Nana dengan senang hati menerima token reward dari Murong Shanshan. Satu tangannya menempel di bahu Murong Shanshan, setelah mantra pendek, cahaya hujan turun menyinari. Nama Murong Shanshan langsung berubah jadi hijau polos.
Nana tersenyum lembut: "Sudah, ini reward untukmu!"
Wajah cantik Murong Shanshan merekah senyum manis: "Makasih kakak~"
Nana mengangguk halus: "Sama-sama."
Pandangan Nana beralih ke Lu Xuehan. Baru kusadari Lu Xuehan masih nama merah. Saat pembunuhan sebelumnya, nama merahnya belum sempat hilang.
“Mungkin agak berlebihan, tapi aku tetap berkata: 'Nana, bisakah kamu menghilangkan aura negatif temanku ini juga?'”
Nana terkejut, terdiam di tempat. Saat itu, terdengar suara bel sistem——
“Ding～!”
Sistem mengingatkan: Kedekatanmu dengan Nana meningkat, memenuhi syarat yang ditetapkan!
……
Beberapa detik kemudian, Nana tersenyum: "Aura negatifnya tidak setinggi milikmu. Kurasa, aku bisa membantu hal kecil ini～”
Setelah berkata demikian, Nana berjalan ke depan Lu Xuehan, mengayunkan tangannya yang kecil dengan santai. Nama Lu Xuehan langsung berubah dari merah menjadi hijau!
Lu Xuehan langsung berseri-seri: “Benar-benar nama merahku hilang... Terima kasih, Kakak!”
Nana menggeleng sambil terkekuk: “Tak perlu. Karena sekarang sudah selesai, aku akan kembali. Aku harus melaporkan kabar tentang Benteng Arwah Gelisah kepada Yang Mulia!”
“Oh? Kalau begitu tak usah diantar～”
Saat Nana masuk ke dalam Kota Bulan Perak, barulah aku teringat: Mahkota Raja Kota Lianyun dalam bungkusanku masih harus diserahkan ke Raja Kota Bulan Perak untuk menyelesaikan tugas. Sebenarnya kami satu jalur dengan Nana!
Melihat waktu, aku berkata: “Ayo, sekarang kita ke istana untuk menyerahkan misi 'Perjalanan Pemenggalan', lalu log off untuk istirahat. Besok bangun pagi, Shanshan ikut aku ke Shanghai.”
Murong Shanshan terlihat agak terkejut: “Ah? Besok sudah pergi?”
Aku mengangguk: “Tentu. Tante sekarang pasti sangat khawatir dengan keselamatanmu. Dengan kita datang, dia bisa lebih tenang. Bukankah itu baik?”
“Hmm, baiklah!”
Di sisi lain, Lu Xuehan terlihat agak kesepian. Keluarganya sudah lama tercerai-berai, mungkin bahkan tidak pantas disebut sebagai keluarga.
Lalu, aku mendekat dan merangkul bahu Lu Xuehan, berkata: "Xuehan, itu..."
Di tengah kalimat, aku bingung bagaimana menjelaskannya. Aku memang bukan ahli percintaan, tidak paham cara manuver di kedua sisi. Apalagi kedua MM ada di sini. Mengatakan "Aku hanya mencintaimu" di depan mereka jelas tidak masuk akal.
Untungnya, Lu Xuehan tersenyum tipis: "Pergilah. Aku tidak akan curiga. Tadi saat kau ke Kota Bulan Perak, aku dan Shanshan sudah banyak bicara. Kami punya posisi masing-masing. Jangan terlalu dipikirkan."
Aku terkejut: "Posisi? Posisi apa?"
Lu Xuehan serius: "Cukup bagiku bisa tetap di sisimu. Kondisi sekarang sudah memuaskanku. Tentu lebih baik jika Kakak Lin kembali!"
"Lalu Shanshan?"
Murong Shanshan berkata sungguh-sungguh: "Aku menunggu. Saat kau bosan dengan kehidupan ini, kita akan kabur bersama~~"
Lu Xuehan tertawa tertahan: "Ya, Shanshan juga bilang begitu tadi. Sekarang tinggal lihat bagaimana perasaan Xin Yu~ Kemarin aku hubungi Kakak Lin, tapi belum ada respon. Menurut Li Qing, Kakak Lin masih enggan kembali karena takut suasana jadi canggung."
