Menjelang malam, saat kembali ke perusahaan, waktunya sudah bisa untuk makan malam.
Jadi aku makan sambil bertanya tentang rekrutmen anggota baru bersama semua orang.
Xin Yu berkata, "Xue Han dan Kakak Lin membantu merekrut, hehe, dalam satu sore saja divisi keempat sudah mendapatkan 4000 lebih anggota baru, semuanya pemain high-level di atas level 90! Kami berencana menjadikan divisi keempat sebagai resimen elite, jadi syaratnya sangat ketat!"
Aku terkejut dan tertawa, "Wah, 4000 lebih pemain di atas level 90? Aku ingat, di Vietnam sana, jumlah pemain di atas level 90 di satu ibukota kerajaan juga tidak sebanyak itu."
Xin Yu tersenyum, "Iya, tingkat perkembangan Silver Moon City jauh lebih tinggi. Lagipula, banyak dari mereka sebelumnya adalah elit guild kecil. Begitu melihat Firdaus yang Hilang membuka rekrutmen, mereka langsung bergabung."
"Apa tidak mungkin ada mata-mata dari guild musuh yang menyusup?"
Lu Xuehan menghilangkan kekhawatiranku, "Tidak mungkin. Sistem pemilihan akan menampilkan informasi pribadi, termasuk nama guild tempat mereka berada dalam seminggu terakhir. Ada beberapa pemain high-level dari Aliansi Pedang Suci yang ingin bergabung, tapi aku dan Kakak Lin menolaknya."
Aku mengangguk setuju, lalu menatap Guozi dan bertanya, "Si cantik Guozi, bagaimana situasi rekrutmenmu dan pasanganmu?"
Guozi berkata: “Tentu situasinya tidak sebaik di tempat Xin Yu dan Xue Han. Di sisi mereka, tiga gadis cantik sedang merekrut anggota, Gerbang Utara hampir macet total. Aku dan Yong Bu Qu Fu tidak merekrut terlalu banyak, tapi tetap berhasil mendapatkan hampir 3000 pemain. Level tertinggi 104, terendah 81, masih cukup bagus.”
“Hmm, bagus. Beberapa hari ini fokuslah mengurus urusan perekrutan. Selain itu, segera bangun hubungan aliansi antara beberapa divisi cabang dengan markas utama. Agar nanti tidak ada orang dalam saling serang. Dengan struktur yang semakin besar, manajemen personel akan lebih rumit. Semua harus ekstra hati-hati.”
Guozi mengangguk.
Sebenarnya, pendirian divisi cabang membuat semangat semua membara. Bagaimanapun, di markas utama mereka hanya menjadi manajer senior, tapi di divisi cabang bisa menjadi bos!
Namun, para bos ini mantan anggota setia guild sebelumnya, adalah orang dalam sepenuhnya. Tidak perlu khawatir soal perpecahan. Ini cukup melegakan.
Setelah makan malam, semua login untuk terus merekrut.
Aku lebih dulu membuka forum Vietnam. Masih tidak ada kabar tentang Murong Shanshan. Lalu mengirim pesan ke Xiao Murong: “Shanshan, sudah kembali ke Kota Bulan Perak? Jika belum, target berikutnya di mana?”
Hasilnya, lama tak ada balasan. Tampaknya dia tidak online, sengaja mengabaikanku.
Akhirnya aku login dan masuk ke game.
Muncul di area Gerbang Utara Kota Bulan Perak. Dari kejauhan, Xin Yu sedang tersenyum manis merekrut pendatang baru. Sebagai wakil ketua saja dia bekerja begitu giat, mana mungkin aku tinggal diam? Ku teriakkan: “Divisi Keempat Firdaus yang Hilang membuka pendaftaran! Syarat: Level 90+, perlengkapan premium! Karakter baik, tanpa kebiasaan buruk!”
“Dengan cepat, sekelompok orang berkerumun. Yang membuatku antara ingin tertawa dan menangis adalah lebih dari separuhnya ternyata pemain perempuan!”
“Sejak kapan Sial, aku begitu populer di kalangan perempuan?”
