Saat login sore hari, kulihat helm yang di-ngank Li Guanghui. Katanya senjata dewata, ternyata cuma item biru biasa. Langsung aku WTF, anggota Aliansi Pedang Suci memang jago masturbasi.
Janji dengan Xin Yu dan Lu Xuehan untuk login di markas Firdaus yang Hilang. Saat aku muncul di hutan luar Kota Bulan Perak, bayangan cantik Tina juga muncul di antara pepohonan. Dia berlari dengan ringan mendekat, bersemangat berkata: "Kakak kamu datang～"
Melihat penampilan kucing kecil, aku mulai merasa keraguan, tidak tahu sebenarnya harus merekrut dia atau tidak. Jika tidak merekrutnya, dia yang berlarian kemana-mana dengan nama merah seperti ini akan mudah menjadi target serangan utama orang lain. Namun jika merekrutnya, secara mental aku sangat menolak, selalu merasa Hong Ye adalah sosok yang tidak bisa digantikan orang lain, bahkan setelah menandatangani kontrak dengan kucing kecil pun terasa sia-sia.
Setelah berpikir sejenak, aku pun berkata: "Tina, bagaimana kalau aku mencari seseorang untuk kau tandatangani kontrak dengannya? Dengan begitu, kau juga tidak perlu terus mengikuti aku."
Kucing kecil itu tertegun sejenak, wajahnya dipenuhi kekecewaan: "Kakak, apakah Tina benar-benar sangat kau benci?"
Aku buru-buru menjelaskan: "Bukan...bukan, Tina jangan salah paham, cuma untuk sementara aku tidak ingin menandatangani kontrak peliharaan, lagipua ruang peliharaanku sudah penuh. Begini, aku ingin mencarikanmu kakak laki-laki...eh bukan, maksudku kakak perempuan untuk menandatangani kontrak, nanti kamu tidak perlu lagi berada dalam bentuk yang bisa diserang ini."
Kucing kecil itu mengedipkan matanya, bertanya: "Kalau begitu, setelah menandatangani kontrak dengan kakak, apakah aku masih bisa bersama Kakak?"
"Itu...nanti kita lihat lagi..." Aku menghindar dengan jawaban samar.
Syukurlah kucing itu tidak melanjutkan tanya, hanya tersenyum manis lalu berkata: "Kalau begitu Kakak, bawa aku menemukan kakak perempuan yuk!"
Aku mengangguk, sambil berpikir kakak mana yang akan dimintai tanda tangan untuknya. Jika Lu Xuehan, pasti tidak akan menolak, tapi ini akan membuatku terlihat keterlaluan. Komandan Regu Kepala Babi ini, dengan kemampuan operasinya yang payah, nasib Kucing Kecil mungkin akan sangat tragis!
Setelah berpikir panjang, akhirnya memutuskan untuk mencari Xin Yu. Xin Yu berwatak lembut dan mudah diajak bicara.
Lalu kusummon Kuda Langit, dan mengulurkan tangan menggendong Kucing Kecil ke punggung kuda. Jarak dari sini ke markas Firdaus yang Hilang tidak terlalu jauh. Jika teleportasi dari Kota Bulan Perak butuh sekitar lima menit, dengan Kuda Langit sebenarnya hanya seperempat jam. Kecepatan Kuda Langit bukanlah hal yang bisa disamakan dengan tunggangan biasa. Beberapa ksatria yang kusalip sampai malu sampai tidak tahu harus sembunyi di mana, memaki tunggangan mereka: "Sial! Lari lebih cepat dikit, liat Ferrari itu larinya kenceng banget! Elu ini sedan tua ya? Lambat kayak sehelai rambut!"
Setelah menghubungi Xin Yu, kudapat kabar mereka semua menungguku di aula manajemen guild. Kukendarai kuda langsung masuk. Keanggunan Kuda Langit membuat para pemain di markas semuanya melirik. Meski melihatku menggendong gadis kucing bernama merah di pelukan, tak ada yang berani bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, di markas Firdaus yang Hilang, belum ada yang punya nyali untuk langsung menantangku.
Di depan aula manajemen kusimpan Kuda Langit, lalu membawa Kucing Kecil masuk.
