Pemakaman Bukit Gagak yang diselimuti kabut tetap dipenuhi kegelapan dan aura mengerikan. Kawanan gagak dengan mata memancarkan cahaya merah bertengger di dahan-dahan pohon kering, mengawasi tajam setiap makhluk hidup maupun benda mati yang lewat di bawah.
Kelompok kecil prajurit tengkorak membawa pedang besi dan perisai tulang berkeliaran tanpa tujuan di padang belantara. Beberapa kerangka yang belum sepenuhnya membusuk masih menyisakan daging busuk berbau menyengat, mengering diterik matahari menjadi dendeng yang bergoyang-goyang di tubuh mereka, dikerumuni lalat-lalat berdengung.
"Huu!"
Gagak-gagak di langit tiba-tiba terbang turun, hampir memenuhi langit dan mengepung prajurit tengkorak yang masih memiliki sedikit "uang pelicin" ini. Mereka berebut memakan beberapa potong "dendeng". Tentu saja prajurit tengkorak tidak mau burung-burung ini memakan hiasan terakhir di tubuhnya, sehingga dia melawan dengan mengayunkan pisau rusaknya. Namun, setelah beberapa menit, ketika gagak-gagak telah pergi, prajurit tengkorak itu berdiri telanjang bulat di sana. Beberapa potong "dendeng" di tubuhnya akhirnya menjadi santapan lezat di paruh gagak. Gagak-gagak bertengger di batang pohon, memandang puas ke arah prajurit tengkorak yang berkeliaran di bawah dan arwah-arwah segar yang baru keluar dari kuburan.
Bisa dikatakan, di pemakaman ini jika arwah-arwah gelisah adalah Penguasa, maka gagak-gagak tak lain adalah yang melampaui Sang Penguasa. Pasalnya, prajurit tengkorak para arwah pun tak berdaya menghadapi makhluk pemakan bangkai yang terbang bolak-balik di langit ini.
Aku memacu Kuda Langitku maju. Gagak-gagak itu segera mengepakkan sayap dan terbang menjauh. Bagaimanapun, mereka tak bisa memakan manusia hidup. Tapi tak lama setelah terbang, mereka kembali bertengger di dahan pohon sambil melotot ke arah sini. Rupanya mereka berniat menunggu sampai aku dibunuh oleh makhluk undead di sini, baru bisa menyantap daging segar.
Namun jelas kali ini mereka akan kecewa, tengkorak arwah level 40 ini mungkin menakutkan bagi pendatang baru yang baru keluar dari desa pemula, tapi aku sudah jauh berbeda dari pemula hijau yang dulu berkeliaran dengan Pedang Hutan Pinus Hijau. Saat ini, Pedang Bulu Terbang dan dua peliharaan tingkat dewa sama sekali tak terbayangkan oleh arwah level 40 ini.
Aku bahkan tidak perlu bertindak. Di pemakaman ini, Serigala Kecil001 sudah bisa menghabisi semuanya dengan keunggulan mutlak. Tapi tetap kucoba eksperimen Kombo Langit pada sebuah tengkorak. Kedua tangan erat menggenggam Pedang Bulu Terbang, pembukaan skill-nya saja sudah membuatku merasakan kekuatan yang bergelora. Sesaat kemudian, cahaya gemilang terus-menerus meledak di tubuh tengkorak. Yang mengejutkan, tengkorak itu bahkan mundur teratur akibat kombo! Tubuhku sendiri berubah menjadi bayangan samar yang terus menyerang tanpa henti, membuat tengkorak sama sekali tak punya kesempatan membalas!
Tiba-tiba, aku tersadar!
Ternyata Kombo Langit memiliki efek tremor! Efek ini sangat bagus, misalnya saat PK. Biasanya saat melakukan kombo pada lawan, kita mudah diserang musuh lain di sekitarnya. Tapi dengan efek mundur ini, target bisa dipukul hingga terus mundur, sehingga tanpa sadar kita bisa keluar dari lingkaran kepungan pemain lawan. Skill ini benar-benar senjata rahasia untuk mengambil kepala laksamana di tengah 10.000 pasukan!
Sebenarnya, saat Pedang Bulu Terbang pertama kali menyentuh tengkorak, ia sudah kolaps. Namun karena efek serangan kombo, butuh hampir dua detik baru benar-benar hancur.
