Terpaksa kutinggalkan rencana semula. Setelah menghancurkan sekelompok Ghoul dengan pedang laser, kukendalikan kuda menuju bawah kota Bulan Perak.
Pemain Silver Moon City di atas tembok sudah berbaris siap siaga, pasukan panah menjulurkan kepala untuk mengamati. Dengan terkejut berkata: "Bangsat! Yang naik kuda putih itu bukan Lin Fan? Kenapa dia dikejar-kejar tentara arwah-arwah gelisah sampai segitu parahnya, perlu minta tolong orang turun menyelamatkan dia nggak?"
Seketika seseorang menjawab: "Idiot! Lin Fan perlu diselamatkan sama elu? Lagian, sekarang keempat pintu gerbang Silver Moon City sudah ditutup paksa sama NPC, siapa yang turun sekarang pasti MATI. Kecuali pake Scroll Kembali ke Kota baru bisa selamat!"
Sambil mereka ngobrol, aku sudah mengeluarkan Scroll Kembali ke Kota dari bungkusan dan berlari ke depan. Setelah menjaga jarak, aku menghancurkan scroll itu. Cahaya putih berkedip, dan aku sudah muncul di dalam kota.
Melihat ke atas, di tembok timur yang bertahan memang ada kekuatan dari Firdaus yang Hilang. Xu Lin, Lu Xuehan dan Xin Yu semua ada di sana, di belakangnya pasukan panah berbaris rapat siap siaga!
Aku segera menyimpan Kuda Langit, dengan cepat memanjat tangga samping ke dinding pertahanan kota. Sampai di samping Xin Yu dan Lu Xuehan, Xin Yu tersenyum: "Shanshan sekarang ditemani Guozi nonton TV. Eh, dengerin TV. Channel game udah nyiarin langsung serangan monster ini, Fei'er jadi komentator. Meski Shanshan nggak bisa liat, tapi dia bisa paham betul situasi lapangan!"
Aku mengangguk. Tersenyum: "Kalau gitu kita harus tampil baik, jangan sampe Shanshan denger kita di pertahanan kota ini kelakuannya kayak cucu."
Xu Lin tersenyum tipis. Berkata: "Berhenti bercanda! SEKARANG JUGA monster akan sampai di bawah kota, entah berapa banyak jumlahnya, sepertinya tak terlihat akhir dari pasukan arwah gelisah ini!"
Nyatanya, saat ini Dataran Perak Bulan hampir dipenuhi oleh Resimen Arwah Gelisah di mana-mana. Dalam jumlah yang sangat besar, jika mengacu pada formasi resmi Resimen Arwah Gelisah yang Aku dan Murong Shanshan bunuh saat melakukan Quest Transformasi Kelima, maka pasukan penyerang arwah di bawah kota ini setidaknya terdiri dari sekitar 50 resimen seperti itu. Bahkan mungkin lebih, singkatnya, bahkan pertempuran di bawah kota Prancis Lingtong pun tidak semenakjubkan ini. Selain itu, kekuatan udara arwah-arwah gelisah juga sangat mencolok, Gargoyle menari-nari ke atas bawah, siap kapan saja untuk melakukan hantaman ke pasukan manusia di dalam kota.
Aku berdiri di samping tembok pertahanan, menginjak batu tembok dengan satu kaki. Menundukkan kepala melihat ke bawah, pasukan Ghoul di bawah kota berjejalan rapat. Gargoyle di langit juga sedang berusaha mendekati, cahaya langit hampir tertutupi. Kota Bulan Perak diselimuti kegelapan.
Xu Lin memandangi rombongan monster itu. Dengan sedikit kekhawatiran berkata: "Lin Fan ~~ Apakah kita benar-benar bisa mempertahankan hari ini?"
"Bisa!" Aku mengangguk mantap, berkata: "Orang kita yang tewas akan langsung hidup kembali di dalam kota, setiap manusia bisa hidup kembali tak terbatas kali. Jika masih gagal mempertahankan hadiah... Bagaimana mungkin kita bisa menjaga perang negara di masa depan?"
Xin Yu di samping terkekuk: "Benar, serangan kota monster. Mungkin kita akan lebih banyak mengorbankan, tapi pasti tidak sampai gagal bertahan. Kecuali pihak resmi Yueheng tidak mau terus menghasilkan uang!"
Saat itu, pasukan arwah-arwah gelisah akhirnya datang mengalir seperti banjir, dengan cepat mencapai bawah tembok Kota Bulan Perak.
Aku segera memerintahkan: "Pasukan panah, serang sewenang-wenang!"
Dua barisan pemanah di tepi tembok segera bergantian menembak, tiba-tiba hujan panah tercurah dari atas tembok. Keunggulan posisi tinggi meningkatkan kerusakan busur. Di bawah pencucian hujan panah, para Ghoul bertumbangan berubah menjadi tumpukan tulang. Hanya beberapa makhluk kebencian yang masih bertahan dengan susah payah, mengayunkan sabit mereka dengan keras menghantam pintu gerbang kota.
