Saat tiba di perusahaan, langit sudah mulai gelap.
Dari kejauhan, Xin Yu dan Lu Xuehan beserta sekelompok orang berdiri menunggu di depan pintu perusahaan.
Setelah turun dari mobil, Murong Shanshan maju beberapa langkah. Di hadapan semua orang, dia memeluk Lu Xuehan dan berbisik: "Xue Han, terima kasih sudah merawat Lin Fan..."
Lu Xuehan memerah wajahnya. Seketika dia memikirkan makna lain dari kata "merawat".
Setelah berpisah dari Lu Xuehan, Xin Yu dengan penuh penyesalan berkata: "Shanshan, ada satu hal yang harus kuakui padamu..."
"Tak perlu, aku sudah tahu semuanya." Murong Shanshan tersenyum tipis: "Xin Yu, kamu tak perlu merasa berhutang. Lin Fan memang sudah bersama kalian, akulah yang harus minta maaf~"
Aku terkejut: "Shanshan, kritik diri juga ada batasnya, bukan?"
Murong Shanshan tersenyum kecut: "Bukankah mengalah satu langit akan terbuka lebar? Aku sedang mencoba, orang ini malah mengganggu?"
Xin Yu dan Lu Xuehan langsung tertawa. Suasana canggung sebelumnya lenyap seketika karena candaan Murong Shanshan.
Murong Shanshan memandang sekeliling: "Tak ada yang perlu dipermasalahkan. Mari kita tetap seperti dulu, bukankah lebih baik?"
Xin Yu mengangguk: "Baik! Tapi lebih baik kita masuk dulu untuk makan, Lin Fan pasti sudah sangat kelaparan."
Tiba-tiba, pandangan Xin Yu tertuju pada MM di sampingku, terkejut berkata: "Si cantik ini sangat familiar, sepertinya anggota guild kita..."
"Pembunuh tim - Komandan Regu Kepala Babi!" saya menambahkan.
Komandan Regu Kepala Babi seketika tersenyum manis: "Semua orang, panggil saja aku komandan regu."
Murong Shanshan berkata: "Beberapa bulan ini, aku tinggal di rumahnya komandan regu tanpa membayar sewa sama sekali~"
Komandan Regu Kepala Babi sopan menjawab: "Tidak masalah, aku juga kesepian tinggal sendiri. Bukankah setelah kakak datang, kamu juga mengajariku banyak teknik operasi?"
Aku terkejut: "Shanshan, kamu mengajari komandan regu operasi game?"
Ekspresi Murong Shanshan berubah, mati-matian menyangkal: "Aku tidak mengajarinya..."
Xin Yu tersenyum: "Sudah-sudah, makanan sudah siap. Ayo! Hari ini untuk menyambut kepulangan Shanshan, kita harus makan enak!"
Guozi juga mendekat. Aku mengajak Feng Shen dan Wang Xue, lalu memerintahkan koki untuk menyiapkan meja khusus untuk satpam dengan syarat dilarang minum baijiu karena malam ini keamanan aset perusahaan dan staf masih membutuhkan perlindungan mereka. Selain itu, malam ini aku juga berencana minum lebih banyak. Setelah menemukan Murong Shanshan, batu seberat seribu pikul di hatiku akhirnya jatuh, sangat lega.
Wang Xue melihat Murong Shanshan dan terkejut sambil tersenyum: "Manajer Shanshan sudah kembali?"
Murong Shanshan tersenyum tipis: "Halo Wang Xue, sudah lama tidak bertemu."
"Hm, apakah Manajer Shanshan tidak akan pergi lagi kali ini? Beberapa hari terakhir, Lin Fan hampir setiap pagi pergi dan baru pulang malam hari. Awalnya aku tidak mengerti mengapa dia bekerja begitu keras, baru kemudian tahu ternyata dia sedang mencarimu."
Murong Shanshan memandangku sambil terkekeh: "Hm, ke depannya tidak akan pergi lagi."
Kami naik ke lantai dua kantin dan duduk di ruangan terbesar. Koki dan pelayan mulai menyajikan hidangan. Di tengah meja terdapat panci besar berisi masakan menggoda yang terlihat seperti dry pot.
Koki menjelaskan: "Ini adalah spesialisasi kami, dry pot kodok sawah. Dagingnya lembut dan gurih, rasa asam-pedas yang nikmat. Silakan dicicipi, pasti memuaskan kuminati kalian!"
