log off saja untuk istirahat. Lagipula nanti kita bisa login lagi. Banyak kesempatan untuk bersama. Selain itu, aku akan terus mengelola guild ini. Kita semua tetap bersama, bukan?"
Xin Yu menyilangkan lengan di dada, tersenyum bertanya: "Kalau begitu, kenapa harus pergi ke tempat yang jauh itu?"
Xu Lin menjawab: "Mungkin dengan begitu tidak akan ada rasa canggung. Aku dan Qing'er akan log off dulu. Kalian juga cepatlah istirahat. Besok, aku akan login lagi."
Usai berkata demikian, Xu Lin membawa Li Qing log off.
Memandang bayangan Xu Lin yang perlahan menghilang, Xin Yu tertawa: "Jelas-jelas tidak tega, tapi pura-pura biasa saja. Kakak Lin lucu sekali~"
Aku tak merasa lucu, Lu Xuehan juga berkata: "Xin Yu, Kakak Lin pergi demi kita. Jangan tidak tahu berterima kasih seperti itu..."
Xin Yu tersenyum tipis: "Baiklah, anggap saja kakak tidak tahu berterima kasih. Hmm, Xue Han, kita juga harus log off istirahat. Lin Fan, kamu?"
Aku berpikir sejenak, lalu berkata: "Aku belum mau log off dulu. Masih ada urusan yang harus diselesaikan. Kalian tidur saja dulu."
"Ya, kau juga cepat tidur."
Xin Yu dan Lu Xuehan log off untuk tidur. Sementara aku membuka bungkusan untuk memeriksa barang-barang yang di-ngank dari Ritual Persembahan dan Raja Kota Belire—sebuah benda berwujud kristal—
【Token Hadiah】：Sebuah bukti yang melambangkan wibawa dan kekuatan tertinggi, diancurkan oleh pemimpin negara, bisa dibawa ke Kapten Pasukan Pengawal Istana di kota ini untuk klaim reward!
Aku tertegun, oh? Ternyata bisa ditukar hadiah, entah hadiahnya banyak atau tidak.
Maka, di markas ku memperbaiki perlengkapan, lalu mengisi setengah bungkusan dengan ramuan level tinggi. Statusku Nama Merah, kalau ketemu PK dll tanpa ramuan pasti bahaya. Lagipula, sikap agresifku dan peralatan legendaris ini pasti bikin orang lain mata merah. Meski pemain Silver Moon City tahu aku kuat, tapi di mata pemburu harta, aku cuma BOSS humanoid berjalan yang punya tingkat ngangk sangat tinggi.
Keluar pintu, menuju arah Silver Moon City, beberapa pemain Firdaus yang Hilang langsung menghampiri, "Bos Lin Fan, ke ibukota kerajaan? Perlukah kami temani?"
Mungkin mereka khawatir aku di-ngank di jalan. Kukulum senyum tipis, "Tak usah, aku akan pakai Siluman."
Tapi sebelum sampai Silver Moon City, aku tak berniat stealth. Lagipula kecepatan kuda surgawi berkali-kali lipat dariku. Punya supercar masih pakai jalan kaki? Sungguh buang-buang waktu.
Memanggil kuda surgawi, melesat ke Silver Moon City di tengah tatapan terpana orang-orang.
Melewati hutan kecil rimbun, sekelompok pemain baru keluar. Awalnya tak kuhiraukan, tapi tiba-tiba salah satunya berteriak, "Bos lihat! Itu Lin Fan? Dia sudah kembali ke Silver Moon City?"
"Hmph."
Orang itu mendengus dingin. Aku agak terkejut, lalu menoleh ke arahnya. Ternyata adalah Li Guanghui dari Aliansi Pedang Suci.
Maka, kukendarai kudaku mendekat hingga tepat di depan mereka, bertanya: "Li Guanghui? Kudengar kau baru-baru ini mengancam akan merebut markas Pedang & Mawar, benarkah?"
Ekspresi Li Guanghui tetap penuh dendam: "Benar, lalu apa?"
Aku tak bisa menahan tawa: "Jangan kira dengan ketidakhadiran Shanshan di Kota Bulan Perak, kau bisa semena-mena! Biar kuperjelas, selama Lin Fan masih ada di kota ini, kau takkan bisa mencaplok Pedang & Mawar!"
Li Guanghui mendesis: "Kau juga jangan terlalu lancang! Mari kita lihat nanti, seberapa besar kemampuanmu demi Murong Shanshan ini. Untuk itu, kau harus membayar biaya. Selain itu, jangan kira situasi Kota Bulan Perak sekarang sama seperti dua bulan lalu. Ketahuilah, Aliansi Pedang Suci sudah membentuk empat sub-aliansi, masing-masing terisi 20.000 pemain high-level. Ditambah pasukan utama 40.000 orang, total 120.000 pemain high-level. Masih yakin bisa mempertahankan Pedang & Mawar?"
Jantungku berdebar. Tak kusangka Aliansi Pedang Suci sudah berkembang sebesar ini! Dengan situasi seperti ini, benar-benar rumit. Mungkin sudah waktunya Firdaus yang Hilang melakukan ekspansi. Jika tidak, bahkan dalam persaingan mendatang di Kota Bulan Perak, kita sulit mendapat manfaat. Seperti kata Li Guanghui, situasi berubah cepat. Tak ada yang abadi sebagai Raja.
