Lebih dari satu jam kemudian, pertempuran di gunung berakhir!
Data di guild menampilkan kontribusi poin tiap anggota. Xin Yu menempati peringkat pertama dengan 487 lawan terbunuh, sementara aku di posisi kedua dengan 354 kill. Lu Xuehan bertanggung jawab utama menyembuhkan, hanya menggunakan skill Lei Dong Jiu Tian sekali. Tapi skill itu saja berhasil membunuh sekitar 100 musuh, membuatnya di peringkat lima. Pemain lain juga punya prestasi. Ketika ku-scroll daftar ranking sampai bawah, kaget melihat entri terakhir:
Peringkat 5674 (Pemain: Komandan Regu Kepala Babi Jumlah kill: -3 Nilai poin guild: -90)
……
Aku merenung tak habis-habis, komandan regu memang pantas dijuluki pembunuh tim! Dalam pertempuran besar yang seharusnya menang total ini, dia malah mencetak skor minus!
Komandan regu memerah wajahnya sambil berkata padaku: "Ketua guild, aku sudah berusaha maksimal..."
Aku menghibur dengan lembut: "Lama-lama juga akan terbiasa."
Komandan regu hampir menangis, merajuk: "Kakakku juga bilang aku bodoh, operasi sederhana saja tidak bisa menguasainya."
Kutanya: "Kakakmu hebat ya?"
"Tentu!" jawab komandan regu dengan sedikit kenes.
"Siapa nama kakakmu? Level berapa? Apakah di Kota Bulan Perak?"
Komandan regu langsung tegang: "Aku takkan memberitahumu!"
Aku tidak melanjutkan interogasi karena pertempuran di kaki bukit masih berlangsung. Lagipula, aku tidak tertarik dengan kakaknya itu.
Maka kuhunungkan pedang ke bawah: "Saudara-saudara! Di kaki bukit masih ada pasukan Aliansi Pedang Suci, serbuuuu!"
Divisi keempat bergabung dengan divisi ketiga. Sekelompok orang langsung menerjang turun bukit dengan aura menyala-nyala. Pemain Divisi Kedua Aliansi Pedang Suci yang sedang kewalahan menghadapi serangan Pedang & Mawar langsung putus asa. Pemain Aliansi Pedang Suci yang berdatangan dari Kota Bulan Perak bagai menyumbang poin guild lawan. Banyak perlengkapan dan potion yang meledak hancur. Dalam pertempuran ini, kerugian RMB Aliansi Pedang Suci benar-benar tak terhitung.
Kali ini, dari awal hingga akhir aku tetap bersama anggota guild, tidak ada satu pun yang keluar untuk menyerang. Bagaimanapun, saat ini aku adalah bos utama divisi keempat, harus memberikan contoh yang baik. Tidak mungkin semua urusan kubebankan pada Lu Xuehan dan Xin Yu. Lagipula, statusku sudah sangat merah. Jika membunuh lebih banyak lagi, entah berapa monster yang harus dibunuh untuk membersihkan nama merah ini. Membunuh satu pemain menambah 100 nilai kejahatan, tapi membunuh satu monster hanya menambah 1-5 poin keadilan. Sangat tidak sebanding.
Di sisi lain, di bawah serangan gabungan Firdaus yang Hilang dan TOT, markas utama Aliansi Pedang Suci terus terdesak. Akhirnya situasi berkembang menjadi begini——
Aku, Ye Qiu, dan Nian Shao Qing Kuang bertiga dengan nama merah besar berdiri di luar Jembatan Gerbang Timur Kota Bulan Perak. Kami menantang Li Guanghui yang bersembunyi di balik NPC Penjaga: "Kalau kau benar-benar pria, keluarlah! Bersembunyi di balik NPC itu tidak berguna!"
Sambil menghitung jumlah bawahannya, Li Guanghui membalas: "Kalian pemberani, seranglah ke dalam! Takut pada beberapa NPC? Memalukan!"
Beberapa figuran yang lewat berkomentar: "Si Burung-Burung gila ini ngomong kosong melintasi jembatan!"