Aku juga kehilangan minat untuk melanjutkan membunuh monster. Barusan mencoba kombo tingkat langit sekali, kemahiran hanya naik sedikit sekali, hampir tak terlihat. Sepertinya harus melatih skill ini sampai level 2 nanti. Lalu, kusuruh serigala kecil bertarung sementara aku mencari Bunga Qingyou putih di sekitar. Di tanah kelabu pemakaman, bunga kecil ini sangat mencolok sehingga mudah ditemukan.
Setiap ramuan Tongxin Grass hanya butuh tiga Bunga Qingyou. Total kita punya sepuluh Tongxin Grass, jadi butuh 30 buah. Tapi karena sudah sampai sini, kuambil semua Bunga Qingyou yang respawn. Habiskan hampir satu jam, terkumpul 74 bunga. Tugas selesai, langsung kembali ke Kota Bulan Perak.
Murong Shanshan masih berbisnis dengan pipi merah merona. Barang di stan-nya tersisa kurang dari sepertiga. Aku buru-buru mendekat: "Berapa yang terjual? Untung berapa?"
Si cantik tersenyum manis: "346 perlengkapan terjual. Aku sempat kembali untuk restok tadi. Xin Yu dan Xue Han juga membawa barang rongsokan dari gudang mereka. Total sekarang ada tambahan 4,12 juta koin emas!"
"Hah? Banyak sekali!"
“Aku tercengang, para Tuan di Kota Bulan Perak memang semuanya orang kaya! Tapi di sisi lain, harga stan Murong Shanshan selalu tidak masuk akal. Sebuah kargo bernilai 100 Koin Emas bisa dia pasang harga 1000 Koin Emas, dan belum tentu tidak ada yang beli. Bagaimanapun, yang berjualan adalah Murong Shanshan, sang putri kecil yang dijuluki penghuni terpopuler di Yueheng!”
Murong Shanshan tersenyum berkata: "Ya, kita berdua masing-masing bisa dapat promosi dua skill lagi!"
“Hm, bagus bagus. Tunggu sebentar, setelah aku membuat beberapa ramuan tambahan serang 1000 poin ke makhluk undead, kita berdua masing-masing dapat satu buah. Lalu sisakan satu untuk Xin Yu, sisanya kita jual dengan harga selangit, hanya tukar dengan koin emas!”
“Hm, setuju!”
Kemudian, aku mengeluarkan berbagai ramuan herbal di samping Murong Shanshan, lalu membeli sepuluh Botol Kosong dan memulai sintesis obat.
Satu buah rumput Tongxin, tiga buah Bunga Qingyou, cahaya berkilauan——
“Ding～!”
Sistem mengingatkan: Selamat! Sintesis ramuan berhasil!
“Debam～!”
Sebotol ramuan jatuh ke dalam bungkusanku. Langsung kukeluarkan, kulihat——benar ramuan Tongxin. Setelah digunakan pada Pedang Bulu Terbang, seketika muncul catatan di bawah pedang: Daya serang terhadap makhluk undead meningkat 1000 poin!
Tampaknya kali ini benar-benar untung besar! Serangan dasar Pedang Bulu Terbang sendiri sudah mencapai 2100 poin. Ditambah 1000 poin ini, saat membunuh makhluk undead daya serang relatif meningkat menjadi 3100 poin——sungguh mengerikan!
Dengan cepat memproduksi, setelah menyelesaikan sepuluh buah, aku menyisakan satu buah untuk Xin Yu, lalu mengeluarkan satu buah untuk digunakan Murong Shanshan. Tersisa 7 buah. Murong Shanshan berpikir sejenak, lalu mengedit pengumuman di Sistem: "Plaza Gerbang Timur Kota Bulan Perak menjual ramuan suci yang secara permanen menambah 1000 poin serangan terhadap makhluk undead! Cukup oleskan ke senjata untuk tambahan serangan permanen. Buruan datang, harga tertinggi yang menang!"
Informasi ini baru saja dikirim beberapa menit lalu, plaza Gerbang Timur Kota Bulan Perak hampir meledak oleh kerumunan. Banyak sekali orang, bahkan lebih ramai daripada kerumunan di stasiun kereta saat musim mudik!
