Xin Yu bertanya: "Shanshan, sebelumnya kau kenal sekretaris komite kota ini?"
"Hmm." Murong Shanshan mengangguk: "Pernah sekali. Ibu mengajaknya makan untuk urusan perusahaan. Tentu dia orang sibuk, tapi tidak bisa menolak muka Ibu. Saat itu aku baru masuk kuliah. Ibu bilang mau memperbaiki menu makananku, jadi mengajakku makan di hotel bintang lima."
Aku bertanya sambil tertawa: "Lalu, enak tidak makannya?"
Murong Shanshan mengusap perutnya yang rata, berpikir sejenak: "Sepertinya tidak kenyang..."
Lu Xuehan terkekuk di samping. Xin Yu menelepon Guozi untuk membangunkannya, sekaligus memberitahu Komandan Regu Kepala Babi.
Setelah itu Xin Yu bertanya: "Nanti setelah makan, kalian semua akan login untuk mengambil reward perang negara?"
Murong Shanshan mengangguk: "Ya, tentu harus klaim. Aku juga ingin lihat apakah Kepala Pengurus zona China Yueheng membohongiku. Kalau tidak ada reward RMB yang konkret, tidak akan kubiarkan dia!"
Aku tersenyum: "Haruslah. Selain itu, setelah login nanti klaim EXP reward, seharusnya aku naik ke level 125. Shanshan, mari kita ambil tugas transformasi kelima bersama!"
"Ya!"
Tak lama kemudian, Guozi dan Komandan Regu Kepala Babi turun ke lantai. Setelah lengkap, pukul empat sore kami membanjiri kantin. Lantai dua sudah harum semerbak. Setelah tidur semalaman, bau ini saja sudah bikin air liur meleleh.
Duduk, pertama dihidangkan sup tahu bening. Pelayan menjelaskan sambil tersenyum: "Shifu Liu bilang, setelah lama tidak makan harus konsumsi yang ringan dulu agar lambung tidak kena kerusakan. Makanan utama menyusul."
Aku berkata: "Kambing panggang utuh pasti enak..."
Murong Shanshan bilang: "Aku mau makan kepala ikan saus cabai cincang..."
Komandan Regu Kepala Babi nyeletuk: "Aku mau daging babi tumis sayur asin..."
Guozi berkata: "Aku mau tahu."
Akhirnya kami minum sup tahu bersama. Guozi terlihat puas.
Beberapa menit kemudian, makanan utama tiba. Pertama-tama tumpukan kue labu. Meski tidak terlalu suka rasanya, karena kelaparan aku melahap dua gigitan per kue. Murong Shanshan memandangiku dengan kesal: "Aduh, makan pelan-pelan dikit! Kayak baru kabur dari kamp pengungsi Afrika saja..."
Aku tertawa kecil, menjepit dua potong ke piringnya sambil berkata, "Baiklah, baiklah, kau juga makan sedikit."
Lalu aku mengambil dua potong lagi untuk Lu Xuehan. Lu Xuehan melihatnya, lalu menyantap dengan perlahan, sangat anggun.
Aku menyapu bersih piring yang hampir habis. Xin Yu langsung menyambar sisanya. Guozi panik, berteriak di belakang, "Xin Yu, Xin Yu～～Aku belum makan!"
"Boleh, panggil kakak dulu～" kata Xin Yu dengan nada bengal.
Guozi langsung menyerah, "Kakak, Kakak Xin Yu～～"
"Hmm, panggilan yang menyenangkan, seratus ribu perak satu kali!"
Sebenarnya aku dan Murong Shanshan merasa Xin Yu terlalu kejam. Tapi siapa sangka Guozi si janda kaya langsung mengeluarkan empat lembar dari kantongnya, berkata murah hati, "Beri aku dua, dan dua untuk komandan regu!"
"Bangsat, Guozi benar-benar berjiwa kesatria!" gumamku takjub.
Xin Yu dengan senyum manis merebut empat lembar uang kertas merah dari tangan Guozi, berucap girang, "Asyik, uang pembeli pembersih wajah bulan ini ada nih～～"
Aku hanya geleng-geleng, Xin Yu sampai harus menipu orang demi uang.
