Aku menoleh melihat Murong Shanshan, berkata tegas: "Shanshan, kau bawa Pedang & Mawar teleportasi ke kota! Serahkan sini pada kami!"
Murong Shanshan menggeleng: "Tidak bisa. Prancis bisa mengirim kavaleri melalui dua pintu gerbang lain untuk menyerang kita, berarti mereka pasti sudah siap. Jika pasukan Pedang & Mawar ditarik, Kota Bulan Perak akan sulit direbut kali ini..."
"Tak apa, kau harus percaya pada kami."
Murong Shanshan tetap menggeleng tegas, tersenyum tipis: "Tidak. Markas hilang bisa direbut kembali. Tapi perang negara ini sudah kau rencanakan berhari-hari, aku tak mau rencana besar ini gagal karena urusan sepeleku!"
Aku berpikir sejenak: "Apakah di Kota Bulan Perak masih ada orang kepercayaanmu? Beri dia otoritas, lalu tarik sementara semua NPC di markas ke sistem. Dengan begitu tak akan ada kerugian. Nanti kita rebut kembali markas guild!"
"Baik! Aku suruh Nan Gong mengurusnya. Levelnya terlalu rendah jadi tak kubawa kesini～～"
"Hmm."
……
Dapat mengurungkan markas yang menghasilkan pendapatan beberapa juta per hari, harus diakui ini merupakan pengorbanan besar bagi Murong Shanshan. Namun demi perang negara, kita semua juga telah mengorbankan banyak hal. Sebaliknya, tindakan Li Guanghui dari Aliansi Pedang Suci sungguh memalukan - menyerang kota saat Pedang & Mawar fokus total pada perang negara, mereka benar-benar tidak punya malu!
Nian Shao Qing Kuang menggigit gigi dengan ekspresi benci, menghujat: "Li Guanghui benar-benar sampah! Setelah perang negara ini, Aliansi Pedang Suci harus dihapus dari Kota Bulan Perak!"
Murong Shanshan tersenyum tipis: "Jangan pikirkan itu, fokuskan seluruh perhatian pada perang negara! Ri Bu Luo sudah menghadang Resimen Kavaleri lawan. Nian Shao Qing Kuang, kau pimpin pasukan Penyihir dan pemanah untuk bantuan! Aku sekarang akan bergabung dengan kavaleri depan - akan kubuat kavaleri Prancis itu tahu bahwa Prajurit Pedang sama sekali tidak takut pada pasukan berkuda!"
Usai bicara, si cantik mengulurkan tangan memanggil phoenix peliharaannya. Seketika langit diselimuti warna merah api. Saat phoenix muncul megah di angkasa, semangat pasukan Kota Bulan Perak langsung membara. Bagaimanapun, phoenix adalah simbol Murong Shanshan - kehadirannya membuktikan Putri Yueheng sedang bertempur bahu-membahu dengan mereka!
Murong Shanshan dan Nian Shao Qing Kuang membawa beberapa Aliansi dari Pedang & Mawar langsung maju sebagai main DPS. Aku menoleh melihat sisi kanan kubu kami dimana debu bertebaran, derap kaki kuda yang mengguncang langit menghantam hati setiap orang. Detasemen ksatria Prancis menerjang dengan debu tebal. Divisi Kedua dan Ketiga Firdaus yang Hilang sudah maju menghadang, namun kekuatan mereka belum tentu bisa menghentikan kavaleri elite ini!
"Xin Yu, ayo kita maju juga!" Kataku pada Xin Yu. Melirik para MM lain, kuperintahkan keras: "Kakak Lin dan Xue Han jangan terlalu dekat di belakang kami. Infantri siapkan Formasi Pertahanan! Pasukan panah bersiap! Kakak Lin pimpin Penyihir di gelombang kedua - serang sihir ke ksatria terdepan! Xue Han di belakang, bawa pendeta untuk heal tanpa pandang bulu ke pemain sekutu yang darahnya tipis di depan!"
Seketika, Divisi Kedua dan Ketiga Firdaus yang Hilang mendidih. Tak Pernah Menyerah menghadang di garis depan dengan Pedang Penggal Leher di tangan.