Murong Shanshan segera memonyongkan bibir: "Lin Fan, aku mau makan..."
Aku langsung berdiri mengambil piring untuknya, sama sekali tidak berani tidak menghormati. Kemudian juga menyiapkan sebagian untuk Lu Xuehan di sebelah kiri, sementara Xin Yu mengambil sendiri. Komandan regu kepala babi memperhatikan tanpa komentar, hanya bertanya: "Apakah kalian masih menerima staf di sini? Aku bosan sekali menganggur, bolehkah aku melamar di sini?"
Xin Yu segera membersihkan mulutnya sambil tersenyum: "Tentu saja! Saat ini ruang Manajer Umum masih kekurangan staf administrasi kecil. Tapi komandan regu di posisi itu agak merendahkanmu, bagaimana kalau belajar menjadi asisten Manajer Shanshan? Tertarik?"
Komandan regu kepala babi terkejut: "Kakak Shanshan adalah manajer perusahaan ini?"
“Ya, selain Manajer Umum, Shanshan yang paling berkuasa di sini!”
“Hah? Siapa Manajer Umum itu?”
Xin Yu tersenyum lembut: “Manajer Umum? Si pengecut itu kabur liburan ke Australia. Kurasa, dia sebentar lagi bakal balik! Kapten, tertarik kerja di sini? Soal gajian, serahkan saja ke Shanshan. Daripada nganggur di rumah terus, mending kerja. Malamnya tetap bisa login main game. Di tempat kami, jarang ada kerja ekstra kok.”
Dengan fasilitas menggiurkan seperti itu, Komandan Regu Kepala Babi langsung menyetujui sambil tertawa: “Oke! Kalau gitu, beberapa hari lagi aku akan persiapkan diri dan mulai kerja di sini. Setuju, Kakak Shanshan?”
Murong Shanshan mengangguk berulang: “Iya-iya, terserah kamu deh. Lagian gajian itu bukan prioritasmu. Tapi kerja kantoran juga bagus, hidup jadi lebih teratur dan sehat~”
Aku menyantap beberapa hidangan, lalu berkata ke pelayan di belakang: “Xiao Zhang, ambilkan dua botol anggur merah yang bagus. Yang harga 800 per botol itu! Sekali-kali kita hidup mewah~”
Xin Yu menggeleng: “Berani banget kamu ngomong begitu. Anggur 800 per botol disebut mewah? Bos pabrik kecil di seberang sana minum XO 1200 per botol!”
Aku cekikikan: “Kita ini rakyat jelata, nggak perlu sok glamor~ Lagian, antara anggur 800 dan 8 perak, lidahku nggak bisa bedain. Buat apa buang-buang uang?”
Baru saja selesai bicara, anggurnya sudah diantar.
Setelah membuka botol, Murong Shanshan segera berdiri, berlari ringan mengambil cangkir, lalu menuangkan segelas untuk setiap orang sendiri. Feng Shen dan Wang Xue sama-sama terkejut dan tersanjung.
Setelah menuangkan anggur untuk semua orang, botol pun kosong. Murong Shanshan tersenyum manis: "Terima kasih semuanya. Karena kecerobohanku menghilang begitu lama, di sini aku ingin meminta maaf pada kalian semua."
Semua orang langsung berdiri dan menghabiskan minuman mereka sekali teguk. Hanya Lu Xuehan dan Wang Xue yang tidak kuat menahan efek alkohol, namun tetap meminum setengah gelas sambil mengerutkan alis.
Melihat situasi ini, aku berkata antara ingin tertawa dan menangis: "Tadinya ingin berhemat, tapi kalian minum anggur mahal seperti air mineral... Sudahlah! Xiao Zhang, bawa enam botol lagi untuk angka keberuntungan. Hari ini kita tidak pulang sebelum mabuk! Feng Shen, kau juga harus banyak minum. Biar Tuhan Es dan yang lain bertugas hari ini. Wang Xue, jangan larang dia. Jarang kita senang seperti ini, biarkan Feng Shen menikmati sekali ini!"
Mungkin perkataanku ambigu, Wang Xue langsung memerah pipinya: "Aku tidak melarangnya. Mau minum berapa pun terserah dia~"
Aku tertawa: "Nah, Wang Xue sudah bilang begitu. Feng Shen, bagaimana kalau kita berdua minum baijiu?"