Sayangnya, tembok Kota Bulan Perak sangat kokoh, mana mungkin bisa diatasi hanya dengan beberapa makhluk kebencian?
Gelombang pertama pasukan Ghoul belum sepenuhnya habis, mereka terus berdatangan ke bawah tembok. Pertahanan di sisi tembok kami cukup kuat, tiga sisi lainnya mungkin juga serupa. Basically serangan gelombang pertama Ghoul tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Xin Yu berjalan mendekatiku. Kuangkat satu tangan merangkul pinggang rampingnya hingga tubuhnya condong ke luar tembok. Dentang senar busur bergema, beberapa makhluk kebencian yang sedang menghantam pintu langsung roboh. Xin Yu berseru gembira: "Banyak poin pertahanan kota! Sebenarnya untuk apa sih?"
Kugelengkan kepala sambil tersenyum: "Tak tahu. Kalau kau lebih banyak membunuh monster, setelah pertahanan kota selesai pasti dapat manfaat nyata!"
Di bawah kota, serangan Ghoul semakin intensif. Mereka nyaris tidak takut mati saat menerjang ke bawah kota, cakar dan taring tajam mereka menyerang gila-gilaan di kaki tembok pertahanan. Meski efeknya minimal, tetap membuat orang merinding. Aku segera berbalik dan memerintahkan: "Pasukan panah di belakang dan yang berkumpul di plaza bawah kota serta jalan utama kota, mulai lakukan tembakan parabola dengan mode damai!"
Seketika, pasukan panah yang telah lama menunggu dengan senang hati menerima perintah. Hujan panah berjatuhan dari dalam kota ke luar. Terus-menerus mencucuri pasukan besar Ghoul yang terkonsentrasi tinggi. Xu Lin di atas tembok juga tidak mau ketinggalan, melepaskan mantra area elemen api yang kuat. Dalam guyuran hujan api, serangan pasukan Ghoul semakin terlihat memucat, seolah-olah murni datang untuk menyumbangkan poin!
Sekitar lebih dari dua jam kemudian, pasukan Ghoul Arwah Gelisah kehilangan lebih dari separuh. Komandan misterius di belakang akhirnya memutuskan menggunakan pasukan makhluk kebencian murni! Makhluk kebencian level 135 yang ditingkatkan, darahnya tidak terhitung kali lipat lebih banyak dari Ghoul. Mengandalkan serangan pasukan panah untuk memusnahkan semuanya di bawah kota sudah tidak sesederhana sebelumnya.
Maka, aku berbalik dan memberi perintah: "Zhangjian Xiaozhu, satukan kavaleri dalam kota, persiapkan untuk membuka pintu dan melakukan serbuan kilat. Jangan sampai kavaleri tidak tahu harus berbuat apa."
Zhangjian Xiaozhu yang sudah lama bersemangat segera tertawa: "Baik, tidak masalah! Apakah kavaleri Tim Violet juga akan bergabung dalam operasi ini?"
Aku melihat sekeliling, plaza dipenuhi kavaleri. Ternyata tidak hanya anggota Firdaus yang Hilang, tapi juga Tim Violet. Setelah mengamati beberapa lama, akhirnya di kerumunan orang kulihat bayangan Ayue sedang memerintahkan sesuatu pada seorang Penyihir.
Aku segera berlari ke sana: "Ayue. Serahkan kavaleri guildmu ke Zhangjian Xiaozhu untuk bersama-sama melakukan serangan kilat, setuju?"
Ayue menoleh dan langsung tersenyum: "Baiklah, cukup kau yang memberi perintah! Kami siap dikerahkan kapan saja!"
Kemudian menyusul, Ayue menemukan seorang ksatria kurus kering. Ternyata dialah bos kavaleri Tim Violet. Aku SEKARANG JUGA membawanya untuk bernegosiasi dengan Zhangjian Xiaozhu. Setelah kedua pihak pura-pura mengungkapkan kekaguman satu sama lain, hampir 40.000 kavaleri dari kedua guild ini kini terkonsolidasi dalam satu kesatuan!
Secara paralel, kabar juga sampai: TOT dan Pedang & Mawar telah mengambil tindakan serupa dengan mengerahkan kavaleri untuk menembus formasi. Bagaimanapun juga, logistik untuk pasukan panah dan penyihir menjadi tidak praktis setelah perang berkecamuk sepenuhnya. Sangat penting untuk menghemat anak panah dan Ramuan Biru yang mereka bawa. Serbuan ksatria tidak hanya meningkatkan keterlibatan pemain ksatria, tapi juga membawa seratus manfaat tanpa satu kerugian pun bagi seluruh situasi.