Aku terdiam: "Apakah Kakak Lin... benar-benar ingin aku jemput pribadi..."
Murong Shanshan tersenyum: "Bagaimana jika aku temani? Biar lebih menunjukkan kesungguhan."
Lu Xuehan tak bisa menahan tawa: "Kakak Lin merasa bersalah pada Shanshan. Jika kau bisa pergi bersama Lin Fan, tentu itu yang terbaik. Tapi Kakak Lin sudah menyatakan jelas, dia ingin ketenangan setidaknya selama setengah tahun lagi di luar negeri. Dalam waktu setengah tahun ini, dia tidak akan kembali."
Murong Shanshan terkejut: "Apa yang membuat Kakak Lin merasa bersalah padaku? Cuma sekali naik ranjang! Bahkan A Li di asrama kami ganti pacar tiap minggu, tapi pacarnya tetap memanjakannya seperti permata~"
Lu Xuehan berkata: "Tak kusangka Shanshan begitu berpikiran terbuka."
Murong Shanshan mengangguk serius: "Sebenarnya, saat pertama dengar kabar Lin Fan tidur dengan Kakak Lin, aku ingin segera menggigitnya sampai MATI..."
Lu Xuehan tampak gelisah. Murong Shanshan sepertinya membaca pikirannya: "Xue Han, jangan menyalahkan diri. Aku tahu Lin Fan sangat menyukaimu. Apa yang terjadi antara kalian berdua tak bisa kuhalangi. Kasus dengan Kakak Lin itu murni kecelakaan."
Semakin kacau. Kutunjukkan keberanian dengan merangkul kedua cewek cantik ini: "Persoalan ini selesai di sini! Sekarang serahkan tugas, lalu log off untuk tidur!"
Murong Shanshan tersenyum: "Baiklah. Besok ke Shanghai, makan siang di mana?"
"Jangan khawatir. Kita bicarakan nanti."
……
"Akhirnya, dengan satu tangan menggandeng dua MM cantik, aku memasuki Kota Bulan Perak. Para pemain pria yang begadang langsung meneteskan air liur, berbisik-bisik: "Bangsat! Bukankah itu Murong Shanshan? Yang di sebelahnya kayaknya Sayur Hijau Kakao. Dasar, siapa yang berani menggendong mereka? Ayo saudara-saudara, habisi dia!"
"Habisi apaan? Itu Lin Fan! Sekalipun satu guild kita serang, belum tentu menang. Belum dengar? Baru saja ibukota kerajaan orang Korea dihancurkan mereka! Raja mereka sampai tewas dikeruk!"
……
Istana Kota Bulan Perak tetap megah menjulang. Pasukan Pengawal keluar-masuk silih berganti.
Para Pengawal tidak menghalangi kami. Baru saat mendekati aula besar, seorang pengawal meminta kami menyebutkan identitas. Tentu saja aku tidak memberitahu nama marga, dia juga takkan peduli. Kujelaskan kami datang untuk menyerahkan item tugas kepada Yang Mulia Raja.
Sang pengawal melirik kami sebentar lalu mengizinkan masuk.
Di dalam aula emas, Raja tua Kota Bulan Perak duduk tegak di singgasana. Penasihat Kerajaan berdiri di sampingnya.
"Wahai pemuda, apa maksud kedatangan kalian?" Penasihat itu meletakkan kertas kulit sambil bertanya dengan suara bergoyang-goyang.
Murong Shanshan berbisik di telingaku sambil tertawa: "Penasihat ini mirip profesor aljabar tinggi kita. Jangan-jangan NPC ini diperankan oleh manusia sungguhan, Lin Fan?"
Aku menghela napas: "Kamu bisa tanya langsung waktu kuliah nanti. Kalau dia benar-benar Penasihat Kerajaan, jangan lupa minta tanda tangan untukku."
Sang Penasihat mengulangi pertanyaannya: "Prajurit muda pemberani, apa sebenarnya tujuan kalian datang ke sini?"
