Ingin membeli Doson.
Ingin mengubah Doson menjadi perlengkapan magis.
Li Zhi merasa harus melepaskan tali anjing Doson, biarkan dia mengajari Grani bagaimana menjadi manusia - Warcraft menengah bukanlah sesuatu yang bisa disentuh penyihir biasa.
Di ruang tamu kastil, tamu dan tuan rumah duduk sesuai posisi.
Mungkin karena reputasi "pertapa" atau kesan elit sihir, status penyihir di masyarakat cukup tinggi, termasuk kelas menengah-atas yang berhak naik ke lantai dua kastil.
"Inikah es krim legendaris Kastil Tulip? Katanya ini penemuanmu?" Saat pelayan pria membawa es krim, Grani langsung terpikat oleh warna-warnanya yang unik.
Es krim adalah makanan mewah. Dibutuhkan banyak es untuk membuat sedikit es krim, orang biasa sama sekali tak mampu membeli.
Grani hanya pernah mendengar, belum pernah mencicipi.
“Coba saja, seluruh Pulau Karang selain Kota Bunga, hanya Kastil Tulip, Kota Elang, Kastil Beer, dan Benteng Shisu yang bisa menikmati hidangan beku lezat ini.” Liszt telah menjual formula ini ke Empat Orang: Li Weis, Li Weila, Aubrey*Hop, Brandon*Batu.
Bangsawan lain ingin membeli, tapi tak rela mengeluarkan uang.
Grani mengangkat gelas, mencicipi sedikit: "Hmm, ini es dari alam? Bukan buatan sihir, menarik. Bagaimana cara membuatnya?"
“Formula es krim ini sangat bernilai.”
“Aku tidak butuh formula es krim. Ingin tahu dari mana asal esnya? Baron Li Zhi, jangan katakan kastilmu yang kecil ini punya gudang es di bawah tanah.”
Membuat es dengan batu sendawa sebenarnya bukan rahasia yang perlu dijaga ketat.
Tapi nada bicara Grani membuat Liszt tidak nyaman, sehingga dijawab dingin: “Tuan Grani, aku mengundangmu ke Kota Bunga untuk membuat perlengkapan dan mengajariku pengetahuan tentang sihir, bukan untuk mengajarimu. Harap kamu mengoreksi cara berpikirmu.”
Grani menyendok es krim, tetap tak sadar diri: “Mencari kebenaran adalah sifat dasar Penyihir baik. Cuaca masih panas, bahkan sihir es saja sulit digunakan, apalagi membuat es secara alami. Ini penemuan penting, kuharap kau mau mengajarkanku.”
“Mengajarkan pengetahuan butuh biaya.”
“Berapa koin emas?”
Dari situasi yang terlihat, demi mengetahui cara membuat es dengan batu sendawa, Grani bahkan rela membeli informasi ini dengan koin emas.
Liszt memutar bola matanya, ide langsung muncul: "Koin emas tidak kukurangi. Kau ingin tahu cara aku membuat es, sederhana saja. Bekerjalah dengan sungguh untukku selama periode ini, setelah pekerjaan selesai, secara alami akan kuberitahu prinsip pembuatan es padamu."
Granit mengerutkan kening: "Aku benci bekerja sambil menyimpan keraguan."
"Karena itu, dengan jaminan kualitas, selesaikan pekerjaan secepat mungkin, maka kau bisa segera terbebas dari keraguan." Liszt berbicara tanpa basa-basi, dia sudah memahami cara berinteraksi dengan Penyihir baik - tidak perlu sungkan, langsung hardik saja——di sinilah Kota Bunga, Penyihir baik takkan bisa membuat keributan di sini.
"Baiklah, mari bicarakan pekerjaan. Di mana mutiara hitam untuk perlengkapan magis yang kau minta?"
"Thomas, ambilkan mutiara hitamku di lemari ruang perpustakaan." Baru saja dia masuk ke ruang perpustakaan, mengeluarkan mutiara hitam sebesar bola basket dari dimensi permata, lalu menyimpannya di lemari untuk mengelabui mata.
Thomas segera membawa mutiara hitam tersebut.
Diletakkan di atas meja.
Mutiara hitam ini tidak berbentuk bulat sempurna, agak bengkok-bengkok, secara visual kurang menarik. Tapi menurut estetika Liszt, bagi Granit yang belum pernah melihat mutiara hitam lebih besar, ini sempurna: "Tak masuk akal, tak masuk akal! Mutiara hitam saja sudah luar biasa, apalagi yang sebesar ini!"