Li Guanghui melihatku merenung, lalu tertawa terbahak-bahak: "Berapa banyak kekuatan seorang diri? Bisakah kau melawan ratusan orang sendirian? Ribuan? Atau mungkin mengalahkan 100.000 orang seorang diri? Haha, Lin Fan, segalanya sudah ditakdirkan. Aku tak sudi membalas dendam Xu Fei si tolol itu. Yang ingin kubalas adalah tebasan pedangmu! Target pertama adalah Pedang & Mawar, kedua adalah Firdaus yang Hilang kalian!"
Tampaknya hari-hari tenang benar-benar berakhir. Murong Shanshan tidak ada di Kota Bulan Perak, hanya aku yang harus memikul tugas menekan kekuatan jahat ini.
Aku hanya tersenyum tipis: "Li Guanghui, jika kau benar-benar yakin bisa mengalahkan Pedang & Mawar, datanglah. Aku dan Nan Gong akan menyambut semua tamu."
Li Guanghui mendengus dingin, lalu pergi bersama para bawahannya.
Aku menatap punggung mereka lama, kemudian mengirim pesan ke Tak Pernah Menyerah, Ye Sha, dan Zhangjian Xiaozhu: "Rapat penting besok pukul 10 tepat di markas guild!"
Hanya Ye Sha yang online, dua lainnya sudah tidur. Jawaban Ye Sha singkat: "Baik!"
Setelah menyelesaikan ini, aku melanjutkan perjalanan ke Kota Bulan Perak. Saat tiba di pintu gerbang, beberapa pengawal melototiku. Aku tak berani menyentuh pengawal Silver Moon City - level terendah mereka adalah 125 dengan daya serang yang kuat. Lagipula, membunuh NPC di ibukota kerajaan sendiri akan mengurangi reputasi.
"Lalu turun dari kuda, memasukkan kuda langit ke dalam ruang peliharaan, kemudian menyamar sebagai siluman, dengan hati-hati menyusup ke dalam kota melalui area persilangan dua pengawal. Gerbang Barat Kota Bulan Perak yang familiar tidak terlalu jauh dari istana kerajaan, tetapi gerakanku sangat lambat. Di dalam Kota Bulan Perak, penjagaan sangat ketat, pasukan NPC Penjaga yang lalu-lalang lebih gesit daripada petugas ketertiban, sedikit saja ceroboh bisa ketahuan siluman."
"Tapi setengah jam kemudian, dengan susah payah aku akhirnya tiba di istana kerajaan Kota Bulan Perak. Di gerbang istana, beberapa penjaga berpatroli bolak-balik. Aku langsung mendekat, tapi belum beberapa langkah langsung ketahuan. Beberapa penjaga langsung melotot dan bertanya kasar: 'Siapa kau, mengapa aura membunuhmu begitu kuat?'"
"Aku terkejut, lalu berkata: 'Saudara-saudara, aku ingin bertemu dengan kapten kalian. Lihat, aku petualang dari Kota Bulan Perak.'"
"Aku memperlihatkan epaulet. Para penjaga itu langsung bingung: 'Gubernur Provinsi Kota Angin Puyuh, kenapa nilai kejahatannya setinggi ini?'"
"Salah seorang berkata: 'Bagaimanapun juga, orang berdosa besar seperti ini harus dibawa ke perkemahan untuk ditangani. Kalian beberapa, bawa dia menghadap kapten kita!'"
"'Siap!'"
"Tujuan utamaku memang menemui Kapten Pasukan Pengawal. Dengan santai aku mengikuti mereka masuk ke istana."
"Setelah melewati delapan belas kelokan di dalam istana, akhirnya sampai di kedalaman perkemahan Pasukan Pengawal. Di depan bangunan yang penuh wibawa, beberapa penjaga berteriak: 'Tuan! Kami menangkap penjahat besar, mohon ditangani!'"
"Cret～!"
Pintu terbuka, seorang wanita berambut panjang muncul di sana, mengenakan zirah berkilauan yang sangat cantik.
Aku membeku di tempat, setelah lama baru berkata: "Nana, itu kamu?"
Nana terkejut berdiri di sana, gelisah, setelah lama baru membentak beberapa pengawal: "Kalian buta ya, berani bersikap kasar pada atasan? Mundur semua!"
Para pengawal buru-buru pergi. Nana menghampiriku sambil tersenyum gembira: "Tak kusangka bisa bertemu di sini. Kenapa nilai kejahatanmu menumpuk segitu?"
Kutersenyum: "Aku membunuh banyak orang di negara musuh. Eh, Nana sekarang sudah jadi Kapten resmi?"
"Iya, setengah tahun lalu aku diangkat jadi Kapten Pasukan Pengawal."
Kurenungkan sebentar, lalu mengeluarkan token reward dari bungkusan: "Nana lihat, apakah ini harus diserahkan padamu?"
Nana memandangi token reward itu dengan takjub: "Kau... dapat dari mana benda berharga ini? Jangan-jangan kau membunuh raja negara musuh?"
