"Hmm, Ketua, ada apa?" Komandan Regu Kepala Babi berlari dengan penuh semangat mendekat.
Aku berkata: "Hmm, itu, kau jangan pergi ke pasukan lain, tetap satu tim dengan kami, ini tidak mudah party wipe, pasukan lain mungkin tidak tahan kalau kau sembarangan menarik monster."
"Oh, tahu." Komandan Regu Kepala Babi berbisik kecil.
Xin Yu menurunkan volume suara di telingaku: "Lin Fan, kamu tambah MM ini, tidak tertarik padanya ya?"
Aku melotot: "Omong kosong, sekarang dengan kalian berberapa saja sudah cukup membuatku pusing, mana mungkin aku cari masalah sendiri. Cuma, MM ini cukup polos dan baik hati, makanya aku rekrut dia. Pemain seperti ini langka, pasti sangat populer di kalangan pemain pria, bisa membantu meningkatkan daya pemersatu guild. Aku berencana nanti membinanya menjadi pemimpin grup seperti Tak Pernah Menyerah dan Ye Sha. Dengan begitu, kau juga tidak perlu terus tampil di depan umum."
Xin Yu tersenyum riang: "Hmm? Kau takut aku main serong di luar ya?"
Aku segera menjawab: "Bukan takut kau, cuma kau terlalu cantik, jangan-jangan diincar orang iseng di luar."
Saat itu Lu Xuehan di samping tersenyum tipis: "Tenang, aku yang akan mengawasi..."
Aku tertawa kecil, melihat anggota sudah berkumpul hampir lengkap, lalu memberi perintah di channel guild: "Baik, semua berangkat! Target Pegunungan Bulan Perak, lembah golem di koordinat XXX,XXX!"
Akhirnya, aku menginvite Xin Yu dan Lu Xuehan ke party, ditambah komandan regu kepala babi, membentuk tim empat orang. Kami berjalan di depan memimpin pasukan, diikuti barisan panjang pemain di belakang.
Sepanjang perjalanan, orang-orang biasa mengosongkan jalan. Sejak Murong Shanshan meninggalkan Pedang & Mawar, aktivitas latihan leveling skala besar yang diorganisir guild seperti ini sudah jarang terlihat. Selain itu, kelompok reaksioner yang dipimpin Xu Fei juga telah runtuh. Aliansi Pedang Suci tidak bisa membuat masalah berarti, sehingga situasi internal Kota Bulan Perak kini cenderung stabil. Pada dasarnya tidak ada perang saudara, sehingga wajar jika jarang ada yang mengorganisir aktivitas latihan leveling demonstratif seperti ini.
Melihat pemain dari guild lain bergegas meninggalkan monster yang sedang mereka hadapi, Komandan Regu Kepala Babi bertanya: "Ketua Guild, mengapa mereka terlihat sangat takut pada kita? Apakah Firdaus yang Hilang adalah pihak jahat?"
Aku tak bisa menahan tawa. MM ini memang sangat polos. Kujawab: "Firdaus yang Hilang selalu punya reputasi baik. Kami tidak pernah menyerang secara inisiatif pemain solo atau kelompok terdesak. Anggota guild saling membantu. Intinya, kami selalu solid dan penuh kasih sayang!"
Komandan Regu Kepala Babi tersenyum kecut. Saat itu, kami telah tiba di perimeter Lembah Golem. Bagian dalam lembah ini sangat luas, mampu menampung 5000 pemain berlatih leveling bersama. Inilah alasan kupilih tempat ini. Selain Pintu Masuk di depan, bagian dalam lembah adalah jalan buntu. Di ujung paling dalam terdapat BOSS Golem level 125 yang respawn setiap hari. Pernah kucoba beberapa kali, tapi tidak dapat perlengkapan bagus. Namun tempat ini menjadi lokasi favorit pemain high-level untuk nongkrong mencari perlengkapan. Lagipula, BOSS level 125 pada dasarnya bisa dikalahkan dengan tim berisi sekitar 100 orang.
Kami baru sampai di mulut lembah, pencuri perintis jalan segera melapor: "Ketua Guild! Di dalam lembah ada guild yang sedang latihan leveling!"
"Hmm? Guild apa?"
"Cabang Keempat Aliansi Pedang Suci! Kira-kira 2000 orang. Mereka sudah menguasai pintu keluar lembah. Kurasa, mungkin masih banyak anggota Aliansi Pedang Suci di dalam!"