Feng Shen bersemangat: "Baik, terserah bos!"
Lalu aku berkata pada pelayan: "Xiao Zhang, bawa dua botol XO yang harganya berapa tadi?"
Xin Yu menjawab: "1200."
"Oh iya, yang 1200. Ada tidak?"
“Manajer Lin, baijiu kita hanya punya XO 2800, mau?”
“Tentu mau, dua botol!”
Aku berpikir, tadi malam demi menunggu Murong Shanshan, uang ramuan yang kukirim ke pemain dengan menyamar sebagai NPC saja sudah lebih dari 2800, di realita ngapain dipermasalahkan!
Tak lama kemudian, anggur datang. Kuserahkan anggur merah ke Murong Shanshan, lalu berbagi satu botol dengan Feng Shen. Laki-laki Tiongkok, minum anggur merah buat apa? Lebih asyik bakar daoquzi!
Sambil minum kami mengobrol, kutanya Murong Shanshan: “Tentang situasi Kota Bulan Perak sekarang, Shanshan ada pendapat?”
Murong Shanshan mengedipkan matanya, berkata: “Pendapat apa? Dengar kabar kemarin lusa Aliansi Pedang Suci sudah kalian hancurkan, sekarang di Kota Bulan Perak bahkan napas pun tak berani keluar. Hmph, Kota Bulan Perak sekarang kan kuasamu Lin Fan.”
Aku tersenyum: “Shanshan juga punya suara. Dulu Nan Gong salah mengelola, setelah kamu kembali, pasti akan kembangkan formasi Pedang & Mawar. Unta mati pun masih lebih besar dari kuda, Pedang & Mawar tetap panji besar Kota Bulan Perak~”
Ucapanku membuat Murong Shanshan berbunga-bunga, dia tersenyum manis: “Kalau begitu, yang perlu kita pikirkan bukan Aliansi Pedang Suci lagi. Menurutku, yang paling urgent adalah berikan pukulan mematikan ke orang Prancis! Bukan seperti dua kali sebelumnya yang cuma garuk-garuk permukaan!”
“Maksudmu?”
“Benar! Langsung rebut salah satu ibukota kerajaan mereka, biar semua pemain Yueheng di dunia tahu: JANGAN MACAM-MACAM DENGAN ORANG TIONGKOK!” Sorot mata Murong Shanshan berbinar penuh semangat.
Aku berkata Murong Shanshan punya keberanian, tapi tak menyangka targetnya langsung ingin merebut ibukota kerajaan mereka!
Lalu kukatakan: "Shanshan~ Di belakang kota Prancis Lingtong tidak jauh terdapat ibukota level satu kedua mereka Kota Kejayaan. Menurutmu apa kita punya peluang merebut salah satunya di bawah bantuan pertahanan dua ibukota mereka?"
Murong Shanshan tersenyum tipis: "Aku pernah ke ibukota Prancis itu. Antara Lingtong dan Kota Kejayaan ada parit alami, semacam jurang langit! Di bawahnya tebing 10.000 zhang, kedua dunia terpisah beberapa li, hanya mengandalkan jembatan gantung untuk transportasi sederhana. Tapi mereka jarang pakai jembatan ini, karena antara Lingtong dan Kota Kejayaan ada formasi teleportasi magis yang saling terhubung. Jika kita bisa hancurkan formasi ini, memblokir pemain Kota Kejayaan di dalam, mungkin itu kesempatan kita!"
Semua yang hadir terkejut, wawasan si cantik ini benar-benar membuat terkesan.
Aku tertawa terbahak: "Tentu, ini cuma obrolan kita hari ini. Hanya yang hadir di sini yang dengar. Setelah minum baijiu, harus lupa semua ya~"
Perkataanku sangat jelas - hal ini membutuhkan kerahasiaan mutlak. Jika rahasia bocor, semuanya batal.
Semua memberi respons baik, tertawa lalu ganti topik.
Murong Shanshan berbisik di telingaku: "Bagaimana kalau tiap hari kita genosida ibukota Korea lagi! NPC mereka sepertinya akan segera muncul kembali!"