……
Saat kami selesai makan, matahari baru terbenam. Karyawan perusahaan baru masuk ke kantin, tapi kami sudah kembali ke asrama untuk login dan mengambil reward.
Setelah login, aku muncul di istana Kota Bulan Perak. Tak lama, Murong Shanshan muncul di samping. Begitu waktu perang negara berakhir, nama merahku langsung terpampang. Sementara nama Murong Shanshan masih berwarna sehat biru kehijauan.
“Aku segera masuk ke mode Siluman, sekarang memiliki Rantai Nyanyian Bulan yang merupakan salah satu dari Sepuluh Artefak Suci, kecepatan gerak meningkat 50%, bahkan dalam mode Siluman masih lebih cepat dari kecepatan gerak Murong Shanshan!”
“Raja Kota Bulan Perak masih duduk di takhta raksasa, Murong Shanshan tiba-tiba kehilangan aku dan agak panik, aku tersenyum lalu menariknya masuk ke dalam pasukan. Rekan satu tim bisa melihat melalui Siluman, Shanshan akhirnya tersenyum lega: 'Ayo, kita ambil reward perang negara bersama?'”
“Mm.”
“Aku tetap dalam mode Siluman, berjalan berdampingan dengan Murong Shanshan keluar dari istana kerajaan. Di tepi plaza gerbang timur Kota Bulan Perak, kami menemukan NPC pengambil poin Perang Negara. Saat itu, banyak orang berkerumun di sana. Meskipun ada empat NPC seperti ini, tetap tidak mencukupi permintaan karena jumlah peserta perang negara sangat banyak.”
“Menarik Shanshan masuk ke kerumunan, kami berhenti di tempat yang bisa membuka jendela tugas. NPC itu segera mengumumkan padaku: 'Prajurit pemberani, kau telah meraih kejayaan dengan keberanianmu! Ini reward untukmu!'”
“Ding～!”
“Sistem mengingatkan: Poin Perang Negaramu 210800 poin, selamat! Kau mendapatkan pengalaman 210.8 miliar, 21.080 keping emas, dan RMB 210.800 yuan. Dana telah masuk ke rekening terkait, harap diperiksa!”
……
“Melihat baris reward ini aku terkejut sampai tidak bisa bicara, meski bagi aku 210.000 RMB mungkin bukan masalah besar, tapi bagi pemain biasa artinya berbeda. Ini setara dengan mendapat reward 100 RMB setiap membunuh pemain Prancis dalam perang negara! Banyak orang yang membantai musuh selama pertempuran semalaman, pastinya uang yang didapat tidak sedikit!”
“Kali ini zona China Yueheng jelas-jelas mengeluarkan banyak uang, bisa dibilang sudah membayar gaji pemain dengan layak.”
“Sebelum sempat pergi, bel sistem lain berbunyi——”
“Ding～!”
Sistem mengingatkan: Kamu memiliki performa luar biasa dalam perang negara, mendapatkan reward spesial. Silakan ambil reward ini di Kapten Pasukan Pengawal Istana Nana, istana kerajaan Kota Bulan Perak!
……
“Hmm? Ada reward spesial lagi?”
Aku langsung senang, berkata pada Murong Shanshan: “Masih ada reward, harus ambil ke NPC lain. Kamu?”
“Tidak. Tapi waktu menyerahkan token Raja, reward yang kudapat sudah lebih dari cukup. Jadi, Lin Fan kamu saja yang ambil rewardnya. Aku tunggu di pelatih pedang, setuju?”
“Hm, baiklah!”
Maka berpisah dengan Murong Shanshan, aku pergi sendirian ke markas Pasukan Pengawal Istana. Meski status nama merah, kali ini tidak ada yang menghalangi. Beberapa pengawal berkata hormat: “Tuan! Ada keperluan apa ke sini?”
“Aku ada urusan penting ingin bertemu Nana. Tolong beritahu dia.”
“Baik, Tuan! Mohon tunggu sebentar!”
Pengawal pergi. Tak lama kemudian bayangan Nana muncul di depan kemah.
Ketemu lagi, Nana sepertinya sudah tahu tujuan kedatanganku. Dari jauh dia sudah tersenyum lembut.