Aku menjepit tangan kecil Murong Shanshan, mengingatkannya untuk bersikap serius, lalu dengan wajah kaku mengeluarkan mahkota dari bungkusan dan langsung menyerahkannya sambil berkata: "Yang Mulia, silakan lihat, kami datang untuk menyerahkan item tugas ini!"
Raja seketika membelalak panik: "Ini... ini bukanlah, pasti... Mahkota Raja Perang Palu III dari Kota Lianyun, benar?"
Aku mengangguk: "Benar, ini mahkota Bangku III!"
Murong Shanshan menarik helai bajuku berbisik: "Dia bilang Raja Perang Palu III, bukan Bangku III, bodoh～～!"
Aku malu, raja dan penasihat kerajaan juga canggung. Setelah sekitar setengah menit, raja baru bangkit bersemangat: "Sejarah telah berubah di sini, mahkota kerajaan Kota Lianyun pun jatuh ke tangan Kota Bulan Perak. Aku ingin lihat alasan apa lagi yang mereka punya untuk menolak bergabung dengan Aliansi Kota Bulan Perak!"
Raja Kota Bulan Perak bersikap heroik, sementara penasihat kerajaan menjepit jenggotnya sambil tersenyum licik di samping.
Setelah lama, raja baru sadar kami masih menunggu. Dia tersadar: "Prajurit pemberani! Kota Bulan Perak bangga padamu! Mari, ini hadiah dan kejayaanmu, semoga Dewi Keberuntungan selalu menyertaimu!"
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Selamat, timmu menyelesaikan tugas 【Perjalanan Pemenggalan】. Kamu mendapat 500 miliar pengalaman, 20000 keping emas, 12000 reputasi, item: 【Pisau Pemenggalan】, nilai keberuntungan permanen: +1 poin!
……
Aku agak terkejut, nilai Keberuntungan yang sudah lama tidak aktif tiba-tiba berubah dari 0 menjadi 1!
Membuka bungkusan, muncul senjata hitam berbentuk pedang kavaleri. Segera keverifikasi——
【Pisau Pemenggalan】(Sub-Senjata Dewata)
Serang: 1150-1650
Serangan Sihir: 950-1350
Kekuatan: +255
Kelincahan: +255
Stamina: +255
Kecerdasan: +255
Tambahan: Meningkatkan 500 poin pertahanan pengguna
Tambahan: Meningkatkan 25% kecepatan serang pengguna
Karakteristik: Senjata khusus, bisa digunakan semua profesi, bisa ditransaksikan, tidak bisa jatuh, terkunci selama 1 bulan setelah dipakai
Membutuhkan Level: 100
……
"Sial! Ini perlengkapan macam apa? Hilang setelah sebulan?"
Aku menggerutu, tapi melihat Murong Shanshan dan Lu Xuehan juga memandangku dengan wajah kecewa.
"Lin Fan, jangan-jangan kau juga dapat Pisau Pemenggalan itu?"
"Iya! Xue Han bagaimana?"
"Aku juga dapat..."
Murong Shanshan mengeluarkan Pisau Pemenggalan, mencoba pakai, lalu menggerutu: "Tidak bisa! Daya serangnya jauh kalah dibanding Pedang Tongling. Lagi pula hilang setelah sebulan, perlengkapan begini bikin tidak aman..."
Aku setuju, lalu usul: "Cari pemain level tinggi di guild untuk pakai selama sebulan. Lagian Pedang Bulu Terbangku juga lebih bagus."
Lu Xuehan juga mengayun-ayunkan Pisau Pemenggalan di tangannya: "Ini...kalau dipakai Guozi selama sebulan, pasti dia senang. Serangannya tinggi, plus ada bonus kecepatan serang!"
Aku mengangguk, memang, sub-senjata dewata ini meski tak bisa disamakan dengan senjata dewata menengah, tapi pasti lebih kuat 10 juta kali dibanding artefak spiritual. Untuk pemula seperti Guozi, memiliki perlengkapan tak bisa jatuh seperti ini agak sia-sia. Tapi, dengan pisau ini, kecepatan latihan levelingnya pasti akan meningkat drastis!