Seorang perempuan berfreckle menerobos kerumunan, berteriak: “Benar-benar Lin Fan! Wah, aku mau gabung guild Firdaus yang Hilang! Lin Fan, waktu invasi markas Vietnam itu keren banget!”
“Haha, maksudmu aku yang ganteng?”
“Bukan, bos Vietnam yang kau habisi itu ganteng banget! Kayak anggota boyband gitu!”
“Bangsat...”
“Ayo sini～～”
……
Lalu, kusaring para pemain: yang level di bawah 90 langsung kusingkirkan. Hanya pemain level di atas 90 yang layak masuk divisi keempat. Perlengkapan juga harus mumpuni—minimal punya 1 equipment ungu. Pemain dengan full perlengkapan biru sudah ketinggalan zaman, masa sekarang masih pakai set biru lengkap? Kayak sayur tanpa bumbu.
Area rekrutmen Xin Yu ramai terus, sedangkan di lokasiku sepi. Tak lama kemudian, Lu Xuehan login dan membantu merekrut anggota divisi keempat. Nama Xu Lin masih gelap—mungkin masih makan malam dengan Li Qing.
Tak tahan lagi, kukirim Pengumuman Sistem ke seluruh kota: membuka pendaftaran anggota baru dengan syarat khusus. Kutegaskan, anggota Aliansi Pedang Suci dan Kekuasaan Sang Playboy dilarang mendaftar.
Faktanya, efek iklan sangatlah kuat. Dengan cepat, para pemain membanjiri area dari dalam dan luar kota. Bahkan beberapa langsung menggunakan skill teleportasi ke kota untuk datang ke sini. Namun segera terlihat betapa pentingnya penampilan eksternal. Ketika para pemain datang dan melihat tiga manajer Aliansi Cabang Keempat Firdaus yang Hilang sedang merekrut anggota - dua MM dan satu pria, hampir semua langsung berkerumun di sekitar dua si cantik itu. Sesekali satu dua orang terdesak sampai di depanku, lalu melirik ke sekeliling: "Di mana si cantik Sayur Hijau Godaan? Aku mau gabung guild!"
Kupegang erat bahunya lalu kutunjuk lencana guildku: "Sial! Aku juga bisa merekrut. Level 102 pencuri? Bagaimana perlengkapannya? Perlihatkan padaku!"
Pencuri bernama "Satu Potong Plum" itu langsung menatapku: "Kau Lin Fan?"
"Ya. Gimana? Mau masuk guild kami?"
"Haha, beneran Lin Fan! Oke oke, pasti aku gabung! Tapi... di mana si cantik Godaan Sayur Hijau?"
Matanya kembali jelalatan. Aku menghela napas kecewa. Daya pikat kecantikan memang tak terbendung. "Dasar! Gabung dulu! Godaan adalah wakil ketua kita. Banyak kesempatan ketemu dia!"
"Oke oke!"
Setelah kurekrut pencuri ini yang levelnya cukup tinggi. Pencuri seperti ini akan sangat berguna saat PK di area liar nanti.
Setelah Satu Potong Plum pergi, hanya tersisa beberapa orang di sekitarku. Tiba-tiba terdengar suara malu-malu—
"Permisi... bisakah kau merekrutku ke guild ini?"
Aku menoleh dan melihat seorang pendeta cantik berdiri di sana, level 92, dengan nama yang unik: "Komandan Regu Kepala Babi"!
Dengan cepat kuselidiki data-datanya, ternyata tidak tercatat masuk guild manapun dalam dua bulan terakhir.
Kutanya, "Kenapa kau belum pernah gabung guild?"
Komandan Regu Kepala Babi menjawab, "Takut membebani orang lain..."
Aku tersenyum, "Lalu kenapa mau gabung Firdaus yang Hilang Divisi IV kami? Tak takut membebani kami?"
"Hehe, enggak lah. Kata semua orang, guild kalian yang terkuat di Silver Moon City. Takkan terbebani oleh satu orang seperti aku..."
Kuperhatikan perlengkapannya yang biru itu, tak memenuhi syarat rekrutmen. "Nama mu unik. Kenapa pakai nama ini?"
