"Huu~!"
Gerakan sangat rapi, seluruh Kavaleri Serigala bersandar di bawah tembok pertahanan sambil menghunus pedang kavaleri, menebas tembok dengan ganas!
Dalam dentuman "Trett~", tembok Lingtong City bergetar hebat di bawah serangan ini. Pemain di atas tembok wajahnya dipenuhi ketakutan, mereka sama sekali tak paham jenis pasukan apa di bawah yang bisa memberikan kerusakan sehebat ini!
"Bangsat! Pasukan panah serang semua! Hancurkan tembok besi ksatria ini!" teriak komandan pemain Prancis di Lingtong City histeris.
Aku melangkah maju dan menebas tembok dengan pedang sekuat tenaga, hanya meninggalkan jejak putih. Tapi pedang berat Kavaleri Serigala berbeda - setiap tebasan penuh energi membuat batu tembok remuk redam, terus menerus hingga membentuk ceruk besar.
Melihat ke atas, bahkan terasa seluruh tembok mulai miring perlahan!
"Syu syu~! Syu syu~!"
Hujan panah deras dari atas, Ksatria TOT dan Kavaleri Serigala di bawah langsung panik sampai pusing tujuh keliling.
Ayue dari kejauhan berteriak: "Hujan serangan! Beri perlindungan!"
Tapi pasukan panah Tim Violet belum sempat menembak, langit sudah mulai gelap. Formasi pasukan panah yang tersusun rapi di tanah lapang dalam kota kembali meluncurkan tembakan parabola dahsyat!
"Prak-prak-prak~!"
Anak panah yang terbang dengan Kecepatan Kilat menghantam formasi pasukan panah Tim Violet dengan kuat. Seketika terbentuk wilayah kosong di sana, bagaimana pasukan panah dengan darah yang sedikit bisa bertahan dari pencucian hujan panah berintensitas tinggi seperti ini.
Baik Ayue maupun Ye Qiu terlihat panik. Ye Qiu kemudian mengaktifkan perisai sihir dan hendak berlari maju, segera kuklakton: "Jangan mendekat! Kau mencari MATI! Kau adalah jiwa TOT, kau pantang tewas, mengerti?!"
Ye Qiu menggigit giginya dengan erat, berdiri penuh kebencian. Ayue lalu memerintahkan formasi kavaleri Tim Violet di belakangnya: "Semua bersiap! Bantu saudara-saudara TOT!"
Derap kaki kuda seketika bergema. Pasukan kavaleri elite Tim Violet menerobos wilayah kosong yang terbentuk setelah pasukan panah mereka tewas, lalu bergabung dengan kavaleri TOT. Namun jelas, kekuatan ini masih belum cukup untuk melawan pasukan pemain Prancis di atas tembok kota. Bagaimanapun, Lingtong City sebagai ibukota kerajaan level satu mustahil bisa diatasi hanya oleh dua guild TOT dan Tim Violet.
Di atas tembok, seorang pemain Prancis melihat dengan tegang serangan gencar pasukan Silver Moon City di bawah. Dengan suaranya gemetar ia berkata: "Ketua Deke, haruskah kita meminta bantuan dari rekan-rekan yang bertahan di wilayah timur..."
“Bos yang bernama Dekor melepas helmnya, menggerutu: \”Sialan! Untuk sementara tidak usah. Menurut data kami, dua guild terkuat di Tiongkok, Pedang & Mawar dan Firdaus yang Hilang, seluruh anggotanya berkumpul di gerbang timur. Begitu kewaspadaan kita di sana kendur, mereka akan menyerbu Lingtong City seperti bambu terbelah. Kita akan kehilangan rumah kita sendiri, kau mengerti?\””
“\”Ya, Ketua. Kebijaksanaanmu seluas cahaya suci yang tak berujung...\””
……
Pemain TOT di bawah kota mulai bergerak. Ye Qiu memberi perintah keras: \”Divisi Pertama ke kiri, Divisi Kedua ke kanan! Prajurit Pedang di depan, Penyihir di belakang! Semua menyambung formasi! Mana ketapel raksasa? Keluarkan semua! Pasang tangga awan! Serang semuanya! Divisi Ketiga dan Keempat, bersiap! Beri tahu bos Langit Berdarah, Rencana Kavaleri Serigala berhasil - bersiap menyerbu!\””
Aku terkejut. Apakah Ye Qiu begitu yakin dengan kekuatan kavaleri serigala ini?