Memandang Pisau Pemenggalan di tangan, aku bingung: "Lalu siapa yang akan pakai senjataku ini?"
Murong Shanshan berkata: "Lebih baik berikan padaku, aku akan bawa ke Pedang & Mawar untuk mencari simpati~"
Aku menggeleng: "Tak bisa, air subur tak mengalir ke sawah orang lain!"
Si cewek cantik langsung tak senang: "Kau anggap aku bukan orang dalam sepenuhnya?"
Aku terdiam. Lu Xuehan di samping terkekuk menutupi mulutnya. Ku rangkul bahu Murong Shanshan: "Kalian berdua sudah jadi milikku, mana mungkin aku tak anggap Shanshan sebagai keluarga?"
Lu Xuehan terkejut: "Hah? Kau dan Shanshan..."
Murong Shanshan langsung memerah, bersuara kesal: "Xuehan jangan dengar omong kosongnya! Aku belum... Ibu bilang, anak perempuan tak boleh biarkan lelaki sembarangan pegang tangan... Tak boleh biarkan lelaki..."
Sikapnya yang malu-malu bikin kesal sekaligus lucu. Lu Xuehan tertawa sampai air mata hampir keluar. Aku menghela: "Udahan, persiapkan log off. Besok harus ketemu tante. Aku bahkan belum siapkan kata-kata."
Murong Shanshan berpikir sejenak: "Kau puji dia dua kalimat tentang kemudaan dan kecantikan bak bunga, sisanya biar aku!"
Ternyata cara ini juga bisa...
Aku mengangguk, tiba-tiba teringat sesuatu lalu berkata pada Lu Xuehan: "Xue Han, sekarang gunakan skill teleportasi ke kota, kita bertemu di gerbang timur Kota Bulan Perak. Aku akan ambil beberapa perlengkapan dari gudang, tolong sampaikan ini besok saat kau login."
Lu Xuehan mengangguk. Aku lalu berkata pada Murong Shanshan: "Shanshan, tidur lebih awal, jangan begadang, mengerti?"
"Hmm."
Murong Shanshan log off. Aku dan Lu Xuehan melakukan transmisi ke plaza Gerbang Timur Kota Bulan Perak. Kami mendatangi penjaga gudang dan mengambil senjata dewata belati 【Belati Tulang Naga】 yang nangk dari Dragon Frost Demon siang tadi, kemudian menyerahkan bersama Belati Pemenggalan ke Lu Xuehan sambil berpesan: "Belati Pemenggalan ini bisa diberikan pada Never Yield. Senjatanya saat ini pasti tidak sebagus ini. Untuk belati senjata dewata tingkat awal ini, langsung berikan pada Ye Sha! Bocah ini sudah beberapa hari tidak tidur demi pembangunan divisi pertama, anggap ini sebagai reward untuknya..."
Lu Xuehan tertegun melihat atribut Belati Tulang Naga, diam beberapa saat baru berkata: "Lin Fan, senjata dewata ini benar-benar akan disumbangkan? Jika dilelang, nilainya pasti sangat tinggi~"
Aku tersenyum: "Tidak perlu. Masih banyak perlengkapan lain yang bisa dijual untuk dapat uang. Tidak perlu bimbang untuk sebuah belati. Lagipula, dalam game, jika benar-benar bisa mendapatkan seorang saudara, apa artinya sebuah belati? Ye Sha orang baik, yang kurang hanyalah kepercayaan dan perhatian kita. Dulu Kakak Lin sebagai bos tidak melakukannya dengan baik, sekarang aku yang akan menyempurnakan segalanya untuknya!"
Lu Xuehan mengangguk, tapi masih terlihat enggan. Aku tak bisa menahan tawa sambil memeluknya, "Kapan Xuehanku jadi begitu pelit? Coba hitung, markas guild kita setiap hari bisa menghasilkan setidaknya 2 juta RMB, dalam seminggu sudah 15 juta. Senjata dewata ini harganya paling mahal 30 juta, biasa saja kok."
Lu Xuehan mengedipkan matanya, "Lin Fan, perhitunganmu salah. Dua juta per hari, seminggu kan 14 juta..."