Kerumunan orang mulai mengerumuni. Murong Shanshan mengangkat sebotol ramuan sambil tersenyum: "Semua bisa lihat jelas, ramuan ini bisa menambahkan 1000 poin kerusakan terhadap undead ke senjata. Siapa yang mau menawar, serukan harga kalian! Stok terbatas, harga tertinggi menang!"
Baru saja selesai bicara, seorang pencuri berteriak: "5000 Koin emas!"
Murong Shanshan menutupi mulutnya sambil tertawa kecil. Seorang Pedang di belakangnya marah: "Dasar! Ini tambahan 1000 poin serangan! Kau kira ini shaobing? 5000 Koin emas mau dapat? Mimpi! Aku tawar 100.000 Koin emas!"
Murong Shanshan menunjukkan senyum manis: "Baik, teman sekelas ini menawar 100.000 Koin emas. Ada yang lebih tinggi? Ingat, ini tambahan 1000 poin serangan spesifik ke undead. Ke Lembah Arwah atau wilayah luar membasmi monster akan jauh lebih efisien, pasti bisa meningkatkan kecepatan naik level kalian beberapa tingkat!"
"Selesai bicara, Murong Shanshan melirikku dengan penuh makna, senyum nakal terukir di wajahnya."
Aku seketika paham, lalu menyelak kerumunan sambil berteriak: "Wah, serangan 1000 poin! 100 ribu koin emas cuma setara 50 ribu RMB, ini harga murah! Aku tawar 500 ribu koin emas!"
Murong Shanshan tersenyum tipis, sebagai lelangtris dia sungguh pedagang curang kelas kakap!
"Baik, seorang peserta menawar 500 ribu koin emas. Ada yang mau menaikkan harga? Jika tidak, ramuan setara senjata dewata ini akan jadi milik si dia nih～～～"
Dari kerumunan terdengar suara geram: "Gak boleh! Barang bagus begini jangan dijual murah! Aku tawar... 2 juta koin emas! Itu... bisa cicil gak..."
Si cantik mengangkat alis, berkilah: "Cicil? Ini bukan bank! Kumpulin dulu koinnya atau isi langsung via top-up online. 1 RMB tukar 2 koin. Bisa pakai e-banking atau Alipay. Top-up via sistem transaksi game juga bisa, dukung top-up Bank ABC, ada diskon 3% lho!"
Murong Shanshan tak henti memancing, sementara aku terus menghasut: "Serangan 1000! Sialan, 2 juta koin mah murah! Bahkan 5 juta koin pun masih worth it!!"
Para hadirin manggut-manggut setuju: "Cepetan, sebelum kehabisan! Hei L***, kumpulin koin dari para saudara, sumbangan berapapun diterima!"
Ada yang berlarian memberitahu: "Si cantik Murong menjual ramuan serangan seharga 5 juta koin emas! Cepat transfer ke bank!"
Nian Shao Qing Kuang di samping menggelengkan kepala, bergumam: "Licik sekali! Aku yang bijaksana ini kenapa mau melayani dua bos ini ya..."
……
Hasilnya, lelang terbuka setengah jam kemudian dibuka kembali dengan senyuman memikat Murong Shanshan. Plaza Gerbang Timur Kota Bulan Perak dipadati orang, bahkan ada yang sampai terdesak ke bawah pohon besar di luar benteng, sambil membunuhi Beruang Kecil berteriak: "Bangsat kau ini! Minggir! Susah payah kumpulin uang buat beli ramuan serangan!"
Di kerumunan terus ada yang nawar. Saat harga terdongkrak ke 4,5 juta koin emas, Murong Shanshan nyaris tak bisa menahan senyum: "Paman, terima ramuannya. Saya terima saja 4,5 juta ini～～!"
Sang paman girang mengambil ramuan, lari ke sudut untuk menambahkan serangan ke senjatanya. Murong Shanshan tetap bersemangat melelang sisa ramuan hingga pukul lima sore. Total terjual 5 botol dengan harga rata-rata 4 juta per botol!
Dua botol terakhir tak laku mahal. Tampaknya orang kaya Kota Bulan Perak jarang yang datang sore ini. Kami memutuskan berhenti dan menyimpan dua botol. Hasil 20 juta koin emas dari 5 botol itu sudah cukup untuk menaikkan semua skill kami ke tingkat langit.
