Pagi hari, terbangun sudah jam 10 lewat. Buru-buru mandi dan sarapan. Xin Yu dan Murong Shanshan sedang mengobrol di bawah pohon delima. Kutanya: “Kalian berdua, aku bangun terlambat begini kok nggak dibangunkan?”
Murong Shanshan terkekuk: “Santai saja. Kuda Langitmu cepat sekali, telat sedikit juga bisa menyusul. Xin Yu bilang kamu pasti tidur larut malam, jadi lebih baik nggak usah dibangunkan~”
Aku melihat jam, sudah pukul setengah sebelas pagi. "Sudahlah, suruh koki kantin memasak makan siang lebih awal. Kita makan dulu baru login."
"Hmm, Xue Han sudah bilang. Setengah jam lagi makan siang siap!"
Setengah jam kemudian, kami makan tepat waktu.
Komandan Regu Kepala Babi juga datang. Hari ini dia memakai bunga-bunga yang cantik. Kutanya: "Kapten pakai baju secantik ini, ada acara spesial? Mau ketemu gebetan?"
Komandan regu langsung memerah. "Aku tidak punya gebetan! Lin Fan jangan ngasal nebak!"
Murong Shanshan memandang komandan regu, berkata padaku: "Dia memang tidak punya gebetan. Tapi sepertinya ada pacar yang sedang studi di luar negeri. Dia masih setia menunggu~~"
Komandan regu terlihat gelisah dan berusaha menghentikan Murong Shanshan bicara lebih lanjut, seolah ada hal yang tidak ingin diungkit.
Pacar yang ke luar negeri? Kemungkinan besar main dengan bule di sana. Siapa yang masih ingat MM yang setia menunggu di dalam negeri? Komandan regu pasti sudah sadar, makanya tidak mau bahas lagi!
Kami akhirnya makan bersama. Hampir semua orang punya urusan penting setelah ini, jadi makanannya dihabiskan cepat. Kurang dari setengah jam, semua kembali ke kamar masing-masing untuk login.
Aku memasang plugin bahasa Inggris dan Prancis yang sudah diunduh ke client prosedur, lalu langsung login.
"Setelah cahaya putih, aku muncul di markas Firdaus yang Hilang. Channel party yang sudah dijadwalkan baru saja dibuka dan hampir meledak. Dari 1500 Prajurit Pedangku, sudah 1400 lebih yang datang pada pukul 11:30. Selain itu, dalam waktu kurang dari sepuluh menit, datang lagi kelompok lain. Saat pukul 11:50, semua personel telah lengkap tanpa absen. Tingkat kehadiran yang luar biasa ini membuat NPC terkejut, sepertinya poin hubungan semua orang dengan orang Prancis memang cukup rendah."
"Tanah lapang di luar sudah dipenuhi pemain. Ye Sha dan Zhangjian Xiaozhu telah mengumpulkan pemain aliansi cabang yang siap berangkat. Di jalan raya dataran menuju formasi teleportasi yang tidak jauh, pemain Tiongkok telah berbaris rapi bergerak ke Utara. Kali ini, tidak hanya guild-guild besar Kota Bulan Perak, bahkan guild kecil pun telah kami beri tahu waktu operasi. Meski mungkin kurang teratur, lebih banyak manusia berarti lebih banyak kekuatan - prinsip sederhana ini kami pahami."
"Drip～!"
Ye Qiu mengirim SMS: "Aku dan Paman Kemerahan sudah berangkat. Kali ini kami pasti menyelesaikan tugas yang diberikan rencana. Nanti saat mulai berperang malam ini, ingat beri tahu aku! Kita serang bersama dari kedua dunia!"
Aku tersenyum dan langsung membalas: "OK, mari kita berusaha bersama, saudara!"
Mereka membalas dengan emoji senyum.
Saat itu, Lu Xuehan telah memimpin pemain Firdaus yang Hilang Divisi Empat untuk berangkat. Xin Yu juga telah mengumpulkan pemanah empat kali transformasi yang siap di lapangan kosong sebelah kananku. Aku lalu memberi perintah: "Saudara-saudara, saatnya kita bergerak!"
"Formasi pertempuran berbentuk kotak itu seketika memanjang seperti pegas, lalu perlahan maju. Melihat ini, Xin Yu segera memerintahkan pasukan panah untuk mengikuti di belakang. Hari ini dua pasukan kejutan inilah yang akan menghadang kavaleri Prancis, pentingnya bisa dibayangkan."