Dia mengelus mutiara hitam dengan tangan: "Energi sihir air yang melimpah, seolah membawaku ke atas lautan. Pasti dia lahir dari laut dalam, oh, ada juga aura sejarah yang pekat, kurasakan dia sudah eksis selama ratusan tahun!"
“Apakah menurutmu ini bisa ditempa menjadi perlengkapan magis penekanan badai?”
“Tentu saja, ini bahkan lebih baik dari yang kusangka, material terbaik untuk membuat perlengkapan magis... Tapi material yang kubawa mungkin tidak cukup, aku perlu membeli lebih banyak.”
“Kau mau pergi sekarang?”
“Tidak-tidak, tak perlu pergi. Aku akan menulis surat agar Charlie yang membelikan. Hanya bahan pendukung yang kurang, bahan inti masih cukup.”
Charlie adalah magang penyihir bertubuh kurus itu.
Grani bekerja cukup gesit. Ia segera meminta alat tulis dan mulai menulis surat kepada rekan sesama penyihir untuk meminta bantuan pembelian material. Surat itu diberikan ke Charlie, lalu rombongan pedagang bunga akan membawanya ke Kota Karang saat berangkat. Rekan penyihir itu tinggal di dekat Kota Karang.
“Baron Li Zhi, aku butuh ruang kerja independen. Membuat perlengkapan magis, apalagi dengan material sebaik ini, membutuhkan waktu lama.”
“Di kota banyak rumah baru dibangun. Kau bisa pilih satu.” Li Zhi berdiri, “Aku akan antarmu ke kota sekarang untuk memilih ruanganmu.”
Grani tidak membawa kuda, dan ternyata dia tidak bisa menunggang kuda.
Akhirnya pelayan pria yang menunggangi kuda bersamanya.
Tibalah mereka di kota kecil.
Mata Grani tak berhenti mengamati. Dia melihat lahan kosong luas yang sudah terencana rapi dengan selokan drainase, tepi jalan, area hijau. Meski belum dibangun, sudah terbagi menjadi petak-petak. Beberapa bangunan telah dirobohkan, diganti deretan rumah baru yang tertata rapi.
Pejalan kaki tidak banyak, di waktu ini, kebanyakan orang yang sedang tidak sibuk bertani, sedang memindahkan batu di dermaga.
Hanya di area bengkel, segerombolan budak tani yang sibuk bekerja.
"Di sini... ternyata tidak ada... kotoran?" Dia mengamati cukup lama sebelum akhirnya berkata dengan terkejut.
"Kota Bunga melarang buang air sembarangan, di sini dibangun toilet. Semua penduduk harus ke toilet untuk buang hajat." Yang menjawab adalah Gorret yang baru saja tiba, "Tuan Granney, lama tidak bertemu. Semoga Anda menyukai Kota Bunga, lingkungan di sini lebih indah daripada Kota Karang."
"Aku harus mengakui, jalanannya bersih. Tapi dibandingkan kemakmuran Kota Karang, tempat ini terlalu terpencil."
"Tergantung bagaimana Anda mendefinisikannya. Rumah pelacuran, kasino, kedai minuman - semuanya tidak ada di Kota Bunga. Hidup lebih tenang. Lagi pula Kota Bunga hanyalah sebuah kota kecil." Gorret mengangkat bahunya, "Bila sudah terbiasa dengan ketenangannya, Anda pasti akan jatuh cinta pada sisi ini. Tentu saja, malam-malam yang membosankan memang sulit dijalani."
Freya sudah hamil empat bulan lebih, tidak bisa ngewe. Hiburan malam Gorret hanya bisa mengandalkan tangannya.
Liszt harus menasihati: "Perlakukan Freya dengan baik, Penasihat Gorret." Jika tidak diingatkan, bisa jadi senjata ini akan menggoda gadis-gadis kota kecil mana lagi.
Gorret tertawa kecut: "Tentu saja."
Mengelilingi kota kecil ini bolak-balik.
Grani tidak memilih rumah di sini: "Pekerjaanku membutuhkan ketenangan, Baron Li Zhi, suara pembangunan rumah di kota kecil terlalu bising dan tidak cocok, tolong sediakan rumah yang lebih terpencil." Dia menyukai kota ramai, namun pekerjaan memerlukan ketenangan, karena itu dia mengasingkan diri di Kota Lumut yang reyot.
"Kalau begitu, Penasihat Gorret, pilihlah satu rumah terpisah untuk Grani di rumah barumu di Desa Gandum Kecil, sebagai tempat tinggal dan studio kerjanya."
"Seperti yang Anda kehendaki."