Hampir tiga jam. Aku terus memperhatikan Xin Yu dan Xu Lin bersenang-senang di atas kota, sudah menahan amarah. Sekarang saatnya keluar untuk bertarung habis-habisan!
Memanggil Kuda Langit. Aku dan Zhangjian Xiaozhu berjalan sejajar di barisan terdepan, lalu menoleh sambil tersenyum ke para pemain ksatria di belakang: "Saudara! Perjalanan keluar kota kali ini mungkin takkan kembali. Jadi setelah keluar, berperanglah habis-habisan untuk balik modal!"
Semua orang segera menghunus pedang atau tombak, berseru serempak: "Kami mau kumpulkan poin! Jangan ada yang menghalangi!"
Maka. Aku tersenyum, lalu melalui negosiasi dengan NPC penjaga kota, menukar 10000 poin reputasi untuk membuka pintu gerbang sekali, kemudian memimpin detasemen kavaleri bergerak keluar. Derap kaki kuda yang menggelegar mengguncang langit Kota Bulan Perak.
Karena perbedaan kecepatan gerak. Serigala Kecil001 sudah lebih dulu keluar kota sebelum kami semua, berubah menjadi bola api yang mengamuk di tengah pasukan makhluk kebencian. Xu Lin dan Xin Yu dengan kompak menggunakan Serangan Api Hantu dan hujan panah untuk membuka jalan. Skill Lei Dong Jiu Tian Lu Xuehan juga memicu gemuruh di bawah tembok pertahanan, bar darah makhluk kebencian terus berkurang di bawah serangan sihir dahsyat ini.
Kuda Langit berlari terlalu cepat. Alhasil aku justru menjadi orang kedua yang keluar kota setelah Serigala Kecil001. Kali ini tak ada jeda, langsung mengayunkan pedang membantai makhluk kebencian di depan. Pedang dewa yang sakti tak terbendung. Makhluk kebencian berjatuhan berkelompok, sementara pasukan gabungan Firdaus yang Hilang dan Tim Violet yang datang belakangan membentuk formasi segitiga, menyobek lubang di jantung Resimen Arwah Gelisah.
“Aku yang terdepan! Jika Zhangjian Xiaozhu adalah pisau tajam formasi kavaleri, maka aku tak ubahnya pelopor pertama!”
“Braak!”
Cahaya pedang laser menyembur ke langit, makhluk kebencian berhamburan hancur berkeping. Beberapa bahkan terlempar ke udara, saat jatuh tak hanya MATI sendiri tapi juga menimpa kawan seperjuangan.
Dengan bantuan kavaleri, tekanan di atas kota berkurang drastis. Pasukan panah dan penyihir bisa fokus melampiaskan seluruh perhatian pada monster di depan. Mesin perang terus menggerus unit arwah-arwah gelisah yang tak kenal takut. Makhluk kebencian berjatuhan, mengeluarkan jerit kesakitan sebelum MATI.
Poin pertahanan kota terus meroket di tengah pembantaian intensitas tinggi. Tak terhitung tentara arwah-arwah gelisah tumbang di bawah Kota Bulan Perak. Setiap detik, makhluk kebencian dan ghoul bergelimpangan dalam genangan darah. Tapi kekhawatiranku belum terjawab. Jika cuma ghoul dan makhluk kebencian, Pasukan Pengawal Istana pimpinan Nana saja sudah cukup.
Dua jam berlalu cepat. Kavaleri yang bertarung bersamaku sudah kehilangan dua pertiga kekuatan. 10.000 lebih pasukan tersisa masih bertarung sengit, tapi takdir mereka jelas: MATI dan teleport balik ke kota. Mustahil membuka pintu gerbang lagi - area itu sudah dipenuhi ghoul dan makhluk kebencian. Pintu terbuka? Mereka akan membanjiri kota!
Tapi pada saat itu. Situasi paling mengancam nyawa terjadi——dari markas utama Resimen Arwah Gelisah datang perintah, pasukan Gargoyle yang sebelumnya diam mengintai di kejauhan akhirnya bergerak, mereka menggerakkan sayap berputar-putar di udara. Dan mulai menyerang pasukan kavaleri di bawah kota!
Hanya dalam waktu kurang dari sepuluh menit, sejumlah besar kavaleri tumbang, mereka tidak bisa menyerang Gargoyle, sementara serangan Gargoyle yang terus-menerus sangat menyiksa!
Saat pertahanan hampir jebol, Zhangjian Xiaozhu menunjuk ke dataran Silver Moon di kejauhan. Terkejut berteriak: "Bos! Lihat itu apa, kilauan emas?"
Aku berbalik melihat. Langsung tertawa terbahak: "Pasukan Ksatria Emas dari Kota Angin Puyuh akhirnya datang!"