MM tertawa, "Dulu saat main game, aku sering narik monster bikin party mati. Mereka juluki aku 'Kepala Babi'. Tapi tetap mau ajak party! Karena aku jadi kapten, lama-lama dipanggil Komandan Regu Kepala Babi. Pas main Yueheng, langsung pakai nama ini."
Kuterbahak, "Baiklah, Adik Komandan Regu. Selamat datang di Firdaus yang Hilang! Tapi jangan sembarangan narik monster lagi~"
"Iya Kapten! Aku janji takkan membebani!" Komandan Regu Kepala Babi bersumpah.
Melihatnya pergi, hatiku berdebar: Jangan-jangan baru saja merekrut ahli penghancur tim?
……
Sampai jam 11 malam, Divisi Keempat Firdaus yang Hilang telah menerima hampir 8 ribu pemain dengan sangat cepat! Pemain di guild ini semuanya memiliki level di atas 90! Kualitas pemain seperti ini bahkan Pedang & Mawar pun tidak bisa menyaingi! Pemain Kota Bulan Perak tidak hanya antusias PK, tapi juga sangat bersemangat latihan leveling. Perkiraan dalam dua atau tiga bulan, kita bisa membentuk super guild berisi seluruh pemain empat kali transformasi!
Xu Lin kemudian login, mengelilingi empat pintu gerbang kota untuk membangun aliansi antar guild, serta menyesuaikan keringanan markas guild. Harga item untuk anggota divisi di markas diturunkan menjadi 70%, hampir sama dengan markas utama. Ini sudah batas maksimal.
Dengan begini, pemain divisi bisa menikmati sinar matahari Firdaus yang Hilang, menumbuhkan rasa memiliki dan kebanggaan. Ini sangat penting - anggota guild harus bangga dengan lencana guild saat latihan leveling di luar, sehingga guild memiliki daya pemersatu yang lebih kuat!
Saat log off malam itu, Xin Yu membuat dua gelas susu teh panas sebagai reward untuk kerja kerasku dan Xue Han. Aku dan Lu Xuehan melototi gelas-gelas itu lama sekali, serentak bertanya: "Di dalamnya... tidak ada obat lagi di dalamnya, kan?"
Xin Yu tersenyum kecut, mengambil satu gelas dan menyesapnya: "Gimana, sekarang boleh? Lagipula kalian sudah mengalami pengalaman pertama, masih takut dengan yang kedua?"
Lu Xuehan sedikit memerah, aku berkata: “Jika pacarku hanya Xue Han seorang, mungkin aku tidak peduli. Tapi sekarang aku tidak bisa tidak peduli. Jika aku dan Xue Han naik ranjang di hadapanmu, apa yang akan kau pikirkan, Xin Yu?”
Xin Yu menggigit bibirnya sambil berpikir, lalu serius berkata: “Aku akan melempar kalian berdua ke plaza taman belakang…”
Aku dan Lu Xuehan saling pandang, Xin Yu benar-benar luar biasa!
Xin Yu duduk di sebelahku, bersandar padaku sambil bergumam: “Lagipula aku sudah pasrah. Saat Shanshan pulang, Kakak Lin juga kembali. Bukankah lebih baik kita semua bersama? Lin Fan bebas memilih kamar siapa, atau seperti dulu, bukankah kita sama-sama bahagia?”
Lu Xuehan tersenyum tipis: “Iya, Xin Yu benar. Aku juga merindukan masa lalu saat Kakak Lin dan Shanshan masih di sini, kita semua bersama setiap hari.”
Tiba-tiba aku teringat sesuatu: “Oh ya, ibu Shanshan pernah bilang, setiap kali Murong Xuan datang menjenguk Shanshan di masa depan, dia harus melihatku bersama Shanshan. Dan setiap kali melihatku, hanya boleh ada Shanshan di sampingku…”
Xin Yu terkekuk: “Gampang, bawa Shanshan ke Shanghai seminggu sekali untuk menemui mertua. Biar dia tidak perlu ke Suzhou lagi.”