Aku berkata: "Nana, orang itu menyuruhku datang ke sini untuk mengambil reward～"
Nana terkekuk: "Aku tahu!" Begitu dia selesai bicara, bel sistem berbunyi——
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Reward spesialmu adalah, Nana dapat membantumu menyelesaikan satu hal dalam batas kemampuannya!
……
Nana memiringkan kepala sambil menatapku, terkekuk: "Reward seperti apa yang kau inginkan? Syaratnya, aku tidak punya senjata dewata..."
Aku tertegun sejenak, baru bertanya setelah lama: "Kalau begitu Nana, hal seperti apa yang bisa kaulakukan?"
Nana menjawab: "Hmm, kemarin ada dua orang yang mengambil reward spesial di sini. Salah satunya meminta peningkatan skill, kubantu perkuat pedang lasernya. Yang lain minta level, jadi kunaikkan dua tingkatnya secara khusus. Itu sudah batas maksimal kemampuanku. Bagaimana denganmu?"
Sial, pedang laser yang dikuatkan, bukankah itu bisa disamakan dengan semburan pedang Murong Shanshan? Hatiku tiba-tiba gelisah, tapi teringat satu hal lain, hasrat meningkatkan skill pun langsung menghilang.
"Nana, aku tidak mau skill."
"Kenapa? Kau tidak ingin menguasai seni bela diri yang kuat?" Nana terlihat sangat terkejut.
Aku mengangguk: "Benar. Meski skill sangat menggoda... tapi ada satu hal lain yang sangat ingin kulakukan. Jika tidak terwujud, hatiku akan terus terbelenggu..."
Nana mengedipkan matanya berulang kali, tersenyum kecil: "Hal apa sebenarnya? Bisa ceritakan padaku?"
……
“Aku……Aku ingin Hong Ye hidup kembali!”
Saat mengucapkan kalimat ini, hatiku tiba-tiba terasa plong.
Nana menatapku dengan ekspresi terkejut yang tak terucapkan, lama kemudian baru berkata: “Dia……sangat penting bagimu?”
Aku mengangguk serius: “Seperti kebiasaan yang terbentuk. Saat Hong Ye menghilang, aku terus merasa kehilangan sesuatu yang sangat berharga……”
“Baiklah, ikutlah denganku……”
Nana berbalik dan berkata kepada dua pengawal: “Segera panggil Imam Besar ke Altar Jiwa. Kami butuh bantuannya untuk menghidupkan kembali seseorang yang sangat penting……”
“Siap, Tuan!”
Para pengawal pergi. Nana menoleh padu sambil tersenyum: “Ayo～”
Menyusuri tangga taman istana, kami berjalan menuju altar istana kerajaan Kota Bulan Perak.
Hatiku dipenuhi keraguan. Bahkan staf resmi Yueheng mengatakan hal ini mustahil, mungkinkah NPC game bisa menyelesaikannya? Tapi setelah dipikir, mungkin saja. Bagaimanapun cabang Yueheng zona China tidak bisa langsung memodifikasi prosedur penting, apalagi program utama game ini sudah dikunci. Banyak setting penting sama sekali tidak bisa diubah. Tapi kalau NPC sudah berjanji, berarti benar-benar ada harapan!
"Altar istana kerajaan terletak di pusat istana yang dipenuhi konstelasi bintang. Dari kejauhan terlihat Rune misterius berputar-putar di atas altar. Lantai sekitar altar dihiasi batu sihir berlimpah yang memancarkan kilau bintang, indah dipandang dalam kegelapan malam. Belasan imam istana berdiri khidmat di kedua sisi altar, memandang ke arah altar dengan penuh takut dan hormat."
Di atas altar di pusat ritual, berdiri seorang Penyihir berjubah putih memegang Tongkat Giok Putih. Jenggot putih panjangnya berkibar lembut ditiup angin malam, menciptakan aura mistik layaknya pertapa legendaris - meski akan lebih sempurna jika ia mengenakan jubah Tao alih-alih jubah penyihir.
Awalnya Nana yang menuntunku, namun setelah melihat altar aku langsung bergegas mendekat. Nana tertawa geli mengikutiku dengan langkah berlari kecil.
Imam besar istana di atas altar menatapku dari ketinggian, suaranya bergema rendah: "Prajurit muda, kau yakin ingin menghidupkan kembali Hongye Chuyu?"