"Hah... Monster menyerang kota?" Suara terkejut Lu Xuehan terdengar.
Aku buru-buru menghadang di depan cat girl, menjelaskan: "Bukan monster, ini cuma peliharaan. Aku mencari Xin Yu untuk menandatangani kontrak dengannya..."
Xin Yu mengangkat alisnya, menolak: "Aku nggak mau, slot peliharaanku sudah penuh."
"Yang ini... kontraknya nggak perlu slot..."
Xin Yu melirik kucing itu, bertanya: "Lin Fan~~ Bukannya dulu kamu sudah punya Hongye? Dari mana lagi kamu dapatin cat yao secantik ini?"
Aku agak canggung: "Ketemu di pegunungan kegelapan belakang ibukota Prancis. Tanpa sengaja poin hubungannya kebanyakan, jadi dia terus ngejar-ngejar mau menandatangani kontrak. Kamu tahu sendiri, sejak Hongye Chuyu dimusnahkan, aku nggak mau peliharaan humanoid lagi. Cat girl ini lumayan, bisa siluman, skill utamanya Dayang Sihir yang bisa kendali pikiran orang. Gimana, rela sedikit tanda tangan kontrak?"
Xin Yu melotot kesal: "Baiklah, tapi jelaskan dulu apa manfaatku?"
"Sial! Sama aku masih minta manfaat?" Aku terkejut.
Xin Yu tersenyum kecut: "Tentu saja. Kalau urusanmu harus jelas untungnya, baru mau kerjain~ Xuehan setuju kan?"
Lu Xuehan mengangguk serius tanpa alasan.
Tampaknya mereka berdua sudah punya perjanjian gelap. Aku menyerah: "Baiklah! Apa yang kalian mau, istri-istriku? Asal bisa kupenuhi, pasti takkan kutolak!"
Maka Xin Yu menunjukkan senyum licik yang berhasil, berkata: "Ini kan kau yang bilang! Hmm, syarat kakak tidak tinggi, malam ini, aku dan Xue Han tidur bersama, kau temani kami~~ Hmm? Apa ini agak berlebihan?"
"Sepertinya... ada sedikit begitu..." Jantungku berdebar kencang.
Lu Xuehan memerah malu-malu, bersuara kesal: "Xin Yu, kau ngomong apa sih~~"
Saat itu, pintu aula terbuka lagi, sosok cantik melesat masuk, diikuti seseorang di belakangnya, ternyata adalah Xu Lin dan Li Qing!
Xu Lin melihat wujud malu-malu Lu Xuehan, langsung menebak sesuatu, segera tersenyum: "Lin Fan, kau dan Xin Yu LAGI mengganggu Xue Han ya?"
Xin Yu tersenyum genit: "Nggak juga sih~ cuma ingin mengulangi hal itu, urusanmu dengan Lin Fan waktu itu~~"
Xu Lin langsung tertegun, wajah cantiknya memerah mendadak, ia menggigit gigi: "Xin Yu si nona-nona, aku cuma pergi beberapa hari kau sudah berani macam-macam ya? Hmph, berani-beraninya menggosip kakak, bagus, nanti lihat bagaimana aku urus kau!"
Lu Xuehan segera maju menggenggam tangan Xu Lin, bersemangat: "Kakak Lin, kau putuskan untuk kembali?"
Xu Lin menatapku sekilas, seolah penuh harapan.
Aku segera berkata: "Kembalilah, semua orang merindukanmu, juga tidak ingin kau di luar sendirian menanggung hujan badai..."
"Di luar... aku baik-baik saja..." Xu Lin menundukkan mata, seolah ingin menangis.
Aku ingin menghibur lagi, tapi tak disangka dia sudah mengangkat kepala, senyum anggun masih terpancar di wajahnya, dia berkata: "Ini cuma isi hati sementara, belum ada keputusan kapan pulang, Aku masih bisa, bisa beradaptasi dengan hidup di Australia, cuma si nona Qing yang Tidak puas, tiap tiga hari berteriak ingin pulang, bilang kangen Xue Han, kangen Xin Yu, kangen Lin Fan, kangen anjing berbulu panjang yang digandeng nenek Suzhou, kangen pengemis bawa mangkok kecil di halte bus..."
