Dengan Mata Magis-nya, Liszt takkan melewatkan kelahiran peri serangga sekalipun.
Peri Corn Grass pun tak luput dari observasinya. Di tepi sawah Corn Grass, sebatang Corn Grass tak mencolok ditemukan memiliki jejak energi magis samar pada bulirnya.
“Akhirnya menemukanmu, cepatlah besar dan bekerja untukku.”
Setelah memastikan, Liszt segera memanggil Chongwuguan Rom Tong Anggur dan berpesan: "Corn Grass ini sedang meramu peri serangga Corn Grass, atur anggota tim penjaga ulat untuk berjaga siang-malam, jangan sampai ada kesalahan sedikit pun."
"Yang Mulia tak perlu khawatir, Rom akan turun langsung mengawasi. Pasti peri serangga Corn Grass ini lahir dengan lancar tanpa gangguan!" jawab Rom dengan girang. Menyaksikan kelahiran peri serangga baru telah menjadi pemandangan sehari-hari di Kota Bunga, benar-benar wilayah yang dicahayai kemuliaan ksatria.
Liszt juga memerintahkan pengurus Desa Barley Gergil: "Jangan sekali-kali lupa memberi pupuk dan menyirami Corn Grass ulat ini. Segera beri tahu aku jika ada tanda penyakit atau kelayuan."
Proses kehamilan peri serangga normalnya memakan waktu sepuluh hari hingga setengah bulan, asalkan nutrisi cukup dan perawatan teliti. Mayoritas kasus gagal karena tidak terdeteksi atau perawatan yang buruk.
Tapi di Kota Bunga, masalah seperti itu tidak ada.
"Satu elf kecil, sembilan peri serangga. Jumlah makhluk magis di wilayahku hampir menyamai Li Weila." Pikirnya dengan puas. Hanya masalah waktu untuk melampauinya.
Saat Li Weila menerima wilayah feodal, dia memperoleh satu peri Tulip kecil dan dua belas peri serangga. Dalam tiga tahun berikutnya, satu peri serangga mati, tetapi dua peri serangga baru lahir di wilayahnya. Jadi sekarang dia memiliki tiga belas peri serangga. Pemeliharaan makhluk-makhluk ini membuat Kota Elang tetap makmur.
Namun potensi Kota Elang masih jauh tertinggal dibandingkan Kota Bunga.
Tidak ada bisnis monopoli yang menghasilkan arus kas seperti seafood atau sabun bunga; tidak ada varietas ramuan ajaib yang beragam - dia hanya memiliki ramuan Tulip Hitam yang dibagikan Liszt; juga tidak ada Warcraft menengah atau Kuda Naga. Bahkan jika pasukan ksatria dibentuk, itu hanyalah pasukan biasa.
Kota Bunga menguasai Kuda Darah Hitam. Pasukan ksatria yang akan dibentuk di masa depan pasti bisa menyaingi unit elit seperti Ordo Ksatria Kota Karang.
Tentu saja, Li Weila bukanlah target Liszt.
Dia tidak sampai membandingkan diri dengan wanita. Yang lebih diperhatikannya adalah kapan bisa melampaui Li Weis: "Li Weis mencapai Knight Bumi sebelum dewasa, bakatnya dipuji. Tapi aku sudah menyusul, sama-sama Knight Bumi elite! Sekarang tujuanku sama dengannya: naik ke Sky Knight!"
Jalan mengonsumsi obat berjalan mulus, membuat Liszt penuh ambisi: "Sky Knight bagiku seperti mengambil sesuatu dari tangan... Pangeran dijuluki Sacred Sword Ombak oleh orang Kerajaan Elang. Aku akan terkenal sebagai Sacred Sword Api!"
Ksatria menunggang kuda menyerbu terutama menggunakan pistol.
Saat berhadapan sendirian, pedang menjadi senjata utama.
Sky Knight sudah tak perlu menyerbu bersama pasukan besar, cukup satu orang dengan sebilah pedang bisa menyapu bersih Ordo Ksatria biasa beranggota ratusan. Maka dijuluki Sacred Sword, bergelar Sword Saint.
Sekarang.
Sang Calon Flame Sword Saint Liszt*Tulip sedang menuju kantor pemerintah untuk menggelar rapat dengan para pejabat kota kecil.
"Konselor Gorret, dan hadirin semua, aku berencana mempromosikan peternakan ayam di Kota Bunga." Dia malas mencari alasan untuk pendapatnya, langsung memerintah sesuai tuntutan misi asap. Lagi pula tak ada yang berani mempertanyakan. "Dalam setengah bulan ke depan, skala peternakan harus mencapai seribu ekor, tidak, seribu lima ratus ekor!"
