Chris*Kebenaran telah naik pangkat menjadi Penyihir Besar.
Tahu belum selesai dibuat, kabar baik sudah tiba. Li yang melihat Chris datang ke kastil untuk memberi kabar gembira, juga merasakan semangat yang sama.
Dia memang punya pendapat tentang para penyihir.
Bukan karena penyihir suka membuat ledakan atau semacamnya, tapi pencarian mereka akan Kebenaran membuat mereka tidak memiliki larangan. Perkumpulan Kambing yang terdiri dari orang-orang gila itu bahkan berani membantai naga, apa lagi yang tidak berani mereka lakukan? Liszt tidak ingin ada sekelompok orang gila seperti itu di wilayahnya.
Tapi berbeda dengan Penyihir Besar elemen air Sirene Ake, dia adalah milik eksklusif Liszt dan sumber langsung kekayaan laut; berbeda pula dengan penyihir elemen cahaya Pengikut Naga Hitam Paris, komandan baru Ordo Ksatria Patroli ini. Meski beralih profesi jadi penyihir, sama sekali tidak tertarik mengeksplorasi Kebenaran.
Terakhir, Chris*Kebenaran - Penyihir Besar manusia sejati yang tidak pilih-pilih bidang studi - juga berbeda.
Memang dia pernah berkata akan mempersembahkan seluruh hidupnya untuk Kebenaran, bertekad mengeksplorasinya seumur hidup. Tapi toh Liszt pernah menyelamatkan nyawanya. Hubungan seperti ini bisa meredam pikiran gilanya. Lagipula setelah bergaul, Liszt merasa Chris hanyalah scholar biasa.
Memang dia suka mengeksplorasi Kebenaran, tapi tanpa ide-ide gila atau berubah itu.
Di bawah pengaruh terus-menerus Liszt, dia sudah berbaur dengan kehidupan wilayah, sering ngegebet di pemandian, makan di restoran, jalan-jalan di alam, bahkan suka menonton pertunjukan badut.
Dia hidup seperti orang biasa.
“Li merasa tenang padanya: "Selamat, Chris, akhirnya keinginanmu terkabul menjadi Penyihir Besar. Aku juga akan mewujudkan janjiku, membangun menara penyihir milikmu di Pulau Kuda Hitam."”
“Terima kasih, Yang Mulia Viscount.”
“Kamu selalu membantuku membuat ramuan ajaib, ini yang seharusnya kuucapkan terima kasih.”
“Melayani Anda adalah tanggung jawab yang tidak dapat saya hindarkan.” Chris tetap tenang dan rendah hati meski mahir membuat ramuan ajaib, "Kudengar keuangan wilayah sedang sulit, menara penyihirku tidak perlu terburu-buru. Semoga Yang Mulia memprioritaskan pemulihan keuangan wilayah dulu.”
Sungguh tindakan yang penuh perhatian.
Li tersenyum lega: "Tak masalah. Baru-baru ini, kaca yang diproduksi wilayah ini sudah mulai dijual ke luar, industri ini sangat menguntungkan. Selain itu, pendapatan dari Bunga Indah juga akan ditarik kembali. Keuangan wilayah sudah pulih. Awalnya aku berencana membangun kastil baru, sekarang sekalian bisa membangun menara penyihirmu.”
“Ah, Yang Mulia, lebih baik bangun kastil dulu. Menara penyihirku bisa ditunda.”
“Tak perlu berdebat, menara penyihir duluan.” Suara Li tak terbantahkan.
Sorot mata Chris berkilau haru: "Yang Mulia, Anda sungguh terlalu baik padaku... Kuharap bisa melayani Yang Mulia selamanya.”
Li tersenyum tipis, tak bersuara.
Faktanya, alasan utama dia membangun menara penyihir terlebih dahulu sebagian besar adalah untuk memungkinkan arsitek wilayahnya mengumpulkan pengalaman dalam membangun arsitektur aliran baru melalui menara penyihir - wilayah ini memiliki karet, kaca, kayu besi, batu-batu keras, bata, serta pengetahuan arsitektur modern dari otak Liszt.
Tentu saja harus membangun arsitektur aliran baru.
Dia berencana membangun kastil bernama untuk dirinya sendiri, dengan gaya desain mengikuti aliran neoklasik - contoh tipikalnya adalah Gedung Putih Amerika.
Kastil tradisional di dunia ini semuanya merupakan bangunan yang didominasi oleh pertahanan berkelanjutan.
Namun Liszt tidak tertarik dengan hal ini. Kastil hanya bermakna dalam posisi strategis. Untuk pulau kecil seperti Pulau Kuda Hitam, musuh yang dihadapi hanyalah "bajak laut". Mustahil bajak laut mengepung kastil pulau selama puluhan hari, jadi kastil tak perlu dibangun sebagai bangunan yang bisa bertahan mati-matian selama setengah tahun.
Awalnya dia ingin merancang kastil tepi pantai, bahkan sudah merencanakan alamatnya.
Tapi setelah mempertimbangkan pendapat para arsitek, kastil yang terendam air laut akan memiliki kelembapan sangat tinggi. Karenanya dia memindahkan lokasi kastil dari tepi pantai ke daratan, membangunnya dengan gaya Gedung Putih. Sekaligus menggali kanal yang mengarah ke laut agar Ake bisa keluar-masuk dengan bebas.
Skala kastil kemungkinan akan dirancang dengan standar empat lantai.
Jika uji tekanan berhasil diselesaikan, sangat mungkin didesain dengan standar lima lantai. Meskipun dia tinggal sendirian, tidak ada salahnya membangun kastil sebagai simbol kemewahan - harus menikmati hidup, tak perlu menyiksa diri.
