Gadis lima belas tahun ingin belajar sihir, namun Penyihir baik tidak mudah ditemukan. Saat ia menyelidiki ke berbagai pihak, akhirnya mendapat alamat persembunyian seorang penyihir.
Penyihir itu malah bertanya apakah dia punya uang, tentu saja dia tidak punya uang.
Maka penyihir itu menolak dengan kasar: "Tidak punya uang mau belajar sihir apa? Minggat!"
Paris tidak putus asa, dia terus mencari penyihir. Setelah ditolak tiga penyihir, akhirnya dia berhasil menjadi magang seorang penyihir wanita. Namun, sang penyihir wanita itu memperlakukannya sebagai bahan eksperimen. Setidak tidak tahan menanggung penderitaan eksperimen sihir "perampasan rasa sakit", dia melarikan diri.
Selain luka di sekujur tubuh, tidak mempelajari satu pun sihir.
Kelaparan dan kedinginan, jatuh sakit hampir mati, kemudian diselamatkan sekelompok perampok yang tinggal di selokan, akhirnya menjadi perampok juga.
Awalnya mengira seumur hidup hanya bisa menjadi anggota tikus yang hidup dalam kekotoran, hidup dari mencuri.
"Hasilnya tanpa sengaja terlibat dalam peristiwa besar yang dahsyat." Parris bercerita dengan tenang: "Di Pegunungan Maple Merah Kadipaten Maple, bersemayam seekor naga jahat, Naga Cahaya. Ia membuat seluruh pegunungan menjadi ilusi seperti fatamorgana, tak ada yang tahu di mana persisnya lokasinya."
Karena naga ini, seluruh penduduk kota di sekitar Pegunungan Maple Merah telah mengungsi.
Saat itu, Penyihir Besar istana Kadipaten Maple tiba-tiba muncul dengan ide gila - ia ingin mencuri kekuatan mistik Naga Cahaya.
"Entah dari buku sihir mana ia membaca catatan bahwa dalam kondisi tertentu, manusia yang dibunuh naga akan menjadi hantu bayangan seperti ular putih yang disebut Hantu Naga Putih. Lalu dengan dalih memberikan darah naga, didukung para bangsawan, ia memabukkan banyak tikus untuk membantu membuat Hantu Naga Putih."
Wajah cantiknya menampakkan ekspresi kebencian: "Dan aku, adalah salah satu tikus yang terbutakan oleh darah naga. Jika tak ada keajaiban, mungkin aku sudah mati."
"Jadi kau tidak mati, malah menjadi Hantu Naga Putih?" Liszt terkejut. Ini pertama kalinya ia mendengar bahwa orang yang dibunuh naga bisa menjadi hantu bayangan.
Bukankah ini sama seperti legenda kuno tentang manusia yang menjadi antek harimau?
"Bai Long Chang yang sebenarnya adalah eksistensi seperti hantu. Menurutmu, apakah aku terlihat seperti hantu?... Penyihir Besar itu tidak tahu bahwa ada perampok yang mencuri catatan penelitiannya, sehingga kami akhirnya tersadar. Tapi sudah terlambat, Naga Cahaya muncul tepat di depan mata kami."
Naga Cahaya berukuran sedang muncul dan menghilang secara bergantian. Para tikus telah ditandai oleh Penyihir Besar dengan simbol yang menarik perhatian Naga Cahaya. Ini adalah sihir pasif yang tidak bisa dihapus, menyuling kemarahan manusia setelah mati, lalu menggabungkannya dengan kekuatan mistis Naga Cahaya untuk mencoba mengkonsentrasikan Bai Long Chang yang diinginkannya.
Tikus-tikus dibunuh satu per satu dengan sadis, tapi Bai Long Chang tetap tidak terwujud.
"Kami terus melarikan diri untuk menghindari tangkapan Naga Cahaya dan Penyihir Besar, sambil merancang strategi penanggulangan. Perampok yang mencuri catatan itu menemukan metode untuk membalikkan tanda sihir: dengan rela mempersembahkan diri menjadi Bai Long Chang yang hidup... Akhirnya kami berhasil, kami menjadi Bai Long Chang yang hidup."
"Bai Long Chang yang hidup?" Sorot mata Liszt mengamati Paris dari ujung kepala sampai kaki, tidak bisa memahami kondisi seperti apa ini.
Paris sepertinya mengerti pemikiran Liszt.
Dia mengulurkan tangan kirinya, menggulung lengan baju hingga memperlihatkan bagian lengan putih yang berkilauan.
“Namun sekejap kemudian, lengan putih ini tiba-tiba menonjolkan urat-urat hijau, kemudian dari dalam daging tumbuh sisik-sisik satu per satu, telapak tangan di ujungnya juga berubah secara bertahap dari tangan manusia menjadi cakar binatang buas yang terdistorsi: 'Manusia tidak pernah memiliki manusia anak naga, karena kekuatan naga akan mengikis segala sesuatu tentang manusia. Kekuatan pengikisan ini oleh para Penyihir disebut 'Chang', Chang Naga Putih adalah hasil akhir dari manusia yang terkikis.'"