Kepalaku mulai pusing, tapi rencana latihan leveling pertama ini tidak boleh diubah.
Komandan Regu Kepala Babi di belakangku berbisik: "Ketua, bagaimana kalau kita cari tempat grinding lain? Orang Aliansi Pedang Suci tidak bisa diganggu. Dulu saat kami grinding, sering dibersihkan mereka. Level anggota mereka sangat tinggi."
Beberapa pemain lain menambahkan: "Iya, Aliansi Pedang Suci sangat kejam... Di Gunung Bulan Perak, hanya guild Pedang & Mawar yang tidak berani mereka ganggu..."
Aku merasa kesal sekaligus geli. Tak disangka, selama aku dan Murong Shanshan menghilang, guild kelas dua seperti Aliansi Pedang Suci bisa menciptakan bayangan begitu besar bagi pemain solo.
Memandang wajah-wajah bingung mereka, aku berseru di guild: "Aliansi Pedang Suci? Baik! Hari ini kumumkan: Firdaus yang Hilang tidak takut pada mereka! Jika hari ini mereka tidak mau menyerahkan arena ini, kita yang akan 'menraktir' mereka pergi! Apa istimewanya Aliansi Pedang Suci? Dulu saat aku dan Murong Shanshan menghabisi Kota Bulan Perak, Li Guanghui bahkan tidak layak mengangkat sepatuku! Hari ini juga sama! Ingat: Aliansi Pedang Suci mustahil jadi lawan sejati kita. Musuh sesungguhnya kita adalah orang Prancis!"
Ucapanku langsung membakar semangat semua orang, banyak pemain menggosok tangan bersemangat: "Bagus! Hari ini kami ikut Bos Lin Fan, habisi reputasi Aliansi Pedang Suci!"
Kebanyakan dari mereka pernah dirugikan Aliansi Pedang Suci. Pemain solo mungkin bisa mencapai level tinggi dan punya perlengkapan keren, tapi sedikit yang bisa melawan satu tim bahkan satu grup sendirian.
Aku menghunus Pedang Bulu Terbang, cahaya pedang dewa itu berkilau di tengah hutan senja, memancing jeritan kaget banyak pemain. Banyak yang pernah lihat pedang ini di gambar promosi atau screenshot game, tapi jarang yang melihat langsung.
Aku mendaki bukit, langsung melihat puluhan pemain Aliansi Pedang Suci di bawah. "Siapa bos lapangan kalian? Ayo bicara, ada urusan!" seruku.
Beberapa orang itu memandangku lalu panik, "Baik..."
Seorang pemain berteriak: "Kak San! Kemari, ada yang nyari!"
Si Kak San berlari sambil mengumpat: "Bangsat lo, gue lagi ngobrol sama cewek cantik nih! Siapa? Mau masuk guild? Kalo belum level 75 jangan ngomong!"
"Kak San, bukan. Lihat orang ini!"
"Hah? Qingcai Giok Putih? Katanya sekarang bikin Firdaus yang Hilang Divisi Empat, sama kode unit kayak kita! Ada perlu apa hari ini?"
Aku berkata: “Hari ini pertama kali mengorganisir latihan leveling guild pemain, memilih lembah ini, menurut kalian, bisakah kami latihan semalaman? Lagipula, kalian pasti sudah menguasai tempat ini cukup lama.”
“San Ge” seketika memutar matanya: “Mengapa harus menyerahkan pada kalian? Hanya karena kalian dari Firdaus yang Hilang? Haha, kami Aliansi Pedang Suci punya lima divisi cabang, anggota sudah lebih dari 100.000, jangan kira kami masih takut pada kalian!”
Aku menyeringai: “Sepertinya, kau tidak berniat memberi ruang negosiasi?”
“Omong kosong! Bos kami bilang, hari pertama pendirian divisi kelima berarti Kota Bulan Perak sekarang kami yang kuasai! Firdaus yang Hilang, Pedang & Mawar, semuanya guild kuno, kalian pikir bisa menguasai Kota Bulan Perak selamanya?”
Aku memandangnya: “Apakah kata-katamu mewakili seluruh guild ini?”
“Omong kosong!”
“Baiklah kalau begitu!”
Kilatan dingin menyambar, pemain bernama “San Ge” itu tak bisa bicara lagi. Pedang Bulu Terbang yang tajam langsung memenggal kepalanya.