……
Akhirnya seluruh anggota Aliansi Pedang Suci terpaksa mundur ke zona teraman Kota Bulan Perak. Kami sendiri tidak ingin bermasalah dengan NPC resmi kota, jadi tidak melanjutkan serangan. Sebenarnya dengan kekuatan tiga guild kami, merebut kota ini akan sangat mudah dalam situasi seperti ini. Tapi percuma juga, toh Kota Bulan Perak memang sudah milik kami. Tidak perlu bermusuhan dengan NPC ibukota kerajaan sendiri.
Namun di luar masih ada sisa kekuatan kecil Aliansi Pedang Suci. Pedang & Mawar dan TOT telah menarik pasukan kembali ke kota, sementara pemain baru Firdaus yang Hilang asyik mengejar-kejar sisa anggota Aliansi Pedang Suci yang terdesak seperti anjing kejepit.
Keributan ini berlangsung hingga lewat jam 12 malam. Pertempuran akhirnya berakhir dengan kekalahan total Aliansi Pedang Suci. Setelah ini, semoga mereka bisa lebih sopan, setidaknya tidak lagi bersikap arogan. Aksi hari ini jelas memberi pesan: Kota Bulan Perak masih di bawah kendali Firdaus yang Hilang, TOT, dan Pedang & Mawar! Aliansi Pedang Suci boleh tetap eksis, tapi jangan sekali-kali macam-macam dengan kami, atau kami akan paksa mereka terus mengurung diri di zona teraman!
Saat kami semua hendak bubar dan pulang menggendong istri masing-masing untuk tidur, tiba-tiba Nangong muncul di jarak pandang kami. Dengan wajah marah, dia langsung menyerang Nian Shao Qing Kuang di depan semua orang: "Kakak mempercayakan hak pengelolaan guild ini padaku, kenapa kalian mengerahkan anggota menyerang Aliansi Pedang Suci tanpa izinku?! Bahkan sampai memblokir hak penggunaan formasi teleportasi mereka?!"
Nian Shao Qing Kuang tertegun. Ri Bu Luo di sampingnya buru-buru menjelaskan dengan canggung: "Kami juga demi kebaikan guild. Belakangan ini kami terlalu longgar dalam menekan Aliansi Pedang Suci, sampai mereka berani naik ke kepala kita buang tai. Pertempuran hari ini sangat memuaskan, baik efek penekanan maupun peningkatan daya pemersatu guild hanya memberi manfaat tanpa kerugian. Kenapa tidak boleh?"
Nangong berkata dengan tidak puas: "Pokoknya tanpa izinku tidak boleh!"
Nian Shao Qing Kuang wajahnya memerah marah, berkata datar: "Kalau gitu lain kali kami beri tahu dulu sebelum bertindak, boleh kan?"
Nan Gong tidak mau mengalah dan berkata: “Bagaimanapun, aku hanya ingin kau mengerti, guild ini bukan milikmu seorang!”
Nian Shao Qing Kuang menggenggam tinju erat-erat, menggigit gigi sampai tak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Ri Bu Luo juga terdiam di samping dengan wajah memerah karena dipermalukan.
Melihat hal ini, aku melangkah maju dan berkata: “Nan Gong, cukup sudah! Perintah Nian Shao Qing Kuang itu aku yang keluarkan. Kalau tidak puas, serang aku saja!”
Nan Gong menatapku sejenak lalu berkata: “Kakak ipar, jangan ikut campur urusan ini, setuju? Aku bisa mengelola guild dengan baik.”
“Kau mengelola guild dengan baik?”
Aku balik bertanya sambil tersenyum datar: "Kalau bukan karena Nian Shao Qing Kuang dan Ri Bu Luo yang bertahan di sini, kau kira Pedang & Mawar bisa berjalan normal seperti sekarang? Nan Gong, kuberi tahu, Nian Shao Qing Kuang dan Ri Bu Luo berdua adalah orang paling penting di Pedang & Mawar, bahkan saat Shanshan masih ada pun tidak pernah berani membentak mereka. Tapi kau, Nan Gong, kau terlalu tidak paham sopan santun!"
Nan Gong menggigit bibirnya, tiba-tiba berkata keras: "Berdasarkan apa kau mengatakan itu? Di bagian mana aku memang tidak bisa menyaingi kakak?"