Aku menghela nafas, "Baiklah, Xuehan jago matematika... Log off saja, mandi dan tidur. Istirahat yang cukup, besok sore aku pasti sudah kembali."
"Hmm."
……
Setelah log off, kubuka forum Korea. Seperti dugaan, forum tersebut sedang sangat panas.
Di forum, batu bata beterbangan, air liur menyembur ke segala arah. Kulihat akun Xiao Murong juga sedang online dengan memalukan. Benar saja, beberapa menit kemudian sebuah postingan cepat diedit - pelakunya Xiao Murong si provokator!
Dengan penuh semangat kubuka postingan itu. Di bawah belasan screenshot terdapat file video pendek berdurasi belasan detik yang merekam momen membunuh raja. Saat raja itu terbang ke udara akibat tebasan pedangku, Naga Suci Tiongkok berwarna emas menerobos tubuhnya. Daya hantam yang menggelegar itu benar-benar epik, mungkin para pemain yang sedang menonton video ini juga terpaku di kursi mereka.
Aku juga mengunggah screenshot di kolom komentar, memamerkan semua momen memalukan saat pemain Korea dibunuh seketika. Rasanya sungguh memuaskan, seperti memainkan istri orang lalu mempublikasikan foto bugilnya.
Ketika aku melakukan respawn, tiba-tiba menemukan lebih dari 100 balasan muncul seketika, panik bukan main, baru berapa menit ini sial?!
Lalu aku berdiri untuk mengambil segelas air, sambil melihat sambil minum. Setelah melakukan respawn, dalam hitungan menit balasan sudah mencapai ribuan. Ternyata mahasiswa Korea emang nggak ada mati lampu malem ya, demokratis banget sih.
Setelah melihat-lihat balasan, basically semua teriak minta selamatkan negara. Banyak anak muda Korea berdarah panas nganggap ini penghinaan besar buat Republik Korea, maksa harus ada serangan balasan ke pemain Tiongkok. Bahkan ada yang langsung ngajak semua orang untuk invasi markas di Kota Naga Bulan milik Tiongkok malam ini.
Tapi, ada balasan cukup rasional dari anak muda Korea begini: "Apa di antara pemain kita ada ahli setara Sup Sayur Giok Putih dan Murong Shanshan? Kalian yakin mitos seorang bisa nahan serangan puluhan ribu pemain Kota Naga Bulan? Sup Sayur Giok Putih dan Murong Shanshan bisa! Selain itu, apa kalian semua pernah mikir, keunikan terbesar Kota Naga Bulan Tiongkok adalah keberadaannya di dekat Wilayah Naga transmisi? Bahkan dragon rider di Kota Lianyun kita aja elit pilihan dari Wilayah Naga. Kalau kita invasi markas, yakin Wilayah Naga nggak bakal kirim kavaleri naga untuk menyelamatkan? Jadi menurutku, kita harus organisasi perang negara besar-besaran, nyatakan perang ke Kota Naga Bulan! Kerahkan seluruh kekuatan Republik Korea. Kalau menang, bukan cuma Kota Naga Bulan, Wilayah Naga juga jadi milik kita!"
Tidak terlihat, di antara pemain Korea benar-benar ada banyak yang mau menggunakan otak. Sayangnya, begitu Kota Naga Bulan diserang, bagaimana mungkin Tang Song Yuan Ming Qing dkk di Kota Kehidupan akan tinggal diam? Mungkin pertempuran besar akan segera pecah. Ini juga bagus, perang beberapa kali biar tembok pertahanan Kota Naga Bulan bisa naik beberapa tingkat.
Postingan ini langsung mendapat respons massal, SEKARANG JUGA didukung semua orang. Mereka memutuskan untuk melakukan serangan kota.
Aku melihat waktu, sudah hampir waktunya. Maka kuirim pesan ke Murong kecil: "Jangan mainin, ayo, tidur!"
Tak lama, dia membalas: "Hmm."
Aku matikan komputer, berbaring di ranjang. Menunggu lama tapi tak ada yang datang, akhirnya tertidur dalam keadaan kabur.