Di belakang, seorang pemain Firdaus yang Hilang mengangkat bahu: “Kalau begini, berarti negosiasi gagal ya...”
Benar, negosiasi gagal!
Aku mengayunkan Pedang Bulu Terbang ke depan, berteriak memberi perintah: “Bersihkan area! Anggota Aliansi Pedang Suci, jangan ada yang lolos!”
Setelah itu, memanggil kuda surgawi dan serigala kecil, berjalan paling depan menerjang kerumunan Aliansi Pedang Suci. Tak lama, nama langsung berubah merah. Tapi tidak apa-apa, sekarang sudah terbiasa dengan nama yang selalu merah.
Melihat aku yang begitu berani langsung menyerbu masuk ke dalam kubu lawan, para pemain Divisi Keempat langsung merasa darahnya mendidih. Baru ini namanya main game! Maka, 5000 orang seperti air bah menerjang lembah, menghancurkan segala perlawanan bagai membelah kayu lapuk.
Harus diakui, kualitas pemain Divisi Keempat jauh lebih unggul jumlahnya dibanding Aliansi Pedang Suci. Pemain solo level 90 ke atas mana yang tidak berpengalaman di medan perang? Banyak yang melihat PK langsung seperti disuntik stimulan, kalau dilarang bertaruh nyawa malah marah.
Dalam sekejap, ratusan pemain Aliansi Pedang Suci di pintu masuk habis dibabat. Perlengkapan dan ramuan bertebaran. Banyak pemain Firdaus yang Hilang mulai memungut. Aku berpesan di channel guild: "Jangan berebut! Barang di bawah kaki siapa, itu haknya. Tenang, pasti masih banyak sisaan Aliansi di dalam! Pendeta jangan sampai MEMBUNUH, nanti logistik saudara kita yang berstatus merah masih butuh kalian antar!"
Para pendeta terkekeh. Pemain yang pertama kali merasakan atmosfer kerjasama tim ini tak bisa menahan gejolak dalam hati.
Memandangi mayat dan barang-barang berserakan, komandan regu kepala babi menghampiriku sambil bingung: "Ketua, bukannya kau bilang Firdaus kita penuh kasih?"
Aku melirik sisa Aliansi Pedang Suci, menjawab serius: "Hanya tidak ada kasih untuk mereka."
"Kemudian, pasukan terus maju ke depan, menghindari area yang dipenuhi monster, dan tidak akan menunjukkan belas kasihan pada pemain Aliansi Pedang Suci yang terpisah. Tentu saja, ada juga pemain yang dikenal, misalnya seorang pemain Aliansi Pedang Suci melotot pada pemain Firdaus yang Hilang sambil berkeria: 'Wah, bukankah ini sepupu? Kenapa bisa ketemu di sini, kebetulan sekali!'"
"'Ya, kebetulan. Kami di sini membunuh anggota Aliansi Pedang Suci. Kau di sini ngapain?'"
"'Aku ini anggota Aliansi Pedang Suci...'"
"Akibatnya puluhan bola api melesat, orang itu langsung terbunuh seketika."
"Berdiri di samping mayat lawan, anggota pasukan kami berduka: 'Beristirahatlah dengan tenang, sepuku!'"
……
"10 menit kemudian, dalam proses pergerakan maju, kami akhirnya bertemu dengan pasukan utama lawan yang berjumlah sekitar 3000 orang dengan formasi lengkap, mungkin juga merupakan kekuatan utama cabang keempat Aliansi Pedang Suci saat ini."
"Pemimpinnya adalah seorang prajurit yang mengayunkan pedang sambil berteriak: 'Apa yang perlu ditakutkan dari guild yang baru didirikan hari ini? Kawan-kawan, serbu bersama! Hadiah 100.000 Koin Emas bagi yang bisa menghabisi orang Lin Fan!'"
"Aku tertawa terbahak: 'Ayo sini! Aku ingin lihat siapa yang bisa mengalahkanku!'"
"Usai bicara, aku langsung menyerbu ke depan prajurit itu. Pedang Bulu Terbang menyala biru, semburan laser yang telah terkumpul lama langsung menembus dada lawan. Kekuatan dahsyat pedang laser level 10 seperti meriam laser menghabisi semua lawan di sepanjang garis belakang. Jerit kesakitan bersahutan di antara bunyi gemerincing perlengkapan dan ramuan yang berjatuhan."