“Bangsat, ide bagus…”
Lu Xuehan juga tertawa kecil, bergumam: “Jika benar bisa seperti itu, alangkah indahnya. Kita semua sudah terlalu banyak menderita, sungguh berharap Shanshan dan Kakak Lin segera kembali.”
“Iya, dan Qing’er juga.”
“Xin Yu heran: ‘Butuh Li Qing buat apa?’”
“‘Aku sudah berhari-hari tidak menghujat orang……’”
“……”
Beberapa menit kemudian, Xin Yu bertanya: “Ada kabar apa dari Shanshan?”
Aku menggelengkan kepala: “Tidak ada kabar, SMS-ku pun tidak dibalas. Pasti Shanshan masih menepati janji menghindariku, tak mau memberi sedikitpun informasi. Ah, Suzhou sebegitu luasnya, tak tahu kapan aku bisa menemukannya.”
Xin Yu terkekuk: “Jangan buru-buru, percayalah sebelum kau menemukannya, Shanshan takkan menikah.”
Lu Xuehan juga tersenyum: “Iya, prinsip Shanshan selalu teguh!”
Setelah mengobrol lama dan menghabiskan susu teh yang mungkin diberi obat itu, akhirnya tidak ada reaksi. Kami bertiga pun kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat.
……
Keesokan harinya.
Sepanjang siang, menyetir di area industri melanjutkan pencarian sistemik. Aku tahu hanya dengan melihat langsung Murong Shanshan, dia akan berubah pikiran pulang bersamaku. Sebaliknya, meski tahu aku mencarinya, dia pasti memilih menghindar.
Hasil seharian nihil, malah menghabiskan banyak uang saat mengisi bensin.
Malam hari, makan malam bersama Xin Yu dan Lu Xuehan, lalu browsing untuk memeriksa. Masih tidak ada kabar tentang Murong Shanshan, bahkan jejaknya pun tidak. Mungkin dia bersembunyi di hutan lebat untuk memulihkan diri. Perkiraan kasar, Murong Shanshan sekarang sudah memiliki phoenix setidaknya level Binatang Suci. Asalkan level makhluk ini ditingkatkan, basically membantu Tuan-nya dalam membunuh monster untuk latihan leveling tidak bermasalah. Selain itu, Murong Shanshan juga bisa membuat pedang biru atau ungu untuk sementara pakai, yang bisa perlahan memulihkan daya tahan Pedang Penghubung Roh. Tapi, mungkin juga Murong Shanshan sama sekali memiliki basis logistik sendiri, sehingga tidak perlu khawatir tentang persediaan potion dan daya tahan perlengkapan.
Tapi, aku tetap sangat khawatir tentangnya. Begitu terpikir Murong Shanshan sendirian di wilayah asing yang asing, PK dengan orang asing, terkadang dikejar-kejar sampai kabur menyelamatkan nyawa, hatiku langsung sakit tak tertahankan. Aku ingin seketika bisa bersamanya, berbagi ketakutan dan kesepiannya, serta kebahagiaan dan Kesombongan-nya.
Tidak merayakan, beberapa hari ini tampaknya Murong Shanshan tidak akan kembali ke medan perang. Ini kebetulan tepat waktu karena aliansi guild baru saja dibentuk. Sebagai Ketua Divisi Keempat, aku harus menjalankan tanggung jawab resmiku. Guild baru harus mengadakan lebih banyak aktivitas - jika tidak, mudah kehilangan dukungan anggota dan membuat mereka merasa bergabung dengan guild bukanlah hal istimewa. Tugasku adalah membuktikan bahwa pemain yang bergabung dengan Firdaus yang Hilang Divisi Empat bisa bersikap perkasa, bahkan berani menyombongkan diri di hadapan anggota guild musuh!
Setelah login, Xin Yu dan Lu Xuehan masih sibuk merekrut anggota. Akhirnya aku menugaskan beberapa orang kepercayaan lain untuk bertanggung jawab merekrut, lalu berkata pada dua cewek cantik itu: "Di luar markas guild Pedang & Mawar, kumpulkan anggota guild baru kita! Semua yang online malam ini pergi latihan leveling di Gunung Bulan Perak, ya! Ada area penuh manusia batu di sana, dan mungkin akan muncul BOSS batu besar di belakang. Kami baru saja mau berangkat ke sana. Ini bisa dianggap sebagai aktivitas kelompok pertama kita!"