Xin Yu tak kuasa menatap Li Qing, berkomentar: "Kapan si nona Qing jadi selebar ini perasaannya?"
Li Qing SEKARANG JUGA genit berkata: "Aku dari dulu memang begini loh, Hmm, Aku tidak suka pria Australia..."
Aku bertanya pada Xu Lin: "Kakak Lin, si nona Qing ribut minta pulang, apa dia digoda pria Australia?"
Xu Lin menghela napas: "Bukan begitu. Masalah utamanya dia yang mau menggoda pria Australia, bahasa Inggrisnya belepotan. Setiap kali harus menyelamatkanku jadi penerjemah. Menurutmu tugas begini bisa kutahan?"
Semua orang segera memandang Xu Lin dengan penuh simpati. Aku mendekat, memeluk pelan bahu indahnya: "Pulanglah. Di Suzhou, biar Qing'er sendiri yang mau menggoda siapa. Tak perlu kau ikut campur..."
Xu Lin tak bisa menahan senyum manisnya, mengangguk halus: "Baiklah~~ Jika dalam perang negara kali ini kita bisa rebut kota Prancis Lingtong, akan kupikirkan untuk pulang merayakannya~~ Lalu bawa si nona Qing keluar lagi belajar~~"
Xin Yu bertanya heran: “Kenapa kamu bersikeras harus pergi?”
Xu Lin menggerakkan bibirnya, tapi tak mengucapkan apa-apa. Setelah beberapa saat, baru dia berkata: “Pokoknya, aku tidak mau tinggal di rumah. Kalian mengerti?”
Xin Yu berkata tegas: “Bagaimana mungkin kami tidak mengerti? Kenapa kamu masih tidak bisa melepaskan? Lagipula sekarang sudah banyak yang begini, tidak masalah menambahmu seorang!”
Xu Lin menatapku. Aku tertegun sejenak, akhirnya mengeluarkan kata-kata yang kusimpan di hati—
“Lin Jie, sebenarnya kamu tidak perlu di luar sana. Kalau kembali, belum tentu harus jadi istriku. Bukankah kamu sendiri pernah bilang, yang sudah terjadi biarlah berlalu? Apakah dengan menjauh sebegini kamu bisa menyangkal realita? Kembalilah, Xue Han dan Guozi butuh perawatanmu. Kalau tidak mau jadi istriku, tidak bisakah kamu menjadi kakak kami?”
Xu Lin terdiam. Setelah setengah menit, dia bergumam: “Apa... kita benar-benar bisa kembali seperti dulu?”
Xin Yu seketika memeluk Lu Xuehan dengan satu tangan, menyandarkan tangan satunya di bahuku sambil tertawa: “Menurutmu keadaan kita sekarang tidak sama seperti dulu?”
Senyum mengembang di bibir Xu Lin. Dia mengangguk perlahan: “Aku perlu mempertimbangkannya lagi. Beri aku sedikit waktu, ya?”
Xin Yu langsung menyahut: “Jangan banyak omong kosong! Kalau mau pulang, besok langsung pesan tiket pesawat! Kami akan menyambut kalian berdua!”
Li Qing bersorak girang: “Asyik! Aku mau makan masakan Sichuan!”
Xu Lin kesal berkata: "Aku tidak bilang mau beli tiket pulang SEKARANG JUGA, si nona Qing kenapa senang dulu? Menurutmu, kapan urusan kita tidak lagi aku yang mengambil keputusan?"
Jelas terlihat Li Qing telah didik dengan baik dan sangat penurut. Begitu Xu Lin bicara, Li Qing langsung hilang keberaniannya, patuh seperti kelinci kecil yang baru dihancurkan telak.
Tiba-tiba pandangan Xu Lin jatuh pada kucing betina Dina. Ia langsung berteriak kaget: "Wah~ Kucing cantik sekali ini! Punya siapa? Dari mana dapatnya?"
Xin Yu menjawab: "Ini gadis kucing cantik yang dirayu Lin Fan dari ibukota Prancis. Kalau Kakak Lin suka, boleh ditandatangani kontraknya!"
Xu Lin tertawa geli: "Lin Fan, kau benar-benar mau menyerahkan peliharaannya yang lucu ini padaku?"
