Li Long Ma adalah kuda ras naga. Untuk mengembangkan kawanan Li Long Ma, kualitas kuda betina tidak boleh terlalu jelek.
Huo Long Ma adalah pasangan kawin yang paling ideal, tapi hanya ada satu ekor. Jadi semua jenis kuda yang bisa digunakan di medan perang bisa dibawa untuk dikawinkan.
Tunggangan kuning keabu-abuan milik Markus adalah jenis kuda perang yang cocok, meski berjenis kelamin jantan.
Gorret, Yesaya, dan Blair semuanya memiliki kuda yang pada dasarnya bisa digunakan di medan pertempuran, dan itu adalah kuda betina——kuda betina umumnya tidak mudah dikirim ke medan perang, lebih jinak, cocok untuk para bangsawan atau keturunan bangsawan seperti mereka yang tidak terlalu suka berperang.
"Aku rasa sebentar lagi kita tidak akan punya kuda tunggangan." Gorret menatap tunggangannya yang sedang ditunggangi Li Long Ma dengan semena-mena, ekspresi wajahnya sulit dimengerti.
Yang paling penting, kuda betina ini jelas-jelas tidak sedang dalam masa birahi, ia dipaksa melakukan hubungan seks oleh Li Long Ma.
Ini adalah kebiasaan buruk Liszt, tunggangannya Huo Long Ma sudah dinodai oleh Li Long Ma, apalagi kuda-kuda milik orang lain, tentu tak bisa lolos.
Markus tersenyum.
Tidak jelas apakah dia bersenang-senang melihat kuda Gorret diperkosa, atau sedang membayangkan masa depan Kota Bunga yang dipenuhi kuda-kuda.
Dengan singkat dia berkata: "Kuda betina yang hamil pun masih bisa ditunggangi, masa kehamilan sekitar 11 bulan, tujuh bulan pertama masih bisa ditunggangi, setelah tujuh bulan harus dikurangi frekuensinya. Selain itu hindari perjalanan jauh dengan kecepatan tinggi, ini akan meningkatkan risiko keguguran."
Markus sangat paham tentang kuda, tapi dia bukan yang paling ahli di Kota Bunga.
Yang paling memahami kuda-kuda adalah budak tani yang terdampar dari Pulau Xiaopapa, Barton Si Mata Satu. Dia pernah mengangkut kuda untuk Keluarga Xiaopapa, menjelajah utara-selatan, minum air di belakang toilet, dan telah melihat berbagai jenis kuda.
"Tuan Lord, aku belum pernah melihat kuda lebih gagah dari Li Long Ma. Pasti ia memiliki keturunan luar biasa." Barton Si Mata Satu berusia sekitar 45 tahun, dengan kumisan tebal dan satu mata buta sementara satunya menyipit seperti celah.
Untuk menguji keahlian profesionalnya.
Liszt menyuruhnya menilai kuda Li Long Ma.
"Lalu menurutmu, apa garis keturunannya?"
"Aku pernah melihat kuda berdarah monster. Kuda Naga Api yang sering Tuan Lord tunggangi itu juga berdarah monster. Pernah juga kulihat kuda campuran dari monster Heiyan Ma dengan kuda biasa, hasil perkawinan di peternakan Kerajaan Gaolubao."
Barton menggelengkan kepala: "Tapi varietas itu tak segagah Li Long Ma... Tubuhnya lebih besar, tapi sorot mata dan semangatnya kurang. Jadi kuduga, darah campurannya pasti lebih tinggi dari monster... Mungkin monster, tak bisa kupastikan."
Dia sudah memperkirakan tinggi garis keturunan Li Long Ma, tapi masih kurang. Ini adalah Kuda Naga sejati.
"Liszt tidak berniat mengungkapkannya, harus rendah hati. Dia menanyakan beberapa pertanyaan tentang kuda kepada Baton Mata Satu, yang dijawab dengan sangat rinci dan meyakinkan.
Jadi dia langsung berkata: "Baton, beritahu aku margamu."
Wajah Baton Mata Satu menjadi suram: "Tuan Lord, Baton dulunya yatim piatu, tidak punya marga. Dibesarkan oleh pedagang kuda sejak kecil, kemudian dibeli oleh Lord Papa Kecil dari Kerajaan Gaolubao. Sejak itu aku selalu berdagang kuda untuk Lord Papa Kecil."
"Begitu ya." Liszt menganggukkan kepala, "Apakah kamu pernah menikah?"
"Tidak."
Tidak menikah berarti tidak masalah punya marga atau tidak——jika menikah dan memiliki keturunan, harus ada sedikit warisan. Saat itu mungkin Baton akan mengganti namanya menjadi Baton*Mata Satu?
"Kalau begitu, kamu tidak perlu menggarap sawah lagi. Aku mempekerjakanmu sebagai kusir kastil, khusus bertanggung jawab mengelola peternakan kuda dan merawat kuda-kuda kastil."
Baton bersujud gembira: "Baton pasti akan merawat peternakan kuda Yang Mulia dengan baik!"
Kusir bukan hanya berarti perawat kuda, tapi juga pelayan resmi kastil. Ke depannya selama tidak membuat kesalahan, kebutuhan hidup akan terjamin.