Tak lama kemudian, bayangan-bayangan bergerak di Hutan Gelap belakang. Pasukan Silver Moon City membanjir keluar dari hutan. Di barisan paling depan, mengejutkan, terdapat kavaleri Langit Berdarah. Di belakangnya menyusul prajurit pedang dan penyihir Langit Berdarah. Hampir seluruh hutan dipenuhi pemain. Lima divisi Langit Berdarah mengalir seperti air bah - hampir 100.000 pemain memenuhi separuh dataran!
Melihat pemandangan ini, Ketua Dekor di atas kota naik darah. Ia menepuk paha: \”Liciknya orang Tiongkok! Mereka ternyata menyembunyikan kekuatan sebesar ini di Dataran Kegelapan!\”
"Bos guild lain bertanya: "Lalu bagaimana, segera minta bantuan pasukan dari timur?""
"Tak sempat! Bangsa Tiongkok sialan ini entah pakai senjata pengepungan apa yang merusak tembok pertahanan kita, tak bisa lagi! Cepat beri tahu kavaleri yang berkumpul di plaza kota, bersiap menyerbu, saatnya mengabdi pada kerajaan!"
……
"Klank klank klank~!"
Puluhan tangga awan terlontar dari mesin pengepungan ke tepi tembok, prajurit yang sudah memegang ujung tangga langsung terlempar masuk. Seketika area atas tembok jadi panci meledak, Pedang yang masuk jarak dekat Penyihir dan pasukan panah bagai harimau masuk kawanan domba, pedang besar berayun ke segala arah, pedang laser pemain empat kali transformasi bahkan bisa menyapu sebarisan pasukan panah dari atas tembok. Sementara itu Serigala Kecil001-ku masih bertarung, berapa yang dibunuhnya tak kuketahui, hanya lihat poin Perang Negara-ku naik swoosh-swoosh!
Di atas tembok, Ketua Guild bernama Diego mencabut pedangnya dan berseru: "Serang! Bukan untuk kejayaan, tapi untuk keagungan dan kawan!"
Seketika, pasukan Pedang Prancis membanjiri tembok, cahaya Kombo dan Pukulan Berat berkilauan di mana-mana. Jumlah mereka begitu banyak, Pedang Silver Moon City yang berhasil naik tak mampu melawan, satu per satu terlempar dari tembok.
Ye Qiu mengayunkan Tongkat sambil berteriak: "Majulah! Jangan biarkan tangga awan menganggur, rebut lebih banyak waktu untuk saudara Kavaleri Serigala kita!"
Memikirkan ini, aku segera turun dari kuda dan memberi perintah ke Kuda Langit: "Pergilah Xiao Bai, Bunuh habis semua musuh!"
Kuda Langit seketika meraung, menggunakan rantai kilat mulai menghabisi pemain Prancis di atas, sementara aku mengangkat pedang langsung menaiki tangga awan.
Kegelapan malam menyelimuti, kobaran api di tembok pertahanan menerangi separuh langit, Pedang Bulu Terbang dewata di tanganku memancarkan cahaya gemilang. Beberapa pemain Prancis di atas berteriak ketakutan: "Astaga! Jangan biarkan orang ini naik, cepat dorong tangga awannya ke bawah!"
Sayangnya sudah terlambat. Kecepatan gerakku jauh melampaui imajinasi mereka. Ketika pedang besar seorang Ksatria mendekati tangga awan, aku sudah melompat dengan gesit ke atas tembok. Kilatan dingin Pedang Bulu Terbang berkelebat, lengan dan pedang sang Ksatria terpenggal. Begitu dia menjerit kesakitan, aku menendangnya hingga terjatuh. Poin Perang Negara langsung naik 100 poin.
Kekacauan melanda tembok pertahanan. Hujan panah beterbangan, bola api meraung-raung, batu-batu besar menghujam batu tembok hingga percikan api bertebaran. Sihir embun beku terus-menerus meletus di sekitar, menyerang pemain TOT dan Tim Violet yang ikut naik. Di sekeliling semua orang, bilah angin tak dikenal asalnya merajalela, rasa sakit seperti pisau mengiris kulit merangsang setiap orang.