“Inilah keuntungan profesi Ksatria, jika diganti dengan profesi Penyihir, mungkin kita akan bangkrut hanya untuk mempromosikan skill. Skill Penyihir sangat beragam, satu skill elemen api saja terbagi menjadi: Bola Api Kecil, Bola Api Besar, Ledakan Api, Hujan Api, dan berbagai macam lainnya. Jika semua empat elemen sihir dinaikkan ke Langit, mustahil tidak bangkrut!”
Bisa dikatakan, Skill Langit memang disiapkan untuk orang kaya. Pemain biasa bahkan jika naik ke level 125 pun hanya bisa menghela nafas. Bagaimana tidak, satu skill saja membutuhkan 500 ribu RMB, bukan jumlah yang bisa ditanggung sembarang orang. Tentu saja, bos super kaya seperti Hong akan mempromosikan semua skillnya. 500 ribu? Dia bisa menghabiskan jumlah segitu hanya untuk mencari aktris level 2 di tempat hiburan kelas atas, sama sekali tidak masalah.
Murong Shanshan takut aku memonopoli 2 juta keping emas, dengan wajah memelas dia berkata: "Lin Fan, meskipun ramuan ini bukan buatanku, tapi aku sampai serak berteriak. Bagaimana kalau koin emasnya dibagi setengah?"
Aku merenung sejenak, lalu berkata: "1 juta keping emas bukan jumlah kecil. Aku bisa memberikannya, tapi ada syaratnya!"
Si cantik langsung memerah padam pipinya: "Dasar bangsat! 1 juta keping emas mau menukarnya dengan tubuhku?"
"Bangsat! Aku tidak minta itu. Cuma ingin... ciuman?"
"Jangan! Di sini banyak orang, nanti terlihat!"
Benar saja, beberapa orang bodoh di sekitar melotot ke arahku, samar-samar terdengar seseorang berkata: "Kali ini benar, Lin Fan si bajingan itu lagi mengganggu Murong Shanshan!"
Ucapan ini juga didengar oleh Murong Shanshan, seketika dia menunjukkan ekspresi sangat tersakiti. Aku yang sudah kesal langsung menariknya masuk ke Toko Perlengkapan sebelah. Kalau dibiarkan para pemain terus mengawasi, bukan tidak mungkin ada yang negeri intervensi.
Murong Shanshan tersenyum kecut, melihat jam dan berkata: "Ibu akan sampai di perusahaan kita dalam setengah jam. Kita sebaiknya log off lebih awal untuk persiapan?"
Aku mengangguk, lalu menghubungi Xin Yu yang sedang di markas. Langsung kuteleportasi ke markas dan menyodorkan botol ramuan tongxin cao padanya. Xin Yu memeriksa lalu berseru girang: "Ini benar bisa meningkatkan serangan 1000 poin terhadap makhluk undead?"
Kujawab: "Tentu, data tidak mungkin bohong. Kamu sendiri lihat kan~~ Cepat pakai, lalu kita log off. Ke aula untuk menyambut ibu Shanshan. Ini pertama kalinya dia datang ke wilayahku, harus disiapkan dengan baik~~"
"Hmm!"
Xin Yu memasukkan ramuan ke dalam bungkusan, lalu tersenyum: "Log off saja. Aku beri tahu Xue Han dulu."
Aku pun log off. Ganti baju bersih, lalu naik ke gedung untuk menjemput Murong Shanshan. Hari ini kedatangan Murong Xuan, bagaimanapun juga aku harus lebih dekat dengan Shanshan. Meski Xin Yu dan Lu Xuehan mungkin merasa diabaikan, toh cuma satu malam. Dua mereka pasti paham logika sederhana ini.
Murong Shanshan mengenakan mantel wol merah muda yang indah, tapi tetap tak bisa menutupi "kebanggaan" di dadanya. Saat ia menuruni tangga dengan langkah kecil, Xin Yu dan Lu Xuehan juga muncul. Xin Yu memakai setelan jas wanita seragam, Lu Xuehan juga mengenakan setelan serupa. Keduanya terlihat seperti gadis cantik level dewa di perusahaan. Tentu saja, jika melihat lebih dekat badge dada, mereka adalah pimpinan cantik di perusahaan.
