Urusan buah darah ular dipercayakan pada kafilah dagang miliknya sendiri dan kafilah Kastil Tulip.
Ia juga mengirim surat ke Si Gendut Aubrey*Hop di Kastil Beer, meminta bantuan menyelidiki dan membeli sejumlah buah darah ular.
Setelah semua ini dilakukan, sambil menunggu kabar buah darah ular dan hasil penyelidikan Paris, ia merenungkan cara memburu Durumikita.
"Durumikita memburu sirene ke sini, artinya Ake adalah umpan terbaik... Tapi aku tak mungkin membiarkan Ake terluka, jadi memancing Durumikita di laut bukan pilihan."
Tidak bisa di laut, harus di tepi laut.
Untuk memancing Durumikita secara tepat, identitas sirene Ake mutlak diperlukan.
Dalam hati Liszt, Ake sangat penting: "Mungkin bisa memancing di darat, tapi bagaimana caranya? Atau bagaimana Durumikita melacak sirene Ake? Dengan apa ia melacak?"
Ia masuk ke ruang insekta.
Bertanya pada Ake.
Ake memiringkan kepala sambil berpikir sejenak.
Menjawab: "Kakak, Ake juga tidak begitu paham, di tengah lautan selalu tidak bisa melepaskan diri dari Durumikita. Mungkin berdasarkan energi Ake di dalam air laut, seperti anjing pemburu bisa melacak mangsa melalui aroma di udara, mungkin Durumikita juga bisa melacak Ake melalui air laut."
Pada dasarnya bisa disimpulkan, Durumikita melakukan pelacaran dengan metode seperti ini.
"Ake, aku berencana memburu Durumikita," kata Liszt. "Ini mungkin membutuhkan kerjasamamu untuk memancing Durumikita keluar dari lautan."
"Apakah Kakak bisa mengalahkan Durumikita?"
Meskipun tidak ada maksud merendahkan dalam pertanyaan Ake, hal ini tetap melukai harga diri Liszt. Dengan nada yang ditinggikan ia berkata: "Asal persiapan matang, seekor Warcraft laut level menengah biasa saja, membunuhnya semudah membalikkan telapak tangan!"
"Wah, Kakak hebat sekali." Ake menepuk-nepuk tangan. "Kakak, apa yang harus Ake lakukan? Langsung masuk ke laut untuk memancingnya?"
"Masuk ke laut terlalu berbahaya. Meski aku perlu menggunakanmu sebagai umpan untuk Durumikita, keselamatanmu tetap yang paling utama." Liszt mengusap-usap rambut biru laut Ake. "Aku berencana mencari selokan di tepi pantai sekitar Kota Bunga untuk diperlebar. Kamu tunggu di hulu selokan, pancing Durumikita masuk ke aliran sungai!"
Laut adalah wilayah kekuasaan Warcraft laut.
Liszt mustahil bisa mengalahkan Warcraft laut level menengah di laut, bahkan yang belum dewasa sekalipun. Jadi memancing Durumikita ke darat adalah langkah paling krusial.
Namun.
Tiba-tiba dia teringat, sepertinya pernah menonton di program 《Manusia dan Alam》 bahwa ular laut bisa naik ke darat. Dalam dokumenter itu dijelaskan, ular laut bertelur di pantai berpasir.
Artinya, Durumikita mungkin bisa bergerak bebas di darat juga.
Bagaimanapun, ular laut tetaplah ular, dan semua ular bisa merangkak.
Tapi setelah dipikir lagi.
Warcraft laut hidup di laut dalam, secara logika sudah beradaptasi dengan kehidupan bawah laut. Gerakannya di darat pasti sangat terbatas. Jadi apapun yang terjadi, Durumikita harus dipancing naik ke darat.
Dia mengeluarkan alat tulis dan mulai melukis sketsa di meja.
Menggambar garis pantai dan aliran sungai secara sederhana.
Menggaris lingkaran di hulu sungai: "Ake, ini posisimu. Ketika Durumikita berenang menyusuri sungai, aku akan memutus jalan mundurnya dari sini. Di sekitar sini akan kubuat Doson melepaskan Tusukan Batu, mengisi area dengan Tusukan Batu padat untuk membatasi gerakan Durumikita."
Dia menjelaskan rencana itu kepada Ake.
Sambil terus merevisi rencana perburuan: "Durumikita panjangnya sekitar 8 meter, postur tubuh pendek dan gemuk. Berdasarkan rasio, diameter tubuhnya bisa melebihi 40 cm, jadi jarak antar Tusukan Batu harus kurang dari 40 cm... Tusukan Batu hanya penghalang untuk Warcraft laut, perlu lebih banyak belenggu. Bisa disiapkan jaring kapal."
Lukisan dan tulisan yang padat.
Membuat rencana terlihat sempurna.