Aku berkata: "Daripada begitu, lebih baik kita bentuk pasukan untuk menyerang. Misalnya, tim 80 orang, sekalipun semuanya kolaps tak masalah, yang penting harus menggulingkan Raja ibukota Korea. Bagaimana?"
Murong Shanshan langsung menyetujui: "Setuju! Pedang & Mawar akan menyumbang 40 orang, Firdaus yang Hilang juga 40 orang. Sebagai operasi persahabatan, bagaimana? Lagipula, Perang Negara berikutnya baru bisa dimulai 10 hari lagi."
"Baik!"
Maka, aktivitas serangan mendadak yang cukup memalukan ini resmi ditetapkan. Kami tidak membicarakannya selama jamuan minum, bukan karena tidak percaya hadirin, tapi semakin sedikit yang tahu semakin baik. Nanti langsung pilih 80 orang untuk menggempur, memberi kejutan bagi pemain Korea - itulah tujuan utama kami!
Selain itu, aku juga berharap bisa menghabisi Raja ibukota Korea untuk mendapatkan token hadiah yang bisa membersihkan status Nama merahku. Soalnya, membunuh selama Perang Negara hanya menambah poin Perang Negara, bukan nilai kejahatan. Status merah ini tetap bikin tak nyaman.
Kutanya: "Shanshan, nilai kejahatanmu berapa?"
Murong Shanshan menggeleng: "Tak ingat, pokoknya banyak! Tak masalah, aku sudah terbiasa. Logistik di markas guild juga sama saja, tak ada yang berani macam-macam. Siapa yang berani ganggu, paling cuma nambah nilai kejahatan lagi~"
Ucapannya santai, membuat Feng Shen dan Guozi tertegun.
Kataku: "Bagaimana kalau besok kita berburu monster di gunung untuk membersihkan nama merah?"
"Hmm, setuju!"
Sebenarnya tidak terlalu ingin latihan leveling, hanya sudah lama tidak latihan leveling bersama Murong Shanshan, sangat merindukannya. Murong Shanshan juga memandangku dengan senyum manis, tidak menunjukkan penolakan.
Lalu kami melanjutkan minum baijiu. Aku dan Feng Shen menggunakan baijiu untuk bersulang dengan para MM. Mereka dengan gembira menggunakan anggur merah untuk melawan kami sampai lewat jam 9 malam baru selesai makan, masakannya sudah dihangatkan beberapa kali.
Akhirnya, aku akhirnya minum berlebihan, kepala terasa pusing. Feng Shen juga dibopong Wang Xue kembali ke kamar.
Lu Xuehan dan Xin Yu menghilang setelah makan, mungkin sudah pulang. Aku menyuruh Guozi membawa komandan regu kepala babi, asal cari kamar untuk menginap semalaman.
Murong Shanshan memapahku, berjalan ke balkon lantai dua, lalu berpesan pada satpam untuk mengangkat barang bawaan ke lantai atas.
Beberapa satpam bertanya: "Manajer Shanshan, barang bawaannya ditaruh di kamarmu atas? Atau di kamar Manajer Lin?"
Murong Shanshan berkata: "Taruh di atas saja. Kuncinya ada di Guozi, setelah selesai jangan lupa tutup pintu."
"Baik."
Setelah mengatur semuanya, Murong Shanshan memapahku masuk ke kamar. Setelah membaringkanku di ranjang, dia tersenyum: "Kembali lagi ke tempat ini, dulu aku sangat khawatir tidak bisa kembali lagi~!"
Aku bersandar di kepala ranjang, melihat sinar bulan terang di luar, lalu berkata: "Shanshan, kemarilah biar aku lihat baik-baik......"、
“Murong Shanshan SEKARANG JUGA menutup pintu, berlari duduk di sampingku sambil tersenyum manis: "Lin Fan, naga biru yang kemarin dipukul sampai darahnya habis itu... aku selesaikan dengan SATU SEMBURAN PEDANG. Kau tahu, apa yang ngenanku dari itu?”
“Telur naga?”
“Itu sepertinya naga jantan!”
“Armor Naga? Material top untuk membuat zirah kulit?”
“Aku belum sempat menguliti, sudah ngilang muncul lagi.”
“Apa itu, Shanshan jangan menyiksaku, katakanlah!”
“Hehe, ini perlengkapan, Senjata Dewata Tingkat Rendah.”