Empat orang langsung menuju aula. Wang Xue dan Feng Shen sedang saling mengirim sinyal mata, namun tertangkap basah oleh kami. Keduanya tampak malu-malu. Wang Xue bertanya: "Kenapa kalian datang ke depan sekarang? Seharusnya sedang latihan leveling kan~"
Murong Shanshan maju sambil tersenyum: "Sebentar lagi Ibu datang, mau mentraktir kita makan. Makanya kita menunggu di sini."
Wang Xue terkekuk: "Ibu Shanshan mau datang ya, hehe, bagus sekali. Kita juga bisa melihat seperti apa legenda wanita karier tangguh itu~~"
Murong Shanshan merendah: "Wanita karier tangguh apa sih, sebenarnya cerewet juga. Setiap kali datang selalu mengkritikku habis-habisan~~"
Wang Xue terkekuk ringan: "Manajer Shanshan terlalu menjaga profil rendah~~"
“Jadi, Murong Shanshan sedang mengobrol dengan Wang Xue di sana, sementara aku berlari ke ruang satpam untuk berdiskusi dengan Feng Shen tentang cara memperkuat mekanisme pengaman teraman serta dia meminta saranku tentang cara 'melahap' Wang Xue. Aku tak tahu harus menjawab apa, akhirnya kukatakan padanya: 'Tunggu sampai waktunya telah matang, atau putuskan saja untuk menikahi Wang Xue, itu juga bisa. Jika kalian menikah, perusahaan akan menghadiahkan kalian satu set properti komersial lebih dari 100 meter persegi!'”
Feng Shen berseri-seri kegirangan: “Kalau begitu nanti malam aku akan berdiskusi dengan Xue, lihat kapan pernikahan ini bisa dilaksanakan. Sekarang kami memang terbentur masalah tidak punya rumah sehingga tak berani membahas pernikahan!”
“Bangsat!”
Aku merasa tertipu, tapi tetap berkata: “Baiklah, jika kau dan Wang Xue menikah, hm... Aku dan Shanshan yang akan membiayai resepsi karyawan seluruh perusahaan di Hotel Sheng Lou, sekaligus membantu menyiapkan kamar pengantin. Jangan bilang kami pelit ~~”
Feng Shen menangis terharu: “Bos, kau benar-benar seperti orang tua regenerasi bagiku ~~~”
Aku tertawa terbahak: “Tidak sepenuhnya untukmu. Nanti, rawat baik-baik Wang Xue ya.”
Baru saja selesai bicara, sebuah mobil hitam pekat telah berhenti di depan gerbang perusahaan. Dua orang turun, satu adalah Murong Xuan yang beraura elegan, satunya lagi asisten dari perusahaannya.
Murong Shanshan sudah menyambut keluar, mesra menggandeng lengan ibunya sambil tersenyum: “Ibu, kami sudah menunggumu dua jam!”
Semua orang langsung terdiam. Jelas-jelas belum sampai sepuluh menit, bisa dibesar-besarkan sampai segitunya.
Murong Xuan sepertinya sudah lama mengetahui karakter putrinya, tersenyum manis dan berkata: "Kesabaranmu bisa menunggu seseorang lebih dari dua jam? Hehe, dalam ingatanku, hanya Lin Fan yang bisa membuatmu menunggu tiga bulan? Bahkan Ibu, mungkin kau tidak sabar menunggu beberapa menit saja～～～"
Murong Shanshan tanpa malu berkata: "Ibu~ Ibu, bagaimana bisa kau tidak mempercayaiku? Nah, hari ini kita makan di mana?"
Murong Xuan sedikit mempertimbangkan, lalu berkata: "Terserah kamu. Bagaimana kalau di Edinburgh? Katanya suasana di sana elegan, masakannya juga cukup mahal……"
"Baik!" Murong Shanshan langsung menyetujui.
Murong Xuan kemudian menyapu pandangannya ke orang lain, akhirnya memandangi Xin Yu dan Lu Xuehan. Setelah lama menatap, dia bertanya: "Kalian adalah... Xin Yu dan Lu Xuehan?"
