Mutiara merah muda seukuran telur ayam, setelah dibersihkan terlihat pola bergambar api di permukaannya. Awalnya Li Si-te mengira ini mutiara properti api, namun Mata Magis mengamati warnanya biru muda. Sama seperti siput laut, properti air.
Mutiara hitam juga berproperti air, namun efeknya bisa menghalau energi angin.
Mutiara merah muda sebesar telur ini konsentrasi energinya lebih pekat daripada mutiara hitam terbesar dalam koleksi Li Si-te.
"Aku mungkin tak bisa meneliti ini, lebih baik serahkan pada Chris." Sekarang dia menanggung hidup Penyihir Chris*Kebenaran, selain membuat ramuan ajaib, semua pekerjaan terkait sihir bisa dipercayakan padanya.
Di dalam Bengkel Sihir.
Chris menatap mutiara merah muda, mengangguk serius: "Yang Mulia, ini benda berenergi magis kuat. Saya perlu meneliti efeknya dulu sebelum memberi analisis."
"Menyusahkanmu."
"Dengan senang hati melayani Anda."
Li Si-te tiba-tiba bertanya: "Chris, apa kamu yakin bisa naik ke tingkat Penyihir Besar?"
Chris berpikir sejenak, lalu menjawab: "Sudah ada sedikit kemajuan, tapi aku masih perlu lebih banyak persiapan. Jika semuanya berjalan lancar, mungkin dalam setahun aku bisa mengejar gelar Penyihir Besar. Jika tidak lancar, mungkin butuh beberapa tahun untuk mencapainya."
"Jangan ragu untuk meminta bantuanku. Selain itu, aku berharap kamu segera naik pangkat menjadi Penyihir Besar. Saat itu tiba, aku akan membangun menara penyihir untukmu di Pulau Kuda Hitam sebagai tempatmu mengejar kebenaran."
Chris berseru dengan sukacita: "Terima kasih, Yang Mulia Viscount!"
Berbeda dengan pedagang kelas dua seperti Elkeson, dia sungguh-sungguh mencintai sihir dan meneliti kebenaran. Memiliki menara penyihir merupakan kehormatan besar dan benefit baginya.
Percakapan singkat berlangsung.
Setelah meninggalkan mutiara merah muda, Li berpamitan pergi.
Kembali ke kastil, Nyonya Abi sudah membersihkan daging siput laut raksasa - daging Warcraft ini secara alami menjadi milik Li.
"Warcraft laut siput raksasa, andai bisa diternak... Sayang, pengetahuan tentang peternakan Warcraft laut tidak ada. Demi mutiara merah muda, terpaksa membunuh siput... Untungnya, tidak hanya memberikan mutiara merah muda, tapi juga menyumbangkan daging siput dan cangkang indah."
Dia membersihkan cangkang siput, lalu melubangi bagian ujungnya yang tajam.
Ditiupnya perlahan.
Seketika mengeluarkan suara terompet yang berat, terdengar hingga sangat jauh, efeknya bahkan lebih kuat daripada pengeras suara. Saat mengaktifkan Mata Magis, terlihat kilau energi sihir pada cangkang kerang saat ditiup, membuktikan bahwa efek pengeras suara ini terkait dengan sihir, bisa dianggap sebagai jenis sihir sederhana.
"Ini juga harus diberikan kepada Chris, biarkan dia meneliti. Mungkin bisa menciptakan terompet dengan efek pengeras suara besar. Dengan terompet magis seperti ini, bisa berfungsi sebagai 'alarm serangan udara'. Saat krisis, meniupnya mungkin bisa membangunkan bahkan orang yang sedang tertidur lelap."
Meski tidak bisa membuat pengeras suara dengan efek yang sangat kuat.
Sebagai hiasan yang dipajang di rak antik ruang perpustakaan, tetap menjadi pemandangan yang memesona.
"Sayangnya hanya ada satu kerang laut besar, terlalu sedikit," pikirnya.
……
Namun.
Saat dia merasa kerang laut besar hanya ada satu dan hadiahnya tidak terlalu berharga, Ake tiba-tiba membawa kabar baru: "Kakak, Danau Mutiara Hitam telah diduduki banyak kerang laut besar yang sedang bertarung dengan kerang raksasa. Dasar danau juga dipenuhi banyak kerang raksasa besar yang melawan invasi kerang laut."
"Kerang laut dan kerang raksasa sedang bertarung?"
"Ya Kak, dulu Kakak menyuruh Ake mencari kerang raksasa yang sangat besar. Ake tidak pernah menemukannya, tapi sekarang di Danau Mutiara Hitam muncul banyak kerang raksasa dengan diameter lebih dari dua meter. Yang terbesar bahkan dua kali lebih besar dari cangkang Ake!"
Cangkang Ake berdiameter tiga meter. Kerang Raksasa yang lebih besar dari cangkang Ake memiliki diameter minimal 4-5 meter, benar-benar makhluk raksasa yang jauh lebih besar dibanding kerang raksasa yang pernah diangkat sebelumnya.
