Seringkali, Liszt adalah orang biasa yang suka berkhayal tentang masa depan tapi tidak punya perencanaan jangka panjang. Agak mirip monyet dalam buku pelajaran bahasa SD yang mengambil biji wijen tetapi kehilangan semangka.
Tentu saja.
"Dia tidak sampai melakukan hal yang merugikan besar, tapi sepanjang jalan terus memunguti berbagai barang. Proyek-proyek yang dikembangkan di wilayahnya sangat banyak, hampir melebihi aset industri di Pulau Karang milik Piaget. Masalahnya, setiap industri tidak dikembangkan dengan serius."
"Semua hanya dimulai, lalu ditinggalkan, dipertahankan dalam kondisi tidak sampai hancur total."
"Memang karena miskin, tidak ada tenaga kerja untuk mengembangkan, juga terkait karakter dia yang tidak punya perencanaan jangka panjang dan tidak tahu memprioritaskan distribusi industri. Ditambah kebiasaan mencari masalah tapi tidak punya kesabaran untuk menyempurnakan, menyebabkan situasi seperti sekarang. Padahal memegang kartu bagus, tapi tidak bisa menyusun satu set bom."
"Tapi."
"Dalam karakter Liszt ada kelebihan - mudah beradaptasi dengan lingkungan baru; rajin berusaha terutama dalam latihan energi tempur dan mengonsumsi obat; pantang menyerah, sekali memutuskan sesuatu akan dijalankan sampai akhir; berani maju, begitu ada tekad langsung bertindak."
"Contohnya sekarang, dia benar-benar menunjukkan karakter pantang menyerah dan berani maju."
"Melepaskan semua energi sihir naga yang baru diekstrak, menyaksikannya ditelan oleh tulang Huo Long. Meski hati nurani seperti menetes darah, tangannya terus bergerak tanpa henti."
"Lakukan saja! Aku tidak percaya tidak bisa menghantam sampai keluar Huo Long kecil!"
Satu kaleng demi satu kaleng energi sihir naga tercurah, tulang Huo Long bagai lubang tanpa dasar yang terus melahap energi sihir. Di permukaan tanah, ksatria pengawal membuka gelembung-gelembung kaca gunung berapi yang baru ditambang dengan menghantarnya, melepaskan energi sihir naga untuk diserap rakus oleh lima lunas kapal.
Proses pengumpulan memakan waktu hampir seminggu.
Proses pelepasan hanya memakan waktu dua jam singkat.
Seluruh energi sihir naga telah habis terkuras.
Formasi sihir lunas kapal yang dimaksud tetap gagal memadatkan "sumber api yang terbentuk dari energi sihir" seperti yang disangka. Inilah konten hadiah misi asap yang diyakini Liszt memiliki keterkaitan erat dengan Huo Long kecil, kemungkinan besar merupakan "biji" yang akan melahirkannya. Fungsi formasi sihir ini mungkin untuk memadatkan sumber api semacam itu.
"Misi asap belum terselesaikan, berarti energi sihir naga masih kurang!" Liszt mengeluarkan palu tulang dan mulai mengetuk-ngetuk tulang Huo Long dengan keras.
Hampir setiap pukulan memunculkan jalinan benang energi sihir berwarna Merah Menyala yang rapat.
Efek ini membuat tulang naga terlihat seperti terbakar, berubah menjadi lima pilar api raksasa yang megah. Namun nyala api sejati tak kunjung muncul, benang-benang sihir itu tetap hanya berupa benang energi biasa.
"Tapi masih kurang sedikit!"
"Lanjutkan penambangan kaca gunung berapi!"
Liszt memerintahkan bawahannya untuk terus menambang kaca gunung berapi sambil memanggil Virginia*Kebenaran, menjelaskan tindakannya secara detail——hampir mengungkapkan seluruh energi sihir naga, demi mendapatkan petunjuk yang berguna——mengingat misi asap mengisyaratkan Virginia menguasai petunjuk tersebut.