Aku berkoordinasi dengan Xu Lin dan Tak Pernah Menyerah. Tak Pernah Menyerah sudah dalam perjalanan, sedangkan Xu Lin agak lambat karena banyak pemain di markas utama, tapi dalam beberapa menit juga bisa menyusul.
Melihat kecepatan pergerakan pasukan yang lambat, aku mulai gelisah. Di channel party kubilang ke semua: "Saudara, aku akan merintis jalan dulu. Kalian sementara ikuti Sayur Hijau Godaan ya? Ada masalah?"
Sekumpulan pria jorok langsung menyetujui dengan antusias. Xin Yu tersenyum tipis tanpa keberatan.
Aku memanggil Kuda Langit dan menuju jalan besar di samping pasukan. Kecepatan mulai meningkat, bayangan putih Kuda Langit segera berubah menjadi bayangan samar yang melesat cepat. Pemain Kota Bulan Perak di jalan raya melirik penuh kagum, banyak yang ngiler: "Bangsat, itu Lin Fan! Lihat perlengkapannya, lihat peliharaannya! Sial, bukannya dia kelas Pedang? Kok bisa naik tunggangan?"
"Alasannya cuma satu, karena dia hebat B~~"
“……”
Dengan cepat, aku menyusul pasukan Divisi Empat Firdaus yang Hilang di depan. Lu Xuehan dan beberapa pendeta MM sedang berjalan di barisan terdepan memimpin tim. Awalnya aku berniat mengajak Lu Xuehan naik Kuda Langit bersama, tapi setelah dipikir-pikir, itu kurang harmonis. Membawa pergi pemimpin tim MM mereka dan meninggalkan sekumpulan pria kasar? Lagipula, Lu Xuehan pergi terlalu awal juga kurang tepat. Dia kan cuma pemain pendeta, tidak punya skill Siluman. Datang lebih awal hanya akan jadi poin empuk bagi pemain Prancis.
Komandan Regu Kepala Babi berjalan di samping Lu Xuehan. Melihatku melesat lewat, dia bertanya: "Ketua? Buat apa buru-buru begitu?"
Kubalikkan badan dan jawab: "Aku mau survei lokasi dulu buat pimpin jalan. Dengar, komandan regu, jaga baik-baik Xuehan kita. Tahu tidak? Jangan sampai kau pukul dia pakai skill Hukuman..."
Sang komandan regu langsung cengar-cengir, bersuara kesal: "Aku mana mungkin mukul Xue Han～～"
Sebenarnya aku cukup tenang. Dengan Resistensi Sihir super kuat Lu Xuehan, serangan komandan regu pun takkan membahayakan. Pada dasarnya tidak berisiko. Lagian kalau si komandan regu benar-benar bodoh sampai menyerang Xuehan, sial! Malam ini dia jangan harap makan!
Setelah berpamitan pada Lu Xuehan dan komandan regu, aku melanjutkan perjalanan. Sepanjang jalan masih dipadati pemain Kota Bulan Perak. Memang kita janji berangkat jam 12 malam, tapi banyak pemain solo yang sudah tak sabar. Mereka ingin SEKARANG JUGA menendang pantat orang Prancis itu, bahkan tak mau menunggu sedetik pun.
Maka, sepanjang perjalanan terlihat pemain Kota Bulan Perak, sementara di formasi teleportasi, para pemain terus berduyun masuk dengan tertib.
Aku memacu kuda langsung menerobos masuk. Setelah cahaya berkilat, aku sudah berada di area ibukota Prancis.
Melihat ke bawah, kudapati tempat ini sudah berantakan. Beberapa pemain Kota Bulan Perak duduk di atas tumpukan mayat pemain Prancis sambil merenung: "Bangsat, para bodoh ini tidak tahu jumlah kami banyak? Berani menghadang pintu, benar-benar mencari MATI..."
Aku tertawa terbahak, mungkin ini lebih baik - aku tak perlu menguras tenaga di sini.