Dalam sistem bangsawan, pelayan adalah elemen sangat penting yang menanggung seluruh pekerjaan kastil dan mempertahankan operasional internal.
Pada dasarnya.
Pelayan bisa dibagi menjadi lima jenis: pelayan lantai atas, ksatria pengawal, pelayan lantai bawah, pelayan dapur, dan pelayan luar ruangan.
Pelayan lantai atas, termasuk guru privat, dokter keluarga, dan perawat bangsawan tua. Mereka umumnya tidak tinggal di kastil, tapi bisa makan bersama bangsawan di lantai atas.
Ksatria pengawal, termasuk pengawal yang bekerja kasar di medan pertempuran, dan pengawal yang ikut bertempur. Mereka memiliki keluarga sendiri.
Pelayan lantai bawah, termasuk kepala pelayan, pelayan pria, dan pelayan wanita. Mereka adalah kru utama kastil yang tinggal di lantai bawah.
Pelayan dapur, yaitu pelayan yang bekerja di area dapur.
Selain itu ada pelayan luar yang merupakan sebutan umum, mencakup kusir, tukang kereta, penjaga hutan, pemburu, penjaga gerbang, tukang kebun, dll. Biasanya tinggal di rumah terpisah di luar kastil dan bekerja memelihara kuda, merawat bunga, atau berburu untuk kastil.
"Jika" bangsawan kelas tinggi, pembagian tugas pelayan akan lebih spesifik.
Protokol lobi, ahli hidangan, sommelier, tukang cuci, manajer domestik, pelayan kamar pribadi, asisten pribadi, penata busana, pelatih kuda, pelatih anjing, badut, pemain harpa, drummer, pemain seruling - singkatnya setiap kebutuhan bangsawan bisa diisi oleh pelayan khusus.
Menjadi pelayan merupakan hal "worth it" untuk dibanggakan bagi rakyat jelata.
Dibandingkan Budak tani, pelayan jelas menikmati kehidupan yang lebih sejahtera dan pekerjaan yang lebih ringan. Di antara para bangsawan pun, hubungan tuan-hamba akan terbentuk. Banyak bangsawan kecil yang menjadi pelayan bagi bangsawan besar. Contohnya Gorret, sebagai ksatria bangsawan yang jatuh miskin, dia adalah guru privat keluarga Liszt.
Bahkan Pangeran Kepulauan Karang, Sky Knight yang menguasai segala hak hidup-mati di pulau ini, bangga menjadi kusir bagi Adipati Batu Safir.
Semakin lama tinggal di kastil kota kecil ini, Liszt semakin menyadari: kesetaraan tidak pernah ada antar manusia.
"Urus Li Long Ma dengan baik, Patton. Akhir-akhir ini dia sangat kelelahan. Aku tidak ingin suatu hari melihatnya terjatuh di atas tubuh seekor kuda betina." Liszt menatap Li Long Ma yang terus bekerja siang-malam, berkata dengan sungguh-sungguh.
Melalui celah mulut Li Long Ma yang terbuka, Patton mengamati kondisi giginya dengan cermat: "Ini masih kuda muda yang gagah, sedikit gelisah itu wajar. Cuaca semakin panas, birahinya akan mereda seiring waktu. Tapi kita harus mengatur frekuensi kawinnya dengan kuda-kuda betina."
"Prioritas pertama adalah memastikan Kuda Naga Api hamil."
"Mengerti, Tuan." Patton segera masuk ke peran sebagai kusir, memanggil Liszt dengan sebutan "Tuan".
……
Untuk mempercepat kehamilan Kuda Naga Api, Liszt memutuskan tidak lagi menunggangi Li Long Ma dan Kuda Naga Api. Dia menggantinya dengan kuda biasa untuk terus berlatih teknik memanah.
Ketika dia di pertengahan Juli, mengendarai kuda biasa yang bisa bergerak cepat, berhasil memanah semua target satu per satu tanpa melenceng jauh dari pusat sasaran. Markus mengumumkan bahwa "Teknik Memanah Dasar"-nya secara resmi lulus dan bisa mulai bertapa "Panah Majemuk". Dengan perhitungan penuh, dia hanya belajar selama seminggu.
Jadi, untuk pembelajaran "Panah Majemuk", dia memiliki kepercayaan diri yang besar, berharap bisa menguasainya sepenuhnya ketika bulan Agustus tiba.
"Tuan, es krim Anda." Thomas menghidangkan secangkir es krim yang harum.
Di bawah cuaca terik yang tetap rajin berlatih memanah, Li mengambil es krim dan menyantapnya dengan lahap, sensasi dingin dari kepala hingga kaki menciptakan kenikmatan yang tak terlukiskan. Tanpa bantuan es krim, bir dingin, dan jus dingin, dia pasti tidak akan berlatih memanah di musim panas ini.
Untungnya tambang batu nitrat mini kini telah selesai ditambang, total mendapatkan 300 nitrat yang cukup untuk memproduksi es dalam jumlah memadai setiap hari di kastil.
Malam hari di ruang perpustakaan dan kamar tidur Li, selalu diletakkan beberapa balok es untuk menurunkan suhu.
Dengan adanya es, musim panas ini baru terasa tidak terlalu menyiksa.