Kukanggukkan kepala kuat-kuat: "Ya, Master!"
"Kalau begitu, lakukanlah ritual persembahan! Kesalehanmu akan membimbingku menemukan seberkas kesadaran Hongye Chuyu untuk membentuk kembali tubuhnya!"
Tanpa ragu kuletakkan satu lutut di tanah. Kuhunus Pedang Bulu Terbang dengan suara "Ding~" menusukkannya di sampingku. Dalam game, tampaknya Ksatria dan ahli pedang selalu melakukan penghormatan tertinggi seperti ini.
Imam Besar membuka gulungan sihir dan mulai melantunkan mantra kuno yang tak terbaca. Di langit malam, cahaya biru muda mulai memadat sedikit demi sedikit. Di sekitar Imam Besar, pola-pola sihir satu per satu mulai muncul, akhirnya membentuk formasi magis raksasa yang hampir menyelimuti seluruh altar.
Sekitar lima menit berlalu, suara Imam Besar semakin melemah. Cahaya-cahaya yang menari di udara perlahan berkumpul di platform tak jauh di depannya. Dalam kegelapan malam, ribuan cahaya beterbangan serempak menuju satu titik, pemandangan yang sangat memesona.
Nana berseru gembira dari bawah altar: "Wujud fisiknya hampir terbentuk!"
Imam Besar tampak kehabisan tenaga, tubuhnya lunglai rebah di atas altar.
Keping-keping cahaya bintang itu perlahan membentuk sosok manusia. Saat cahaya memudar, terlihat tubuh mungil dengan telinga runcing, pantat yang melengkung indah, dan ekor berbulu lebat — ternyata...
Catgirl Tina!
……
Astaga! Mengapa harus Tina?!
Aku membeku di tempat. Imam Besar di platform berkata lemah: "Jangan panik, lihatlah tubuh aslinya..."
Seberkas cahaya biru berfluktuasi di tubuh Tina. Perlahan-lahan, tubuhnya mengalami perubahan. Telinga dan ekor kucingnya mulai menghilang. Seluruh tubuhnya diselimuti kulit putih bersih. Rambut panjangnya terurai di bahu. Tubuhnya bertambah tinggi sedikit. Sebuah jubah sihir yang luwes mulai muncul bersama cahaya biru. Ketika aku melihat lagi, yang terlihat adalah wajah indah Hong Ye. Dia menatapku dengan tatapan polos sambil menangis tersedu-sedu.
"Kakak... Kakak..."
Hong Ye menangis sambil terjun ke dalam pelukanku, membuatku terjatuh di altar. Dia terus merintih di dada sambil menggigil.
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Hongye Chuyu telah hidup kembali! Wujud asli telah dipulihkan! Kontrak dengan pemain Qingcai Feiyu secara resmi ter-Lepaskan!
……
Sambil tersenyum, aku memeluk erat Hongye Chuyu di dada. "Hong Ye... mulai sekarang, aku takkan pernah membiarkanmu petualangan lagi. Takkan pernah membiarkanmu tewas lagi..."
Hong Ye mengangkat wajahnya, mengusap air mata. "Kakak... mulai sekarang Hong Ye takkan pernah pergi lagi. Takkan kembali ke dunia hitam pekat itu..."
Aku mengangguk: "Benar! Hong Ye takkan kembali selamanya!"
Tiba-tiba, Nana naik ke altar dengan senyum: "Kalau begitu, misiku kali ini sudah selesai!"
"Ya, terima kasih Nana!"
Lalu aku berpaling ke Imam Besar di altar: "Terima kasih juga, Master!"
Imam Besar hanya melambaikan tangan sambil tersenyum tanpa berkata-kata.
Aku membantu Hong Ye berdiri, Nana pamit pergi. Hong Ye berkata: "Kak, bisa bertemu denganmu dalam identitas sekarang, Hong Ye sangat senang……"
Aku mengangguk: "Ya, aku juga senang, Hong Ye. Ayo kita keluar dulu!"
Turun dari altar, kami tiba di jalan utama Kota Bulan Perak.