Berbeda dengan pemain biasa yang menuruni jalan gunung, aku tidak ingin terlalu cepat diekspos di hadapan pemain Prancis. Bagaimanapun, adegan aku mengendarai Kuda Langit sendirian menghabisi ibukota Korea sekarang sudah dilihat oleh hampir semua pemain Yueheng di dunia. Trio Kuda Langit, serigala kecil, dan Pedang Bulu Terbang hampir menjadi tanda pengenalku. Cukup melihat kombinasi serigala-Kuda dan pedang besar dewa yang hebat, siapa pun bisa menebak inilah pemain peringkat level nomor satu dunia!
Karenanya aku memilih menembus kedalaman hutan lebat melintasi Pegunungan Kegelapan. Berjalan di hutan sulit terdeteksi, namun dari ketinggian gunung aku bisa dengan mudah mengamati Segalanya yang terjadi di Dataran Kegelapan di bawah.
Seperti yang kuduga, setelah memacu kuda perang masuk ke hutan dan berjalan sekitar satu jam, melewati jalan setapak hutan yang panjang, aku melihat di dataran bawah telah berkumpul banyak pemain Kota Bulan Perak. Namun basically mereka adalah personel yang tersebar tanpa organisasi. Orang Prancis yang datang lebih awal tentu takkan melewatkan kesempatan ini. Sebuah guild Prancis mulai mengerahkan pasukan kavaleri untuk menghabisi pemain-pemain yang tersebar itu. Dengan kekecewaan, pasukan tak terorganisir mana mungkin bisa melawan? Hanya bisa menunggu pasukan formal Kota Bulan Perak datang membersihkan area. Apalagi sekarang pukul 7 malam waktu Prancis - prime time emas. Datang lebih awal sama dengan mencari MATI.
Aku tersenyum kecut sambil menggelengkan kepala. Apa lagi yang bisa dilakukan? Aku bukan atasan mereka, tak punya otoritas untuk memerintah semua pemain. Banyak pemain yang terbiasa bertindak sendiri, tak mau tunduk pada hitungannya siapapun. Jika mencoba merekrut mereka, kau akan menemukan mereka sama sekali tak menghiraukanmu.
Melanjutkan perjalanan, setelah satu jam akhirnya tiba di lokasi suku Kurcaci. Yang membuatku lega, para Prajurit Kurcaci di sini sudah mulai berkumpul. Aku tertegun - siapapun yang melihat gerombolan kurcaci gagah berzirah ini sedang berhimpun pasti akan terkejut.
Kupacu kudaku mendekat. Ketua keluarga Kurcaci telah menyadariku. Dengan seketika ia melompat turun dari podium tinggi, membelah kerumunan lalu menghampiri. Janggut putihnya berkibar-kibar saat berkata: "Tuan! Akhirnya Anda datang. Kapan kita bisa mulai Serang pasukan Lingtong City di bawah kota ini?"
Aku berpikir sejenak, lalu berkata: "Yang Mulia Ketua Keluarga, ketika Tuan melihat debu mengepul di bawah kota dan gendang perang menggetarkan Bumi, itulah saatnya Prajurit Kurcaci pemberani kita menyerang!"
Ketua keluarga dengan semangat mengayunkan kapaknya: "Setelah bertahun-tahun beristirahat, suku Kurcaci akhirnya mendapatkan perang keadilan pertama mereka!"
Aku tersenyum: "Kalau begitu saya percayakan pada Ketua Keluarga. Sekarang saya harus segera menuju Kota Kejayaan untuk menyelesaikan hal penting!"
"Tuan, mohon bawa pengawal bangsawan saya!"
Ketua Kurcaci yang baik hati itu membuat beberapa prajurit di belakangnya bersemangat.
Aku cepat-cepat melambaikan tangan: "Terima kasih atas kebaikan Ketua, tapi operasi ini membutuhkan kerahasiaan tinggi. Membawa banyak orang justru mudah diekspos!"
"Kalau begitu, harap Tuan berhati-hati."
Ketua keluarga melanjutkan persiapan pasukan. Aku menyusuri lapangan berbatu menuju terowongan rahasia ke arah Kota Kejayaan. Sekelompok prajurit penjaga yang mengenaliku memberi hormat: "Tuan!"
"Aku perlu melewati sini, silakan buka jalan!"
"Siap!"
Melewati perangkap batu sederhana itu, baru kusadari struktur dalamnya yang penuh dengan N banyak penyergapan. Anak panah tajam dan tombak yang terpasang di bawah membuat bulu kuduk merinding. Diam-diam aku terkejut, jika ada yang nekat menerobos perangkap ini, entru bagaimana kacaunya nanti. Teknologi perangkap dan pembuatan senjata suku Kurcaci memang bukan main!