Mutiara hitam seperti apa yang ada di dalamnya, sungguh dinanti-nantikan.
Ditambah dengan banyak Warcraft laut dan siput laut besar. Entah untuk mutiara merah muda atau daging siput, Liszt takkan melewatkan kesempatan ini: "Ake, perhatikan koordinasi! Bersama kita akan menangkap Kerang Raksasa dan siput laut yang mengobrak-abrik Danau Mutiara Hitam sekaligus!"
"Hm!"
Ake mengangguk penuh semangat.
Sirene kecil yang dulu lemah lembut, polos, dan penuh kasih sayang, kini telah "tertular hitam karena dekat tinta" - berubah menjadi Penyihir Besar yang gemar urusan kekerasan dan langsung memburu Warcraft laut saat terjadi perselisihan.
Membuat Liszt berdecak kagum - perubahan besar saat dewasa.
Kapal Bunga Indah segera dikerahkan menuju Karang Cincin - meski status kepemilikan karang ini tak jelas sebelumnya, kini menjadi milik Liszt dengan bendera Tulip Hitam berkibar di atas karang.
Saat tiba di Karang Cincin.
Air laut baru saja surut, hamparan pasir laut putih dan halus terpapar di permukaan. Kapal Bunga Indah perlahan memasuki Danau Mutiara Hitam sementara Liszt mengaktifkan Mata Magis untuk memandu proses pengangkatan kerang dan siput - Ake di dasar danau memberi tahu lokasi jenazah kedua jenis Warcraft laut ini (Kerang Raksasa bisa dibilang sebagai Warcraft laut).
Pertarungan sengit yang mengerikan pun terjadi.
Dengan para awak kapal yang terus menyelam, mengikat tali, dan mengangkat semakin banyak Kerang Raksasa serta siput laut, suasana hati Liszt semakin bersemangat.
Baru saja dia membelah seekor Kerang Raksasa berdiameter sekitar 180 cm, menemukan mutiara hitam sebesar mangkuk laut dan beberapa mutiara hitam sebesar tinju di dalamnya.
Semua ini adalah harta berharga.
Namun siput laut sebesar baskom lainnya tidak menghasilkan mutiara merah muda. Setelah membedah lima siput laut besar berturut-turut, tetap tidak ditemukan mutiara merah muda.
Baru pada siput laut keenam, yang berpostur tubuh terbesar, ditemukan mutiara merah muda baru.
Sebuah mutiara merah muda sebesar telur angsa.
"Probabilitas siput laut menghasilkan mutiara merah muda cukup rendah, sedangkan Kerang Raksasa memiliki probabilitas tinggi menghasilkan mutiara hitam, tapi mutiara hitam berukuran besar juga jarang," dia menghitung rasio penemuan mutiara dari kedua jenis kerang ini dalam hati.
Aktivitas penangkapan berlangsung selama dua jam.
Ake dengan gigih melacak Kerang Raksasa dan siput laut besar. Akhirnya, Kerang Raksasa terbesar berhasil dibunuh di tengah Danau Mutiara Hitam, bersama tiga siput laut raksasa sebesar bak mandi yang mati bersamanya. Ketika empat makhluk besar ini diangkat, sorak-sorai awak kapal bergemuruh.
Kapten Kostov dengan penuh semangat berpidato: "Yang Mulia, kerang dan siput laut yang begitu menakjubkan ini benar-benar tak masuk akal! Cahaya kejayaan ksatria bersinar, hanya di bawah bimbingan Paduka kita bisa mendapatkan hasil melimpah seperti ini."
“Ingat rahasia, Danau Mutiara Hitam akan menjadi permata laut paling gemilang di wilayahku, siapa yang berani membocorkannya akan mendapat balas dendam berdarah!”
Setelah mengucapkan ancaman dengan tatapan tajam, Liszt menepuk bahu Kostov sambil tersenyum ramah: "Dalam waktu dekat, aku akan memberimu status rakyat merdeka. Mulai sekarang kamu bisa menerima jasa berdasarkan kontribusi sebagai pejabat. Ikuti aku, suatu hari nanti kamu akan menjadi bangsawan."
Hari ini dia sepenuhnya memperlihatkan 'bakat'-nya, ke mana pun ditunjuk pasti ada mangsa.
Meskipun Kostov dan lainnya tidak berani menanyakan bakat Liszt, tetap ada kemungkinan mulut besar yang membocorkan kejadian hari ini.
Karena itulah dia menggunakan Strategi Wortel dan Tongkat.
Mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi sejak dini.
Setengah jam kemudian.
Melihat isyarat Ake di laut, Liszt paham persaingan wilayah antara Kerang Raksasa dan Siput Besar mungkin sudah berakhir. Dia meniup terompet untuk membalas Ake.
Segera memberi perintah: "Akhiri pengangkatan kapal, kita pulang!"