Aku mengangguk: "Iya, kalau Kakak Lin suka, biarlah Dina ikut kakak. Tapi Dina beda dengan peliharaan biasa, kakak harus siap mental!"
Xu Lin tersenyum tipis: "Tenang, aku tahu. Mungkin kucing ini mirip dengan Hong Yemu dulu, ya?"
Xu Lin memang cerdas, sekali tebak langsung tepat sasaran.
Maka upacara penandatanganan kontrak segera dimulai, Tina menatapku dengan senyum tipis sambil cepat-cepat menggambar Formasi Sihir Segi Enam di tanah. Xu Lin maju dengan wajah berseri, mengulurkan tangan kiri putih bersihnya untuk menempelkan lembut di dahi kucing kecil. Kilau emas menyilaukan, seolah ada sesuatu dari tubuh Xu Lin yang berpindah ke dahi kucing itu, meninggalkan cap tuan-hamba!
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Pemain Qingcai Feiyu telah menandatangani kontrak tuan-hamba dengan Kucing Perempuan Tina (Illusi)!
……
Xu Lin terkekeh: "Sudah selesai～～"
Aku heran bertanya: "Mengapa nama Tina ada tulisan 'Illusi' di belakangnya? Apakah kontrak ini tidak abadi?"
Xu Lin juga terkejut, rupanya dia tidak mempertimbangkan lapisan makna ini sebelumnya.
Tina menunjukkan senyum manisnya, menatapku dengan polos.
Xu Lin menggerutu: "Mengapa aku tidak bisa memberi perintah apapun pada Tina? Apa yang sebenarnya terjadi?"
Namun nama Tina sudah berubah menjadi hijau ramah. Tapi tujuan utamaku sudah tercapai.
Xu Lin melambaikan tangan, Tina langsung menghilang dari tempatnya. Ternyata mekanisme memanggil dan menarik kembali masih berfungsi.
"Kenapa aku merasa dimanfaatkan?" Xu Lin menatapku curiga.
Aku tersenyum lebar: "Ah, mana mungkin. Kita orang dalam sepenuhnya, pasti tidak akan kumanfaatkan, Kakak Lin tenang saja～～"
Mungkin karena senyumku kurang tulus, Xu Lin masih setengah percaya. Dia mengalihkan topik: "Tentang perang negara, sudah ada keputusan?"
Aku berkata: "Besok siang kumpul, lalu berangkat. Strategi dasar sudah kusampaikan ke bos-bos guild. Besok, kau dan Qing'er cukup ikut aku saja."
Xu Lin mengangguk lembut, terlihat sangat penurut. Sebaliknya, Li Qing dengan genit berkata: "Tapi besok aku mau bersama Guozi dan Tak Pernah Menyerah. Sudah lama tidak mendengar mereka saling menggoda..."
Aku tak tahan: "Bangsat! Cuma urusan menggoda yang kau ingat..."
Li Qing tersenyum manis: "Tentu saja, perasaan adalah sumber segala kebahagiaan. Kau sudah menaklukkan Xin Yu dan Xue Han, sekarang merangkul juga Kakak Lin yang terombang-ambing. Aku? Masih sebatang kara～～"
Kulihat dia menyedihkan, lalu berkata: "Qing'er jangan khawatir. Setelah pulang nanti, akan kucarikan calon suami baik - punya rumah dan sawah. Setuju?"
Li Qing memonyongkan bibir: "Tidak! Aku mau yang keren, berwibawa, dan terkenal. Seperti Lin Fan～～"
Aku terkejut: "Sial! Aku bukan pahlawan terkenal! Pahlawan keren dan terkenal yang kau mau itu Ultraman! Gampang, suruh satpam Lao Zhang besok pakai seragam Ultraman, kau nikahi saja biar beres～～"
Li Qing langsung lebay protes, mengeluh Lao Zhang sudah ompong dan tak kuat 'beraksi'. Akhirnya diabaikan saja oleh semua orang seperti biasa.
Kemudian, aku melihat daftar teman yang online. Kebetulan, Ye Sha, Tak Pernah Menyerah, dan Zhangjian Xiaozhu sedang online di jam ini. Aku mengirim pesan kepada mereka untuk segera datang ke aula manajemen markas utama.