Pemain Aliansi Pedang Suci terkejut, meski beberapa Pendekar Empat Transformasi mereka juga bisa menggunakan pedang laser, tapi pedang laser mereka hanya bisa mengurangi separuh darah pemain Firdaus yang Hilang. Dengan penyembuhan pendeta, darah itu segera pulih. Senjata seperti pedang laser hanya efektif jika memiliki intensitas untuk membunuh seketika. Apalagi, pihak Firdaus yang Hilang memiliki Lu Xuehan dengan output penyembuhan super tinggi. Gelombang Penyembuhan berkilauan di garis depan, membuat pemain prajurit yang bertarung di garis depan bersamaku hampir mustahil tewas.
Komandan regu kepala babi juga menyembuhkan, tapi membuat orang frustasi. Pemain di sekitarnya terus mengingatkan: "Kapten, kapten, kau salah menyembuhkannya lagi! Itu orang Aliansi Pedang Suci! Aduh, kenapa pakai mode semua orang? Cepat ganti ke mode guild!"
Komandan regu mengedipkan matanya, mengeluh: "Bagaimana cara ganti ke mode guild? Aku belum pernah melakukannya..."
Orang baik hati berkata: "Tampilkan panel atribut, klik shortcut manual di dalamnya! Aduh! Siapa yang memberikan kutukan padaku?"
Komandan regu panik: "Maaf, shortcut itu memang untuk kutukan, kebetulan targetnya adalahmu tadi."
"Cepat sembuhkan aku! Tidak bisa, ramuanku hampir habis..."
"Aduhh, komandan regu, kenapa kau pukul aku dengan Hukuman lagi..."
"Jangan-jangan... kau mengatur shortcut lain untuk Hukuman?"
"Ah, aku hancur..."
Suara keputusasaan terdengar, orang baik hati itu pergi regenerasi.
Komandan regu kepala babi juga menyelesaikan pembunuhan pertamanya dalam pertempuran hari ini, membuat semua orang terdiam terpana!
“Cepat, pertahanan Aliansi Pedang Suci sudah tidak bisa bertahan, terus menerus kalah!” Aku pun memerintahkan, “Jangan beri mereka kesempatan lolos, bunuh semua! Hari ini kita harus mengurangi kesombongan Aliansi Pedang Suci, biar mereka tahu siapa bos sejati Kota Bulan Perak!”
Maka semua orang semakin ganas membunuh!
Tak lama kemudian, mata-mata melapor panik: “Ketua, bahaya! Aku melihat lebih dari 4000 personel dari Divisi 3 Aliansi Pedang Suci sedang menyerbu ke atas gunung!”
Aku merenung sebentar lalu berkata: “Suruh Zhangjian Xiaozhu mengumpulkan Divisi 3 Firdaus yang Hilang, bersiap menghadang! Juga, beri tahu ketua divisi lain untuk mulai mengumpulkan pasukan, bersiap untuk PK massal!”
“Baik, Ketua!” Mata-mata itu pergi dengan semangat.
Setengah jam kemudian, kabar datang: Di pinggang gunung, pasukan Divisi 3 Aliansi Pedang Suci bertemu perlawanan sengit dari Divisi 3 Firdaus yang Hilang, pertempuran sangat dahsyat! Tapi tak lama mata-mata kembali melapor: “Laporan Ketua, Divisi 2 Aliansi Pedang Suci berkumpul di tembok luar Pedang & Mawar, bersiap naik gunung!”
“Bagus, suruh Tak Pernah Menyerah dan Guozi bawa saudara Divisi 2 untuk menghadang!”
“Tapi Divisi 2 hanya terkumpul 5000 lebih personel?”
“Tak apa, aku akan suruh Nian Shao Qing Kuang dari dalam Pedang & Mawar melakukan serangan mendadak, kita serang dari dalam dan luar sekaligus!”
“Baik!” Mata-mata itu pergi lagi dengan gembira.
Sementara pertempuran di tempat kita hampir berakhir, sekarang pemain Divisi 4 sedang membersihkan sisa-sisa musuh terakhir.
“Aduh, tidak baik! Markas utama Aliansi Pedang Suci dan divisi pertama serta kelima telah berkumpul semua! Mereka sedang bergerak cepat ke arah kita dari selatan Kota Bulan Perak. Bagaimana ini? Pasukan mereka setidaknya 40.000 orang!”
Aku tertawa terbahak: “Takut apa? Kita justru membutuhkan pertempuran besar seperti ini! Beri tahu Kakak Lin dan Ye Sha, kumpulkan semua anggota markas utama dan divisi pertama di luar kota Pedang & Mawar untuk menyergap pasukan utama mereka!”