Jadi.
"Sebelumnya, bangun dulu sebuah menara penyihir. Ini sekalian bisa menguji gaya arsitektur baru, apakah punya kekuatan cukup untuk menopang struktur setiap lantai."
"Chris, stabilkan dulu tingkat Penyihir Besarmu. Beberapa hari lagi ikut aku ke Pulau Kuda Hitam. Cari lokasi yang tepat untuk membangun menara penyihir."
"Terima kasih, Yang Mulia Viscount." Pipi Chris memerah karena antusias, "Aku ingin fokus pada formasi sihir sekaligus membuat perlengkapan magis. Harapanku nanti bisa membantu Yang Mulia membuat Mutiara Penenang Angin dan Mutiara Penenang Air."
"Aku tunggu hasilnya."
Mengantar Chris*Kebenaran pergi.
Li langsung memanggil misi asap.
"Misi telah berubah."
Ternyata, Chris yang lebih dulu naik pangkat menjadi Penyihir Besar telah mengubah misi asap. Segera muncul misi baru yang membuat mata Li berbinar.
"Misi: Aktor pertunjukan badut Avril*Topeng yang tampil di Kota Bunga menyukai jalanan bersih di sini yang bisa memberi banyak inspirasi penciptaan. Tapi dia bingung karena hanya bisa main badut. Bantu dia mewujudkan cita-cita seninya. Hadiah: Sihir baru Loki."
"Loki akan memiliki sihir kedua! Ini membuktikan dia benar-benar telah menjadi Warcraft naga tingkat menengah. Warcraft dan naga level rendah hanya punya satu sihir!"
"Liszt sangat menantikan sihir baru Chocobo, misi tentu harus segera dilakukan: 'Aktor pertunjukan badut Avril*Topeng? Tidak mau bermain pertunjukan badut, ingin aku mewujudkan cita-cita seninya... Kalau tidak mau main pertunjukan badut, bagaimana kalau menyanyi opera Beijing atau Huangmei? 《Perempuan Penunggang Kuda》、《Pasangan Dewi》aku bisa semuanya!'"
Hanya opera Huangmei dan opera Beijing, jelas agak tidak sesuai dengan selera Kadipaten Safir.
Dia berpikir sejenak, memutuskan memanggil Avril*Topeng ini untuk ditanya langsung. Kebetulan tim pertunjukan badut Kota Lembah Utara sedang tampil di Kota Bunga hari ini - seiring kemakmuran kehidupan di Kota Bunga, rakyat jelata di sini mulai memiliki uang, hasrat konsumsi pun perlahan tumbuh, banyak yang memberi tip saat menonton pertunjukan.
Memancing kedatangan beberapa tim pertunjukan badut.
"Tuan, Avril*Topeng sudah menunggu di ruang tamu kastil."
"Aku tahu."
Liszt turun tangga, di ruang tamu bertemu dengan aktris pertunjukan badut yang punya ambisi seni ini. Perempuan berambut pirang dengan postur tinggi ini cukup cantik. Hanya mungkin umurnya agak tua, diperkirakan sudah lebih dari 30 tahun.
"Avril memberikan penghormatan kepada Tuan Lord yang terhormat."
"Bangunlah." Liszt melambaikan tangan, "Margamu Topeng, berarti keluarga kalian turun-temurun bermain pertunjukan badut?"
"Benar Tuan Lord, sejak kakek saya sudah bermain pertunjukan badut."
"Aku sudah bosan dengan pertunjukan badut."
Avril spontan berteriak kaget: "Ah!"
"Pertunjukan badut kadang-kadang menarik ditonton, tapi setiap kali hanya menampilkan kostum konyol dan gerakan kekanak-kanakan yang membosankan. Avril, tidak pernahkah terpikir olehmu untuk berinovasi? Jika penonton tak bosan menonton, apakah kamu sendiri juga tak bosan berakting seperti itu terus?"
"Tuan Lord... Avril memang sempat mengeluh tentang terlalu seringnya mementaskan pertunjukan badut. Tapi mohon Tuan Lord percaya, setelah pulang Avril akan menyusun koreografi baru yang lebih segar untuk hibiran Tuan Lord."
"Aku tidak ingin melihat pertunjukan badut. Aku ingin melihat pertunjukan normal. Avril, ada ide yang harus kau realisasikan. Tentu kau boleh menolak, kalau begitu aku akan cari tim pertunjukan badut lain." Liszt tersenyum tipis sambil berkata.
Avril langsung gugup: "Perintahkan saja Tuan Lord! Tim kami adalah grup pertunjukan badut terbaik di Kota Lembah Utara, pasti bisa memenuhi kebutuhan khusus Tuan Lord!"
"Aku ingin kalian mementaskan drama teater."
"Drama teater?"
"Ini bentuk seni pertunjukan yang mengandalkan dialog, bisa mengangkat legenda rakyat atau kisah cinta ke panggung." Liszt menjelaskan singkat——sebenarnya dia tidak menyukai drama teater, hanya menjalankan misi asap dengan memberi petunjuk pada Avril.
Tentu saja, jika sudah dilakukan harus maksimal.
Dia memutuskan untuk mengakuisisi tim pertunjukan badut Avril dan mengubahnya menjadi grup drama teater, melatih satu dua repertoar klasik untuk memperkaya kehidupan spiritual di wilayahnya.
Mungkin, sekalian menggunakan drama panggung untuk memuji Tuan Lord yang Agung dari Pulau Kuda Hitam.