Sepanjang perjalanan tetap penuh ketegangan, jembatan rantai besi masih sama menggetarkannya. Di atasnya beberapa ekor elang botak kembali berjongkok, menatapku yang sedang mencengkeram rantai dengan mata merah darah yang menonjol, mengeluarkan suara serak yang seakan menghina aku SB. Dalam kemarahan, kuhunus pedang laser dan menyapu mereka hingga hancur.
Setelah susah payah melewati jembatan, saat memanggil kembali Kuda Langit, kulihat di kejauhan para pemain Prancis sudah mulai mendekat. Kuperiksa waktu - hari sudah lewat jam tiga sore. Waktuku tak banyak. Harus kuhancurkan formasi teleportasi ini lalu kembali ke medan perang di bawah Lingtong City. Jika tak menyaksikan setiap detail perang langsung, tak berani sembarangan memberi perintah pada pasukan.
Seorang pemain ksatria Prancis di kejauhan sudah menyadari kehadiranku. Dengan geram dia mengangkat tombak dan berkata pada pasukan panah di sampingnya: "Orang Kota Bulan Perak datang! Mereka benar-benar memicu perang negara sekarang!"
Dengan getir kusadari, desainer plugin ini ternyata seorang teman dari timur laut. Logat bicaranya membuatku bingung setengah mati - bule berambut pirang ini fasih berbahasa Beijing standar! Sial!
Pedang Bulu Terbang berkelebat - di jalan sempit, pemenangnya adalah yang berani!
Pasukan panah itu dengan tenang menjawab: "Kau yang menyerbu, akan kubantu dengan skill untuk menjepitnya! Mari kita hancurkan orang Tiongkok sialan ini dan usir kembali ke negeri kotornya!"
Kusedikitkan senyum dingin, pacu kuda dan ayunkan pedang ke depan.
"Reaksi sang pasukan panah itu terbilang lincah, dengan sekali kibasan tangan dia melepaskan sebatang Anak Panah Gejolak putih susu. Aku sedikit terkejut, ternyata ini adalah Anak Panah Gejolak yang sudah ditingkatkan setelah empat kali transformasi!"
"Prak~!"
Bulu panah itu tepat mengenai dadaku. Meski tidak sedang menyerbu maupun pingsan, aku tetap berlari maju. Namun bahkan dengan begitu, kecepatan mesum Kuda Langit telah membuat serbuanku tak kalah dahsyat dengan serbuan Ksatria level empat yang diperkuat!
"Swoosh~!"
Pedang Bulu Terbang menyambar seperti kilatan dingin, langsung menembus dada Ksatria lawan. Matanya membelalak ketakutan saat kudaku menyusul. Dengan sedikit tenaga, tubuhnya terlempar dari pelana. Aku tertawa terbahak sambil menarik pedang, lalu menyalakan tinju kiri!
"Bruk~!"
Dentuman berat menggema. Tubuh Ksatria itu meluncur dari mata pedang, bahkan sebelum menyentuh tanah sudah berubah menjadi cahaya putih teleportasi menuju regenerasi di kota.
Melihat Ksatria level tinggi tewas seketika, sang pasukan panah langsung panik berbalik kabur. Tapi mana mungkin kecepatan pasukan panah menyaingi Kuda Langit?
Aku menyusul secepat kilat, mengayunkan pedang dengan daya penghancur luar biasa.
"Prak~ Ssshh!" Kulit zirahnya retak halus, lalu darah menyembur deras. Perlahan torso atasnya melorot, tubuhnya terbelah dua dalam sekejap!
Aku merasa lega, pengaturan Yueheng sangat masuk akal. Saat pemain dalam negeri PK, tidak akan ada efek kematian berbau darah yang berlebihan. Tapi pertempuran antar pemain negara musuh bisa menciptakan gambaran kekerasan yang nyata, sangat memuaskan.
Pemain Prancis di depan masih jauh, mereka belum menyadari aktivitas di sini. Aku segera membalikkan kuda dan melesat menuju Kota Kejayaan di sepanjang tepi hutan. Tumbuhan lebat di pinggir hutan bisa menyembunyikanku lebih baik, tapi tidak terlalu mempengaruhi kecepatan Kuda Langit.