Di bawah kota, belasan ketapel raksasa yang baru dipasang mulai beroperasi. Dalam desau angin, batu-batu besar melintas di atas kepala kami dan menghantam area dalam Lingtong City. Sejumlah besar kavaleri yang sudah siap langsung hancur berdarah dan terluka parah. Pemain ksatria pemimpin tim segera berteriak tenang kepada pasukan berkuda yang panik di belakangnya: "STAY
WHERE YOU ARE！（Tetap di tempat）"
Pasukan segera tenang, namun batu kedua jatuh. Puluhan kavaleri lagi mati di bawah penghancuran batu raksasa yang menggelinding.
……
Setelah Pedang Bulu Terbang mengayunkan satu kali dan menghabisi dua pemain yang mencoba mendekatiku, sekitar sepuluh pasukan panah panik melepaskan Anak Panah Gejolak ke arahku. Kilau putih anak panah mekar di dadaku, sayangnya daya serang mereka tidak bisa memberikan kerusakan berarti. Aku segera tertawa dan melangkah maju, dengan beberapa ayunan pedang menghabisi mereka semua bagai sayuran. Saat ini aku tidak bertarung sendirian, di sekitarku masih ada saudara-saudara dari TOT dan Tim Violet, sehingga keyakinanku semakin kuat.
"Braak～!"
Suara gemuruh terdengar, disusul getaran di batu tembok kota yang kupijak seolah terjadi gempa kecil. Ye Qiu di kejauhan berseru gembira: "Hampir berhasil! Semua bertahan sebentar lagi! Begitu tembok pertahanan ini roboh, kita bisa melakukan serangan total!"
Saat itu, pasukan Langit Berdarah sudah tiba dengan aura mengintimidasi, siap menunggu pertempuran di dataran setelah runtuhnya tembok kota.
“Kaki gemetar, dari kejauhan, pemain Prancis itu panik bertanya: ‘Bagaimana? Cepat minta bantuan, kalau tidak posisi kita akan segera jatuh!’”
Dekker sepertinya membuat keputusan besar, mengangguk dengan sedih: “Kerahkan Resimen Kavaleri Kedua Kerajaan, tidak bisa mengerahkan lebih banyak lagi, kalau tidak situasi di sana akan sangat buruk!”
“Tapi Ketua, di Gerbang Timur belum ada pertempuran, orang Tiongkok di bawah tidak tahu kenapa, sama sekali belum menyerang kota!”
Dekker terkejut, menggigit gigi: “Apa yang dipikirkan orang Tiongkok ini, liciknya mereka, apakah mereka punya rencana licik lagi untuk melawan kita?”
……
Saat itu, ledakan dahsyat mengguncang, seluruh tembok pertahanan kehilangan keseimbangan dan roboh ke luar. Ye Qiu yang sudah lebih dulu mengantisipasi telah memerintahkan kavaleri mundur jauh, tapi pasukan Kavaleri Serigala yang sedang menebang tembok tak bisa menghindar.
Aku meraih panji-panji Lingtong City di tembok, terjatuh bersama runtuhan tembok!
Suara reruntuhan menggema ke langit, seluruh bumi bergetar. Hampir semua orang berhenti dari aktivitas mereka. Melihat tembok pertahanan yang runtuh, Komandan Penjaga NPC Lingtong City gemetar bersujud, suaranya bergetar: “Apakah pertahanan kerajaan yang dikelola bertahun-tahun akhirnya hancur?”
Derap kaki kuda yang menggelegar mulai mengguncang bumi, pasukan gabungan Langit Berdarah yang masih utuh akhirnya mulai menyerang!
Aku bangkit dari reruntuhan. Pada saat yang sama, cahaya putih menyembul dari serpihan batu yang membentuk tembok pertahanan. 800 Kavaleri Serigala gugur secara heroik di bawah tembok, tidak ada yang selamat!
Namun, pengorbanan mereka bernilai. Mereka membuka pintu serangan balik bagi rakyat!
Lalu sesuatu yang tak terduga oleh kita semua terjadi——
Setelah debu menghilang, semua pemain Silver Moon City yang maju terdepan terpaku. Seorang Ksatria di barisan depan mengumpat: "Sial! Ini bagaimana? Kenapa masih ada tembok kedua!?"
Di hadapan kami bukan jalan utama Lingtong City, melainkan tanah lapang yang dipenuhi batu pualam.
"Sial! Ternyata ada kota dalam!" Ye Qiu tak kuasa mengumpat.
Hong berdiri di samping Ye Qiu, bertanya: "Selanjutnya bagaimana?"