“Baik!”
Setelah memberi instruksi, aku membuka daftar teman dan menemukan Ye Qiu. Belum sempat kuucapkan sepatah kata pun, permintaan panggilannya sudah masuk: “Wah! Kenapa tidak kabari kami di TOT soal operasi besar-besaran ini? Kurang ajar sekali!”
Aku buru-buru menjawab: “Aku baru saja mau menghubungi kalian! Menurut intel terbaru, hampir 40.000 orang dari markas utama dan divisi pertama Aliansi Pedang Suci sedang bergerak ke Kota Bulan Perak dari sudut tenggara markas kalian. Segera kumpulkan anggota dan kejar dari belakang! Pasukan utama Firdaus yang Hilang sudah ditransmisikan ke markas Pedang & Mawar untuk bersiap menyergap!”
“Oke! Kami sudah mengumpulkan lebih dari 20.000 orang, bisa langsung terjun ke medan perang SEKARANG JUGA!”
Setelah berkata demikian, Ye Qiu menutup komunikator dengan riang.
Aku segera menghubungi Nian Shao Qing Kuang: “Cepat blokir formasi teleportasi di guild kalian! Larang semua pemain dari markas utama dan cabang Aliansi Pedang Suci menggunakan fasilitas ini!”
dengan lihai berkata: "Aku sudah memblokirnya setengah jam yang lalu! Sekarang sedang mengumpulkan anggota guild kami untuk bersiap tempur! Haha, Bos Lin, pertempuran multi-jalurmu kali ini terlalu epik, saudara-saudara sudah lama tidak sebersemangat ini, semoga lebih tahan pukul, jangan sampai cepat bangkrut seperti sampah!"
Aku tertawa terbahak: "Nikmati saja!"
Setelah mematikan sistem komunikasi, kuperhatikan anggota di arena kami sambil berkata di channel: "Sudah dengar kan! Sekarang markas utama dan empat cabang sedang memburu semua aliansi , sekarang ramai sekali, pertempuran mekar di mana-mana, sudah lama tidak sepanas ini!"
Semua tertawa, banyak yang berteriak: "Bos, ayo kita turun gunung! Di sini sudah tidak ada lawan, mari kita habisi mereka di bawah, biarkan semua orang tahu bahwa di , sekarang -lah yang paling jago!"
"Baik, jalan!"
Aku memimpin dengan menunggang , lalu menggenggam tangan kecil , dengan lembut mengangkatnya ke punggung kuda. Tingkat keintiman kami telah memenuhi syarat untuk !
Di hadapan semua orang yang menyaksikan, langsung memerah pipinya karena malu.
di bawah kuda protes: "Aku juga mau! Aku juga mau!"
Kukatakan: "Lain kali saja! Hanya bisa duduk dua orang. larinya lebih cepat dari ! Lain kali jalan-jalan ke , aku yang antar, setuju?"
"Hmm, besok ya!"
“……”
Besok aku harus melanjutkan pencarian , tidak ada waktu untuk jalan-jalan.
Sepanjang jalan Kuda Langit melesat turun gunung, meski sudah kukendalikan kecepatannya, tapi tenaga kuda-nya sepertinya hanya punya gigi tertinggi, tidak bisa melambat.
Di pinggang gunung, Divisi 3 Firdaus yang Hilang dan Divisi Ketiga Aliansi Pedang Suci sedang bertempur sengit. Kedua pihak sulit dipisahkan, aku pun segera membantu dengan cara kecil - menggunakan pedang laser di atas kuda, membunuh seketika sekelompok lawan. Setelah itu, pemain dari Divisi Keempat juga tiba. Begitu melihat tulisan oranye "Divisi 3 Firdaus yang Hilang", mereka langsung tahu ini adalah orang dalam sepenuhnya, lalu cepat bergabung dalam pertempuran!
Dalam situasi dua lawan satu, Aliansi Pedang Suci dengan cepat mengalami kekalahan. Ketua guild itu membawa sisa pasukan yang kocar-kacir melarikan diri menuruni bukit.
Aku mendesak kuda untuk mengejar, dari kejauhan terlihat pemandangan ramai di dalam dan luar Pedang & Mawar. Di setiap sudut, kekuatan kedua pihak saling kejar-kejaran dan saling membunuh bagai bunga yang bermekaran.