Aku terkikik: “SEKARANG cuma Senjata Dewata Tingkat Rendah saja sudah senang seperti ini?”
Murong Shanshan memonyongkan bibir: “Kau Tentu saja tak paham! Di luar tak ada logistik maupun tempat memperbaiki perlengkapan. Semua harus hemat. Perlengkapan yang bisa mempercepat regenerasi daya tahan ini sangat vital bagiku!”
Aku tersenyum: “Kalau begitu mulai sekarang tak perlu lagi. Shanshan, maafkan aku membiarkanmu menderita di luar.”
Murong Shanshan tersenyum geli, menyeduh teh untukku lalu menyalakan komputerku. Tampak akun pengguna forumnya bertuliskan Xiao Murong.
Aku tertawa: “Shanshan, tahukah kau? Waktu itu saat aku mengirim pesan ke akun Xiao Murongmu, kau membalas dengan emoticon senyum. Hari itu aku sangat bahagia!”
Murong Shanshan tersenyum manis: “Lalu tahukah kau, seberapa bahagia hatiku saat menerima pesanmu? Kalau bukan karena suasana hati baik, aku takkan melanggar janji pada Ibu untuk mengirimimu pesan!”
Sambil berkata, Murong Shanshan sudah membuka halaman utama forum Korea. Aku pun mendekat. Murong Shanshan lalu berkata, "Orang ini, hari pertama aku pulang sudah harus mencium bau alkoholmu..."
"Kalau kau tidak suka, nanti aku akan mengurangi minum..."
"Sudahlah, mari kita lihat reaksi orang Korea terhadap invasi markas kita kemarin!"
Halaman forum yang dibuka penuh dengan warna merah dan hijau yang ramai.
Murong Shanshan membuka halaman terpopuler yang penuh screenshot game dengan judul: "Aib Terbesar, Siapa yang Berani Mati Demi Kehormatan?"
Berikutnya, adegan demi adegan muncul di layar komputer. Murong Shanshan berdecak kagum, "Lin Fan, kapan kau mendapatkan tunggangan hebat seperti ini? Bahkan bisa melepaskan kilat, benar-benar keren!"
Aku tersenyum: "Iya, waktu pergi ke Vietnam mencari dirimu. Melewati Pantai Tenang, aku terus masuk ke dalam. Ketika kau log off, aku naik lagi dan kau sudah pergi. Katanya kau berenang ke seberang Danau Bulan, jadi aku ikuti."
Murong Shanshan menutup mulutnya sambil terkekuk: "Bodoh, mana mungkin aku berenang ke tengah? Aku tidak tahu apakah ada daratan di seberang. Waktu itu, aku hanya berenang sebentar ke tengah. Begitu usaha mulai terkonsumsi, langsung kembali ke Kota Kecil Tenang dari arah lain. Orang Vietnam itu tentu tidak tahu."
Aku berkata: "Aku juga mengkhawatirkanmu. Orang-orang itu bilang ada monster di air, aku takut kau berbahaya lagi, jadi aku masuk sendiri. Siapa sangka setelah berenang ke seberang danau, ternyata masuk ke tempat yang disebut orang Vietnam sebagai Pulau Iblis, lalu bertemu kuda langit, kebetulan saja akhirnya menaklukkannya!"
Melihat Murong Shanshan mendengarkan dengan penuh minat, aku melanjutkan: "Besok kita latihan leveling di luar, kau juga bisa merasakan naik kuda. Poin hubungan kita berdua seharusnya sudah cukup."
"Hmm."
Setelah memeriksa forum Korea lagi, ternyata semua orang Korea sedang mengamuk.
Setelah mengumpulkan hasil pencarian, muncul empat kata kunci populer: "Babi Tiongkok", "Pelacur", "Bercinta", dan satu lagi, "Hidup Republik Korea Raya!"
Murong Shanshan mengerutkan alisnya yang indah, berkata dengan marah: "Lin Fan, kita berangkat jam 10 malam besok, jam 12 malam mulai menyerang ibukota kerajaan Korea, Kota Lianyun!"
"Hah? Apa yang membuat Shanshan marah seperti ini?"
"Hmph, orang-orang idiot Korea itu berani bilang MM Tiongkok tidak secantik wanita Korea!"
"Baiklah, mari kita bunuh habis semua wanita operasi plastik mereka..."