Aku berkata dengan tenang: "Pedang & Mawar adalah guild yang kami bangun dari nol bersama Shanshan. Setiap detail telah kami curahkan darah dan keringat. Shanshan lebih tahu menghargai semua yang dimiliki Pedang & Mawar saat ini daripada dirimu. Dia juga tak pernah menyombongkan diri sebagai ketua guild di atas siapapun, karena dia paham, guild tak mungkin berdiri hanya dengan satu orang. Jika suatu hari Nan Gong bisa memahami ini, mungkin kau baru akan tahu di mana letak kekuranganmu dibanding kakakmu."
Nan Gong yang masih belia berkata dengan ngotot: "Aku tak merasa melakukan kesalahan apapun! Kalian semua menggangguku..."
Tiba-tiba Nan Gong menangis. Melihat tangisannya yang mirip sekali dengan Murong Shanshan, hatiku seperti tertusuk pedang.
Akhirnya Xin Yu yang menghampiri, menepuk bahu Nan Gong: "Jangan sedih. Kami semua ingin yang terbaik untuk guild. Perkataan Lin Fan tak ada maksud buruk. Shanshan menyerahkan guild padamu karena yakin kau bisa mengelolanya dengan baik. Nian Shao Qing Kuang dan Ri Bu Luo adalah elit Pedang & Mawar. Kau harus banyak belajar dari mereka. Shanshan pasti tak ingin melihat konflik internal di guild ini."
Nan Gong mengusap air mata: "Terima kasih, Kakak."
Dia berjalan menghampiri Nian Shao Qing Kuang dan Ri Bu Luo, terbata-bata mengucap "maaf" sebelum log off.
Aku tersenyum getir sambil menepuk bahu Nian Shao Qing Kuang: "Jangan ambil hati. Dia masih belum dewasa."
Mata Nian Shao Qing Kuang agak memerah, dia tersenyum tipis: "Tidak apa, aku percaya Murong Shanshan pasti akan kembali. Guild Pedang & Mawar membutuhkan komandonya, hanya dialah yang bisa membangkitkan kembali Pedang & Mawar..."
Aku tersenyum, menoleh dan melihat wajah bodoh komandan regu kepala babi, lalu bertanya: "Komandan regu, sedang memikirkan apa?"
Komandan regu mengedipkan matanya, bertanya: "Apakah Murong Shanshan benar-benar sangat penting bagimu?"
"Tentu saja, terutama bagiku." Jawabku terus terang.
Nian Shao Qing Kuang tertawa, menambahkan: "Sangat penting baginya, juga bagi seluruh guild Pedang & Mawar. Tanpa Murong Shanshan, seolah Pedang & Mawar kehilangan jiwanya..."
Komandan regu kepala babi mendengarkan sambil tersenyum tipis, ekspresinya tampak kontemplatif.
Selanjutnya urusan penanganan pasca. Setelah puas berperang, banyak hal harus diurus. Semua pemain ber-Nama Merah di guild hari ini dikumpulkan untuk latihan leveling di Lembah Manusia Batu membersihkan status merah, dipimpin oleh Tak Pernah Menyerah. Selain itu, hampir seribu pemain non-merah memilih begadang menemani resimen merah berlatih sambil membantu perlindungan, mengirim potion, merebut wilayah leveling, atau memungut uang perlindungan.
Tapi para petarung berstatus merah itu tak ambil pusing, dengan enteng berkata: "Sialan! Sudah status merah ngapain takut? Kalau Aliansi Pedang Suci berani datang lagi, kita bunuh mereka semalaman!"
Tapi aku tetap mengirimkan seribu orang untuk melindungi mereka, untuk berjaga-jaga. Kebanyakan nama merah ini memiliki nilai kejahatan lebih dari seribu. Jika terbunuh dan peralatannya meledak, mungkin mereka harus berlari telanjang.
Setelah mengatur segalanya, akhirnya bisa log off untuk istirahat. Mengucapkan selamat tinggal pada Lu Xuehan dan Xin Yu, semua orang log off untuk beristirahat.
Setelah keluar dari game, kubuka forum. Masih tidak ada reaksi apapun. Murong Shanshan seolah menghilang dari muka bumi, mungkin sedang menyepi di hutan belantara untuk latihan leveling atau memburu BOSS kuno yang luar biasa hebat untuk mendapatkan perlengkapan. Selain itu, ID 'Xiao Murong' di forum juga tidak pernah mengirimiku pesan lagi. Sepertinya saat pertama kali mengirimiku pesan, suasana hatinya sangat baik. Kalau tidak, dia tidak akan mengabaikanku setelahnya.