Virginia berkeliling mengitari lunas kapal, berpikir keras namun tetap tak menemukan jawaban: "Viscount Liszt, saat hidup aku hanyalah penyihir biasa yang bekerja di produksi Tulang Penstabil Lunas untuk keluarga, sebagian besar hanya mengikuti instruksi Penyihir Besar."
Liszt tidak rela: "Coba pikir lagi."
Dia menghela napas: "Aku enggan mengungkit, tapi seandainya kakakku, Curtis*Kebenaran masih hidup, pasti dia tahu soal lima lunas kapal ini. Dia paling antusias meneliti naga."
Curtis?
Otak Liszt terekam kilatan inspirasi: "Curtis sudah mati, tapi dia meninggalkan barang peninggalan! Benar, dia mewariskan buku 《Untuk Yang Mulia An——Curtis*Kebenaran》."
Dia menarik kembali Virginia.
Dengan cepat mengambil buku catatan sihir ini, lalu terus-menerus membalik halaman mencoba mencari informasi berguna.
Namun seluruh buku catatan sihir ini berisi banyak eksperimen pembuatan Lich dan penelitian Kapal Hantu, sama sekali tidak menyebut informasi terkait naga.
Menutup buku catatan.
Liszt mengerutkan kening: "Tidak ada informasi tentang naga di buku ini, Virginia juga tidak punya petunjuk lebih. Apakah tidak ada cara lain selain terus menambahkan energi sihir naga? Menurutku energi di tulang Huo Long sudah cukup, hanya kurang sesuatu."
Kurang apa?
Saat pandangannya menyapu sampul catatan sihir, tiba-tiba ia tersadar: "Aku tahu! Yang kurang adalah roh!"
Formasi sihir memang bisa mengumpulkan energi sihir naga, digunakan sebagai bahan bakar untuk mengkonsentrasikan sumber api sihir, bahkan melahirkan Huo Long kecil.
Tapi itu kurang roh.
Materi, spiritual, energi sihir - inilah tiga fondasi dunia menurut pemahaman penyihir. Sekarang formasi sihir lunas kapal punya energi sihir dan lunas kapal sebagai dasar materi, hanya kurang dukungan spiritual. Legenda mengatakan roh naga tinggal di taringnya, tapi Liszt tidak bisa menemukan taring Huo Long.
Tapi ia teringat.
Di dimensi permata miliknya, ada beberapa benda terkait roh - patung haluan naga safir, bendera tengkorak domba, dan kayu tenggelam roh.
Semuanya berada di antara yang nyata dan ilusi.
"Bisakah barang-barang ini membentuk roh melalui formasi sihir lunas kapal?" Ia memutuskan mencoba, pertama mengeluarkan sepotong kayu tenggelam roh.
Kayu tenggelam roh di dimensi permata masih utuh.
Begitu dikeluarkan, segera mulai gemetar dan hancur, seolah tak pernah ada. Namun setelah Liszt mengaktifkan Mata Magis, ditemukan aliran tipis energi sihir yang mengalir melalui udara masuk ke dalam tulang Huo Long.
"Ternyata ada efek! Formasi sihir lunas kapal bisa menyerap material ini. Kayu tenggelam roh dibuat Curtis*Kebenaran dengan mengorbankan jiwa seluruh awak kapal, lalu direndam - material ini berkaitan erat dengan roh."
Selanjutnya.
Ia terus mengeluarkan kayu tenggelam roh. Semua material ditelan tulang Huo Long. Saat memalu lunas kapal lagi, terasa jelas benang energi sihir yang muncul agak lebih lincah, tapi masih belum maksimal. Tak bisa mengkonsentrasikan sumber api dari energi sihir.
Kini tersisa bendera tengkorak domba dan patung haluan naga safir. Pertama ia keluarkan bendera tengkorak domba yang cepat hancur dan terserap.
Masih kurang, tapi sudah terasa mencapai titik kritis.