"Lanjutkan serangan! Hancurkan semua orang Prancis di bawah tembok pertama!" Ye Qiu menggigit gigi dengan amarah.
Tiba-tiba, derap kaki kuda bergemuruh dari kejauhan. Pasukan kavaleri Prancis muncul dalam jumlah besar. Kavaleri Langit Berdarah segera menahan serangan, pertempuran kacau segera terjadi.
Aku segera memanggil Kuda Langit, mendatangi Ye Qiu dan Ayue: "Pasukan di Gerbang Timur sudah ditarik ke sini. Kalian tahan, aku segera perintah serbuan besar di Gerbang Timur!"
"Baik! Hati-hati!" Ayue mengingatkan.
Ye Qiu menambahkan: "Setelah kota ini jatuh, kita kumpul-kumpul! Tak pulang sebelum mabuk! Anggrek Hutan dan Hong juga harus datang!"
Ayue tersenyum tipis menyatakan persetujuan, Blek juga terlihat sangat antusias. Tak lama, ketiganya kembali fokus mengamati dan mengarahkan situasi pertempuran.
Aku mengangkat pedang dan mengendarai kuda langsung menuju arah Gerbang Timur, sambil mengirim SMS ke Murong Shanshan: "Mulai serang, serbu habis-habisan!"
Murong Shanshan membalas dengan emoticon senyum. Dari kejauhan, aku sudah bisa melihat pasukan Firdaus yang Hilang dan Pedang & Mawar memulai gelombang pertama serangan kota! Beberapa orang sedang mencoba menyerbu dengan Tangga Awan.
Saat aku tiba di sisi Murong Shanshan dan Xu Lin, alat serang kota buatan ahli Guild Pedang & Mawar sudah berdiri megah di kerumunan. Sebagai guild pertama di dunia yang memiliki markas, keahlian pengrajin pribadi Pedang & Mawar memang tak tertandingi. Kerusakan yang dihasilkan senjata serang buatan mereka pun nomor satu.
Lu Xuehan dan Xin Yu juga ada di situ. Xin Yu bertanya sambil tersenyum: "Bagaimana dengan TOT dan Langit Berdarah?"
Aku menggeleng: "Tidak terlalu baik. Baru saja merobohkan tembok pertama, tapi terhambat di tembok kedua. Pertahanan Lingtong City ini unik, punya sistem pertahanan kota dalam!"
Murong Shanshan terlihat sedikit terkejut: "Lalu kita harus bagaimana?"
"Hanya bisa mengandalkan serbuan kita di sini. Semoga Ye Qiu dan Ayue bisa menahan mereka lebih lama. Pasukan kavaleri Prancis tetap harus diwaspadai, memindahkan satu resimen kavaleri utama mereka sudah sangat membantu!"
"Baik, mari mulai serangan habis-habisan!"
Dengan gerakan dramatis, dia mencabut Pedang Tongling-nya yang memancarkan cahaya menyilaukan!
“Ketapel raksasa, serangan tak pandang bulu, hancurkan langsung tembok Hancur mereka!”
Suara Murong Shanshan tidak keras, tapi sangat menusuk, membuat semangat setiap pemain Kota Bulan Perak yang hadir langsung membara.
Aku menoleh melihat ke belakang, Pedang & Mawar setidaknya telah menyiapkan ratusan mesin pengepungan. "Pasukan di depan mundur semua! Tembok pertahanan tak berguna ini langsung hancurkan dengan kereta pengepungan!"
"Aku juga berpikir begitu!" Murong Shanshan tersenyum tipis.
Baru saja selesai berbicara, suara ketapel raksasa yang memekakkan telinga bergema silih berganti. Batu-batu berapi meluncur di atas kepala kami. Para pemain Prancis yang bertahan di tembok langsung terkejut: "Bangsat! Mereka ternyata punya begitu banyak senjata pengepungan!"
“Braak～Braak～Braak～！”
Dentuman dahsyat menyatu menjadi satu. Batu api dari ketapel raksasa level tinggi seperti peluru meriam menghujam tembok. Level kota Lingtong City yang memang tidak tinggi membuat setiap tembakan langsung meninggalkan kawah.
“Bruk～！”
Sebuah batu berapi jatuh tepat di menara kota. Prak! Serpihan batu beterbangan. Pemain bertahan di tembok langsung kewalahan. Puluhan orang terbakar oleh serangan ini, jatuh dari tembok sudah tak bernyawa.