Kepalaku agak pusing. Hari ini sebenarnya rencananya membawa anggota guild baru untuk latihan sepanjang malam. Siapa sangka malah mengajak mereka PK sepanjang malam. Tapi semua bisa melihat, hasilnya sangat bagus. Hampir setiap orang berhasil mendapatkan 1-2 perlengkapan dari pemain Aliansi Pedang Suci. Ini jauh lebih tinggi dari drop rate saat latihan leveling. Selain itu, PK berbentuk tim seperti ini tidak hanya meningkatkan persahabatan antar anggota guild, tapi juga melatih kerja sama PK kelompok para pendatang baru ini.
Dalam pertempuran hari ini, tidak sedikit pemain yang tewas karena kesalahan koordinasi. Ada masalah dalam penyembuhan pendeta dan alokasi tim - beberapa tim memiliki 4 pendeta dari 5 anggota, sementara tim lain tanpa pendeta sama sekali. Ketidakseimbangan seperti ini sangat merugikan. Untungnya, Xin Yu dan Lu Xuehan cukup berpengalaman dalam PK kelompok. Dengan bimbingan mereka, kekuatan tempur Divisi Keempat Firdaus yang Hilang pasti akan meningkat drastis.
Saat pikiran ini muncul, kantuk mulai menyerang. Kusediakan alarm dan langsung merebahkan diri dengan selimut, masuk ke alam mimpi.
……
Keesokan paginya, terbangun oleh musik senam pagi dari belakang jendela. Kutarik tirai dan melihat beberapa lansia membawa radio sedang berolahraga di plaza. Musim panas hampir berakhir, musim gugur akan tiba. Embun di dedaunan pagi mengalir di kaca jendela, seekor burung kecil melompat-lompat di ranting sambil berkicau, memercikkan embun ke segala arah.
Kubicahkan membuka jendela lebar-lebar. Seketika, udara segar berhamburan masuk.
Hidup ini sungguh indah! Aku harus bangun dan mencari Shanshan. Membawa si cantik kembali pasti akan membuat hidup semakin sempurna.
Saat sarapan pagi, Lu Xuehan memberitahuku: "Kemalaman malam ada perkembangan lagi!"
Kuterkejut: "Apa yang terjadi? Li Guanghui bawa orang membunuh anggota kita yang berstatus nama merah?"
Lu Xuehan tersenyum tipis: "Bukan. Anggota nama merah kita malah menyergap pasukan latihan 200 orang Aliansi Pedang Suci di Lembah Bulan Bayang. Katanya untuk nangk obat-obatan sebagai logistik mereka."
"Dasar mereka..."
Xin Yu berkata: "Aku pagi ini akan pergi ke kantor industri dan perdagangan kota untuk mengurus izin kuartal depan, lalu login untuk menghajar Bodoh，sama sekali tidak tunduk pada pengelolaan～"
Aku tersenyum: "Xin Yu, urusan pengurusan dokumen seperti ini tidak perlu kau lakukan sendiri, merendahkan identitas. Lagipula kita beroperasi legal, berikan KAY dua ribu uang, suruh dia traktir makan siang pihak terkait di kantor industri dan perdagangan, pasti langsung selesai."
"Hmm, baik. Nanti aku dan Xue Han akan terus merekrut anggota, memenuhi anggota Markas Cabang Empat sampai 20.000 orang, hehe, 20.000 pemain level 90 ke atas, kualitas rata-rata anggota Markas Cabang Empat sudah bisa menyaingi markas utama～"
Kukatakan: "Tentu saja, Markas Cabang Empat adalah wilayahku kita berdua, harus dikelola baik. Sudah, aku habiskan makan lalu pergi bekerja, saat kalian login sampaikan beberapa berkat tulus kepada orang di guild."
"Oh..."
Maka setelah makan siang, aku pun pergi.
Seharian penuh, berputar-putar lagi di kawasan industri, tidak ada hasil, malah merasa teknologi mengemudi semakin matang, jumlah percobaan hujatan SB semakin berkurang.