Beternak ayam bukan pekerjaan sederhana, tingkat kematian cukup tinggi. Ini perlu dipertimbangkan.
Setelah jeda, dia melanjutkan: "Beternak ayam untuk kastil, subsidi pakan dari kastil. Setelah besar, dikembalikan ke kastil. Tapi telur yang dihasilkan induk ayam selama itu akan dibeli kastil dengan harga pasar sebagai upah peternak. Ada yang perlu ditambahkan?"
"Yang Mulia, sepertinya tak ada petani mau beternak ayam jago. Apa kita hanya ternak induk ayam?" tanya Yesaya. Dia tahu induk ayam tetap bertelur meski tanpa pejantan.
Tapi tanpa kawin dengan ayam jago, telur induk tak bisa menetas.
Liszt tanpa pikir panjang langsung memberikan solusi: "Buat standar, petani yang mau beternak ayam harus memelihara sembilan induk ayam dengan satu ayam jago. Yang punya syarat boleh coba menetaskan telur sendiri, anak ayam ini menjadi milik petani. Tentu saja, kalian juga harus verifikasi, rumah tangga yang tidak memenuhi syarat pemeliharaan ayam dilarang beternak."
Musim dingin hampir tiba, kalau bahkan kandang ayam pun tidak bisa dibangun, memelihara ayam hanya akan membuat mereka mati kedinginan... Jika mau membiarkan ayam tinggal bersama manusia, tidak perlu kandang khusus, bisa ditoleransi.
Setelah diskusi singkat, aksi beternak ayam segera dilaksanakan.
1.500 ekor ayam dialokasikan per KK, hanya membutuhkan 150 KK saja, mudah memilih petani yang memenuhi syarat. Bersamaan itu, Kafilah Bunga Indah dan Kafilah Duri juga mendapat pemberitahuan untuk membeli bibit ayam dari kota-kota besar, bahkan ayam dewasa, untuk dikirim ke Kota Bunga.
"Dalam setengah bulan, sebelum salju musim dingin tiba, mencapai skala 1.000 ekor ayam bukan masalah." Gorret menghitung dengan jarinya, "Biasanya Kota Bunga mulai turun suhu dan salju sekitar pertengahan Desember, terus berlanjut secara terputus selama dua bulan sampai pertengahan Februari tahun depan ketika suhu mulai naik."
Liszt menggoyang-goyangkan anggur merah dalam gelasnya di jamuan makan kastil: "Bukan hanya Kota Bunga, separuh Pulau Karang akan diselimuti salju, hanya saja Kota Bunga berada di sudut timur laut yang paling parah terkena dampak." Dia menduga salju mungkin dibawa oleh aliran dingin skala kecil.
"Di Bumi, suhu sering turun drastis dengan datangnya arus dingin."
Dunia ini tidak jelas, tetapi prinsip dasarnya mungkin tidak berbeda jauh. Pulau Karang adalah pulau, terkena dampak arus dingin yang sangat signifikan, meskipun hanya arus kecil.
"Ngomong-ngomong, Konselor Gorret, bagaimana persiapan pencegahan dingin untuk musim dingin?"
"Oh, tenang saja Yang Mulia. Demi upah menyedihkan saya tahun ini, Kota Bunga pasti tidak akan ada satu pun budak tani yang mati beku! Aku bersumpah demi cahaya kejayaan ksatria! Jika ada yang mati, aku akan pergi ke Kerajaan Elang sendiri untuk menangkap budak pengganti!" Gorret berlebihan berkata.
Sikapnya ini sebenarnya ingin menghibur dan mencairkan suasana pesta.
Sejak Liszt mengubah pesta secara bertahap menjadi rapat kerja, suasana hiruk-pikuk pesta bangsawan yang normal sudah jarang muncul. Semua sudah terbiasa membicarakan pekerjaan sambil makan-minum.
Ini mungkin terkait dengan watak Liszt yang menyukai ketenangan.
Sedangkan Gorret menyukai keramaian.
Dengan elegan memotong steak, Liszt yang tidak terpengaruh oleh Gorret tetap mempertahankan aura tenangnya: "Pekerjaan pencegahan dingin hanya bagian dari strategi musim dingin. Musim dingin tahun ini, para budak tidak boleh menganggur. Kita harus terus membuka proyek konstruksi untuk merombak infrastruktur Kota Bunga."
Faktor gila infrastruktur telah merasuk ke dalam roh Liszt - Jika ingin kaya, bangun jalan terlebih dahulu!