Pemain Prancis tak bisa berbuat apa-apa terhadap senjata pengepungan jarak super ini. Senjata yang begitu hebat ini ternyata tidak digunakan dalam beberapa perang negara sebelumnya. Ketika Murong Shanshan kembali, pemain Pedang & Mawar juga menyadari kesempatan merebut kota telah tiba, sehingga mereka tidak lagi menahan diri dan mengerahkan seluruh tenaga dalam perang negara ini.
Sebenarnya, pemain Prancis bisa mengorganisir serbuan massal kavaleri di bawah kota untuk menghancurkan ketapel raksasa yang mematikan ini. Namun mereka terlalu percaya pada kemampuan pertahanan yang diberikan tembok kota, sehingga melupakan prinsip dasar bahwa kavaleri cocok untuk perang gerak.
Sekitar sepuluh menit kemudian, tembok gerbang timur sudah penuh lubang. Meskipun pintu gerbang di bawah tetap tertutup, jelas bahwa pemain Kota Bulan Perak tidak tertarik pada pintu gerbang mereka. Karena kita memiliki senjata pengepungan yang begitu kuat, maka target kita adalah menghancurkan seluruh tembok ini!
Akhirnya, saat semua orang sudah tak sabar menunggu, tembok yang sudah lama bergoyang itu jatuh dengan Braak! Debu beterbangan dimana-mana.
Murong Shanshan menutup mulutnya: "Asapnya tebal sekali! Apa tembok mereka bukan dari batu tapi terbuat dari debu?"
Aku terkekeh, berseru pada Zhangjian Xiaozhu: "Persiapkan serbuan kavaleri!"
Zhangjian Xiaozhu penuh keyakinan: "Tenang bos! 20.000 jiwa pasukan kavaleri elite sudah siap diperintah kapan saja!"
Baru saja selesai bicara, derap kaki kuda yang mengguncang bumi bergema. Dari reruntuhan tembok yang roboh di depan, pasukan kavaleri Prancis dalam jumlah besar menerobos keluar!
Tanpa perlu perintah dariku, Zhangjian Xiaozhu langsung mengayunkan pedangnya sambil berteriak: "Serang!"
Pasukan kavaleri Firdaus yang Hilang segera memasuki status menyerbu, melesat melewati kami dengan desau angin. Seketika, mereka bertabrakan dengan kavaleri lawan dalam pertarungan murni kekuatan fisik tanpa trik apapun.
Murong Shanshan melirik ke belakang sambil tersenyum: "Kita juga harus mulai bergerak!"
Ri Bu Luo langsung memahami, mengeluarkan tombak dan memberi perintah. Pasukan elite Pedang & Mawar mulai bergerak, membentuk formasi penjepit dengan kavaleri Firdaus yang Hilang di kiri-kanan kavaleri Prancis.
Murong Shanshan mengamati situasi medan perang dengan senyum tipis. Fakta-nya, kita sudah menguasai inisiatif penuh. Di dataran terbuka, kavaleri Silver Moon City didukung pemain sekutu, sementara kavaleri Prancis bertempur sendirian.
Tiba-tiba, derap kaki kuda bergemuruh terdengar dari sayap kanan. Seorang pengintai melapor tergesa: "Bangsat! Ada sekitar 20.000 kavaleri Prancis di kanan! Bagaimana kita menghadang?"
Sambil mengamati medan, kukomando: "Divisi Kedua dan Ketiga Firdaus yang Hilang, semua pemain hadang dari kanan!"
Kuputar ke Xin Yu: "1.200 pemanah empat kali transformasimu akan berguna. Ikut aku!"
Belum selesai bicara, laporan lain datang: "Sayap kiri juga muncul kavaleri Prancis dalam jumlah tak terhitung!"
Pemimpin Dunia Persilatan dan Seven Heroes Town di samping segera menawarkan: "Serahkan pada kami! Kalau tidak, kami cuma jadi hiasan di sini!"
"Murong Shanshan tertawa ringan lalu mengangguk setuju."
"Tepat saat itu, telinga kami mendengar bel sistem—"
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Aliansi Pedang Suci guild meluncurkan serangan merebut markas guild Pedang & Mawar, akan dimulai dalam 6 jam, mohon kedua pihak mempersiapkan diri!
"Sial! Bangsat tak tahu malu ini..." Nian Shao Qing Kuang menggigit gigi penuh kebencian.