Aku segera berlari maju, mengangkat pedang berdampingan dengan Tak Pernah Menyerah. Derap kaki kuda lawan bergemuruh dahsyat - kavaleri Prancis sudah di depan mata. Kami bisa melihat uap putih dari napas kuda perang mereka, juga kilatan dingin dari tombak mereka. Tak Pernah Menyerah tampak tegang, setelah melihatku ia tertawa: "Komandan tertinggi tidak seharusnya terlibat langsung dalam pertempuran jarak dekat seperti ini!"
Aku terkekeh: "Saat serangan komandan sangat dahsyat, tidak ikut bertempur adalah pengkhianatan terhadap perang. Kau lihat sendiri, bahkan Shanshan berani menerobos pasukan kavaleri musuh, apalagi aku?"
"Haha, berjuang di sisimu adalah kejayaanku!" Tak Pernah Menyerah berkata dengan kesalehan luar biasa!
Ksatria dan pemain Pedang di sekitar terlihat berubah ekspresi. Aku hanya berkata "sama-sama", lalu mengangkat pedang dan berseru: "Demi keagungan, bendera yang dibakar, air mata gadis Tiongkok, dan segala penghinaan masa lalu! Warga Tiongkok di sini, jika kalian jantan, sialan ambil senjata dan bertarung sampai titik darah penghabisan!"
"Bertarung sampai akhir!"
Semua kompak berseru. Saat senjata diayunkan, gelombang pertama kavaleri Prancis sudah menyerbu dengan daya hantam maha dahsyat!
Aku segera mencengkeram Pedang Bulu Terbang, berteriak: "Pasukan ksatria di barisan depan semua angkat perisai!"
"Dang~!"
Garis depan yang panjang diselimuti debu. Lapisan perisai berukuran bervariasi membentuk barisan terdepan formasi kita. Di belakangnya, terlihat barisan kedua dan ketiga pertahanan perisai, diikuti formasi Pedang, dan paling belakang formasi pasukan panah yang berjajar rapi hingga tepi Hutan Gelap, membentang megah.
Melihat kavaleri musuh masuk jarak tembak, aku berteriak: "Pasukan panah, tembakan!"
"Syu-syu-syu~!"
"Dentang senar busur yang bersih dan tegas menggema, cahaya putih bertebaran di langit - cahaya skill Anak Panah Gejolak."
"Bruk～ Bruk～ Bruk～!"
Hujan anak panah berhamburan di formasi kavaleri lawan, suara tembakan terus-menerus menjatuhkan penunggang kuda yang sedang menyerbu. Anak Panah Gejolak dari pemanah empat kali transformasi semakin mengerikan, setiap kali dilepaskan memancarkan cahaya serangan kuat sejauh beberapa meter di tengah formasi, bahkan mampu membuat pingsan beberapa kavaleri sekaligus. Barisan terdepan kavaleri tiba-tiba pingsan dan menghentikan serbuan, barisan belakang yang tak bisa berhenti langsung menabrak. Kekacauan pun terjadi, lance ksatria yang tajam menembus kawan sendiri, sementara banyak kavaleri terinjak-injak kaki kuda mistis kuda perang sekutu!
Xin Yu memberi perintah dari belakang: "Teruskan Anak Panah Gejolak, jangan berhenti! Penyihir mulai menyerang begitu mereka masuk jarak tembak!"
Setelah selesai berbicara, Xin Yu sudah mulai melepaskan Anak Panah Angin-nya. Seketika, di area di depannya mulai turun hujan anak panah putih berkilauan. Kecepatan serbu kavaleri di depan langsung berkurang drastis. Yang lebih mematikan, darah mereka menyusut dengan cepat. Daya serang Xin Yu berubah menjadi Serangan Penghancur karena Set Penghancur, sehingga bisa memberikan 50% kerusakan ekstra pada zirah berat kavaleri. Ditambah daya serang Xin Yu yang sangat tinggi, di bawah hujan Anak Panah Angin, darah kavaleri Prancis itu menyusut cepat seperti kayu lapuk yang runtuh, tak ada satu pun yang bisa melangkahi Kolam Lei!
Tapi Xin Yu hanya bisa membatasi musuh di jarak pendek. Di depan saya, kavaleri Prancis terus mengalir seperti banjir. Meski bergelimpangan, langkah serangan mereka tak juga terhenti!
Hampir semua ksatria yang memegang perisai di sekitar saya menahan napas, mata terpaku tanpa berkedip ke depan.