Tak lama kemudian, mereka semua datang. Ye Sha memegang Belati Tulang Naga yang kudapatkan bersama Murong Shanshan dari Frost Demon Dragon, terlihat sangat epik.
Tak Pernah Menyerah membawa Pedang Penggal, berpasangan dengan senjata Guozi. Satu milikku, satu milik Lu Xuehan. Zhangjian Xiaozhu membawa tombak artefak spiritual hasil drop-nya sendiri, jadi tidak terlihat memalukan.
Mereka berkumpul di pusat aula. Melihat anggota Keluarga Sayur semua hadir dengan nama hijau berjejer rapi, Ye Sha bertanya: "Bos-bos memanggil kami, pasti tentang persiapan perang negara?"
Aku mengangguk sambil tersenyum: "Pintar, otak Ye Sha semakin cemerlang~"
Tak Pernah Menyerah berpegangan tangan dengan Guozi, terlihat sangat mesra.
Zhangjian Xiaozhu bertanya: "Bos, besok kita berangkat. Apakah masih ada strategi yang perlu disusun hari ini?"
Xu Lin mendekat dengan senyum manis: "Tentu strategi harus dirinci sebaik mungkin. Untuk urusan perang, Lin Fan adalah satu-satunya pengambil keputusan di Firdaus yang Hilang~"
Zhangjian Xiaozhu menatapku: "Lalu apa rencana selanjutnya?"
Aku berpikir sejenak, lalu berkata: “Kalian semua, pertama-tama kumpulkan statistik anggota Divisi kalian yang merupakan Pendekar Empat Transformasi dan pemanah empat kali transformasi, lalu perintahkan mereka untuk berkumpul di markas guild tepat pukul 3 sore. Ada masalah?”
Tak Pernah Menyerah mengangguk: “Tentu tidak masalah. Di Divisi Kedua kami ada sekitar 1000 pemain empat kali transformasi, dengan sekitar 300 pemanah dan pendekar. Mengumpulkan segelintir orang seperti ini mudah saja.”
Yang lain juga menyatakan persetujuan tanpa masalah.
Aku tersenyum sambil menghitung pemain empat kali transformasi di Divisi Keempatku. Dengan alat pencarian, aku menyaring pemain level 100+ berjob Pedang atau pasukan panah. Segera muncul daftar nama: 184 pemanah empat transformasi dan 256 pendekar.
Kuunggah pesan di channel guild: “Semua pemanah dan pendekar empat transformasi harap berkumpul di lapangan markas pukul 3 sore. Yang tidak memenuhi syarat jangan ikut-ikutan.”
Setelah para bos divisi lain selesai memberi pengarahan, waktu masih pukul 1 siang. Mereka mengusulkan untuk grinding level – mungkin merasa canggung karena yang tersisa hanya anggota Keluarga Sayur.
Kubiarkan mereka pergi. Dalam beberapa detik, aula kembali hanya diisi anggota studio kami.
Kupersilakan semua duduk di kursi sistem, lalu bertanya: “Cuaca Suzhou mulai dingin. Jaga kesehatan. Kakak Lin, bagaimana cuaca Australia?”
Xu Lin tersenyum tipis: "Cuaca di Australia panas, suhu terendah di musim dingin tidak akan di bawah nol derajat. Jadi, tempat ini cukup cocok untuk hidup. Bagaimana, kalian mau ikut pindah ke sini juga?"
Aku tidak memberikan suara, tapi Xin Yu berkata: "Ngapain ke sana? Bahasa tidak lancar, ribet lagi. Lagipula, sudah terbiasa hidup di Suzhou, siapa yang mau pindah ke luar negeri? Aku belum pernah ke luar negeri, tidak tahu enaknya seperti apa, jadi tidak ada rencana."
Xu Lin terkekuk: "Kalau begitu, lupakan. Ngomong-ngomong, sekarang Shanshan bagaimana kabarnya?"
Akhirnya sampai ke inti pembicaraan. Meski Xu Lin berusaha tenang, semua orang bisa melihat ada sedikit kekakuan saat dia melontarkan pertanyaan ini.