Namun baik Tusukan Batu, jaring kapal, maupun penyumbatan saluran air hanyalah hambatan biasa. Bisa membatasi gerakan Durumikita, tapi tidak bisa melukainya secara signifikan.
Liszt tidak merasa bahwa di hadapan Durumikita yang menguasai empat sihir elemen air, tujuh Knight Bumi termasuk dirinya, Markus, Griffin, Lase, Longdong, Rick, dan Paris bisa dengan mudah membunuh Warcraft laut tingkat menengah.
Jika Paris berubah wujud menjadi Pengikut Naga Hitam, mungkin bisa.
Tapi begitu dia bertransformasi untuk bertempur besar, kemungkinan akan menghadapi kematian. Liszt tidak rela menukar nyawanya dengan nyawa Durumikita.
Belum lagi Paris adalah jaminan penting yang akan menyertainya di medan pertempuran, sekedar hari-hari yang telah mereka lewati bersama pun membuatnya tak tega mengorbankan gadis itu.
Seolah membaca kerutan di dahi Liszt, Ake tiba-tiba berkata: "Kakak, Ake ini penyihir. Ake juga bisa ikut bertarung."
"Kamu tidak perlu turun tangan. Aku baru akan mengizinkanmu bertarung setelah menjadi Penyihir Besar. Untuk sekarang, fokuslah belajar sihir." Liszt menolak dengan tersenyum.
Meski Paris tidak bisa bertarung habis-habisan, dia bisa menjadi kunci keamanan dalam perburuan Durumikita.
Jika misi pemburuan gagal, di saat genting Paris bisa menyelamatkan dirinya dan sirene Ake yang menjadi umpan. Transformasi singkat tidak akan banyak mengurangi umurnya. Artinya, perburuan Durumikita bagi Liszt memiliki risiko tertentu, tapi tidak sampai membahayakan nyawa.
Ia perlu berkonsentrasi merancang cara untuk memberikan pukulan telak kepada Durumikita.
"Wuwa!"
"Wuwa!"
"Jela yang baru bangun tidur langsung merangkak ke rambut Liszt, mengacaukan alur pikirannya. Tapi juga memberinya inspirasi baru - mungkin bisa menanam duri di tubuh Durumikita menggunakan Jela - tapi dipikir-pikir lagi, khawatir makhluk itu akan langsung bersujud ketakutan oleh sihir Durumikita."
"Dulu peluru batu delima Doson benar-benar membuat Jela ketakutan."
"Benar, Elf Kecil tidak berguna, tapi aku punya naga!"
Matanya tiba-tiba berbinar: "Hampir lupa aku punya energi sihir naga Huo Long, jika mengkonsentrasikan semua energi sihir naga, seharusnya bisa membentuk naga api raksasa dengan radius puluhan meter... Dengan daya ledak naga api ini, membakar dari dalam ke luar, pasti bisa membakar Durumikita sampai mati."
Kecepatan gerak naga api energi sihir kecil tidak terlalu cepat.
Pertama-tama harus membatasi pergerakan Durumikita.
Cara membatasinya sudah ada di depan: tusukan batu, jaring kapal, menyumbat saluran air, dll.
Dia segera menambahkan: "Bisa menggunakan air karet, menuangkan banyak karet ke sungai sampai air berubah menjadi larutan karet. Dipadukan dengan tusukan batu, jaring kapal, dan lumpur, dalam beberapa menit harus bisa merekatkan Durumikita, sepenuhnya membatasi gerakannya untuk dibakar naga api."
Pergerakan harus dibatasi, langkah berikutnya juga harus membatasi sihir Durumikita.
Untuk ini mungkin perlu mengandalkan daya tarik buah darah ular, mengganggu empat kepalanya, mengacaukan pemikiran keempat kepala itu.
“Benar, misi asap yang sedang dijalankan Paris, hadiahnya sepertinya sebuah catatan penelitian, apakah di dalamnya tercatat metode untuk menaklukkan Durumikita?”
Seluruhnya dua jam.
Dia menghabiskan waktu di ruang insekta, terus-menerus merevisi rencana perburuan, pada dasarnya telah menyusun alur utama operasi. Dengan penuh keyakinan memberi kode operasi - Operasi Penggorokan Ular.
Zaman kala ada Liu Bang menyembelih ular memulai pemberontakan.
Kini ada Liszt menyembelih ular... menyembelih ular... pokoknya menyembelih ular!
Ake melihat ekspresi Liszt yang mulai lega, penasaran bertanya: "Kakak, sudah menemukan cara untuk membunuh Durumikita?"
"Cuma Warcraft laut level menengah." Liszt menyimpan skema Operasi Penggorokan Ular, tersenyum tipis, "Jangan terlalu dipikirkan, fokuslah belajar sihirmu. Saat persiapan selesai, Durumikita akan jadi daging panggang ular laut."