Mata Magis diaktifkan.
Liszt bisa melihat kekuatan sihir di tangan kiri Paris yang melimpah dan aktif, bahkan menarik energi sihir yang tersebar di udara, terkonsentrasi di lengannya membentuk kabut hitam samar.
"'Chang Naga Putih yang sebenarnya adalah benda seperti hantu putih. Kami rela mempersembahkan diri, terkikis oleh kekuatan naga agar bisa bertahan hidup. Seiring meningkatnya kekuatan pengikisan, cepat atau lambat akan menelan kami, menjadi Chang Naga Putih sejati... atau mungkin hanya kematian biasa.'"
Paris menarik kembali perubahan ini, lengannya kembali menjadi putih seperti semula.
Tapi Liszt tak bisa melupakan lengan monster yang mengerikan tadi yang telah meninggalkan bayang-bayang di hatinya. Dengan kagum dan sedih dia bertanya: "Apakah pengikisan ini tidak bisa dibalikkan?"
"Ya, selama menggunakan kekuatan naga, korosi akan semakin parah. Jadi, selama tidak sembarangan menggunakan kekuatan yang bisa melawan Sky Knight dan Penyihir Besar, mungkin aku masih bisa bertahan sepuluh tahun." Paris menghela napas, tanpa menunjukkan penyesalan atau kekecewaan, "Kami menyebut diri sendiri sebagai Pengikut Naga Hitam."
Dia berhenti sejenak, tiba-tiba menambahkan: "Kurasa, jika aku melepaskan seluruh kekuatan, Sky Knight juga bisa terluka parah."
Kalimat tambahan yang tidak perlu ini punya makna jelas——berharap Liszt mempertimbangkan matang-matang bagaimana memperlakukannya, jangan mengandalkan ayahnya yang seorang Sky Knight untuk bertindak semena-mena.
Mungkin terlalu serius mendengarkan cerita.
Atau mungkin tidak pernah terpikir untuk bertindak semena-mena, Liszt justru terkagum: "Kamu yakin dengan melepaskan kekuatan Pengikut, benar-benar bisa melukai Sky Knight?"
"Tentu, kalau tidak, bagaimana dulu kami bisa membunuh Penyihir Besar istana itu."
"Kalian membunuh Penyihir Besar?"
"Kami berempat yang selamat sebagai Pengikut Naga Hitam, masing-masing mengorbankan nyawa, mencakar Penyihir Besar istana sampai terkoyak." Paris tertawa getir, "Kemudian kami terus membunuh bangsawan-bangsawan yang menipu tikus-tikus jadi tumbal, bahkan membentuk pasukan bayaran, sampai Kadipaten Maple mengerahkan Dragon Knight... Setelah balas dendam, kami bubar dan mengungsi."
Paris dan kawan-kawan menjadi buronan Kadipaten Maple.
"Setelah bersembunyi beberapa waktu, Negeri Baja dan Kerajaan Elang meledak perang baru, dia diam-diam kembali ke kampung halaman. Selanjutnya, inilah kisah di Kota Bunga ini."
"Setelah mendengar kisah."
Liszt merenung selama seperempat jam, baru berkata: "Paris, jadi menurutmu, kamu tidak sembarangan membunuh bangsawan? Lalu jika tidak menggunakan kekuatan hantu, kamu bisa hidup sepuluh tahun? Jika digunakan, bisa meledakkan kekuatan membunuh Sky Knight? Terakhir, kamu hanya diburu oleh Kadipaten Maple, di Kadipaten Safir tidak pernah membunuh lagi?"
Paris mengangguk.
Liszt bertanya lagi: "Lalu, bagaimana dengan teknik menghilangmu itu?"
"Warisan sebagian kemampuan naga cahaya, bisa menyesuaikan cahaya di sekitar tubuh untuk efek menghilang, cuma teknik kecil." Setelah mengatakan itu, dia meneguk teh susu, "Identitasku sudah kuceritakan, jadi masih ada keraguan apa?"
"Kepercayaan butuh waktu untuk dibangun."
Liszt tak berniat terus menerus mengejar jawaban, langsung berkata: "Mengingat kekuatanmu dan kemampuan khususmu, aku ingin merekrutmu sebagai penjagaku, melindungi keamanan diriku. Jika kamu setuju, aku bersedia membayarmu satu koin emas setiap bulan."
"Aku bisa terima misi penjaga, tapi upah satu koin emas tidak cukup. Aku butuh rumah besar lengkap dengan taman; Aku ingin memulihkan status rakyat merdeka Maggie, dan minta Knight Bumi mengajarinya latihan energi tempur; Aku juga butuh kuda, plus dua pelayan."
"Berhenti!"
Li menjawab dengan tenang: "Aku mempekerjakanmu untuk bekerja, bukan untuk bersenang-senang. Imbalannya satu koin emas, status rakyat merdeka untuk Maggie, ditambah satu rumah di zona permukiman bangsawan. Lainnya, selesaikan sendiri!"