Saat siang, melewati rumah makan Sichuan, parkir untuk makan. Usai itu, lewat toko kaset sebelah, konsekuensi menemukan empat perempuan sedang memilih CD musik.
Salah satunya berkata: "Pria Korea！Jauh lebih keren daripada pria Tiongkok!"
Aku merasa lucu, spontan tertawa.
Konsekuensi perempuan itu melotot padaku: "Kau tertawa apa?! Aku bilang pria Korea lebih keren dari pria Tiongkok kenapa?"
Aku menggelengkan kepala, gadis kecil, buat apa menghiraukannya, lalu berjalan pergi.
Tak disangka gadis itu terus memegang helai bajuku dengan gigih, marah bertanya: "Kau jelaskan sekarang!"
Aku menoleh, berkata kata demi kata: "Jangan macam-macam denganku."
"Siapa yang macam-macam? Aku suka orang Korea kenapa? Sendiri kalah masih keras kepala, orang Tionghoa munafik, hina!"
Mendengar ini amarahku langsung meluap, melepas genggamannya: "Sial! Nasi putih Tiongkok bisa membuat otakmu rusak! Korea bagus, kau pergi lihat sendiri ke Korea, kira di Korea semua gedung pencakar langit? Pergi kau! Seoul utuh tak lebih baik dari desa Tiongkok, kau penggemar bintang sampai lupa leluhur ya?"
Gadis itu mata memerah: "Pokoknya orang Korea baik!"
Aku menyeringai dingin: "Baik, orang Korea baik, seisi keluargamu orang Korea!"
Tiba-tiba pemilik toko CD keluar, melirik mobil tak jauh dan kunci mobil di tanganku, buru-buru berkata: "Pak, jangan lawan gadis kecil, dia pelanggan setia toko saya, demi saya, lupakan saja!"
Aku mendengus, menyetir pergi, hati sangat tidak nyaman.
Orang Korea dalam hati merendahkan orang Tiongkok, aku tak tahu apakah para pemuda penggemar Korea ini sadar? Kenapa Murong Shanshan seusia mereka justru meremehkan Korea? Rupanya level manusia berbeda. Awalnya tak ingin urusan begini, siapa tahu gadis ini ngotot, malah merusak moodku hari ini.
Menyetir memutar jalan layang, dalam hati aku merencanakan: Baiklah, karena para penggemar Korea yang otakmu rusak ini begitu mencintai Tuan Korea mereka, maka malam ini aku akan melakukan serangan mendadak ke ibukota kerajaan Korea, biar para FANS mereka melihat bagaimana pemain Tiongkok membantai tujuh kali masuk tujuh kali keluar di kota idola mereka!
Malam hari, kembali ke perusahaan setelah makan malam, browsing sebentar, masih tidak ada kabar dari Murong Shanshan.
Kali ini aku berniat bertindak sendiri, meski terlihat gegabah, tapi tidak tahan lagi, ingin menghancurkan ibukota para orang Korea itu!
Sebelumnya mengunduh plugin bahasa Korea dan memasangnya, lalu mengakses situs mirror China versi Korea. Sebenarnya, mahasiswa Korea di universitas wajib belajar bahasa Mandarin, sama seperti negara Amerika dll yang membuka pelajaran bahasa China. Sekarang seluruh dunia belajar bahasa China, tapi orang China malah ada yang belajar bahasa Korea karena mengidolakan bintang, sungguh memprihatinkan.
Forum Korea tampak tenang, tapi ada diskusi tentang pembantaian ibukota Vietnam dan pembunuhan raja mereka. Basically, para pemain Korea menyatakan simpati dan belasungkawa. Beberapa orang Korea juga membalas post dengan ancaman: Jika aku dan Murong Shanshan datang ke ibukota Korea, pasti tidak akan kembali hidup-hidup.
Lalu aku membuat akun samaran baru dengan karakter Han tradisional, ID "Kung Fu China", lalu memposting di forum utama mereka: Aku pemain Tiongkok, rencana jam 9 malam ini akan membantai ibukota Korea!
Konsekuensinya, dalam beberapa menit muncul cemoohan. Ada yang membalas: Berani datang, kami akan pukul sampai kau pulang ke Tiongkok!
Aku tertawa terbahak, seketika login!