Setelah kehilangan banyak kavaleri, akhirnya pasukan Prancis bertempur jarak dekat dengan garis depan Firdaus yang Hilang. Dengan teriakan kemarahan, mereka mengayunkan lance ksatria dan menikam musuh habis-habisan.
"Ksatria pertahanan barisan depan Firdaus yang Hilang menggigit gigi menahan serangan, namun daya hantam kuda perang mereka terlalu kuat. Banyak ksatria pertahanan yang terjatuh, lalu dada mereka ditembus lance ksatria. Dalam percikan darah, perang kembali ke kebuasan primitif. Bahkan noda darah di tubuh pun tidak di-respawn. Mayat yang terjatuh hanya akan di-respawn jika pemain tersebut setuju untuk hidup kembali.
Aku melangkah maju, mengayunkan Pedang Bulu Terbang dengan cepat. Tiga kavaleri Prancis terdepan langsung tersambar, terlempar ke barisan belakang dan menciptakan kekacauan dalam formasi mereka.
"Aku akan menarik perhatian musuh, kalian pertahankan formasi!"
Setelah memberi perintah, aku langsung melompat keluar.
Dengan Pedang Bulu Terbang, aku menebas ke kiri dan kanan seperti masuk ke wilayah tanpa perlawanan. Tak ada pemain Prancis yang bisa menahan tebasan kedua dariku. Kebanyakan langsung terbunuh seketika di tebasan pertama.
Tiba-tiba suara ribut dan raungan serigala terdengar dari kanan. Mataku berkaca-kaca melihat Serigala Kecil001 menerobos kerumunan musuh dan berlari ke arahku. Meski lama kutinggalkan, ia tetap bertarung mati-matian dengan HP tersisa kurang dari 10%.
"Huu～!"
Dengan cepat kugambar formasi magis untuk memanggil Kuda Langit!
Begitu muncul, Kuda Langit langsung melepaskan rantai kilat yang menjatuhkan puluhan kavaleri seketika.
“Aku menunggang kuda lalu menyerang ke depan dengan pedang laser. Menghadapi formasi kavaleri yang begitu padat, daya hancur pedang laser benar-benar terlihat, tiba-tiba membersihkan sepetak area.”
“Serigala Kecil, ke belakang! Cari pendeta menyembuhkan!”
Di bawah instruksiku, Serigala Kecil001 segera lari ke belakang Firdaus yang Hilang. Di sana terdapat banyak pendeta hebat seperti Lu Xuehan dan Komandan Regu Kepala Babi. Tentu saja, jika si komandan tidak menggunakan skill Hukuman, output penyembuhannya cukup baik. Sebagai kawan, kemarin Lu Xuehan sudah memilihkan set perlengkapan penyembuhan pendeta dari gudang markas guild untuk Komandan Regu Kepala Babi, bisa dianggap sebagai kompensasi karena Murong Shanshan tinggal di sana selama beberapa bulan.
Formasi kavaleri Prancis mengalami sedikit kekacauan, tapi segera menyusun kembali formasi serbu. Pemimpin kavaleri berteriak: “Fokus ke depan! Serang! Abaikan serangan musuh, kawanmu akan membunuh semua musuh untukmu!”
Aku diam-diam terkejut. Orang ini benar-benar bakat. Dia paham serangan ksatria sulit membunuh seketika ahli peringkat pertama sepertiku, jadi cara ini bisa menyaring ancaman yang kubawa.
Bagaimanapun juga, aku harus memberikan masalah terbesar untuk mereka!
Aku mengendarai kuda sambil melakukan serangan berulang di formasi kavaleri lawan. Setiap kali Pedang Bulu Terbang diayunkan, pasti ada pemain Prancis yang terjatuh dari kuda. Sebagai efek tambahan pedang dewa, atribut serangan Feiyu sepenuhnya terungkap - bulu-bulu pedang yang beterbangan di udara seperti dedaunan menusuk bunga, menyebabkan kerusakan pada semua musuh di sekitarnya. Beberapa kavaleri bahkan tidak menyadari apa yang terjadi sampai darah mereka terkikis habis, terjatuh tanpa pernah mengerti penyebabnya.