Lu Xuehan langsung menyahut riang: "Baik, aku akan segera mengatur!"
Beberapa menit kemudian, suara manis Lu Xuehan bergema di channel publik guild: "Perhatian semua! Ketua memutuskan untuk mengadakan aktivitas latihan leveling kelompok malam ini. Jika ada kesempatan, kita akan membunuh BOSS batu sekalian. Jadi, tolong kumpul di gerbang timur markas Pedang & Mawar sebelum pukul 19!"
Saat ini di channel guild, hanya beberapa pimpinan yang memiliki hak berbicara via suara. Suara Lu Xuehan yang manis namun tidak membosankan memberikan hasil sangat baik, halaman chat guild langsung dipenuhi kecepatan mengetik yang melesat cepat. Meski sudah beberapa kali membagi saluran, tetap terlihat informasi terus bergulir dengan cepat.
Aku juga malas melihat, lalu mempersiapkan perlengkapan dan potionku. Hari ini, mari kita latihan leveling bersama semua orang!
Transmisi ke Pedang & Mawar, lalu temui Nian Shao Qing Kuang untuk menandatangani hubungan aliansi antar kedua guild. Dengan ini, Firdaus yang Hilang Divisi Keempat sebagai sekutu Pedang & Mawar, di sini juga bisa dianggap sebagai penguasa lokal. Inilah alasan kenapa sering terlihat anak buah TOT memeras pendatang baru di area ini.
Standar perekrutan TOT tidak ketat. Biasanya mensyaratkan level 80 ke atas dengan perlengkapan bagus. Tapi untuk MM, standar diturunkan ke level 60 dengan perlengkapan biru. Jika MM imut, standar jadi level 40 dengan perlengkapan hijau. Kalau MM sangat imut, langsung level 10! Akan ada yang mengantar latihan sampai level 30. Perlengkapan? Pakai atau tidak gak masalah. Kalau posturnya bagus, lebih baik tidak pakai.
Kadang aku merasa TOT sekarang cuma berisi MM dan sekumpulan BANGSAT jorok. Ye Qiu jadi contohnya. Entah apakah dia sering jahilin MM di guild. Tapi FINE pernah bilang, Ye Qiu sangat menjaga penampilannya di guild. Semua orang bilang dia bos yang jujur dan bisa dipercaya.
OOT, ngomongin MM jadi ingat MM yang kurekrut tadi siang. Komandan Regu Kepala Babi. Sebenarnya komandan regu ini termasuk jenis imut. Pendeta level 92, pasti sangat laris di TOT.
Saat aku tiba di markas Pedang & Mawar di luar Gerbang Timur, sudah terlihat banyak pemain menunggu di sini, semuanya mengenakan lencana Divisi Keempat. Setelah beberapa saat, Lu Xuehan dan Xin Yu juga datang. Lu Xuehan dipinjam Xin Yu dari markas utama, jadi nanti harus dikembalikan. Kalau tidak, Xu Lin tidak akan setuju.
Total kami menerima lebih dari delapan ribu orang. Pada malam hari yang online sekitar 5000-an, tidak terlalu banyak. Tapi untuk latihan leveling, jumlah ini termasuk kerumunan besar. Bagaimanapun juga, lima ribu orang akan menjadi kerumunan besar di mana pun ditempatkan.
Jumlah manusia yang hadir sudah hampir lengkap, kami segera memulai alokasi tim. Pemain dengan level melebihi 100 bisa membawa 500 orang. Aku langsung menunjuk beberapa komandan regu untuk memimpin, termasuk pencuri bernama Satu Potong Plum itu. Sekarang di guild ini total ada 17 pemain level 100+, pemain empat kali transformasi masih relatif langka.
Tiba-tiba, bayangan yang familiar muncul di depan mata, ternyata Komandan Regu Kepala Babi! Aku khawatir dia akan menyebabkan party wipe di grup lain, jadi kuayunkan tangan: "Komandan regu, kemarilah ke sini!"