Saat tiba di tepi hutan, aku langsung masuk mode siluman dan berlari ke dalam kota. Kecepatan Siluman Terkuat ini bahkan melebihi gerakan pemain Prancis. Yang mengejutkan, pemain Kota Kejayaan seperti tidak waspada akan perang negara ini. Masih banyak pasangan yang berpelukan di rerumputan, mirip hubungan online ala Tiongkok.
Di pintu gerbang kota, sekelompok Pengawal berpatroli bolak-balik. Untuk masuk tanpa ketahuan, aku harus menunggu kesempatan. Aku bersembunyi di luar sambil mengamati pola pergerakan mereka, berusaha menemukan perbedaan waktu terbesar untuk menghemat waktu.
Tiba-tiba, dua Pedang Prancis keluar. Salah satunya berkata: "Dengar kabar malam ini orang Tiongkok dari Kota Bulan Perak akan melancarkan serangan total ke Lingtong City. Apa kita harus bantu?"
Seseorang lain menggerakkan tangan dengan acuh tak acuh: "Kurasa tidak perlu. Bukankah Kota Lingtong dijuluki sebagai benteng pertama di timur? Lagipula di dalam kota ada NPC tingkat mitos, apa kau lupa? Hanya dengan NPC-NPC itu saja orang Tiongkok takkan mudah menaklukkannya. Janganlah kita mengkhawatirkan langit yang runtuh."
Mereka mengangguk: "Baik, ayo pergi!"
Melihat celah yang cukup, aku menyelinap masuk dengan sempurna menghindari jarak pandang NPC tingkat tinggi.
Di dalam kota, para pemain berkerumun ramai. Melihat pemandangan ini hatiku bersukacita - orang Prancis akan membayar biaya akibat meremehkan lawan! Mereka memandang rendah orang Korea yang dianggap tak mampu melindungi ibukota kerajaan sendiri sebagai tindakan lemah dan pengecut. Di sisi lain, orang Prancis menganggap diri mereka cukup kuat sehingga sama sekali tidak takut dengan kekuatan Tiongkok.
Terus maju, saya berhati-hati menghindari setiap NPC yang mungkin mendeteksi. Untuk keberhasilan misi ini, kewaspadaan mutlak diperlukan. Jika tidak, mungkin nyawaku takkan selamat meninggalkan ibukota kerajaan ini!
Dari kejauhan, banyak pemain sedang menggunakan formasi teleportasi. Bahkan beberapa guild sedang mengorganisir anggota mereka untuk transmisi. Tampaknya masih banyak pemain yang ingin memberikan bantuan ke Kota Lingtong!
Genggaman pada Pedang Bulu Terbang di tanganku semakin erat. Aku mulai merasa tegang. Harus segera bertindak - setiap detik penundaan akan membuat lebih banyak pemain Prancis mengalir dari Kota Kejayaan ke Lingtong. Kota Bulan Perak mungkin bisa menaklukkan Lingtong, tapi sangat sulit menaklukkan dua ibukota kerajaan Prancis dalam semalam. Jika benar terjadi, orang Prancis takkan punya muka lagi untuk terus bermain.
Administrator formasi teleportasi sedang mengatur semua operasi formasi teleportasi. Tiga batu sihir yang penuh Manna tertanam di tiga sudut formasi magis, mempertahankan konsumsi Manna di sini.
Dalam mode siluman, aku mulai memanggil Serigala Kecil001. Cahaya dari formasi magis perlahan membatalkan efek siluman. Saat aku terlihat, Pedang Bulu Terbang diayunkan keras ke depan: "Pergi!"
Bola api langsung menghantam dada administrator formasi teleportasi. Serigala kecil yang seluruh tubuhnya terbakar api meninggalkan garis darah di dada administrator dengan cakar tajamnya yang gesit!
Seketika, kota menjadi panci meledak. Beberapa pemain Prancis berteriak: "Sial! Orang Tiongkok melakukan Serangan Mendadak!"
Aku menggigit gigi dan mengacungkan pedang ke depan. Pedang Bulu Terbang memancarkan cahaya biru yang melonjak.
Dengan suara "Braak～", pedang laser menembus kerumunan orang dan langsung menghantam dada administrator formasi teleportasi!