Di belakangku, para pendekar Firdaus yang Hilang telah bertempur jarak dekat dengan musuh. 1500 Pendekar Empat Transformasi tingkat tinggi bersinar tajam. Setiap ayunan pedang laser mereka menembus puluhan kavaleri lawan, menerangi langit malam menjadi terang benderang. Barisan sinar laser membentuk sabit kematian yang terus memanen nyawa pemain lawan.
Saat cahaya pedang laser meredup, pasukan panah di belakang melepaskan tembakan parabola ke angkasa. Hujan anak panah "Prak-tak～Prak-tak～" menghujam kubu lawan. Kavaleri yang sedang menyerbu tak bisa menghindari serangan dari atas, menyebabkan banyak yang tewas seketika. Cahaya putih bermunculan, mayat-mayat menumpuk di medan perang.
Hanya dalam beberapa menit, Serigala Kecil yang sudah dipulihkan darahnya oleh pendeta kembali bertempur. Di barisan depan, ia bergerak seperti bola api yang menggelinding, dengan cepat dan efisien menghabisi satu per satu musuh.
“Di kejauhan, komandan pihak lawan yang tampak seperti bos besar itu kembali memberi perintah keras: "Barisan belakang siap siaga, demi keagungan dan kejayaan kerajaan, kita bertarung tanpa henti hingga mati! Lemparan lance ksatria, serang penyihir dan pendeta di barisan belakang mereka!"
Aku menggigit gigi geram, dasar sialan itu jelas ingin mengganggu Lu Xuehan dan Xu Lin serta para MM itu!
Maka, seketika kukendarai kuda mengikuti arah suara itu. Beberapa pasukan kavaleri langsung menyadari niatku, mereka berteriak: "Hati-hati bos, target orang ini adalahmu! Pasukan pengawal, lindungi ketua guild!"
Seorang ksatria membungkukkan tubuhnya sedikit, lance ksatria tiba-tiba menusuk ke depan!
"Huu~!"
Dengan refleks cepat kuraih kepala tombak itu, kutarik ke belakang. Cahaya Pedang Bulu Terbang berkilat saat membelah rongga otaknya.
Beberapa pasukan kavaleri di sekitar langsung panik, tapi tetap mengangkat perisai sambil mengeroyok. Di belakang mereka, seorang pemain ksatria berambut merah sedang mundur tergopoh-gopoh. Lambang guild di bahunya jelas menunjukkan tanda manajemen senior, ya, pasti dia!
"Cret~!"
Kilau Pedang Bulu Terbang menyapu, perisai emas besar terkoyak seperti kertas. Pemain Prancis di balik perisai itu wajahnya pucat ketakutan. Kuhantam dia hingga jatuh dari kuda dengan satu pukulan, kuseringkan senyum hina: "Idiot!"
Dua ksatria lainnya terdiam membeku, tapi masih mengangkat perisai secara mekanis.”
Aku menerjang ke depan, Pedang Bulu Terbang mengayun ke kiri dan kanan, "Byur～" dua dentuman, kekuatan pukulan yang dahsyat membuat mereka berdua mundur teratur, kavaleri di belakang maju menyerbu, bertabrakan dengan mereka, lance ksatria "Puff～" menikam leher, darah berceceran, terjatuh dari kuda lalu diinjak-injak menjadi bubur daging.
Aku mengendarai kuda maju, Kuda Langit berubah menjadi cahaya putih langsung menerjang titik merah di depan, sang Ketua panik, membuka mulut lebar memberi perintah: "Cepat! Bunuh dia..."
Perintahnya belum selesai, pedang laserku sudah menembus tubuhnya, bersama kavaleri di belakang yang ikut terbunuh seketika, cahaya fosfor kematian beterbangan di udara.
Tugas selesai, segera kembali, maju mengikuti arah serbuan kavaleri Prancis, tapi kecepatan Kuda Langit jauh melampaui mereka, aku mulai mengayunkan pedang membantai pemain Prancis yang menghalangi jalan.
Saat kembali ke pertahanan Firdaus yang Hilang, di sini sudah menumpuk mayat-mayat, banyak pemain Prancis yang tewas tidak respawn atau login lagi, jadi mayatnya tertinggal, diperkirakan butuh setidaknya sepuluh menit baru bisa respawn.