Melihat perlengkapan di tubuh Hong Ye, masih barang-barang tingkat rendah yang compang-camping——
【Hongye Chuyu】（Pendeta Senior【Prajurit】）
Level: 124
Darah: 4680
MP: 9850
Pertahanan: 489
Skill yang dimiliki: 【Penyembuhan Tingkat Tinggi】、【Api Spiritual Tingkat Tinggi】、【Kutukan Tingkat Tinggi】、【Dispel Tingkat Tinggi】
Pemilik: Sup Sayur Giok Putih
Perlengkapan——
【Tongkat Lagu Biru】（Perlengkapan Biru【Khusus Prajurit】）
Serangan Sihir: 185-320
Stamina: +45
Kecerdasan: +36
Kelincahan: +12
Tambahan: Memperpendek 25% Waktu Pemanggilan mantra penyembuhan cahaya suci
Membutuhkan Level: 55
【Jubah Santa】（Perlengkapan Hijau – Kain【Khusus Prajurit】）
Pertahanan: 56
Stamina: +28
Kecerdasan: +19
Kelincahan: +20
Tambahan: Meningkatkan efek penyembuhan pengguna, maksimal 50 poin per penggunaan
Membutuhkan Level: 58
【Mahkota Dewi Bulan】（Perlengkapan Biru – Kain【Khusus Prajurit】）
Pertahanan: 68
Kecerdasan: +48
Stamina: +42
Kelincahan: +18
Tambahan: Meningkatkan efek penyembuhan pengguna sebesar 33%
Membutuhkan Level: 60
【Sarung Tangan Suci Iblis】（Equipment Unggu——Kain【Khusus Prajurit】）
Pertahanan: 88
Kecerdasan: +64
Stamina: +58
Kelincahan: +36
Tambahan: Mengurangi Waktu Pemanggilan mantra penyembuhan pengguna sebesar 40%
Membutuhkan Level: 62
……
Namun, yang melegakan adalah level Hong Ye yang mengikuti levelku juga meningkat hingga 125, meski perlengkapannya jelek, atributnya tidak terlalu buruk. Skill seperti Penyembuhan juga meningkat ke level lebih tinggi seiring kenaikan level.
Setelah berpikir, lebih baik aku memperbaiki perlengkapannya dulu!
Aku pergi ke penjaga gudang dan mencari beberapa equipment oranye atau peringkat lebih tinggi di gudangku, untuk ditempa jadi perlengkapan Hong Ye yang layak.
Melihat kapak senjata dewata hasil ngank LOVETT di gudang, akhirnya aku tak tega menggunakannya. Aku memilih beberapa artefak spiritual dengan atribut tidak terlalu kejam untuk ditempa. Setelah menghabiskan satu zirah kulit artefak spiritual, jubah pendeta baru selesai——
【Jubah Sihir Penyembuh Bisikan】（Perlengkapan Oranye——Kain【Khusus Prajurit】）
Pertahanan: 180
Stamina: +150
Kecerdasan: +170
Kelincahan: +80
Kekuatan: +105
Tambahan: Meningkatkan efek penyembuhan pengguna secara signifikan, maksimal 200 poin per penggunaan
Membutuhkan Level: 110
……
Jubah sihir yang sangat bagus dengan efek heal sangat kuat. Langsung kukenakan ke Hong Ye. Seketika, jubah putih susu menyelimuti tubuhnya.
Hong Ye tersenyum lembut memandangi baju barunya: "Terima kasih, Kakak～～"
Aku tersenyum: “Jangan sungkan～”
Tiba-tiba, aku ingat Murong Shanshan masih menunggu di pelatih kelas Ksatria untuk Quest Transformasi Kelima. Segera kukatakan: “Hong Ye! SEKARANG JUGA kita harus menemui Kakak Shanshan! Ayo, ikut aku!”
Hong Ye malah terkekeh: “Tidak perlu. Lebih baik aku bersembunyi di ruang kakak. Nanti Kakak Shanshan tidak nyaman～”
Usai bicara, Hong Ye berubah menjadi cahaya putih masuk ke ruang peliharaanku. Aku mulai curiga: Setelah hidup kembali, kecerdasannya sepertinya meningkat drastis.
Memanggil Kuda Langit, aku terbang melesat menyusuri jalan besar menuju pusat pelatihan job change. Dari kejauhan, sekumpulan manusia mengelilingi area itu. Entah apa yang terjadi.