Terakhir.
Patung haluan naga safir dikeluarkan. Melihatnya hancur lalu diserap lunas kapal, Liszt menarik napas dalam, mengangkat palu tulang, dan menghantam lunas kapal dengan keras.
Satu palu demi palu.
Setiap pukulan membuat energi sihir semakin lincah, tak lagi cepat menghilang, tapi menempel di permukaan tulang Huo Long membentuk pola merah menyala rumit. Perubahan ini membuat Liszt bersukacita, terus memalu hingga pola merah menyala itu terkumpul rapat di permukaan lunas kapal.
Akhirnya.
Palu ke-24 menghantam.
Ddorrr!!! Ledakan menggema!
Tulang Huo Long tiba-tiba menyala dengan api besar, lima ujung tulang naga dengan api berkumpul cepat membentuk bola api kecil yang terang.
Kemudian semua api di tulang naga bergerak menuju bola api kecil itu.
Suhu di gua bawah sinkhole runtuh tiba-tiba meningkat drastis.
Liszt terpaksa menyelamatkan diri ke samping.
Lalu ia melihat tulang naga yang semula besar seolah menyusut mengecil, seolah seluruhnya berubah menjadi api yang terbakar, akhirnya terkumpul dalam bola api kecil itu.
Api datang dengan cepat.
Pergi juga dengan cepat.
Hanya setengah menit, api besar pun padam. Lima tulang naga telah menghilang, menyisakan lima saluran tembus cahaya yang samar-samar menembus ke permukaan. Di tengah bekas ujung tulang naga, sumber api kecil mengambang di udara, menyala seperti lilin.
"Inikah sumber api yang terbuat dari energi sihir?" Liszt mendekati dengan hati-hati.
Tidak terasa panas, suhu dari api besar sebelumnya juga turun cepat, gua segera kembali ke suhu normal. Ia tak memikirkan kemana tulang naga pergi, hanya mengelilingi sumber api sihir ini sambil terus mengamati.
Dari sudut manapun, ia terlihat seperti api biasa.
Bagian dalam terang seperti sinar matahari, bagian luar merah menyala seperti darah.
“Apakah itu benar-benar sedang mengandung Huo Long kecil?” Liszt penasaran, dia tahu sumber api magis ini luar biasa. Namun dengan mata telanjang tak terlihat apa-apa, saat mengaktifkan Mata Magis, bentuknya tetap sama - hanya sepercik api sederhana seperti lilin.
Dengan hati-hati dia mengulurkan pegangan palu tulang, membiarkan sumber api itu membakar pegangan tersebut.
Tapi.
Setelah terbakar api, pegangan palu tulang tetap utuh, seolah api itu tak berdaya. Liszt mencoba bahan lain, hasilnya sama - bahkan kertas kulit tebal tak terbakar. Dia juga menyentuhkannya ke kaca gunung berapi, api tak terpencar.
Sangat berbeda dengan energi sihir naga sebelumnya.
"Tak ada suhu, tak bisa melukai, eksistensi seperti apa ini?" Setelah eksperimen berulang yang memastikan minim bahaya, keinginan untuk menyentuh langsung tak terbendung lagi.
Rasa ingin tahu benar-benar tak terkendali.
Jarinya perlahan mendekat. Saat ujung jari menyentuh api, tiba-tiba penglihatannya berkunang-kunang - sumber api magis itu sudah masuk ke dalam jarinya.
Liszt kaget dan langsung mengibaskan tangan, berusaha mengeluarkannya.
Tapi sumber api itu mengalir deras melalui meridian energi tempur dalam tubuhnya, dalam sekejap sudah mencapai posisi jantung.
Rasa nyeri menusuk datang, jantung terasa terbakar.
Kepalanya berdengung... kesadarannya pun hilang.
Sebelum pingsan, hanya ada satu pikiran yang berkecamuk: "Selesai, aku selesai, jantungku sudah terbakar!"