Serbuan kavaleri Prancis berikutnya terus berlanjut, ksatria pertahanan garis depan Firdaus yang Hilang tinggal sedikit, tersisa beberapa orang, Tak Pernah Menyerah berdiri dengan pedang di barisan terdepan, melihat ke pemain di belakang, berteriak memberi perintah: "Rekombinasi pertahanan! Rekombinasi pertahanan! Jangan biarkan mereka menerobos!"
"Ketua! Ksatria kita benar-benar tidak cukup lagi! Orang Prancis ini gila-gilaan, jumlah mereka jauh melebihi kita!" Seorang pemain berkata dengan wajah kesakitan.
Tak Pernah Menyerah menggigit gigi, berkata dengan suara penuh kebencian: "Akses Divisi Kelima untuk membantu pertahanan! Transfer Divisi Keempat dari sayap kanan untuk mengepung, aku tidak percaya kavaleri Prancis benar-benar mustahil habis!"
Pemain itu ragu-ragu: "Ketua... Tapi orang dari Divisi Keempat dan Kelima tidak di bawah komando kita..."
Tak Pernah Menyerah memandang lesu ke arah formasi kavaleri Prancis yang bergulung-gulung mendekat, matanya dipenuhi ketidakrelaan dan kekecewaan.
"Lakukan seperti yang dia katakan!"
Aku muncul di garis terdepan ksatria Prancis, membalikkan badan dan melancarkan Ice Blade Slash yang mengacaukan formasi musuh dalam radius 10 yard, lalu berkata dengan penuh keyakinan.
Tak Pernah Menyerah segera menampakkan kilau sukacita: "Baik, aku SEKARANG JUGA menghubungi pemimpin tim mereka!"
Sambil mengayunkan pedang membunuh beberapa kavaleri Prancis, aku bertanya: "Bagaimana kerugian kita?"
"Penyihir, pendeta dan pasukan panah basically tidak mengalami kerugian. Tapi Pedang dan kavaleri mengalami kerugian besar. Yang bisa kita gunakan mungkin hanya 1500 Pendekar Empat Transformasi level tinggi yang bos rekrut. Sekarang tersisa kurang dari setengah, ditambah Pedang non-transformasi tersisa kurang dari dua ribu - sama sekali tidak bisa menghadang serbuan mereka."
Tak Pernah Menyerah menggigit gigi memandang formasi kavaleri lawan: "Mereka mengerahkan setidaknya lima Resimen Kavaleri dengan 15.000 personel masing-masing. Kita bertarung melawan musuh yang jumlahnya berlipat ganda, bos... Kita benar-benar sudah berusaha..."
Aku tersenyum: "Sebelum akhir, jangan menyerah, berapa banyak kavaleri Prancis yang bisa menyerbu? Berapa banyak tunggangan mereka? Tenanglah, kekuatan kita belum sepenuhnya rusak, suruh saudara-saudara yang tewas segera kembali!"
Baru saja aku selesai bicara, kavaleri mereka kembali menyerbu. Jelas terlihat, setidaknya puluhan ribu ksatria sudah tewas di depan. Maksud sebenarnya Prancis mungkin memang di arah kita ini. Apakah mereka benar-benar berencana menghancurkan tentara Kota Bulan Perak dengan kavaleri?
Pertahanan Firdaus yang Hilang sudah goyah. Garis pertahanan pedang yang rusak parah bergoyang-goyang dengan dukungan pendeta di belakang. Xu Lin dan penyihir lain berusaha keras menyebabkan kerusakan pada musuh. Serangan sihir beruntun menghujam di depan formasi kavaleri, membuat kavaleri Prancis yang terhalang di perimeter pertahanan pedang langsung menderita kerusakan berat. Rombongan kavaleri terjatuh dari kuda perang dalam kobaran api dan bilah angin, lalu berubah menjadi cahaya putih kembali ke kota!
Bantuan Divisi Kelima belum datang. Pasti Li Qing si nona bodoh itu sedang kalang-kabut.
Tiba-tiba, sesuatu yang memperburuk keadaan terjadi——
Dari kejauhan, garis pertahanan panjang muncul di Pintu Masuk pegunungan gelap menuju Sungai Putih, disertai derap kuda perang yang menderu.
……
Seorang kavaleri Prancis memandang ke sana dengan girang, berteriak penuh gejolak: "Inggris menyerang! Inggris benar-benar mengirim pasukan!"
